• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Fokus masalah dalam penelitian digunakan untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi tentang masalah yang akan dibahas oleh peneliti. Fokus penelitian ini adalah internalisasi pendidikan agama Islam dalam upaya membangun karakter santri di Pondok Pesantren Assyafiiyah Durisawo Ponorogo. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka fokus penelitian ini adalah pada internalisasi pendidikan agama Islam dalam upaya membangun karakter santri di Pondok Pesantren Assafiyah Ponorogo.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kegiatan internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam upaya membangun karakter santri di Pondok Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo. Upaya pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Assyafi'iyah Dursawo Ponorogo melalui metode pembiasaan. Dari pemaparan di atas, peran kyai dalam pendidikan karakter di Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo.

Sistematika Pembahasan

KAJIAN PUSTAKA

METODE INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN

  • Membangun Karakter Santri Melalui Keteladanan
  • Metode Melalui Evaluasi yang Terus Menerus
  • Sorogan
  • Weton
  • Bandongan

Metode yang digunakan dalam pengajaran kelas bagi siswa harus dapat mengoptimalkan kemampuan siswa tersebut. Penilaian pengajaran berjenjang juga dapat dilakukan terhadap kinerja pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. Sedangkan tujuan pendidikan karakter adalah terwujudnya pokok-pokok pokok tentang tingkah laku dan nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan seseorang.

Pendidikan karakter yang dikembangkan di pondok pesantren merupakan kemampuan yang akan menjadikan manusia bertakwa dan mengembangkan tanggung jawab dengan mengarahkannya pada pembentukan watak dan kepribadian. Berdasarkan pernyataan di atas, maka tujuan pendidikan karakter adalah memperkuat dan mengembangkan kepribadian yang khas sebagai nilai-nilai yang dikembangkan dengan cara mengoreksi perilaku yang tidak sesuai dengan kepentingan bersama. Dalam proses pendidikan, termasuk pendidikan karakter di pondok pesantren, diperlukan metode yang mendukung pembekalan santri dari rumah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan bahwa masing-masing pesantren memiliki tujuan pendidikan yang berbeda-beda. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa sistem pendidikan di Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo menggunakan sistem pendidikan. Kurikulum Pesantren Kurikulum Pesantren Kurikulum yang diselenggarakan di pesantren bertujuan untuk membangun karakter Kamil Insan.

Pesantren merupakan contoh sekolah berbasis pendidikan karakter, karena di pesantren pembentukan karakter dibentuk melalui kegiatan sehari-hari.

PERAN KYAI DALAM MENGINTERNALISASIKAN NILAI

  • Peran Kyai

Kyai adalah gelar yang diberikan masyarakat kepada seorang ulama yang memiliki atau menjadi pimpinan pesantren dan mengajarkan kitab-kitab klasik kepada santrinya. Kedudukan seorang kyai sebagai pemimpin sentral yang memiliki kewenangan penuh di pesantren memiliki wewenang, wewenang untuk menentukan segala aspek kegiatan pendidikan dan kehidupan keagamaan atas tanggung jawabnya sendiri. Menurut Saiful Akhyar Lubis, menyatakan bahwa “kyai merupakan figur sentral dalam pesantren, kemajuan pesantren ditentukan oleh kewibawaan dan kharisma kyai.

Karena itu, tidak jarang kyai di salah satu pesantren meninggal dunia, pamor pesantren menurun karena kyai penggantinya tidak sepopuler kyai yang meninggal dunia. 16 Kyai adalah pimpinan tertinggi dan merupakan kunci dalam pesantren. “Kyai adalah sebutan untuk pemuka agama atau tokoh yang menjalankan pesantren. Kyai adalah orang yang memiliki lembaga pesantren, memiliki ilmu agama dan konsisten dalam melaksanakan pelajaran agama. Kyai ditujukan bagi mereka yang memahami agama tanpa memiliki lembaga pesantren atau tinggal dan mengajar di pesantren.

Kyai adalah orang yang mengajarkan ilmu agama dengan cara memberi ceramah, menyampaikan fatwa agama kepada masyarakat luas. Kyai adalah ulama Indonesia yang merujuk pada tokoh yang soleh dalam bidang agama Islam, karena kyai dari sebuah pesantren selain guru yang memiliki kitab kuning juga merupakan perintis, pendiri, wali dan pemimpin pesantren. Kyai sebagai ulama berarti ia harus mengetahui, menguasai ilmu agama Islam, kemudian menafsirkannya dalam tatanan kehidupan masyarakat, menyampaikan dan memberi contoh dalam pengamalan dan memutus perkara yang dihadapi masyarakat.

Selain peran-peran tersebut, kyai juga memiliki peran penting dalam menjadikan pesantren sesuai dengan fungsi pesantren itu sendiri, yaitu sebagai transfer ilmu dan nilai-nilai agama seperti yang diterapkan oleh sebagian besar pesantren pada umumnya.

PENELITIAN TERDAHULU

  • Jenis Penelitian

Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa pembentukan karakter siswa melalui metode pembiasaan cocok diterapkan di Taman Kanak-Kanak Islam Al-Azhar 39 Purwokerto, sesuai dengan perkembangan anak dan lingkungannya. D01207187 dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Istighosah Terhadap Pembentukan Akhlak Siswa Di SMP Islam Darussalam Tambak Madu Surabaya Tahun 2011” menyatakan bahwa kesimpulan yang dapat ditarik dari tesisnya menggunakan perhitungan data statistik sederhana yaitu penggunaan rumus “r” product moment yaitu sebesar 0,72 yang jika dikonsultasikan dengan standar yang diberikan oleh Sugiyono, yaitu jika rxy besar maka pengaruhnya tergolong kuat atau tinggi. D71214045 dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Istighosah Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa SMAN 1 Pacet Mojokerto” menyatakan bahwa kegiatan istighosah di SMAN 1 Pacet Mojokerto berada pada kategori cukup baik, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kegiatan istighosah sebesar 45,1%, dan kecerdasan spiritual di SMAN 1 Pacet Mojokerto berada pada kategori cukup baik, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya skor rata-rata sebesar 47,1%, yaitu antara 35%-50%.

Dapat diartikan bahwa kegiatan istighosah berpengaruh terhadap kecerdasan spiritual siswa di SMAN 1 Pacet Mojokerto. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji lembaga non formal yaitu Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo. Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah c. Moleong menjelaskan bahwa metodologi kualitatif adalah prosedur dalam penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, kata-kata lisan orang, dan perilaku yang dapat diamati.1 Penelitian kualitatif adalah strategi penelitian yang menekankan pada pencarian makna, pengertian, konsep, ciri, gejala , simbol dan deskripsi suatu fenomena, terarah dan multi metode, yang natural dan holistik, mengutamakan kualitas dengan cara yang berbeda dan disajikan secara naratif.

Tujuan penelitian kualitatif adalah mencari jawaban atas suatu fenomena melalui penerapan prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan pendekatan kualitatif.2. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau metode kuantifikasi.Penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu-ilmu sosial yang pada dasarnya mengandalkan pengamatan terhadap orang-orang dalam bidangnya sendiri. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, artinya data yang dianalisis bersifat deskriptif, bukan berupa angka-angka.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang suatu kondisi atau konteks yang mengarah pada gambaran yang mendetail dan mendalam tentang suatu kondisi dalam konteks yang dialami atau latar alamiah, yang didasarkan pada fakta-fakta yang terjadi di lapangan kajian.

Kehadiran Peneliti

Lokasi Penelitian

Data dan Sumber Data

Sehingga peneliti mendapatkan data dari berbagai dokumen yang ada di Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo. Ustadz dan Ustadzah di pondok pesantren Assyafi'iyah Dursawo Ponorogo berjumlah 21 orang, terdiri dari 14 Ustadz dan 7 Ustadzah. Pondok Pesantren Assyafi'iyah Dursawo Ponorogo memegang nilai-nilai religius sebagai nilai terpenting dalam pembentukan karakter santri.

Proses pendidikan karakter santri berbasis interaksi sosial telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Assyafiiyah Durisawo Ponorogo. Lokasi Wawancara : Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo Peneliti : Bagaimana menurut anda generasi muda saat ini. Lokasi Wawancara: Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo Peneliti: Apakah ada forum khusus bagi santri terkait mempraktekkan kemandirian.

Nilai tanggung jawab yang diajarkan di pondok pesantren Assyafi'iyah Dursawo Ponorogo pada dasarnya tercermin dalam setiap kegiatan santri. Lokasi Observasi: Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo Subyek Observasi: Implementasi Program Pembiasaan Karakter Santri. Lokasi Pengamatan: Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo Observasi Topik: Peran Penyelenggara Pendidikan dan Ustadz.

Tempat ditemukannya dokumen: Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo Judul dokumen: Lokasi geografis Pesantren Assyafi'iyah Durisawo.

Teknik Analisis Data

Pengecekan Keabsahan Data Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Paparan Data Dan Pembahasan …

Penanaman nilai-nilai agama di pondok pesantren bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan akhlak. Pembinaan karakter di pondok pesantren Assyafiiyah Durisawo diterapkan dalam setiap kegiatan sehari-hari baik di sekolah maupun di pesantren. Penyidik ​​melakukan observasi di Pondok Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo pada Jumat, 1 Juli 2022 untuk mengetahui bagaimana peran Dewan Pendidikan dan Ustadz.

Refleksi Pondok Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo berlatar belakang kelangsungan ajaran agama Islam para pengikut buronan Pangeran Diponegoro. Tempat ditemukannya dokumen: Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo Judul Dokumen: Visi, Misi dan Tujuan Pesantren Assyafi'iyah. Bahwa santri tersebut sebenarnya telah melakukan penelitian kelulusannya di Pondok Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo dari tanggal 22 Juli 2022 sampai dengan tanggal 29 Juli 2022.

PENUTUP

Saran

Dengan demikian, penanaman nilai-nilai karakter yang ditanamkan oleh pesantren melalui kegiatan tersebut dapat diserap secara maksimal oleh para santri. Tempat wawancara: Pesantren Assyafi'iyah, Durisawo Ponorogo Peneliti: Apa upaya yang dilakukan pondok pesantren dalam membangun karakter santri? Deskripsi Rangkaian kegiatan pembiasaan santri yang dilakukan Pada hari Kamis tanggal 30 Juni 2022 peneliti melakukan observasi untuk mengetahui proses pelaksanaan program pembiasaan santri yang dilakukan oleh seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo yaitu santri, pengurus, dewan asatid dan lain-lain.

Padahal bisa dikatakan santri putra di pondok pesantren ini tidak begitu banyak yaitu 60 santri. Dalam beberapa periode Asrama Durisawo mengalami pasang surut, pada tahun 1990-an santri yang tinggal di Asrama Islam Durisawo mengalami penurunan. Isi Dokumen Asrama Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo terletak di Jl. Lawu Gg. Nomor IV. 35 Dusun Durisawo, Desa Nologaten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur.

Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo memiliki letak yang sangat strategis yaitu berada di wilayah perkotaan Ponorogo yang dekat dengan berbagai fasilitas dan fasilitas umum seperti Pasar Legi, Terminal Seloaji, Alun-Alun Kota Ponorogo dan berbagai sekolah formal lainnya yang mendukung santri untuk bersekolah sekolah formal. Refleksi Dalam penelitian ini, tempat yang peneliti ambil adalah Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo yang beralamat di Jl. Lawu Gg. Nomor IV. 35 Dusun Durisawo, Desa Nologaten, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Refleksi Pondok Pesantren Assyafi'iyah Durisawo Ponorogo telah memiliki landasan sejak awal berdirinya karena memiliki visi, misi dan tujuan untuk terbentuknya pribadi yang cakap, berakhlak mulia dan bertakwa, selaras antara ilmu pengetahuan dan teknologi serta imtaq.

Selama belajar di MTsN Kota Madiun, penulis juga berdomisili di Pesantren Al-Mujaddaddiyah, Desa Demangan, Kota Madiun.

Referensi

Dokumen terkait

Salat lima waktu merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam. Ustaz Abdul Hamid selaku pengasuh Pondok Pesantren Bahaul Iman menjelaskan bahwa kegiatan salat wajib lima