• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran

Dalam dokumen SKRIPSI (Halaman 111-132)

BAB V. PENUTUP

B. Saran

c. Kurangnya tenaga kependidikan yang profesional sehingga keterbatasanustadz ustadzah bisa dibantu oleh para pengurus.

A. KESIMPULAN

BAB V PENUTUP

Hasil dari penelitian yang berjudul Internalisasi Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Upaya Membangun Karakter Santri Di Pondok Pesantren Assafiiyah Durisawo Ponorogo Tahun Pelajaran 2022/ 2023 ini dapat disimpulkan sebagaiberikut:

1. Pembentukan karakter santri ponpes assyafiiyah Durisawo Melalui Pembiasaan akhlak mahmudah dalam aktifitas mulai bangun tidur serta mengikuti kegiatan shalat berjamaah, sholat malam dan dzikir dan lainnya, juga melalui keteladanan dari Para Ustadz, kyai serta pengurus, serta melalui kegiatan ekstra kurikuler maupun intra kurikuler santri di seperti Diniah,beribadah sholat fardhu maupun sholat sunnah, Istighosah, mbaca dzikir, kegiatan Hadrah, sholawat, dan peringatan hari besar islam.

Dan dipantau langsung oleh kyai

2. Metode pengembangan karakter santri melaui manajemen pesantren yaitu 5 tahap yaitu perencanaan program kegiatan pembelajaran kedua pengorganisasian, Pelaksanaan program, pengontrolan dan evaluasi kegiatan ,Pendekatannya sistemik dengan WSD whole school development model. Yang melibatkan komponen eksternal wali santri, tokoh masyarakat ataukebijakan dari pemerintah daerah

3. Peran kyai sebagai ulama, pewaris para nabi ilmunya senantiasa ditunggu santrinya, sebagai mursyid maka peran sebagai contoh dan suri teladan bagi para santrinya, nasihatnya, ilmunya bahkan doanya yang senantiasa di harapkan oleh para santri karena kyai sebagai pembina, pengasuh sebagai tokoh sentral di pondok pesantren assyafiiyah durisawo

B. SARAN

1. Bagi Santri diharapkan dapat memanfaatkan waktu si Pondok Pesantren Dengan Semaksimal Mungkin sehingga semua kegiatan yang ada di Pesantren Assyafiiyah Duri Sawo bisa maksimal dan para santri harus bisa membagi waktu antara istirahat

99

100 dan kegiatan agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan-kegiatan lainnya. Dengan begitu penanaman nilai-nilai karakter yang diberikan pondok pesantren melalui kegiatan-kegiatan tersebut dapat diserap secara maksimal oleh santri. Selain itu, santri juga diharapkan bersungguh-sungguh dalam mengikutisetiap kegiatan agar penanaman nilai-nilai karakter yang diberikan pondok pesantren dapat diserap secara maksimal sehingga santri dapat memperbaiki perilaku menjadi perilaku yang lebih baik.

2. Pondok pesantren sebagai wadah dalam mengembangkan nilai-nilai karakter pada santri diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikanbaik dari segi kegiatan yang dilaksanakan dan yang diajarkan kepada santri mulai dari Muatan Kurikulum, mutu tenaga pendidik, Pembiasaan sehingga dapat tercapainya keberhasilan pendidikan karakter di Pondok Pesaantren.

Lampiran 01

PEDOMAN WAWANCARA

A. Wawancara Kepada Pengasuh Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo 1. Bagaimana pendapat bapak mengenai generasi muda pada zaman sekarang?

2. Bagaimana tindakan membangun karakter santri di Ponpes Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo?

3. Bagaimana pelaksanaan pengembangan guna membangun karakter santri di Ponpes Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo?

4. Bagaimana tahap-tahap pelaksanaan metode di Ponpes Assyafiiyah Durisawo?

5. Apakah ada acara khusus yang bertujuan untuk mengembangkan karakter santri?

6. Bagaimana cara bapak untuk mendidik santri? Apakah ada kesulitan?

B. Wawancara Kepada Lurah Dan Pengasuh Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo

1. Apa upaya pondok pesantren yang bertujuan untuk membangun karakter santri?

2. Bagaimana pelaksanaan internalisasi dilapangan mengenai penanaman nilai pendidikan agama Islam dalam mengembangkan karakter santri?

3. Apakah ada peranan khusus bagi Bapak Pengasuh?

4. Bagaimana perkembangan santri yang mayoritas masih remaja?

5. Apakah ada acara khusus untuk mengurangi kecanduan smartphone pada santri?

6. Apakah ada wadah khusus untuk santri dalam hal melatih kemandirian?

7. Bagaimana cara pelaksanaan nilan pendidikan agama Islam dalam mengembangkan karakter santri sekaligus mencetak santri agar sesui dengan visi dan misi pondok?

8. Pembelajaran seperti apa yang terdapat di Pondok Pesantren Assafi’yah Durisawo Ponorogo?

9. Apakah ada kegiatan tambahan (ekstrakulikuler) guna menunjang keberhasilan mengembangkan karakter santri melalui nilai pendidikan agam Islam?

10. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo?

Lampiran 01

PEDOMAN WAWANCARA

A. Wawancara Kepada Pengasuh Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo 1. Bagaimana pendapat bapak mengenai generasi muda pada zaman sekarang?

2. Bagaimana tindakan membangun karakter santri di Ponpes Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo?

3. Bagaimana pelaksanaan pengembangan guna membangun karakter santri di Ponpes Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo?

4. Bagaimana tahap-tahap pelaksanaan metode di Ponpes Assyafiiyah Durisawo?

5. Apakah ada acara khusus yang bertujuan untuk mengembangkan karakter santri?

6. Bagaimana cara bapak untuk mendidik santri? Apakah ada kesulitan?

B. Wawancara Kepada Lurah Dan Pengasuh Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo

1. Apa upaya pondok pesantren yang bertujuan untuk membangun karakter santri?

2. Bagaimana pelaksanaan internalisasi dilapangan mengenai penanaman nilai pendidikan agama Islam dalam mengembangkan karakter santri?

3. Apakah ada peranan khusus bagi Bapak Pengasuh?

4. Bagaimana perkembangan santri yang mayoritas masih remaja?

5. Apakah ada acara khusus untuk mengurangi kecanduan smartphone pada santri?

6. Apakah ada wadah khusus untuk santri dalam hal melatih kemandirian?

7. Bagaimana cara pelaksanaan nilan pendidikan agama Islam dalam mengembangkan karakter santri sekaligus mencetak santri agar sesui dengan visi dan misi pondok?

8. Pembelajaran seperti apa yang terdapat di Pondok Pesantren Assafi’yah Durisawo Ponorogo?

9. Apakah ada kegiatan tambahan (ekstrakulikuler) guna menunjang keberhasilan mengembangkan karakter santri melalui nilai pendidikan agam Islam?

10. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo?

Lampiran 02

TRANSKRIP WAWANCARA Nomer Wawancara : 01/W/21-07/2022

Nama Informan : KH. Samuri Yusuf

Identitas Informan : Pengasuh Pondok Pesantren Hari/Tgl Wawancara : Kamis, 21 Juli 2022

Waktu Wawancara : 08.00 WIB

Tempat Wawancara : Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo

Peneliti : Bagaimana pelaksanaan pengembangan guna membangun karakter santri di Ponpes Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo?

Informan : Desain pengembangan karakter dilakukan di pondok pesantren assyafiiyah durisawo ini 1) melalui segala pengajaran kegiatan pondok pesantren dan diatur berdasarkan sinegritas-kolaborasi hubungan antara santri, ustadz ustadzah, para Pengurus dengan Kyai dan masyarakat 2) spondok pesantren sebagai wadah Pendidikan agama dan bermasyarakat sebagai pembelajaran dan pembiasaan yang tepat bagi para santri, 3) adanya jalinan kerjasama dan kolaborasi antara santri pengurus dan kyai, 4) dalam proses pembelajaran nilai pengetahuan agama Islam, nilai emosional, nilai sosial, seperti keadilan, rasa hormat, menanamkan kejujuran merupakan bagian dari proses pembelajaran sehari-hari di pondok Pesantren. 5) santri santri diberikan banyak kesempatan untuk mempraktekkan prilaku moralnya melalui kegiatan-kegiatan di pondok pesantren, 6) menanamkan kedisiplinan dan pengelolaan santri menjadi fokus dalam pemecahan masalah dibandingkan hadiah dan hukuman

Nomer Wawancara : 02/W/22-07/2022

Nama Informan : KH. Samuri Yusuf dan Ibu Nyai Hj. Fitri Wahyuni M.Si Identitas Informan : Pengasuh Pondok Pesantren

Hari/Tgl Wawancara : Jum’at, 22 Juli 2022

Waktu Wawancara : 07.00 WIB

Tempat Wawancara : Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo Peneliti : Bagaimana pendapat bapak mengenai generasi muda pada zaman sekarang?

Informan : Di zaman modern ini bisa dilihat urgentsi terhadap generaasi muda ialah iman dan akhlak, jadi yang utama itu kita mengajarkan untuk membiasakan penerapan keimana para santri dengan pembiasaan beristiqomah dalam beribadah. Semisal kita sholat ataupun mengaji, kita tidak hanya dituntut hanya untuk mengaji tetapi juga harus terfokus kepada apa yang sudah disampaikan oleh ustadz kepada kita seperti contohnya bab akhlak, nah dari situ kita selain dibiasakan untuk bertanggung jawab melaksanakan kewajiban mengaji tetapi juga menerapkan apa yang sudah disampaikan oleh ustadz kepada kita tentang prilaku yang baik. Yang kedua ialah membangun akhlak generasi muda dengan menguatkan akidah, ibadah dan akhlak mulia, karena seperti yang kita tau di zaman teknologi yang semakin canggih ini, banyak contoh contoh aklak kurang baik, berita berita hoaks prilaku yang menyimpang maka pondok pesantren durisawo memberikan kekuatan akidah ibadah dan akhlak santri agar terhindar dari akhlak yang buruk

atau menyimpang

Peneliti : Bagaimana tindakan membangun karakter santri di PonPes Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo

Informan : Sholat wajib Berjamaah, karena Sholat berjamaah bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa para santri kepada allah SWT. Kemudian juga Sholat sunnah Berjamaah, karena sholat sunnah bertujuan untuk pembiasaan para santri dalam melakukan ibadah disamping ibadah wajib. Kemudian Tahsin Al-Qur’an: tahsin Al-Quran adalah memperbaiki atau menguatkan cara membaca Al-Qur’an, bertujuan agar para santri dalam mengaji dapat membacanya dengan baik dan benar sesuai dengan hukum ilmu Tajwid, Madrasah Diniyah, madrasah diniyah adalah lembaga pendidikan yang keseluruhan pelajarannya adalah mata pelajaran Pendidikan agama islam yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman materi ilmu agama yang diajarkan secara padat dan lengkap di pendidikan Madrasah Diniyah. Serta Rutinan Dzikir kegiatan rutinan dzikir menjadi pembiasaan para santri untuk mengingat Allah SWT melalui berbagai macam bacaan dan kalimat- kalimat thayyibah yang bertujuan untuk mengingat Allah SWT, mendatangkan keridhaan Allah SWT dan dapat menentramkan hati dan pikiran

Peneliti : Bagaimana tahap-tahap pelaksanaan metode di Ponpes Assyafiiyah Durisawo?

Informan : Desain internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di pondok Pesantren Assyafiiyah Durisawo ada empat tahap pertama melalui proses pembelajaran santri di pondok pesantren yaitu penginformasian nilai-nilai yang baik Kedua pelaksanaan nilai-nilai yang diajarkan dengan cara membangun komunikasi antara santri dengan ustadz ustadzah serta pengurus, ketiga pembiasaan melaksanakan nilai-nilai yang diajarkan dengan kesadaran dan motivasi dari dalam diri santri semata mata mencari Ridho Alloh SWT, dan keempat pembudayaan kebiasaan yang baik dalam Lingkungan Pesantren.

Peneliti : Apakah ada acara khusus yang bertujuan untuk mengembangkan karakter santri?

Informan : Pengembangan karakter santri dilakukan ada dua cara yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro dengan memaksimalkan kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren penananam karakter melalui pembelajaran di pondok Pesantren, pendidikan karakter melalui harus dengan melibatkan santri secara aktif dalam pembelajaran, mengembangkan komunikasi dan kerjasama dalam belajar, meningkatkan keberanian para santri dalam kegiatan muhadhoroh, Kemudian pembudayaan dan pembiasaan di pondok pesantren dengan kegiatan kehidupan keseharian di pesantren sebagai pembiasaan yang dilakukan secara tertib dan berkesinambungan secara terus menerus, memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler dan diintegrasikan dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di pondok pesantren semua ini dilakukan dengan pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang dan disengaja dan ini dilaksanakan secara terprogram dengan kebiasaan terprogram dalam pembelajaran karakter melalui membiasakan bekerja sendiri, secara kelompok, bekerja sama, sharing dengan teman santri, saling menolong , membatu jika ada yang membutuhkan

Peneliti : Bagaimana cara bapak untuk mendidik santri? Apakah ada kesulitan?

Informan : Mendidik santri itu tidak semudah mengucapkan, kami beserta para ustadz dan pengurus berusaha memberikan yang terbaik untuk para santri, Setiap santri memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing, sehingga saat menyampaikan ilmu harus disertai dengan keiklasan dan kesabaran agar Allah SWT meridhai dan membuka hati para santri agar mudah menerima ilmunya Nomer Wawancara : 01/W/23-07/2022

Nama Informan : Kang Syaiful Huda Identitas Informan : Lurah Pondok Pesantren

Hari/Tgl Wawancara : Sabtu,23 Juli 2022

Waktu Wawancara : 19.00 WIB

Tempat Wawancara : Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo Peneliti : Apa upaya pondok pesantren yang bertujuan untuk membangun karakter santri Informan : Di pondok pesantren Assyafi’iyah durisawo ini kami selaku lurah dan dibantu

oleh para pengurus telah melakukan upaya penanaman karakter religius dengan berbagai kegiatan pembiasaan, dan keteladanan dari para ustadz ustadzah, pembiasaan aklak yang baik yang dimulai dari paara santri bangun tidur hingga bangun kembali pada waktu pagi. Kegiatan pembiasaan tersebut mulai dari pembiasaan penguatan keimanan, penguatan ibadah seperti sholat jamah dan sholat sunnah, Sholat tahajud (qiyamul lail), sholat dhuha, Sholat sunnah awwabin yang dilakukan setelah sholat magrib, tahsin Al-Qur’an, madrasah diniyah, ziarah kubur, rutinan zikir Ratibbul Al-Haddad dan Istighotsah, dan kami juga melakukan bimbingan-bimbingan dalam berbagai kesempatan guna membentuk kebiasaan-kebiasaan baik dalam diri para santri. Sehingga, lambat laun para santri akan terbiasa untuk melakukan hal-hal positif akhlak yang baik yang telah diajarkan dipondok dan dapat menerapkan karakter atau akhlak yang baik nanti di masyarakat

Peneliti : Bagaimana pelaksanaan internalisasi dilapangan mengenai penanaman nilai pendidikan agama Islam dalam mengembangkan karakter santri?

informan : Desain internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam pengembangan karakter siswa di Pondok Pesantren Asyafiiyah Durisawo Ponorogo dilakukan melalui Kebijakan pimpinan Pondok Pesantren dalam hal ini pengasuh pondok Pesantren, melalui manajemen pondok pesantren, kerjasama semua pihak, pembuat kebijakan pondok pesantren yaitu Kementrian Agama, kerjasama pihak pondok pesantren dengan Ustadz Ustadzah dan orang tua santri

Peneliti : Apakah ada peranan khusus bagi Bapak Pengasuh?

Informan : Bapak kyai disini berperan sebagai ulama, pengasuh, pembina pondok pesantren.

Bapak kyai juga sering mengumpulkan para pengurus untuk membahas kegiatan yang kurang atau ada masalah. Sehingga kegiatan yang siifatnya menyangkut para santri itu benar benar diperhatikan oleh bapak kyai

Peneliti : Bagaimana perkembangan santri yang mayoritas masih remaja?

Informan : Perkembangan zaman saat ini sangat pesat kang, jadi kalau kita tidak memulainya sekarang, kapan lagi?. Berbagai macam masalah dan kenakalan-kenakalan remaja dimulai dari sebuah hp. Tidak sedikit yang terjerumus kepada sifatnya yang keduniaan. Pada zaman sekarang ini sering kita melihat banyak penyimpangan- penyimpangan yang dilakukan oleh remaja terutama pelajar. Maka dari itu membina karakter santri dalam masalah ini merupakan salah satu yang kami utamakan, karena tidak jarang kita jumpai remaja yang hancur masa depannya karena masalah pergaulan

Peneliti : Apakah ada acara khusus untuk mengurangi kecanduan smartphone pada santri?

Informan : Dengan mengumpulkan hp pada saat siang hari dan dikembalikan lagi esok hari serta dilarangnya keluar pada saat malam hari. Dengan adanya peraturan tersebut diharapkan pendidikan karakter dapat berjalan dengan baik dan karakter santri yang telah dibangun tidak terpengaruh oleh pergaulan luar yang membawa pengaruh buruk dalam diri santri. Hal tersebut juga didukung oleh wali santri yang menginginkan karakter anak-anaknya menjadi lebih baik. Dalam hal ini wali santri tidak serta merta melepas begitu saja setelahanak-anaknya dimasukkan ke dalam pondok pesantren, namun wali santri juga ikut terlibat dalam pembangunan pendidikan karakter santri

Nomer Wawancara : 02/W/23-07/2022

Nama Informan : Kang Ahmad Atizani

Identitas Informan : Pengurus Pondok Pesantren Hari/Tgl Wawancara : Sabtu,23 Juli 2022

Waktu Wawancara : 19.00 WIB

Tempat Wawancara : Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo Peneliti : Apakah ada wadah khusus untuk santri dalam hal melatih kemandirian?

Informan : Kegiatan yang dapat dijadikan sebagai wadah penanaman nilai kemandirian adalah sekolah formal, Madin, dan kegiatan ekstrakulikuler sanri. Selain penanaman nilai kemandirian adapula penanaman nilai tanggung jawab. Nilai tanggung jawab yang diajarkan di pondok pesantren assyafi’iyah durisawo ponorogo pada dasarnya dapat dilihat dalam setiap kegiatan santri. Setiap kegiatan yang ditetapkan pondok pesantreen tersebut wajib dilaksanakan oleh seluruh santri. Dengan adanya kewajiban tersebut, santri dituntut untuk dapat bertanggung jawab dalam menjalankan setiap kegiatan dan dapat menerima segala konsekuensi atas sikap dan perilakunya selama menjalankan kegiatan tersebut Nomer Wawancara : 03/W/23-07/2022

Nama Informan : Kang Attizani dan Kang Farhan Yusuf

Identitas Informan : Pengurus Bidang Pendidikan Pondok Pesantren Hari/Tgl Wawancara : Sabtu,23 Juli 2022

Waktu Wawancara : 19.00 WIB

Tempat Wawancara : Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo

Peneliti : Bagaimana cara pelaksanaan nilan pendidikan agama Islam dalam mengembangkan karakter santri sekaligus mencetak santri agar sesui dengan visi dan misi pondok?

Informan : Di pondok pesantren ini, guna mewujudkan visi dan misi pondok pesantren, kami sebagai pengurus pendidikan memberikan materi-materi pembiasaan, mulai dari fiqih, aqidah, ibadah dan juga contoh yang baik guna mewujudkan karakter santri yang mandiri dan bertanaggung jawab. Kami juga bermusyawarah kepada pengurus lainnya terutama pengurus keamanan untuk menertipkan santri yang dalam kegiatan pondok pesantren kurang bertanggung jawab akan kewajibannya sebagai seorang santri dan memberikan konsekuensi sebagai bentuk hukuman agar tidak melakukan kesalahan yang sama dikemudian hari. (ungkap Kang Attizani) tanggung jawab diri kita masng-masing sebagai santri yaitu mengikuti semua kegiatan yang diwajibkan di pondok pesantren. Semisal mengikuti sholat berjamaah, Ngaji, dan kegiatan lainnya, jika ada yang tidak mengikutinya tanpa izin itu akan dikenakan takzir (sanksi). Maka dari itu yang awalnya terpaksa mengikuti kegiatan lama kelamaan akan menjadi kebiasaan dan dapat bertanggung jawab sebagai seorang santri. (tambah Kang Farhan)

Peneliti : Pembelajaran seperti apa yang terdapat di Pondok Pesantren Assafi’yah Durisawo Ponorogo?

informan : Pembelajaran di pondok pesantren assyafiiyah durisawo dengan mengajarkan agama Islam melalui pembelajaran Al-Qur’an, Al-Hadits, Tajwid, tauhid, fiqih/syari’ah, khlaq/tasawuf, nahwu, shorof, sejarah kebudayaan Islam, aswaja, tafsir Al Qur’an

Nomer Wawancara : 04/W/24-07/2022

Nama Informan : Kang Farhan Yusuf

Identitas Informan : Pengurus Bidang Pendidikan Pondok Pesantren

Hari/Tgl Wawancara : Minggu,24 Juli 2022

Waktu Wawancara : 08.00 WIB

Tempat Wawancara : Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo

Peneliti : Apakah ada kegiatan tambahan (ekstrakulikuler) guna menunjang keberhasilan mengembangkan karakter santri melalui nilai pendidikan agam Islam?

Informan : Ekstrakulikuler itu diwajibkan kepada seluruh santri kang, tujuan diadakannya ekstrakulikuler yaitu selain mengembangkan bakat dan mental para santri, ekstrakulikuler bertujuan untuk nanti setelah pulang dari pondok para santri sudah mendapat bekal untuk terjun di masyarakat. Contohnya saja untuk bilal khutbah dan muhadhoroh, sebagai seorang santri harus siap bila ditunjuk untuk bilal ataupun mengisi acara-acara keagamaan dilingkungan. Maka dari itu ekstakulikuler disini diwajibkan untuk semua santri agar nantinya saat terjun di masyarakat santri tersebut siap dan dapat bermanfaat untuk lingkungan tempat tinggalnya.

Peneliti : Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo?

Informan : Penggunaan metode pembelajaran disini itu sudah ada jadwalnya kang, untuk sorogan biasanya dilakukan setminggu tiga kali sebelum berangkat sekolah dan setelah pulang sekolah. yang waktunya itu pada setelah sholat subuh sama setelah sholat ashar. Kalau bandongan biasanya setelah sholat isya hari selasa dan setelah sholat subuh pada hari kamis. Ngaji kitab kuning/ madrasah diniah itu dilakukan setelah sholat magrib sampai jam delapan malam kang, setelah itu dilanjutkan dengan pengembangan diri ekstrakulikuler yang sudah terjadwal setiap malamnya

Lampiran 03

TRANSKRIP OBSERVASI Nomer Catatan Lapangan : 01/O/30-06/2022

Hari Tanggal Pengamatan : kamis,30 juni 2022 Waktu Pengamatan : 16.30-22.00 WIB

Lokasi Pengamatan : Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo Topik Pemangamatan : Pelaksanaan Program Pembiasaan Karakter Santri

Deskripsi Rankaian kegiatan pembiasaan santri dilaksanakan Pada hari kamis, 30 juni 2022 peneliti melakukan observasi guna mengetahui proses pelaksanaan proram pembiasaan backarakter santri yang dilakukan oleh seluruh keluarga Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo ponorogo yaitu santri,pengurus, dewan asatid dan lainya.

Dimana kegiatan dimulai pada pukul 16.30 sampai 22.00 WIB yang bina langsung oleh ustadz dan pengurus pendidikan.

Refleksi Sebelum melakukan rutinitas kegiatan belajar mengajar, santri, ustadz dan pengurus akan mengikuti program pembiasaan karakter mulai dari kegiatan sholat jamaah, madrasah diniyah, tahfidz al-qur’an. Dimulai pukul 16.30 WIB - 22.00 WIB Nomer Catatan Lapangan : 02/O/01-07/2022

Hari Tanggal Pengamatan : Jum’at ,01 July 2022 Waktu Pengamatan : 03.30-22.00 WIB

Lokasi Pengamatan : Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo Topik Pemangamatan : Peran Pengurus Pendidikan Dan Ustadz

Deskripsi Rankaian kegiatan Pengurus Pendidikan Dan Ustadz dalam melaksanakan perannya.

Peneliti melakukan observasi pada hari Jum’at, 01 Juli 2022 di Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo untuk mengetahui bagaimana Pengurus Pendidikan Dan Ustadz dalam menjalankan perananya. Dalam melaksanakan peranannya, Pengurus Pendidikan Dan Ustadz membimbing dan mengawasi kegiatan jika ada santri yang terlambat mangikuti kegiatan-kegiatan pondok. Tidak lupa, Pengasuh Pondok untuk mengawasi santrinya yang melaksanakan kegiatan kegiatan pondok.

Jika ada santri yang terlambat mengikuti kegiatan, pengurus pendidikan akan memberikan sanksi berupa menulis surah yasin didalam masjid serta tidak lupa juga memberikan motivasi sebagaimana perannya dalam menjadi

motivator.

Refleksi Dalam melaksanakan program pembiasaan karakter santri, pengurus pendidikandan ustadz akan bertugas mengawasi proses jalannya kegiatan ini sekaligus mendata siswa yang terlambat. Jika ada yang terlambat, pengurus pendidikan akan memberikan sanksi berupa menulis surah yasin didalam masjid serta tidak lupa juga memberikan motivasi sebagaimana perannya dalam menjadi

motivator agar siswa menjadi lebih disiplin.

Nomer Catatan Lapangan : 03/O/01-07/2022 Hari Tanggal Pengamatan : Jum’at, 01 juli 2022 Waktu Pengamatan : 03.30-22.00 WIB

Lokasi Pengamatan : Pondok Pesantren Assyafi’iyah Durisawo Ponorogo Topik Pemangamatan : Faktor Pendukung dan Penghambat

Deskripsi Pada hari Jum’at, 01 juli 2022 peneliti ikut kegiatan bersama pengurus pendidikan dan ustadz guna melihat pelaksanaan kegiatan pembiasaan karakter santri dilapangan. Ternyata pada saat peneliti ikut kegiatan bersama pengurus pendidikan dan ustadz, pelaksanaan program ini tidak semudah yang dibayangkan. Walaupun, santri putra yang ada di pondok pesantren bisa dikatakan tidak begitu banyak, yaitu diisi oleh 60 santri. Peran pengurus pendidikan dan ustadz dalam kegiatan pembiasaan karakter santri ini tidak lepas juga dari adanya masalah. Seperti, masih banyak santri yang terlambat karena jam pulang sekolahnya berbeda. Hal pertama yang dilihat peneliti adalah, pengurus pendidikan langsung memberikan teguran serta langsung mengarahkan santri untuk mengikuti kegiatan.

Refleksi Dalam melaksanakan program pembiasaankarakter santri, peneliti melihat pelaksanaanya tidak semudah yang dibanyangkan. Tetap saja banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah santri itu sendiri.

Dalam dokumen SKRIPSI (Halaman 111-132)

Dokumen terkait