NEGARA DAN KONSTITUSI A. Negara
1. Pengertian Negara
Negara merupakan satuan teritorial yang berdaulat. setiap negara dalam batas wilayahnya mempunyai kekuasaan tertinggi dan eksklusif( kusumaatmadja dan R.
Agoes 2003).
Negara dapat diartikan suatu organisasi kekuasaan yang merupakan persetujuan masyarakat, dan merupakan alat untuk mencapai tujuan bersama. Dengan mengetahui tujuan suatu negara akan dapat dikaji sifat serta legitimasi kekuasaan dari organisasi negara tersebut (Naning 1983).
Secara umum Negara dapat diartikan sebagai suatu organisasi utama yang ada di dalam suatu wilayah karena memiliki pemerintahan yang berwenang dan mampu untuk turut campur dalam banyak hal dalam bidang organisasi lainnya.
2. Unsur-unsur Negara
1. Unsur pembentuk negara (konstitutif): wilayah/daerah, rakyat, pemerintah yang berdaulat
2. Unsur deklaratif: pengakuan oleh negara lain 3. Tujuan Negara
Tujuan negara republik Indonesia yang terdapat pada alinea keempat Pembukaan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Mewujudkan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan social.
B. Konstitusi Pengertian
Konstitusi berasal dari kata "continunce" (prancis). dalam bahasa inggris "constitution", dan dalam bahasa Indonesia istilah tersebut menjadi konstitusi. Sedangkan, menurut bahasa Latin berasal dari kata cume (yang merupakan kata preposisi yang berarti bersama dengan) dan
"statuere" aktual yang berasal dari kata yang menjadi kata "sta" yang menjadi kata kerja "stare"
yang berarti berdiri. sehingga kata "statuere" dapat diartikan membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan atau menetapkan. bentuk tunggalnya adalah "constitutio" yang berarti menetapkan sesuatu secara bersama-sama, sedangkan bentuk jamaknya "constitusiones" yang berarti segala sesuatu yang telah ditetapkan. sehingga konstitusi dapat diartikan membentuk, yaitu
Pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan sesuatu negara (Prodjo Dikomo,1989).
Konstitusi memiliki tujuan yang berkaitan dengan:
1. Berbagai lembaga kenegaraan dengan wewenang dengan tugasnya masing-masing.
2. Hubungan antar lembaga Negara.
3. Hubungan antar lembaga Negara (pemerintah) dengan warga Negara (rakyat).
4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia.
5. Hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan perkembangan zaman. Semakin banyak pasal yang terdapat dalam suatu konstitusi tidak menjamin konstitusi tersebut baik.
sifat dari konstitusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
Konstitusi yang bersifat kaku (rigid), hanya dapat diubah melalui prosedur yang berbeda dengan prosedur membuat undang-undang pada negara yang bersangkutan;
Konstitusi yang bersifat supel (flexible), sifat supel disini diartikan bahwa konstitusi dapat diubah melalui prosedur yang sama dengan prosedur membuat undang-undang pada negara yang bersangkutan.
Macam-macam konstitusi
Konstitusi dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu :
Konstitusi tertulis, yaitu suatu naskah yang menjabarkan (menjelaskan) kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan serta menentukan cara kerja dari badan-badan
pemerintahan tersebut. Konstitusi tertulis ini dikenal dengan sebutan undang-undang dasar.
Konstitusi tidak tertulis, merupakan suatu aturan yang tidak tertulis yang ada dan dipelihara dalam praktik penyelenggaraan negara di suatu negara. Konstitusi tidak tertulis ini dikenal dengan sebutan konvensi.
Isi Konstitusi
Konstitusi suatu negara pada umumnya memuat atau berisi tentang hal-hal berikut.
1. Gagasan politik, moral, dan keagamaan, serta perjuangan bangsa. Contohnya, pernyataan Konstitusi Jepang 1947 dan Pembukaan UUD Republik Indonesia 1945.
2. Ketentuan organisasi negara, memuat ketentuan-ketentuan mengenai pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, maupun dengan badan-badan negara yang lain.
3. Ketentuan hak-hak asasi manusia, memuat aturan-aturan yang menjamin dan melindungi hak- hak asasi manusia bagi warga negara pada negara yang bersangkutan.
4. Ketentuan prosedur mengubah undang-undang dasar, memuat aturanaturan mengenai prosedur dan syarat dalam mengubah konstitusi pada negara yang bersangkutan.
5. Ada kalanya konstitusi memuat larangan mengenai mengubah sifat-sifat tertentu dari undang- undang dasar.
unsur-unsur yang terdapat dalam konstitusi modern meliputi ketentuan tentang:
a. Struktur organisasi negara dengan lembaga-lembaga negara di dalamnya;
b. Tugas/wewenang masing-masing lembaga negara dan hubungan tatakerja antara satu lembaga dengan lembaga lainnya;
c. Jaminan hak asasi manusia dan warga negara.
Negara dan konstitusi memiliki hubungan yang sangat erat, dimana konstitusi merupakan Dasar Negara. Dasar Negara memuat norma-norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal yang terdapat pada UUD (Konstitusi) yang merupakan satu kesatuan utuh, dimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dengan dasar Negara Pancasila. Melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar Negara.
Perubahan Konstitusi di Indonesia
Dalam Undang-Undang Dasar 1945, terdapat satu pasal yang membahas tentang cara perubahan UUD, yaitu Pasal 37 yang berisi:
1.Untuk mengubah UUD sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota MPR harus hadir.
2.Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota yang hadir.
Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif, akan tetap yang dilaksanakan menurut pembatasan-pembatasan tertentu. Perubahan ini terjadi melalui tiga macam kemungkinan.
1. Pertama, untuk mengubah konstitusi, sidang pemegang kekuasaan legislatif harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya sejumlah anggota tertentu (kuorum) yang ditentukan secara pasti
2. Kedua, untuk mengubah konstitusi maka lembaga perwakilan rakyat harus dibubarkan terlebih dahulu dan kemudian diselenggarakan pemilihan umum. Lembaga perwakilan rakyat harus diperbaharui inilah yang kemudian melaksanakan wewenangnya untuk mengubah konstitusi.
3. Ketiga, adalah cara yang terjadi dan berlaku dalam sistem majelis dua kamar. Untuk mengubah konstitusi, kedua kamar lembaga perwakilan rakyat harus mengadakan sidang gabungan. Sidang gabungan inilah, dengan syarat-syarat seperti dalam cara pertama, yang berwenang mengubah kosntitusi.
Pengertian amandemen
Amandemen diambil dari bahasa Inggris yaitu "amendment". Amends artinya merubah, biasanya untuk masalah hukum. Amandemen berarti mengubah (to amend) yang bertujuan untuk
memperkuat fungsi dan posisi Konsitusi suatu negara dengan mengakomodasi aspirasi politik yang berkembang untuk mencapai tujuan Negara.
Amandemen UUD 1945
UUD 1945 mengalami perubahan (amademen) yang dilakukan dengan tujuan:
1. Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan Negara.
2. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat.
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan HAM.
4. Menyempurnakan aturan dasar penyelenggaraan Negara secara demokratis dan modern.
5. Melengkapi aturan dasar mengenai kehidupan bebangsa dan bernegara.
UUD 1945 mengalami setidaknya 4 kali perubahan (amandemen) dari tahun 1999 hingga 2002, sampai dengan menjadi UUD 1945 Amandemen yang belaku hingga sekarang. Keseluruhan amandemen Undang-Undang Dasar 1945 pada dasarnya meliputi:
1. Ketentuan mengenai hak-hak asasi manusia, hak dan kewajiban warga negara, serta mekanisme hubungannya dengan Negara dan prosedur untuk mempertahankannya apabila hak-hak itu dilanggar;
2. Prinsip-prinsip dasar tentang demokrasi dan rule of law serta mekanisme perwujudannya dan pelaksanaannya, seperti melalui pemilihan umum, dan lain-lain;
3. Format kelembagaan Negara dan mekanisme hubungan antar organ negara serta sistem pertanggungjawaban para pejabatnya.