Penelitian ini untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak dalam film Cahaya Cinta Pesantren dan relevansinya dengan pendidikan Islam. Dalam penelitian ini terdapat relevansi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam film Cahaya Cinta Pesantren dengan pendidikan Islam.
Rumusan Masalah
Pola asuh dan perhatian ini akan membawa pada perkembangan pribadi anak, baik ke arah yang lebih baik maupun ke arah yang lebih buruk. Dengan penjelasan di atas, beliau mendorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Film Cahaya Cinta Pensatren”.
Tinjauan Pustaka
22 Ulfa Ainul Mardhiyah, Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Film Hafalan Doa Delisa Pentingnya Pembelajaran Akhlak Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah. Keterkaitan penelitian Yasinta Maharani dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah fokus penelitiannya sama yaitu mengkaji nilai-nilai pendidikan moral.
Tujuan Penelitian
Mardhiyah Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam filem hafazan Salat Delisa dan kaitannya dengan pengajaran akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah. Nilai pendidikan akhlak Maharani terkandung dalam novel Dalam Mihrab Cinta karya Habibu-rahman El-Shirazy.
Manfaat Penelitian
Sebagai pengetahuan bagi orang tua dan pendidik (guru) tentang nilai-nilai pendidikan akhlak dalam film Cahaya Cinta Pesantren yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam membimbing dan mendidik anak.
Metode Penelitian 1. Jenis penelitian
Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data atau bisa juga disebut dengan data dasar (data utama) yang terdapat dalam penelitian.30 Dalam penelitian ini sumber data primer adalah film Cahaya Cinta Pesantren yang diunduh melalui YouTube . Dalam penelitian ini kami menonton film Cahaya Cinta Pesantren untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan moral yang dikandungnya.
Sistematika Pembahasan
Kajian isi adalah suatu metodologi penelitian yang menggunakan seperangkat prosedur untuk memperoleh kesimpulan yang valid dari buku-buku atau dokumen.”35 Oleh karena itu analisis isi berbentuk analisis dokumen, yang kemudian mengarah pada kesimpulan melalui proses analisis yang ada, yang dilakukan secara obyektif dan sistematis. Analisis teks dan adegan dialog dalam film Cahaya Cinta Pesantren yang mengandung nilai-nilai pendidikan moral menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce yang terdiri dari tiga langkah yaitu: tanda, objek dan interpretan.
KERANGKA TEORI
44 Tuti Awaliyah dan Nurzaman, “Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Sa'id Hawwa,” dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, vol. 45 Muktazzah Fiddini, Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Ibnu Miskawaih (Kajian Kitab Tahzib Al-Akhlak), Skripsi, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, 2008.
يِنِسسْحُمْلا
Sebagai umat islam, taatilah dan ikutilah Nabi Muhammad SAW. merupakan suatu keniscayaan dan mutlak sebagai wujud keimanan kepada Nabi Muhammad SAW. karena barangsiapa taat kepada Rasul, maka taat pula kepada Allah.59. 69 Syarifah Habibah, “Akhlak dan Etika…, hal.yang membawa kerugian.70 sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran.
اوُب ِضَغ اَم اَذ
Film 1) Pengertian
101 Amanda Diani, Martha Tri Lestari, dan Syarif Maulan, “Representasi Feminisme dalam Film Maleficent,” dalam Jurnal ProTVF, vol. Penggunaan Bahasa dalam Mengekspresikan Emosi Kegembiraan dalam Film The Beauty Inside”, dalam Jurnal SASINDO (Program Studi Sastra Indonesia FBS Unimed), vol. Drama merupakan film yang menampilkan realitas kehidupan di sekitar masyarakat, dimana cerita dapat membuat penonton tersenyum, sedih, menangis, dll.
Sebuah film menghasilkan suara, yang dengan suara menjadikan realitas gambar sebagai bentuk ekspresi yang murni. Film berwarna sangat mendukung karena dapat menambah realita pada objek yang diperagakan.
Identitas Film Cahaya Cinta Pesantren
LAPORAN PENELITIAN
- Biografi dan Karya-Karya Raymond Handaya 1. Biografi Raymond Handaya
- Daftar Pemeran dalam Film Cahaya Cinta Pesantren Pada film Cahaya Cinta Pesantren yang di sutradarai
- Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Film Cahaya Cinta Pesantren
- Kasih sayang dan tanggung jawab orang tua terhadap anak (Akhlak dalam keluarga. Kasih sayang dan tanggung
- Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Film Cahaya Cinta Pesantren
- Akhlak Kepada Allah a. Taqwa
Shila : “Mama mau aku sekolah di Medan, SMA Negeri Paporit, aku gak mau, kalau aku SMA di kecamatan, nanti aku gak lulus SPMB, nanti mama nikah kamu juga aku." Tn. Shila : "Bu, Bu, cukup bu, kalau bisa bicara lisan tidak usah main tangan." Shila : “Tapi aku tidak mengirim surat padanya, Ustadzah Jannah, dia hanya menerimaku.”
Shila: "Gara-gara aku...aku gak suka sama dia, Ustadzah... baiklah, nanti aku ceritakan lagi pada anak itu." Shila : "Heh Syah, diantara kita berempat, Icut lah yang paling banyak menggunakan logika, dia malah bisa melihat, kenapa kamu tidak ya?"
PEMBAHASAN
Hal ini diketahui karena pada adegan sebelumnya terlihat sang ayah dan Shila sedang berjualan ikan di pasar. Maksudnya adalah kekhusyukan bapak dan Shila saat melaksanakan salat berjamaah dan berdoa kepada Allah. Selain itu penafsir tanda melalui pesan tersirat dalam adegan tersebut adalah meskipun sibuk melakukan aktivitas, namun kita sebagai umat Islam tidak boleh lalai atau meninggalkan kewajiban menjalankan perintah Allah. Pa dan Shila salat berjamaah, setelah selesai salat, Pa dan Shila salat.
Metode penanaman pendidikan akhlak terhadap Allah (taqwa) yang digunakan dalam adegan ini adalah metode induksi. Hal ini terlihat ketika sang ayah dan Shila berdoa bersama tanpa harus diingatkan atau diperingatkan lagi karena kewajiban shalat sudah tertanam dalam jiwa mereka. 112. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dipahami dan disimpulkan bahwa metode pendidikan akhlak yang digunakan adalah metode induksi, hal ini juga ditunjukkan pada menit sebelumnya oleh ayah dan Shila yang melakukan salat dan memanjatkan doa kepada Allah. .
نوُعَن ْصَت اَم
Akhlak Terhadap Rasulullah Saw
Kedua, rakan-rakan pelajar melihat dan mendengar ucapan Manda, yang kemudiannya berselawat ke atas Nabi Muhammad SAW. Lebih-lebih lagi manfaat atau kelebihan diperolehi bagi setiap orang yang berselawat ke atas Nabi Muhammad SAW. Sesuai dengan adegan dalam filem tersebut, Allah telah memerintahkan manusia untuk berselawat kepada Nabi Muhammad. dengan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. adalah satu bentuk kesyukuran kepada beliau yang telah membawa Islam dari zaman kegelapan kepada zaman terang.
Metode mengenalkan pendidikan akhlak kepada Nabi Muhammad SAW. mengucapkan salvat dan salam) yang diterapkan dalam adegan ini adalah metode adat. Hal ini terlihat melalui adegan teman-teman siswi yang memanjatkan doa langsung kepada Nabi Muhammad SAW.
Akhlak Pribadi a. Mujahadah
Terlihat ketika Andhika belajar dengan sungguh-sungguh hingga keinginannya terwujud dan tidak perlu lagi diingatkan untuk belajar karena sudah menjadi kebiasaan. Hal ini ditunjukkan melalui pesan tersirat dalam adegan Andhika belajar dengan tekun dan pesan tersurat melalui dialog Mamak yang menjadi alasan atau latar belakang Andhika belajar dengan sungguh-sungguh. Alasan atau latar belakang Shila belajar dengan serius ditandai dengan,.
Objeknya adalah teman-teman Shila yang belajar dengan sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh. Hal ini terlihat ketika Shila belajar dengan tekun dan mandiri untuk mencapai impian dan harapannya, tanpa perlu diingatkan, dan Shila sadar akan apa yang perlu dilakukannya.
نيِرِبا َّصلا
Akhlak Dalam Keluarga a. Birrul Walidain
Memandangkan Shila sudah terbiasa berbakti kepada kedua ibu bapa, Shila mudah meluahkan rasa kasih dan terima kasihnya kepada ibu bapanya. Kasih sayang dan kasih sayang seorang anak terhadap ibu bapa merupakan satu kebahagiaan yang amat besar bagi ibu bapa. Maksud tanda ini ialah ibu bapa wajib memberikan kasih sayang dan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak mereka.
Selain itu, penafsiran tanda tersebut merupakan pesan tersirat dalam adegan tersebut, bahwa orang tua mempunyai tanggung jawab untuk memberikan kasih sayang dan pendidikan terbaik bagi anaknya. Senada dengan adegan di film tersebut, orang tua mempunyai tugas untuk memberikan kasih sayang dan pendidikan yang terbaik kepada anaknya.
Akhlak Bermasyarakat a. Pergaulan Muda-Mudi
سيل ةأ�رمب نولي لف رخآلا مويلاو للهب نمؤي نك نمو ناطيسشلا ماثهل ثا نإاف انهم م رمح وذ اهعم
Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Film Cahaya Cinta Pesantren dengan Pendidikan Islam
Bimbingan dan arahan yang baik dari orang tua akan mendorong terbentuknya akhlak atau kepribadian yang baik pada diri anak. Di era sekarang ini, tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial memberikan dampak yang berbahaya bagi anak jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Faktanya, yang terjadi di Indonesia adalah terdapat beberapa kasus penyimpangan yang dilakukan oleh anak-anak, antara lain: viral pelajar SMA mengadakan pesta minuman keras di Demak, viral siswi membobol minimarket di Makasar, viral remaja berlarian di atas kuburan dengan sepeda motor. , viral aksi mematikan saklar peralihan PJU di Palur di Karanganyar.131.
Hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh orang tua untuk mengetahui bagaimana cara untuk lebih memperhatikan dan memberikan pendidikan yang baik kepada anaknya agar menjadi lebih baik lagi. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan pendidikan Islam, nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam Pesantren Cahaya Cinta antara lain: takwa, cinta dan ridha, amanah, syukur, shalawat dan salam, mujahada, sabar, memaafkan, birrul walidain, cinta kasih , cinta dan tanggung jawab orang tua terhadap anak, hubungan remaja dan persaudaraan Islam.
Kesimpulan
PENUTUP
Saran
Abidin, Dodo Zaenal, “Kriminal v informacijski in komunikacijski tehnologiji”, v Jurnal Ilmiah Pengolah Media, vol. Ahsanulkhaq, Moh, “Membentuk Karakter Religius Siswa Melalui Metode Pembiasaan”, v Jurnal Prakarsa Pedagogia, vol. Aminah, Siti, “Menjalin Persaudaraan Islam dalam Keberagaman Budaya dan Generasi Lintas Agama”, v Jurnal Cendekia, vol.
Awaliyah, Tuti, dan Nurzaman, “Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Sa’id Hawwa,” dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, vol. Bafadhol, Ibrahim, “Pendidikan Akhlak dalam Perspektif Islam”, dalam Jurnal Pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Islam, vol.
DAFTAR PUSTAKA
Maulida, Ali, “Metode Evaluasi Pendidikan Akhlak dalam Hadits Nabi”, dalam Jurnal Pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan Islam, vol.04, no. Argo Widiharto, “Meningkatkan Disiplin Siswa dengan Layanan Informasi Media Film,” dalam Jurnal Bimbingan dan Konseling, vol. Rahman, Alfianoor, “Pendidikan Akhlak Menurut Az-Zarnuji dalam Kitab Ta’lim al – Muta’allim”, dalam Jurnal At – Ta’dib, vol.
Sulistiani, Siska Lis, “Konsep Pendidikan Islam untuk Mencegah Kejahatan dan Penyimpangan Seksual”, dalam Jurnal TA'DIB, vol. Suryadarma, Yoke dan Ahmad Hifdzil Haq, “Pendidikan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali”, dalam Jurnal At-Ta’dib, Vol.
TENTANG PENULIS
Jenjang pendidikan yang pernah ditempuhnya adalah sekolah dasar di SD N Bandut, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Jenjang pendidikan dasar berada di SD Negeri 05 Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Padang, Sumatera Barat, kemudian dilanjutkan ke Pondok Modern Babussalam (PMB) Kerjo Kebonsari Madiun, Jawa Timur dan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Jawa.