• Tidak ada hasil yang ditemukan

nota kesepahaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "nota kesepahaman"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TENTANG

PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT BERGERAK (KAPAL LAUT) DI PROVINSI JAWA TIMUR

NOMOR : PJ 97 Tahun 2019

NOMOR : HK.03.01/Menkes/475/2019 NOMOR : 120.23/325/NK/033.4/2019

Pada hari ini Kamis tanggal lima belas bulan Agustus tahun Dua Ribu Sembilan Belas (15-08-2019) bertempat di Sumenep, Jawa Timur, yang bertanda tangan di bawah i n i:

BUDI KARYA SUMADI Menteri Perhubungan Republik Indonesia, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83/P Tahun 2016, tanggal 27 Juli 2016 tentang Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 8 Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA;

NILA FARID MOELOEK Menteri Kesehatan Republik Indonesia, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 121/P Tahun 2014, tentang Pembentukan Kementerian Dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang berkedudukan di Jl. HR.

Rasuna Said Blok X.5 Kav 4-9 Jakarta Selatan, untuk selanjutnya disebut sebagai

(2)

KHOFIFAHINDAR PARAWANSA : Gubernur Provinsi Jawa Timur, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2/P Tahun 2019, tanggal 8 Januari 2019 tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur Jawa Timur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang berkedudukan di Jl. Pahlawan Nomor 110 Surabaya, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KETIGA;

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, dan PIHAK KETIGA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang transportasi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

c. Bahwa PIHAK KETIGA adalah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Provinsi Jawa Timur yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah Provinsi Jawa Timur.

d. Bahwa PARA PIHAK memiliki hubungan fungsional dalam melaksanakan secara sinergi sebagai suatu sistem pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan Peraturan Negara Tahun 1950);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

4. Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

5. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

(3)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108);

7. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);

8. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1221);

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 122 Tahun 2018 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1756).

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dalam Nota Kesepahaman tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak (Kapal Laut) di Provinsi Jawa Timur, dengan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah sebagai landasan kerja sama untuk mengoptimalkan dan mensinergikan potensi sumber daya PARA PIHAK dalam rangka Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak (Kapal Laut) di Provinsi Jawa Timur sesuai dengan ketentuan perundang - undangan;

(2) Tujuan nota kesepahaman ini adalah untuk menjalin kerja sama dan sinergisitas dalam dalam rangka mengoptimalkan fungsi kapal rede sebagai kapal rumah sakit bergerak di kepulauan yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur dengan prinsip kemanusiaan, keadilan sosial, dan pemerataan pembangunan.

PASAL 2 RUANG LINGKUP Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Optimalisasi Fungsi Kapal Rede dalam Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak di Provinsi Jawa Timur;

b. Pelaksanaan rencana hibah Kapal yang akan difungsikan sebagai Rumah Sakit Bergerak;

c. Pertukaran data dan informasi dalam Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak (Kapal Laut) di Provinsi Jawa Timur;

d. Kegiatan lain yang disepakati PARA PIHAK.

(4)

PASAL 3 PELAKSANAAN

(1) Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini, yang akan ditandatangani oleh Pejabat setingkat Eselon I atau yang ditunjuk di lingkungan PARA PIHAK, sesuai dengan kewenangannya.

(2) Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK paling lama 3 (tiga) bulan setelah ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini.

PASAL 4

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

PARA PIHAK dalam Nota Kesepahaman ini sepakat untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

a. Menyediakan dan mengoptimalkan potensi PARA PIHAK dalam rangka pelaksanaan Nota Kesepahaman ini;

b. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini; dan

c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Nota Kesepahaman ini.

PASAL 5 JANGKA WAKTU

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak ditandatangani PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang, diubah, atau diakhiri atas sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Dalam hal salah satu PIHAK berkeinginan untuk memperpanjang, mengubah, atau mengakhiri Nota Kesepahaman sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka PIHAK yang bersangkutan wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya, paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum memperpanjang, mengubah, atau mengakhiri Nota Kesepahaman ini.

PASAL 6 PEMBIAYAAN

Biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan dibebankan pada Anggaran PARA PIHAK, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(5)

(1) PARA PIHAK melakukan Monitoring dan Evaluasi atas pelaksanaan Nota Kesepahaman ini paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

(2) Dalam hal tertentu monitoring dan evaluasi dapat dilaksanakan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

PASAL 7

MONITORING DAN EVALUASI

PASAL 8 ADDENDUM

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dalam bentuk adendum dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

(2) Addendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan sebagaimana tersebut diatas, dalam rangkap 3 (tiga) asli, dibubuhi meterai cukup, untuk PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

(6)

(1) PARA PIHAK melakukan Monitoring dan Evaluasi atas pelaksanaan Nota Kesepahaman ini paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

(2) Dalam hal tertentu monitoring dan evaluasi dapat dilaksanakan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

PASAL 7

MONITORING DAN EVALUASI

PASAL 8 ADDENDUM

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dalam bentuk adendum dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

(2) Addendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan sebagaimana tersebut diatas, dalam rangkap 3 (tiga) asli, dibubuhi meterai cukup, untuk PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

(7)

(1) PARA PIHAK melakukan Monitoring dan Evaluasi atas pelaksanaan Nota Kesepahaman ini paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

(2) Dalam hal tertentu monitoring dan evaluasi dapat dilaksanakan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

PASAL 7

MONITORING DAN EVALUASI

PASAL 8 ADDENDUM

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dalam bentuk adendum dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

(2) Addendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.

Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari, tanggal, bulan sebagaimana tersebut diatas, dalam rangkap 3 (tiga) asli, dibubuhi meterai cukup, untuk PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA 0/i..

BUDI KARYA SUMADI

Referensi

Dokumen terkait

Sebelumnya, pada Juli 2014, PTFI dan Pemerintah Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman, dimana PTFI sepakat untuk membayar bea keluar ekspor sesuai peraturan

(2) Tujuan Nota Kesepahaman adalah sebagai pedoman bagi PARA PIH A K dalam rangka meningkatkan kerja sama dalam penyelenggaraan pengamanan, koordinasi serta

ini, KEDUA PIHAK tidak membuat rencana dan atau perjanjian sebagai bentuk tindak lanjut atas Nota Kesepahaman ini dan atau tidak membuat perpanjangan atas Nota

kerja sama dalam rangka Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Kelembagaan, melalui Nota Kesepahaman ini, dengan menyatakan beberapa

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, dengan ini menyatakan sepakat untuk melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dalam bidang

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, dengan ini menyatakan sepakat untuk melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dalam bidang

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pasal 5 PELAKSANAAN 1 Pelaksanaan Nota Kesepahaman Kerjasama ini akan diatur lebih lanjut dalam bentuk Perjanjian Pelaksanaan sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA yang dalam hal ini diwakili