• Tidak ada hasil yang ditemukan

Observasi TK yang Terintegrasi Dengan Posyandu

N/A
N/A
shinta dewi

Academic year: 2024

Membagikan "Observasi TK yang Terintegrasi Dengan Posyandu"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN OBSERVASI TK YANG TERINTEGRASI DENGAN POSYANDU UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

PENYELENGGARAAN PAUD DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT DOSEN PENGAMPU : UMAYAH S.PSI.M.M.PD

Disusun oleh:

Adelia 201260034 Kaenah 201260037 Lusi Silviana 201260040 Alya Sekar Kinasih 201260041

Amellia Inayah 201260043 Detri Wahyuni 201260047 Andini Rohmawati 201260050

Siti Imoy 201260055 Shinta Dewi 201260062 Sina Raisya Azhari 201260063

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Rahmat Dan Petunjuknya, Sehingga Kami Dapat Menyelesaikan Penyusunan Laporan Hasil Observasi Homeschooling Ini Dalam Bentuk Maupun Isinya Yang Mungkin Sangat Sederhana. Tidak Lupa Kita Sampaikan Shalawat Serta Salam Kepada Junjungan Kita Nabi Muhammad Saw Yang Telah Membawa Kita Dari Zaman Jahiliyah Hingga Zaman Islamiah.

Dengan Judul “ TK yang terintegrasi dengan posyandu“, Tugas Ini Di Susun Bertujuan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyelenggaraan PAUD Dalam Keluarga dan Masyarakat Dalam Menempuh Pendidikan Di UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN.

Laporan Hasil Observasi Ini Kami Akui Masih Banyak Kekurangan Karena Pengalaman yang Kami Miliki Sangat Kurang. SemogaLaporan Hasil Observasi Ini Dapat Di Pergunakan Sebagai Salah Satu Pedoman Dan Juga Berguna Untuk Menambah Pengetahuan Bagi Para Pembaca.

Serang, 9 Maret 2023

Penulis.

BAB I

(3)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar program dan kegiatan untuk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu paud yang terintegrasi dengan posyandu?

2. Apa saja pelayanan posyandu yang di lakukan di paud?

C. Tujuan Penulisan

(4)

BAB II

PEMBAHASAN A. Definisi Posyandu

Posyandu yang merupakan singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu adalah salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar diwilayah kerjanya(Depkes RI, 2006:11). Tujuan akhir dari keberadaan Posyandu, diarahkan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi dengan cara meningkatkan status gizi dan kesehatannya.

Sejalan yang disampaikan oleh Sakbaniyah, dkk bahwa Posyandu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia dengan tujuan utamanya yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Menurut Zulkifli (2003: 2) Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan sebutan posyandu, yaitu merupakan wahana kegiatan keterpaduan KB-kesehatan ditingkat kelurahan atau desa, yang melakukan kegiatan lima program prioritas yaitu KB, Gizi, KIA, Imunisasi dan penanggulangan diare. Posyandu apabila dipandang dari hirarki sistem upaya pelayanan kesehatan, adalah forum yang menjembatani ahli teknologi dan ahli kelola untuk upaya-upaya kesehatan yang propesional kepada masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat hidup sehat.

Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa. A.A. Gde Muninjaya (2002:169) mengatakan:

”Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan Pos pelayanan terpadu (Posyandu)”. Konsep Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya.

Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan lahir melalui suatu Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dicanangkan pada sekitar tahun 1986.

(5)

Posyandu dikembangkan atas prakarsa Presiden Soeharto pada tahun 1984, Posyandu dulu pernah menjadi kebanggaan rakyat. Setiap bulannya, rakyat berbondong-bondong mendatangi Posyandu yang dikelola berbasiskan komunitas. Tenaga sukarelawan kesehatan di Posyandu yang telah mendapatkan pelatihan dari dinas kesehatan setempat memberikan panduan kesehatan bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Selain itu, Posyandu juga memberi vaksinasi dan makanan suplemen kepada bayi dan balita. Posyandu juga menjadi media deteksi dini kasus-kasus malagizi dan kekurangan gizi pada bayi dan balita.

Kegiatan Posyandu diasumsikan sebagai salah satu pendekatan yang tepat untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan balita serta dapat meningkatkan status gizi balita (Depkes RI,2011). Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan didesa memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan kesehatan terutama ibu hamil dan anak balita. Keaktifan keluarga pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh pada keadaan status gizi anak, karena salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak usia dini dan ibu hamil (Meilani,2009).

Posyandu menjadi pelayanan kesehatan penting untuk bayi dan anak yang paling awal.

Namun pada kenyataannya diposyandu warga masyarakat sendiri banyak yang tidak memanfaatkan posyandu untuk memantau tumbuh kembang anaknya dengan alasan sibuk kerja atau tidak sempat membawa anak balitanya ke posyandu dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemantauan tumbuh dan kembang pada anak balita (Yulifah & Johan,2009). Manfaat Posyandu bagi masyarakat yaitu memperoleh kemudahan dalam mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi anak dan ibu.

Sedangkan manfaat bagi kader yaitu memperoleh berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.

Posyandu terintegrasi PAUD adalah kegiatan yang di laksanakan bersamaan di lokasi PAUD ataupun di lokasi Posyandu dengan menghadirkan anak didik PAUD, ibu sasaran dan yang memiliki anak usia PAUD. Menimbang berat badan anak, mengukur tinggi anak PAUD juga memberikan makanan tambahan dan vitamin A pada bulan Februari dan Agustus. Selain itu orang tua yang datang pada saat Posyandu di berikan penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan anak dan tumbuh kembang anak.

B. Pengintegrasian Pelayanan Sosial

Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah “Suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial.” Jenis pelayanan dasar yang dimaksud adalah

(6)

Dasar di Posyandu Pada tahun 2011, Kementrian Dalam Negeri mengeluarkan sebuah Peraturan Menteri No. 19 Tahun 2011 tentang program Pengintegrasian layanan social dasar di Posyandu. Pengintergrasian yang dimaksud dalam Permen ini adalah tertera dalam pasal 5 ayat (2).

Dalam Pasal 5 Ayat (2) PermenDagri No 19 tahun 2011 disebutkan:

Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

1. pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan anak

2. pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

3. prilaku hidup bersih dan sehat;

4. kesehatan lanjut usia;

5. BKB;

6. Pos PAUD;

7. percepatan penganekaragaman konsumsi pangan; dan

8. pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial;

9. kesehatan reproduksi remaja; dan 10. peningkatan ekonomi keluarga.

Dasar pertimbangan dari program pengintegrasian posyandu dengan PAUD Bahwa Pos Pelayanan Terpadu merupakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini melalui layanan sosial dasar masyarakat untuk menunjang pembangunan; Usia dini atau balita membutuhkan kualitas kesehatan dan pendidikan yang maksimal dan memadai. Ini diharapkan bisa diperoleh melalui kegiatan di Posyandu PAUD.

Kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar di Posyandu, meliputi:

1. PAUD, BKB, BKR, BKL yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan Pendidikan, pemantauan perkembangan dan pembentukan sikap yang positif dan produktif pada setiap tahap siklus kehidupan manusia.

(7)

2. Peningkatan Ekonomi Keluarga, Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

3. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.

4. Pembinaan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak meliputi:

• Suplementasi gizi mikro (Vitamin A, Tablet Tambah Darah)

• Penyuluhan Gizi Seimbang, Konseling Makanan Bayi dan anak Balita

• Pemantauan Pertumbuhan: Penimbangan berat badan, pengukuran Tinggi Badan

• Sosialisasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi

• Konseling dan penyuluhan mengenai perawatan bayi baru lahir, tanda-tanda bahaya pada bayi dan anak Balita

5. Layanan KB: berupa suntik, pil dan lain-lain

6. Pengendalian Penyakit dan penyehatan lingkungan meliputi:

• Immunisasi

• Lingkungan Bersih dan Sehat

• Penanggulangan HIV/AIDS, Malaria, TB dan DBD

7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

• Penyuluhan dan

• Kunjungan Rumah

8. Penyuluhan dan Konseling yang berkenaan dengan:

• HIV/AIDS

• Perdagangan manusia

(8)

Beberapa pertanyaan yang kami tanyakan:

1. Keunggulan dari paud yang terintegrasi kedalam puskesmas itu apa saja.

2. Kegiatan kesehatan apa saja yang rutin di lakukan dan berapa kali dalam satu semester.

3. Apakah ada pemberian vitamin dan Mpasi tiap pertiga atau enam bulanny?

4. Apakah ada kegiatan penyuluhan kesehatan kepada orang tua murid?

5. Agaimana komunikasi antara pihak sekolah sama puskesmas?

6. Apa ada pembayaran untuk setiap anak keposyandu?

7. Bagaimana penjadwalan dapam kegiatan posyandu?

8. Bagaimana cara sekolah dalam alokasi waktu antara dibkelas dan posyandu?

9. Apakah guru memberikan pelajaran tentang lesehatan di kelas?

10. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam proses pelaksanaan programnya?

11. Bagaimana respon masyarakat dalam memanfaatkan layanan yang diselenggarakan

Jawaban :

1. Mendapatkan berbagai informasi mengenai kesehatan anak dan keluarga, mendapatkan obat2an yang berkaitan dengan kesehatan anak seperti obat cacing, vitamin a dll, selalu dipantau tinggi badan berat badan serta lingkar kepala. Dicek mengenai perkembangan kognitif serta motoriknya.

2. Memberi vitamin a, obat cacing, timbang badan tinggi badan lingkar kepala, cek perkembangan kognitif dan psikologis.

3. Pemberian vitamin dan obat cacing dari puskes sekitar 6an sekali. Sedangam PMT (pemberian makanan tambahan) setiap bulan dari PAUD nya sendiri.

4. Ada, mengenai stunting anak

5. Biasanya pihak paud akan diberitahukan melalui WhatsApp jika akan ada penyuluhan, pengecekan tb, bb, lingkar kepala, pemberian vitamin atau obat cacing

6. Tidak ada

(9)

7. Jadwalnya 1bulan sekali kalau posyandu

8. Dikondisikan, jika orang puskes datang siang paginya belajar tetapi hanya pembiasaan doa2 hafalan surahCba aja tanya

9. Iya, guru memberikan pemahan pada anak dan ibu makanan apa saja yang harus dimakan dan yang harus dihindari.

10. Faktor pendukung pemahan ibu yang memadai. Faktor penghambatnya ada saja anak yang takut dengan kedatangan petugas kesehatan.

11. Responya menyambut dengan baik

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu penyelenggaraan pendidikan bagi anak yang menarik untuk dikaji adalah penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di TK Alam Surya Mentari2. Visi dari TK

Melalui penyelenggaraan Posyandu yang dikelola dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat, maka hal ini dapat di artikan, bahwa posyandu secara terbuka dapat

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Kesejahteraan Keluarga.. Dosen

pengembangan anak usia dini yang holistik dan terintegrasi terutama keterpaduan PAUD, BKB, dan Posyandu; (4) untuk mengevaluasi pelaksanaan pelayanan PAUD yang

Untuk dosen, agar menggunakan modul kimia muatan lokal terintegrasi STEM-PBL ini untuk menambah variasi pola pembelajaran dalam proses pembelajaran mata kuliah

Prinsip pelaksanaan integrasi Program Pengabdian Masyarakat PM ITB 2021 yang terintegrasi dengan Mata Kuliah Umum MKU Merdeka Belajar-Kampus Merdeka MBKM termasuk Mata Kuliah Kerja

Laporan pengamatan penilaian status gizi anak dengan z-score di Posyandu

Data diri anak dan laporan hasil belajar peserta didik di TK PAUD