• Tidak ada hasil yang ditemukan

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

N/A
N/A
dina lubis

Academic year: 2024

Membagikan "OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS "

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

(2)

DEFINISI

2

Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) merupakan radang kronik telinga tengah dengan perforasi membran timpani yang permanen dan riwayat keluarnya sekret dari telinga (otorea) lebih dari 2 bulan, terus- menerus atau hilang timbul. Perforasi menjadi permanen ketika ujungnya ditutupi oleh epitel skuamosa dan tidak sembuh secara spontan

(P.L Dhingra, 2017).

(3)

ETIOLOGI

3

Ganggguan fungsi tuba eustachius yang

kronis

Perforasi membran timpani yang

menetap

Metaplasia skuamosa atau

perubahan patologis

menetap pada telinga tengah Obstruksi

menetap terhadap

telinga tengah atau rongga

mastoid

Terdapat

daerah-daerah dengan

skuesterisasi atau

osteomielitis persisten di

mastoid

Alergi, kelemahan umum atau

perubahan mekanisme pertahanan

tubuh

(4)

KLASIFIKASI

4

Tipe Atikoant

ral

Tipe aktif

Tipe

inaktif

(5)

KLASIFIKASI

5

(6)

KLASIFIKASI

6

(7)

7

Tipe

Tubotimpani

Tipe benigna/jinak ditandai dengan adanya perforasi sentral atau pars tensa. Proses peradangan pada tipe ini terbatas pada mukosa saja dan biasanya tidak mengenai tulang. Umumnya OMSK tipe jinak/aman ini tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya dan tidak ditemukan kolesteatoma (L. R. Boies, 2012).

Normal Perforasi sentral

(8)

JENIS-JENIS PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

8

(9)

9

Tipe Atikoantr

al

Tipe maligna/bahaya ditandai adanya kolesteatoma dan biasanya juga mengenai tulang. Perforasi pada OMSK tipe ganas/bahaya ini letaknya marginal atau di atik, dengan kolesteatoma perforasi subtotal.

Sebagian besar komplikasi yang berbahaya atau fatal timbul pada tipe ini (Z. A. Djaafar, 2017).

(10)

MANIFESTASI KLINIS

10

Otorea (telinga

berair)

Gangguan pendengar

an Otalgia

(nyeri telinga)

Vertigo

(11)

DIAGNOSIS

11

1. Pemeriksaan Fisik

Otoskopi  Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan bantuan otoskop yang bertujuan untuk dapat melihat liang telinga dan keadaan membran timpani.

(12)

(A) Attic perforation. (B) Case with double perforation 12

(1) in the pars tensa posterior to the handle of malleus and (2) in the attic area with destruction of the lateral attic wall (arrows).

(13)

13

Pemeriksaan Audiometri

Pada pemeriksaan ini, penderita OMSK biasanya didapati tuli konduktif. Tapi dapat pula dijumpai adanya tuli sensorineural, beratnya ketulian tergantung besar dan letak perforasi serta keutuhan dan mobilitas membran timpani.

(14)

14

Untuk melakukan evaluasi ini, observasi berikut bisa membantu :

1. Perforasi biasa umumnya menyebabkan tuli konduktif tidak lebih dari 15- 20 dB

2. Kerusakan rangkaian tulang-tulang pendengaran menyebabkan tuli konduktif 30- 50 dB apabila disertai perforasi.

3. Diskontinuitas rangkaian tulang pendengaran dibelakang membran yang masih utuh menyebabkan tuli konduktif 55-65 dB.

4. Kelemahan diskriminasi tutur yang rendah, tidak peduli bagaimanapun keadaan

hantaran tulang, menunjukan kerusakan kokhlea parah.

(15)

15

2. Pemeriksaan Penunjang

Radiologi

Pemeriksaan X-Ray mastoid atau CT Scan tulang temporal. Pada mastoid penumatisasi biasanya tampak sklerotik tetapi dapat pneumatik dengan kerutan sel udara. Kerusakan tulang tidak dijumpai, dan merupakan gambaran dari OMSK tipe atikoantral (P. L. Dhingra, 2017).

Pemeriksaan Bakteriologi

Bakteri yang sering dijumpai pada OMSK adalah Pseudomonas aeruginosa, Stafilokokus aureus dan Proteus. Bakteri lain yang dijumpai pada OMSK adalah E. Coli, Difteroid, Klebsiella, dan bakteri anaerob adalah Bacteriodes sp. (Djaafar, 2015).

(16)

16

(17)

KOMPLIKASI

17

1. Komplikasi intratemporal (ekstrakranial)

2. Komplikasi intrakranial

Terdiri dari :

• mastoiditis,

• petrositis,

• labirintitis,

• paresis nervus fasialis,

• fistula labirin.

Terdiri dari :

• abses atau jaringan granulasi ekstradural,

• tromboflebitis sinus sigmoid,

• abses otak/serebri,

• hidrosefalus otikus,

• meningitis dan

• abses subdural.

(18)

18

(19)

PENATALAKSANAAN

19

Prinsip terapi OMSK terbagi berdasarkan tipe, yaitu :

1. Tipe Tubotimpani (Tipe Aman)

Prinsip tatalaksananya ialah konservatif atau medikamentosa. Bila sekret keluar terus-menerus, beri obat pencuci telinga berupa larutan H2O2 3% selama 3-5 hari.

Setelah sekret berkurang  lanjutkan obat tetes telinga yang mengandung antibiotika dan kortikosteroid selama 1-2 minggu. Secara oral diberikan antibiotika golongan ampisilin atau eritromisin. Pada pasien dengan curiga resisten ampisilin, dapat diberikan ampisilin asam klavulanat.

Bila sekret telah kering, tetapi perforasi masih ada setelah diobservasi selama 2 bulan,  lakukan miringoplasti atau timpanoplasti. Tujuan: menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat.

Bila terdapat infeksi berulang  sumber infeksi tersebut harus diobati terlebih dahulu, dan perlu dilakukan pembedahan

(20)

20

(21)

21

2. Tipe Atikoantral (Tipe Bahaya)

• Prinsip tatalaksananya ialah pembedahan, yaitu mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan.

• Bila terdapat abses subperiosteal retroaurikuler, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum mastoidektomi.

(22)

22

(23)

23

(24)

THANK YOU!

Referensi

Dokumen terkait

Yang disebut otitis media supuratif kronik ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah

Otitis media supuratif kronik adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membrane timpani dan sekret yang keluar dari tengah terus-menerus atau hilang

Kuman yang terdapat di telinga tengah dapat masuk melalui liang telinga luar dengan perforasi membran timpani ataupun melalui nasofaring, dimana Streptococcus pneumoniae

Otitis media supuratif kronik adalah peradangan kronik yang terjadi pada telinga tengah dengan perforasi membrane timpani dan riwayat keluarnya sekret dari

Salah satu jenis otitis media adalah Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK), yang merupakan infeksi kronik telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan

dari telinga tengah, mastoid dan membran timpani tidak intak (perforasi) dan ditemukan sekret (otorea), purulen yang hilang timbul.. Istilah kronik digunakan apabila penyakit ini

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau yang biasa disebut congek adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan adanya lubang (perforasi) pada gendang telinga (membran

KESIMPULAN Istilah Otitis Media Supuratif Kronis OMSK mengacu pada sekret liang telinga dan perforasi membran timpani yang berlangsung lebih dari dua bulan, baik secara intermiten