• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pajak penghasilan potput

N/A
N/A
Zahrial Fakhri

Academic year: 2025

Membagikan "Pajak penghasilan potput"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PAJAK POTPUT (PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN)

(2)

AZAS PERPAJAKAN INDONESIA

Sistem regulasi perpajakan di Indonesia menganut 3 azas yaitu

 Official assestment;

 Self-assessment; dan

 Withholding-tax.

(3)

KONSEP PPH POTPUT

Pajak penghasilan berdasarkan asas withholding tax dibagi 2:

Pemotongan

Pemotongan merupakan jenis pemajakan yang dapat mengurangi jumlah pembayaran.

Pemungutan

Pemungutan merupakan pemajakan yang dapat menambah jumlah yang

seharusnya dibayar.

(4)

PEMOTONGAN

 Pajak Penghasilan Pasal 21

 Pajak Penghasilan Pasal 23

 Pajak Penghasilan Pasal 26

 Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2

 Pajak Penghasilan Pasal 15

(5)

PAJAK PENGHASILAN 21

PPh 21 adalah pemotongan pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atas kegiatan pekerjaan yang dilakukan dan menerima penghasilan dalam bentuk:

 Gaji

 Upah

 Honorarium

 Fee

 Bonus, dan

 Pembayaran lainnya.

(6)

PAJAK PENGHASILAN 21

Bapak Ali merupakan pegawai tetap di Perusahaan A dan mendapatkan gaji bulan sebesar Rp 8.000.000. Bapak Ali berstatus PTKP K/0.

Gaji Bulanan Rp 8.000.000

Biaya Jabatan Rp 400.000 (5% dari Ph. Bruto)

Penghasilan Neto Rp 7.600.000

Penghasilan Neto Tahunan Rp 91.200.000

PTKP (K/0) Rp 58.500.000

Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 32.700.000

PPh Tahunan (5%xPKP) Rp 162.500

PPh Bulanan Rp 13.541

Take Home Pay Rp 7.986.459

Penghasilan yang diterima oleh Pak Ali adalah sebesar Rp 7.986.459 perbulan karena ada pemotongan pph sebesar Rp 13.541

(7)

PAJAK PENGHASILAN 23

PPh 23 merupakan pajak yang dipotong terhadap

penghasilan/pembayaran yang diperoleh dari kegiatan jasa, sewa dalam bentuk penggunaan harta, dividen, bunga,

royalty, dan hadiah atau penghargaan dan sejenisnya selain

yang telah dipotong pajak penghasilan 21.

(8)

PAJAK PENGHASILAN 23

Perusahaan A menyewa alat berat kepada Perusahaan B dengan harga Rp 10.000.000.

Jumlah PPh 23 tersebut adalah:

Jumlah harga Rp 10.000.000

Tarif 2%

Jumlah PPh Rp 200.000

Jumlah bersih yang diterima Perusahaan B Rp 9.800.000

(9)

PAJAK PENGHASILAN 26

PPh 26 merupakan pemotongan pajak atas penghasilan yang diperoleh oleh Wajib Pajak Luar Negeri (Badan atau Orang Pribadi) yang berasal dari dalam negeri. Objek PPh 26 dapat berupa:

 Imbalan atas Jasa, pekerjaan dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta

 Dividen

 Royalti

 Hadiah dan penghargaan

 Dan penghasilan lainnya yang diatur dalam peraturan.

(10)

PAJAK PENGHASILAN 26

Mr. Smith merupakan warga negara Inggris yang bekerja di Indonesia

dengan gaji Rp 50.000.000 perbulan. Mr. Smith merupakan WPLN OP dan asumsi Indonesia-Inggris tidak mempunyai perjanjian P3B (Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda).

Penghasilan Bruto Rp 50.000.000

Tarif PPh 26 20%

PPh 26 Rp 10.000.000

Take Home Pay Rp 40.000.000

Jadi gaji bersih yang diterima oleh Mr. Smith adalah Rp 40.000.000 karena

ada pemotongan pajak sebesar Rp 10.000.000.

(11)

PAJAK PENGHASILAN 4 (2)

PPh pasal 4 ayat 2 atau disebut juga PPh final merupakan pemotongan pajak terhadap

penghasilan yang bersifat final berdasarkan peraturan UU PPh Pasal 4 Ayat 2. Objek PPh 4 (2) adalah sebagai berikut:

Bunga yang diperoleh dari deposito, tabungan, obligasi, surat utang negara dan lainnya

Hadiah undian

Penjualan Saham

Jual beli dan/atau persewaan tanah dan/atau bangunan

Penghasilan tertentu lainnya.

(12)

PAJAK PENGHASILAN 4 (2)

Perusahaan A menyewa ruang kantor untuk operasional kantor kepada Perusahaan B sebesar Rp 60.000.000 pertahun.

Nilai Sewa Rp 60.000.000

Tarif PPh 4 (2) Sewa 10%

Jumlah PPh 4 (2) Rp 6.000.000 Nilai bersih Rp 54.000.000

Jumlah penghasilan yang diterima oleh Perusahaan B adalah Rp 54.000.000 karena ada pemotongan PPh final Rp 6.000.000.

(13)

PAJAK PENGHASILAN 15

PPh 15 merupakan pemotongan pajak atas penghasilan bagi Wajib Pajak (WP) yang bergerak dalam bidang atau industri tertentu. Objek PPh 15 adalah:

Imbalan atau nilai penggantian berupa uang yang diterima dari charter penerbangan dalam negeri.

Penghasilan yang diperoleh dari pengangkutan orang dan/atau barang termasuk penyewaan kapal.

Imbalan atas kegiatan Pelayaran dan/atau Penerbangan Luar Negeri

Nilai ekspor bruto yang imbalannya diterima oleh WPLN yang punya kantor perwakilan di Indonesia

Jumlah seluruh biaya pembuatan atau perakitan di usaha jasa maklon internasional

(14)

PAJAK PENGHASILAN 15

Perusahaan A merupakan usaha yang bergerak di pengangkutan barang dalam negeri.

Perusahaan B menggunakan jasa pengangkutan Perusahaan A untuk mengirimkan barang ke tujuan dengan jumlah imbalan Rp 30.000.000.

Jumlah Imbalan Rp 30.000.000

Tarif NPPN atau Laba bersih 4%

NPPN atau Laba bersih Rp 1.200.000

Tarif PPh 15 30%

PPh terutang Rp 360.000

Jumlah Imbalan bersih Rp 29.640.000

Jumlah imbalan bersih yang diterima oleh Perusahaan A atas jasa pengangkutan barang Perusahaan B adalah sebesar Rp 29.640.000 karena ada pemotongan PPh 15 sebesar Rp 360.000

(15)

PEMUNGUTAN

 Pajak Penghasilan Pasal 22 Industri semen, manufaktur, otomotif, pedagang emas lain.

 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

(16)

PEMUNGUTAN

 Pajak Penghasilan Pasal 22 atas produk kertas, semen, baja, dan otomotif.

 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

(17)

PAJAK PERTUMBUHAN NILAI

PPN adalah pemungutan pajak yang dikenakan

atas transaksi penyerahan atau perolehan JKP

(jasa kena pajak) dan/atau BKP (barang kena

pajak) yang dilakukan oleh PKP (Pengusaha

Kena Pajak). Besarnya tarif PPN adalah 11%.

(18)

CONTOH PEMUNGUTAN

PT C adalah Perusahaan manufaktur semen. Menjual kepada distributor sebesar Rp 50.000.000. Untuk setiap penjualan kepada distributor akan dipungut pph 22 sebesar 0.1% dan selain itu karena PT C merupakan PKP maka akan dipungut PPN 11%.

Jumlah Penyerahan Rp 50.000.000

PPN Rp 5.500.000

PPh 22 Rp 50.000

Jumlah Pembayaran Rp 50.550.000

Maka jumlah pembelian atas semen yang harus dibayar distributor adalah

sebesar Rp 50.550.000 karena ada pemungutan PPN dan PPh 22.

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan dalam pasal 23 UU PPh mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari

Ketentuan dalam Pasal 23 UU PPh mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari

Ketentuan dalam PPh 23 UU PPh mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal

Objek pajak penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar

penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri (orng pribadi maupun badan),dan bentuk usaha tetap yang berasal dari.. modal,penyerahan jasa,atau

Ketentuan dalam pasal 23 UU PPh mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari

Ketentuan dalam pasal 23 UU PPh mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap yang berasal

Dokumen ini membahas subjek pajak orang pribadi yang wajib membayar pajak penghasilan, baik yang tinggal di dalam maupun di luar