• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP PENYELENGGARAAN JENAZAH COVID-19

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PANDANGAN TOKOH AGAMA TERHADAP PENYELENGGARAAN JENAZAH COVID-19 "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

Peran tokoh agama di masyarakat sangat penting, karena dapat mempengaruhi dan menghimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk masalah penanganan jenazah Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan tokoh agama terhadap penyelenggaraan pemakaman Covid 19 di Kabupaten Metro Timur. Semua pemuka agama berpendapat bahwa kurangnya kesadaran berdampak pada overthinking masyarakat yang justru dapat menurunkan imunitas dan memicu penularan Covid-19.

Hal ini menunjukkan bahwa di sisi lain, para pemuka agama juga mengikuti anjuran Gugus Tugas Covid-19 dan pemerintah daerah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran tokoh agama dalam pencegahan dan pengurangan stigma Covid-19 di Kabupaten Metro Timur.9. Dari hasil kajian dapat disimpulkan bahwa tokoh agama memiliki peran dalam pencegahan Covid-19 dan mengurangi stigma Covid-19 di Kabupaten Metro Timur.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti berencana “Pandangan Tokoh Agama terhadap Penataan Jenazah Covid-19 (Studi di Kabupaten Metro Timur)?” menginvestigasi. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil rumusan masalah yaitu bagaimana pandangan para tokoh agama terhadap pelaksanaan jenazah Covid-19 di Kelurahan Metro Timur. Tujuan penelitian dalam tesis ini adalah untuk mengetahui pandangan tokoh agama terhadap penyelenggaraan pemakaman Covid 19 di Kabupaten Metro Timur.

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah pengetahuan tentang pandangan tokoh agama terhadap pelaksanaan pemakaman Covid-19 di Kecamatan Metro Timur. Pedoman penguburan jenazah yang terpapar Covid-19 dilakukan sebagai berikut: Dilakukan sesuai dengan ketentuan syariah dan protokol kesehatan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengetahui bagaimana sikap para tokoh agama di Kabupaten Metro Timur terkait pelaksanaan pemakaman Covid-19.

Artinya, dalam penelitian ini hanya berupa deskripsi dan pernyataan mengenai pandangan tokoh agama di Kecamatan Metro Timur tentang penyelenggaraan pemakaman Covid-19, yang dideskripsikan dengan kata-kata atau kalimat untuk menarik kesimpulan. Hasil wawancara dengan Bpk. Zulkarnain selaku Ketua Kelompok Penanganan Jenazah (KAUM) terkait penataan jenazah Covid-19 di Metro Timur meragukan hal tersebut karena tokoh agama tidak pernah terlibat dalam proses penguburan jenazah Covid-19. Pak. Banar juga menyampaikan pendapatnya soal memandikan jenazah perempuan Covid-19 yang dimandikan oleh tenaga kesehatan laki-laki.

Analisis pandangan tokoh agama terhadap penyelenggara jenazah Covid-19 di Metro Timur Covid-19 di Metro Timur. Kenyataannya, pemuka agama di Kecamatan Metro Timur hanya sekali dilibatkan dalam proses penguburan jenazah Covid-19, hanya dengan mendoakan jenazah di dalam mobil. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan pandangan para tokoh agama di Kecamatan Metro Timur terhadap penataan jenazah yang terjangkit Covid-19:

Tn. Zulkarnain selaku tokoh agama Kecamatan Tejo Agung terkait penataan jenazah covid-19 di Metro Timur mengatakan, dirinya ragu karena tokoh agama tidak pernah terlibat dalam proses penguburan jenazah Covid-19 tidak.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Konsepsi Tokoh Agama

  • Pengertian Tokoh Agama
  • Peran Tokoh Agama
  • Kriteria Tokoh Agama

Posisi pemuka agama yang memegang peranan penting dalam masyarakat, karena dianggap sebagai orang yang memiliki tingkat dan pengetahuan yang lebih tentang agama dibandingkan anggota masyarakat lainnya. Dengan kata lain, pemimpin agama adalah orang-orang terpandang dan dihormati dan pemimpin informal dalam masyarakat. Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan karakter religius adalah orang yang memiliki atau memiliki kelebihan dan keunggulan dalam bidang agama.

Orang beragama juga sebutan untuk guru agama (guru agama), golongan ini berasal dari orang biasa. Dalam masyarakat sekarang ini, pengaruh tokoh agama sangat besar dalam masyarakat menentukan beberapa hal. Melakukan kaderisasi berarti mewajibkan pemuka agama untuk bergabung dalam forum (swalayan) yang dikelola sendiri atau bekerjasama dengan organisasi.

Tokoh agama memiliki kemampuan memanusiakan manusia (proses humanisasi), menegakkan kebenaran dan mencegah kejahatan (proses pembebasan), serta mewujudkan masyarakat yang beriman kuat. Tokoh agama Islam memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan pemuda di masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat.

Penyakit Menular

  • Pengertian Penyakit Menular
  • Penyakit Covid-19

Tokoh agamawan yang bermutu tinggi dan handal ialah tokoh agamawan yang hidupnya dibimbing dan diambil dari Tuhan, sumber yang benar dan dirinya sendiri yang harmoni. Maksudnya: "Daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW bertanya (para sahabat), 'Siapakah di antara kamu yang mati syahid?' Mereka menjawab: 'Orang yang gugur di medan perang adalah syahid ya Rasulullah. Nabi SAW menjawab: 'Orang yang gugur di medan perang adalah syahid, orang yang mati di jalan Allah (bukan kerana peperangan) juga syahid. , orang yang ditimpa tha'un (wabak) juga syahid, yang mati sakit perut juga syahid, dan yang mati mati syahid."

Ada beberapa cara penularan penyakit menular. Pertama, penularan penyakit secara langsung, yaitu proses penularan penyakit dari satu manusia ke manusia lain secara langsung tanpa perantara, misalnya: penularan melalui droplet halus yang disebarkan dari orang sakit seperti Covid-19, penyakit 15 TB, HIV/AIDS . 16 Eman Supriatna, "Wabah Virus Corona Covid-19 dalam Perspektif Islam", Jurnal Sosial & Budaya Syar-I, Vol. Abdurrahman bin Auf bercerita kepada Umar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: 'Jika kamu mendengar adanya wabah di suatu daerah, jangan masuk.

Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang saluran pernapasan. Virus corona dapat menyebabkan gangguan ringan pada saluran pernapasan, infeksi paru-paru yang parah, bahkan kematian. Severe Acute Respiratory Syndrome CoronaVirus 2 (SARS-CoV-2) atau yang lebih dikenal dengan virus Corona merupakan jenis baru dari virus corona yang menular ke manusia.

Meski kebanyakan menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulutnya dapat terinfeksi COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup droplet dari batuk atau napas seseorang yang mengidap COVID-19.

Itulah mengapa penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sedang sakit. WHO terus meninjau perkembangan penelitian tentang bagaimana COVID-19 menyebar dan akan membagikan temuan terbaru. Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 dapat menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.

Jenazah Covid-19

  • Pengertian Jenazah Covid-19
  • Dasar Hukum Penyelenggaraan Jenazah
  • Kepengurusan
  • Tahapan Kepengurusan Jenazah
  • Pendapat Ulama

Covid-19 adalah penyakit berbahaya dan boleh berjangkit kepada mereka yang bersentuhan dengan orang yang telah terdedah kepada Covid-19 atau cara penularan lain. Solat dan mengebumikannya dilakukan seperti biasa, beringat agar tidak terdedah kepada COVID-19. Majelis Ulama Indonesia dalam merangka fatwa MUI mengenai tatacara dan tatacara tertentu yang disepakati ulama, termasuk penggunaan dasar yang menjadi landasan hukum dalam merangka fatwa pengendalian Covid-19 masih kekal.

Sementara salat dan penguburan tetap berjalan seperti biasa sekaligus mencegahnya terpapar Covid-19.” Protokol atau detail teknis tambahan pembungkus jenazah pasien Covid-19 dan penguburannya harus mengikuti arahan ahli medis. Meski hanya sembahyang, jenazahnya hanya sekali di dalam mobil.3 Berbeda dengan kasus Pak Boiran yang tidak pernah terlibat dalam proses penguburan jenazah Covid-19.4 Pak Banar dan Pak Wiwi juga mengungkapkan pendapat yang berbeda, yang menyatakan bahwa mereka sederhana.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Zulkarnain selaku Ketua KAUM, memandikan jenazah Covid-19 adalah hal yang wajar tanpa harus membuka baju karena dianggap darurat. Hal ini untuk menghindari penularan virus Covid-19.6 Senada dengan Pak Zulkarnain, Pak Boiran juga berpendapat bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah karena menghindari penularan virus, asalkan proses mandinya dilakukan sesuai syariat Islam 7 Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Banar dan Bapak Wiwid yang menyatakan bahwa tidak masalah memandikan jenazah Covid-19 jika pakaian tidak dilepas saat mandi karena hal ini untuk menghindari penularan atau penyebaran virus. Virus Covid-19 di Kabupaten Metro Timur. Petugas sudah menggunakan APD lengkap untuk melakukan prosesi pemakaman, sebaiknya peti jenazah dibuka pada saat prosesi pemakaman.12 Bp. Banar dan Pak Wiwid berbeda pendapat, awalnya mereka tidak setuju dengan aturan yang berlaku saat ini terkait penguburan jenazah Covid-19.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Zulkarnain yang menyatakan bahwa sosialisasi atau edukasi terkait penyebaran Covid-19 di Metro Timur dianggap kurang, banyak warga bahkan Pak Zulkarnain dan Pak Boiran sendiri masih belum paham sedikit jika memang benar jika jenazah Covid-19 sudah dikuburkan, virusnya sudah mati. . Jenazah Covid-19 harus dirawat sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 dan memastikan keselamatan dan kesehatan setiap orang yang berada di dekat jenazah. Sedangkan menurut Bapak Boiran, hal ini sangat wajar bagi masyarakat Metro Timur karena minimnya sosialisasi dan pemahaman tentang virus Covid-19 yang menyebabkan hal tersebut terjadi.

Pandangan yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Banar dan Bapak Wiwid bahwa upaya bantuan pemerintah masih kurang karena masih banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan dan menganggap virus Covid-19 hanya rekaan pemerintah. Kepada para Tokoh Agama dan lembaga GGD agar dapat lebih berpartisipasi dan memberikan wawasan yang transparan tentang tata cara penanganan jenazah dengan status Covid-19. Sehingga masyarakat bisa percaya dan menerima bahwa pengobatan jenazah Covid-19 telah dilakukan sesuai syariat Islam karena banyaknya penolakan dari pihak keluarga sendiri.

Selain selalu mengoptimalkan tata cara protokol pemakaman Covid-19 sesuai dengan keadaan riwayat kematian almarhum, guna merespon permasalahan sosial. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.01.07/Menkes tentang tata cara pengelolaan pengumpulan dan penguburan jenazah Covid-19.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisa Data
  • Gambaran Umum Lokasi Penelitian
  • Pandangan Tokoh Agama Terhadap Penyelenggara Jenazah
  • Analisis Pandangan Tokoh Agama Terhadap Penyelenggara
  • Kesimpulan
  • Saran

Menurut Anda, apakah tata cara penyelenggaraan pemakaman Covid-19 di Metro Timur sudah sesuai dengan prinsip Islam? Bagaimana dengan membasuh jenazah Covid-19, pakaian tidak perlu dibuka, sedangkan membasuh jenazah harus bersih dan menghilangkan kotoran. Bagaimana menurut Anda, jika pihak keluarga tidak menerima prosesi pemakaman yang melarang keluarga untuk ikut atau melihat jenazah Covid-19.

FOTO DOKUMENTASI
FOTO DOKUMENTASI

Gambar

FOTO DOKUMENTASI
Foto 1. Wawancara dengan Bapak Zulkarnain (Tokoh Agama)
Foto 3. Wawancara dengan bapak Banar (Tokoh Agama)
Foto 4. Wawancara dengan bapak Wiwid (Tokoh Agama)

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan maksud untuk menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Umur Usaha, Skala Usaha, Pemberian informasi dan sosialisasi Terhadap