• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN KESIAPSIAGAAN BENCANA ALAM

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "PANDUAN KESIAPSIAGAAN BENCANA ALAM"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN

KESIAPSIAGAAN

BENCANA ALAM

(2)

PANDUAN

KESIAPSIAGAAN

BENCANA ALAM

(3)

Siap Siaga Menghadapi Banjir Siap Siaga Menghadapi

Gempa Bumi

Siap Siaga Menghadapi Tanah Longsor

Siap Siaga Menghadapi Tsunami

Siap Siaga Menghadapi Letusan Gunung Api

1

16 8

23 31

DAFTAR ISI

(4)

[INFOGRAFIS] Siap Siaga Menghadapi Banjir

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 787 bencana banjir melanda Indonesia sepanjang tahun 2017.

(5)

Bencana banjir terjadi hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Setiap tahunnya, bencana banjir ini sering mendapat perhatian karena menimbulkan kerugian secara ekonomi bahkan korban jiwa.

Berdasarkan data BNPB, di tahun 2017, bencana banjir

Gambar 1.1

yakni sebanyak 787 kejadian diikuti puting beliung (716) dan tanah longsor (614).

Bencana banjir tersebut telah menyebabkan 135 orang meninggal dunia, 91 orang luka-luka dan lebih dari 2,3 juta jiwa menderita dan mengungsi, serta ribuan rumah rusak.

(6)

INFOGRAFIS- DATA[

BANJIR DI INDONESIA

]SEPANJANG TAHUN 2017

(7)

Apa itu Banjir?

Menurut BNPB, banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Kejadian bencana banjir sangat dipengaruhi oleh:

► Curah hujan yang tinggi

► Permukaan tanah yang lebih rendah dibandingkan air laut

► Daerah yang terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar yang sempit

► Kurangnya daerah resapan air akibat penebangan hutan dan pengembangan pemukiman

► Buruknya penanganan sampah

► Buruknya penanganan saluran air (drainase).

Penyebab banjir yang beragam membuat kita harus selalu waspada dan memahami tindakan yang dianggap perlu dilakukan bila terjadi banjir. Pasalnya, banjir yang tidak dapat ditangani

dapat menimbulkan kerugian dan korban jiwa. Bencana banjir juga sering diikuti dengan berbagai masalah kesehatan seperti diare, leptospirosis, penyakit kulit dll.

(8)

Panduan Kesiapsiagaan Bencana Banjir

Banjir bisa terjadi secara lambat (gradual) dan ada juga yang mendadak, yakni banjir bandang. Ada hal-hal yang harus kita waspadai saat banjir dan berpotensi menimbulkan akibat yang fatal, antara lain:

► Arus

► Benda-benda yang hanyut

► Binatang berbahaya yang bisa masuk ke dalam rumah

► Ketinggian air yang bisa menenggelamkan.

Sehingga, penting bagi kita untuk mengetahui persiapan menghadapi banjir dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan saat banjir terjadi.

INFOGRAFIS- SIAP SIAGA[

]BANJIR

(9)

INFOGRAFIS- SIAP SIAGA[

]BANJIR

(10)

INFOGRAFIS- SIAP SIAGA[

]BANJIR

(11)

[INFOGRAFIS] Siap Siaga Menghadapi Gempa Bumi

Aktivitas gempa di Indonesia meningkat drastis pada tahun 2017. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan 1.351 gempa lebih banyak dibandingkan tahun 2016. Jika sebelumnya tercatat 5.578 gempa, pada tahun 2017 tercatat 6.929 kali gempa. – Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

(12)

Indonesia merupakan satu-satunya negara yang terletak pada pertemuan tiga lempeng utama bumi, yakni lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Lempeng-lempeng ini senantiasa bergerak dan

bertumbukan, sehingga berpotensi menimbulkan gempa. Dalam hal ini, Indonesia memiliki posisi

Gambar 2.1

strategis sekaligus sangat berbahaya, karena memiliki potensi gempa yang besar.

BMKG mencatat ada 19 kali gempa besar yang merusak sepanjang tahun 2017 dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, korban cedera serta kerusakan rumah dan bangunan.

(13)

INFOGRAFIS-[

Gempa Besar dan

Merusak Sepanjang

]Tahun 2017

(14)

Namun ironi, tingginya aktivitas gempa bumi di negeri ini tidak sebanding dengan tingginya tingkat kesiapsiagaan dalam meng- hadapi bencana. Padahal kita mengetahui struktur bangunan

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung api atau runtuhan batuan. Gempa

Gempa tektonik

Gempa ini disebabkan oleh adanya pergeseran lempengan tektonik. Gempa tektonik dapat menimbulkan kekuatan gempa yang besar, seperti yang terjadi di Aceh tahun 2004 Gempa bumi terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:

yang buruk dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai siaga bencana mayoritas menjadi faktor utama jatuhnya korban akibat bencana.

Apa Itu Gempa Bumi?

Jenis-jenis Gempa Bumi

bumi biasanya mengakibatkan kerusakan pada rumah, sekolah, gedung bertingkat, dan sarana umum lainnya sehingga dapat menimbulkan korban jiwa.

(15)

Gempa vulkanik

Gempa ini disebabkan oleh pergerakan magma ke atas permukaan gunung api, yang menimbulkan pergeseran batu- batuan. Gempa biasanya hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. Umumnya hanya menimbulkan kekuatan gempa yang ringan, yakni di bawah 2 SR.

Gempa induksi

Gempa ini disebabkan oleh pelepasan energi akibat sumber- sumber lainnya, seperti runtuhnya tanah dan bebatuan akibat penggunaan bahan peledak.

Gempa bumi biasanya berlangsung sangat cepat (rata-rata kurang dari satu menit) sehingga setiap langkah kaki Anda untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana sangatlah berharga.

Panduan Kesiapsiagaan Gempa Bumi

Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui persiapan menghadapi gempa bumi dan langkah-langkah yang harus diambil saat gempa itu terjadi.

(16)

]INFOGRAFIS- SIAP SIAGA GEMPA BUMI[

sebelum gempa bumi

(17)

]INFOGRAFIS- SIAP SIAGA GEMPA BUMI[

saat gempa bumi

(18)

]INFOGRAFIS- SIAP SIAGA GEMPA BUMI[

setelah gempa bumi

(19)

[INFOGRAFIS] Siap Siaga Menghadapi Tanah Longsor

Longsor yang terjadi pada malam hari sering menelan banyak korban jiwa. Mayoritas orang yang tidak sempat menyelamatkan diri karena longsoran menimpa pada saat mereka masih tidur.

Bila Anda tinggal di daerah rawan longsor, waspadalah jika terjadi hujan lebat terus-menerus dan kenali gejala longsor.

(20)

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak 2014 hingga 2017, bencana tanah longsor menjadi bencana yang paling mematikan dan banyak menimbulkan korban jiwa.

Bahkan longsor kecil pun bisa menyebabkan satu keluarga meninggal dunia.

Gambar 3.1

(21)

INFOGRAFIS-[

BENCANA LONGSOR

DI INDONESIA

SEPANJANG TAHUN

]2017

(22)

Apa Itu Tanah Longsor?

Banyaknya korban meninggal dunia dan terdampak akibat longsor dikarenakan lantaran masih banyak masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan longsor. Kemampuan mitigasi yang kurang memadai dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesiap- siagaan bencana juga menjadi salah satu faktor jatuhnya korban akibat bencana.

Memahami bencana longsor dengan menjaga kelestarian lingkungan dan melakukan persiapan se- belum, saat dan setelah bencana sangat penting untuk mengurangi dampak buruk akibat tanah longsor.

Menurut BNPB, tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percam- puran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat ter- ganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.

Longsor sering kali dipicu oleh getaran gempa, meletusnya gunung api, curah hujan tinggi dan terjadi selama beberapa hari, erosi lahan baik yang disebabkan oleh alam, maupun manusia.

(23)

Jenis-jenis Tanah Longsor

Longsoran translasi

Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir

yang rata atau bergelombang.

Longsoran rotasi

Tanah dan batuan bergerak pada bidang gelincir berbentuk cekung.

Longsoran translasi blok batu/

pergerakan blok

Batuan berpindah pada bidang gelincir

yang landai.

Longsoran rayapan tanah

Butiran tanah kasar dan halus yang bergerak merayap lambat atau cepat,

bahkan tidak terkendali. Setelah

waktu yang cukup lama, longsor jenis

ini menyebabkan rumah, pohon atau

tiang miring ke bawah.

Longsoran runtuhan batu

Sejumlah besar batuan, tanah atau

material lain di lereng terjal atau

menggantung di daerah pantai bergerak ke bawah

dengan cara jatuh bebas.

Longsoran aliran bahan

rombakan

Terjadi ketika massa tanah terdorong oleh air, sehingga material yang ada di atasnya bergerak di sepanjang lereng dan meluas pada daerah landai. Aliran

tanavh ini dapat menelan korban jiwa

cukup banyak.

(24)

Panduan Kesiapsiagaan Tanah Longsor

Longsor dapat menimbulkan kerugian material dan non material.

Longsor bisa membuat korban terdampak kehilangan harta, tempat tinggal hingga kehilangan nyawa. Maka, bagi Anda yang tinggal di daerah rawan longsor, sangat penting untuk mengenali tanda- tanda longsor dan memahami tindakan kesiapsiagaan menghadapi tanah longsor.

]INFOGRAFIS- SIAP SIAGA BENCANA LONGSOR[

sebelum longsor

(25)

]INFOGRAFIS- SIAP SIAGA BENCANA LONGSOR[

sebelum longsor

(26)

[INFOGRAFIS] Siap Siaga Menghadapi Tsunami

Untuk potensi bencana tsunami, Indonesia menempati peringkat pertama dari 265 negara di dunia yang disurvei badan PBB.

− Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

(27)

Pada umumnya, tsunami yang terjadi di Indonesia diakibatkan oleh gempa bumi tektonik. Hal ini karena secara geologis, Indonesia terletak di tiga lempeng tektonik besar, yakni lempeng Eurasia, Indo- Australia dan Pasifik yang masing-masing bergerak relatif saling mendekat. Tumbukan terjadi antara lempeng- lempeng tektonik ini yang menyebabkan terakumulasinya energi yang cukup besar.

Gambar 4.1

Pada suatu saat sebagian lempeng tersebut patah, sehingga terlepaslah energi yang sangat besar. Energi ini yang dirasakan sebagai gempa. Mengingat posisi Indonesia besar kemungkinan untuk gempa bumi terjadi di dasar laut, sehingga potensi untuk terjadinya tsunami juga menjadi cukup besar.

(28)

Gempa bumi tektonik bisa berpotensi tsunami, bila:

• Gempa bumi dengan kekuatan di atas 6 Skala Richter

• Kedalaman gempa kurang dari 100 km

• Gempa berlangsung lebih dari 1 menit

Catatan: Untuk daerah-daerah tertentu seperti Mentawai, gempa

Gempa bumi tektonik dengan tiga kriteria tersebut berpotensi mengakibatkan tsunami lokal atau tsunami yang terjadi di sekitar jarak 200 km dari pusat gempa.

Tsunami lokal inilah yang lebih berbahaya dari tsunami jarak jauh karena memiliki waktu peringatan bahaya yang sangat singkat antara 10-60 menit.

Walaupun tidak semua gempa bumi tektonik meng- akibatkan tsunami, namun sebagian besar tsunami terutama di Indonesia terjadi

akibat gempa bumi tektonik.

Oleh karena itu, gempa bumi tektonik menjadi salah satu pertanda awal bahaya tsunami yang harus diwaspadai.

Ada beberapa wilayah pantai di Indonesia yang merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami, di antaranya pantai barat Sumatera, pantai selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi.

kecil dengan getaran yang lama harus diwaspadai.

(29)

Apa Itu Tsunami?

Menurut BMKG, tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan (“tsu” berarti lautan, “nami” berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya perubahan struktur geologis dasar laut secara vertikal dalam waktu singkat sehingga mengakibatkan air laut dalam volume sangat banyak berpindah tempat secara mendadak.

Perubahan tersebut dapat diakibatkan oleh gempa bumi, letusan gunung api di dasar laut, seperti letusan Gunung Krakatau pada 1983, longsoran di laut atau meteor yang jatuh di laut (namun ini sangat jarang terjadi).

Semakin mendekati daratan, gelombang laut yang terbentuk akan semakin tinggi. Apabila pantai berbentuk teluk maka gelombang akan semakin

Tsunami di Indonesia rata-rata terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah terjadinya gempa bumi besar di

bawah laut.

Bencana tsunami

memiliki kecepatan 800 km/

jam di laut dan 25-100 km/

jam saat di daratan. Saat mencapai daratan, tinggi gelombangnya bisa mencapai 10-36 meter. Inilah mengapa tsunami mampu merusak kota dan menelan banyak korban jiwa.

(30)

Risiko Ancaman Tsunami?

Panduan Kesiapsiagaan Tsunami

Risiko ancaman tsunami di Indonesia lebih besar dibandingkan Jepang. Berdasarkan data United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR), ada 5.402.239 orang yang berpotensi terkena dampaknya.

Individu yang terdampak tsunami berisiko terseret arus dan tenggelam serta terbentur dan tertimpa puing yang terbawa arus.

Maka, untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang selamat, individu terdampak harus mampu menilai situasi dengan cepat dan mengambil tindakan kesiapsiagaan yang tepat.

Tsunami adalah gejala alam yang dapat terjadi kapan saja dan tidak dapat dicegah, namun bukan berarti Anda harus pasrah menghadapinya tanpa persiapan apapun.

Dengan selalu siaga dan

dibekali pengetahuan yang cukup mengenai karakteristik tsunami, Anda dapat mengantisipasi dan

mengurangi dampak kerusakan dan kerugian yang mungkin ditimbulkan.

Artinya, peluang selamat dari tsunami sangat tergantung pada pengetahuan individu yang terdampak tentang kesiapsiagaan bencana. Bila lokasi Anda dekat pantai saat gempa terjadi atau Anda

(31)

tinggal di dekat pantai, Anda harus memahami risiko ancaman tsunami dan rencana kesiapsiagaan di wilayah Anda. Jadi, ketika layanan peringatan gagal atau arahan dari pemerintah setempat belum ada selama keadaan darurat berlangsung, maka Anda tetap mampu bertindak dengan benar.

]Infografis- Siap Siaga Menghadapi Tsunami[

sebelum tsunami

(32)
(33)

]Infografis- Siap Siaga Menghadapi Tsunami[

saat & setelah tsunami

(34)

[INFOGRAFIS] Siap Siaga

Menghadapi Letusan Gunung Api

Di tahun 2017, dari 127 gunung api di Indonesia, hanya ada dua gunung api yang berstatus Awas, yakni Gunung Sinabung dan Gunung Agung. Sementara itu 18 gunung api berstatus Waspada dan lainnya berstatus normal. − Data Badan Meteorologi,

(35)

Sebagian besar gunung api yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia adalah gunung api aktif. Menurut BMKG, Indonesia memiliki 127 gunung api yang tersebar di sepanjang pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi hingga Halmahera.

Gambar 5.1 Letusan Gunung Sinabung

Dengan begitu, Indonesia menjadi daerah rawan bencana letusan gunung api.

Di sepanjang tahun 2017, terdapat dua gunung api yang berstatus Awas, yakni Gunung Sinabung sejak 2 Juni 2015 hingga sekarang dan Gunung Agung sejak 27 November 2017 hingga sekarang.

(36)

]Infografis- Gunung Api Status "Awas" Tahun 2017[

Gunung api yang berstatus Awas berpotensi tinggi terjadi erupsi. Erupsi terjadi selama gunung tersebut berstatus Awas. Maka, warga di sekitar gunung tersebut

melakukan aktivitas apapun di dalam radius berbahaya yang di tetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Di luar radius bahaya, kondisinya dinyatakan

(37)

Apa Itu Letusan Gunung Api?

Tingkatan Status dan Bahaya Letusan Gunung Api

Menurut BMKG, letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah erupsi. Letusan gunung api diakibatkan oleh aktivitas

Sejumlah tingkatan status ditetapkan untuk memperingatkan warga akan bahaya letusan. Setiap perubahan status gunung api selalu didasarkan pada tanda-tanda alam, seperti intensitas gempa dan semburan abu vulkanik dari kawah.

magma dan pergerakan lempeng tektonik, dimulai dari adanya tekanan kuat dari dalam yang menggerakkan magma ke segala arah.

Berikut empat tingkatan status gunung api:

1. NORMAL − Tidak ada aktivitas magma

2. WASPADA − Adanya aktivitas seismik, kejadian vulkanik dan sedikit perubahan aktivitas akibat pergerakan magma, tektonik dan hidrometal

3. SIAGA − Peningkatan aktivitas seismik dan letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu

4. AWAS − Letusan dapat terjadi dalam waktu 24 jam.

(38)

Infografis- Bahaya[

]Gunung Api

(39)

Panduan Kesiapsiagaan Letusan Gunung Api

Jika Anda tinggal dekat dengan gunung api, Anda harus mengenali tanda-tanda letusan. Waspadai juga daerah-daerah berbahaya. Ketahuilah langkah-langkah kesiapsiagaan sebelum, saat dan setelah letusan gunung api.

]Infografis Siap Siaga

Menghadapi Letusan Gunung

Api[ sebelum

(40)

]Infografis Siap Siaga

Menghadapi Letusan Gunung

Api[ saat-setelah

(41)

LEARN MORE

Untuk mendapatkan informasi terbaru, artikel, produk, dan promo menarik seputar K3LH, kunjungi www.safetysign.co.id & www.safetyposter.co.id.

Tentang PT Safety Sign Indonesia

PT Safety Sign Indonesia adalah perusahaan penyedia produk dan jasa yang berhubungan dengan kampanye Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH), mulai dari perencanaan, pembuatan desain, produksi, hingga instalasi.

Produk dan jasa tersebut antara lain safety sign, safety sign assessment, safety sign installation, safety poster, safety sticker, safety handbook, dan media visual K3 lainnya.

(42)

Image Source:

Gambar 1.1 aniruddhafriend-samirsinh.com Gambar 2.1 bbc.com

Gambar 3.1 poskotanews.com Gambar 4.1 newscientist.com Gambar 5.1 dailymail.co.uk

Copyright © 2018 by PT Safety Sign Indonesia. ALL RIGHTS RESERVED

Gambar

Gambar 5.1 Letusan Gunung Sinabung

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengurangi kerusakan dan korban jiwa ketika terjadi gempa bumi, karet peredam gempa dapat digunakan, karena konsep karet peredam gempa dapat meredam dan mendisipasi gaya gempa

Dari hasil penentuan hiposenter didapatkan gempa Sulawesi di dominasi aktivitas gempa yang didominan dengan kategori kedalaman gempa sedang dan kategori gempa besar.. Didapatkan pula