• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pengelolaan Limbah Berbahaya Bagi Usaha Kecil

N/A
N/A
Alfin komaru zaman

Academic year: 2025

Membagikan "Panduan Pengelolaan Limbah Berbahaya Bagi Usaha Kecil"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Alfin Komaru Zaman P17333122405

D4 Sanitasi Lingkungan III A

Sistem Manajemen Lingkungan

SUMMARY OF REQUIREMENTS FOR VERY SMALL QUANTITY GENERATORS Banyak usaha kecil yang menyimpan sementara limbah berbahaya di lokasi sebelum memindahkannya ke fasilitas pengolahan, penyimpanan, dan pembuangan (TSDF).Limbah berbahaya hanya boleh disimpan untuk waktu terbatas tanpa izin RCRA. Selama penyimpanan, perusahaan bertanggung jawab atas manajemen keselamatan, termasuk penyimpanan, pelabelan, penanganan, pencegahan kecelakaan, dan kesiapsiagaan darurat.

• Penyimpanan Limbah

Unit Kuantitas Kecil (SQG) dapat menyimpan hingga 6.000 kg limbah selama 180 hari (270 hari jika diangkut lebih dari 200 mil).Sejumlah kecil limbah dapat disimpan di area akumulasi satelit (dekat sumber limbah) dengan batas maksimum 55 galon. Apabila batas tersebut terlampaui, maka sampah harus diangkut ke Tempat Penimbunan Pusat (TPA) dalam waktu tiga hari.Wadah harus ditutup rapat, diberi label “Limbah Berbahaya” dan menjelaskan bahaya limbah di dalamnya.

• Pengolahan Limbah untuk Pembuangan ke Darat

Sebagian besar limbah berbahaya tidak dapat dibuang ke darat kecuali memenuhi standar pengolahan yang ditetapkan oleh EPA.Program Pembatasan Pembuangan Limbah (WDR) mengharuskan limbah diolah untuk mengurangi zat berbahaya atau diolah dengan teknologi tertentu sebelum dibuang.

• Pencegahan Kecelakaan

Perusahaan penyimpanan limbah berbahaya harus meminimalkan risiko kebakaran, ledakan, dan kecelakaan lainnya. Persyaratanmeliputi sistem interkom, alat pemadam kebakaran, peralatan pengendalian tumpahan, dan akses ke air yang memadai untuk pemadaman kebakaran.

(2)

• Tanggap Darurat

SQG harus memastikan bahwa personel limbah berbahaya memahami prosedur darurat.Koordinator darurat harus bertugas setiap saat dan informasi keselamatan harus mudah diakses.Jika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran atau tumpahan minyak, bisnis harus segera menghubungi Pusat Respons Nasional dan layanan darurat setempat.

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Managing Your Hazardous Waste: A Guide for Small Businesses (pdf) ( October 2019, EPA 530-K-19-001)

Referensi

Dokumen terkait

(Bahan Berbahaya dan Beracun) tentang Pengelolaan Limbah B3 pada Industri Pertambangan dengan Judul yang diambil adalah “Pengelolaan Limbah B3 dengan Studi Kasus

Kino Indonesia memiliki kewajiban yang besar dalam hal pengelolaan limbah B3, mencakup proses pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan dan

Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Rumah Sakit yang dilakukan di RSUD Dr.Soetomo Surabaya sudah sesuai dengan persyaratan yang tercantum

Pengemasan dan pemberian dari semua limbah pada tempat penghasil adalah kunci pembuangan yang baik.. Dengan limbah berada dalam kantong atau kontainer yang sama untuk

Pasal 30 PP 101/2014 Penyimpanan Limbah B3 WAJIB dilakukan oleh setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan/atau Pengumpul dan/atau Pemanfaat dan/atau Pengolah dan/atau Penimbun

Izin pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun untuk kegiatan penyimpanan limbah bahan berbahaya dan beracun diberikan kepada Sdr. Lungnajaya untuk kegiatan industri plastik "Super

Dokumen ini berisi daftar fasilitas pengelolaan limbah dan bahan berbahaya beracun yang tersedia di

Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun di Indonesia sangat krusial karena dampaknya pada kesehatan