PENDAHULUAN
Partai Gerindra didirikan oleh Prabowo Subianto pada tanggal 6 Februari 2008. Pembentukan Partai ini dilakukan karena para pendiri Partai Gerindra menyadari bahwa telah terjadi penyelewengan- penyelewengan terhadap cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 dan Undang-Undang dasar 1945, sehingga melahirkan kondisi bangsa yang memperlebar jurang antar kaum miskin dan kaya.1 Penguasaan kekuatan ekonomi terhadap sumber-sumber kekayaan alam yang tidak berpihak kepada kepentingan nasional bangsa Indonesia membuat bangsa Indonesia semakin tergantung pada pihak luar yang pada ujungnya membuat bangsa Indonesia kehilangan kedaulatan dan kemerdekaan sejati.
Partai Gerindra terpanggil untuk memberikan amal baktinya kepada negara dan rakyat Indonesia. Mewujudkan keinginan itu maka dibentuklah DPD dan DPC Partai Gerindra di setiap wilayah yang ada di Indonesia termasuk di Provinsi Jambi. Partai Gerindra sebagai partai yang baru tentunya Partai ini memiliki banyak saingan politik yang telah ada sebelum Partai ini didirikan.
Partai tersebut seperti Partai Demokrat, PDI, dan PAN. Sebelum berdirinya Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci sejak pemilu tahun 1999 politik di Kabupaten Kerinci didominasi oleh Partai-Partai lama seperti, PAN, GOLKAR, PKS dan DEMOKRAT.2
Di tengah persaingan politik yang sangat kuat pendiri Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci mendirikan Partai Gerindra pada tanggal 12 Mei 2008 di desa Pelompek oleh Supratman. Ia adalah salah seorang tokoh di Kabupaten Kerinci yang menyadari bahwa Kerinci butuh pembaharuan dan kemajuan.3 Pada pemilu pertama yang diikuti oleh Partai Gerindra di tahun 2009, yang diikuti oleh 38 Partai politik Partai Gerindra mendapatkan 6.287 perolehan suara dan 2 kursi untuk di DPR Kabupaten Kerinci. Keikusertaannya
1 AD/ART Partai Gerindra. hlm. 1
2 Arsip KPU Kabupaten Kerinci 2004
3 Wawancara: Edminudin (50 tahun) bendahara Partai Gerindra. Di Siulak tgl 18 Januari 2015
pada pemilu kedua yaitu pada tahun 2014 dengan jumlah 12 Partai politik yang mengikuti Partai Gerindra memperoleh 23.210 suara dan 5 kursi di DPR.
Dilihat dari fenomena kenaikan perolehan suara diatas setelah membandingkan perolehan suara Partai Gerindra mendapat simpati dari rakyat dan Partai ini berkembang pesat di Kabupaten Kerinci, sehingga penelitian ini menjadi menarik karena pertama, sebagai Partai yang baru Partai Gerindra mampu memperoleh kenaikan suara yang cukup banyak di tengah persaingan politik yang kuat dan mendapatkan simpati dari rakyat Kerinci Kedua, Partai Gerindra mampu mengalahkan Partai-Partai lama yang telah mendominasi politik di Kabupaten Kerinci yaitu menjadi Partai nomor satu di tahun 2014.
Melihat fenomena tersebut sehingga penulis tertarik untuk meneliti bagaimana strategi Partai Gerindra dalam memenangkan pemilu dan mengalahkan partai-partai lama yang ada di Kabupaten Kerinci dengan Judul
“Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA): Strategi dalam Pemenangan Pemilu di Kabupaten Kerinci 2008-2014”.
Secara temporal (waktu), peneliti membahas organisasi Partai GERINDRA sejak awal berdirinya tahun 2008-2014. Batasan ini diambil karena Partai GERINDRA didirikan pada tahun 2008, sedangkan batasan akhir tahun 2014 pada tahun inilah Partai GERINDRA ikut pemilu yang ke-2 dan menjadi Partai nomor satu di Kabupaten Kerinci.
Agar lebih fokusnya penelitian ini maka diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana proses terbentuknya DPC Partai GERINDRA di Kabupaten Kerinci?
2. Bagaimana strategi Partai GERINDRA dalam pemenangan pemilu tahun 2014 di Kabupaten Kerinci ?
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah:
1. Memperoleh gambaran tentang proses terbentuknya Partai GERINDRA di Kabupaten Kerinci.
2. Memperoleh gambaran tentang strategi Partai GERINDRA dalam pemenangan pemilu tahun 2014 di Kabupaten Kerinci.
Skripsi Pinorio (2011) menjelaskan tentang perkembangan Partai Demokrat di Kota Padang dan Partai Demokrat di kota Padang tidak terlepas dari kepemimpinan SBY, serta perjuangan tokoh-tokoh Partai Demokrat dalam mengembangkan Partainya mampu menjadikan Partai ini sebagai sebuah Partai yang terkemuka di Kota Padang. 4 Relevansi dengan penelitian yang akan diteliti penulis adalah sama-sama menjelaskan tentang perkembangan partai politik bedanya adalah penelitian yang akan penulis teliti adalah tentang Partai Gerindra.
Skripsi Mansyur Sakubou (2008) Partai Keadilan Sejahtera di Kabupaten Kepulauan Mentawai (Suatu Kajian Historis 2003-2007). Penelitian ini menjelaskan faktor- faktor yang menyebabkan kenaikan suara Partai Keadilan Sejahtera di Kepulauan Mentawai dan pandangan masyarakat kepulauan Mentawai tentang Partai Keadilan Sejahtera.5 Relevansi dari penelitian ini adalah terletak pada persamaan dalam menjelaskan faktor-faktor dari Partai yang menyebabkan kenaikan perolehan suara. Bedanya penelitian sebelumnya membahas tentang pandangan masyarakat sedangkan yang akan diteliti membahas strategi yang dilakukan dalam menghadapi pemilu.
Sementara itu pembahasan tentang Partai dalam bentuk karya ilmiah sudah banyak ditemukan, diantaranya adalah tulisan Suwarno (2012) yaitu dalam bukunya Sejarah Politik Indonesia Moderen. Penulis juga menggunakan karya ilmiah dari Partai-Partai lain yang sudah ada di Indonesia. Selain karya ilmiah juga digunakan artikel-artikel mengenai
4 Pinorio,(2011), Partai Demokrat 2004-2009 (Suatu Tinjauan Partai politik Kota Padang), Skripsi, Padang, Jurusan Sejarah STKIP PGRI SUMBAR.
5 Sikubou, Mansyur (2008). Partai Keadilan Sejahtera di Kabupaten Kepulauan Mentawai (Suatu Kajian Historis 2003-2007).
Padang. Jurusan Sejarah STKIP PGRI SUMBAR
Partai Gerindra yang dimuat di internet, serta buku-buku yang berhubungan dengan Partai politik.
Konsep Partai politik menurut Miriam Budiardjo (2007: 60) Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.6 Partai- Partai senantiasa berjuang mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan melalui pemilihan umum dan cara-cara lain guna melaksanakan kebijakan umum yang mereka susun. Jadi, didalam Partai orang-orang yang sehaluan dapat saling bertukar pikiran untuk perkembangan negara kearah yang lebih baik.7
Menurut Friederich (2007:85) Partai politik adalah suatu kelompok manusia yang diorganisasikan secara stabil dengan tujuan mengamankan atau memelihara penguasaan para pemimpinnya atas suatu pemerintahan, dengan demikian dapat memberikan anggota- anggotanya keuntungan-keuntungan serta kelebihan-kelebihan ideal dan material.8
Menurut Cholisin dan Nasiwan (2012:126) pemilihan umum (Pemilu) adalah mekanisme penyeleksian dan pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau Partai yang dipercayai, orang atau Partai yang dipercayai kemudian menguasai pemerintahan sehingga melalui pemilu diharapkan dapat diciptakan pemerintahan yang representatif.9
Strategi politik dari Partai politik terdiri atas strategi eksternal dan strategi internal. Strategi eksternal ditujukan kepada pihak-pihak yang berada diluar Partai, strategi internal yaitu strategi yang berasal dari dalam organisasi yang menyangkut kekuatan dan kelemahan Partai.
6 Miriam Budiardjo. 2007. Dasar- Dasar Ilmu Politik. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama). hlm. 60
7 Ramlan Subakti. 1992. Memahami ilmu Politik, (Jakarta: PT. Gramedia.) hlm. 113
8 Ibid. hlm 85
9 Cholisin &Nasiwan. 2012. Dasar- Dasar Ilmu Politik. (Yogyakarta: Ombak).
hlm: 126
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dalam bentuk deskriptif analisis. Melalui beberapa tahap yaitu: Heuristik, Kritik sumber, Interpretasi, dan Historiografi. 10 Pertama, Heuristik (dari bahasa Yunani Heuriskein = menemukan), mengumpulkan data dari kantor KPU, Kesbangpol, DPC Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci, baik berupa arsip, dokumen yang didalamnya tercakup mengenai data-data tentang Partai Gerindra maupun data-data yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
Selain data-data diatas juga dilakukan studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang relevan dengan kajian yang didapatkan dari perpustakaan STKIP PGRI SUMBAR, UNP, dan buku-buku yang membahas tentang politik di Indonesia. Selain data tertulis juga dilakukan wawancara dengan jajaran DPC Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci, yaitu dengan ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kerinci H. Amiruddin, sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Kerinci Jafrial. Wawancara juga dilakukan dengan kader-kader Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci.
Kedua, dilakukan kritik sumber yaitu melakukan pengujian data yang ditemukan melalui kritik eksternal dan internal. Kritik eksternal yang peneliti lakukan yaitu melakukan pengujian otentitas atau keaslian arsip yang diperoleh dari KPU, Kesbangpol, maupun DPC Partai Gerindra Kabupaten Kerinci yang berhubungan dengan Partai GERINDRA di Kabupaten Kerinci yang didapat.
Di samping itu juga diteliti apakah dokumen atau arsip yang bersangkutan sesuai dengan kajian yang dilakukan Sedangkan kritik internal yaitu menguji keaslian isi informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan cara mengajukan pertanyaan yang sama kepada narasumber yang berbeda, sedangkan kebenaran isi arsip seperti hasil perolehan suara Partai Gerindra, peneliti
10 Louis Gottschalk. 1986. Mengerti Sejarah. terj. Nugroho Notosusanto . (Jakarta:UIP). hlm.34
lakukan dengan membandingkan dengan sumber lain yang didapatkan.
Data yang didapat dari DPD dan DPC Partai Gerindra baik berupa arsip dan dokumen juga dari hasil wawancara dengan tokoh Partai Gerindra dan anggota masyarakat lainnya diurutkan secara kronologis peristiwanya dan dipilih mana data yang bisa dipercaya dapat dijadikan sebagai sumber penelitian.
Ketiga, tahap interpretasi yaitu data yang telah dikritik kemudian dihubungkan dengan fakta yang ditemukan dalam kehidupan masyarakat yang sesungguhnya untuk mencari kebenaran sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipercaya keabsahannya. Selanjutnya tahap. Keempat, Historiografi yaitu, dilakukan penulisan dalam bentuk karya ilmiah yaitu berupa skripsi dengan mengikuti langkah-langkah diatas diharapkan dalam penelitian ini didapat hasil penelitian yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga hasil penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembentukan Partai Gerindra dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye pemilihan umum, yakni pada tanggal 6 Februari 2008.11 Dalam deklarasi itu, tersusun visi, misi dan manifesto perjuangan Partai yang termuat dalam pembukaan UUD negara Republik Indonesia tahun 1945. Setelah Partai Gerindra dideklarasikan, untuk lolos verivikasi KPU dan ikut berpartisipasi dalam pemilu maka Partai Gerindra harus membentuk atau memiliki kepengurusan di 2/3 jumlah Kabupaten/Kota di Provinsi yang bersangkutan, untuk itu DPD partai Gerindra harus mendirikan dan segera membentuk DPC dan DPAC salah satunya di Kabupaten Kerinci.
Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci berdiri secara spontan atau tidak melalui proses yang cukup lama, Partai ini didirikan oleh bapak Supratman, pembentukan DPC Partai Gerindra
11Http://.Situs resmi Partai Gerindra:
Sejarah Berdirinya Partai Gerindra.or.id
di Kabupaten Kerinci ia lakukan setelah menerima surat untuk pembentukan DPC Partai Gerindra dari DPD Partai Gerindra yang bertempat di Provisi Jambi, DPD Partai Gerindra pada saat itu di ketuai oleh Ir. H.
Sutan Adil yang kebetulan adalah keluarga dari bapak Supratman. 12
Bapak Ir. Sutan Adil mempercayai keluarganya untuk membentuk dan mengurus DPC Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci adalah karena susahnya mencari pengurus Partai untuk Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Anak Cabang, sebelum disahkannya pembentukan DPC Partai ini, bapak Edminuddin mengadakan rapat bersama dengan rekan-rekannya, untuk membahas kondisi politik di Kabupaten Kerinci yang membutuhkan pembaharuan, serta membahas tentang rencana untuk memajukan, membangun Kabupaten Kerinci baik disegi ekonomi, infrastruktur. lalu diambil keputusan untuk menetapkan pembentukan DPC Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci.13
Tanggal 12 Mei 2008 DPC Partai Gerindra resmi didirikan di Kabupaten Kerinci yang bertempat di desa Pelompek, di Pelompek didirikan kantor Partai Gerindra untuk pertama kalinya, dan setelah disahkannya DPC tersebut lalu disusunlah struktur kepengurusan DPC Partai ini dengan ketua yaitu Edminuddin, sekretaris Amiruddin dan bendahara adalah Jafrial.
Sejak itu Partai Gerindra resmi menjadi salah satu Partai di Kabupaten Kerinci, pembentukan Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci juga diikuti dengan pembentukan Partai Gerindra di wilayah lain, dengan didirikannya DPC dan DPAC Partai Gerindra di setiap wilayah maka memenuhi syarat untuk verifikasi KPU (Komisi Pemilihan Umum). Pada tanggal 7 Juli 2008, komisi pemilihan umum mengumumkan Partai ini lolos verifikasi dan sah menjadi Partai
12 Wawancara dengan Supratman (45
tahun) Pendiri Partai Gerindra Gerakan Indonesia Raya. Di Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi tgl 18 Januari 2015
13 Ibid.Wawancaradengan Supratman.
politik yang ikut berpartisipasi didalam kancah politik Indonesia.14
Strategi Partai Gerindra dalam Menghadapi pemilu 2014 di Kabupaten Kerinci :
1. Melakukan survei tentang kebutuhan dan keinginan masyarakat.15
Partai Gerindra melakukuan survei dilakukan dengan mengirim tim Survei yang terdiri dari anggota Partai sendiri ke daerah- daerah tempat Pilkada akan dilakukan.
Sebagian lagi tim survei dibentuk Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC), dan ranting, yang kemudian tim tersebut terjun ke masyarakat di daerahnya masing-masing.
Survei ini dilakukan untuk mengetahui tipe- tipe pemimpin seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat tempat Pilkada tersebut akan dilakukan.
2. Melakukan koalisi dengan Partai lain Bergabungnya suatu Partai politik dengan Partai politik lainnya tidak terlepas dari adanya suatu kepentingan politik yang ingin dicapai bersama. Dalam kaitannya dengan pilkada 2014 di Kabupaten Kerinci, Partai Gerindra melakukan koalisi dengan Partai lainnya untuk mengusung calon bersama agar dapat memenangkan calon kandidat tersebut. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kepentingan politik. Dalam hal ini Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai PKB dan Demokrat.16 Dengan dilakukannya koalisi dengan Partai lain, sebuah Partai akan memiliki peluang yang lebih besar untuk memenangkan calon yang mereka usung. Hal ini dilakukan tentu saja tidak terlepas dari kesepakatan-kesepakatan yang dibuat antara Partai Gerindra dengan Partai lain.
14 Ibid.wawancara dengan Supratman
15 Wawancara dengan bapak Edwar wakil ketua bidang pengabdian Kemasyarakatan DPC Partai Gerindra Kabupaten Kerinci. Di Siulak tgl 7 juni 2015
16 Wawancara dengan Arfan Kamil wakil ketua Humas dan antar lembaga DPC Gerindra Kabupaten Kerinci tgl 9 Juni 2015
3. Melakukan penguatan figur tokoh yang dicalonkan baik caleg maupun calon kepala daerah dalam Pilkada.
Kandidat dan tim sukses memulai pekerjaannya untuk memperkenalkan hal-hal positif yang telah dilakukan oleh kandidat kepada masyarakat. Banyak media yang digunakan tidak hanya melalui media massa, pamflet, spanduk tetapi juga meleparkan wacana kepada masyarakat tentang figur calon. 17 Figur dan citra positif yang didapatkan oleh calon merupakan modal awal tim sukses untuk melakukan kampanye, hal ini telah dijalankan Partai Gerindra sampai ke tingkat ranting. Dalam Pilkada 2013 tokoh- tokoh yang dicalonkan oleh Partai Gerindra merupakan tokoh yang telah dikenal luas oleh masyarakat, melalui hal tersebut Partai Gerindra tidak terlalu kesulitan untuk memperkenalkan ulang siapa tokoh tersebut, karena masyarakat sebelumnya sudah mengetahui hal tersebut.
4. Melakukan Pelatihan-pelatihan kader.
Dalam melakukan pelatihan – pelatihan ini Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci lebih mengarah kepada pelatihan- pelatihan kepada kader-kader yang akan menjadi saksi dalam pemilu. Pelatihan ini dilakukan kepada kader-kader yang akan menjadi saksi dalam pemilu 2014, pelatihan ini dilakukan untuk menunjukkan kepada saksi-saksi dari Partai Gerindra untuk dapat bersikap tanggung jawab dan dapat
membedakan antara hak dan
tanggungjawabnya.
5. Melakukan pencitraan terhadap Prabowo Subianto dalam menanggapi isu kontroversi dan pelanggaran HAM.
Sisi lain dari catatan hitam kehidupan Prabowo adalah figur kontroversial dan tudingan pelanggaran hak asasi manusia. Pada 1983, kala itu Prabowo masih berpangkat Kapten, Prabowo di duga pernah mencoba melakukan upaya penculikan sejumlah petinggi militer, termasuk jendral LB.
Moerdiani, namun upaya ini digagalkan oleh
17 Wawancara dengan Jamris. 42 tahun. Wakil ketua bidang Kaderisasi, organisasi, dan keanggotaan. Di Semumu.
Kabupaten Kerinci. Tgl 5 Juni 2015
Mayor Luhut Panjaitan, Komandan Den 81/Antiteror. Prabowo sendiri pada saat itu menjabat sebagai wakil Luhut Kemudian pada 1990-an Prabowo terkait oleh kasus pelanggaran HAM di Timur Timur.
Pada tahun 1995, dia sempat menggerakan pasukan ilegal yang melancarkan aksi teror kewarga sipil.
Peristiwa ini nyaris membuat dirinya baku hantam dengan Komandan Korem Timur Timur yaitu Kolonel Inf Kiki Sjahnakrie, di kantor Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Adang Ruchiyatna. Kemudian pada 1998 Prabowo juga diduga kuat mendalangi beberapa penculikan dan penghilangan paksa terhadap sejumlah aktivis pro-reformasi. 18 Peristiwa penculikan tersebut diawali dengan meledaknya bom di rumah susun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, 18 Januari 1998.
Hasil penyelidikan peledakan bom tersebut menemukan dokumen rencana revolusi yang melibatkan empat kelompok kunci: CSIS, Jendral (Purn) L.B. Moerdani, kelompok masa PDIP Megawati, dan pengusaha Sofyan Wanadi-Yusuf Wannadi.
Kemudian beredarlah nama-nama “kelompok kiri” yang dianggap berpotensi membuat rusuh menjelang dan selama sidang umum MPR.
Menanggapi isu yang berkembang tentang pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Prabowo maka Partai Gerindra melakukan strategi-strategi sebagai berikut:
a. Mengembangkan wacana ekonomi kerakyatan adalah salah satu strategi untuk mendongkrak popularitas Prabowo.
Gagasan Ekonomi Kerakyatan yang dilakukan oleh Partai Gerindra bertujuan untuk mendongrak pasar domestik dan mengembangkan produk pasar lokal ke negara-negara lain. Gagasan ekonomi kerakyatan Partai Gerindra bertujuan untuk mengembangkan pasar domestik dan mengembangkan produk pasar lokal kenegara-negara lain. Cara yang di tempuh Partai Gerindra untuk
18 Agus Suprianto. “Prabowo dan Sjafrie tak penuhi panggilan KOMNAS HAM
“ artikel diakses pada 9 Agustus 2015 dari http://www.tempo.co.id/hg/nasional/2005/06/0 3/bok,2005603-62010,id,html.
mengembangkan ekonomi kerakyatan dimulai dari membentuk keyakinan masyarakat sebagai bangsa yang berdaulat. Kemudian dilanjutkan dengan pengambil alihan potensi-potensi kekayaan sumber daya alam yang telah dikuasai asing baik migas, mineral, pertanian dan hasil laut. Selanjutnya, mengembangkan pasar domestik dan mengembangkan produk-produk dalam negeri secara mandiri untuk kemudian dikembangkan ke pasar internasional.
Dengan begitu Partai Gerindra yakin bahwa bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang berdaulat, mampu dan layak menjadi bangsa besar, maju, disegani, adil dan makmur. Untuk mempertegas gagasan ekonomi kerakyatan ini Partai Gerindra bergabung dengan organisasi- organisasi yang terkait dengan ekonomi kerakyatan seperti: HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar seluruh Indonesia), KTNA ( Kotak Tani dan Nelayan Andalan).19
b. Penggunaan media masa dalam pencitraan Prabowo didalam iklan Partai Gerindra memperlihatkan kedekatan Prabowo dengan masyarakat tani, hal ini sangat berbanding terbalik dengan kehidupan Prabowo sebagai seorang personil militer yang terkesan tegas.
Dalam iklan ini Prabowo terlihat ramah dan memperlihatkan sikap yang lembut kepada masyarakat. Berbagai media pendukung politik pencitraan Partai Gerindra terhadap Prabowo Subianto diantaranya adalah :
Pertama, media virtual internet, penggunaan media ini dengan mendayagunakan kemajuan teknologi melalui pembuatan dan pengelolaan website Partai, e-mail partai dan blog Partai.
Kedua, penggunaan media radio, selama kurun waktu 2008 sampai April 2009 iklan Partai serta iklan Prabowo Subianto ditampilkan di radio-
19 Pambudi, A. Kalau Prabowo Jadi Presiden. 2009. hlm 103-105
radio yang populer di tingkat nasional dan lokal. Partai Gerindra bekerjasama dengan Himpunan Radio Lokal Indonesia (HRLI). Kampanye politik melalui radio efektif untuk masyarakat di Pedesaan.
Ketiga, penggunaan media televisi menjadi media yang paling efektif bagi Partai Gerindra. Partai Gerindra menampilkan iklan politiknya di stasiun televisi nasional maupun lokal, baik swasta maupun negeri. Iklan Partai Gerindra beserta Prabowo hadir di hampir seluruh statsiun televisi seperti di Metro TV, Trans TV, Trans 7, RCTI, SCTV, TPI, TVRI dan lain-lain.20
Selanjutnya strategi yang dilakukan oleh Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci dalam menghadapi pemilu 2014 adalah:
Pendataan Ulang anggota Partai dengan merekrut anggota dari masyarakat. Dilihat dari tahun-tahun sebelumnya dengan adanya pendataan ulang anggota partai jumlah anggota partai Gerindra semakin meningkat. Pendataan ulang ini dilakukan untuk merekrut anggota partai Gerindra dengan cara membuat kartu tanda anggota (KTA).
Setiap organisasi baik politik maupun organisasi sosial memiliki tujuan, fungsi dan tugas masing-masing begitupun dengan Partai Gerindra. Partai Gerindra memiliki tujuan yaitu sebagai berikut:
Tujuan Partai Gerindra :
a. Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan Undang- undang dasar 1945, sebagaimana ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945.
b. Berjuang untuk memperoleh kekuasaan politik secara konstitusional guna mewujudkan pemerintahan, sebagaimana dimaksud dalam pembukaan Undang- undang dasar 1945, yang melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan
20Tim Liputan 6 SCTV. “Belanja iklan politik habiskan dan 2,2 triliun"
http://berita.liputan6.com/read/172256/belanja -iklan-politik-habiskandana-rp-22-triliun. Di akses pada tgl 7 Juni 2015
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
c. Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.21
d. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi yang menjunjung tinggi kemakmuran dan menghormati kebenaran, hukum dan keadilan.22 e. Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang
bertumpu pada kekuatan bangsa yang mengarahkan pada kedaulatan dan kemandirian bangsa.
f. Menghimpun dan membangun kekuatan politik rakyat.
Struktur Organisasi Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci.
Tabel 1: Susunan pengurus DPC Partai Gerindra tahun 2008-2011.
No
Jabatan Nama
1
Ketua Edminudin S.E
2
Wakil ketua bidang
organisasi, kaderisasi, keanggotaan
Jamris, S.Pd
3
Wakil ketua Bid.
Sosial,Politik, dan Advokasi
Madrasah,SH
4
Wakil ketua bid.
Pemberdayaan Perempuan
Evi suswitawati S.sos
5
Wakil ketua bid kemahasiswaan
Ahar Kasdi
6
Wakil ketua bidang
kepemudaan
Julkam Finaldi, SH, MH
21 AD/ART Partai Gerindra tahun 2012. hlm 6
22 Ibid, hlm 7
7
Wakil ketua bidang.
Pengabdian kemasyarakatan
Edwar, SE
8
Wakil Ketua bidang
Keagamaan
Yahya Musa, S.Pdi
9
Wakil Ketua bidang UKM dan Koperasi
Ny. Nelis Netra, S.Pd
10
Wakil Ketua bidang
Pertanahan dan lingkungan hidup
Mulyadi A.Md
11
Wakil Ketua bidang Ketenaga kerjaan, pertanian dan nelayan
Yenti Asmalita A.Ma
12
Wakil ketua Dedi Irawan
13
Wakil ketua humas dan antar lembaga
Arfan Kamil, S.Pd
14
Wakil ketua Yustiar, SE
15
Sekretaris
H.Amiruddin 16
Wakil Sekretaris Arkadius, SE
25
Bendahara Jafrial
26
Wakil Bendahara Ny. Mulya Lisna
27
Wakil Bendahara Ny. Suswitawati, SIP
Sumber: Arsip Partai Gerindra tahun 2008.23 Sesuai dengan perubahan AD/ART Partai dan setelah dilakukan rapat oleh pimpinan dan anggota-anggota Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci maka dilakukan pergantian pengurus. Dengan surat nomor: 08- 0071/Kpts/ DPP-GERINDRA/ 2012 Tanggal 29 Agustus 2012 tentang susunan personalia pengurus DPC Kabupaten Kerinci adalah
23Arsip Partai Gerindra Kabupaten Kerinci Tahun 2008
sebagai berikut: Tabel 2: Susunan organisasi pengurus Partai Gerindra pada tahun 2012
No
Jabatan Nama
1
Ketua H.
AMIRUDDIN 2
Wakil Ketua bidang
organisasi, Kaderisasi, keanggotaan
Jamris, S.Pd
3
Wakil Ketua Bid.
Sosial,Politik, dan Advokasi
Tasmiludin, SH
4
Wakil Ketua bid.
Pemberdayaan Perempuan
Ny. Jumirah, S.Pd
5
Wakil Ketua bid kemahasiswaan
Mariono
6
Wakil Ketua bid kepemudaan
Julkam Finaldi, SH, MH
7
Wakil Ketua bid.
Pengabdian kemasyarakatan
Edwar, SE
8
Wakil Ketua bid.
Keagamaan
Yahya Musa, S.Pdi
9
Wakil Ketua bid.
UKM dan
Koperasi
Ny. Nelis Netra, S.Pd
10
Wakil Ketua bid.
Pertanahan dan lingkungan hidup
H. Salman
Alparisi Agung Jaya, ST
11
Wakil Ketua bid.
Ketenaga
kerjaan, pertanian dan nelayan
Dafrisal
13
Wakil Ketua Humas dan antar lembaga
Arfan Kamil, S.Pd
15
Sekretaris Jafrial
16
Wakil Sekretaris Arkadius, SE
25
Bendahara Edminudin, SE
26
Wakil Bendahara Ny. Mulya Lisna
Sumber: Arsip DPC Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Kerinci.24
Perolehan Suara Partai Gerindra dalam pemilu 2009
Perolehan suara Partai Gerindra dalam pemilu pertama yang diikutinya pada tahun 2009 yaitu 6.287 yang masih di ungguli oleh perolehan suara dari Partai-partai lainnya, terutama oleh Partai-partai lama seperti partai Golkar memperoleh 14.115 suara, Partai Amanat Nasional memperoleh 16.423 suara, Partai Demokrat memperoleh 12.363 suara, dan Partai hanura yang tergolong Partai baru dapat mengalahkan Partai Gerindra pada saat itu yaitu memperoleh 10.090 suara.
Gerindra Menjadi Pemenang Pemilu 2014.
Pada pemilu kedua diikuti oleh Partai Gerindra tahun 2014 yang di ikuti oleh 12 Partai politik. Partai Gerindra mendapatkan perolehan suara yang cukup banyak dibandingkan dengan keikutsertaanya pada pemilu sebelumnya yaitu memperoleh 23.210 suara memperoleh 5 kursi di DPRD dan menjadikan Partai Gerindra sebagai nomor satu pemenang pemilu di Kabupaten Kerinci.25 Perolehan suara Partai Gerindra pada pemilu tahun 2014 sangat meningkat drastis dari pada perolehan suara pemilu sebelumnya yaitu dari 6.287 suara menjadi 23.210. Tentunya hal ini menunjukkan keberhasilan Partai Gerindra dalam mengatur strategi politiknya untuk memenangkan pemilu kedua ini yang diikuti oleh Partai Gerindra pada tahun 2014.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan proses berdirinya Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci diawali dari memenuhi suatu syarat untuk lolos verifikasi KPU dan ikut berpartisipasi dalam pemilu harus membentuk atau memiliki kepengurusan di 2/3
24 Arsip DPC Partai Gerindra Kabupaten Kerici Tahun 2012
25 Arsip KPU Kabupaten Kerinci Tahun 2014
jumlah Kabupaten/Kota di Provinsi yang bersangkutan, untuk itu DPD Partai Gerindra harus mendirikan dan segera membentuk DPC dan DPAC salah satunya di Kabupaten Kerinci. Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci berdiri secara spontan atau tidak melalui proses yang cukup lama, Partai ini didirikan oleh bapak Supratman, pembentukan DPC partai Gerindra di Kabupaten Kerinci ia lakukan setelah menerima surat untuk pembentukan DPC Partai Gerindra dari DPD Partai Gerindra yang bertempat di Provisi Jambi, DPD Partai Gerindra pada saat itu di ketuai oleh Ir. H.
Sutan Adil yang kebetulan adalah keluarga dari bapak Supratman.
Pada tanggal 3 April 2008 Bapak Supratman mengadakan rapat bersama dengan rekan-rekannya, untuk membahas kondisi politik di Kabupaten Kerinci, serta membahas tentang rencana untuk memajukan, membangun Kabupaten Kerinci baik disegi ekonomi, infrastruktur. Lalu diambil keputusan untuk menetapkan Pembentukan DPC Partai Gerindra di Kabupaten Kerinci.
Tanggal 12 Mei 2008 DPC Partai Gerindra resmi didirikan di Kabupaten Kerinci yang bertempat di desa Pelompek, setelah disahkannya DPC tersebut disusunlah struktur kepengurusan DPC Partai ini dengan ketua yaitu bapak Edminuddin, sekretaris bapak Amiruddin dan bendahara adalah bapak jafrial. Didirikan nya DPC dan DPAC Partai Gerindra di setiap wilayah maka pada tanggal 7 Juli 2008, komisi pemilihan umum mengumumkan Partai ini lolos verifikasi dan sah menjadi Partai politik yang ikut berpartisipasi didalam kancah politik Indonesia.
Strategi yang dilakukan oleh Partai Gerindra dalam menghadapi pemilu 2014 adalah pertama, melakukan survei tentang kebutuhan dan keinginan masyarakat, Partai Gerindra melakukuan survei dengan mengirim tim Survei yang terdiri dari anggota Partai sendiri ke daerah-daerah. Kedua, melakukan koalisi dengan Partai lain, dalam hal ini Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai PKB dan Demokrat. Ketiga, melakukan penguatan figur tokoh yang dicalonkan baik caleg maupun calon kepala daerah. Keempat, melakukan
pelatihan-pelatihan kader, dalam hal ini lebih kepada pelatihan-pelatihan kepada saksi-saksi Partai Gerindra dalam pemilu 2014. Kelima, melakukan pencitraan terhadap Prabowo dalam menanggapi isu kontroversi dan pelanggaran HAM. Selanjutnya strategi yang dilakukan yaitu pendataan ulang pada anggota Partai dengan merekrut anggota dari masyarakat dengan cara mendata dengan membuat KTA atau Kartu Tanda anggota untuk setiap anggota Partai Gerindra.
DAFTAR PUSTAKA A. Arsip dan Dokumen
Arsip DPC Partai GERINDRA 2009 dan 2014
Arsip KPU Rekapitulasi hasil pemungutan suara pemilu 2008, 2009 dan 2014 di Kab.Kerinci
Arsip Kesbangpol Kabupaten Kerinci tahun 2004
UU No. 31 Tentang Partai Politik B. Buku-buku
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, tahun 2012
Pambudi. A. 2009. Kalau Prabowo Jadi Presiden. Jakarta: Narasi
Budiardjo, Miriam. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Cholisin & Nasiwan. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Ombak.
Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah.
(terj. Nogroho Notosusanto) Jakarta:UIP.
Mestika zed. 1999. Metodologi sejarah.
Padang: UNP.
Raga Maran, Rafael. 2009. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
Salamah, Ummi. 2015. Brand Pemimpin Politik. Jakarta Selatan: Gramedia Pustaka Utama.
Suwanita, Sarbini. 2004. Politik Ekonomi Kerakyatan. Jakarta: PT. Gramedia Utama.
Suwarno. 2012. Sejarah Politik Indonesia Moderen. Yogyakarta: Ombak Thoha, Miftah. 2014. Birokrasi Politik dan
pemilihan umum di Indonesia.
Jakarta: PT. Fajar Inter Pratama Mandiri.
M. Rusli Karim. 1991. Pemilu Demokratis, Kompetitif, Yogyakarta: Tiara Wacana
C. Skripsi
Ahmad Fauzi, 2014. Strategi Kampanye Caleg Partai GERINDRA di Kec.Geger Kabupaten Bangkalan, skripsi, Yogyakarta: Jurusan Siyasah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Masyur Sakubou, 2008. Partai Keadilan Sejahtera di Kabupaten Kepulauan Mentawai (Suatu Kajian Historis 2003-2007).
Skripsi, Padang: Jurusan Sejarah STKIP PGRI SUMBAR.
Pinorio,(2006), Partai Demokrat 2004- 2009 (Suatu Tinjauan Partai politik Kota Padang). Skripsi, Padang: Jurusan Sejarah STKIP PGRI SUMBAR.
D. Internet
Http://Thesis.UMY.ac.id./datapublik/t3704 2.doc. Di akses tgl 24 Maret 2015
Internet: http///. Situs resmi partai Gerindra: Sejarah Berdirinya Partai Gerindra.or.id
https://www.google.cometd.repository.ugm .ac.id/.../S2-2015-343138-
chapter1.Di akses tanggal 2 Agustus 2015.
http://berita.liputan6.com/read/172256/bel anja-iklan-politik-habiskandana- rp-22-triliun. Di akses pada tgl 7 Juni 2015