• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Vol II. No 1. Maret 2014 ISSN : 2337-5310

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Vol II. No 1. Maret 2014 ISSN : 2337-5310"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

Perbandingan efek bakterisida ekstrak mengkudu (Morinda Citrifolia Liin) 100% dan povidone iodine 1% terhadap Streptococcus mutans secara in vitro. PERBANDINGAN EFEK BAKTERISID EKSTRAK NONI (Morinda citrifolia Liin) 100% DAN povidone iodine 1% TERHADAP Streptococcus mutans DAN.

Gambar 1. Zona Hambat (mm) dari       Setiap Perlakuan
Gambar 1. Zona Hambat (mm) dari Setiap Perlakuan

DENTINO

JURNAL KEDOKTERAN GIGI

No 1. Maret 2014

Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahter Banjarbaru sampai saat ini belum ada penelitian kelainan mukosa rongga mulut pada lansia. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran klinis penyakit mukosa mulut pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahter Banjarbaru.

Gambar 1. Gambaran klinis  fissured tongue
Gambar 1. Gambaran klinis fissured tongue

PERBEDAAN INDEKS KARIES ANTARA MALOKLUSI RINGAN DAN BERAT PADA REMAJA DI PONPES DARUL HIJRAH MARTAPURA

PERUBAHAN INDEKS KARIES ANTARA MALOKLUSI RINGAN DAN BERAT PADA REMAJA PESANTREN DARUL HIJRAH MARTAPURA. Data kejadian maloklusi ringan dan berat pada remaja di Pesantren Darul Hijrah Martapura berdasarkan umur.

BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT DI DESA GUNTUNG UJUNG KABUPATEN BANJAR

Penyakit periodontal (seperti gingivitis dan penyakit periodontal) dan karies merupakan konsekuensi dari kebersihan mulut yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran indeks kebersihan gigi dan mulut berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat Desa Guntung Ujung Kabupaten Banjar.

Gambar  1.1  Distribusi  Frekuensi  Menurut  Tingkat  Pendidikan.
Gambar 1.1 Distribusi Frekuensi Menurut Tingkat Pendidikan.

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MENGUNYAH BUAH PIR DAN BENGKUANG TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK

Tinjauan pada Siswa SDN Gambut 9 Kabupaten Banjar

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas pengunyahan buah pir dan bengkuang terhadap penurunan indeks plak pada siswa di SDN Gambut 9 Kabupaten Banjar. Juga terbukti secara klinis pada saat penelitian bahwa mengunyah buah pir dan jicama memiliki efek mekanis dalam mengurangi indeks plak.

Tabel 1  Hasil  Rata-Rata  Nilai  Penurunan  Indeks  Plak  Sebelum  dan  Sesudah  Mengunyah  Buah  Pir  dan  Bengkuang  Pada  Siswa  SDN  Gambut  9  Kabupaten Banjar
Tabel 1 Hasil Rata-Rata Nilai Penurunan Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Mengunyah Buah Pir dan Bengkuang Pada Siswa SDN Gambut 9 Kabupaten Banjar

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BERKUMUR LARUTAN TEH PUTIH (Camellia sinensis L.) SEDUH KONSENTRASI 100 %

DALAM MENINGKATKAN pH SALIVA Tinjauan pada Mahasiswa PGPAUD FKIP Angkatan 2010

Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa pada kelompok berkumur teh putih 100% rerata pH saliva sebelum dan sesudah. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan peningkatan pH saliva yang signifikan setelah berkumur dengan teh putih seduhan konsentrasi 100% dan teh putih seduhan konsentrasi 50%.

Tabel  1.  Rata-rata  pH  Saliva  Sebelum  dan  Sesudah  Berkumur  Teh  Putih  Seduh  Konsentrasi  100
Tabel 1. Rata-rata pH Saliva Sebelum dan Sesudah Berkumur Teh Putih Seduh Konsentrasi 100

PERANAN PENYULUHAN DEMONSTRASI TERHADAP RASA TAKUT DAN CEMAS ANAK SELAMA PERAWATAN GIGI DI PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH

BANJARMASIN

PERAN KONSELING DEMONSTRASI TERHADAP KETAKUTAN DAN KETAKUTAN ANAK SELAMA PERAWATAN GIGI DI PUSKESMAS CEMAKA PUTIH. Anak yang mendapat penyuluhan memiliki banyak ketakutan dan kecemasan sebanyak 1 orang (6,7%) dan yang memiliki sedikit ketakutan dan kecemasan sebanyak 14 orang (93,3%). Berdasarkan tabel 3 terdapat 5 anak laki-laki (35,7%) yang memiliki banyak ketakutan dan kecemasan, 9 orang (64%) memiliki sedikit ketakutan dan kecemasan.

Anak perempuan yang mempunyai ketakutan dan kebimbangan yang tinggi seramai 7 orang (43.8%), ketakutan dan kebimbangan yang rendah 9 orang (56.3%).

Tabel 1 perbedaan rasa takut dan cemas pada anak yang  diberikan  penyuluhan  demonstrasi  dan  tidak  diberikan  penyuluhan demonstrasi
Tabel 1 perbedaan rasa takut dan cemas pada anak yang diberikan penyuluhan demonstrasi dan tidak diberikan penyuluhan demonstrasi

PERBEDAAN pH SALIVA MENGGOSOK GIGI SEBELUM DAN SESUDAH MENGKONSUMSI MAKANAN MANIS DAN LENGKET

Pengukuran Menggunakan pH Meter pada Anak Usia 10-12 Tahun di SDN Melayu 2 Banjarmasin

Perbandingan pH air liur menyikat gigi sebelum dan sesudah konsumsi makanan manis dan lengket dalam 5 menit. Perbandingan pH air liur menyikat gigi sebelum dan sesudah konsumsi makanan manis dan lengket dalam waktu 15 menit. Perbandingan pH air liur menyikat gigi sebelum dan sesudah konsumsi makanan manis dan lengket dalam waktu 30 menit.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata pH saliva pada kelompok menyikat gigi sebelum pemberian makanan manis dan lengket pada 5, 15 dan 30 menit adalah 7,3 (netral), sedangkan rata-rata pH saliva pada kelompok bahwa menggosok gigi setelah mengkonsumsi makanan manis dan lengket pada menit ke 5, 15 dan 30 adalah 7,1 (netral).

Tabel  1  Rata-Rata  pH  Saliva  Berdasarkan  Umur  pada  Anak  Usia  10-12  Tahun  di  SDN  Melayu  2  Banjarmasin
Tabel 1 Rata-Rata pH Saliva Berdasarkan Umur pada Anak Usia 10-12 Tahun di SDN Melayu 2 Banjarmasin

LEBAR BENIH GIGI ANAK TIKUS YANG DILAHIRKAN OLEH INDUK TIKUS PENGIDAP DIABETES MELLITUS GESTASIONAL

Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara lebar gigi kelompok kontrol dan kelompok DM. Hal ini mungkin disebabkan karena peningkatan kadar glukosa darah pada kelompok DM tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terlalu mempengaruhi proses pembentukan ukuran kuman gigi tikus. Malnutrisi mencit dalam penelitian ini tidak parah sehingga tidak mempengaruhi ukuran benih gigi.

Pembentukan bibit gigi akan berlanjut hingga tahap aposisi selesai dan gigi mulai erupsi.22,23 Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan lebar bibit gigi anakan yang lahir dari induk tikus DM.

Gambar 1. Rata-rata kadar glukosa darah puasa  induk tikus (mg/dL)
Gambar 1. Rata-rata kadar glukosa darah puasa induk tikus (mg/dL)

EFEK PENGUNYAHAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP PENINGKATAN pH SALIVA

Tinjauan pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin Angkatan 2010-2012

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah permen karet yang mengandung xylitol, tissue dan kapas. Pada penelitian ini rerata pH saliva sebelum mengunyah permen karet yang mengandung xylitol adalah sama, sedangkan rerata pH saliva setelah mengunyah permen karet yang mengandung xylitol adalah . Permen karet xylitol selama 5 menit menaikkan dan mempertahankan pH air liur perokok selama 3 jam.

Perbedaan jumlah Streptococcus Viridians sebelum dan sesudah mengunyah permen karet mengandung xylitol pada warga Wisma Melati no.

Gambar 1  Rerata±SD  pH  Saliva  Sebelum  dan  Sesudah  Mengunyah  Permen  Karet  yang Mengandung Xylitol
Gambar 1 Rerata±SD pH Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Permen Karet yang Mengandung Xylitol

EFEKTIVITAS MENYIKAT GIGI DISERTAI DENTAL FLOSS TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK

Tinjauan pada Siswa SMAN 1 Sungai Pandan Kecamatan Sungai Pandan

Hasil penelitian tentang efektivitas flossing terhadap indeks plak pada siswa SMAN 1 Sungai Pandan adalah sebagai berikut. Penurunan indeks plak antara menyikat gigi tanpa benang gigi dan menyikat gigi dengan benang gigi adalah . Secara statistik terdapat penurunan indeks plak yang signifikan antara menyikat gigi tanpa benang gigi dan menyikat gigi dengan benang gigi.

Artinya, menyikat gigi disertai flossing efektif dalam menurunkan indeks plak pada siswa SMAN 1 Sungai Pandan.

Tabel  1.  Rata-rata  indeks  plak  dan  penurunan    indeks  plak
Tabel 1. Rata-rata indeks plak dan penurunan indeks plak

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK AIR KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN

Pada penelitian ini, aktivitas antibakteri ekstrak air kelopak bunga rosella sebagai agen antibakteri terhadap Streptococcus mutans akan diteliti secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air kelopak bunga Rosella dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans secara in vitro. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak air kelopak bunga Rosella sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans memiliki kadar hambat (KHM) minimal 5%.

Diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut tentang khasiat antibakteri ekstrak air kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Streptococcus mutans secara in vivo.

Gambar 1  Diagram Hasil Pengukuran Zona Hambat  Aktivitas  Antibakteri  Ekstrak  Air  Kelopak  Bunga  Rosella  (Hibiscus  Sabdariffa  L.)  terhadap  Pertumbuhan  Streptococcus mutansIn Vitro
Gambar 1 Diagram Hasil Pengukuran Zona Hambat Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutansIn Vitro

EFEK PENYEMPROTAN DESINFEKTAN LARUTAN DAUN SIRIH 80%

TERHADAP STABILITAS DIMENSI CETAKAN ALGINAT

ABSTRACT

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan daun sirih 80%, bahan cetak alginat, batu gipsum, dan air suling. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk pada kelompok tanpa penyemprotan dengan waktu penahanan 5 menit adalah 0,30, kelompok yang disemprot larutan daun sirih 80%. Ini adalah 0,65 pada kelompok tanpa penyemprotan dengan waktu 10 menit dan kelompok disemprot dengan larutan daun sirih 80%.

Kelompok tanpa penyemprotan dengan lama penyimpanan 15 menit sebesar 0,52 Kelompok yang disemprot dengan larutan daun sirih 80%.

Grafik  1.Hasil  Pengukuran  Diameter  Gypsum  dari  Alginat  Tanpa  Penyemprotan  dan  yang  Disemprot  Larutan  Daun  Sirih  80%  dengan  Waktu Penyimpanan 5menit
Grafik 1.Hasil Pengukuran Diameter Gypsum dari Alginat Tanpa Penyemprotan dan yang Disemprot Larutan Daun Sirih 80% dengan Waktu Penyimpanan 5menit

DESKRIPSI KASUS TEMPOROMANDIBULAR DISORDER PADA PASIEN DI RSUD ULIN BANJARMASIN BULAN JUNI – AGUSTUS 2013

Tinjauan Berdasarkan Jenis Kelamin, Etiologi, dan Klasifikasi

KESTABILAN DIMENSI KESAN ALGINAT SETELAH PENYEMPROTAN 50% INFUSE DAUN KUMBANG MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav). Hasil: Tidak ada perubahan signifikan stabilitas dimensi bahan cetak alginat yang disemprot dengan infus 50% daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav). Kestabilan dimensi cetakan alginat tidak berubah secara signifikan setelah disemprot dengan infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) 50%, sehingga dapat digunakan sebagai desinfektan alternatif bahan cetakan alginat.

Daya antibakteri infusa daun sirih merah (Piper crocatum) terhadap Enterococcus faecalis (studi eksperimental laboratorium).

Gambar 1    Data  Prosentase  TMD  Berdasarkan  Jenis  Kelamin  pada  Pasien  di  Poli  Gigi  RSUD  Ulin Banjarmasin
Gambar 1 Data Prosentase TMD Berdasarkan Jenis Kelamin pada Pasien di Poli Gigi RSUD Ulin Banjarmasin

INDEKS KEBERSIHAN RONGGA MULUT PADA ANAK RETARDASI MENTAL

Tinjauan pada Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) C Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan Banjarmasin

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya perubahan stabilitas dimensi yang terjadi pada cetakan bahan cetak elastomer silikon setelah disemprot dengan larutan natrium hipoklorit 0,5% dengan cetakan elastomer tipe silikon yang langsung diisi batu gipsum. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan cetakan elastomer (exaflex-hydrophilic Ongo: Stabilitas dimensi cetakan elastomer. Pertama, harus disediakan matriks sebagai model pencetakan, bahan cetakan elastomer, larutan natrium hipoklorit 0,5% untuk desinfeksi.

Hasil studi kestabilan dimensi hasil bahan cetak untuk cetakan silikon tipe elastomer yang disemprot dengan larutan natrium hipoklorit 0,5%.

Gambar 1.  Diagram  Lingkaran  Indeks  Kebersihan  Rongga Mulut pada Anak Retardasi Mental  di  SDLB  C  Dharma  Wanita  Persatuan  Provinsi Kalimantan Selatan Secara Umum  Berdasarkan  Gambar  1  indeks  kebersihan  rongga  mulut pada anak retardasi  ment
Gambar 1. Diagram Lingkaran Indeks Kebersihan Rongga Mulut pada Anak Retardasi Mental di SDLB C Dharma Wanita Persatuan Provinsi Kalimantan Selatan Secara Umum Berdasarkan Gambar 1 indeks kebersihan rongga mulut pada anak retardasi ment

PERBANDINGAN KUAT REKAT RESIN KOMPOSIT PADA DENTIN DENGAN SISTEM ADHESIF SELF ETCH

1 TAHAP (ONE STEP) DAN 2 TAHAP (TWO STEP)

PENDAHULUAN

BAHAN DAN METODE

Sampel gigi premolar yang memenuhi kriteria dan disetujui oleh komite etik direndam dalam larutan garam hingga digunakan untuk pengujian. Tahapan adalah pengaplikasian sistem perekat sesuai petunjuk pabrik (tabel 1) menggunakan microbrush dengan tekanan terkontrol 3 gram. Semua benda uji kemudian diuji kekuatan geser lekat menggunakan Universal Testing Machine (UTM) dengan beban maksimum 50 KgF dan kecepatan 0,5 mm/menit.

Hasil yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus SBS = F/πr2 untuk mendapatkan nilai kekuatan geser.

HASIL

Akar gigi dipotong, kemudian mahkota gigi disematkan pada decorative resin dengan bagian bukal menghadap ke bawah cetakan, permukaan bukal digiling untuk mendapatkan permukaan dentin dengan luas diameter 3 mm menggunakan bahan silika. kertas karbida nomor 600 untuk menghasilkan ketebalan smear layer yang seragam yang diperiksa ditandai dengan menggunakan matriks plastik yang memiliki diameter yang sama dengan cetakan resin akrilik self cured silinder berukuran 3 mm dan tinggi 3 mm sebagai cetakan komposit resin, plastik matriks ditempatkan pada area dentin dan kemudian menutupinya dengan cat kuku merah untuk menandai area aplikasi perekat.

PEMBAHASAN

Polimerisasi yang tidak sempurna dapat mengurangi sifat fisik dan mekanik restorasi komposit dan sistem perekat. Meskipun nilai perekat sistem perekat self-etch tidak setinggi sistem perekat total-etch, sistem perekat self-etch menyediakan teknik aplikasi yang lebih sederhana dan tujuan utamanya adalah untuk mengurangi sensitivitas pasca operasi dan mengurangi waktu kerja. waktu prosedur aplikasi 28 Nilai kekuatan perekat dari sistem perekat mengetsa dentin dalam kisaran yang dapat diterima secara klinis 6, 10. Sistem perekat self-etch memiliki fase aplikasi yang lebih mudah dengan menggabungkan etsa dan primer dalam satu paket.

Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kekuatan rekat resin komposit dengan sistem perekat self-etch 1 langkah dan 2 langkah.

DAFTAR PUSTAKA

Nilai rata-rata kekuatan rekat yang bervariasi antar peneliti menunjukkan bahwa tidak hanya prosedur pengujian yang rumit, tetapi juga peka terhadap pekerjaan dan manipulasi sistem perekat dan resin komposit, karena prosedurnya manual, sehingga harus lebih hati-hati dan hati-hati. dikendalikan. Demikian pula dengan spesimen gigi yang digunakan, faktor usia, lingkungan dan waktu penyimpanan, kedalaman dentin, variasi morfologi, derajat mineralisasi, kekerasan mikro, ketebalan lapisan stain yang dihasilkan, dan modulus elastisitas dentin dapat mempengaruhi kekuatan rekat dentin. penelitian ini menggunakan larutan saline, Jaffer et al (2009) dan Scherrer et al (2010) menyatakan bahwa saline merupakan alat yang efektif digunakan sebagai media preservasi gigi karena tidak mempengaruhi kekuatan perekat senyawa resin. sebagai kedalaman dentin meningkat karena densitas tubulus dentin lebih rendah, perbedaan diameter tubulus dikatakan mempengaruhi kekuatan perekat juga. Kekuatan ikatan geser dari komposit self-adhering yang dapat mengalir ke permukaan dentin sebagai hasil dari tekanan dan durasi pembersihan.

Direct comparison of bond strength results of different test methods: A critical review of the literature.

STUDI DESKRIPSI KELAINAN JARINGAN PERIODONTAL PADA WANITA HAMIL TRIMESTER 3

DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Kelainan jaringan periodontal pada ibu hamil trimester III di RSU Ulin Banjarmasin, Juni-Agustus 2013. Hasil penelitian menunjukkan dari 5 pasien PNS, 2 (40%) mengalami gingivitis gestasional (gingivitis gravidarum) dan 3 (60%) ) ) normal. . Pasien yang pernah melakukan aborsi dua kali atau lebih dari 1 orang menerima 1 orang (100%) menderita gingivitis kehamilan dan tidak ada yang menderita epulis gravidarum dari sejumlah aborsi pada ibu hamil trimester ketiga. dari 1 orang, 1 orang (100%) mengalami gingivitis gestasional dan tidak ada yang mengalami epulis gravidarum berdasarkan riwayat persalinan nulipara atau prematur pada setiap pasien pada ibu hamil trimester ketiga.

Prevalensi Gingivitis dan Epulis Gravidarum pada ibu hamil trimester III di RSUD Banjarbaru (Januari-Juni 2012).

Gambar  5.1.  Kelainan  jaringan  periodontal  pada  wanita  hamil  trimester  3  di  RSUD  Ulin  Banjarmasin bulan Juni-Agustus 2013  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  dari  5  pasien  PNS  diperoleh  2  orang  (40%)  yang  menderita  gingivitis  keh
Gambar 5.1. Kelainan jaringan periodontal pada wanita hamil trimester 3 di RSUD Ulin Banjarmasin bulan Juni-Agustus 2013 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 5 pasien PNS diperoleh 2 orang (40%) yang menderita gingivitis keh

HUBUNGAN PELAKSANAAN UKGS DENGAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT MURID SEKOLAH DASAR DAN SEDERAJAT DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS CEMPAKA PUTIH KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN PELAKSANAAN UKGS DENGAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA ORANGTUA DAN SETARANYA DI WILAYAH KERJA. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah dan status kesehatan gigi dan mulut yaitu karies gigi, kebersihan mulut dan kesehatan periodontal bagi siswa sekolah dasar dan sederajat di wilayah kerja Cempaka. Puskesmas Putih Kota Banjarmasin. Status kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat dari tingkat bebas karies, tingkat kerusakan gigi (DMF-T PUFA), tingkat kebersihan mulut (OHIS) dan tingkat kesehatan jaringan periodontal (CPITN).

Hubungan antara perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan status kesehatan gigi dan mulut siswa di kabupaten Langkat tahun 2004.

Gambar 1   Kategori  pengelompokkan  sekolah  dalam pelaksanaan UKGS di wilayah  kerja  Puskesmas  Cempaka  Putih  Kota Banjarmasin tahun 2013-2014
Gambar 1 Kategori pengelompokkan sekolah dalam pelaksanaan UKGS di wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih Kota Banjarmasin tahun 2013-2014

Gambar

Gambar 1. Gambaran klinis  fissured tongue
Gambar  3.  Diagram  gambaran  klinis  kelainan  mukosa  rongga  mulut  pada  lansia  di  Panti  Sosial  Tresna Werda Budi Sejahtera Banjarbaru
Gambar  1.3  Indeks  Kebersihan  Mulut  Berdasarkan  Tingkat Pendidikan.
Gambar  1.1  Distribusi  Frekuensi  Menurut  Tingkat  Pendidikan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil: Hasil penelitian indeks karies terbanyak pada remaja dengan maloklusi ringan adalah kategori sangat rendah 17 orang, sedangkan indeks karies terbanyak pada

Tujuan penelitian dapat mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut terhadap kejadian gigi karies pada usia anak 3-14

Dari hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan anak tentang pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut terhadap OHI-S dan terjadinya karies yang dilakukan dapat disimpulkan

patogen dari beberapa lokasi di Tawangmangu, Magelang dan Sleman diperoleh isolat Twmg, Brbd, Slmn 1 dan Slmn 2 (Rhizoctonia solani).. Warna koloni, jumlah inti,

Karies gigi adalah salah satu penyebab kehilangan gigi yang paling sering terjadi, penyebab terjadinya karies, yaitu host, mikroorganisme, substrat, dan waktu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dan mulut pada balita dengan cara ibu menggosok gigi pada balita di Dusun

168 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal10 s/d 25 Juli 2014 dengan membagikan

Rata-rata kecepatan karies gigi tetap yang diamati di klinik adalah ± 6 bulan, dan kecepatan karies gigi sulung lebih tinggi dari gigi tetap.19 Berdasarkan penelitian yang telah