• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Warna Dalam Al-qur'An - Iiq

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF Warna Dalam Al-qur'An - Iiq"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Kajian perbandingan tafsir ayat-ayat isyarat tentang warna menurut Tafsir al-Jawahir fî Tafsîr Al-Qur'ân Al-Karîm dan Tafsir. Dikemukakan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan ijazah Sarjana Agama (M.Ag) Al-Qur'an dan Tafsir. Nadjematul Faizah, M.Sc., Naib Canselor II, Institut Pengajian Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, semoga Allah meridhainya.

Seluruh tenaga akademik, tenaga administrasi dan pegawai di lingkungan pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta 8. Teman-teman seperjuangan di IIQ Jakarta khususnya yang tergabung dalam kelas ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. WARNA DALAM AL-QUR'AN (Studi banding tafsir ayat tentang warna dalam Tafsir al-Jawâhir fî Tafsîr Al-Qur'an Al-Karîm dan Tafsir al-Mishbah)".

Penelitian ini menggunakan tiga metodologi. Yang pertama adalah metode deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan ayat-ayat tentang warna dalam Al-Qur'an.

Pengaruh pemikiran para ilmuwan dan filosof Yunani sejak Dinasti Abbasiyah telah memunculkan nuansa baru dalam upaya penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an. Mereka pun mencoba menggali berbagai ilmu dari Al-Qur'an, khususnya dalam penafsiran ayat-ayat yang berkaitan dengan alam (kauniyyah). Tafsir Al-Qur'an yang berbasis ilmiah atau disebut juga at-Tafsir al-'Ilmi juga mulai bermunculan dari sini.

3 Khusnul Khotimah, Paradigma dan Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur'an, Epistemé, Volume 9, Nomor 1, Juni 2014, hal. Al-Qur'an menganjurkan umat manusia untuk mengindahkan ayat-ayat kauniyyah dan memperhatikan maknanya, yang menjelaskan proses ilmiah yang diciptakan. 10 Imron Rossidy, Fenomena Flora dan Fauna Dalam Perspektif Al-Qur'an, (Malang: UIN Malang Press, 2008), 39.

12 Quraish Shihab, Landasan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1994), hal. Dalam Al-Qur'an masih banyak lagi bentuk redaksi ayat-ayat isyarat terkait keenam jenis warna di atas, yang tentunya memberikan pesan dan kesan berbeda-beda. Kontribusi mufassir dalam kitab tafsirnya sangat berperan dalam memberikan pemahaman berupa tanda-tanda ilmiah dalam Al-Qur'an khususnya mengenai warna.

18 Muhammed Zaglunnajar, Tafsir al-Ayat al-Kauniyah fi Al_Qur‟an Al-Karim, (Mesir: Maktabah Asy-Syuruq ad-Dauliyah, 2008), uz. Tsamaratin mukhtalifan al-wanuha menurut “Abu Hajjan” mempunyai banyak warna, bahkan penciptaan warna yang ditunjukkan oleh Allah SWT di dalam al-Quran mempunyai pengertian yang lebih luas. Kewujudan ayat-ayat isyarat warna dalam al-Quran tidak selalu memberi kesan makna yang indah dan menyenangkan, tetapi boleh memberikan kesan sebaliknya.

Lebih banyak menyebut tentang warna kuning dalam Al-Qur'an daripada perkataan shafra 'faqi'. Al-Quran menggunakan perkataan untuk api (QS.. Baqarah: 20), dan juga untuk minyak zaitun (QS.

Permasalahan

12. mencoba mengungkap tafsir kedua mufassir saat menjelaskan ayat tentang warna dalam Alquran. 13 2) Persamaan dan perbedaan penafsiran Thanthawijauhari dan Quraish Shihab terhadap ayat isyarat tentang warna dalam Al-Qur'an. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan rumusan masalah dengan harapan agar pembahasan masalah ini lebih terarah dan sistematis.

Kajian Pustaka

Sedangkan penelitian penulis mengungkap seluruh makna ayat-ayat tentang warna dalam Al-Qur'an dan juga menjelaskan pesan ayat-ayat tersebut melalui tafsir Thanthawijauhari dalam Tafsir Jawâhir fî Tefsîr Al-Qur'an El-Karîm dan tafsirnya. Quraish Shihab dalam Tafsir Tafsir al-Misbah. Segala sesuatu yang berkaitan dengan ayat-ayat tentang warna dalam Al-Qur'an disinggung dengan penjelasan yang sistematis. Perbedaan jurnal ini dengan penelitian penulis adalah jurnal ini hanya membahas tentang manfaat warna hijau sebagai media terapi untuk meredakan kecemasan pada ibu yang baru mengalami kehamilan pertama dan memasuki trimester terakhir persalinan, padahal penelitian penulis mengungkap pengertian ayat-ayat tentang warna dalam Al-Qur'an dan kekurangannya, antara lain manfaat warna tidak hanya dalam bidang kedokteran saja, namun lebih dari itu, seperti manfaat warna sebagai alat pembelajaran, komunikasi, perlambangan, dan warna sebagai budaya.

Sumber data sekundernya adalah kitab-kitab tafsir khususnya tafsir kontemporer yang mengungkap petunjuk-petunjuk ilmiah tentang warna, karya ilmiah lain seperti jurnal-jurnal yang berkaitan dengan objek penelitian penulis yang mengungkap petunjuk-petunjuk tentang warna dalam Al-Qur'an dan menurut berbagai ilmuwan. Dalam analisis data yang dikaji dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis isi dokumentasi45 untuk mencari tafsir ayat-ayat isyarat tentang warna dengan menggunakan metode muqarrin (komparatif), untuk menganalisis penafsiran ayat-ayat isyarat tentang warna dalam Tafsir Jawâhir fî Tafsîr untuk membandingkan Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab karya Thanthavijauhari dan Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab. Karena tujuan penelitian bukan sekedar perbandingan tafsir, maka fokus penelitian penulis adalah redaksi ayat-ayat yang menunjukkan warna pada sumber primer dan sumber data sekunder yang mendukung penelitian penulis, serta sumber lain yang berkaitan dengan hal tersebut. terkait penelitian.

Menjelaskan tentang biografi Thanthawijauhari dan Quraish Shihab, dilanjutkan dengan metode dalam tafsir kedua mufassir tersebut serta penjelasan keduanya dalam menafsirkan ayat-ayat isyarat warna dalam tafsirnya. Reduksi data dilakukan dengan memilih ayat-ayat tertentu yang mengandung petunjuk tentang warna dalam Al-Quran. Mengingat banyaknya ayat tentang warna, maka penulis hanya akan mengambil ayat yang berkaitan dengan enam warna yaitu kuning, putih, hitam, hijau, biru dan merah, sesuai tarekat Mushhafi.

Penulis tidak akan mengambil semua ayat isyarat tentang warna dalam al-Quran, tetapi hanya ayat-ayat yang serasi dengan maksudnya. Penelitian terhadap suntingan kedua mufassir tersebut, sehingga terdapat persamaan dan perbedaan dalam tafsir ayat-ayat tentang warna dalam al-Qur’an, akan juga merujuk kepada tafsiran mufassir yang lain, sehingga ragam tafsiran tafsir tersebut. satu ayat akan diketahui ialah. Membandingkan hasil tafsiran kedua-dua mufassir dalam menyampaikan maksud ayat isyarat tentang warna dalam Al-Quran.

Validitas Data

Langkah penelitian

Teknik dan Sistematika Penulisan 1. Teknik Penulisan

Masalah, Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, Jenis Penelitian, Sumber Data Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data, Validitas Data, Langkah Penelitian, Teknik dan Penulisan Sistematis. Bab kedua yang menjadi landasan teori bagi bab-bab selanjutnya berisi tentang gambaran umum warna menurut Al-Qur'an dan Ilmu pengetahuan, menjelaskan pengertian ayat-ayat isyarat tentang warna menurut berbagai ahli tafsir, pengertian warna menurut ilmu pengetahuan. , teori warna, distribusi warna, psikologi warna dan manfaat warna. Bab ketiga berisi tentang profil Tafsir Jawâhir fî Tafsîr Al-Qur'ân Al-Karîm dan Tafsir al-Misbâh.

Pada subbab ini yang pertama kali diungkap adalah biografi penulis kitab Tafsir Jawâhir fî Tafsîr Al-Qur'ân Al-Karîm yaitu Thanthawi Jauhari, latar belakang pendidikan, karya-karya Thanthawi Jauhari dan latar belakang Penulisan kitab Tafsir Jawâhir fî Tafsîr Al-Qur' ân Al-Karîm, gaya penafsiran, metode dan ciri-cirinya. Subbab kedua ini mengungkap biografi Quraish Shihab, latar belakang pendidikan, latar belakang penulisan, gaya dan ciri-ciri tafsirnya, cara penulisan tafsir, contoh karya Quraish Shihab, dan tafsirnya. Bab keempat merupakan kajian pokok yang terdiri dari dua bagian, yaitu: pertama penafsiran kedua mufassir terhadap ayat-ayat isyarat tentang warna dalam Al-Quran dan kedua persamaan dan perbedaan kedua mufassir dalam menafsirkan makna. salah satu ayat isyarat tentang warna dalam Alquran.

Kesimpulan

Sedangkan Quraisy Shihab telah mengatakan bahwa arti kata tersebut adalah menyatunya atau melekatnya tangan kanan pada ketiak Nabi Musa As. Sementara itu, Kurejsh Shihab mengatakan, tanda hitam tersebut hanyalah contoh, bukan realitas penggelapan kulit wajahnya. Mengenai persamaan dan perbedaan keduanya dalam penafsiran ayat tentang isyarat warna dalam Al-Qur'an, seperti isyarat warna kuning (QS. Az-Zumar[39]: 21), Thanthawijauhari dan Quraish Shihab sama-sama berpendapat bahwa warna sinyal ini melambangkan awal kematian tanaman.

Bedanya, Thanthawijauhari mengatakan tanaman mati karena Allah SWT mengirimkan angin kering atau basah, sedangkan Quraish Shihab mengatakan tanaman mati karena hama. Persamaan dan perbedaan penafsiran mereka terhadap tanda warna hitam (QS. Ali Imran[3]: 106), yaitu persamaannya sama-sama mencontohkan wajah hitam di hari kiamat dengan orang-orang kafir, munafik dan musyrik. Bedanya, Thanthawixhauhari menjelaskan bahwa situasi mereka adalah kegelisahan, kesedihan, kesulitan dan sebagai penghinaan dan teguran dari Allah SWT.

Persamaan dan perbedaan kedua penafsiran sinyal warna hijau (QS. Al-An'am[6]: 99) adalah perbedaannya adalah Thanthawi menjelaskan mengapa tanah setelah hujan dan tanaman menjadi hijau karena air hujan mengandung pupuk alami yang mengandung zat - Zat di dalamnya diperlukan untuk berbagai jenis tanaman. Sementara itu, Quraish Shihab tidak menjelaskan hal tersebut, namun ia mengatakan masyarakat diminta mewaspadai fenomena hujan dan dampak yang ditimbulkannya yang membuat bumi dan tumbuhan menjadi hijau.

Saran-saran

Al-Bustani Fuad Irfan, Munjid al-Thullab, (Beiroet: Dar al-Masyriq, 1986) Al-Dzahabi Muhammad Husein, Afwijkingen in de interpretatie van de Quran, (Yogyakarta: CV. Rajawali, 1986). Al-Sibagh Muhammad, Lamhat fi 'Ulûm Al-Qur'ân wa Ittijâhat al-Tafsîr, (Beiroet: Dar al-Qalam, 2009). Christina Luzar Monica Laura, Kleureffecten dalam desain van de wereld en reclame, Jurnal, HUMANIORA, Vol.2 nr. 2 Oktober 2015.

Hafidz Abdurrahman, Ulumul Quran Praktis, Pengantar Pemahaman Al Quran, (Bogor: CV IDeA Pustaka Utama, 2003), cet. Jauhari Thanthawi, Al-Jawâhîr fî Tafsîr Al-Qur'ân Al-Karîm, (Ægypten, Mushthafa al-Babi al-Halabi wa Auladuhu, 1350 H). Katsir Ibnu, Tafsîr Al-Qur'ân Al-'Adzîm, (Jizah: Maktabah Aulad as-Syekh litsurat.tt), juz,.

Khotimah Khusnul Paradigma dan Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur'an, Epistemé, Volume 9, Nomor 1, Juni 2014. Mahlufi, Husen Muhammad, Shafwatu al-Bayân Lima'âni Al-Qur'ân, (Kairo: Daulah al- Imarah al-'Arabiyyah al-Mutahadah, tt). Pasha Ahmad Fuad, Dimensi Ilmu Al-Quran, Penelitian Pengetahuan Al-Quran, (Solo: Tiga Serangkai, 2004).

Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Gulungan Wahyu dalam Kehidupan Bermasyarakat, (Bandung: Mizan, 1994). Rajih Muhammad Karim, Audhâhu al-Bayân fi Syarhi Mufradat wa Jumâlu Al-Qur'ân, (Beirut: Dar al-Marifat, hlm. Rossidy Imron, Fenomena Flora dan Fauna dalam Perspektif Al-Quran, (Malang: UIN Malang Press, 2008), 39.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Operasi Plastik dengan Tujuan Kecantikan dalam al- Qur’a> n ( Analisis Penafsiran Surah al- Nisa>’ ayat 119 menurut M. Quraish Shihab). Penelitian ini berawal dari

Metode & Corak Penafsiran Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah

perhatian kepada penyusupan riwayat Israiliyyat dalam tafsir Jâmi’ al -Bayân fî Tafsîr al-Qurân (selanjutnya disebut tafsir ath-Thabârî) karya Ibnu Jarîr al- Thabârî dan

Perbedaan dengan penulis adalah lebih memfokuskan kepada penafsiran tentang ayat-ayat tawadu menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al Mishbah.. Reza Bafiitra 0D¶DULIdalam

Metode maudhu‟i adalah metode tafsir yang berusaha mencari jawaban al- Qur‟an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat al-Qur‟an yang mempunyai tujuan satu, yang bersama-

Quraish Shihab yang berkaitan dengan perpecahan umat dari seluruh aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat al-Quran, kemudian dikuatkan dengan penafsiran ahli tafsir yang

Nini Galuh Paramuditha Rahayu Firstian, 2022: PARENTING DALAM TAFSÎR AL-MISBÂH (Studi Tafsir Tematik). Kata Kunci: Parenting, Maudhû’î, dan Tafsîr Al-Misbâh. Dalam

Dalam khazanah „Ulûm al-Qur‟ân makna mutashâbih al-lafz}} adalah ayat-ayat al- Qur‟an yang muncul berulang-ulang pada satu kisah atau tema yang sama dengan susunan