• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

N/A
N/A
Adha ayu Paramita Sari

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

PERBANDINGAN METODE PENGUJIAN PERMINTAAN OKSIGEN KIMIA DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE DAN TITRIMETRY PADA JASA LINGKUNGAN. PERBANDINGAN METODE PENGUJIAN KEBUTUHAN OKSIGEN KIMIA DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV VISION DAN TITRIMETRI PADA JASA LINGKUNGAN. Dengan karunia Allah SWT yang telah memberi hidayah dan rahmat ilmu serta kecerdasan yang sangat bermanfaat bagi semua umat manusia.

Sebagai bukti pengabdian, rasa hormat dan terima kasih kepada ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang kepada saya, serta dukungan materiil dan non materiil yang tidak dapat terbalas hanya dengan selembar kertas ini. Teman-teman PKL dan pegawai Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta. Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman pedagang kaki lima dan para pekerja Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta yang mau berteman dan berbagi ilmu sehingga saya dapat menulis laporan ini dengan tenang dan antusias. Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan (PKL) yang berjudul “Perbandingan Pengujian Permintaan Oksigen Kimia Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis dan Titrasi di Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta”. .

Ibu Sri Lestari, M.Si selaku Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan penanggung jawab Laboratorium Jasa Lingkungan di Yogyakarta. Ibu Bledug Bernanti Dwisiwi, S.Si selaku Kepala Sub Bagian Pengembangan Laboratorium Lingkungan Hidup dan Pengawas Badan, yang memberikan pimpinan dan bimbingan dalam melakukan praktek kerja lapangan di Laboratorium Jasa Lingkungan Yogyakarta. Seluruh pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta yang memberikan bantuan dan bimbingan selama PKL.

Kepada semua pihak yang membantu penyusun dalam pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan PKL yang tidak mungkin dapat disebutkan satu persatu oleh penyusun.

PERBANDINGAN METODE PENGUJIAN KEBUTUHAN OKSIGEN KIMIA SECARA SPEKTROFOTOMETRI

YOGYAKARTA

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Profil Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta
  • Air Limbah
  • Kebutuhan oksigen kimia
  • Spektrofotometer UV-Visibel
  • Titrasi Titrimetri
  • Uji T-Independent
  • Verifikasi Metode

Hasil statistik tersebut dapat digunakan sebagai dasar pemilihan metode pengujian kebutuhan oksigen kimia menggunakan spektrofotometri UV-visibel dan titrasi di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Perbandingan dua metode yang digunakan untuk menentukan tingkat kebutuhan oksigen kimia berdasarkan standar nasional Indonesia nomor 6989.73 Tahun 2009 dan. Bagaimana hasil perbandingan metode uji kebutuhan oksigen kimia menggunakan spektrofotometer UV-visibel dan titrasi di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta.

Mengetahui kadar oksigen kimia yang diperlukan pada saat pengujian menggunakan spektrofotometer UV-visibel dan titrasi di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta. 2 Perbandingan metode pengujian kebutuhan oksigen kimia menggunakan spektrofotometer UV-visibel dan titrasi di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta. Badan Lingkungan Hidup (BLH) merupakan lembaga yang menunjang tugas pengelola daerah di bidang lingkungan hidup.

Tugas Badan Kebutuhan Oksigen Kimia dan Fungsi BLH Kota Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Tugas Badan Teknis Daerah Kebutuhan Oksigen Kimia, Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta adalah unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang kebersihan dan lingkungan hidup dan sumber daya mineral, yang mempunyai tugas di bidang kebutuhan oksigen kimia, merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang kebersihan, lingkungan hidup, dan sumber daya mineral. Fungsi, rincian tugas dan tata kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta diatur dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 41 Tahun 2013 tentang Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. BLH Kota Yogyakarta mempunyai fungsi internal. Parameter kimia antara lain: pH, kekerasan, salinitas, BOD, DO, KEBUTUHAN OKSIGEN KIMIA, klorin bebas dan total, Zn, klorida, zat organik, Cu, sianida, amonia, deterjen, fenol, besi, kromium(VI) dan total, juga sulfat.

Kebutuhan oksigen kimia digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran sampah organik yang terjadi di sungai, danau, sumur pemukiman, dan air laut. Semakin besar nilai kebutuhan oksigen kimia maka semakin besar pula tingkat pencemaran yang terjadi pada sumber tersebut. Parameter kebutuhan oksigen kimia sangat berkaitan dengan kandungan zat organik dan anorganik yang dapat teroksidasi dalam suatu badan air.

Angka kebutuhan oksigen kimia merupakan ukuran pencemaran air oleh zat organik yang secara alami dapat teroksidasi melalui proses mikrobiologi dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air. Akibatnya, uji kebutuhan oksigen kimia tidak dapat membedakan zat yang sebenarnya tidak teroksidasi secara biologis. Keuntungan penggunaan refluks dalam analisis kebutuhan oksigen kimia adalah daya oksidasinya lebih kuat dibandingkan oksidator lainnya.Secara teoritis, metode ini dapat mengoksidasi senyawa organik sebanyak yang dapat digunakan untuk berbagai sampel air dan mudah untuk dikerjakan.

Semua molekul dapat menyerap radiasi pada daerah UV-Visible karena molekul tersebut mengandung elektron yang dapat tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi (Sastrohamidjojo, 1991). Pengujian kebutuhan oksigen kimia dengan cara titrasi dan spektrofotometri UV-visibel dapat mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil rata-rata serapan.

METODOLOGI METODOLOGI

  • Prosedur Kerja
    • Pengambilan Sampel
    • Preparasi Sampel
    • Pengujian Kebutuhan Oksigen Kimia Secara Spektrofotometer UV- Visibel
    • Pengujian Kebutuhan Oksigen Kimia Secara Titrasi .1 Pembuatan Larutan Pereaksi Asam Sulfat .1 Pembuatan Larutan Pereaksi Asam Sulfat
  • Penentuan Akurasi
    • Penentuan akurasi secara spektrofotometer UV-Vis
  • Uji Linieritas
  • Uji LOD dan LOQ
    • Uji Kadar Kebutuhan Oksigen Kimia
  • Pengujian Kebutuhan Oksigen Kimia Secara Titrimetri
  • Saran

Hasil yang diperoleh pada pengujian ini menunjukkan bahwa koefisien determinasi memenuhi ketentuan kendali mutu pengujian kebutuhan oksigen kimia menggunakan spektrofotometri UV-visibel (SNI), sehingga dapat disimpulkan bahwa uji linearitas pada pengujian ini cukup baik. Hasil yang diperoleh pada pengujian menggunakan spektrofotomer UV-Visible ini dapat dilihat pada Tabel 4.2. Hasil kebutuhan oksigen kimia yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan oksigen kimia yang diperoleh dari metode spektrofotometri adalah 5,3002 mg/L.

Kadar yang diperoleh tidak melebihi batas baku mutu menurut Keputusan Gubernur no. 7 Tahun 2010 yaitu kandungan oksigen kimia yang dibutuhkan maksimal 125 mg/L. Efluen yang diuji di IPAL, Sewon, Bantul dapat dikatakan baik karena kebutuhan oksigen kimia yang diperoleh tidak melebihi baku mutu yang ditentukan. Dari hasil penentuan kebutuhan oksigen kimia dengan titrasi titrimetri, diperoleh nilai seperti pada tabel 4.4.

Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa %RSD mempunyai nilai sebesar 13,23%, hal ini jauh dari batas penerimaan yang dapat diterima, hasil RSD juga dibandingkan dengan Horwitz CV, hasil perbandingan Horwitz CV juga menunjukkan bahwa %RSD masih diatas nilai nilai CV Horwitz, dimana nilai Horwitz CV sebesar 4,16 berarti penentuan kebutuhan oksigen kimia dengan metode titrasi titrimetri kurang akurat. Pada pengujian ini dilakukan dengan membandingkan metode penentuan tingkat konsumsi oksigen kimia menggunakan spektrofotometri dan titrimetri untuk mengetahui perbedaan penentuan tingkat konsumsi oksigen kimia antara kedua metode yang digunakan, sehingga dapat diketahui metode mana yang terbaik. digunakan untuk mengukur tingkat konsumsi oksigen kimia. Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penentuan tingkat kebutuhan oksigen kimia pada air limbah sudah baik apabila diuji dengan metode titrimetri, karena tingkat kebutuhan oksigen kimia pada air limbah cukup tinggi walaupun tidak melebihi batas baku mutu.

Perbedaan konsentrasi oksigen kimia yang dibutuhkan antara kedua metode tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain perbedaan perlakuan terhadap sampel yang akan diuji, kurang optimalnya reaksi yang terjadi pada saat preparasi sampel yang akan diukur dengan metode spektrofotometri. Rata-rata tingkat kebutuhan oksigen kimia pada air limbah IPAL Yogyakarta untuk metode spektrofotometri sebesar 5,3002 mg/L dan rata-rata untuk metode titrimetri sebesar 47,0796 mg/L. Kadar oksigen kimia saluran air limbah domestik IPAL Yogyakarta telah memenuhi baku mutu sesuai Peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2010 yaitu kadar maksimal 125 mg/L.

Terdapat perbedaan yang signifikan antara metode spektrofotometri UV-Vis dengan metode titrasi domain oksigen kimia dimana metode titrasi lebih baik dibandingkan dengan metode spektrofotometri UV-Vis karena hasil titrasi yang diperoleh lebih besar sehingga tingkat sensitivitasnya lebih besar dibandingkan dengan spektrofotometri UV. metode.-Terlihat. Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut mengenai penentuan kebutuhan oksigen secara titrimetri kimia dan metode spektrofotometri UV-Visible yang lebih efisien agar diperoleh hasil yang baik. Perlu adanya metode lain atau uji perbandingan dari laboratorium yang berbeda untuk mengetahui tingkat keakuratan metode penentuan kebutuhan oksigen kimia, baik titrasi maupun spektrofotometri UV-Visible.

BSN, 2004, SNI Cara Uji Open Reflux Chemical Oxygen Demand (KOK) Menggunakan Open Reflux Titrimetri, Jakarta, Badan Standardisasi Nasional (BSN). Rahmawati, A.A., dan Azizah, R., 2005, Perbedaan kadar BOD, kebutuhan oksigen kimia, TSS dan MPN coliform pada air limbah sebelum dan sesudah pengolahan di RSUD Nganjuk, Jurnal Kesehatan Lingkungan, VOL.

Tabel 4.1 Uji Linieritas
Tabel 4.1 Uji Linieritas

Gambar

Tabel 4.1 Uji Linieritas
Tabel 4.3 Penentuan LOD dan LOQ
Tabel 4.5 Perbandingan kadar Kebutuhan Oksigen Kimia
Tabel 4.6 Uji t

Referensi

Dokumen terkait

10 menit.. SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Doc. 2) Jika tidak ada yang ingin menjadi sukarelawan, maka guru memilih kelompok secara acak. 3) Kelompok penyaji memberikan

Kelas yang dipercayai untuk Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa pendidikan teknik busana Universitas Negeri Yogyakarta di MAN YOGYAKARTA III yakni kelas XII

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan pada Dinas Pendapatan

Humas memiliki tugas yang salah satuya adalah menjalankan event atau acara dan sekaligus meng-handle acara tersebut. Dalam acara tersebut humas, bertugas sebagai sie

Bila dilihat dari hasil analisa pada tabel 14, nilai kadar kotoran selama enam hari pengamatan dan nilai rerata selama pengamatan berada di atas standar yang ditetapkan

Judul yang diambil dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah “Analisis Mekanisme Pemungutan Pajak Pengahasilan (PPh) Pasal 22 Bendaharawan di Kantor

Seluruh dosen Program Studi Diploma III Manajemen Perbankan yang telah mengajarkan banyak hal terkait materi dalam tugas akhir ini serta telah memberikan ilmu

cara Pengukuran dan Kalibrasi