• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDESTRIAN JEMBATAN BARU UGM

N/A
N/A
Ine Aljanatun Hasanah

Academic year: 2024

Membagikan " PEDESTRIAN JEMBATAN BARU UGM"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSPORTASI

ASESMEN FASILITAS DAN KONDISI INFRASTRUKTUR PEJALAN KAKI PADA JL. JEMBATAN BARU UNIVERISTAS

GADJAH MADA SISI UTARA DAN SELATAN

Disusun oleh:

Kelompok 1

Akhmad Rangga Kun M (21/473691/SV/18844) Ine Aljanatun Hasanah (21/478027/SV/19234)

Reni Widiastuti (21/481329/SV/19757)

Yohanes Aris Marulitua (21/479049/SV/19423)

DIV TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2023

(2)

TRANSPORTASI

Asisten 1 Asisten II

Laila Shofiana NIM. (19/441080/SV/16432)

Avico Ardi P

NIM. (19/446999/SV/16718)

Dosen

Raihan Pasha Ishaeka, S.T., M.Sc.

NIP. 111199604202001101 DISETUJUI OLEH:

Diajukan untuk memenuhi persyaratan lulus mata kuliah Praktikum Teknologi Asesmen dan Perbaikan Bangunan Transportasi pada program Diploma IV

Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

DISUSUN OLEH:

DIPERIKSA OLEH:

Akhmad Rangga Kun M 21/473691/SV/18844) Ine Aljanatun Hasanah (21/478027/SV/19234) Reni Widiastusti (21/481329/SV/19757) Yohanes Aris Marulitua (21/479049/SV/19423)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Teknologi dan Asesmen Perbaikan Bangunan Transportasi dengan baik. Tujuan penulisan laporan ini agar mahasiswa dapat memahami dan menerapkan semua ilmu dan teori di lapangan dan juga dalam kehidupan sehari- hari. Dalam hal ini penyusun menyadari tanpa adanya bimbingan, pengarahan dan bantuan dari semua pihak tentunya laporan ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Eng. Iman Haryanto, S.T., M.T. selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

2. Bapak Nursyamsu Hidayat, S.T., M.T., Ph.D. selaku Ketua Program studi D-IV Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil.

3. Bapak Dr. Eng. Iman Haryanto, S.T., M.T., Bapak Nursyamsu Hidayat, S.T., M.T., Ph.D. dan Raihan Pasha Isheka, S.T., M.Sc., selaku dosen Mata Kuliah Praktikum Teknologi dan Asesmen Perbaikan Bangunan Transportasi.

4. Saudari Laila Shofiana dan Saudara Avico Ardi selaku Asisten Dosen Mata Kuliah Praktikum Teknologi dan Asesmen Perbaikan Bangunan Transportasi.

5. Rekan-rekan Mahasiswa/i Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Dalam segala upaya penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan, baik dari materi maupun penyajiannya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam memperbaiki laporan ini.

Yogyakarta, 22 Oktober 2023

Kelompok 1

(4)

LEMBAR ASISTENSI

PRAKTIKUM TEKNOLOGI ASESMEN DAN PERBAIKAN BANGUNAN TRANSPORTASI

Mata Kuliah : Teknologi Asesmen dan Perbaikan Bangunan Transportasi

Kelompok : 1

Nama Mahasiswa : 1. Akhmad Rangga Kun M (21/473691/SV/18844) 2. Ine Aljanatun Hasanah

3. Reni Widiastuti

(21/478027/SV/19234) (21/481329/SV/19757) 4. Yohanes Aris Marulitua (21/479049/SV/19423)

Asisten : 1. Laila Shofiana (19/441080/SV/16432)

2. Avico Ardi P (19/446999/SV/16950) Dosen : Raihan Pasha Ishaeka, S.T., M. Sc.

No Tanggal Keterangan Paraf

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

LEMBAR ASISTENSI ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 0

1.1 Latar Belakang ... 0

1.2 Tujuan ... 1

BAB II TINAJUAN PUSTAKA ... 2

2.1 Jalur Pejalan Kaki ... 2

2.2 Fasilitas Jalur Pejalan Kaki ... 3

2.3 Langkah Evaluasi Fasilitas Pedestrian ... 5

BAB III METODOLOGI ... 9

3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Survei ... 9

3.2 Lokasi Survei ... 9

3.3 Peralatan Survei ... 10

3.4 Waktu Pelasanaan Survei ... 11

3.5 Pelaksanaan Survei ... 11

3.5.1 Cara Survei ... 11

3.5.2 Kendala yang Dihadapi dan Solusi ... 12

3.6 Pembagian Tugas ... 12

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 13

4.1 Analisis ... 13

4.1.1 STA 0+000 – 0+100 (UTARA) ... 14

4.1.2 STA 0+100 – 0+200 (UTARA) ... 19

4.1.3 STA 0+200 – 0+300 (UTARA) ... 24

4.1.4 STA 0+300 – 0+400 (UTARA) ... 29

(6)

4.1.5 STA 0+400 – 0+500 (UTARA) ... 34

4.1.6 STA 0+000 – 0+100 (SELATAN) ... 40

4.1.7 STA 0+100 – 0+200 (SELATAN) ... 45

4.1.8 STA 0+200 – 0+300 (SELATAN) ... 49

4.1.9 STA 0+300 – 0+400 (SELATAN) ... 53

4.1.10 STA 0+400 – 0+500 (SELATAN) ... 58

4.1.11 STA 0+000 – 0+070 (MASJID SISWA GRAHA) ... 62

4.1.12 STA 0+000 – 0+300 (SEKELILING MASJID SISWA GRAHA) ... 67

4.2 Pembahasan ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

DATAR LAMPIRAN ... 81

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 10 Acuan pemberian nilai tiap fasilitas ... 5

Tabel 2. 11 Skala pembobotan tiap faktor fasilitas yang dapat dihitung ... 7

Tabel 2. 12 Interpretasi kesesuaian pada jalur pejalan kaki ... 8

Tabel 4. 1 Acuan pemberian nilai tiap fasilitas ... 13

Tabel 4. 2 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+000 – 0+100 (utara) ... 14

Tabel 4. 3 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+000 – 0+100 (sisi utara) ... 16

Tabel 4. 4 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+100 ... 17

Tabel 4. 5 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+000 – 0+100 ... 18

Tabel 4. 5 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+000 – 0+100 ... 19

Tabel 4. 7 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+100 – 0+200 (sisi UTARA) ... 19

Tabel 4. 8 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+100 – 0+200 (sisi UTARA) ... 21

Tabel 4. 9 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+100 ... 22

Tabel 4. 10 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+000 – 0+200 ... 23

Tabel 4. 11 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+000 – 0+100... 23

Tabel 4. 12 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+200 – 0+300 (sisi UTARA) ... 24

Tabel 4. 13 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+200 – 0+300 (sisi UTARA) ... 25

Tabel 4. 14 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+100 ... 27

Tabel 4. 15 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+200 – 0+300 ... 27

Tabel 4. 16 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+200 – 0+300 ... 28

Tabel 4. 17 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+300 – 0+400 (sisi UTARA) ... 29

Tabel 4. 18 Penilaian fasilitas yang dapat dihitung Sta 0+300 – 0+400 (sisi UTARA) ... 31

Tabel 4. 19 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+100 ... 32

Tabel 4. 20 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+300 – 0+400 ... 33

Tabel 4. 21 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+300 – 0+400 ... 34

Tabel 4. 22 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+400 – 0+500 (sisi UTARA) ... 34

Tabel 4. 18 Penilaian fasilitas yang dapat dihitung Sta 0+300 – 0+400 (sisi UTARA) ... 36

Tabel 4. 24 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+400 – 0+500 ... 37

Tabel 4. 25 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+400 – 0+500 ... 38

Tabel 4. 26 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+300 – 0+400 ... 39

(8)

Tabel 4. 27 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+000 – 0+100 (sisi SELATAN) . 40 Tabel 4. 28 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+000 – 0+100 (sisi SELATAN) . 42

Tabel 4. 29 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+100 ... 43

Tabel 4. 30 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+000 – 0+100 ... 44

Tabel 4. 31 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+000 – 0+100 ... 45

Tabel 4. 32 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+100 – 0+200 (sisi SELATAN) . 45 Tabel 4. 33 Penilaian fasilitas yang dapat dihitung Sta 0+100 – 0+200 (sisi SELATAN) ... 47

Tabel 4. 34 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+100 – 0+200 ... 48

Tabel 4. 35 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+100 – 0+200 ... 49

Tabel 4. 36 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+100 – 0+200 ... 49

Tabel 4. 37 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+200 – 0+300 (sisi SELATAN) . 50 Tabel 4. 38 Penilaian fasilitas yang dapat dihitung Sta 0+200 – 0+300 (sisi UTARA) ... 51

Tabel 4. 39 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+200 – 0+300 ... 52

Tabel 4. 40 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+200 – 0+300 ... 52

Tabel 4. 41 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+200 – 0+300 ... 53

Tabel 4. 42 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+300 – 0+400 (sisi SELATAN) . 53 Tabel 4. 18 Penilaian fasilitas yang dapat dihitung Sta 0+300 – 0+400 (sisi SELATAN) ... 55

Tabel 4. 44 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+100 ... 56

Tabel 4. 45 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+300 – 0+400 ... 57

Tabel 4. 46 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+300 – 0+400 ... 58

Tabel 4. 47 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+400 – 0+500 (SELATAN) ... 58

Tabel 4. 48 Penilaian fasilitas yang dapat dihitung Sta 0+400 – 0+500 (sisi SELATAN) ... 60

Tabel 4. 49 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+400 – 0+500 ... 61

Tabel 4. 50 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+400 – 0+500 ... 62

Tabel 4. 51 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+400 – 0+500 ... 62

Tabel 4. 47 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+000 – 0+070 ... 63

Tabel 4. 53 Penilaian fasilitas yang dapat dihitung Sta 0+000 – 0+070 ... 64

Tabel 4. 54 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+070 ... 65

(9)

Tabel 4. 55 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+400 – 0+500 ... 66

Tabel 4. 56 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+000 – 0+070 ... 66

Tabel 4. 57 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+000 – 0+300 ... 67

Tabel 4. 58 Penilaian fasilitas yang dapat dihitung Sta 0+000 – 0+300 ... 68

Tabel 4. 59 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+300 sekeliling Masjid Siswa Graha ... 69

Tabel 4. 60 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+400 – 0+500 ... 70

Tabel 4. 56 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+000 – 0+300 ... 71

Tabel 4. 62 Rekapitulasi nilai total fasilitas pejalan kaki stationing 0+000-0+500 sisi Utara (UTARA) ... 72

Tabel 4. 63 Rekapitulasi nilai total fasilitas pejalan kaki stationing 0+000-0+500 sisi Selatan (SELATAN) ... 73

Tabel 4. 64 Rekapitulasi nilai total fasilitas pejalan kaki stationing 0+000-0+070 depan Masjid Siswa Graha ... 73

Tabel 4. 65 Rekapitulasi nilai total fasilitas pejalan kaki stationing 0+000-0+300 sekeliling Masjid Siswa Graha ... 73

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Ruas Jalan Jembatan Baru UGM ... 10

Gambar 3. 2 Formulir survei pejalan kaki ... 10

Gambar 3. 3 Meteran 5 meter ... 10

Gambar 3. 4 Meteran 50 meter ... 10

Gambar 3. 5 Papan dada... 11

Gambar 3. 6 Rompi safety ... 11

Gambar 3. 7 Alat tulis ... 11

Gambar 4. 1 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara. ... 15

Gambar 4. 2 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara. ... 16

Gambar 4. 3 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi UTARA. ... 17

Gambar 4. 4 Fasilitas aksesibilitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi UTARA. ... 18

Gambar 4. 5 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi UTARA. ... 20

Gambar 4. 6 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+100 – 0+200 sisi UTARA. ... 21

Gambar 4. 7 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi UTARA. ... 22

Gambar 4. 1 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi UTARA. ... 24

Gambar 4. 9 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi UTARA. ... 26

Gambar 4. 10 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi UTARA. ... 26

Gambar 4. 11 Fasilitas aksesibilitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi UTARA. ... 28

Gambar 4. 12 Fasilitas konektivitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan UGM STA 0+200 – 0+300 ... 29

(11)

Gambar 4. 13 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+300 – 0+400 sisi UTARA. ... 30 Gambar 4. 14 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+300 – 0+400 sisi UTARA. ... 32 Gambar 4. 15 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+300 – 0+400 sisi UTARA. ... 33 Gambar 4. 16 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+400 – 0+500 sisi UTARA. ... 35 Gambar 4. 17 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+400 – 0+500 sisi UTARA. ... 37 Gambar 4. 3 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+400 – 0+500 sisi UTARA. ... 38 Gambar 4. 19 Fasilitas aksesibilitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+400 – 0+500 sisi UTARA. ... 39 Gambar 4. 20 Fasilitas konektivitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+400 – 0+500 sisi UTARA. ... 40 Gambar 4. 21 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi SELATAN. ... 41 Gambar 4. 2 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi SELATAN. ... 43 Gambar 4. 23 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi SELATAN. ... 43 Gambar 4. 24 Fasilitas aksesibilitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi SELATAN. ... 44 Gambar 4. 25 Fasilitas konektivitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi SELATAN. ... 45 Gambar 4. 26 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+100 – 0+200 sisi SELATAN. ... 46 Gambar 4. 27 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+100 – 0+200 sisi SELATAN. ... 48 Gambar 4. 28 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+100 – 0+200 sisi SELATAN. ... 48

(12)

Gambar 4. 21 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi SELATAN. ... 50 Gambar 4. 30 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi SELATAN. ... 52 Gambar 4. 31 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+300 – 0+400 sisi SELATAN. ... 54 Gambar 4. 2 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+300 – 0+400 sisi SELATAN. ... 56 Gambar 4. 23 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+300 – 0+400 sisi SELATAN. ... 56 Gambar 4. 34 Fasilitas aksesibilitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+300 – 0+400 sisi SELATAN. ... 57 Gambar 4. 35 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+400 – 0+500 sisi SELATAN. ... 59 Gambar 4. 36 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+400 – 0+500 sisi SELATAN. ... 61 Gambar 4. 37 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 070 depan Masjid Siswa Graha. ... 63 Gambar 4. 38 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi depan Masjid Siswa Graha.. ... 65 Gambar 4. 25 Fasilitas konektivitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+070kawasan depan Masjid Siswa Graha. ... 66 Gambar 4. 40 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+300 sisi sekeliling Masjid Siswa Graha. ... 67 Gambar 4. 41 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+300 sekeliling Masjid Siswa Graha. ... 69 Gambar 4. 23 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi sekeliling Masjid Siswa Graha. ... 70 Gambar 4. 24 Fasilitas aksesibilitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+1300 sisi sekeliling Masjid Siswa Graha. ... 71 Gambar 4. 25 Fasilitas konektivitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi sekeliling Masjid Siswa Graha. ... 72

(13)

Gambar 4. 45 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM sisi SELATAN. 74 Gambar 4. 46 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM sisi UTARA. .... 74 Gambar 4. 47 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM sekeliling Masjid Siswa Graha ... 75 Gambar 4. 48 Papan informasi jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM sekeliling Masjid Siswa Graha ... 75 Gambar 4. 49 Lampu penerangan jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM ... 76 Gambar 4. 50 Papan reklame jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM ... 76 Gambar 4. 51 Kerusakan ambles permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM. ... 76 Gambar 4. 52 Kerusakan retak permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM. ... 77 Gambar 4. 53 Kerusakan bergelombang permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM... 77 Gambar 4. 54 Fasilitas aksesibilitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM ... 78 Gambar 4. 55 Fasilitas konektivitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+070kawasan depan Masjid Siswa Graha. ... 78

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Fasilitas Memanjang Jl. Jembatan Baru UGM ... 81

Lampiran 2. Fasilitas yang Dapat Dihitung Jalan Jembatan Baru UGM ... 82

Lampiran 3. Kerusakan Permukaan Jalan Jembatan Baru UGM ... 83

Lampiran 4. Aksesibilitas Jalan Jembatan Baru UGM ... 84

Lampiran 5. Konektivitas Jalan Jembatan Baru UGM ... 85

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki masalah mengenai kawasan atau daerah fasilitas bagi para pejalan kaki.

Berbagai macam daya tarik seperti pariwisata, kuliner, dan kebudayaan membuat Yogyakarta menjadi tempat yang mendapat kunjungan bagi wisatawan dan para pelajar baik domestik maupun mancanegara. Hal tersebut membuat pertambahan volume kendaraan di Yogyakarta semakin meningkat sehingga tidak terkendali setiap harinya yang mengakibatkan terlanggarnya hak pejalan kaki karena disfungsi trotoar oleh para pengendara motor yang melintasi trotoar untuk menghindari kemacetan. Semakin berkurangnya luas gerak bagi para pejalan kaki karena terjadinya penyalahan fungsi atas elemen ruang publik, yaitu jalur pedestrian yang digunakan oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL), rambu-rambu pengatur lalu lintas kendaraan tidak beraturan, bahkan seringkali trotoar digunakan sebagai parkir kendaraan. Kondisi fasilitas yang buruk, kondisi trotoar yang sempit, dan tempat penyebrangrangan atau zebra cross kebanyakan tidak memenuhi kriteria prinsip standar fasilitas pedestrian.

Oleh karena itu, perlu diadakannya evaluasi terhadap peningkatan pelayanan kenyamanan ruang publik dalam berjalan kaki sesuai dengan standar aturan fasilitas pejalan kaki yang semestinya. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan survey fasilitas pedestrian dan menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap fasilitas pedestrian. Faktor tersebut akan diberi bobot penilaian masing-masing dan diakumulasikan sehingga mendapatkan kategori dari tingkat pelayanan pejalan kaki, karena dengan pedestrian yang baik, tidak hanya memberikan kaenyamanan bagi para pejalan kaki lokal, tetapi juga bagi para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

(16)

1.2 Tujuan

1. Mengetahui kondisi infrastruktur dan fasilitas dari pejalan kaki Jl. Jembatan Baru UGM di sisi Utara dan Selatan.

2. Mengetahui nilai presentase interpretasi kesesuaikan pada jalur pejalan kaki di Jl. Jembatan Baru UGM sisi Utara dan Selatan

(17)

BAB II

TINAJUAN PUSTAKA

2.1 Jalur Pejalan Kaki

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang dimaksud dengan pejalan kaki adalah adalah setiap orang yang berjalan di Ruang Lalu Lintas Jalan.

Menurut Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SE Menteri PUPR Nomor 02/SE/M/2018 Pedestrian adalah fasilitas pada ruang milik jalan yang disediakan untuk pejalan kaki, antara lain dapat berupa trotoar, penyeberangan jalan di atas jalan (jembatan), pada permukaan jalan, dan di bawah jalan (terowongan)

Menurut Munawar (2009), pedestrian adalah suatu bentuk transportasi yang penting di daerah perkotaan. Pedestrian terdiri dari sebagai berikut:

1. Mereka yang keluar dari tempat parkir kendaraan bermotor menuju ke tempat tujuannya.

2. Mereka yang melakukan perjalanan kurang dari 1 km sebagian besar dilakukan dengan berjalan kaki.

Menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (SK.43AJ007/DRJD/97) pedestrian adalah orang yang melakukan aktifitas berjalan kaki dan merupakan salah satu unsur pengguna jalan.

Menurut Adisasmita (2011) bahwa berjalan kaki merupakan bagian dari sistem transportasi atau sistem penghubung kota yang cukup penting karena dengan berjalan kaki, kita dapat mencapai semua sudut kota yang tidak dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan.

Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 1993 tentang Prasarana Lalu Lintas Jalan menyatakan bahwa pejalan kaki harus berjalan pada bagian jalan yang diperuntukan bagi pejalan kaki, atau pada bagian pejalan kaki, atau pada bagian jalan yang paling UTARA apabila tidak terdapat bagian jalan yang diperuntukan bagi pejalan kaki.

Rubenstein (1987) mengatakan bahwa terdapat empat jenis pedestrian menurut sarana perjalanannya, yaitu: Pedestrian penuh (berjalan kaki penuh dari

(18)

tempat asal sampai tempat tujuan), Pedestrian pemakai kendaraan umum (berjalan kaki dari tempat asal ke tempat pemberhentian kendaraan umum), Pedestrian pemakai kendaraan pribadi dan kendaraan umum (berjalan kaki dari tempat parkir kendaraan pribadi ke tempat permberhentian kendaraan umum) dan Pedestrian pemakai kendaraan pribadi penuh (berjalan kaki dari tempat parkir kendaraan pribadi sampai tempat tujuan).

2.2 Fasilitas Jalur Pejalan Kaki

Menurut Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pedestrian di Kawasan Perkotaan (1995) yang dimaksud dengan fasilitas pedestrian adalah semua bangunan yang disediakan untuk pedestrian sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pedestrian.

Menurut Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SE Menteri PUPR Nomor 02/SE/M/2018. Fasilitas pejalan kaki dibedakan sebagai berikut:

1. Fasilitas Utama, yang terdiri atas komponen a. Jalur pejalan kaki (trotoar)

b. Penyebrangan, yaitu penyebrangan sebidang dan penyebrangan tidak sebidang berupa overpass (jembatan) dan underpass (terowongan).

2. Fasilitas pejalan kaki untuk pengguna berkebutuhan khusus, yaitu fasilitas yang didalamnya mendukung untuk menunjang orang yang berjalan dengan alat bantu seperti kursi roda, tongkat, kruk dan lain-lain membutuhkan desain fasilitas pejalan kaki yang tanpa halangan. Kebutuhan dari pejalan kaki dengan kebutuhan khusus sangatlah tergantung dari lebar alat bantu yang digunakan oleh pejalan kaki berkebutuhan khusus tersebut.

3. Fasilitas pejalan kaki semetara pada areal konstruksi, yaitu fasilitas yang mendukung ketika ada suatu pekerjaan konstruksi, khusunya di daerah perkotaan dan pinggiran kota. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan masalah keselamatan pejalan kaki, antara lain:

a. Perlunya pemisahan pejalan kaki dari konflik dengan kendaraan di lokasi pekerjaan, peralatan, serta pelaksanaan pekerjaan.

b. Pemisahan pejalan kaki dari konflik dengan arus kendaraan di sekitar lokasi pekerjaan.

(19)

c. Menyediakan fasilitas bagi pejalan kaki yang aman, selamat, mudah diakses, serta lajur.

d. Jenis fasilitas yang disediakan adalah trotoar ataupun jalan setapak.

4. Fasilitas pendukung, yaitu fasilitas yang menunjang untuk ruang publik yang berjalan kaki pada pedestrian tersebut, antara lain:

a. Rambu dan marka, penempatan rambu dan marka jalan harus diperhitungkan secara efisien untuk memastikan keselamatan lalu lintas . Marka jalan dimaksudkan sebagai piranti pengingat kepada pengemudi untuk berhati-hati dan bila diperlukan berhenti pada lokasi yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada pejalan kaki menggunakan fasilitas dengan selamat. Pengaturan dengan marka jalan harus diupayakan untuk mampu memberikan perlindungan pada pengguna jalan yang lebih lemah, seperti pada pejalan kaki.

b. Pengendali kecepatan, yaitu fasilitas untuk memaksa pengendara menurunkan kecepatan kendaraan saat mendekati fasilitas penyeberangan atau lokasi tertentu. Dengan adanya penurunan kecepatan tersebut, diharapkan pejalan kaki dapat menyeberang dengan lebih aman. Beberapa metode yang dapat digunakan sebagai pengendali kecepatan: jendulan, penyempitan trotoar, penggantian permukaan jalan berupa blok beton khusus, pemasangan gapura khusus, zona selamat sekolah, dan lain sebagainya.

c. Lapak tunggu, yaitu fasilitas untuk berhenti sementara pejalan kaki dalam melakukan penyeberangan. Penyeberang jalan dapat berhenti sementara sambil menunggu kesempatan melakukan penyeberangan berikutnya. Fasilitas tersebut diletakan pada median jalan serta pada pergantian moda, yaitu dari pejalan kaki ke moda kendaraan umum.

d. Lampu penerangan, yaitu fasilitas pejalan kaki adalah untuk memberikan pencahayaan pada malam hari agar area fasilitas pejalan kaki dapat lebih aman dan nyaman Lampu penerangan diletakkan pada jalur fasilitas.

e. Pagar pengaman, yaitu fasilitas yang ditempatkan pada titik tertentu yang berbahaya dan memerlukan perlindungan.

(20)

f. Pelindung atau peneduh, yaitu fasilitas yang dapat berupa pohon pelindung, atap, dan lain sebagainya.

g. Jalur hijau

h. Tempat duduk, dimaksudkan untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki. Tempat duduk diletakkan pada jalur fasilitas dan tidak boleh menganggu pergerakan pejalan kaki.

i. Tempat sampah, yaitu fasilitas pejalan kaki untuk menampung sampah yang dihasilkan oleh pejalan kaki dan bukan untuk menampung sampah rumah tangga di sekitar fasilitas pejalan kaki.

j. Bolar, yaitu fasilitas yang dimaksudkan agar kendaraan bermotor tidak masuk ke fasilitas pejalan kaki sehingga pejalan kaki merasa aman dan nyaman bergerak.

2.3 Langkah Evaluasi Fasilitas Pedestrian

Dalam melakukan evaluasi terhadap fasilitas jalur pejalan kaki, digunakan 5 fasilitas yang menjadi faktor acuan untuk menentukan star rating kesesuaian fasilitas jalur pejalan kaki, yaitu sebagai berikut.

1. Fasilitas memanjang

2. Fasilitas yang dapat dihitung 3. Kerusakan Permukaan 4. Aksesibitlitas

5. Konektivitas

Dalam analisis fasilitas jalur pejalan kaki, nilai angka pembobotan berasal dari penilaian dengan menggunakan skala penilaian yang dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 2. 1 Acuan pemberian nilai tiap fasilitas

No. Fasilitas Faktor Nilai

0 1 2 3

1 Fasilitas Memanjang

Lebar jalur pejalan kaki

tidak

tersedia <1.5 m 1.5 m -3

m >3 m

Lebar jalur perabot (drainase)

tidak

tersedia <0.6 m 0.6 m -0.7

m >0.75 m Lebar jalur hijau

dengan perabot

tidak

tersedia <1.5 m 1.5 m -1.6

m >1.65 m

(21)

Tabel 2. 10 Acuan pemberian nilai tiap fasilitas (lanjutan) No. Fasilitas Faktor

Nilai

0 1 2 3

1

Beda tinggi jalur pejalan kaki dengan jalur kendaraan bermotor

tidak

tersedia <0.1 m 0.1 m -

0.2 m >0.2 m

2

Fasilitas yang Dapat

Dihitung

Keamanan tidak

tersedia

Jumlah fasilitas <

mean

Jumlah fasilitas =

mean

Jumlah fasilitas >

mean Kenyamanan tidak

tersedia

Jumlah fasilitas <

mean

Jumlah fasilitas =

mean

Jumlah fasilitas >

mean Kemudahan tidak

tersedia

Jumlah fasilitas <

mean

Jumlah fasilitas =

mean

Jumlah fasilitas >

mean Hambatan/Rusak tidak

tersedia

Jumlah fasilitas <

mean

Jumlah fasilitas =

mean

Jumlah fasilitas >

mean

3 Kerusakan

Permukaan

Presentase kerusakan

> 40%

dari luas seluruh kerusakan

Presentase kerusakan

< 40%

dari luas seluruh kerusakan

Presentase kerusakan

< 20%

dari luas seluruh kerusakan

Presentase kerusakan

< 5% dari luas seluruh kerusakan

4 Aksesibilitas

Keberadaan ramp

Ramp diseluruh

akses tidak tersedia

Ramp akses tersedia

>30%

Ramp akses tersedia

>50%

Ramp diseluruh

akses tersedia

>100%

Lebar ramp 0 <0.95 m 0.95 m -

1.2 m >1.2 m Kemiringan

ramp 0 >12◦ 8◦ - 12◦ <8◦

5 Konektivitas

Jarak

lokasi terdekat

>500m

Jarak lokasi terdekat

<500m

Jarak lokasi terdekat

<400m

Jarak lokasi terdekat

<300m

Sumber: Iskani, 2015

Fasilitas yang dapat dihitung pada tabel 4.4 nomor 2 dalam hal ini merupakan sarana yang terdapat atau semestinya berada di jalur pejalan kaki dengan menyesuaikan formulir survei dan kemudian dikelompokkan dalam empat

(22)

faktor yaitu keamanan, kenyamanan, kemudahan, dan hambatan atau fasilitas rusak, tiap faktor ini memiliki bobot yang berbeda yang dapat dilihat pada Tabel 2.11.

Angka pembobotan ini diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Nursyamsu Hidayat, Kasem Choocharukul, Takashi Nakatsuji, dan Kunihiro Kishi, berdasarkan presespsi pejalan kaki dalam penelitian tersebut urutan faktor yang mempengaruhi tingkat layanan pejalan kaki secara berurutan yaitu kenyamanan, daya tarik pedagang, keamanan, dan kemudahan bergerak, sehingga dalam penelitian ini faktor kenyamanan memiliki bobot tertinggi yaitu 4, keamanan memiliki bobot 3, kemudahan memiliki bobot 2, dan hambatan atau fasilitas rusak memiliki bobot 1.

Tabel 2. 2 Skala pembobotan tiap faktor fasilitas yang dapat dihitung No. Faktor No. Fasilitas Nama Fasilitas Bobot

1 Keamanan

8 Lampu penerangan

9 Buffer 3

10 Bollard

19 Kerb

2 Kenyamanan

11 Pohon

4

12 Taman

14 Tempat duduk

15 Tempat sampah

16 Kanopi

18 Guiding blok

3 Kemudahan

1 Rambu lalu lintas

2 2 Traffic light

3 Petunjuk arah 7 Papan informasi

13 Halte

4

Hambatan &

Fasilitas Rusak

4 Tiang listrik

1 5 Tiang telpon

6 Tiang reklame/baliho

17 Drainase

20 Hidran

21 Lain-lain Sumber: Iskani, 2015

Perhitungan nilai akhir dari tiap kriteria fasilitas dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh kemudian dibagi dengan nilai maksimum lalu dikalikan 100%,

(23)

untuk interprestasi nilai yang diperoleh jalur pejalan kaki Universitas Gadjah Mada sisi timur dapat dilihat pada Tabel 2.12 seperti dibawah ini.

Tabel 2. 3 Interpretasi kesesuaian pada jalur pejalan kaki

Presentase Nilai Interprestasi

0% Tidak sesuai

17 – 49% Mendekati Tidak Sesuai

50% Agak sesuai

51-99% Mendekati Sesuai

100% Sesuai

Sumber: Iskani, 2015

(24)

BAB III METODOLOGI

3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Survei

3.2 Lokasi Survei

Survei dilakukan di Jalan Jembatan Baru UGM pada sisi selatan dan utara di daerah kawasan UGM Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Panjang jalan yaitu 1330 meter. Jalan Jembatan Baru UGM merupakan jalan yang cukup padat karena sebagai persimpangan menuju Jalan Monjali dan Selokan Mataram.

Fasilitas jalur pejalan kaki pada jalan tersebut kurang memadai dan kurang lengkap, banyak yang sudah berkarat dan sudah tidak berfungsi

Mulai

Melakukan Studi Literatur

Melakukan survei oengukuran fasilitas pejalan kaki

Melakukan survei pengecekan kualitas dan kelemgkapan fasilitas pejalan kaki

Mengolah dan menganalisis data

Menganalisis fasilitas dan interpretasi nilai ruas pejalan kaki

Selesai

(25)

Gambar 3. 1 Ruas Jalan Jembatan Baru UGM Sumber: Google Maps

3.3 Peralatan Survei

1. Formulir survei pejalan kaki

Gambar 3. 2 Formulir survei pejalan kaki

Sumber: Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki Kementrian PUPR 2. Meteran 5 meter

Gambar 3. 3 Meteran 5 meter Sumber: Tokopedia.com 3. Meteran 50 meter

Gambar 3. 4 Meteran 50 meter Sumber: Shopee.com

(26)

4. Papan dada

Gambar 3. 5 Papan dada Sumber: Google.com 5. Rompi safety

Gambar 3. 6 Rompi safety Sumber: Google.com

6. Alat Tulis

Gambar 3. 7 Alat tulis Sumber: Shopeee.com 3.4 Waktu Pelasanaan Survei

Pelaksanaan survei dilaksanakan pada hari Selasa, 26 September 2023, pukul 14.00 – 17.00 WIB.

3.5 Pelaksanaan Survei 3.5.1 Cara Survei

Survei dilakukan dengan cara mengukur lebar dan panjang trotoar di seluruh ruas jalan pada kedua sisi dengan rol meter serta mengecek kelengkapan fasilitas

(27)

pejalan kaki seperti pelindung (refuges), area penyebrangan, fasilitas pejalan kaki untuk penyandang disabilitas, rambu, dan lain-lain.

3.5.2 Kendala yang Dihadapi dan Solusi

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi ketika survei, diantaranya:

1. Ramainya kendaraan yang berlalu-lintas

2. Kesulitan mengukur salah satu kerusakan yang terhalang oleh tumpukan sampah diatas jalur pejalan kaki

Solusi dari kendala yang dihadapi, yaitu:

1. Berhati-hati dalam melaksanakan survei

2. Membersihkan sampah terlebih dahulu kemudian baru dilakukan pengukuran 3.6 Pembagian Tugas

Pembagian Tugas Survei :

1. Akhmad Rangga KML : mengecek fasilitas dan kerusakan sisi utara 2. Ine Aljanatun H : mencatat fasilitas dan kerusakan sisi utara 3. Reni Widiastuti . : mengecek fasilitas dan kerusakan sisi selatan 4. Yohanes Aris M : mengecek fasilitas dan kerusakan sisi selatan

Pembagian Tugas Penyusunan Laporan :

1. Akhmad Rangga KML : Perhitungan dan BAB I 2. Ine Aljanatun H : BAB II dan BAB IV 3. Reni Widiastuti . : Perhitungan dan BAB V 4. Yohanes Aris M : BAB III dan Lampiran

(28)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis

Dalam analisis fasilitas jalur pejan kaki, terdapat lima fasilitas acuan dalam melakukan penilaian, yaitu:

1. Fasilitas Memajang

2. Fasilitas Yang Dapat Dihitung 3. Kerusakan Permukaan

4. Aksesibilitas 5. Konektivitas

Pemberian bobot nilai pada lima fasilitas tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4. 1 Acuan pemberian nilai tiap fasilitas

No. Fasilitas Faktor Nilai

0 1 2 3

1 Fasilitas Memanjang

Lebar jalur pejalan kaki

tidak

tersedia <1.5 m 1.5 m -3

m >3 m

Lebar jalur perabot (drainase)

tidak

tersedia <0.6 m 0.6 m -0.7

m >0.75 m Lebar jalur hijau

dengan perabot

tidak

tersedia <1.5 m 1.5 m -1.6

m >1.65 m Beda tinggi jalur

pejalan kaki dengan jalur kendaraan bermotor

tidak

tersedia <0.1 m 0.1 m -

0.2 m >0.2 m

2

Fasilitas yang Dapat

Dihitung

Keamanan tidak tersedia

Jumlah fasilitas <

mean

Jumlah fasilitas =

mean

Jumlah fasilitas >

mean Kenyamanan tidak

tersedia

Jumlah fasilitas <

mean

Jumlah fasilitas =

mean

Jumlah fasilitas >

mean Kemudahan tidak

tersedia

Jumlah fasilitas <

mean

Jumlah fasilitas =

mean

Jumlah fasilitas >

mean

(29)

Tabel 4.1 Acuan pemberian nilai tiap fasilitas (lanjutan)

No. Fasilitas Faktor Nilai

0 1 2 3

Hambatan/Rusak tidak tersedia

Jumlah fasilitas <

mean

Jumlah fasilitas =

mean

Jumlah fasilitas >

mean

3 Kerusakan

Permukaan

Presentase kerusakan

> 40%

dari luas seluruh kerusakan

Presentase kerusakan

< 40% dari luas seluruh kerusakan

Presentase kerusakan

< 20%

dari luas seluruh kerusakan

Presentase kerusakan

<5% dari luas seluruh kerusakan

4 Aksesibilitas

Keberadaan ramp

Ramp diseluruh

akses tidak tersedia

Ramp akses tersedia

>30%

Ramp akses tersedia

>50%

Ramp diseluruh

akses tersedia

>100%

Lebar ramp 0 <0.95 m 0.95 m -

1.2 m >1.2 m Kemiringan

ramp 0 >12◦ 8◦ - 12◦ <8◦

5 Konektivitas

Jarak

lokasi terdekat

>500m

Jarak lokasi terdekat

<500m

Jarak lokasi terdekat

<400m

Jarak lokasi terdekat

<300m

Sumber: Iskani, 2015 4.1.1 STA 0+000 – 0+100 (UTARA)

1. Fasilitas Memanjang

Analisis peniliaian fasilitas memanjang jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.2 yang menyajikan data penilaian fasilitas memanjang STA 0+000 – 0+100.

Tabel 4. 2 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+000 – 0+100 (utara)

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

No. Lebar Trotoar

(m) Nilai Lebar Jalur

Perabot (m) Nilai Lebar Jalur

Hijau (m) Nilai Beda Tinggi Trotoar (m) Nilai

1 1 1 0 0 0 0 0.3 3

1 0 0 3

1 0 0 3

Sta 0+000 s.d 0+100

Jumlah Rata-rata

(30)

Dari hasil analisis tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata fasilitas memanjang di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara sebagai berikut:

a. Lebar trotoar = 1

b. Lebar jalur perabot = 0 c. Lebar jalur hijau = 0 d. Beda tinggi trotoar = 3

Berikut adalah gambar jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Gambar 4. 1 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

2. Fasilitas Dapat Dihitung

Analisis peniliaian fasilitas dapat dihitung jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.3 yang menyajikan data penilaian fasilitas yang dapat dihitung STA 0+000 – 0+100.

(31)

Tabel 4. 3 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+000 – 0+100 (sisi utara)

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Berikut adalah gambar fasilitas yang dapat dihitung pada jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Gambar 4. 2 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

No. Faktor No.

Fasilitas

Nama

Fasilitas Kondisi Baik Kondisi Buruk

Jumlah per

Fasilitas Definisi Jumlah per Faktor

8 Lampu 1 0 1 Tersedia

9 Buffer 0 0 0 Tidak Tersedia

10 Bollard 0 0 0 Tidak Tersedia

19 Kerb 0 0 0 Tidak Tersedia

11 Pohon 0 0 0 Tidak Tersedia

12 Taman 0 0 0 Tidak Tersedia

14 Tempat duduk 0 0 0 Tidak Tersedia

15 Tempat

sampah 0 0 0 Tidak Tersedia

16 Kanopi 0 0 0 Tidak Tersedia

18 Guiding blok 0 0 0 Tidak Tersedia

1 Rambu lalu

lintas 1 0 1 Tersedia

2 Traffic light 0 0 0 Tidak Tersedia

3 Petunjuk arah 0 0 0 Tidak Tersedia

7 Papan

informasi 0 0 0 Tidak Tersedia

13 Halte 0 0 0 Tidak Tersedia

4 Tiang listrik 0 0 0 Tidak Tersedia

5 Tiang telpon 0 0 0 Tidak Tersedia

6 Tiang

reklame/baliho 6 0 6 Tersedia

17 Drainase 0 0 0 Tidak Tersedia

20 Hidran 0 0 0 Tidak Tersedia

21 Lain-lain 0 0 0 Tidak Tersedia

1 Keamanan

2 Kenyamanan

Sta 0+000 s.d 0+100

1

0

1

6

3 Kemudahan

4

Hambatan &

Fasilitas Rusak

(32)

3. Kerusakan Permukaan

Analisis peniliaian kerusakan permukaan jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.4 yang menyajikan data penilaian kerusakan permukaan STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Tabel 4. 4 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+100

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Berikut adalah gambar kerusakan permukaan pada jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi UTARA.

Gambar 4. 3 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

4. Aksesibilitas

Analisis peniliaian fasilitas memanjang jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.5 yang menyajikan data penilaian fasilitas aksesibilitas STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

No Jenis Kerusakan Luas (m2) Persentase (%) Nilai

1 Retak 0.09 100 0

2 Amblas 0 0 3

3 Tambalan 0 0 3

4 Lubang 0 0 3

5 Bergelombang 0 0 3

6 Lain-lain 0 0 3

0.09 100

Jumlah

Nilai 40%

0.005 0.018 0.036 Sta 0+000 s.d 0+100

Nilai 5%

Nilai 20%

(33)

Tabel 4. 5 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+000 – 0+100

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Berikut adalah gambar fasilitas aksesibilitas pada jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Gambar 4. 4 Fasilitas aksesibilitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

5. Konektivitas

Analisis peniliaian aksesbilitas jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.6 yang menyajikan data penilaian aksesbilitas STA 0+000 – 0+100.

Keberadaan Ramp

(Ada/Tidak) Nilai Lebar Ramp

(m) Nilai Kemiringan Ramp (◦) Nilai

1 Sebelas Coffee Crafter Ada 1 1 2 15 1

1 2 1

1 2 1

Jumlah Nilai Rata-rata Nilai

Sta 0+000 s.d 0+100 Nama Bangunan

No.

Ramp

(34)

Tabel 4. 6 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+000 – 0+100

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Berikut adalah gambar fasilitas konektivitas pada jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

4.1.2 STA 0+100 – 0+200 (UTARA) 1. Fasilitas Memanjang

Analisis peniliaian fasilitas memanjang jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.7 yang menyajikan data penilaian fasilitas memanjang STA 0+100 – 0+200 sisi kir

Tabel 4. 7 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+100 – 0+200 (sisi utara)

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

No. Nama Bangunan Lokasi Terdekat Jarak (m) Nilai Zebracross

(Ada/Tidak) Lokasi Zebracross Evaluasi 1 Sebelas Coffee Crafter SPBU Pertamina Monjali 190 3 Tidak Ada

2 Apartemen Melati 400 1 Tidak Ada

3 Fakultas Teknik UGM 1000 0 Tidak Ada

4 Guest House SPBU Pertamina Monjali 260 3 Tidak Ada

5 Apartemen Melati 300 2 Tidak Ada

6 7 8 9 10 11 12

9 1.8 Jumlah Nilai

Rata-rata Nilai

Sta 0+000 s.d 0+100

No. Lebar Trotoar

(m) Nilai Lebar Jalur

Perabot (m) Nilai Lebar Jalur

Hijau (m) Nilai Beda Tinggi Trotoar (m) Nilai

1 1 1 0 0 0 0 0.3 3

1 0 0 3

1 0 0 3

Sta 0+100 s.d 0+200

Jumlah Rata-rata

(35)

Dari hasil analisis tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata fasilitas memanjang di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+100 – 0+200 sisi utara sebagai berikut:

a. Lebar trotoar = 1

b. Lebar jalur perabot = 0 c. Lebar jalur hijau = 0 d. Beda tinggi trotoar = 3

Berikut adalah gambar jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+100 – 0+200 sisi utara.

Gambar 4. 5 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi UTARA.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

2. Fasilitas Dapat Dihitung

Analisis peniliaian fasilitas dapat dihitung jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.8 yang menyajikan data penilaian fasilitas yang dapat dihitung STA 0+100 – 0+200.

(36)

Tabel 4. 8 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+100 – 0+200 (sisi utara)

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Berikut adalah gambar fasilitas yang dapat dihitung pada jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+100 – 0+200 sisi utara.

Gambar 4. 6 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+100 – 0+200 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

No. Faktor No.

Fasilitas

Nama

Fasilitas Kondisi Baik Kondisi Buruk

Jumlah per

Fasilitas Definisi Jumlah per Faktor

8 Lampu

penerangan 3 0 3 Tersedia

9 Buffer 0 0 0 Tidak Tersedia

10 Bollard 0 0 0 Tidak Tersedia

19 Kerb 0 0 0 Tidak Tersedia

11 Pohon 0 0 0 Tidak Tersedia

12 Taman 0 0 0 Tidak Tersedia

14 Tempat duduk 0 0 0 Tidak Tersedia

15 Tempat

sampah 0 0 0 Tidak Tersedia

16 Kanopi 0 0 0 Tidak Tersedia

18 Guiding blok 0 0 0 Tidak Tersedia

1 Rambu lalu

lintas 0 0 0 Tidak Tersedia

2 Traffic light 0 0 0 Tidak Tersedia

3 Petunjuk arah 0 0 0 Tidak Tersedia

7 Papan

informasi 0 0 0 Tidak Tersedia

13 Halte 0 0 0 Tidak Tersedia

4 Tiang listrik 0 0 0 Tidak Tersedia

5 Tiang telpon 0 0 0 Tidak Tersedia

6 Tiang

reklame/baliho 0 0 0 Tidak Tersedia

17 Drainase 0 0 0 Tidak Tersedia

20 Hidran 0 0 0 Tidak Tersedia

21 Lain-lain 0 0 0 Tidak Tersedia

0 4

Hambatan &

Fasilitas Rusak

Sta 0+100 s.d 0+200

1 Keamanan

2 Kenyamanan

3 Kemudahan

3

0

0

(37)

3. Kerusakan Permukaan

Analisis peniliaian kerusakan permukaan jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.9 yang menyajikan data penilaian kerusakan permukaan STA 0+100 – 0+200 sisi utara.

Tabel 4. 9 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+100

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Berikut adalah gambar kerusakan permukaan pada jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+100 – 0+200 sisi utara.

Gambar 4. 7 Kerusakan permukaan jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

No Jenis Kerusakan Luas (m2) Persentase (%) Nilai

1 Retak 0.11 100 0

2 Amblas 0 0 3

3 Tambalan 0 0 3

4 Lubang 0 0 3

5 Bergelombang 0 0 3

6 Lain-lain 0 0 3

0.11 100

Nilai 5% 0.006

Nilai 20% 0.022

Nilai 40% 0.044

Sta 0+100 s.d 0+200

Jumlah

(38)

4. Aksesibilitas

Analisis peniliaian fasilitas memanjang jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.10 yang menyajikan data

penilaian fasilitas aksesibilitas STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Tabel 4. 10 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+000 – 0+200

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023 5. Konektivitas

Analisis peniliaian aksesbilitas jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.11 yang menyajikan data penilaian aksesbilitas STA 0+100 – 0+200 sisi utara.

Tabel 4. 11 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+000 – 0+100

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Keberadaan Ramp

(Ada/Tidak) Nilai Lebar Ramp

(m) Nilai Kemiringan Ramp (◦) Nilai

0 0 0 0 0

0 0 0

0 0 0

Sta 0+100 s.d 0+200 No. Nama Bangunan

Ramp

Jumlah Nilai Rata-rata Nilai

No. Nama Bangunan Lokasi Terdekat Jarak

(m) Nilai Zebracross

(Ada/Tidak) Lokasi Zebracross Evaluasi

1

Jembatan UGM Sta 100

SPBU Pertamina Monjali 290 3

Tidak Ada

2 Sebelas Coffee 100 3 Tidak Ada

3 Jembatan UGM Sta 200 Apartemen Melati 300 3 Tidak Ada

4 Masjid Siswa Graha 400 2 Tidak Ada

5 Fakultas Teknik UGM 900 1 Tidak Ada

6 7 8 9 10 11 12

12 2.4 Sta 0+100 s.d 0+200

Jumlah Nilai Rata-rata Nilai

(39)

4.1.3 STA 0+200 – 0+300 (UTARA) 1. Fasilitas Memanjang

Analisis peniliaian fasilitas memanjang jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.12 yang menyajikan data penilaian fasilitas memanjang STA 0+200 – 0+300 sisi utara.

Tabel 4. 12 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+200 – 0+300 (sisi UTARA)

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Dari hasil analisis tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata fasilitas memanjang di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi utara sebagai berikut:

a. Lebar trotoar = 1

b. Lebar jalur perabot = 0 c. Lebar jalur hijau = 0 d. Beda tinggi trotoar = 3

Berikut adalah gambar jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi utara.

Gambar 4. 8 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

No. Lebar Trotoar

(m) Nilai Lebar Jalur

Perabot (m) Nilai Lebar Jalur

Hijau (m) Nilai Beda Tinggi

Trotoar (m) Nilai

1 1.2 1 0 0 0 0 0.3 3

1 0 0 3

1 0 0 3

Sta 0+200 s.d 0+300

Jumlah Rata-rata

(40)

2. Fasilitas Dapat Dihitung

Analisis peniliaian fasilitas dapat dihitung jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.13 yang menyajikan data penilaian fasilitas yang dapat dihitung STA 0+200 – 0+300.

Tabel 4. 13 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+200 – 0+300 (sisi utara)

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Berikut adalah gambar fasilitas yang dapat dihitung pada jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi utara.

No. Faktor No.

Fasilitas

Nama

Fasilitas Kondisi Baik Kondisi Buruk

Jumlah per

Fasilitas Definisi Jumlah per Faktor

8 Lampu

penerangan 2 0 2 Tersedia

9 Buffer 0 0 0 Tidak Tersedia

10 Bollard 0 0 0 Tidak Tersedia

19 Kerb 0 0 0 Tidak Tersedia

11 Pohon 0 0 0 Tidak Tersedia

12 Taman 0 0 0 Tidak Tersedia

14 Tempat duduk 0 0 0 Tidak Tersedia

15 Tempat

sampah 0 0 0 Tidak Tersedia

16 Kanopi 0 0 0 Tidak Tersedia

18 Guiding blok 0 0 0 Tidak Tersedia

1 Rambu lalu

lintas 0 0 0 Tidak Tersedia

2 Traffic light 0 0 0 Tidak Tersedia

3 Petunjuk arah 0 0 0 Tidak Tersedia

7 Papan

informasi 0 0 0 Tidak Tersedia

13 Halte 0 0 0 Tidak Tersedia

4 Tiang listrik 0 0 0 Tidak Tersedia

5 Tiang telpon 0 0 0 Tidak Tersedia

6 Tiang

reklame/baliho 5 0 5 Tersedia

17 Drainase 0 0 0 Tidak Tersedia

20 Hidran 0 0 0 Tidak Tersedia

21 Lain-lain 0 0 0 Tidak Tersedia

3 Kemudahan

4

Hambatan &

Fasilitas Rusak

0

5

2 Kenyamanan

2

0 Sta 0+200 s.d 0+300

1 Keamanan

(41)

Gambar 4. 9 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

Gambar 4. 10 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

3. Kerusakan Permukaan

Analisis peniliaian kerusakan permukaan jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.14 yang menyajikan data penilaian kerusakan permukaan STA 0+100 – 0+200 sisi UTARA.

(42)

Tabel 4. 14 Penilaian kerusakan permukaan Sta 0+000 – 0+100

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023 4. Aksesibilitas

Analisis peniliaian fasilitas memanjang jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.15 yang menyajikan data

penilaian fasilitas aksesibilitas STA 0+200 – 0+300 sisi utara.

Tabel 4. 15 Penilaian fasilitas aksesibilitas Sta 0+200 – 0+300

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Berikut adalah gambar fasilitas aksesibilitas pada jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi utara.

No Jenis Kerusakan Luas (m2) Persentase (%) Nilai

1 Retak 0 0 3

2 Amblas 0 0 3

3 Tambalan 0 0 3

4 Lubang 0 0 3

5 Bergelombang 0 0 3

6 Lain-lain 0 0 3

0 0

Sta 0+200 s.d 0+300

Nilai 20% 0

Jumlah

Nilai 40% 0

Nilai 5% 0

Keberadaan Ramp

(Ada/Tidak) Nilai Lebar Ramp

(m) Nilai Kemiringan Ramp (◦) Nilai

1 Gudang/Depo Ada 1 1.5 3 10 2

2 Apartemen Melati Tidak Ada 0 0 0 0 0

1 3 2

0.5 1.5 1

Jumlah Nilai Rata-rata Nilai

Sta 0+200 s.d 0+300 No. Nama Bangunan

Ramp

(43)

Gambar 4. 11 Fasilitas aksesibilitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000 – 0+100 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

5. Konektivitas

Analisis peniliaian aksesbilitas jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.16 yang menyajikan data penilaian aksesbilitas STA 0+200 – 0+300 sisi UTARA.

Tabel 4. 16 Penilaian fasilitas konektivitas Sta 0+200 – 0+300

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Berikut adalah gambar fasilitas konektivitas pada jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+200 – 0+300 sisi utara.

No. Nama Bangunan Lokasi Terdekat Jarak (m) Nilai Zebracross

(Ada/Tidak) Lokasi Zebracross Evaluasi

1 Gudang/Depo Apartemen Melati 90 3 Tidak Ada

2 Masjid Siswa Graha 130 3 Tidak Ada

3 Apartemen Melati Fakultas Teknik UGM 700 0 Tidak Ada

4 SPBU Pertamina Monjali 550 0 Tidak Ada

5 Masjid Siswa Graha 110 3 Tidak Ada

6 7 8 9 10 11 12

9 1.8 Sta 0+200 s.d 0+300

Jumlah Nilai Rata-rata Nilai

(44)

Gambar 4. 12 Fasilitas konektivitas jalur pejalan kaki Jalan Jembatan UGM STA 0+200 – 0+300

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

4.1.4 STA 0+300 – 0+400 (UTARA) 1. Fasilitas Memanjang

Analisis peniliaian fasilitas memanjang jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.17 yang menyajikan data penilaian fasilitas memanjang STA 0+300 – 0+400 sisi UTARA.

Tabel 4. 17 Penilaian fasilitas memanjang Sta 0+300 – 0+400 (sisi utara)

Sumber: Analisis Perhitungan Kelompok 1, 2023

Dari hasil analisis tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata fasilitas memanjang di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+300 – 0+400 sisi UTARA sebagai berikut:

a. Lebar trotoar = 1

b. Lebar jalur perabot = 0 c. Lebar jalur hijau = 0 d. Beda tinggi trotoar = 3

Berikut adalah gambar jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+300 – 0+400 sisi UTARA.

No. Lebar Trotoar

(m) Nilai Lebar Jalur

Perabot (m) Nilai Lebar Jalur

Hijau (m) Nilai Beda Tinggi

Trotoar (m) Nilai

1 1.2 1 0 0 0 0 0.3 3

1 0 0 3

1 0 0 3

Rata-rata

Sta 0+300 s.d 0+400

Jumlah

(45)

Gambar 4. 13 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+300 – 0+400 sisi utara.

Sumber: Dokumentasi Kelompok1, 2023.

2. Fasilitas Dapat Dihitung

Analisis peniliaian fasilitas dapat dihitung jalur pejalan kaki mengacu Tabel 4.1 tiap segmen jalannya. Berikut Tabel 4.18 yang menyajikan data penilaian fasilitas yang dapat dihitung STA 0+300 – 0+400.

Gambar

Tabel 2. 2 Skala pembobotan tiap faktor fasilitas yang dapat dihitung  No.  Faktor  No
Gambar 4. 1 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000  – 0+100 sisi utara
Gambar 4. 2 Fasilitas yang dapat dihitung di Jalan Jembatan Baru UGM  STA 0+000 – 0+100 sisi utara
Gambar 4. 5 Jalur pejalan kaki di Jalan Jembatan Baru UGM STA 0+000  – 0+100 sisi UTARA
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Gambar 4.19 Grafik Persepsi Pejalan Kaki Mengenai Berjalan Kaki Dengan Membawa Barang di Jalur Pedestrian .... commit

Kawasan Jalan Pandanaran, merupakan kawasan jalan yang banyak dilalui oleh pengguna jalan, termasuk pejalan kaki. Sejak awal tahun 2013 penyediaan fasilitas jalur sirkulasi

Pejalan Kaki merupakan pelaku yang memiliki peran menjalankan fungsi kawasan pusat pelayanan sosial ekonomi. Kondisi fasilitas pejalan kaki dirasakan masih tergolong belum

4 Zebra Cross Jalur pejalan kaki yang digunakan sebagai jalur menyeberang untuk mengatasi dan menghindari konflik antara pejalan kaki dengan kenderaan. Tempat berjalan kaki

Pejalan Kaki merupakan pelaku yang memiliki peran menjalankan fungsi kawasan pusat pelayanan sosial ekonomi. Kondisi fasilitas pejalan kaki dirasakan masih tergolong belum

Kenyamanan pejalan kaki pada jalur pedestrian kampus Unsrat merupakan kebutuhan dasar guna menunjang aktivitas perkuliahan dimana jalur pedestrian berfungsi

Studi ini bertujuan untuk membuat perencanaan lanskap pedestrian hijau (jalur pejalan kaki) yang indah, nyaman, aman, dan mendukung aktivitas pejalan kaki dan pengguna jalan di

Jalur Pejalan Kaki adalah lintasan yang diperuntukkan untuk berjalan kaki, dapat berupa Trotoar, Penyeberangan Sebidang penyeberangan zebra atau penyeberangan pelikan, dan Penyeberangan