• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANENAN HASIL HUTAN

N/A
N/A
Terik Harkamso

Academic year: 2024

Membagikan "PEMANENAN HASIL HUTAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANENAN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS LANCANG KUNING - PEKANBARU

Oleh :

Ir. Emy Sadjati, M.Si.

Alamat : Jln. Yos Sudarso km 8 telephon 0761 54092 Pekanbaru Email : [email protected]

(2)

Tujuan Perkuliahan

Mahasiswa diharapkan untuk dapat memahami prinsip dasar pemanenan hutan, sistem-sistem pemanenan

hutan, tahapan pemanenan hutan yang efektif, efisien dan ramah lingkungan, serta mengenali peralatan dan mesin

pemanenan hutan.

Lawas Perkuliahan

1. Mengetahui prinsip dasar pemanenan hutan 2. Mengetahui tahapan pemanenan hutan

3. Mengetahui sistem pemanenan hutan

4. Mengetahui mesin dan alat pemanenan dan K3 5. Mengetahui pemanenan ramah lingkungan

(3)

Explicare = membuka lipatan /mewujudkan /mengerjakan

Serangkaian kegiatan kehutanan yang merubah pohon dan biomas lain menjadi bentuk yang dapat dipindahkan ke lokasi lain sehingga bermanfaat bagi kehidupan dan ekonomi masyarakat.

Definisi pemanenan hutan

(4)

Meningkatkan nilai hutan

Mendapatkan produk hasil hutan yang dibutuhkan masyarakat

Memberi kesempatan kerja bagi masyarakat di sekitar hutan

Memberikan kontribusi kepada devisa negara

Membuka akses wilayah

Tujuan pemanenan hutan

(5)

1652 Belanda menguasai hutan-hutan di sekitar Batavia dan Kerawang

Sejarah pemanenan hutan di Indonesia

1652-1787 hutan di pulau jawa dieksploitasi oleh Belanda dan mulai gundul. Larangan tebang 30 tahun dan penanaman dimulai

1804 Daendels meletakkan dasar-dasar kehutanan di Jawa, pengelolaan hutan ke dinas khusus dan dimulainya blandong stelsel

(6)

1849 ahli kehutanan Jerman didatangkan

Sejarah pemanenan hutan di Indonesia

1927 Dinas kehutanan hutan rimba & perusahaan jati

1865 blandong stelsel berakhir, pemisahan jati &

rimba

1857 ahli kehutanan Belanda didatangkan

(7)

1. Topografi

2. Keadaan tanah dan geologi 3. Iklim

4. Tipe hutan 5. Potensi hutan

6. Lingkungan/pelestarian

Faktor-faktor pemanenan hutan

Faktor alami

(8)

1. Pasar

2. Teknologi 3. Silvikultur 4. Modal

5. Kebijakan pemerintah

6. Sosial ekonomi masyarakat

Faktor-faktor pemanenan hutan

Faktor lain

(9)

Kegiatan pemanenan dilakukan di areal hutan produksi/ bukan areal konservasi

Areal pemanenan hutan

Kegiatan pemanenan besar dampak negatifnya terhadap hidrologi

Didalam areal pemanenan masih menyisakan kantong satwa dan kawasan lindung kecuali pada HTI

(10)

Pemanenan diupayakan tidak berpengaruh besar terhadap kehidupan margasatwa.

Pemanenan hutan berdampak negatif terhadap lingkungan tertentu, tetapi berdampak positif bagi kehidupan sosial ekonomi.

Jenis hewan yang menyukai habitat sekunder bahkan memperoleh habitat yang lebih menguntungkan setelah kegiatan pemanenan selesai dan tumbuh tegakan sekunder

(11)

1. Perhitungan daur tebang

2. Sistem tebang umumnya tebang habis 1. Hasil yang dipanen adalah riapnya

2. Sistem tebang umumnya tebang pilih

Pemanenan hutan alam:

Pemanenan hutan tanaman:

(12)

Sumberdaya hutan mulai langka, bahan baku makin ke hulu, topografi semakin berat, dituntut produktivitas tinggi, pertimbangan lingkungan sangat penting selain ekonomis. Maka pemanenan akan menggunakan sistem mekanis yang ramah lingkungan seperti jenis traktor yang lebih ramah lingkungan tetapi produktivitas lebih tinggi.

Pemanenan Hutan Tamanan akan mendominasi, panen hutan alam akan semakin terbatas dan dibatasi.

(13)

Pembukaan Wilayah Hutan

Penebangan

Pengeluaran kayu

Pemanenan hutan alam

Perencanaan pemanenan

(14)

Tebang menggunakan gergaji manual

Courtesy : Perum Perhutani

???

(15)

Penyaradan manual di Sukabumi, Jawa Barat

Courtesy : Matangaran, JR

(16)

Penyaradan dengan ternak

Courtesy : Pendampingan WWF – Perum Perhutani

(17)

Penyaradan secara mekanis di hutan alam

Courtesy : Matangaran, JR

(18)

Pemuatan kayu di Perhutani Jawa Timur

Courtesy : Pendampingan WWF – Perum Perhutani

(19)
(20)

Pengangkutan melalui air (rakit)

Courtesy : Matangaran, JR

(21)

Kerusakan tanah akibat penyaradan kayu oleh Traktor

Courtesy : Matangaran, JR

(22)

Kerusakan tanah akibat penyaradan kayu oleh forwader

Courtesy : Matangaran, JR

(23)

Pembakaran setelah land clearing

Courtesy : Matangaran, JR

(24)

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Dalam struktur perusahaan Hak Pengusahaan Hutan, khususnya di lapangan base camp merupakan pusat kegiatan. Di base camp terdapat kantor, bengkel, kantin, gudang,

Adapun tujuan penelitian yang berjudul Nilai Ekonomi dan Kontribusi Hasil Hutan Bukan Kayu Terhadap Pendapatan Masyarakat di Desa Penyangga Ujung Bandar, Kawasan

Partisipasi masyarakat dalam mewujudkan hutan desa antara lain cara masyarakat memberi respon terhadap program Hutan Desa, serta cara masyarakat mengelola Hutan

Di sisi lain, Perum Perhutani yang saat ini mengelola hutan pinus seluas 876.992,66 ha (36% dari total lahan yang dikelola) diharapkan dapat memberikan kontribusi ekonomi

Kontribusi sektor kehutanan pada Produk Domestik Bruto nasional dapat mencapai lebih dari 2% apabila tidak terjadi illegal logging dan illegal trade serta inefisiensi

Penelitian ini bertujuan untuk : mengidentifikasi jenis-jenis dan nilai ekonomi hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa sekitar hutan Suaka Marga Satwa

Berdasarkan uraian mengenai adanya manfaat dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang dapat memberikan nilai ekonomi tinggi dan membantu meningkatkan pendapatan dan

Dengan dilakukan penelitian ini dapat memberi Gambaran nilai ekonomi kawasan Hutan Gunung Menumbing, dan akan memberi informasi kepada masyarakat bahwasannya