PENGARUH BAMBU PADA KONSTRUKSI JALAN TOL SEMARANG - DEMAK
M. Agam Anugrah Gmail : [email protected]
Politeknik Negeri Sriwijaya
ABSTRAK
Artikel ini mengulas secara konseptual karena, area perbatasan tanggul laut yang menjadi titik lokasi dari tol Semarang - Demak diketahui memiliki karakteristik tanah dengan klasifikasi very soft soil, atau tanah lunak. Mengutip penjelasan di laman Kementerian PUPR, untuk menghadapi kondisi tersebut akhirnya susunan bambu digunakan sebagai matras yang berguna untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar menjadi lebih kuat dan kokoh. Bambu yang dimaksud nantinya akan disusun hingga menjadi setebal 17 lapis. Bukan hanya itu, nantinya juga akan disertakan penguatan tambahan dengan memasang material pengalir vertical pra-fabrikasi.
Tujuannya, adalah untuk mengetahui perilaku dan daya tahan bambu yang dirangkai menjadi kesatuan sebagai matras, jika mengalami gaya tarik dalam arah horizontal serta gaya tekan pada arah tegak lurus. Inovasi ini bukan hanya memperkuat fondasi jalan tol, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekosistem laut. Bambu yang digunakan sebagai pondasi terendam dan akan menjadi bagian dari terumbu karang, meningkatkan kekuatan struktural di bawah air dan menyediakan habitat bagi mahluk hidup laut.
Kata Kata Kunci: Pemanfaatan pondasi bambu, Daya tahan bambu.
PENDAHULUAN
Jalan Tol Semarang - Demak merupakan ruas tol yang utamakan pemerintah dalam sektor infrastruktur Tol. Alasan utama pembangunan jalan tol ini adalah karena sering terjadi kemacetan pada jalan nasional (Pantura) yang diakibatkan oleh volume lalu lintas yang tinggi serta banjir Rob. Untuk menunjang arus lalu lintas tersebut maka dibangunlah jalan tol yang terintegrasi dengan pembangunan tanggul laut kota Semarang yang diharapkan dapat meminimalisir kemacetan yang berada di Jalur Pantai Utara Jawa dan menanggulangi banjir Rob di Wilayah pesisir Semarang. Penggunaan bambu dalam pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak merupakan inovasi yang menarik, bukan hanya sebagai solusi konstruksi, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Bambu digunakan sebagai matras di bawah jalan tol, tidak hanya untuk memperkuat fondasi, tetapi juga untuk mendukung ekosistem laut. Jalan Tol Semarang – Demak. Profil persuhaan PPSD, PPSD Semarang – Demak, 2024, https://www.ppsd.co.id/latar-belakang
PEMBAHASAN
A. Penyebab Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak
Jalan tol yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tersebut dibangun atas adanya kebutuhan pengembangan sistem jaringan jalan di wilayah pantai utara Provinsi Jawa Tengah dan sebagai solusi adanya permasalahan banjir rob di kota Semarang dan Kabupaten Demak, serta beberapa daerah Pantai Utara Jawa (Pantura) yang disebabkan oleh kombinasi antara perubahan iklim dan penurunan muka tanah.
Jalan tol bernilai investasi Rp5,44 triliun dengan skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) ini nantinya akan menghubungkan Kota Semarang dengan Kabupaten Demak sepanjang 26,95 km dan terbagi menjadi 2 seksi, yaitu seksi 1 sepanjang 10,39 km dan seksi 2 sepanjang 16,31 km. Dibangun tahun 2019 dan ditargetkan dapat diselesaikan keseluruhan sesi pada tahun 2025, Jalan Tol Semarang–
Demak memiliki tujuan utama untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan arus transportasi logistik di jalur Pantura Semarang-Demak-Surabaya.
Selain itu, Jalan Tol Semarang-Demak juga direncanakan terintegrasi dengan tanggul laut dan dilengkapi dengan kolam retensi sehingga keberadaan jalan tol ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi banjir rob yang terjadi di sepanjang pantai utara dan menjadikan keunikan tersendiri bagi jalan tol tersebut.
Jalan Tol Semarang-Demak ini tidak hanya berfungsi meningkatkan konektivitas, tetapi juga menjadi solusi sementara banjir rob yang melanda wilayah tersebut. Selain itu, jalan tol ini memiliki keunikan lantaran menggunakan matras bambu untuk meningkatkan daya dukung tanah. Jalan Tol Semarang-Demak, Keseimbangan antara Pembangunan Konektivitas dan Solusi Atasi Banjir Rob. Siaran Pers, Kementrian Koordinator, 2024, https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/5669
B. Manfaat Penggunaan Bambu Pada Tol Semarang – Demak
Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak akan terintegrasi dengan tanggul laut dimana struktur timbunan di atas laut diperkuat oleh matras bambu setebal 17 lapis yang bertujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang - Demak sebagai suatu sistem matras. Sebelumnya, Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melaksanakan pengujian untuk mengukur kelayakan menggunakan bahan bambu. Pengujian tersebut dilakukan untuk mempersiapkan bahan bambu yang akan digunakan sebagai konstruksi matras untuk mempercepat waktu konsolidasi pada tanah di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak.
Saat ini pengerjaan konstruksi pada paket 1B yang berada di atas laut sepanjang kurang lebih 10 Km menggunakan matras bambu sebagai pondasi dan diperlukan sekitar 10 juta batang bambu yang dianyam oleh 1500 pekerja terampil. Bambu-bambu tersebut berasal dari Wonogiri, Magelang, dan Purworejo, dengan kriteria khusus yaitu lurus dengan panjang 8 meter dan diameter antara 8 – 10 cm. Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah dilakukan juga dengan cara pemasangan material pengalir vertikal pra- fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.
Penggunaan matras bambu tidak hanya berfungsi sebagai pondasi tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem laut. Bambu yang telah digunakan sebagai matras nantinya akan terendam dan akan menjadi bagian dari terumbu karang, sekaligus menambah kekuatan struktural di bawah air. (Saputri, R. 2021). Kementerian PUPR Lakukan Pengujian Kekuatan Bambu Untuk Peningkatan Daya Dukung Tanah Dasar Konstruksi Tol Semarang-Demak. https://pupr.acehjayakab.go.id/
KESIMPULAN
Penggunaan matras dan cerucuk bambu adalah untuk menjaga penurunan sehingga tidak melewati batas tengah timbunan kemudian mendistribusikan beban timbunan secara merata. Selain itu mengurangi perbedaan penurunan akibat perbedaan kekakuan. Matras bambu juga dapat memberikan daya apung dan cerucuk bambu dapat meningkatkan daya dukung lekat. Bambu yang digunakan memiliki potensi untuk menjadi habitat baru bagi biota laut dan bisa menjadi cara untuk menanggulangi banji Rob di kawasan wilayah daerah tersebut, sejalan dengan komitmen PTPP dalam membangun infrastruktur yang berkualitas.
DAFTAR RUJUKAN
Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian. (7 maret 2024). Jalan Tol Semarang - Demak, Keseimbangan antara Pembangunan Konektivitas dan Solusi Atasi Banjir Rob.
(Publikasi). Website Ekon. https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/5669/jalan-tol- semarang-demak-keseimbangan-antara-pembangunan-konektivitas-dan-solusi-atasi- banjir-rob
Badan Pengatur Jalan Tol. (13 Mei 2024). Gunakan Matras Bambu Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Perhatikan Keberlanjutan Lingkungan. (Berita Umum) Website Bpjt. https://bpjt.pu.go.id/berita/gunakan-matras-bambu-pembangunan-jalan-tol- semarang-demak-perhatikan-keberlanjutan-lingkungan
CNBC Indonesia. (20 Januari 2025). Gunakan Bambu, PTPP Lakukan Inovasi Hijau Di
Tol Semarang-Demak. (Berita) Website CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20250120163812-4-604606/gunakan-bambu- ptpp-lakukan-inovasi-hijau-di-tol-semarang-demak
Purbaya, A. (03 Januari 2025). Proyek Tol Semarang-Demak Borong 9 Juta Batang Bambu untuk Konstruksi. (Bisnis) Website Detik Jateng.
https://www.detik.com/jateng/bisnis/d-7715592/proyek-tol-semarang-demak-borong-9- juta-batang-bambu-untuk-konstruksi
Saputri, R. (24 September 2021). Kementerian PUPR Lakukan Pengujian Kekuatan Bambu Untuk Peningkatan Daya Dukung Tanah Dasar Konstruksi Tol Semarang-Demak.
(Berita) Website PUPR Aceh Jaya.
https://pupr.acehjayakab.go.id/berita/kategori/nasional/kementerian-pupr-lakukan- pengujian-kekuatan-bambu-untuk-peningkatan-daya-dukung-tanah-dasar-konstruksi-tol- semarang-demak