• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOAL DAN PEMBAHASAN SIMULASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2018/2019

N/A
N/A
Thao Vu

Academic year: 2023

Membagikan "SOAL DAN PEMBAHASAN SIMULASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2018/2019"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

SOAL DAN PEMBAHASAN

SIMULASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SIMULASI UNBK-2019 [SMA/MA]

Tingkatan : SMA/MA Mata Pelajaran : KIMIA

Paket : PAKET-04

Jurusan : IPA

No. Soal

1

Perhatikan ilustrasi kedua ion berikut:

ion P ion Q

Data berikut yang paling sesuai dengan ilustrasi ion yang disajikan adalah….

3+ 2–

(2)

A. Unsur Golongan Periode Harga keempat Bilangan Kuantum Elektron Terakhir yang Diisikan

P III A 3 n = 3; = 1; m = – 1; s = + ½

B. Unsur Golongan Periode Harga keempat Bilangan Kuantum Elektron Terakhir yang Diisikan

Q VI A 3 n = 3; = 1; m = 0; s = – ½

C. Unsur Golongan Periode Harga keempat Bilangan Kuantum Elektron Terakhir yang Diisikan

P VIII A 2 n = 2; = 1; m = + 1; s = – ½

D. Unsur Golongan Periode Harga keempat Bilangan Kuantum Elektron Terakhir yang Diisikan

Q VIII A 3 n = 3; = 1; m = + 1; s = – ½

E. Unsur Golongan Periode Harga keempat Bilangan Kuantum Elektron Terakhir yang Diisikan

P III A 2 n = 2; = 1; m = – 1; s = + ½

(3)

Jumlah elektron ion P = 10 Jumlah elektron unsur P = 13

Konfigurasi unsur P: 1s 2s 2p 3s

3p

elektron valensi = 3; golongan: IIIA; periode: 3

Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir yang diisikan: n = 3; l = 1; m = – 1; s = + ½

Unsur Q

Jumlah elektron ion Q = 18 Jumlah elektron unsur Q = 16

Konfigurasi unsur Q: 1s 2s 2p 3s

3p

elektron valensi = 6; golongan: VIA; periode: 3

Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir yang diisikan: n = 3; = 1; m = – 1; s = – ½

3+

2 2 6 2 1

2–

2 2 6 2 4

(4)

2

Perhatikan notasi unsur M dan N berikut:

Apabila keduanya bersenyawa, jenis ikatan kimia yang terbentuk, senyawa yang dihasilkan, beserta sifat fisiknya dalam air berturut–turut adalah….

A.

Ionik, MN , menghanta

rkan listrik B.

Ionik, M N, menghantarkan listrik

C.

Kovalen non polar, MN , tidak menghantarkan listrik

D.

Kovalen polar, MN , menghantarkan listrik

E.

Kovalen polar, M N, menghantarkan listrik

PEMBAHASAN : KUNCI B

Konfigurasi elektron unsur M dan N:

M

: 2 . 8 . 8 . 1 (cenderung melepas 1 elektron agar stabil)

N

: 2 . 6 (cenderung menangkap 2 elektron agar stabil) Keduanya membentuk ikatan ion/ionik M N.

Sifat fisik senyawa yang berikatan ionik:

1. Dapat menghantarkan listrik dalam larutannya/bersifat konduktor.

2. Memiliki titik didih dan titik leleh tinggi.

3

Unsur R dengan nomor atom 1 berikatan dengan unsur S yang berada pada golongan oksigen, apabila berikatan membentuk senyawa dengan atom pusat yang memenuhi kaidah oktet, rumus kimia senyawa yang dihasilkan, jumlah PEI (Pasangan Elektron Ikatan), Pasangan Elektron Bebas (PEB), dan bentuk molekul yang paling sesuai berturut–turut adalah….

2 2

2 2 2

19

8

2

(5)

A. Senyawa PEI PEB Bentuk Molekul

RS 4 0 tetrahedral

B. Senyawa PEI PEB Bentuk Molekul

RS

3 1 trigonal piramida

C. Senyawa PEI PEB Bentuk Molekul

R S 2 2 tetrahedral

D. Senyawa PEI PEB Bentuk Molekul

R S 2 2 bentuk V

E. Senyawa PEI PEB Bentuk Molekul

RS 2 0 linear

PEMBAHASAN : KUNCI D

Elektron valensi R: 1 (golongan I A)

4

3

2

2

2

1

(6)

Elektron valensi S : 6 (golongan oksigen, VI A)

Keduanya berikatan kovalen menghasilkan

senyawa R S

(atom pusat S memenuhi kaidah oktet).

Menurut teori VSEPR, tipe molekulnya:

AX E Keterangan:

A : atom pusat (unsur S)

X : PEI (Pasangan Elektron Ikatan): 2 buah E : PEB (Pasangan Elektron Bebas): 2 buah

Bentuk molekul: bentuk V

4

Perhatikan konfigurasi unsur Y dan N berikut : Y: 1s

N: 1s 2s 2p

Apabila unsur Y dan N membentuk senyawa untuk mencapai kestabilan, maka rumus kimia senyawa yang dihasilkan beserta struktur Lewis yang sesuai berturut – turut adalah….

2 2 2

1

2 2 5

(7)

A. Senyawa Struktur Lewis

NY

B. Senyawa Struktur Lewis

NY

C. Senyawa Struktur Lewis

NY

4

3

2

(8)

D. Senyawa Struktur Lewis

YN

E. Senyawa Struktur Lewis

YN

PEMBAHASAN : KUNCI D

Elektron valensi unsur Y : 1 Elektron valensi unsur N : 7

Senyawa yang dihasilkan:

YN

dengan struktur Lewis:

5

Perhatikan kurva titrasi larutan berikut:

(9)

Apabila diketahui beberapa indikator asam – basa beserta trayek pH dan warna berikut:

Indikator Trayek pH Trayek Warna

metil jingga 2,9 – 4,0 merah – kuning

metil merah 4,2 – 6,3 merah – kuning

bromtimol biru 6,0 – 7,6 kuning – biru

fenolftalein 8,3 – 10,0 tak berwarna – magenta

alizarin kuning 10,1 – 12 kuning – merah

Pasangan asam – basa, indikator yang sesuai, beserta perkiraan warna larutan yang dihasilkan berturut – turut adalah….

(10)

A. Pasangan Asam - Basa Indikator Warna Larutan

HCl dan NH fenolftalein magenta

B. Pasangan Asam - Basa Indikator Warna Larutan

CH COOH dan KOH fenolftalein merah muda

C. Pasangan Asam - Basa Indikator Warna Larutan

NH OH dan HCl metil merah jingga

D. Pasangan Asam - Basa Indikator Warna Larutan

H SO dan NaOH brom timol biru hijau

E. Pasangan Asam - Basa Indikator Warna Larutan

H SO dan NH OH metil jingga kuning

3

3

4

2 4

2 4 4

(11)

Pasangan asam – basa yang sesuai untuk larutan dengan pH 4:

H SO dan NH OH Reaksi:

indikator yang paling sesuai:

metil jingga

Perkiraan warna larutan:

kuning

.

6

Perhatikan data beberapa indikator berikut:

No Indikator Trayek pH Trayek Warna

1 metil jingga 2,9 – 4,0 merah – kuning

2 metil merah 4,2 – 6,3 merah – kuning

3 bromtimol biru 6,0 – 7,6 kuning – biru

4 fenolftalein 8,3 – 10,0 tak berwarna – magenta

5 alizarin kuning 10,1 – 12 kuning – merah

Apabila 2,45 gram CH COOK (Ka CH COOH = 1 x 10 ) dilarutkan dalam air hingga bervolume 250 mL, pernyataan berikut yang paling sesuai mengenai hal tersebut adalah…..(Kw = 10 ; Ar C = 12; H = 1; O = 16; K = 39)

A.

Indikator yang paling sesuai dengan larutan ini adalah metil merah, karena larutan terhidrolisis sebagian dengan

pH

= 5

B.

Larutan yang terbentuk merupakan penyangga dengan pH > 7, apabila ditetesi dengan fenolftalein akan menghasilkan perubahan warna larutan dari jernih menjadi magenta

C.

Larutan memiliki pH sebesar 9, sehingga akan menghasilkan warna merah muda apabila ditetesi dengan fenolftalein

2 4 4

3 3 -5

-14

(12)

D.

Larutan memiliki pH sebesar 5, sehingga akan menghasilkan warna jingga apabila ditetesi dengan metil merah

E.

Larutan dapat terhidrolisis sebagian dan bersifat asam, sehingga indikator yang paling sesuai digunakan adalah metil jingga dan metil merah

PEMBAHASAN : KUNCI C Konsentrasi garam CH COOK:

M = 0,1 M

pH garam CH COOK (hidrolisis sebagian):

Indikator yang paling sesuai untuk larutan dengan pH = 9 adalah fenolftalein dengan rentang pH = 8,3 – 10,0 (tak berwarna – magenta), sehingga apabila larutan ditetesi dengan indikator fenolftalein akan menghasilkan warna merah muda.

7 Seorang siswa menimbang 31,5 gram cuplikan HNO dilarutkan dalam air hingga bervolume 500mL, kemudian 2,5mL dari larutan ini dititrasi dengan Ca(OH) 0,05 M dan diperoleh data sebagai berikut:

Percobaan Volume Ca(OH) (mL)

1 10

2 8

3 12

3

3

3 2

2

(13)

Kadar HNO dalam cuplikan berdasarkan percobaan yang dilakukan tersebut adalah….

(Ar H = 1; N = 14; O = 16)

A.

20%

B.

40%

C.

50%

D.

60%

E.

80%

PEMBAHASAN : KUNCI B

Menentukan Konsentrasi HNO dalam cuplikan awal:

Titrasi asam dan basa:

M M = 1,0 M V1 x M1 x a1 = V2 x M2 x b2

2,5 x M1 x 1 = 10 x 0,05 x 2 M1 M1 = 0,4 M Kadar HNO dalam cuplikan:

% HNO = 0,4 X 100 %

1,0

Kadar HNO dalam cuplikan:

40%

3

3

3 3

3

(14)

8

Untuk membuat larutan penyangga dengan pH = 10, maka ke dalam 100mL larutan NH OH 0,1 M (Kb NH = 10 ) harus ditambahkan H SO sebanyak … (Ar H = 1; S = 32; O = 16).

A.

11,14 mgram

B. 22,28 mgram C.

44,55 mgram

D.

61,25 mgram

E.

81,67 mgram

PEMBAHASAN : KUNCI C pH penyangga/Buffer

pH = 10; pOH = 14 – 10 = 4; [OH ] = 10

Reaksi : 2NH OH + H SO à (NH ) SO + 2H O

22x = 10; x = 10/22 = 5/11 mmol

Massa H SO = 44,55 mgram

4 3 -5

2 4

– -4

4 2 4 4 2 4 2

2 4

(15)

9

Perhatikan tabel persamaan reaksi hidrolisis garam berikut:

No Rumus Garam Reaksi Hidrolisis Perkiraan pH Sifat

1 CH COOK CH COO (aq) + H O(l) ⇌ CH COOH(aq) + OH (aq) < 7 asam

2 NaCl Na (aq) + H O(l) ⇌ NaOH(aq) + H (aq) < 7 asam

3 NH Cl NH (aq) + H O(l) ⇌ NH (aq) + H O (aq) < 7 asam

4 HCOONa HCOO (aq) + H O(l) ⇌ HCOOH(aq) + OH (aq) > 7 basa

Pasangan garam terhidrolisis yang paling tepat adalah....

A.

1 dan 2

B.

1 dan 3

C.

2 dan 3

D.

3 dan 4

E.

4 dan 1

PEMBAHASAN : KUNCI D

Reaksi 3: Hidrolisis pada garam NH Cl:

NH Cl(aq) ⇌ NH (aq) + Cl (aq)

NH (aq) + H O( ) ⇌ NH (aq) + H O (aq)

Garam mengalami hidrolisis sebagian dan bersifat asam, perkiraan pH < 7.

Reaksi 4: Hidrolisis pada garam HCOONa:

HCOONa(aq) ⇌ HCOO (aq) + Na (aq) HCOO (aq) + H O( ) ⇌ HCOOH(aq) + OH (aq)

Garam mengalami hidrolisis sebagian dan bersifat

basa

, perkiraan pH >

10 Campuran larutan NH OH dengan larutan HNO dapat menghasilkan garam yang terhidrolisis sebagian. Dari percobaan diperoleh data seperti dalam tabel berikut:

Percobaan NH OH HNO

3 3 ⎻

2 3 ⎻

+ 2 +

4 4+

2 3 3 +

⎻ 2 ⎻

4

4 4+ –

4+

2 3 3 +

– +

⎻ 2 ⎻

4 3

4 3

(16)

Volume (mL)

Konsentrasi (M)

Volume (mL)

Konsentrasi (M)

1 50 0,2 50 0,2

2 200 0,1 200 0,1

3 300 0,4 300 0,4

Apabila diketahui harga Kb NH OH = 1 x 10 maka urutan kenaikan pH campuran adalah….

(Kw = 10 )

A.

1 < 2 < 3

B.

2 < 1 < 3

C.

2 < 3 < 1

D.

3 < 2 < 1

E.

3 < 1 < 2

PEMBAHASAN : KUNCI E Percobaan 1

Reaksi : NH OH + HNO

à

NH NO + H O M : 10 mmol 10 mmol - - R : 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol

S : - - 10 mmol 10 mmol

4 -5

-14

4 3 4 3 2

(17)

Percobaan 2

Reaksi : NH OH + HNO

à

NH NO + H O M : 20 mmol 20 mmol - - R : 20 mmol 20 mmol 20 mmol 20 mmol

S : - - 20 mmol 20 mmol

Percobaan 3

Reaksi : NH OH + HNO

à

NH NO + H O M : 120 mmol 120 mmol - - R : 120 mmol 120 mmol 120 mmol 120 mmol

S : - - 120 mmol 120 mmol

4 3 4 3 2

4 3 4 3 2

(18)

jadi, urutan kenaikan pH larutan 3 < 1 < 2

11

Apabila 50mL larutan yang mengandung ion Ag dengan konsentrasi 1 x 10 M dicampur dengan 50mL larutan KI 2 x 10 M dengan Ksp AgI = 8,3 x 10 . Setelah direaksikan, pernyataan paling tepat yang berkaitan dengan hal tersebut adalah…

A.

Terbentuk endapan AgI yang berwarna kuning, kemudian segera akan larut kembali

B.

Terbentuk endapan AgI karena campuran memiliki harga Qc > Ksp nya

C.

Ion Ag akan bereaksi dengan larutan KI tepat menghasilkan endapan AgI karena memiliki harga Qc = Ksp nya

D.

Larutan AgI yang dihasilkan tidak mengendap karena memiliki harga Qc < Ksp nya

E.

Ion Ag akan bereaksi dengan larutan KI menghasilkan endapan AgI karena memiliki harga Qc < Ksp nya

PEMBAHASAN : KUNCI B Reaksi:

Ag + KI à K + AgI AgI à Ag + I

Qc……….…………Ksp [Ag ].[ I ]………..………..8,3 x 10

(0,5 x 10 ).(1 x 10 )……….…8,3 x 10 5 x 10 > 8,3 x 10

Karena AgI memiliki harga Qc > Ksp nya

àmengendap

+ -5 -5 -12

+

+

+ + + –

+ – -12

-5 -5 -12

-11 -12

(19)

12

Perhatikan ilustrasi daya hantar listrik beberapa larutan berikut:

Larutan 1 Larutan 2 Larutan 3 Larutan 4 Larutan 5

Larutan NH OH, C H OH, dan HCl berturut – turut ditunjukkan oleh ilustrasi nomor…

A.

1, 2, dan 3

B.

2, 3, dan 5

C.

5, 4, dan 2

D.

5, 3, dan 4

E.

5, 2, dan 3

PEMBAHASAN : KUNCI C

Larutan NH OH: larutan elektrolit lemah (nyala lampu redup/mati, tetapi masih menghasilkan sedikit gelembung gas pada elektrodanya).

Larutan C H OH: larutan non elektrolit (lampu tidak menyala dan tidak didapati gelembung gas pada elektrodanya.

Larutan HCl: larutan elektrolit kuat (nyala lampu terang dan menghasilkan banyak gelembung gas pada elektrodanya).

4 2 5

4 2 5

(20)

13

Apabila seorang siswa mencampurkan 150mL H SO 0,1 M dengan 150 NaOH 0,2 M ke dalam suatu kalorimeter. Setelah diaduk sempurna, didapati suhu naik dari 25 C menjadi 31 C.

Pernyataan berikut yang paling tepat berkaitan dengan percobaan siswa tersebut adalah.…

A.

Reaksi berlangsung secara eksoterm, sehingga terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan

B.

Reaksi berlangsung secara endoterm, karena terjadi kenaikan suhu

C.

Reaksi berlangsung secara endoterm, sehingga terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke dalam sistem

D.

Reaksi berlangsung secara eksoterm dan memiliki ∆H > 0

E.

Reaksi berlangsung secara endoterm dan memiliki ∆H < 0

PEMBAHASAN : KUNCI A Reaksi Penetralan:

H SO (aq) + NaOH(aq) à Na SO (aq) + H O(l)

Reaksi mengalami kenaikan suhu, sehingga reaksi ini berlangsung secara

eksoterm

, kalor akan berpindah dari sistem ke lingkungan, dengan

∆H < 0 (berharga negatif).

2 4 o o

2 4 2 4 2

(21)

14

Sebanyak 150mL larutan HNO 0,2 M direaksikan dengan 100mL larutan NaOH b M dalam kalorimeter volume tetap. Suhu larutan naik dari 26ºC menjadi 36ºC. Apabila kalor jenis larutan yang terbentuk dianggap sama dengan kalor jenis air sebesar 4,2 J.mL .ºC , dan kalor penetralan HNO oleh NaOH yang dilepas sebesar 525 kJ/mol, maka harga b sebesar....

A.

0,1 M

B.

0,2 M

C.

0,5 M

D.

1,0 M

E.

2,0 M

PEMBAHASAN : KUNCI B

Konsentrasi NaOH:

15 Diketahui daftar energi ikatan berikut:

C – C 347 kJ/mol

C = C 612 kJ/mol

C – Br 290 kJ/mol

C – H 435 kJ/mol

H – Br 366 kJ/mol

Apabila gas propena direaksikan dengan asam bromida dengan reaksi:

H C = CH – CH (g) + HBr (aq) à H C – CHBr – CH (g)

3 -1 -1

3

2 3 3 3

(22)

Maka perubahan entalpi apabila massa gas propena yang direaksikan sebesar 12,6 gram adalah…

(Ar C = 12; H = 1)

A.

+ 28,2 kJ

B.

+ 9,40 kJ

C.

– 9,40 kJ

D.

– 28,2 kJ

E.

– 94,0 kJ

PEMBAHASAN : KUNCI D

H H H H H H | | | | | |

C = C – C – H (g) + H – Br (aq ) à H – C – C – C – H (g) | | | | |

H H H Br H

∆H = kiri – kanan

∆H = [6(C – H) + (C = C) + (C – C)+ (H – Br)] – [7(C – H) + 2(C – C) + (C – Br)]

∆H = [612 + 366] – [435 + 347 + 290] = 978 – 1072

∆H = – 94 kJ (untuk 1 mol gas propena)

mol gas propena dalam reaksi: 12,6/42 = 0,3 mol

∆H = 0,3 x (– 94) = – 28,2 kJ

16 Beberapa siswa mengadakan percobaan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Mereka mereaksikan cangkang telur dengan asam klorida/HCl dengan ilustrasi berikut:

(23)

Apabila kondisi yang diharapkan sesuai variabel berikut:

- Variabel bebas: konsentrasi

- Variabel kontrol: suhu dan luas permukaan bidang sentuh - Variabel terikat: waktu/laju

Pasangan percobaan yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah…

A.

(5) dan (1)

B.

(4) dan (3)

C.

(3) dan (5)

D.

(2) dan (5)

E.

(2) dan (4)

PEMBAHASAN : KUNCI E

Sesuai kondisi yang diharapkan, berarti pada

percobaan 2 dan 4

, konsentrasi asam klorida/HCl diubah, sementara suhu dan luas permukaan bidang sentuh cangkang telurnya dibuat tetap.

17 Perhatikan data percobaan reaksi A(g) + 2B(g) à AB (g) berikut:

Percobaan [A] M [B] M Laju reaksi (M.det )

1 0,1 0,1 2

2 0,2 0,1 8

2

-1

(24)

3 0,2 0,2 32

4 0,3 0,3 54

Pernyataan berikut yang paling tepat adalah…

A.

Apabila [A] dan [B] masing – masing sebesar 0,5 M, maka laju reaksinya sebesar 1.250 M.dt

B.

Orde reaksi totalnya sebesar 3

C.

Reaksi tersebut memiliki harga tetapan laju reaksi sebesar 2.000 M .dt

D.

Persamaan laju reaksinya adalah V = k [A] . [B]

E.

Meningkatnya konsentrasi B tidak akan mempengaruhi harga laju reaksinya

PEMBAHASAN : KUNCI A

Orde reaksi terhadap A (percobaan 1 dan 2) (2) = 4; x = 2

Orde reaksi terhadap B (percobaan 2 dan 3) (2) = 4; y = 2

Orde reaksi total = 2 + 2 = 4

Persamaan laju reaksinya: V = k [A] . [B]

Harga dan satuan k: dipilih data percobaan 1

Apabila [A] = 0,5 M dan [B] = 0,5 M, maka:

V = k [A] . [B]

V = 20.000 x (0,5) x (0,5) = 1.250 M.dt

-1

-3 -1 2

x

y

2 2

2 2

2 2 -1

(25)

Stalaktit dan stalagmit pada umumnya dijumpai di gua batu kapur. Pada saat air permukaan menetes melalui celah – celah pada tanah, akan bertemu dengan udara dengan reaksi:

H O( )

CO (g) CO (aq)

(

reaksi bergeser ke arah kanan

)

Produk yang dihasilkan ini kemudian akan bereaksi dengan air mengikuti reaksi:

CO (aq) + 2H O(l) H O (aq) + HCO (aq)

Berdasarkan reaksi ini, CO (aq) akan membentuk ion H O yang berfungsi untuk meningkatkan daya larut CaCO sesuai reaksi:

CaCO (s) + CO (aq) + H O(l) Ca (aq) + 2HCO (aq)

Seiring berjalannya waktu, gua batu kapur perlahan – lahan akan membentuk stalaktit dan stalagmit.

Apabila jumlah gas CO yang tersedia meningkat, pernyataan yang paling tepat berkenaan dengan fenomena tersebut adalah…

A.

Reaksi akan bergeser ke arah kiri, sehingga memudahkan terbentuknya batu kapur/CaCO

B.

Reaksi akan bergeser ke arah kiri karena gas CO akan mengikat air dan ion HCO akan mengikat ion Ca membentuk batu kapur/CaCO

C.

Reaksi akan bergeser ke arah kanan, sehingga memudahkan terbentuknya stalaktit dan stalagmit

D. Reaksi tidak bergeser ke arah kanan maupun kiri karena gass CO akan mengikat air tanah menghasilkan H CO

E.

Reaksi akan bergeser ke arah kanan, sehingga memudahkan terbentuknya batu kapur/CaCO

PEMBAHASAN : KUNCI C

Jumlah gas CO yang meningkat menyebabkan semakin banyaknya gas CO yang bereaksi dengan air, sehingga reaksi bergeser ke arah kanan. Hal ini akan mengakibatkan produksi CO (aq) meningkat, sehingga mampu menghasilkan ion H O yang lebih banyak. Meningkatnya ion ini akan meningkatkan daya larut batu kapur/CaCO , sehingga reaksi:

CaCO (s) + CO (aq) + H O(l) Ca (aq) + 2HCO (aq) 2

2 2

2 2 3 +

3–

2 3 +

3

3 2 2 2+

3–

2

3

2 3– 2+

3

2 2 3

3

2 2

2 3 +

3

3 2 2 2+

3–

(26)

Akan bergeser ke arah kanan, dan memudahkan terbentuknya stalaktit dan stalagmit.

19

Pada pemanasan natrium bikarbonat akan dihasilkan gas CO menurut reaksi berikut:

2NaHCO (s) ⇌ Na CO (s) + CO (g) + H O(g)

Apabila tekanan total sistem sebesar 6 atm, maka harga Kp nya adalah....

A.

4,00

B.

6,00

C.

8,00

D.

9,00

E.

12,0

PEMBAHASAN : KUNCI D Reaksi kesetimbangan:

2NaHCO (s) ⇌ Na CO (s) + CO (g) + H O(g) fase yang digunakan gas saja.

mol total = 2 mol Kp = (P.CO ). (P. H O)

2

3 2 3 2 2

3 2 3 2 2

2 2

(27)

20

Larutan etilen glikol C H O membeku pada suhu – 3,72 C, apabila harga Kf air = 1,86 C/m dan Kb air = 0,52 C/m. maka larutan tersebut akan mendidih pada suhu….

(Ar C = 12; H = 1; O = 16)

A.

102,08 C

B.

101,04 C

C.

100,52 C

D.

1,04 C

E.

2,08 C

PEMBAHASAN : KUNCI B

∆Tb C H O = 1,04 C

Titik didih larutan etilen glikol/C H O =

101,04 C

.

2 6 2 o o o

o o o o o

2 6 2 o

2 6 2 o

(28)

21

Penggunaan obat tetes mata sudah sangat lazim digunakan dalam keseharian kita. Biasanya obat tetes mata digunakan apabila mata mengalami gangguan, seperti mata kering atau kekurangan cairan, mata merah akibat iritasi atau alergi, maupun kelelahan yang terjadi pada mata. Kandungan dasar pada obat tetes mata adalah air garam, dengan bahan tambahan yang beragam sesuai tujuan

penggunaannya.

Pembuatan obat tetes mata tentu saja tetap memperhatikan keamanan penggunanya.

Faktor penting dalam obat tetes mata adalah tonisitas, pH, stabilitas, viskositas, seleksi pengawet yang sesuai, serta sterilisasi.

Sifat koligatif yang berkaitan dengan wacana tersebut adalah….

A. Tekanan osmotik B. Kenaikan titik didih

C.

Penurunan tekanan uap

D.

Osmotik balik

E.

Penurunan titik beku

PEMBAHASAN : KUNCI A

Obat tetes mata merupakan salah satu cairan fisiologis yang bersifat isotonis dengan tubuh manusia. Pembuatan obat tetes mata sudah

disesuaikan dengan besarnya

tekanan osmotik/osmosis

dalam tubuh manusia.

(29)

22

Diketahui reaksi redoks berikut:

Br ( ) + KOH(aq) à KBr(aq) + KBrO(aq) + H O( ) (belum setara)

Pernyataan paling tepat untuk reaksi tersebut adalah….

A.

Apabila 6,72 liter bromin direaksikan dengan KOH berlebih, akan dihasilkan air dalam volume dua kalinya pada kondisi standar

B.

Reaksi tersebut merupakan reaksi disproporsionasi, sehingga KOH mengalami reaksi reduksi sekaligus oksidasi

C.

Reaksi tersebut merupakan reaksi konproporsionasi, sehingga bromin mengalami reaksi reduksi sekaligus oksidasi

D. Reaksi antara bromin dengan KOH ini hanya dapat berlangsung apabila dipanaskan

E.

Perbandingan koefisien reaksi yang paling tepat berturut – turut adalah 1 : 2 : 1 : 1 : 1

PEMBAHASAN : KUNCI E

Reaksi autoredoks/disproporsionasi:

Reaksi: Br ( ) + 2KOH(aq) à KBr(aq) + KBrO(aq) + H O( ) (reaksi dapat berlangsung pada suhu kamar) mol Br (pada STP) = 6,72/22,4 = 0,3 mol

Maka jumlah mol dan volume gas H O (pada STP) akan sama, karena memiliki

koefisien reaksi yang sama

.

23

2 2

2 2

2

2

(30)

Beragam perhiasan maupun pernak – pernik hiasan rumah dapat dibuat melalui proses elektrolisis yang lebih dikenal dengan penyepuhan atau

electroplating

. Proses ini selain bertujuan untuk melindungi logam dari korosi, juga dimaksudkan untuk mempercantik penampilan agar lebih menarik.

Logam yang akan disepuh diletakkan pada katode, sedangkan logam penyepuhnya diletakkan pada anode. Kedua elektrode dicelupkan dalam larutan garam dari logam penyepuh. Salah satu contohnya adalah penyepuhan miniatur kapal Pinisi yang kerangkanya terbuat dari logam besi/baja, kemudian dilapisi menggunakan logam perak murni dengan menggunakan larutan elektrolit AgNO .

Berikut reaksi yang terjadi:

Pernyataan paling tepat berdasarkan fenomena tersebut adalah….

A.

Pada kutup katoda terjadi reaksi reduksi, sehingga logam perak murni secara terus – menerus akan larut

B.

Pada kutup anoda terjadi reaksi oksidasi, sehingga akan terbentuk logam perak pada permukaan kapal pinisi yang berbahan dasar besi/baja

C.

Pada kutup katoda terjadi reaksi reduksi, dengan elektroda miniatur kapal pinisi yang kemudian akan terlapisi oleh logam perak murni

D.

Kutup katoda merupakan elektroda yang bermuatan positif, dan terjadi proses reduksi

E.

Kutup anoda merupakan elektroda yang bermuatan negatif, dan terjadi proses oksidasi

PEMBAHASAN : KUNCI C

Pada reaksi penyepuhan/electroplating berikut:

Katoda: reduksi: elektroda negatif: kapal Pinisi yang terbuat dari logam besi/baja. Pada katoda akan terjadi pengendapan perak, sehingga akan melapisi permukaan kapal Pinisi yang terbuat dari logam besi/baja.

Anoda: oksidasi: elektroda positif: logam perak murni. Pada anoda, logam perak murni terus – menerus akan larut.

3

(31)

24

Apabila diketahui potensial reduksi berikut:

E Cu |Cu = + 0,34 V E Al |Al = – 1,66 V

Agar keduanya dapat bereaksi secara spontan, pernyataan paling tepat mengenai hal tersebut adalah….

A.

Logam tembaga bertindak sebagai elektroda negatif

B.

Potensial standar sel yang dihasilkan sebesar + 2,00 Volt

C.

Logam aluminium bertindak sebagai katoda

D.

Reaksi selnya 2Al + 3Cu(s)

à

2Al(s) + 3Cu

E.

Notasi selnya adalah Cu| Cu || Al |Al

PEMBAHASAN : KUNCI B Harga potensial reduksi:

E Cu |Cu = + 0,34 V (mengalami reduksi) E Al |Al = – 1,66 V (mengalami oksidasi) Reaksi sel:

Katoda (+): reduksi : Cu + 2e à Cu(s) E = + 0,340 V (x3) Anoda (–): oksidasi: Al(s) à Al + 3e E = + 1,660 V (x2)

Reaksi sel :3Cu (s) + 2Al(s) à 3Cu(s) + 2Al E sel = + 2,00 V Notasi sel:

Al|Al ||Cu |Cu

o 2+

o 3+

3+ 2+

2+ 3+

o 2+

o 3+

2+ o

3+ o

2+ 3+ o

3+ 2+

(32)

25

Apabila seorang siswa menyimpan larutan perak nitrat dalam wadah yang terbuat dari logam seng. Pernyataan berikut yang paling tepat berdasarkan hal tersebut adalah….

A. Terjadi proses pelarutan dari logam Ag menjadi ion Ag dan proses pengendapan dari ion Zn menjadi logam Zn, sehingga penyimpanan larutan perak nitrat dalam wadah yang terbuat dari logam seng tidak diperbolehkan

B.

Larutan perak nitrat aman disimpan dalam wadah yang terbuat dari logam seng karena logam ini bersifat diamagnetik

C.

Reaksi yang terjadi pada saat larutan perak nitrat disimpan dalam wadah yang terbuat dari logam seng adalah: Ag(NO ) (aq) + Zn(s)

à

Zn(NO ) (aq) + Ag(s)

D.

Larutan perak nitrat aman disimpan dalam wadah yang terbuat dari logam seng karena logam perak memiliki potensial reduksi yang lebih besar dibandingkan logam seng

E.

Larutan perak nitrat tidak diperbolehkan disimpan dalam wadah yang terbuat dari logam seng karena logam ini akan larut menjadi ion Zn

PEMBAHASAN : KUNCI E

Larutan perak nitrat tidak diperbolehkan disimpan dalam wadah yang terbuat dari logam seng karena logam ini akan larut menjadi ion Zn dan ion Ag akan diendapkan dalam wujud logam Ag. Hal ini disebabkan logam Zn memiliki E reduksi lebih kecil, sehingga mampu bertindak sebagai reduktor dalam reaksi.

+ 2+

3 2 3 2

2+

2+ +

o

(33)

26

Kemasan makanan dalam kaleng mulai ditemukan pada tahun 1810 oleh seorang Industriawan bernama Peter Duran. Beberapa

keuntungan wadah kaleng diantaranya memiliki kekuatan mekanik yang tinggi, tahan terhadap perubahan suhu yang ekstrim,

barrier

yang baik terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran, serta memiliki permukaan yang ideal untuk dekorasi dan perlabelan.

Meski demikian, kemasan kaleng haruslah aman dari toksisitas unsur logam besi/baja yang dapat bermigrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas. Salah satu hal yang tak kalah penting adalah logam pengemas harus bebas dari korosi/perkaratan agar makanan yang berada di dalamnya tetap aman untuk dikonsumsi. Proses pencegahan karat yang paling tepat dilakukan pada kaleng makanan seperti dalam wacana adalah….

A.

elektroplating

B.

perlindungan katodik

C.

pengecatan

D.

sherardizing

E.

galvanisasi

PEMBAHASAN : KUNCI A

Cara pencegahan korosi/perkaratan pada suatu logam disesuaikan dengan karakter logam yang akan dilindungi, faktor estetis/keindahan, dan ekonomisnya. Untuk melindungi kemasan makanan yang terbuat dari besi/baja, langkah yang paling tepat adalah dengan melakukan

elektroplating

, yakni pelapisan logam besi/baja menggunakan logam lain menggunakan metode elektrolisis. Pada umumnya, untuk menjaga keamanan makanan yang dikemas, pada pelapisan ini digunakan logam timah (Sn).

27 Berikut beberapa rangkaian sel elektrolisis:

(34)

Seorang siswa akan merangkai sel elektrolisis di laboratorium. Apabila dikehendaki rangkaian sel yang pada kutup anodanya menghasilkan ion H /bersifat asam, maka rangkaian paling sesuai yang harus disusun siswa tersebut adalah….

A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 3 dan 4 E. 4 dan 5

PEMBAHASAN : KUNCI C Rangkaian 2

Zn(NO ) (aq) à Zn (aq) + 2NO (aq) Anoda : 2H O(l) à 4H (aq) + O (g) + 4e Katoda: Zn (aq) + 2e à Zn(s)

Rangkaian 3

CaSO (aq) à Ca (aq) + SO (aq) Anoda : 2H O(l) à 4H (aq) + O (g) + 4e Katoda : 2H O(l) + 2e à 2OH (aq) + H (g)

Rangkaian 5

KNO (aq) à K (aq) + NO (aq)

+

3 2 2+

3–

2 +

2 2+

4 2+

42–

2 +

2

2 –

2

3 +

3– +

(35)

28

(Diketahui Ar Cu = 63,5; Ag = 108)

Seorang siswa menyusun dua rangkaian sel elektrolisis secara seri sesuai ilustrasi gambar. Apabila pada larutan kedua diperoleh endapan perak sebesar 32,4 gram, maka banyaknya endapan tembaga yang akan diperoleh pada larutan pertama sebesar…..

A.

31,75 gram

B.

25,40 gram

C.

19,05 gram

D.

12,70 gram

E.

9,525 gram

PEMBAHASAN : KUNCI E

Pada rangkaian yang disusun secara seri, berlaku Hukum II Faraday:

(mol . n) = (mol . n)

m Cu = 9,525 gram

massa logam tembaga yang mengendap pada larutan pertama = 9,525 gram.

29

1 2

(36)

Berdasarkan grafik titik leleh unsur – unsur periode 3 tersebut, titik leleh unsur – unsur periode ke 3 dari kiri ke kanan semakin meningkat dan mencapai puncaknya pada unsur Si, kemudian terjadi penurunan secara drastis. Penyebab yang paling tepat dari fenomena ini adalah….

A.

Na, Mg, dan Al memiliki struktur kristal logam, Si memiliki struktur kristal kovalen raksasa, P dan S memiliki struktur molekul poliatomik, Cl memiliki struktur molekul diatomik, dan Ar memiliki struktur molekul monoatomik

B.

Na dan Mg bersifat basa, Al bersifat amfoter, P,S, dan Cl bersifat asam, sedangkan Ar merupakan molekul monoatomik yang bebas di alam

C.

Na, Mg, dan Al bersifat sebagai unsur logam, Si merupakan unsur metaloid, P, S, dan Cl merupakan unsur non logam, sedangkan Ar merupakan molekul monoatomik dan bersifat bebas di alam

D.

Na, Mg, dan Al merupakan unsur – unsur logam, Si merupakan unsur metaloid, sedangkan P, S, Cl, dan Ar merupakan unsur – unsur non logam

E.

Na, Mg, dan Al bersifat merupakan unsur – unsur logam, Si merupakan unsur metaloid

PEMBAHASAN : KUNCI A

Na, Mg, dan Al memiliki struktur kristal logam dan bersifat logam, semakin ke kanan (semakin bertambah jumlah elektron valensinya), maka kekuatan ikatan logamnya semakin meningkat. Hal ini menyebabkan titik lelehnya semakin meningkat pula.

Si memiliki struktur kristal kovalen raksasa seperti intan, sehingga memiliki titik leleh yang sangat tinggi.

P dan S memiliki struktur molekul poliatomik, membentuk molekul non polar (memiliki Gaya Van der Waals yang relatif lemah), sehingga memiliki titik leleh yang rendah dan bergantung pada Mr nya.

Cl memiliki struktur molekul diatomik, membentuk molekul non polar (memiliki gaya van der Waals yang relatif lemah), sehingga memiliki titik leleh yang rendah dan bergantung pada Mr

(37)

30 Perhatikan data E reduksi beberapa unsur berikut:

Setengah Reaksi E reduksi (Volt)

F (g) +2e → 2F (aq) + 2,870

Cl (g) + 2e → 2Cl (aq) + 1,340

Br ( ) + 2e → 2Br (aq) + 1,087

I (s) + 2e → 2I (aq) + 0,535

Reaksi antar halogen berikut yang dapat berlangsung spontan adalah…

A.

Br + NaCl

→ B.

MgCl + I

→ C.

Br + KCl

→ D.

Br + KI

→ E.

Cl + NaF

PEMBAHASAN : KUNCI D Reaksi antar halogen:

E sel = E reduksi – E oksidasi = (+ 1,087) – (+ 0,535) = + 0,552 Volt o

o

2 –

2 –

2 –

2 –

2

2 2 2

2 2

o o o

(38)

Reaksi berlangsung spontan

31

Perhatikan reaksi berikut:

uv

1. CH4 + Cl CH3Cl + HCl 2. CH3 – CH2Br CH2 = CH2 + HBr 3. CH2 = CH – CH3 + HCl CH3 – CHCl – CH3

Jenis reaksinya berturut – turut adalah….

A.

Substitusi, adisi, dan eliminasi

B.

Substitusi, eliminasi, dan adisi

C.

Adisi, substitusi, dan eliminasi

D.

Adisi, eliminasi, dan substitusi

E.

Eliminasi, substitusi, dan adisi

PEMBAHASAN : KUNCI B Persamaan reaksi:

uv

1. CH4 + Cl CH3Cl + HCl Merupakan reaksi penggan an/substitusi.

2. CH3 – CH2Br CH2 = CH2 + HBr

Merupakan reaksi eliminasi (terjadi perubahan ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap dua).

3. CH2 = CH – CH3 + HCl CH3 – CHCl – CH3

Merupakan reaksi

adisi

(terjadi perubahan ikatan rangkap dua menjadi ikatan tunggal).

2

2

(39)

Salah satu hasil minyak bumi yang cukup komersial adalah bensin. Keberadaan bensin di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya premium, pertalite, pertamax, dan pertamax plus. Pembagian jenis bensin ini didasarkan pada angka/bilangan oktan yang dimiliki oleh masing – masing bensin.

Berikut disajikan bensin dengan angka oktannya:

No Jenis Bensin Angka Oktan

1 premium 88

2 pertalite 90

3 pertamax 92

4 pertamax plus 95

Semakin tinggi angka oktan suatu bensin, semakin bagus kualitasnya. Pada bensin jenis pertalite dengan angka oktan 90, artinya bensin ini memiliki performa atau kinerja bensin yang setara dengan performa campuran….

A.

90% isooktana dan 10% n–heksana

B.

10% isooktana dan 90% n–heksana

C.

90% isooktana dan 10% n–heptana

(40)

D.

10% isooktana dan 90% n–heptana

E.

90% isooktana dan 10% isoheptana

PEMBAHASAN : KUNCI C

Pada fraksi minyak bumi jenis bensin, senyawa isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit dan diberi angka oktan 100, sedangkan n–heptana menghasilkan ketukan paling banyak dan diberi angka 0

.

Pertalite merupakan bensin dengan bilangan oktan 90, artinya bensin ini memiliki performa atau kinerja bensin yang setara dengan performa campuran iso oktana sebesar 90% dan n–

heptana sebesar 10%.

33 Senyawa X memiliki rumus molekul C H O dengan sifat berikut:

1. Dapat memerahkan kertas lakmus biru

2. Dapat direduksi lanjut menghasilkan 1 – butanol

3. Apabila direaksikan dengan alkohol menghasilkan senyawa yang berbau harum Jumlah beserta nama semua isomer fungsi senyawa X berturut–turut adalah….

A.

2 isomer: asam butanoat dan asam 2–metil propanoat

B.

2 isomer: butanal dan 2–metil propanal

C.

4 isomer: 1–butanol; 2–butanol; 2–metil–1–propanol; 2–metil–2 –propanol

D.

4 isomer: metil propanoat; etil etanoat; propil metanoat; isopropil metanoat

E.

8 isomer: 1–butanol; 2 –butanol; 2–metil –1–propanol; 2–metil–2–propanol; metil propanoat; etil etanoat; propil metanoat; isopropil metanoat

PEMBAHASAN : KUNCI D

4 8 2

(41)

Isomer fungsi asam karboksilat : ester Isomer fungsi senyawa X/ C H O :

O //

1.

CH3 – CH2 – C

\

O – CH3

O //

2.

CH3 – C

\

O – CH2 – CH3

metil propanoat etil etanoat

O //

3.

HC

\

O – CH2 – CH2 – CH3

O //

4.

HC

\

O – CH(CH3)

propil metanoat isopropil metanoat

4 8 2

2

(42)

34

Hidrolisis suatu senyawa organik R menghasilkan senyawa alkohol dan asam karboksilat. Senyawa alkohol yang dihasilkan apabila dioksidasi menghasilkan etanal, sedangkan asam karboksilatnya apabila direduksi lanjut menghasilkan propanol. Senyawa R yang dimaksud adalah….

A. etoksi propana B. propoksi etana C. etil propanoat D. propil etanoat E. asam propanoat

PEMBAHASAN : KUNCI C

Reaksi hidrolisis senyawa organik:

Oksidasi alkohol à etanal

alkohol primer (etanol)

Reduksi lanjut asam karboksilat à propanol

asam propanoat

Kesimpulan: senyawa organik B: etil propanoat

(43)

35

Suatu senyawa turunan benzena apabila diuji menggunakan kertas lakmus dapat membirukan kertas lakmus merah. Senyawa ini sering digunakan sebagai bahan pewarna diazo dan bahan bakar roket. Gugus fungsi beserta nama senyawa yang dimaksud adalah….

A.

– CHO, benzaldehida

B.

– SO H, asam benzena sulfonat

C.

– COONa, natrium benzoat

D.

– COOH, asam benzoat

E.

– NH , anilina

PEMBAHASAN : KUNCI E

Sifat:

1. Basa lemah (membirukan kertas lakmus merah)

2. Berujud cair seperti minyak (cairan tak berwarna)

3. Sukar larut dalam air Kegunaan:

1. Pewarna diazo/tekstil

2.

Bahan bakar roket 3.

Bahan peledak

3

2

(44)

36

Suatu polimer yang termasuk dalam kelompok homopolimer memiliki rumus struktur berikut:

C6H5 C6H5 C6H5 | | |

– C – CH2 – C – CH2 – C – CH2 – | | |

CH3 CH3 CH3

Monomer penyusun dari polimer tersebut adalah….

A. CH3 – C(C6H5) – CH2 B. C6H5 – C(CH3) – CH2 C. C6H5 = C(CH3) – CH2 D. CH2 = C(C6H5) – CH3 E. C (C6H5)(CH3) – CH2

PEMBAHASAN : KUNCI D Polimer: (terdiri dari 3 monomer) C6H5 C6H5 C6H5 | | |

– C – CH2 – C – CH2 – C – CH2 – | | |

CH3 CH3 CH3

Monomer:

C6H5

|

C = CH2 atau CH2 = C (C6H5) – CH3

|

(45)

1. Apabila diuji menggunakan biuret menghasilkan warna ungu

2. Apabila diuji menggunakan timbal(II) asetat menghasilkan endapan hitam Zat Y yang dimaksud adalah….

A.

telur

B.

tempe

C.

madu

D.

kanji

E.

tahu

PEMBAHASAN : KUNCI A

Zat Y: telur merupakan bahan makanan berprotein (diuji menggunakan biuret menghasilkan warna ungu karena mengandung ikatan peptida). Zat ini juga mengandung belerang, sehingga apabila diuji menggunakan timbal(II) asetat akan menghasilkan endapan hitam.

Uji Biuret Uji Timbal (II) Asetat/Uji Timbal Asetat

(46)

www.edubio.info azasmanfaat.blogspot.com

38 Jawaban yang berhubungan paling tepat antara kation, anion, rumus kimia, dan nama senyawanya adalah…

A. Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa

NH SO NH SO amonium sulfat

B. Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa

Ca PO Ca (PO ) kalsium fosfat

C. Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa

Na O Na O dinatrium oksida

4+

42–

4 4

2+ 43–

3 4 2

2– 2

(47)

D. Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa

Pb NO Pb(NO ) timbal nitrat

E. Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa

Na Br NaBr natrium bromida

PEMBAHASAN : KUNCI B

Apabila kation Ca berikatan dengan anion PO akan menghasilkan senyawa: Ca (PO )

nama:

kalsium fosfat

2+ 3–

3 2

+ –

2

2+ 43–

3 4 2

(48)

39

Apabila gas butana (C H ) dibakar sempurna sesuai persamaan reaksi:

C H (g) + O (g) à CO (g) + H O(g) (belum setara)

Jika volume gas butana yang dibakar sebesar 5 liter, maka volume uap air yang dihasilkan pada suhu dan tekanan yang sama sebesar 25 liter.

Pernyataan berikut sesuai dengan hukum dasar kimia, yakni….

A.

Hukum Kekekalan Massa

B.

Hukum Perbandingan Tetap

C.

Hukum Perbandingan Volume

D.

Hukum Perbandingan Berganda

E.

Hukum Perbandingan Molekul

PEMBAHASAN : KUNCI C

Berlaku Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume):

C H (g) + 13/2 O (g) à 4CO (g) + 5H O(g)

5 Liter V H O = 5/1(5 liter) = 25 liter 4 10

4 10 2 2 2

4 10 2 2 2

2

(49)

40

Sebanyak 10 gram CaCO tepat direaksikan dengan larutan HCl berlebih menurut reaksi:

CaCO (s) + HCl(aq) à CaCl (aq) + H O(l) + CO (g) (belum setara) Maka volume gas karbondioksida yang terbentuk pada kondisi standar adalah….

(Ar Ca = 40, C = 12, O = 16)

A. 44,8 liter B. 22,4 liter C. 6,72 liter D. 4,48 liter E. 2,24 liter

PEMBAHASAN : KUNCI E Reaksi setara:

CaCO (s) + 2HCl(aq) à CaCl (aq) + H O(l) + CO (g)

mol = 10/100 = 0,1 mol

mol CO = 1/1(0,1 mol) = 0,1 mol VCO (STP) = 0,1 x 22,4 = 2, 24 liter

3

3 2 2 2

3 2 2 2

2 2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah itu, dia mengambil 2 sampel asam sulfat yang telah diencerkan ini, masing-masing sebanyak 10,00 mL dan dititrasi dengan larutan Natrium hidroksida dengan konsentrasi b

Soal dan Pembahasan soal UN 2012 paket A SMA IPA Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail : [email protected].. 6

Indikator Disajikan pernyataan mengenai fenomena geosfer, peserta didik dapat menentukan konsep geografi yang sesuai dengan fenomena yang disajikan.. Level Kognitif Level 2

Ciri-ciri masyarakat majemuk menurut van Den Berghe adalah: (1) mengalami segmentasi ke dalam kelompok-kelompok dengan subkultur saling berbeda, (2) memiliki struktur yang terbagi

Soal dan Pembahasan soal UN 2012 IPS paket A Disusun oleh Khairul Basari, S.Pd Khairulfaiq.wordpress.com, E-mail :

Peserta dari SMP Negeri 10 Mukomuko 65 58 123 Jumlah 65 58 123 Sejumlah siswa tersebut diatas ditempatkan dalam 7 tujuh Ruang Ujian Sekolah Berstandar Nasional USBN sedangkan Ujian

Jenis pertunjukan musik tradisional mancanegara seperti gambar di atas disebut aliran musik.... Mengapa musik Nontradisional berkembang secara

Dibawah ini yang bukan termasuk contoh dari bacaan Mad Wajib Muttasil Adalah..... Jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan Alif, maka hukum Tajwidnya