Website: http://jonedu.org/index.php/joe
Pembelajaran Teks Anekdote Bermuatan Karakter Dan Berwawasan Lingkungan Dengan Pendekatan Berbasis Teks ( Studi Kasus Pada Smk
Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara)
Miftakhussalam
SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara, Balekambang, RT.02/RW.07, Kasong Penar, Gemiring Lor, Kec.
Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah [email protected]
Abstract
This research aims to describe the structure, type, textual and contextual meaning of anecdotal texts containing character and environmental insight; anecdotes as a medium for conveying communication containing character and local wisdom; and the suitability of anecdotal texts containing character and local wisdom as Indonesian language teaching materials at Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Vocational School. This type of research is descriptive qualitative. The research data is in the form of anecdotal text containing character and an environmental perspective that has been validated by experts. The result of this research is an anecdote text containing character. Meanwhile, local wisdom values include the values of compassion, wisdom, a strong personality, humility, and sociability. The contextual meaning of anecdotal texts containing character and environmental insight includes situations, events, speech acts and speech functions that reflect the character and environmental insight of Indonesian society. Anecdotes are very appropriate to use in conveying character and environmental insight. Anecdotal texts resulting from research are suitable as Indonesian language teaching materials at Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara Vocational School
Keywords: Textual and Contextual Anecdotal Texts Contain Characteristics and Environmental Insights
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur, jenis, makna tekstual dan kontekstual teks anekdot bermuatan karakter dan berwawasan lingkungan; anekdot sebagai media penyampai komunikasi bermuatan karakter dan kearifan lokal; dan kelayakan teks anekdot bermuatan karakter dan kearifan lokal sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa teks anekdot yang bermuatan karakter dan berwawasan lingkungan yang sudah divalidasi ahli. Hasil penelitian ini adalah teks anekdot bermuatan karakter. Sedangkan nilai kearifan lokal meliputi nilai rasa belas kasih, bijaksana , pribadi yang tangguh , rendah hati , dan pandai bergaul. Makna kontekstual teks anekdot bermuatan karakter dan berwawasan lingkungan meliputi situasi, peristiwa, tindak tutur, dan fungsi tuturan yang mencerminkan karakter dan wawasan lingkungan masyarakat Indonesia. Anekdot sangat tepat digunakan dalam penyampaian karakter dan wawasan lingkungan. Teks anekdote hasil penelitian layak dijadikan bahan ajar Bahasa Indonesia di SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang Jepara
Kata Kunci: Tekstual dan Kontekstual Teks Anekdot Bermuatan Karakter dan Berwawasan Lingkungan
Copyright (c) 2023 Miftakhussalam Corresponding author: Miftakhussalam
Email Address: [email protected] (Balekambang, RT.02/RW.07, Kasong Penar, Gemiring Lor, Kec. Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah)
Received 1 August 2023, Accepted 5 August 2023, Published 14 August 2023
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses pembu-dayaan dan pendidikan juga dipandang sebagai alat untuk perubahan budaya. Proses pembelajaran di sekolah merupakan proses pembudayaan yang formal atau proses akulturasi . proses akulturasi bukan semata-mata transmisi budaya dan adopsi budaya, tetapi juga perubahan budaya (Jihad, dkk, 2010:48). Proses pembudayaan terjadi dalam bentuk pewarisan budaya dari satu generasi kepada generasi berikutnya, dan adopsi tradisi budaya oleh orang yang belum mengetahui budaya tersebut sebelumnya. Terdapat perubahan mendasar dalam
kurikulum 2013, khususnya bidang Pembelajaran bahasa Indonesia. Perubahan dimaksud terjadi pada paradigma penerapan satuan kebahasaan yang menjadi basis materi pembelajaran. Perubahan pada materi tersebut, membawa dampak pada perubahan metode pembelajaran. Adapun satuan bahasa yang menjadi basis pembelajarannya adalah teks. (Mahsun, 2014: 95).
Dengan demikian proses pembelajaran yang di lakukan di kelas maupun di luar kelas oleh tutor bisa memberikan pembudayaan selama proses pendidikan berlangsung serta perubahan kurikulum mulai sejak awal sampai terbaru saat ini, yang terakhir perubahan dari kurikulum 2013 ke Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan daya dukung untuk peserta didik dalam mendapatkan sikap, pengetahuan, keterampilan yang tepat di era digital revolusi industri 4.0. Dengan ketiga hal tersebut serta penguatan karakter dan lingkungan dalam pembelajaran bahasa Indonesia penulis menjadi tertarik sebagai bahasan karya ilmiah yang akan penulis tulis.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskripstif kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu bersifat deskriptif. Adapun empat tahapan dalam penelitian analisis, yaitu Unitizing, Sampling, Reducing (pengurangan) data atau penyederhanaan data, dan Abductively inferring (pengambilan simpulan, serta Naratting. Untuk mengetahui jenis, struktur, fungsi, dan makna teks digunakan metode agih, yaitu metode yang alat penentunya merupakan bagian dari bahasa yang bersangkutan, yaitu berupa wacana tulis yang dibentuk dengan menggunakan bahasa. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung yaitu cara yang digunakan pada awal kerja analisis dengan membagi satuan lingual data menjadi beberapa bagian atau unsur, dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto 1993:31). Jadi wacana yang dianalisis berupa penggalan-penggalan wacana yang terdiri atas klausa dan kalimat.
HASIL DAN DISKUSI Prosedur Kegiatan
Prosedur kegiatan yang digunakan dalam pendekatan ini menggunakan siklus pembelajaran, siklus lisan dan siklus tulis, dengan empat tahapan menurut Hammond et al seperti disampaikan derewianka (1995:6). Masing-masing prosedur dan tahapan dijelaskan sebagai berikut :
1. Bulding Knowledge of the Field (BKOF), 2. Modelling of the text (MOT),
3. Joint Contruction of the text (JCOT), dan 4. Independent Contruction of the Text (ICOT),
Gambar 1 Prosedur Pembelajaran Teks
Adapun masing-masing prosedur dan tahapannya dijelaskan sebagai berikut : 1. Bulding Knowledge of the Field (BKOF)
Kegiatan ini meliputi membicarakan topik yang akan dibahas. Kegiatan ini bersifat interaktif antara pengajar dan warga belajar, warga belajar dan warga belajar sehingga keterampilan mendengarkan dan berbicara dimulai disini. Tutor dapat meminta warga belajar untuk berpartisipasi dalam mengembangkan kosa kata yang diperlukan dalam topik yang dibicarakan, mulai dari kata benda, kata kerja, dan tata bahasa yang digunakan untuk teks tersebut.
2. Modelling of the text (MOT),
Pada tahap ini disajikan teks percakapan, misalnya disini kegiatan mendengarkan dominan.
Dalam siklus, teks tulis dari teks yang dibicarakan juga diperkenalkan pada tahap ini dengan menggunakan bahasa yang khas. Pada tahap ini kegiatan membaca menjadi dominan.
3. Joint Contruction of the text (JCOT)
Pada tahap ini warag belajar secara bersama-sama, misalnya dalam kelompok atau berpasangan, menciptakan percakapan sederhana sesuai teks dan topik yang dibicarakan. Pada tahap ini diharapkan mereka dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman pada tahap BKOF dan MOT sehingga mereka dapat mencontoh dan memodifikasi contoh-contoh tersebut untuk diterapkan dalam konteks yang baru. Pada tahap ini kegiatan berbicara menjadi dominan, sedangkan dalam siklus tulis, kegiatan menulis menjadi dominan.
4. Independent Contruction of the Text (ICOT)
Pada tahap ini warga belajar diharapkan mampu melakukan monolog yang melibatkan tindak tutur yang digunakan dalam teks yang dibicarakan dalam konteks yang baru secara mandiri dan spontan. Dalam siklus tulis, warga belajar diharapkan mampu menulis secara mandiri dengan menggunakan tata bahasa dan tata tulis yang sudah dipelajarinya. Peserta dapat menempelkan hasil teksnya dengan ilustrasi gambar. Mereka diharapkan merasa bangga akan hasil karyannya dan mempublikasikannya di ruang kelas.
Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan dalam karya tulis ini peserta didik dapat :
1. Menulis teks anekdote hasil penelitian sebagai sumber dalam menyampaikan kritik sosial dalam bentuk comic strip berwawasan lingkungan.
2. Menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.
Dampak Kegiatan
Dampak kegiatan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Adanya penambahan pengetahuan dan keterampilan warga belajar dalam mendapatkan pembelajaran bahasa Indonesia di satuan pendidikan kesetaraan menggunakan implementasi kurikulum merdeka.
2. Adanya sikap kritis dan kreatif peserta didik dalam membuat teks dalam mendapatkan pembelajaran bahasa Indonesia di satuan pendidikan kesetaraan menggunakan implementasi kurikulum merdeka.
3. Adanya projek yang dihasilkan dalam membuat teks yang didalamnya terdapat kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik atau warga belajar antara lain : Nilai karakter religius, Nilai karakter nasionalis, nilai karakter mandiri, dan nilai karakter integritas.
4. Adanya implementasi kurikulum merdeka dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat kegiatan yang dinamakan profil pelajar pancasila (P5 ) terdapat enam (6) dimensi yaitu : pertama : beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berahlak Mulia, kedua : Kebhinekaan global, ketiga : Bergotong royong, kempat : Mandiri, Kelima : Bernalar kritis, keenam : Kreatif.
Faktor Penghambat dan Pendukung serta memuat Perencanaan 1. Faktor penghambat dalam pendekatan berbasis teks sebagai berikut : a. Guru kesulitan mendapatkan materi autentik untuk berbagai teks.
b. Guru harus memahami karakteristik masing-masing teks dengan keterbatasan kemampuannya.
c. Guru dengan extra time dan perhatian yang sama untuk keterampilan menulis dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainya.
2. Faktor pendukung pendekatan berbasis teks adalah sebagai berikut : a. Warga belajar mendapat berbagai teks.
b. Warga belajar dapat menghasilkan teks sesuai dengan kontruksi atau struktur sistematisnya.
c. Warga belajar dapat menulis dengan proses menulis yang berterima.
d. Prosesnya mengembangkan keterampilan berbahasa lainya.
Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan projek mataeri bahasa Indonesia adalah berbasis teks yaitu membuat projek teks anekdote untuk kelas X semester gasal dengan perencanaan sebagai berikut :
Tabel 1 .Perencanaan Kegiatan Projek Teks Anekdote pada Comic Strip
No Waktu Keterangan
1 Selasa, 25 Oktober 2022
Pertemuan 1 : melakukan penelitian sederhana menggunakan metode survey sebagai bahan sebelum melakukan kritik. Hasil penelitian yang dilakukan dapat dituangkan dalam sebuah teks eksposisi laporan.Teks eskposisi laporan adalah teks yang menyampaikan sebuah gagasan atau temuan berdasarkan hasil sebuah penelitian atau peristiwa yang terjadi
2 Selasa, 1 November 2022
Pertemuan II : mengajak peserta didik menelaah berbagai infografis atau teks eksposisi hasil penelitian yang disajikan sebagai stimulus bagi siswa untuk membuat teks anekdot dalam bentuk comic strip.
3 Selasa, 8 November 2022
Pertemuan III : Membuat teks anekdote dalam bentuk comic strip berbasis teks berwawasan lingkungan dan mempresentasikan di depan kelas.
Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran,pandangan, arahan, atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi.Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.Setelah mempelajari secara mendalam tentang teks anekdot, diharapkan peserta didik mampu, menulis teks eksposisi hasil penelitian sebagai sumber dalam menyampaikan kritik sosial.Menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.Pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan pertemuan yang ada di mana pembelajaran berbasis teks ini dilaksanakan pada kelas X semster gasal materi Teks Anekdote dimana warga belajar diminta untuk membuat comic strip berbasis teks dengan kebermaknaan karakter dan lingkungan.
Tabel 2. Pelaksanaan Kegiatan ke 1 Projek Teks Anekdote pada Comic Strip Pertemuan ke 1 (3x45 menit)
Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
4. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan pembelajaran yang akan dipelajari dalam teks Anekdot.
5. Apersepsi, mengajak Peserta didik mengenal dan mengambil pelajaran dari maestro komik Indonesia, R.A. Kosasih. Guru juga dapat
memperkenalkan karya-karya yang tidak kalah dengan komik superhero dari luar negeri.
Inti Aktivitas 1
Siswa akan diajak untuk melakukan penelitian sederhana menggunakan metode survey sebagai bahan sebelum melakukan kritik.
Hasil penelitian yang dilakukan dapat dituangkan dalam sebuah teks eksposisi laporan.Teks eskposisi laporan adalah teks yang menyampaikan sebuah gagasan atau temuan berdasarkan hasil sebuah penelitian atau peristiwa yang terjadi. Perhatikan langkah-langkah berikut.
1. Tentukan topik fenomena sosial yang akan digali lebih dalam. Pilihlah topik yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,contohnya kebiasaan membaca di sekolah.
2. Tentukan siapa atau apa yang akan menjadi responden atau sumber data penelitian, Siswa dapat memilih teman-teman, keluarga, atau orang lain disekitarnya sebagai respon den sesuai dengan topik yang diangkat. Semakin banyak responden penelitian, semakin valid hasil penelitiannya.
3. Rumuskan hal-hal yang ingin diketahui dari topik yang dipilih dalam bentuk pertanyaan. Contoh pertanyaan yang dapat dibuat adalah, berapa jam yang kalian habiskan untuk membaca buku dalam sepekan? Buku apa saja yang kalian baca?Hal apa saja yang jadi pertimbangan kalian dalam memilih buku bacaan?
4. Tentukan cara pengambilan data. Apakah survey akan dilakukan dengan menyebarkan angket isian atau berupa wawancara.
5. Kumpulkan data sesuai dengan cara pengambilan data yang telah dipilih.
Aktivitas 2
Pembelajaran kali ini siswa melakukan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang tidak harus diselesaikan pada satu pertemuan, melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyan esensial terkait tema yang diberikanguru.
2. Peserta didik menentukan topik penelitian berdasarkan jawaban- jawaban pertanyaan esensial.Siswa diarahkan untuk memilih topik yang ada di lingkungan sekitar kehidupan mereka.
3. Peserta didik menyusun rancangan rencana proyek yang berisi tujuan
penelitian, target responden, daftar pertanyaan, teknik pengambilan data, pembuatan instrumen, dan penentuan jadwal kegiatan. Siswa dapat menggunakan tabel 2.4 pada buku siswa untuk merancang hal tersebut.
4. Peserta didik melakukan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang telah disusun(angket/wawancara).
5. Peserta didik mengolah data yang didapat menjadi sebuah teks eksposisi laporan atau infografik.
6. Peserta didik mendapat masukkan terkait isi dan teknis penulisan dari guru.
7. Peserta didik merevisi tulisannya sesuai masukkan yang diberikan guru.
8. Peserta didik memajang hasil tulisannya dimeja agar siswa lain dapat memberi masukkan atau komentar.
9. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait proyek yang sudah dikerjakan.
10. Siswa bertanya atau menyampaikan pendapat.
Penutup 1. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Guru menyampaikan pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang.
3. Guru menutup pembelajaran.
Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran
2. Apakah semua Peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan Peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah Peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
Referensi Buku Teks Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas X .
Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas X .
Internet
Lembar Kegiatan Lembar Aktivitas 1
Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan ke 2 Projek Teks Anekdote pada Comic Strip Pertemuan ke 2(3x45 menit)
Tahap Langkah-LangkahPembelajaran
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
4. Peserta didik menerima informasi tentang materi dan tujuan yang akan dipelajari serta kegiatan pembelajaran yang akan dipelajari dalam teks laporan hasil observasi.
5. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topikmateri dengan memberi pertanyaan seputar materi pembelajaran
Inti Pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan gallery walk melalui langkah- langkah sebagai berikut.
1. Guru mengajak siswa menelaah berbagai infografis atau teks eksposisi hasil penelitian yang disajikan sebagai stimulus bagi siswa untuk membuat teksanekdot.
2. Peserta didik membuat komik potongan sesuai dengan langkah- langkah yang telah dijelaskan pada buku siswa
3. Guru memberikan masukkan terkait hasil karya peserta didik 4. Peserta didik merevisi komik sesuai masukkan yang diberikan guru.
5. Peserta didik memajang hasil karyanya agar siswa lain dapat memberi masukkan atau komentar.
6. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait latihan yang sudah dikerjakan.
7. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menyampaikan pendapat.
Penutup 1. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
2. Guru menyampaikan pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang.
3. Guru menutup pembelajaran.
Referensi Buku Teks Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas X .
Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA/SMK Kelas X .
Lembar Kegiatan Lembar Aktivitas 1 Asesmen
Asesmen selama proses pembelajaran (formatif), teknik penilaian tes dan lisan, serta instrument penilaian berupa rubrik. Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 0 – 100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan. Siswa juga dapat menggunakan label kertas untuk menuliskan hasil refleksinya terhadap kegiatan untuk kemudian ditempelkan di sebuah karton/bidang khusus yang disediakan guru.
Tabel 4. Pedoman penyekoran Projek Teks Anekdote pada Comic Strip Pedoman Penyekoran Tugas
No Tahapan Ya Tidak
1 Perencanaan
a. Menentukantujuan b. Menyiapkanalat c. Menyiapkanbahan
1 0
2 Pengumpulan data
c. Mencatat hasilpengamatan
d. Data sesuai dengan hasilpengamatan
1 0
3 Pengolahan data
Mengelaborasikandatayangdidapatdengansumber lain yangterpercaya
1 0
4 Penyajian data
c. Membuat laporan dalam bentuk teks eksposisi/ infografik d. Mempresentasikan hasil penelitian
1 0
Lembar Kerja Peserta Didik Lembar aktivitas 1
Tugas:
Peserta didik diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 0 – 100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan. Siswa juga dapat menggunakan label kertas untuk menuliskan hasil refleksinya terhadap kegiatan untuk kemudian ditempelkan di sebuah karton/bidang khusus yang disediakan guru.
Tabel 5. Pedoman penyekoran Projek Teks Anekdote pada Comic Strip Pedoman Penyekoran Tugas
No Tahapan Ya Tidak
1 Perencanaan
d. Menentukantujuan e. Menyiapkanalat f. Menyiapkanbahan
1 0
2 Pengumpulan data
e. Mencatat hasilpengamatan
f. Data sesuai dengan hasilpengamatan
1 0
3 Pengolahan data
Mengelaborasikandatayangdidapatdengansumber lain yangterpercaya
1 0
4 Penyajian data
c. Membuat laporan dalam bentuk teks eksposisi/ infografik d. Mempresentasikan hasil penelitian
1 0
Bahan Bacaan Guru & Peserta Didik
Selain dalam bentuk tulisan atau lisan, anekdot juga dapat disampaikan melalui grafis atau gambar, salah satunya melalui komik. Di bagian sebelumnya, siswa sudah melihat beberapa contoh komik yang memuat unsur humor sekaligus kritik.Ada berbagai jenis komik, salah satu yang sering digunakan adalah komik potongan atau comic strip. Komik ini biasanya terdiri atas empat panel (dapat kurang atau lebih) bukan berbentuk buku. Paneladalahsatu bingkai atau kotak pada komik yang berisi satu adegan saja.
Pada kegiatan sebelumnya, siswa sudah melakukan penelitian sederhana dan menuangkannya dalam bentuk teks eksposisi laporan. Gunakanlah hasil penelitian tersebut sebagai bahan untuk menyampaikan kritik sosial dalam bentuk komik potongan. Ikutilah langkah-langkah berikut untuk membuat komik potongan.
Tentukanlah cerita yang akan kalian tuangkan dalam komik tersebut. Contoh : Penggunaan Masker untuk Semua
Pada suatu hari seorang ibu dan anaknya yang masih kecil pergi berbelanja ke toko buku untuk membeli perlengkapan prakarya.Tiba- tiba sang anak melihat petugas razia masker.
Semua pengunjung pasar harus menggunakan masker karena sedang terjadi penyebaran virus yang berbahaya. Padasaat itu,sang ibu sudah memakai masker tetapi sang anak tidak.Ia berpikir bahwa masker hanya wajib digunakan oleh orang dewasa.Namun, sang anak menimpali,“memangnya virus tidak menyerang anak kecil?”Sang ibupun mencari cara agar anaknya tidak dirazia.Saatmelihat isi tas belanjaan mereka,sang ibupun mendapat ide untuk menggunakan solatip sebagai masker untuk anaknya. Ia berpikir bahwa itu adalah ide yang solutif.Ketika mereka bertemu petugas razia, petugas razia kaget dan menegur ibu tersebut.
Petugas menyampaikan bahwa masker wajib dipakai oleh orang dewasa maupun anak-anak.
Ubahlah cerita yang siswa miliki kedalam naskah komik.Karena panel yang akan digunakan terbatas, maka siswa harus memilih adegan- adegan inti dalam cerita tersebut.
Tabel 6.Contoh Skenario Naskah Komik
Buatlah sketsa gambar. Siswa dapat menggambar sendiri komik yang akan dibuat. Siswa juga dapat menggunakan foto-foto sendiri yang gerakannya disesuaikan dengan rencana naskah yang dibuat.
Gambar 7. Projek Teks Anekdote pada Comic Strip pada sketsa gambar
Setelah yakin dengan sketsa yang telah dibuat,siswa dapat menebalkan dan mewarnai sketsa itu hingga menjadi komik yang utuh.
Gambar 8. Projek Teks Anekdote pada Comic Strip pewarnaan
Hasil projek membuat Comic Strip Berwawasan Lingkungan
Gambar 9. Proses Projek Teks Anekdote pada Comic Strip dan uji kompetensi di depan kelas
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi teks anekdote pada era digital saat ini menggunakan implementasi kurikulum merdeka memberikan sebuah kontribusi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia khususnya untuk pemerintah, satuan pendidikan, sumber daya manusia yaitu guru dan siswa, serta teknologi. Teks anekdote yang didalamnya membuat projek (Project-Based Learning) Comic Strip tersebut memberikan sebuah implementasi bahwa projek tersebut sesuai tuntutan implementasi kurikulum merdeka dengan dimensi profil pelajar pancasila yaitu : mandiri, kreatif, bernalar kritis dan bergotong royong. Selain peserta didik memahami profil pelajar pancasila tersebut projek yang dapat diwujudkan adalah comic strip berwawasan lingkungan, arti berwawasan lingkungan adalah masing-masing kelompok yang membuat projek (Project-Based Learning) teks anekdote pada comic strip isinya bagaimana mengenalkan menjaga kebersihan kepada masyarakat, cara membuang sampah dengan baik. Adapun ada beberapa saran yang harus disampaikan untuk kelanjutan penelitiaan ke depanya adalah, guru harus memahami karakteristik masing-masing teks dengan keterbatasan kemampuannya. Guru dengan extra time dan perhatian yang sama untuk keterampilan menulis dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainya. Selanjutnya, penguasaan teknologi digital seperti aplikasi Comic Creator, Clip StudioPaint Ex, Comic Life, ComiPo, Medibang Paint baik guru maupun peserta didik dalam pembuatan projek. Keempat : penguatan profil Pelajar Pancasila pada masing-masing peserta didik untuk mewujudkan Implementasi Kurikulum Merdeka.
REFERENSI
Aulia, Fadillah Tri dan Sefi Indra Gumilar.2021.BukuPanduan GuruCerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia KelasX. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,Balitbang,Kemendikbud.
Aulia, Fadillah Tri dan Sefi Indra Gumilar.2021.Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,Balitbang, Kemendikbud.
Derewianka, Baverly, Exploring How Texts Works. Australia: Primary English Teaching Association.1995
Jihad, A. dkk. 2010. Pendidikan Karakter Teori dan Implementasi. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Kemdiknas.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Sofiar, Ely. 2018. Membangun Karakter dengan bermain Teks. Surabaya : Pustaka Media Guru https://jurnal.literasikitaindonesia.com/index.php/literasiologi/article/view/397 diunduh tanggal 13
Desember 2022