• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT MENGGUNAKAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS MULTIMODAL DENGAN TEKNIK FLIPBOOK UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

N/A
N/A
Dwi Siregar

Academic year: 2024

Membagikan "PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT MENGGUNAKAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS MULTIMODAL DENGAN TEKNIK FLIPBOOK UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN "

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Pendidikan Bahasa Indonesia Bandung

Oleh

Mhd. Virzha Nafandri Utama Dr. Isah Cahyani, M.Pd.

Dr. Khaerudin Kurniawan, M.Pd.

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT

MENGGUNAKAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS MULTIMODAL DENGAN TEKNIK FLIPBOOK

UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

(2)

i

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT MENGGUNAKAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS MULTIMODAL DENGAN TEKNIK

FLIPBOOK

MODUL ELEKTRONIK TEKS ANEKDOT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta karunianya sehingga E-Modul berbasis Flipbook dapat terselesaikan. E-Modul berbasis Flipbook ini tersusun dengan sederhana mudah-mudahan dapat dijadikan prdoman dalam pembelajaran menulis teks anekdot.

Buku pedoman ini berjudul "Modul Elektronik Menulis Teks Anekdot Untuk Siswa Sekolah Menengah Kejuruan". E-Modul ini disusun berdasarkan kurikulum dan capaian pembelajaran dan dapat menyesuaikan gaya belajar siswa. Mudah-mudahan E-Modul ini dapat berguna bagi guru maupun siswa.

Bandung, Mei 2023

Mhd Virzha Nafandri Utama

(4)

iii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Rasional... 1

Tujuan Pengembangan ... 4

Manfaat Pengembangan E-Modul Berbasis Multimodal ... 4

Desain Dan Pengembangan E-Modul ... 5

Prosedur Penggunaan E-Modul ... 8

Kebermanfaatan E-Modul ... 11

Referensi ... 13

(5)

1 A. Rasional

Teknologi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan cepat. Masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan informasi. Kemajuan yang dapat dirasakan saat ini yaitu masyarakat tidak lagi menulis pesan untuk keluarganya melalui surat, saat ini masyarakat dapat mengirim pesan melalui media sosial tanpa harus menunggu lama.

Dampak perkembangan teknologi berimbas juga kepada ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan terus berkembang dari masa ke masa. Perkembangan teknologi dalam ilmu pendidikan dapat menciptakan hal-hal yang baru untuk memajukan pendidikan khususnya di Indonesia. Pendidikan diberbagai penjuru dunia mengalami perubahan yang sangat pesat dalam era globalisasi ini.

Setiap bidang kini sudah menggunakan teknologi sebagai media untuk memudahkan pekerjaan. Salah satunya dalam dunia pendidikan. Teknologi dalam dunia pendidikan sekarang tidak dapat dipisahkan, karena teknologi membuat guru dan peserta didik menjadi lebih efektif untuk mendapatkan ilmu dan menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran. Saat ini, dunia pendidikan sudah sangat bergantung dengan adanya teknologi. Contohnya dalam pembelajaran menulis. Kini, siswa bisa menulis tanpa menggunakan kertas. Siswa bisa menuangkan karya yang ingin dituangkan menggunakan laptop maupun komputer. Dengan adanya teknologi, siswa diharapkan dapat mengasah keterampilannya khususnya keterampilan menulis.

Dalam kurikulum merdeka disebutkan salah satu tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yaitu peserta didik meningkatkan kemampuan berbahasa dengan menggunakan pendekatan berbasis genre melalui teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Teks multimodal juga mampu meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran. Ini sesuai dengan penelitian (Siagian &

Sihombing, 2022) yang menemukan bahwa teks multimodal dapat memenuhi berbagai gaya belajar. Dengan demikian, terciptalah manusia yang kreatif, literatif, dan mampu menghadapi dunia. Materi berbasis teks yang berhubungan dengan menulis salah satunya yaitu teks anekdot.

Teks anekdot sangat berhubungan dengan fenomena sosial. Fenomena sosial merupakan gejala mengenai suatu hubungan bermasyarakat sehinnga menjadi keresahan dimasyarakat. Dengan kata lain, fenomena sosial merupakan suatu gejala yang tidak

(6)

2

diinginkan dikehidupan bermasyarakat (Imron & Aka, 2018). Pembelajaran teks anekdot di SMK dapat dijadikan sebuah sarana untuk menyampaikan kritikan terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Kritik yang disampaikan berbentuk teks yang lucu dan memberi pesan tersendiri terhadap pembaca (Mulyati, 2016).

Materi teks anekdot terdapat di kelas X SMK yang termasuk dalam Fase E pada kurikulum merdeka. Capaian pembelajaran pada keterampilan menulis yang ditujukan kepada peserta didik yaitu, peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi.

Kurikulum merdeka menekankan bahwa siswa memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Guru juga berperan menjadi fasilitator dalam pembelajaran dengan tujuan untuk membuat siswa lebih aktif dalam melakukan pembelajaran. Sejak wabah Corona dari tahun 2020, siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dikarenakan perubahan suasana belajar. Saat ini pemerintah sudah menyetujui untuk melaksanakan pembelajaran secara luring. Selama 2 tahun sudah proses pembelajaran dilakukan secara daring, hal itu membuat perubahan yang cukup drastis mulai dari suasana belajar, sarana belajar, proses pembelajaran, dan sebagainya. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Charlina, dkk 2022) bahwa penyesuaian belajar siswa memberi dampak dalam proses pembelajaran, karena mengakibatkatkan rendahnya ketercapaian belajar siswa. Demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan setelah lama tidak melakukan pembelajaran secara luring, maka sangat diperlukan bahan ajar berbasis teknologi.

Bahan ajar berbasis teknologi menjadi salah satu cara untuk mengembalikan semangat siswa dikarenakan saat ini siswa sangat antusias dalam menggunakan teknologi. Sesuai dengan penelitian (Rarasati & Yurniawati, 2022) bahwa penggunaan bahan ajar berbentuk teks tidak efektif digunakan disaat pembelajaran. Menggunakan bahan ajar berbentuk elektronik atau E-Modul dapat menjadi salah satu solusi ketika guru dan siswa melaksanakan pembelajaran. Terlebih saat pembelajaran daring siswa dan guru diharuskan untuk menggunakan teknologi dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Selama kurang lebih 2 tahun menggunakan teknologi dalam pembelajaran, maka penggunaan bahan ajar teknologi disaat pembelajaran dilakukan akan sangat efektif untuk digunakan.

(7)

3

Penyebab berhasilnya guru yang berhasil menjadi fasilitator yaitu, guru berhasil memilih bahan ajar yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Penggunaan E-Modul merupakan salah satu bahan ajar yang tepat untuk digunakan. E-Modul merupakan penyajian bahan ajar yang disajikan secara sistematis ke dalam unit pembelajaran tertentu kemudian disajikan dalam bentuk elektronik(Kemendikbud, 2017). Berbeda dengan buku ajar, elektronik modul menyajikan materi yang bisa dipelajari oleh peserta didik secara mandiri dan bertujuan meningkatkan kesempatan bagi peserta didik untuk bereksplorasi, maju, dan berkembang berdasarkan kemampuannya sendiri Dengan kondisi pembelajaran daring yang ditempuh selama kurang lebih 2 tahun kemudian kurikulum merdeka yang mewajibkan guru harus menjadi fasilitator, maka E-Modul dapat menjadi jawaban yang dibutuhkan oleh guru maupun peserta didik. Terlebih lagi materi yang harus disajikan dalam materi teks anekdot harus menarik dan menyenangkan.

Kebanyakan peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami materi menulis teks anekdot selama proses pembelajaran. Salah satu faktornya yaitu kurangnya literasi digital siswa menyebabkan siswa sulit untuk memahami materi menulis teks anekdot.

Upaya untuk meningkatkan gerakan literasi digital sudah digadang-gadang oleh pemerintah dari lama, berbagai macam pendekatan sudah dilakukan oleh pemerintah. Hal ini relevan dengan survey yang dilakukan (Safitri dkk, 2020) terdapat berbagai factor yang menyebabkan rendahnya literasi digital siswa yaitu, penyalahgunaan internet dan penyebaran berita hoax. Sejalan dengan itu, bahan ajar yang terlalu monoton membuat suasana belajar siswa menjadi membosankan dan dapat menyebabkan kegiatan literasis siswa menjadi menurun. (Magdalena, dkk 2020) menemukan pada penelitiannya yaitu, pembelajaran yang membosankan dapat mengganggu menyebabkan proses pembelajaran menjadi terganggu. Teks multimodal terbukti efektif dalam mengatasi kurangnya literasi digital siswa dalam melaksanakan pembelajaran (Abidin, 2022).

E-Modul Flipbook berbasis multimodal dapat menjadi suatu bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks anekdot. E-Modul Flipbook berbasis multimodal dapat membantu guru maupun siswa agar bahan ajar yang ditampilkan menjadi menarik, interaktif, dan menyenangkan. Sesuai dengan penelitjan (Nenden, dkk 2017) E-Modul Flipbook dapat membantu guru dalam menyajikan bahan ajar yang menarik dan interaktif daripada menggunakan buku cetak. Sejalan dengan itu, dalam Peraturan Pemerintah Republik

(8)

4

Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 disebutkan bahwa proses pembelajaran harus memilki suasana belajar yang aktif, inspiratif, menyenangkan, dapat memotivasi, memberi kesempatan peserta didik ruang untuk berekspresi sehingga dapat berkreativitas sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan serta psikologi peserta didik.

Berdasarkan kajian pustaka dan observasi langsung yang peneliti lakukan maka peneliti tertarik untuk memberikan dan menetapkan judul penelitian ini yaitu Pengembangan E-Modul dengan Teknik Flipbook Sebagai Bahan Ajar Menulis Teks Anekdot Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sebuah inovasi untuk pembelajaran bahasa Indonesia secara mandiri, khususnya pada pembelajaran menulis teks anekdot.

B. Tujuan Pengembangan

1. Tersedianya bahan ajar elektronik pada pembelajaran menulis teks anekdot yang dapat menyesuaikan gaya belajar siswa dan tanpa bantuan guru.

2. Terumuskan langkah-langkah penyusunan E-Modul berbasis multimodal dengan teknik flipbook pada pembelajaran menulis teks anekdot untuk siswa sekolah menengah kejuruan

3. Tersajinya bahan ajar E-Modul berbasis multimodal (teks, audio, dan video) pada pembelajaran menulis teks anekdot untuk siswa sekolah menengah kejuruan.

4. Tercapainya manfaat bahan ajar E-Modul berbasis multimodal yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan meningkatkan nilai pribadi dan siswa.

C. Manfaat Pengembangan E-Modul Berbasis Multimodal

Penelitian ini memiliki manfaat yang signifikan dalam pendidikan pada khususnya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi tenaga pendidik dan peserta didik, serta diharapkan pula memperoleh manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Menambah wawasan serta membantu guru dan siswa dalam mengembangkan E-Modul dengan teknik flipbook sebagai bahan ajar menulis teks anekdot pada siswa sekolah menengah kejuruan.

2. Manfaat Praktis

(9)

5

a. Menambah informasi mengenai kualitas dan kepraktisan E-Modul dengan teknik flipbook sebagai bahan ajar menulis teks anekdot.

b. Bagi guru, memudahkan pembuatan E-Modul dengan teknik flipbook sebagai bahan ajar menulis teks anekdot.

c. Bagi siswa, memudahkan dalam mendapatkan sumber belajar yang interktif dan menarik.

D. Desain Dan Pengembangan E-Modul

Tahap desain dan pengembangan E-Modul yang berlandaskan pada kebutuhan guru, siswa, dan tujuan pembelajaran. Berikut disajikan secara rinci dan bertahap mengenai pengembangan E-Modul dengan teknik Flipbook.

1. Bagian Awal

Bagian pendahuluan berisi sampul depan, daftar isi, glosarium, peta konsep, identitas sekolah, capaian pembelajaran, kompetensi awal, profil pelajar pancasila, sarana prasarana, target peserta didik, dan petunjuk penggunaan E-Modul.

Halaman sampul pada E-Modul Flipbook diberi judul “Modul Elektronik Teks Anekdot Untuk Siswa Sekolah Menengah Kejuruan” Pada halaman selanjutnya berisikan daftar isi dan glosarium. Terdapat penomoran halaman pada daftar isi yang memudahkan siswa untuk menemukan halaman yang akan dituju.

Halaman selanjutnya berisikan peta konsep, identitas sekolah, capaian pembelajaran, kompetensi awal, profil pelajar pancasila, sarana prasarana, target peserta didik, dan petunjuk penggunaan E-Modul. Bagian awal juga memuat instrument pengiring agar E-

Gambar 4. 1 Halaman Sampul Depan E-Modul

(10)

6

Modul menjadi lebih menarik. Kemudian pemilihan Background yang tidak berlebihan menambah fokus siswa terhadap E-Modul.

2. Bagian isi

Bagian isi memuat kegiatan pembelajaran 1, tujuan pembelajaran, uraian materi, rangkuman pembelajaran 1, latihan soal pembelajaran 1, kegiatan pembelajaran 2, tujuan pembelajaran, uraian materi, simpulan pembelajaran 2, latihan soal pembelajaran 2, penilaian diri, evaluasi, dan kunci jawaban.

Terdapat dua kegiatan pembelajaran dalam E-Modul menulis teks anekdot. Masing- masing kegiatan pembelajaran memuat tujuan pembelajaran, uraian materi, simpulan, dan latihan soal. Materi yang dalam E-Modul ini disajikan dalam berbagai fitur seperti teks, audio, dan juga video. Dengan adanya berbagai fitur yang terdapat dalam E-Modul, siswa dapat menentukan fitur belajar yang diinginkan. Rangkuman pada E-Modul disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi. Latihan soal disajikan dengan menggunakan essai agar meningkatkan kreativitas siswa dalam berkreativitas. Latihan soal dapat dikerjakan dengan mandiri melalui google form yang telah tertera pada link di E-Modul. Penilaian diri berisikan respon siswa terhadap E-Modul. Evaluasi dikerjakan pada akhir kegiatan pembelajaran 2 dengan tujuan supaya dapat mengukur keberhasilan siswa dalam melakasanakan pembelajaran 1 dan 2. Kunci jawaban berisikan alat bantu siswa untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Pedoman penskoran berfungsi sebagai pedoman siswa sebagai standar kelulusan dalam capaian pembelajaran.

Gambar 4. 2 Halaman Isi E-Modul

(11)

7 3. Bagian Penutup

Bagian penutup memuat tindakan lanjutan, harapan, kumpulan materi, daftar pustaka dan sampul belakang.

Tindak lanjutan berisi tindakan yang akan dilakukan oleh siswa untuk ke tahap salanjutnya pada pembelajaran bahasa Indonesia. Jika siswa sudah memahami materi teks anekdot dapat mempelajari materi selanjutnya yaitu materi cerita rakyat. Jika siswa yang masih belum memahami materi teks anekdot dapat berdiskusi dengan guru bahasa Indonesia. Harapan yang terdapat pada E-Modul berisi harapan bahwa E-Modul ini dapat dipergunakan secara mandiri tanpa bimbingan oleh guru, menambah wawasan mengenai teks anekdot, dan melaksanakan pembelajaran dengan kreatif, efektif, dan inovatif.

4. Pemilihan Media

Pemilihan media yang digunakan dalam mengembangan ini yaitu instrument pengiring E-Modul, audio pembelajaran, video pembelajaran, Hyperlink, dan Flipbook.

Media ini dapat membuat E-Modul menjadi lebih menarik. Keseluruh media dapat mempermudah siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan mandiri. Aplikasi yang digunakan dalam melakukan pengembangan E-Modul yaitu Microsoft Word, Canva, Plotagon, Samsung Recording, Flip PDF Profesional, Google Drive, Quiziz, dan Google form.

Gambar 4. 3 Halaman Sampul Belakang E-Modul

(12)

8

Tahap pertama yang dilakukan yaitu membuat bahan ajar dengan menggunakan Microsoft Word 365. Tahap ini peneliti menentukan judul E-Modul, capaian pembelajaran, profil pelajar pancasila, tujuan pembelajaran, materi, pembuatan latihan soal, rangkuman, dan rujukan.

Tahap kedua yaitu menyusun bahan ajar yang dikembangkan pada aplikasi Microsoft Word 365 ke aplikasi Canva. Pada tahap ini peneliti menyusun bahan ajar menjadi lebih menarik dengan menambahkan gambar, grafik, dan background E-Modul.

Tahap ketiga yaitu mengonversikan bahan ajar ke aplikasi Flip PDF Profesional. Ini merupakan tahap akhir dari penyusunan E-Modul. Tahap ini peneliti menambahkan intrumen pengiring, background E-Modul, video pembelajaran, audio pembelajaran, dan Hyperlink yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dalam menggunakan E-Modul. Keseluruh media yang disusun dapat dengan mudah digunakan oleh siswa secara mandiri.

E. Prosedur Penggunaan E-Modul

E-Modul berbasis multimodal dikembangkan untuk siswa dapat menggunakannya saat proses pembelajaran tanpa bantuan yang signifikan oleh guru. Dengan fitur yang sangat mudah untuk digunakan, maka siswa dapat memungkinkan menggunakan E- Modul dengan baik tanpa bantuan guru. E-Modul dikembangkan sesuai dengan gaya belajar siswa. E-Modul berbasis multimodal menyediakan fitur-fitur seperti teks, audio, dan video yang dapat siswa pilih sesuai dengan kemauan dan gaya belajar siswa. E-

Modul berbasis multimodal dapat diakses pada link

https://online.flipbuilder.com/xmpby/hslu/. Prosedur penggunaan E-Modul dapat dilihat pada bagan berikut.

(13)

9

Bagan. 1 Prosedur Penggunaan E-Modul

Bahan ajar E-Modul pada pembelajaran menulis teks anekdot berbasis multimodal dapat membantu siswa dalam melaksanakan pembelajaran menulis teks anekdot tanpa harus menggunakan alat tulis seperti kertas, pena, pensil, dan sebagainya. Penggunaan bahan ajar ini memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri tanpa bantuan yang signifian oleh guru. Hal ini dikarenakan, bahan ajar E-Modul berbasis multimodal menyediakan fitur-fitur yang dapat siswa gunakan secara mandiri mulai dari memahami materi hingga pengerjaan latihan soal dan evaluasi. Fitur-fitur pada E-Modul yang dapat siswa gunakan yaitu:

Pembelajaran Teks Anekdot Menggunakan

E-Modul

Mengamati Peta Konsep Memahami

Pendahuluan

Kegiatan Pembelajaran 1

Kegiatan Pembelajaran 2

Evaluasi

Membuat Teks Anekdot untuk Diposting pada

Media Sosial

(14)

10 1. Akses Cepat

Fitur akses cepat ini terdapat pada daftar isi E-Modul berbasis multimodal. Pada fitur akses cepat ini memungkinkan siswa untuk menelusuri halaman yang diinginkan.

Misal siswa ingin menelusuri halaman kegiatan belajar 1. Untuk mengakses halaman kegiatan belajar 1, siswa tidak perlu mencari halaman kegiatan belajar 1 tanpa perlu menjadi halaman per halaman. Siswa hanya perlu mengklik “kegiatan belajar 1” pada daftar isi kemudian E-Modul tersebut langsung mengarahkan siswa ke halaman kegiatan pembelajaran 1. Fitur ini dapat mempermudah siswa dalam menelusuri setiap halaman yang ada pada E-Modul.

2. Video, Audio, dan Teks

Fitur-fitur tersebut siswa dapat gunakan sesuai dengan keinginan siswa. Pemilihan fitur tersebut guna mempermudah siswa dalam memehami materi sesuai dengan gaya belajar siswa Fitur video yang ada pada E-Modul terdiri dari video pembelajaran sebelumnya, video rangkuman materi kegiatan pembelajaran 1 dan materi kegiatan pembelajaran 2. Fitur audio yang ada pada E-Modul terdiri dari audio teks anekdot dan audio rangkuman pembelajaran 1. Siswa yang cocok dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan audio akan dipermudah dengan adanya fitur tersebut dikarenakan siswa dapat mendengarkan tanpa perlu membaca teks. Kemudian fitur teks seperti pada umumnya, siswa yang lebih gemar melaksanakan pembelajaran dengan cara membaca lebih mudah memahami materi dikarenakan teks yang disajikan menarik dan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

3. Hyperlink

Fitur hyperlink ini dapat diakses pada latihan soal, pandangan siswa terhadap E- Modul, evaluasi, dan kumpulan materi teks anekdot. Fitur ini menggunakan Google Form yang dapat siswa akses dengan cara mengklik link yang tersedia pada E-Modul.

Siswa dapat mengerjakan latihan soal, evaluasi dengan menggunakan Quizziz, dan mengisi form pendapat mengenai E-Modul tanpa perlu menggunakan alat tulis. Hal ini dapat mempermudah siswa dan siswa dapat fokus mengerjakan latihan soal dan evaluasi.

(15)

11 4. Background dan musik pengiring

Fitur ini dapat meningkatkan semangat siswa dalam melaksanakan pembelajaran mandiri tanpa merasa bosan. Hal ini dikarenakan terdapat background dan musik pengiring yang memungkinkan siswa melaksanakan pembelajaran tanpa merasa bosan.

F. Kebermanfaatan E-Modul

Demi mengetahui kebermanfaatan E-Modul, peneliti melakukan penyebaran angket kepada siswa. Terdapat tiga sekolah dengan total 114 siswa yang menjadi responden terhadap penilaian E-Modul. Siswa merasa materi yang disajikan pada E-Modul terstruktur dan runtut dengan skor 4,54 berkategori sangat baik. Siswa merasa dapat dengan mudah memahami materi dengan menggunakan E-Modul dengan skor 4,34 berkategori sangat baik. Siswa merasa E-Modul yang disajikan berlandaskan pancasila dengan nilai kehidupan, nilai sosial, dan nilai moral dengan skor 4,46 berkategori sangat baik. Siswa merasa kalimat yang digunakan pada E-Modul jelas dan tidak bermakna ganda dengan skor 4,28 berkategori sangat baik. Siswa merasa E-Modul disajikan dengan bahasa yang komunikatif dengan skor 4,36 berkategori sangat baik. Siswa merasa bahasa yang disajikan pada E-Modul mudah dipahami dengan skor 4,54 berkategori sangat baik. Siswa merasa dengan menggunakan E-Modul membuat siswa untuk berpikir kritis mendapatkan skor 4,34 berkategori sangat baik. Siswa merasa E- Modul dapat memungkinkan siswa untuk mengerjakan tugas pada E-Modul secara mandiri dengan skor 4,43 berkategori sangat baik. Siswa merasa dengan menggunakan E-Modul dapat meningkatkan semangat belajar sehingga pembelajaran menjadi tidak membosankan dengan skor 4,46 berkategori sangat baik. Siswa merasa E-Modul dapat menyesuaikan gaya belajar siswa dengan skor 4,46 berkategori sangat. Siswa merasa E- Modul dapat membantu siswa dalam mendapatkan informasi dengan skor 4,55 berkategori sangat baik. Siswa merasa fitur audio dan video dapat mempermudah siswa dalam memahami materi dengan skor 4,50 berkategori sangat baik. Siswa merasa E- Modul dapat mempermudah siswa untuk mengambil keputusan dengan skor 4,45 berkategori sangat baik. Siswa merasa materi yang disajikan pada E-Modul dapat

(16)

12

memberikan siswa kesempatan untuk mengakses secara mandiri dengan skor 4,40 berkategori sangat baik.

Kemudian siswa merasa penyajian contoh yang ada pada E-Modul dapat mempermudah siswa dalam memahami materi dengan skor 4,53 berkategori sangat baik.

Siswa merasa dapat dengan mudah mengerjakan latihan soal pada E-Modul dengan skor 4,36 berkategori sangat baik. Siswa merasa penyajian E-Modul membawakan suasana yang menyenangkan dengan skor 4,50 berkategori sangat baik. Siswa merasa warna, ukuran dan bentuk gambar dapat menarik perhatian siswa dalam memahami materi dengan skor 4,39 berkategori sangat baik. Siswa merasa ukuran dan jenis huruf pada E- Modul mudah dibaca dengan skor 4,44 berkategori sangat baik. Siswa merasa audio dan video yang disajikan pada E-Modul menarik dengan skor 4,54 berkategori sangat baik.

Siswa merasa posisi teks dan gambar yang disajikan pada E-Modul seimbang dengan skor 4,51. Siswa merasa sampul depan dan sampul belakang dapat menarik perhatian siswa dengan skor 4,52 berkategori sangat baik. Secara keseluruhan bahan ajar E-Modul mendapatkan nilai kepraktisan oleh siswa dengan persentase 89% dengan kategori sangat praktis. Hal ini diperkuat dengan penelitian (Sari & Risqa, 2023) untuk nilai kepraktisan E- Modul mendapatkan nilai 97% dengan kategori sangat praktis.\

Produk akhir pengembangan E-Modul dengan teknik Flipbook sebagai bahan ajar menulis teks anekdot yaitu memiliki tujuan untuk membuat bahan ajar E-Modul dengan teknik Flipbook. Berdasarkan penilaian dan masukan dari para ahli, bahan ajar E-Modul dengan teknik Flipbook layak digunakan dan telah di uji efektivitasnya dengan kategori sangat valid. Selain itu produk yang dikembangkan dapat membantu siswa dalam melaksanakan pembelajaran teks anekdot secara mandiri. Dengan tampilan yang menarik dan penggunaan yang mudah dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berlangsung secara efektif sehingga pembelajaran menjadi tidak membosankan. Hal ini diperkuat dengan penelitian (Zinnurain, 2021) Bahan ajar Flipbook dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena penyajiannya yang menarik sehingga menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

(17)

13 G. Referensi

Abidin, Y. (2022). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimodal Terhadap Kemampuan Literasi Membaca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 8(1), 103–116.

https://doi.org/10.31949/jcp.v6i1.3429

Charlina, Septyanti, E., Putri Mustika, T., & Rahmi, A. (2022). Electronic module as learning needs to write exposition texts for junior high school students. Journal of Education and Learning (EduLearn), 16(2), 219–225.

Imron, I. F., & Aka, K. A. (2018). Peningkatan Kemampuan Menganalisis Fenomena Sosial dengan Penerapan Model Problem Based Learning. Pedagogia: Jurnal Pendidikan, 7(2), 102–110. https://doi.org/10.21070/pedagogia.v6i1

Kemendikbud. (2017). Panduan Praktis Penyusunan E- Modul. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Magdalena, I., Fauziah, S., Sari, P. W., & Berliana, N. (2020). Analisis Faktor Siswa Tidak Memperhatikan Penjelasan Guru. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(2), 283–

295. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara

Mulyati, L. (2016). Penggunaan Media Komik Strip dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Anekdot di SMK Negeri 1 Sumedang. Riksa Bahasa, 2(2).

Nenden, N., Dandan, M., & Saraswati, L. (2017). Penerapan Media Pembelajaran Digital Book dengan Kvisoft Flipbook Maker. Jurnal Pendidikan Fisika, 5(1), 25–32.

Rarasati, I. P., & Yurniawati, A. (2022). Analysis of Teacher Results on the Use of the Pancasila Character Electronic Module for Even Semester XI Class. Journal of Students Academic Research, 8(2), 174–186.

Safitri, I., Marsidin, S., & Subandi, A. (2020). Analisis Kebijakan terkait Kebijakan Literasi Digital di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(2), 176–

1809.

Sari, W. P., & Risqa, I. (2023). Pengembangan E-Modul Berbasisa Flip PDF Profesional.

Tsaqifa Nusantara, 2(1).

(18)

14

Siagian, B. A., & Sihombing, S. U. M. (2022). Optimalisasi Pendekatan Multimodal dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Bahasa, 11(4), 24–39.

Zinnurain. (2021). Pengembangan E-Modul Pembelajaran Interaktif Berbasis Flip PDF Corporate Edition Pada Mata Kuliah Manajemen Diklat. Jurnal Inovasi Riset Akademik, 1(1), 132–139.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Berbasis Proyek berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis teks anekdot pada siswa kelas X MAN 2

Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat mempengaruhi kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK YAPIM

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang pengaruh penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap kemampuan menulis

Data dari hasil prates nilai pengetahuan dan nilai keterampilan diperoleh nilai rata-rata 57,7 dengan taraf kemampuan kurang mampu memahami dan membuat teks

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk bahan ajar (LKPD), mendeskripsikan kelayakan produk bahan ajar (LKPD), dan menguji efektivitas bahan ajar berupa “LKPD Menulis

Hal ini tentu ada korelasinya dengan eksistensi bahan ajar berbasis teks anekdot sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Indonesia karena bahan ajar

10 Ghea Suramita Firdaus & Sri Fatmaning Hartatik – Pengembangan Modul Elektronik ‘Flipbook’ Sebagai Bahan Ajar Pengayaan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris KESIMPULAN Berdasarkan

Penelitian ini diberi judul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Anekdot Pada Mahasiswa Manajemen Kelas 3F Universitas PGRI Madiun”