Pembelajaran Bahasa Kelas Tinggi
A. Peran Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan
Dalam pembelajaran secara holistic, setiap anak memperoleh kesempatan untuk belajar dan mengajar. Baik guru dan murid bertanggung jawab untuk menyajikan informasi. Pemberian kesempatan pada murid untuk menyampaikan pendapat secara lisan dalam bentuk diskusi sangat besar artinya. Kesempatan ini dapat menjadikan latihan untuk murid mengemukakan kritik yang konstruktif.
B. Proses Menyimak
Pemahaman menyimak menjadi mudah bila penyimak mengetahui konteks wacana yang disimaknya. Faktor penting dalam menyimak ialah keterlibatan penyimak dalam berinteraksi dengan pembicara. Oleh karena itu anak – anak tidak mungkin dapat melaksanakan tugas menyimak dengan baik apabila mereka terganggu oleh pembicaraaan anak – anak lain.
C. Strategi Meningkatkan Kemampuan Menyimak
Setelah membacakan cerita atau artikel, guru hendaknya mengadakan diskusi mengenai bagian - bagian cerita atau artikel tersebut yang patut dipuji atau perlu diperbaiki. Guru sebaiknya mendaftar segi –
segi positif tersebut di papan tulis, sehingga setiap anak dapat melihat dan mendengar hal – hal penting yang sedang didiskusikan.
Kerja kelompok dapat menolong murid – murid mengembangkan sikap sosial yang positif, memberikan pengaturan keterampilan berbahasa yang spesifik, dan membantu guru menyelenggarakan pembelajaran yang sebaik mungkin. Selama setahun setiap anak akan mejadi anggota beberapa kelompok yang berbeda.
D. Proses Berbicara
Dalam proses belajar berbahasa di sekolah, anak – anak mengembangkan kemampuan secara vertikal tidak hiorizontal.
Maksudnya, mereka sudah dapat mengungkapkan pesan secara lengkap meskipun belum sempurna. Makin lama kemampuan tersebut menjadi semakin sempurna dalam arti strukturnya menjadi benar.
Berikut ini proses pembelajaran berbicara dengan berbagai jenis kegiatan, yaitu
1. percakapan berbicara estetik, salah satu kegiatan dilakukan yaitu bercerita.
2. berbicara untuk menyampaikan informasi atau untuk mempengaruhi, salah satu betuk kegiatan yakni melakukan wanwancara.
3. kegiatan dramatik, media bagi murid – murid untuk menggunakan bahasa verbal dan nonverbal dalam konteks yan bermakna.
E. Strategi Meningkatkan Kemampuan Berbicara dan Berpikir
Kesempatan yang baik untuk mengembangkan keterampilan berbicara ialah pada tahap publikasi dalam proses menulis. Banyak anak yang senang mengubah karangannya dalam bentuk drama pendek yang diperankan di kelas.
F. Berpartisipasi dalam Diskusi
Diskusi memberikan kesempatan kepada murid untuk berinteraksi dengan murid – murid yang lain dan guru, mengekspresikan pikiran secara lengkap, mengajukan berbagai pendapat, dan mempertimbangkan perubahan pendapat apabila berhadapan dengan bukti – bukti yang meyakinkan atau tanggapan yang masuk akal yang dikemukakan oleh peserta lain.
Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Tulis
A. Peran Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Tulis
Untuk mejadikan kegiatan belajar membaca dan menulis menarik bagi murid, guru perlu mencari altenatif kegiatan pembelajaran yakni memanfaatkan permainan dalam kegiatan pembelajaran. Permainan dapat diintegrasikan ke dalam pengajaran temasuk pengajaran bahasa Indonesia.
Untuk mendorong guru megintegrasikan permainan dalam kegiatan belajar membaca dan menulis permulaan, berikut perihal konsep dasar permainan:
1. Teori permainan, teori konstruktif mengemukakan perkembangan intelek manusia melibatkan dua proses yakni asimilasi dan akomodasi, teori psikodinamik mengemukakan permainan adalah aktivitas katarsis yang dapat mengarahkan anak menguasai situasi – situasi sulit.
2. Manfaat permainan, kegiatan permainan dapat diamati dari segi kognisi, sosial, emosi, dan fisik anak.
B. Proses Membaca
Pengajaran membaca sangta tepat digunakan sebagai sarana untuk membimbing anak menjadi pembaca yang mandiri dan menumbuhkan
minat baca. Melalui pengajaran membaca bersuara, guru dapat menjadikan barang cetak menjadi hidup. Melalui cara ini guru dapat memberikan contoh cara membaca dengan kecepatan, irama, dan suara yang tepat serta guru dapat mengajak anak untuk memasuki dunia buku menjadikan anak lebih dekat dengan bahasa tulis. Cara yang ditempuh untuk mengajak anak mengakrabi buku :
1. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan 2. Perkenalkan buku - buku baru
3. Pilih waktu yang paling tepat
4. Beri kesempatan untuk merespon isi buku 5. Berikan bimbingan dalam memahami bacaan
6. Berikan kesempatan untuk mendiskusikan hasil membaca 7. Gunakan cara dan waktu yang bervariasi
C. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca
Untuk meningkatkan kemampuan membaca murid sekolah dasar.
Guru perlu memperhatikan perihal:
1. Pemilihan bahan ajar membaca, kriteria pemilihan bahan ajar komponen, fungsi, organisasi, seleksi, gradasi, dan presentasi.
2. Metode pengajaran, dibedakan menjadi dua macam yakni membaca tanpa buku dan membaca dengan buku.
D. Strategi Pengucapan
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk megenali cara mengucapkan suatu kata:
Strategi 1 : analisis dan sintesis fonik
Strategi 2 : keseluruhan kata dan mengucapkan
Strategi 3 : meminta seseorang untuk megucapkan untuk anda Strategi 4 : unsur konteks
Strategi 5 : SAS (structural analysis and synthesis) Strategi 6 : melihat pengucapannya dalam kamus
E. Problem Umum yang Dihadapi Anak dalam Membaca
Berikut kesulitan – kesulitan yang umumnya dihadapi murid dalam membaca :
1. Pramembaca, yakni kurang mengenali huruf
2. Membaca bersuara, yakni membaca kata demi kata, pemparafrasean yang salah, miskin pelafalan, penghilangan, pengulangan, pembalikan, penyisipan, penggantian, dan menggunakan gerak bibir.
3. Pemecahan kode, meliputi kesulitan konsonan, kesulitan vokal, kesulitan diftong, kesuliltan menganalisis struktur kata, dan tidak mengenali makna kata dalam kalimat.
F. Proses Menulis
Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang yang bersifat fleksibel. Rangkaian aktivitas yang dimaksud meliputi : pramenulis, penulis draft, revisi, penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan.