MAKALAH INDIVIDU
PENGEMBANGAN MEDIA KOTAK CATUR UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD
MATERI KPK DAN FPB
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika Dasar
Dosen Pengampu : Dr. Sudi Prayitno, M.Si
Oleh;
Suparman Rosid : (I2T02310027)
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pembelajaran Matematika Kelas IV SD dengan Media Kotak Catur KPK dan FPB Pada Materi FPB dan KPK”
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pengembangan Pembelajaran Matematika Dasar” yang diberikan oleh Dr.
Sudi Prayitno, M.Si. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan penulis terkait dengan“Pembelajaran Matematika Kelas IV SD dengan media Kotak Catur KPK dan FPB Pada Materi FPB dan KPK”. Penulis juga berterima kasih Dr.
Sudi Prayitno, M.Si yang telah memberikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata kesempurnaan baik materi atau tata cara penulisannya. Namun penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, oleh karena itu dengan rendah hati dan tangan terbuka penulis akan sangat senang menerima saran dan kritik dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca terkhusus bagi penulis. Akhir kata penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan dan kesalahan.
Mataram, 12 April 2024
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...2
BAB I PENDAHULUAN...4
A. Latar Belakang...4
B. Rumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penulisan...6
D. Manfaat Penulisan...6
BAB II KAJIAN TEORI...8
A. Pembelajaran Matematika...8
B. Media Pembelajaran...8
C. Manfaatan Media Pembelajaran...9
D. Ciri-ciri Media Pembelajaran...10
E. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran...11
F. Media Kotak Catur KPK dan FPB...12
1. Media Kotak Catur KPK dan FPB...12
2. Pembelajaran dengan Media Kotak Catur KPK dan FPB dengan Model PjBL...13
BAB III PEMBAHASAN...22
A. Kesimpulan... 22
B. Rekomendasi...22
DAFTAR PUSTAKA 23
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap (Winkel dalam Festiawan, 2020:3).
Artinya proses belajar harus menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut bisa terjadi karena sengaja maupun tidak disengaja. Dari proses belajar tersebut muncullah evaluasi yang nantinya akan menghasilkan suatu nilai yang disebut hasil belajar.
Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis maupun tes perbuatan (Latifah, 2011). Hasil belajar tersebut sering digunakan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami suatu pelajaran. Semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa, maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi, begitupula sebaliknya. Untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan maka perlu adanya kegiatan atau proses pembelajaran yang tepat dan menarik. Maka dari itu, guru harus bisa membuat media atau alat peraga untuk menunjang keberhasilan belajar siswa.
Media pembelajaran di SD merupakan salah satu sumber yang digunakan guru ketika proses belajar-mengajar. Makmun (2014) mengungkapkan bahwa berdasarkan teori Piaget, siswa usia SD (usia 7-12 tahun) berada pada tahap operasi konkret. Siswa usia SD telah memahami operasi logis seperti pada pembelajaran matematika dengan bantuan benda- benda konkret. Salah satu karakteristik pembelajaran matematika di SD adalah menggunakan pendekatan induktif. Siswa akan memahami suatu konsep melalui percobaan atau
media pembelajaran yang konkret. Pemahaman konsep pada matematika merupakan prasyarat untuk menguasai materi atau konsep selanjutnya. Oleh karena itu, media digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan konsep materi. Media sangat membantu siswa dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Melalui penggunaan media pembelajaran yang nyata, dapat membantu siswa untuk memahami pengetahuan yang disampaikan guru. Media pembelajaran sangat banyak jenisnya, dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, guru perlu memahami karakteristik dari masing-masing media tersebut sehingga dapat memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran tertentu.
Salah satu mata pelajaran yang membutuhkan media adalah matematika. Sebagian siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit dan menakutkan, dengan adanya fenomena ini perlu adanya tindakan seperti penggunaan media pembelajaran agar siswa tidak merasa takut dan kesulitan lagi dalam belajar matematika.
Seperti yang diketahui bahwa matematika merupakan ilmu pasti yang bisa dikatakan menjadi induk ilmu dari segala ilmu pengetahuan (Sanismi dan Fathani 2016:19). Meskipun matematika merupakan ilmu yang sangat penting, namun seringkali dipahami dengan cara yang salah. Ilmu matematika sering sekedar dipahami sebagai rumus- rumus yang kebanyakkan siswa kurang menyukai. Materi KPK dan FPB merupakan bagian dari mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Materi yang terkait tentang kelipatan persekutuan terbesar dan faktor persekutuan terbesar. Siswa SD di kelas IV masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi tentang KPK dan FPB, hal ini dikarena penyampaian konsep KPK dan FPB oleh guru masih disajikan dalam bentuk pohon faktor dan tidak menggunakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran tersebut.
Dan hal ini merupakan salah faktor penyebab hasil belajar siswa tidak meningkat.
Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV sekolah dasar, maka perlu dikembangkan adanya media pembelajaran yang tepat agar dapat mengoptimalkan kemampuan siswa, memudahkan siswa untuk menerima pelajaran, meningkatkan minat siswa dalam belajar dan menciptakan suasana pembelajaran yang tidak membosankan.
Dengan latar belakang di atas, peneliti ingin mengembangkan media Kotak Catur KPK dan FPB. Kotak Catur KPK dan FPB pada materi KPK dan FPB diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan siswa, memudahkan siswa untuk menerima pelajaran, meningkatkan minat siswa dalam belajar dan menciptakan suasana pembelajaran yang tidak membosankan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penilisan ini adalah:
1. Bagaimana pembelajaran model PjBL yang menghasilkan produk media Kotak Catur KPK dan FPB?
2. Bagaimana pembelajaran matematika materi KPK dan FPB dengan bermain menggunakan media Kotak Catur KPK dan FPB?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:
1. Pembelajaran model PjBL yang menghasilkan produk media Kotak Catur KPK dan FPB?
2. Pembelajaran matematika materi KPK dan FPB dengan bermain menggunakan media Kotak Catur KPK dan FPB?
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah:
1. Bagi penulis
Penulis dapat meningkatkan kemampuan meneliti melalui
eksperimen modifikasi bentuk papan catur menjadi media pembelajaran materi KPK dan FPB.
2. Bagi pembaca
Dengan membaca tulisan ini, pembaca dapat menambah pengetahuan bagaimana implementasi pembelajaran matematika dengan media Kotak Catur FPB dan KPK.
3. Bagi guru
Dengan membaca tulisan ini, guru dapat menambah pengetahuan bagaimana implementasi pembelajaran matematika dengan media Kotak Catur FPB dan KPK. Selanjutnya guru dapat mencobanya dalam proses pembelajarannya.
4. Bagi siswa
Pembelajaran matematika materi pecahan dengan menggunakan media Kotak Catur KPK dan FPB diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep yang diajarkan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembelajaran Matematika
Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar adalah matematika.
Matematika jelas berbeda dengan mata pelajaran lain dalam beberapa hal berikut, yaitu :
a. Objek pembicaraannya abstrak, sekalipun dalam pengajaran di sekolah anak diajarkan benda-benda kongkrit, siswa tetap didorong untuk melakukan abstraksi,
b. Pembahasan mengandalkan tata nalar, artinya info awal berupa pengertian dibuatkan seefesien mungkin, pengertian lain harus dijelaskan kebenarannya dengan tata nalar yang logis,
c. Pengertian/konsep atau pernyataan sangat jelas berjenjang sehingga terjaga konsistennya,
d. Melibatkan perhitungan (operasi),
e. Dapat dipakai dalam ilmu lain serta dalam kehidupan sehari-hari (Rizki Rora Wandini M., 2019).
Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga yang dapat memperjelas materi yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh siswa. Setiap konsep yang abstrak dan baru dipahami oleh siswa perlu diberi penguatan, agar bertahan lama dalam memori ingatan siswa, sehingga melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya.
B. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin, yakni media yang secara harafiahnya berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2017:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis beras adalah menusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah dapat disebut juga dengan media.
Sadiman (2008), menyatakan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa agar proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung dengan baik.
Beberapa pengertian dari media pembelajaran adalah sebagai berikut (Cecep Kustandi, 2011) :
1. Media pembelajaran diguanakan sebagai komunakasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
3. Media memiliki pengertian fisik yang dikenal dengan hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba oleh panca indera.
4. Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video), atau perorangan (misalnya: buku, komputer).
Dari beberapa pengertian media pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan kita yang dapat digunakan sebagai pengantar atau perantara untuk menyampaikan informasi dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (peserta didik).
C. Manfaat Media Pembelajaran
Pemanfaatan media dalam pembelajaran akan menyebabkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan berpengaruh secara psikologis terhadap peserta didik.
Sehingga media mempunyai fungsi yang sangat penting dalam proses belajar-mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan (Fiska Komalasari, 2017).
Menurut Ensiclopedi of Educational Research dalam Teknologi Pembelajaran oleh Fatah Syukur (2005:127) nilai atau manfaat media pembelajaran adalah :
• Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir sehingga mengurasi verbalitas.
• Memperbesar perhatian siswa.
• Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu belajar lebih mantap.
• Memberi pengalaman yang nyata.
• Menumbuhkan perilaku yang teratur dan kontinu.
• Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan bahasa.
• Memberikan pengalam yang tidak diperoleh dengan cara lain.
• Memberikan konsep yang sebenarnya secara realita dan teliti.
• Membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar.
D. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Menurut Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media dipergunakan dan apa saja yang dapat dilakukan media yang guru mungkin tidak mampu atau kurang efesien untuk melakukannya. Adapun ciri-ciri pendidikan tersebut antara lain :
• Ciri Fiksatif
Ciri ini menggunakan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan mengkomunikasikan suatu peristiwa atau
suatu objek peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket computer dan film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan camera dapat dengan mudah diproduksi kapan saja diperlukan.
• Ciri Manipulatif
Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari, dapat disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time lapse recording.
• Ciri Distributif
Ciri distributif yaitu ciri dimana dimungkinkannya suatu objek ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif lama mengenai kejadian ini.
Dari ciri-ciri media yang sudah dijelaskan di atas dapat digambarkan bahwa ciri-ciri media pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian adalah ciri distributif. Media lembar catur disajikan dalam bentuk ruang yang dapat dilihat oleh siswa sehingga dalam kejadiannya siswa dapat mengalami langsung tentang saluran informasi yang diberikan oleh guru.
E. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan dan penggunaan media dalam pembelajaran, seperti yang berkenaan dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakter siswa atau sasaran, jenis media yang diinginkan (audio, visual atau audio-visual), atau mungkin media yang bersifat diam atau gerak, keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat dan luasnya jangkauan yang dilayani.
Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan pada proses pembelajaran adalah pertimbangan yang paling utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:
Ketepatan dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih
atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan- tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran.
Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya media pembelajaran harus sesuai dengan pelajaran yang akan diajarkan. Bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat mmerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat dan dipahami oleh guru.
Keterampilan guru dalam memahaminya, apapun jenis media yang diperlukan guru harus mampu menggunakannya dalam proses pengajaran. Secanggih apapun medianya, tidak mempunyai apa-apa bila guru tidak dapat menggunakannya dalam pengajaran untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga nedia tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.
Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media untuk pengajaran dan pendidikan harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa.
F. Media Kotak Catur KPK dan FPB 1. Media Kotak Catur KPK dan FPB
Kotak Catur KPK dan FPB adalah mengadopsi bentuk gambar- gambar segi empat yang digunakan dalam permainan catur. Jika dalam papan catur terdiri atas 64 kotak persegi (8 baris dan 8 kolom) yang disusun dalam 2 warna berselang-seling yaitu warna hitam dan putih, maka pada Kotak Catur KPK dan FPB tidak harus demikian, jumlah kota persegi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan warnanya pun dapat disesuaikan sesuai selera. Media Kotak Catur KPK dan FPB adalah suatu media visual dalam pembelajaran matematika yang merupakan inovasi baru sebagai media pembelajaran matematika.
Menurut Saundayana H (2014 : 59) media visual merupakan media yang mengandalkan dan memiliki kelebihan dalam indera penglihatan yang di dalamnya merupakan media dua dimensi yang terdapat unsur- unsur seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur agar media tetsebut sesuai dengan fungsinya yakni agar siswa tertarik dengan adanya media tersebut dan memiliki kualitas media yang baik.
Media Kotak Catur KPK dan FPB ini terbuat dari kertas manila, sehingga pembuatannya cukup mudah dan dapat melibatkan siswa dalam pembuatnnya sebagai bentuk projek. Sedikit memodifikasi pada desain media dimana setiap kotak persegi diberi angka secara berurutan mulai dari angka 1 dan seterusya. Jika pada permainan catur menggunakan pion, maka pada media Kotak Catur KPK dan FPB siswa dapat menggantinya menggunakan benda-benda lain seperti: permen, tutup botol, kerikil atau benda lainnya yang mudah didapatkan siswa di lingkungan sekitar.
2. Pembelajaran dengan Media Kotak Catur KPK dan FPB dengan Model PjBL
Salah satu model pembelajaran yang sering digaungkan dalam implementsi kurikulum merdeka adalah pembelajaran dengan model PjBL (Projeck Base Learning) atau pembelajaran berbasis proyek.
PjBL memiliki enam sintak yaitu: (1) pertanyaan mendasar, (2) mendisain rancangan proyek, (3) menyusun jadwal pembuatan, (4) memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek, (5) menguji hasil dan (6) evaluasi pengalaman belajar. Dalam model pembelajaran PjBL siswa akan menghasilkan sebuah produk sebagai hasil pembelajaran atau produk yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
Salah satu contohnya adalah proyek pembuatan Kotak Catur KPK dan FPB yang selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran materi KPK dan FPB.
Adapun langkah-langkah pembelajaran materi KPK dan FPB
dengan model PjBL dan media Kotak Catur KPK dan FPB secara utuh dapat dicermati dalam lampiran RPP di halaman 25. Namun untuk memberikan gambaran sederhana prosesnya dapat penulis uraikan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pembelajaran PjBL yang menghasilkan produk media Kotak Catur FPB dan KPK yang selanjutnya digunakan sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Sintak pertama: Pertanyaan mendasar
Pada sintak pertama guru menayangkan slide PPT berisi pertanyaan mendasar, berdiskusi dengan siswa tentang PPT yang ditayangkan. Slide berisi permasalahan sehari-hari yang terkait dengan materi KPK dan FPB.
Gambar slide PPT
2. Sintak kedua: Mendisain perencanaan produk
Pada sintak kedua guru membagikan lembar proyek berisis prosedur pembuatan proyek.
Gambar tugas proyek
Lembar proyek ini berisi prosedur atau langkah-langkah membuat Kotak Catur KPK dan FPB sebagai berikut:
a. Buatlah kelompok dengan anggota 5 atau 6 orang b. Sediakan alat dan bahan yang dibutuhkan: Alat (Kertas,
pensil, spidol, pewarna, penggaris)
c. Sediakan dua buah benda/biji yang berbeda masing-masing 20 biji
d. Buatlah garis vertikal dan horizontal sehingga membentuk kota segi empat seperti pada gambar di atas.
e. Berikan warna yang menarik pada masing-masing kotak dengan rapi.
f. Tuliskan nomor pada kotak mulai dari nomor 1 dan seterusnya seperti pada gambar di atas
g. Berikan nama “Kotak Catur KPK dan FPB”
h. Berikan garis pinggir agar terlihat lebih rapi 3. Sintak ketiga: Menyusun jadwal pembuatan
Pada sintak ketiga guru dan siswa menyepakati jadwal pembuatan proyek untuk sama-sama memperhatikan batas
waktu yang telah disepakati.
4. Sintak keempat: Memonitoring keaktifan dan perkembangan produk
Pada sintak yang keempat, siswa telah mulai membuat peroyek.
Di sini guru akan memantau keaktifan siswa, melihat perkembangan proyeknya dan membimbing jika ada yang mengalami kesulitan.
Dokumentasi keseruan membuat media Kotak Catur KPK dan FPB
membuat garis menuliskan nomor
Memberi warna Memberi warna
Guru memantau keaktifan siswa Guru memantau keaktifan siswa
Guru memantau perkebangan proyek
Guru memantau perkebangan proyek
Memantau perkebangan proyek Proyek selesai
5. Sintak kelima: Menguji hasil
Pada sintak kelima ini guru dan siswa berdiskusi cara penggunaan Kotak Catur KPK dan FPB yang telah dibuat.
b. Adapun gambaran sederhana langkah penggunaan media Kotak Catur KPK dan FPB dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menentukan KPK dari dua bilangan
a. Sebelumnya siswa harus sudah memahami materi kelipatan bilangan.
Contoh: kita akan bermain mencari KPK dari 4 dan 6
Kelipatan 4 = 4 8 12 16 20 24 Kelipatan 6 = 6 12 18 24 30 36 b. Tandai setiap kelipatan yang muncul pada media Kotak Catur KPK
dan FPB, misalnya kelipatan 4 ditandai dengan lingkaran warna kuning, dan kelipatan 6 ditandai dengan lingkaran warna hijau.
c. Bila dua lingkran (warna kuning dan hijau) terdapat pada satu angka kelipatan, maka angka tersebut adalah KPK.
d. Karena KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil, pada angka yang terdapat dua lingkaran tersebut cari angka yang paling terkecil, maka angka yang terkecil tersebut adalah nilai KPK nya.
Perhatikan gambar berikut!
2. Menentukan FPB dari dua bilangan
a. Sebelumnya siswa harus sudah memahami faktor bialangan.
Contoh: kita akan bermain mencari FPB dari 24 dan 36
24 36
1 24 1 36
2 12 2 18
3 8 3 12
4 6 4 9
6 6
Jadi faktor dari 24 = 1 2 3 4 6 8 1 2
24
Jadi faktor dari 36 = 1 2 3 4 6 9 1 18 36
2
b. Tandai faktor yang sudah ditemukan pada media Kotak Catur KPK dan FPB. Misalnya faktor dari 24 dengan lingkaran warna merah dan faktor dari 36 dengan lingkaran warna biru.
c. Bila dua lingkaran terdapat pada angka faktor, maka angka tersebut adalah FPB.
d. Karena FPB adalah Faktorisasi Persekutuan Terbesar, pada angka yang terdapat dua pin tersebut cari angka yang paling terbesar, maka angka yang terbesar tersebut adalah nilai FPB nya.
Perhatikan gambar berikut!
Selanjutnya siswa menyelesaikan LKPD yang berisi masalah yang ada pada slide PPT dengan memanfaatkan media Kotak catur KPK dan FPB (Lampiran Halaman 32 s.d. 36).
6. Sintak keenam: evaluasi pengalaman belajar
Pada sintak keenam siswa melakukan persentasi, memaparkan hasil
proyek dan pemecahan masalah pada LKPD yang telah dikerjakan.
Dokumentasi keseruan bermain mencari KPK dan FPB dengan media Kotak Catur KPK dan FPB
Proses menentukan kelipatan Proses menentukan kelipatan
Proses menentukan KPK Proses menentukan KPK
Menentukan faktor
Proses menentukan FPB Proses menentukan FPB
Proses menentukan FPB Pesentasi hasil
Pesentasi hasil Pesentasi hasil
BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN
Pembelajaran Matematika selama ini dikenal sebagai pembelajaran yang sulit dan membosankan. Hal ini disebabkan salah satunya karena teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan konsep matematika sangat terbatas dan tidak real. Sehingga siswa sangat kesulitan dalam memahaminya. Karakteristik matematika yang bersifat abstrak sangat bertentangan dengan tahap perkembangan kognitif anak usia Sekolah Dasar yang termasuk dalam operasional konkret. Oleh karena itu, untuk mengkonkretkan pengetahuan siswa guru dapat memanfaatkan media pembelajaran sebagai salah satu saran untuk menyampaikan informasi. Dan tentunya siswa harus dilibatkan dalam penggunaan sarana tersebut agar mereka mampu belajar secara bermakna melalui pengalaman belajar tersebut. Penggunaan benda-benda sekitar sangat dianjurkan dalam mengkonkretkan pengetahuan siswa, karena semakin dekat siswa dengan lingkungan belajar semakin tinggi kemampuan mereka untuk dapat menerima dan menggabungkan pengetahuannya tersebut.
B. REKOMENDASI
Guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran tidak terbatas pada Kotak Catur KPK daan FPB seperti yang penulis tawarkan.
Guru juga dapat menggunakan media lainnya seperti media congklak KPK dan FPB, media dakon KPK dan FPB dan sebagainya sebagai sumber belajar siswa. Poin terpentingnya adalah siswa mampu untuk menerima materi secara konkret.
DAFTAR PUSTAKA
Fatah Syukur. (2005:127). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Menggunakan Adobe Flash untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn. Studi Kasus: SD Al Madinah Semarang.
Festiawan, Rifqi. 2020. Belajar dan Pendekatan Pembelajaran.
Universitas Jendral soedirman. Jurnal Academia Edu
Arsyad. 2017. Pengembangan Media Kantong Matika Pada Materi FPB dan KPK untuk Siswa Kelas IV SDN 38 Mataram Tahun Ajaran 2019/2020.
Kustandi, Cecep. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Papan Stik pada Materi Operasi Hitung Perkalian Siswa Kelas II MI Al- Makmun. 2014. Media Pemahaman Konsep KPK dan FPB Bagi Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar Berdasarkan Analisis Permainan Congklak.
Noor Latifah. 2011. Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Contextual Taeching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Tirtoadi Tahun Ajaran 2010/2011.
Rizki, R. W. M. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Adobe Flash Di SD Negeri 4 Metro Barat
Sadiman. 2008. Pengembangan Media Pembelajaran Explosion Box Kelas VIII SMP pada Materi Sistem Pencernaan Manusia.
Sundayana, H. Rostina. (2014). Media dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika: Bandung: Alfabeta.
Sunismi, S., & Fathani, A. H. (2016). Uji Validasi E-Module Matakuliah Kalkulus I Untuk Mengoptimalkan Student Centered Learning Dan Individual Learning Mahasiswa S-1. Jurnal Review Pembelajaran Matematika, 1(2), 174–191.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SD Negeri 42 Ampenan Muatan Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : I V /
Materi Pokok : FPB dan KPK
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit (2 x pertemuan) A. KOMPETENSI INTI
KI 1
: Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI
2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
KI
3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4
: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Matematika
Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Menjelaskan dan menentukan faktor
persekutuan, faktor
persekutuan terbesar (FPB), kelipatan
persekutuan, dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3.6.1 Menentukan kelipatan dari dua bilangan yang ditentukan (C3) 3.6.2 Menentukan faktor dari dua
bilangan yang ditentukan (C3) 3.6.3 Menemukan KPK dari dua
bilangan yang ditentukan (C4) 3.6.4 Menemukan FPB dari dua
bilangan yang ditentukan (C4) 4.6 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan faktor
persekutuan, faktor persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan
4.1.1 Merumuskan penyelesaikan masalah yang terkait dengan FPB dan KPK(P4)
4.1.2 Mendisain produk penyelesaian masalah yang terkait dengan
persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan kehidupan sehari-har
FPB dan KPK (P5)
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang diharapkan yaitu sebagai berikut:
1. Melalui pengamatan video edukasi kelipatan bilangan, peserta didik mampu menentukan kelipatan dari dua bilangan yang ditentukan dengan tepat.
2. Melalui pengamatan vedio edukasi factor bilangan, peserta didik mampu menentukan factor dari dua bilangan yang ditentukan dengan tepat.
3. Melalui kegiatan bermain kotak catur KPK, peserta didik mampu menemukan KPK dari dua bilangan yang ditentukan dengan tepat 4. Melalui kegiatan menentukan factor dari dua bialangan dan bermain
kotak catur FPB, peserta didik mampu menemukan FPB dari dua bilangan yang ditentukan dengan tepat.
5. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu merumuskan penyelesaikan masalah yang terkait dengan FPB dan KPK dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
6. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu mendisain penyelesaikan masalah yang terkait dengan FPB dan KPK dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
D. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER 1. Religius
2. Nasionalis 3. Kerjasama
E. MATERI PEMBELAJARAN 1. KPK
2. FPB
F. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : TPACK
Model : PjBL (Problem Based Learning)
Metode : Permainan, Diskusi dan Ceramah G. MEDIA PEMBELAJARAN
Buku materi/bahan ajar
Kotak Catur KPK FPB (proyek siswa)
Vedio pembelajaran Faktor dan kelipatan Bilangan https://www.youtube.com/watch?v=P90a7w-JbY0
PPT
LCD Proyektor
LKPD
H. SUMBER BELAJAR
1. Hobri Susanto,dkk.2018. Senang Belajar Matematika Kelas 4. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Gunanto dan Deasy Adhalia. Matematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta.
Gelora Aksara Pratama
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN Tahap
Pembelajara n
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Kegiatan
pendahuluan (orientasi)
Persiapan:
Guru memberikan salam dan peserta didik menjawab salam
Pembelajaran dimulai dengan berdo’a dipimpin oleh salah seorang peserta didik yang ditunjuk.
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Menghidupkan suasana dengan permainan konsentrasi dan menyanyikan lagu ”Maju tak gentar”
Apersepsi:
Menghubungkan materi pelajaran sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan
15 menit
@
Pertemuan I dan II
Tahap Pembelajara
n
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Orientasi:
Guru menyampaikan tema yang akan dipelajari.
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari hari ini
Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai peserta didik melalui pembelajaran
Kegiatan Inti Sintak PjBL Pertanyaan Mendasar
Pertemuan ke-1 (60 menit)
Guru menayangkan PPT dengan LCD proyektor:
1. Slide pertama
Cerita seorang Ibu kantin sekolah kebingungan menyiapkan konsumsi selama bulan September 2022 untuk Banu dan Nining yang dilatih untuk persiapan lomba mewakili sekolah. Banu latihan setiap 3 hari sekali dan mulai tanggal 3 September, sedangkan Nining latihan setiap 5 hari sekali dan muali latihan tanggal 5 September. Ibu kantin ingintahu tanggal berapa harus menyiapkan konsumsi untu Banu? untuk Nining? Dan tanggal berapa mereka latihan bersama?
2. Slide Kedua
Cerita Pak Darmawan yang bingung membagikan 25 Kg beras dan 40 butir telur. Pak Darmawan ingin membagikannya ke anak yatim sebanyak mungkin dengan adil (sama banyak).
Berapa anak yatim yang bisa diberikan?
Guru menanyakan peserta didik ”apa yang harus dilakukan siswa kelas 4 sebagai solusi untuk membantu Ibu kantin dan Pak Darmawan?”
Guru menjelaskan, agar peserta didik dapat lebih mudah membantu ibu kantin dan pak Darmawan, maka mereka harus belajar KPK dan FPB tapi sebelumnya mereka akan membuat proyek kotak catur KPK dan FPB terlebih dahulu yang akan digunakan dalam mempelajari materi KPK dan FPB.
Guru menginformasikan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk disiapkan masing-masing kelompok. (kertas, pensil, spidol, pewarna, penggaris)
Mendesain Guru membagi peserta didik dalam kelompok
Tahap Pembelajara
n
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Perencanaan
Produk Guru membagikan lembar prosedur pembuatan proyek kotak catur KPK FPB
Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok mengetahui prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan.
Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek pemecahan masalah meliputi pembagian tugas, persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan
Menyusun Jadwal Pembuatan
Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan- tahapan dan pengumpulan).
Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan Bersama
Memonitoring Keaktifan dan Perkembangan proyek
Peserta didik melakukan pembuatan proyek sesuai jadwal, mencatat setiap tahapan, mendiskusikan masalah yang muncul selama penyelesaian proyek dengan guru
Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan
Menguji Hasil Setelah proyek Kotak Catur KPK FPB selesai, guru dan peserta didik berdiskusi cara penggunaan kotak catur KPK FPB
KPK
1. Guru memberikan dua bilangan
2. Peserta didik menunjukkan kelipatan dari dua bilangan dengan kotak catur KPK FPB
3. Pesert didik menemukan KPK dari dua bilangan tersebut
FPB
1. Guru memberikan dua bilangan
2. Peserta didik menentukan faktor dari dua bilangan dan menunjukkan faktor dari dua bilangan dengan kotak catur KPK FPB 3. Peserta didik menemukan FPB dari dua
bilangan tersebut
Guru membagikan LKPD yang memuat masalah ibu kantin dan pak Darmawan
Guru membimbing peserta didik merumuskan
Pertemuan ke-2 (60 menit)
Tahap Pembelajara
n
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu penyelesaian masalah apa yang diketahui dan
ditanyakan dan bagimana menyelesaikannya
Peserta didik berdiskusi dan menyelesaikan masalah pada LKPD dengan memanfaatkan kotak catur KPK FPB
Sebagai laporan proyek, Peserta didik mengisi LKPD dengan membuat jadwal sederhana untuk solusi Ibu kantin, dan hitungan yang tepat untuk solusi pak Darmawan
Evaluasi Pengalaman Belajar
Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan
Setiap kelompok memaparkan laporan, peserta didik yang lain memberikan tanggapan, dan bersama guru menyimpulkan hasil proyek
Guru memberikan evaluasi mandiri bagi peserta didik
Kegiatan
Penutup Sebagai penutup guru mereview semua kegiatan yang sudah dilakukan dan meminta peserta didik melakukan refleksi kegiatan.
Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran.
Kelas ditutup dengan doa bersama.
10 menit
@
pertemuan I dan II
J. PENILAIAN 1. Prosedur Penilaian
a. Proses Belajar
Menggunakan format pengamatan, dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir.
b. Penilaian hasil belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tertulis.
2. Teknik Penilaian
a. Penilaian sikap : observasi proses diskusi pembelajaran b. Penilaian pengetahuan : tes tulis (esay)
c. Penilaian keterampilan : observasi unjuk kerja (persentasi) Pedoman penskoran Nilai akhir = skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
3. Kriteria Keberhasilan Peserta didik a. Proses Belajar
Dikatakan berhasil jika 70% peserta didik mampu menunjukkan dengan nilai di atas 70
b. Hasil Belajar
Dikatakan berhasil jika 75% peserta didik mencapai nilai di atas KKM (68).
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal) atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
5. Pengayaan
a. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
b. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
c. Direncanakan berdasarkan indikator atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas misalnyaPeserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda dalam buku panduan guru. Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.
32 Mengetahui
Kepala Sekolah,
Rukayah , S.Pd.
NIP. 19651231 199011 2 011
Mataram, …………..2024 Guru Kelas
Suparman Rosid , S.Pd NIP. 198610102020121006
Menentukan gagasan utama dan gagasan pendukung
Topik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Siswa dapat:
1. Merumuskan penyelesaikan masalah yang terkait dengan FPB dan KPK dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
2. Mendisain penyelesaikan masalah yang terkait Tujuan
SDN 42 AMPENAN Mata pelajaran : Matematika
Kelas/semester: 4/
Kelompok : Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kompetensi dasar 4.6 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan faktor persekutuan, faktor
persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan kehidupan sehari-har
Indikator 4.1.1 Merumuskan
penyelesaikan masalah yang terkait dengan FPB dan KPK(P4)
4.1.2 Mendisain penyelesaian masalah yang terkait dengan FPB dan KPK (P5)
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 6 siswa 2. Cermati masalah pada gambar di atas
3. Diskusikan apa yang kelomok kalian akan buat/lakukan untuk membantu Ibu kantin
4. Rumuskan penyelesaian masalah dengan menentukan apa yang diketahi dan ditanyakan dari masalah ibu kantin 5. Tuliskan solusi/ pemecahan masalah yang kelompok kalian
temukan dalam lembar yang disediakan.
6. Disain jadwal kegiatan latihan Banu dan Nining, sesuaikan dengan kalender bulan September 2022 dibawa ini.
7. Bahas/uji kembali jadwal yang telah dibuat agar sesuai harapan sebelum dipersentasikan
8. Perwakilan kelompok mempersentasikan hasil kerja Prosedur
MASALAH 1
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
35 1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 6 siswa
2. Cermati masalah pada gambar di atas
3. Diskusikan solusi apa yang kelomok kalian akan buat untuk membantu Pak Darmawan
Prosedur
MASALAH 2
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 6 siswa 2. Cermati masalah pada gambar di atas
3. Diskusikan solusi apa yang kelomok kalian akan buat untuk membantu Pak Darmawan
4. Rumuskan penyelesaian masalah dengan menentukan apa yang diketahi dan ditanyakan dari masalah pak Darmawan
………
………
………
………
Nama Yatim Beras yg diterima Telur yg diterima
… … …
… … …
… … …
… … …
… … …
Jumlah yatim penerima = …
Toatal beras yang dibagi = …
Total telur yang dibagi = …