• Tidak ada hasil yang ditemukan

pembelajaran matematika

N/A
N/A
Aznita Adyans

Academic year: 2024

Membagikan "pembelajaran matematika"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI PENGUKURAN WAKTU, JARAK, DAN KECEPATAN (Makalah ini dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Pembelajaran Matematika)

Dosen Pengampu:

Isrofil, M. Pd.I NIDN. 2106129002

Oleh:

Aznita : NIM. 21.01.0002

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

HIDAYATULLAH BATAM 2023 M/ 1444 H

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala Rahmat-Nya yang telah memberikan ilmu serta nikmat sehat sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabiyullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam yang telah membawa kita dari alam kebodohan hingga ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Tidak lupa juga saya ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Pada makalah ini penulis akan membahas “Materi pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan”. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.

Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Batam, 25 Mei 2024

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan...2

D. Manfaat...2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Pembahasan pengukuran waktu...3

B. Pembahasan pengukuran jarak...8

C. Pembahasan pengukuran kecepatan...10

BAB III PENUTUP...13

A. Kesimpulan...13

B. Saran... 13

DAFTAR PUSTAKA...14

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

materi pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan adalah penting dalam pengajaran matematika, terutama pada tingkat sekolah dasar. Materi ini membantu siswa memahami konsep dasar tentang waktu, jarak, dan kecepatan yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan memungkinkan siswa untuk memahami dan menganalisis fenomena alam yang kompleks, seperti pergerakan benda, perjalanan, dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu aktivitas.

Dalam pengajaran matematika, materi pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan memungkinkan siswa untuk memahami konsep-konsep seperti satuan waktu, satuan jarak, dan satuan kecepatan. Siswa juga dapat memahami cara menghitung waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu aktivitas, menentukan jarak dua buah benda, dan menentukan kecepatan suatu benda. Dengan demikian, siswa dapat memahami dan menganalisis fenomena alam yang kompleks dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan waktu, jarak, dan kecepatan.

Pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam perencanaan perjalanan, pengukuran waktu dan jarak sangat berguna untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dan jarak yang harus ditempuh. Dalam kehidupan industri, pengukuran kecepatan sangat berguna untuk menentukan efisiensi dan produktivitas proses produksi. Oleh karena itu, materi pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan sangat penting dalam pengajaran matematika dan kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tentang pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan?

2. Bagaimana penyelesaian tentang pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan?

(5)

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian tentang pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan.

2. Untuk mengetahui penyelesaian tentang pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan.

D. Manfaat

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya wawasan pembaca tentang apa peran, hak dan kewajiban seorang guru. Makalah ini juga berguna sebagai kajian ilmiah tentang mata kuliah pembelajaran matematika.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Penulis, sebagai wahana untuk melatih kemampuan menulis karya tulis ilmiah sekaligus sebagai penambah pengetahuan, dan konsep keilmuan pembelajaran matematika.

2. Pembaca, sebagai media informasi ataupun referensi tentang pembelajaran matematika.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengukuran waktu

Pengukuran waktu adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengamatan terhadap objek, yaitu pekerja, hingga memperoleh waktu kerja setiap prosesnya. Pengukuran waktu kerja melibatkan pengamatan langsung di lokasi pekerjaan, serta penggunaan peralatan yang sesuai seperti stopwatch. Data yang dihasilkan dari pengukuran waktu kerja dapat digunakan untuk menentukan waktu siklus pekerjaan, waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan, dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu elemen kerja.

Pengukuran waktu kerja juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode sampling, yang melibatkan pengamatan secara random atau acak, serta metode waktu jam henti yang memungkinkan pengukuran waktu dengan cara mengulang (snap back method).

Dalam beberapa industri, pengukuran waktu kerja sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Misalnya, dalam industri produksi minuman sari temulawak, pengukuran waktu kerja dapat membantu dalam menghemat waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk menghaluskan bahan baku. Dengan menggunakan alat penghalus kapasitas besar, waktu yang dibutuhkan untuk menghaluskan bahan baku dapat ditekan menjadi 10 menit, dibandingkan dengan waktu sebelumnya yang mencapai 2158,8 detik.

Pengukuran waktu kerja juga dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pekerjaan. Misalnya, dalam industri pengemasan, pengukuran waktu kerja dapat membantu dalam menghemat waktu delay dan meningkatkan efisiensi pengemasan. Dengan menggunakan alat pengemasan yang lebih efektif, waktu yang dibutuhkan untuk mengemas produk dapat ditekan menjadi 4 jam, dibandingkan dengan waktu sebelumnya yang mencapai 1 malam.

(7)

Dalam beberapa penelitian, pengukuran waktu kerja telah digunakan sebagai metode untuk menentukan standar waktu yang dibutuhkan pekerja secara wajar untuk menyelesaikan suatu elemen kerja. Misalnya, dalam penelitian tentang pengukuran waktu kerja untuk produksi donat, standar waktu yang dibutuhkan pekerja secara wajar untuk menyelesaikan suatu elemen kerja dapat ditemukan, seperti tahap persiapan bahan (4,6 menit), tahap mixing (22,7 menit), tahap pembentukan adonan (32,6 menit), tahap penggorengan (70,25 menit), dan tahap topping (87,8 menit).

Dalam beberapa contoh soal, pengukuran waktu dapat diterapkan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas. Misalnya, jika seseorang membutuhkan 3 jam untuk menyelesaikan suatu tugas, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut dapat dinyatakan dalam satuan waktu seperti jam, menit, atau detik.

Dalam beberapa penjelasan, pengukuran waktu dapat diterapkan untuk memahami konsep satuan waktu seperti jam, menit, detik, hari, minggu, bulan, dan tahun. Misalnya, dalam penjelasan tentang ukuran satuan waktu, dijelaskan bahwa waktu atau masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.

Pengukuran waktu kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengamatan dengan objek yaitu pekerja hingga memperoleh waktu kerja setiap prosesnya, menghitung waktu siklus dengan memakai peralatan yang sesuai. Pengukuran waktu kerja ini bertujuan untuk menentukan waktu penyelesaian suatu pekerjaan dan menentukan waktu baku. Waktu baku ini sangat diperlukan untuk berbagai keperluan, seperti man power planning (perencanaan kebutuhan tenaga kerja), menentukan setandar biaya dan membantu persiapan anggaran, dan lain-lain.

Pengukuran waktu kerja merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengamatan dengan objek yaitu pekerja hingga memperoleh waktu kerja setiap prosesnya, menghitung waktu siklus

(8)

dengan memakai peralatan yang sesuai (Ginting, 2009). Data dari hasil pengamatan yang bisa diukur yaitu waktu siklus pekerjaan, dengan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan mulai bahan awal proses didalam unit proses hingga unit keluar. Pada dasarnya pengukuran waktu tergolong menjadi dua bagian yaitu (Ginting, 2009):

1. Melakukan pengukuran waktu yang dilakukan dalam keadaan langsung dengan pengukuran dilokasi pekerjaan dengan kegiatan pekerjaan tersebut mulai dijalankan, untuk metode pengukuran pengambilan langsung bisa dibagi menjadi dua, diantaranya (Ginting, 2009):

a) Metode sampling pekerjaan

Pengamat tidak harus terus menerus berada di lokasi kerja, tetapi melakukan kegiatan pengamatan sekali kali yang telah ditentukan dengan cara random/acak. Karena dalam satu hari kerja akan dibagi satuan waktu yang besarnya bisa ditentukan pengukur .

b) Metode waktu jam henti/ stopwatch

Dalam pengukuran jam henti bisa dilakukan tiga cara (Ginting, 2009):

 Dengan metode mengulang (snap”back”method), merupakan aktivitas pengukuran waktu dengan secara mengulang, stopwatch dapat dijalankan hingga akhir bagian kerja diamati dan ditulis. Untuk bagian mengukur

proses lainnya stopwatch dikembalikan ketitik nol

 Metode kontinue (continious method), pada awalnya stopwatch dinyalakan dan pengamatan dari awal proses kerja sampai selesai. pengamat dan pencatatan waktu kumulatif digunakan dalam proses kerja.

 Metode akumulatif (accumurlative method), adalah pengukuran waktu dengan menggunakan dua stopwatch dengan cara digabung, apabila stopwatch pada awalnya disiapkan, maka stopwatch yang kedua terhenti dengan otomatis dan

(9)

sebaliknya. Pengukuran waktu dengan cara akumulatif kemungkinan dibaca langsung dengan masing-masing bagian kerja.

2. Pengukuran waktu secara tidak langsung adalah pengukuran waktu yang telah tidak harus berada langsung dilokasi kerja. tetapi bisa dilaksanakan dengan cara melihat grafik atau tabel yang tersedia, dengan catatan harus memahami jalannya produksi yang sedang diproses dengan elemen-elemen gerakan, contohnya data waktu baku.”

Awalilah pembelajaran ini dengan bertanya kepada anak-anak. Contoh pertanyaannya sebagai berikut:

a. Ibu guru bertanya kepada Ani, “berapa umurmu sekarang?” Ani menjawab bahwa umurnya sekarang adalah 12 tahun.

b. Ibu guru bertanya kepada Ita, “berapa usia adik bayimu?” Ita menjawab, 5 bulan.

Sampaikan bahwa tahun dan bulan adalah satuan-satuan waktu.

Tanyakan kepada siswa, “adakah satuan waktu yang lain yang telah kalian kenal? Coba tuliskan!” mungkin anak-anak menjawab bulan, minggu, hari, jam, menit, dan detik. Sampaikan pula bahwa ada satuan waktu yang lain lagi, yaitu abad, dasawarsa, windu, dan lustrum atau pancawarsa. Apabila masih ada siswa yang bingung, jelaskan hubungan-hubungan itu. Untuk menjelaskannya, apabila diperlukan, gunakan alat peraga kalender dan jam dinding. Hubungan-hubungan itu adalah sebagai berikut:

a. 1 abad = 100 tahun

b. 1 dasawarsa (dekade) = 10 tahun c. 1 windu = 8 tahun

d. 1 lastrum (pancawarsa) = 5tahun e. 1 tahun = 12 bulan

f. 1 tahun = 365 hari (untuk bukan tahun kabisat / tahun yang bilangan tahunnya tidak habis dibagi 4)

(10)

g. 1 tahun = 366 hari (untuk tahun kabisat / tahun yang bilangan tahunnya habis dibagi 4)

h. 1 minggu = 7 hari i. 1 hari = 12 jam j. 1 jam = 60 menit k. 1 menit = 60 detik

Waktu merupakan sarana yang paling dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari untuk dikenal dan diketahui oleh anak/siswa. Satuan waktu adalah lamanya suatu peristiwa berlangsung sebagai contoh:

 Lamanya waktu bersekolah dalam sehari

 Lamanya seseorang pergi kepasar dan Kembali lagi adalah 2 jam

 Lamanya pertandingan sepakbola dalam satu babak

 Dan lain-lain.

Satuan hal yang diketahui dan ditekankan kepada siswa adalah hubungan antara jam, menit, dan detik adalah merupakan kelipatan 60.

contoh 1:

pukul 3 dini hari, ditulis 03.00 yaitu 3 jam setelah tengah malam. Pada sisi lain, pukul 3 sore ditulis 15.00. baik pukul 3 dini hari maupun pukul 3 sore, gambar permukaan jamnya sama.

Contoh 2:

Suatu perjalanan dimulai dari pukul 07.20 dan berakhir pada pukul 23.35 pada hari yang sama. Berapa lama perjalanan itu?

Cara 1 :

Dari pukul 07.20 sampai pukul 08.00 = 40 menit

Dari pukul 08.00 sampai pukul 23.35 = 15 jam 35 menit

15 jam75 menit = 16jam15mnt Jadi, lamanya perjalanan tersebut adalah 16 jam 15 menit.

Cara 2:

23.35 07.20 16.15

(11)

Jadi, lamanya perjalanan itu 16 jam 15menit.

B. Pengukuran jarak

Pengukuran jarak adalah proses mengukur jarak antara dua titik atau lokasi. Jarak dapat diukur dalam berbagai satuan, seperti meter, kilometer, mil, atau bahkan tahun cahaya dalam konteks astronomi. Pengukuran jarak digunakan untuk menggambarkan seberapa jauh atau dekat suatu objek atau tempat terhadap yang lain. Dalam beberapa bidang, seperti geometri, jarak antara dua titik dihitung dengan menggunakan rumus yang telah dikenal, seperti teorema Pythagoras untuk mengukur jarak antara dua titik di bidang datar.

Pengukuran jarak dapat dilakukan dengan cara yang lebih kasar menggunakan skala peta atau langkah, atau secara lebih teliti menggunakan alat ukur seperti rantai ukur, pita ukur, odometer, atau alat ukur jarak elektronik. Pengukuran jarak juga mencakup pengukuran jarak horizontal, vertikal, dan miring, dengan menggunakan alat ukur seperti waterpas atau teodolit.

Dalam beberapa situasi, pengukuran jarak langsung dilakukan dengan menggunakan alat pengukur jarak langsung seperti pita ukur, langkah, atau alat ukur jarak elektronik. Alat-alat ini memungkinkan pengukuran jarak yang lebih akurat dan cepat, terutama dalam situasi di mana jarak yang harus diukur sangat jauh atau memiliki variasi yang signifikan.

Pengukuran jarak juga memiliki aplikasi dalam berbagai bidang, seperti survei, geodesi, dan astronomi. Dalam survei, pengukuran jarak digunakan untuk mengukur luas dan bentuk wilayah, serta untuk membuat peta yang lebih akurat. Dalam geodesi, pengukuran jarak digunakan untuk mengukur bentuk dan ukuran bumi, serta untuk membuat sistem koordinat yang lebih akurat. Dalam astronomi, pengukuran jarak digunakan untuk mengukur jarak antara objek astronomi dan Bumi, serta untuk memahami struktur dan evolusi alam semesta.

Pengukuran jarak adalah salah satu konsep penting dalam matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks pembelajaran matematika, pengukuran jarak membantu siswa memahami

(12)

konsep geometri dan fisika yang lebih dalam. Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengukuran jarak pada pembelajaran matematika:

1. Penggunaan Skala: Skala adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur jarak. Skala dapat berupa meteran, satuan panjang, atau skala yang digunakan dalam pengukuran jarak. Dalam penggunaan skala, siswa harus memahami cara mengukur jarak menggunakan skala yang tepat dan akurat.

2. Penggunaan Media Realita: Penggunaan media realita seperti model 3D atau simulasi dapat membantu siswa memahami konsep pengukuran jarak secara lebih interaktif. Dengan menggunakan media realita, siswa dapat melihat bagaimana jarak dihitung dan diukur secara langsung, yang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memahami konsep ini.

3. Penggunaan Rumus: Rumus matematika seperti rumus kecepatan dan jarak dapat membantu siswa memahami bagaimana jarak dihitung dan diukur. Dengan memahami rumus, siswa dapat menghitung jarak secara lebih efektif dan efisien.

4. Penggunaan Contoh Kasus: Contoh kasus yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa memahami bagaimana pengukuran jarak digunakan dalam situasi yang berbeda. Dengan melihat contoh kasus, siswa dapat memahami bagaimana jarak dihitung dan diukur dalam situasi yang lebih spesifik.

Dalam pengukuran jarak, penting untuk memahami cara mengukur jarak yang tepat dan akurat. Dengan memahami cara mengukur jarak, siswa dapat menggunakan konsep ini dalam berbagai situasi dan aplikasi yang berbeda, seperti dalam kehidupan sehari-hari atau dalam bidang teknologi dan rekayasa.

Cara mengukur jarak pada matematika melibatkan penggunaan rumus yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang diberikan. Rumus jarak yang paling umum digunakan adalah:

S = v x t Dimana :

(13)

 s adalah jarak yang ditempuh (satuan km, m, dll.)

 v adalah kecepatan (satuan km/ jam, m/s, dll.)

 t adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut (satuan jam, menit, dll.)

Dengan menggunakan rumus ini, Anda dapat menghitung jarak yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu jika kecepatan benda diketahui. Sebaliknya, jika jarak dan waktu diketahui, Anda dapat menghitung kecepatan benda menggunakan rumus:

t = s / v

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin juga perlu menggunakan rumus kecepatan rata-rata yang dinyatakan sebagai:

Rata-rata kecepatan = total jarak/ total waktu.

Namun, cara mengukur jarak yang paling efektif dan akurat biasanya tergantung pada konteks dan situasi yang diberikan dalam soal.

Konsep jarak berkaitan dengan Panjang garis terpendek yang menghubungkan dua titik. Dalam kehidupan nyata, sering kita berbicara tentang jarak, misalnya jarak Jakarta-Surabaya adalah 793 km. satuan jarak antara lain meter dan kilometer.

Contoh :

Jarak kota P ke kota Q pada peta 3,5 cm. skala peta 1.600.000.

tentukan jarak sebenarnya!

Jawab: jarak sebenarnya = jarak pada peta x skala = 3,5 x 600.000

= 2.100.000 cm = 21 km

Jadi jarak kota P ke kota Q adalah 21 km.

C. Pengukuran kecepatan

Pengukuran kecepatan adalah proses menghitung kecepatan suatu benda berdasarkan jarak yang ditempuh dan waktu yang dibutuhkan.

Rumus kecepatan yang umum digunakan adalah:

v = s / t Dimana:

(14)

 v adalah kecepatan (satuan km/jam, m/s, dll.)

 s adalah jarak yang ditempuh (satuan km, m, dll.)

 t adalah waktu yang dibutuhkan (satuan jam, menit, dll.)

Dengan menggunakan rumus ini, Anda dapat menghitung kecepatan suatu benda jika jarak dan waktu diketahui. Contoh soal pengukuran kecepatan dapat ditemukan dalam berbagai situasi, seperti:

 sebuah mobil berjalan 240 km dalam waktu 4 jam. Berapa kecepatan mobil tersebut?

 Seorang atlet berlari 100 meter dalam waktu 12 detik. Berapa kecepatan atlet tersebut?

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin juga perlu menggunakan rumus kecepatan rata-rata yang dinyatakan sebagai:

 Rata-rata kecepatan = total jarak / total waktu

Namun, cara mengukur kecepatan yang paling efektif dan akurat biasanya tergantung pada konteks dan situasi yang diberikan dalam soal.

Ketika melakukan perjalanan dengan motor, kecepatan rata-rata 60 km/ jam, tidak berarti bahwa kita selalu berjalan pada kecepatan 60 km/

jam, melainkan bahwa kita menempuh 60 km selama satu jam. Kecepatan rata-rata adalah perbandingan antara seluruh jarak yang ditempuh oleh suatu benda terhadap sekuruh waktu yang diperlukan.

D. Hubungan jarak, waktu, dan kecepatan.

Salahsatu dari jarak, waktu, atau kecepatan dapat ditentukan apabila dua di antaranya diketahui. Ada dua cara untuk menentukan salah satu dari jarak, waktu, atau kecepatan, yaitu:

a. Dengan perbandingan

Jarak berbanding lurus dengan waktu. Artinya jika jarak yang ditempuh semakin jauh, waktu yang dibutuhkan semakin banyak, sehingga untuk menyelesaikan masalah jarak dan waktu ini melalui perbandingan senilai. Kecepatan berbanding terbalik dengan waktu.

Artinya semakin besar kecepatan, semakin sedikit / kecil waktu yang dibutuhkan, sehingga untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan

(15)

masalah kecepatan dan waktu dapat diselesaikan dengan perbandingan berbalik nilai.

b. Dengan rumus

Hubungan jarak, waktu, dan kecepatan dirumuskan sebagai s = v x t Dengan ketentuan sebagai berikut:

s = jarak t = waktu contoh:

sebuah mobil dapat menempuh jarak 300 km dalam 5 jam. Jika kecepatan monil tetap, berapakah jarak yang ditempuh mobil itu dalam 4 jam?

Cara 1: (dengan perbandingan senilai)

waktu jarak

5 300

4 x

(16)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah mempelajari materi pengukuran waktu, jarak dan kecepatan, diharapkan dapat memahami masalah-masalah yang dihadapi para guru SD khususnya dalam membelajarkan materi tersebut serta alternatifnya.

Kesimpulan materi pengukuran waktu adalah bahwa pengukuran waktu sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam matematika. Pengukuran waktu melibatkan penggunaan alat ukur waktu yang sesuai, seperti jam dan stopwatch, untuk mengukur waktu dalam satuan detik, menit, dan jam. Kesimpulan ini juga menekankan pentingnya penggunaan satuan waktu yang tepat dalam berbagai aplikasi, seperti dalam analisis waktu kerja, pengukuran kecepatan, dan pengukuran jarak.

Kesimpulan ini didasarkan pada analisis yang dilakukan terhadap berbagai sumber, termasuk penelitian dan makalah yang membahas tentang pengukuran waktu dan aplikasinya dalam berbagai bidang.

B. Saran

Makalah yang kami buat ini, mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahannya. Tetapi dalam makalah ini kami membahas tentang materi pengukuran waktu, jarak, dan kecepatan dalam pembelajaran matematika.

Di mana dalam makalah ini mencantukan beberapa poin penting yaitu pengertian, permasalahan dan penyelesaiannya. Besar harapan kami agar makalah yang kamu buat ini berguna dalam kehidupan sehari-hari.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Ekowati, dyah worowirastri, dkk. 2018. Ethnomatika (belajar konsep matematika menggunakan budaya nusantara), (malang: universitas Muhammadiyah malang)

Pujiati dkk. 2008. Permasalahan Pembelajaran Jarak, Waktu, dan Kecepatan serta Alternatif Pemecahannya di SD, (Yogyakarta: Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika)

Tim eureka edutech. 2024. Intensif bedah materi dan soal UTBK-SNBT, (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA)

Udari, dini fima. 2020. Buku matematika aktivitas siswa SD / MI, (Jakarta pusat: PT. kompas ilmu)

Referensi

Dokumen terkait

Memahami konsep dan operasi hitung bilangan pecahan serta dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan

• CI adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi matakuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa untuk.. membuat

Melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran problem based learning peserta didik dapat memahami teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari serta

3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari Konsep dasar geografi pola Diberikan pernyataan kemudian peserta didik menentukan

Bahan ajar matematika berbasis teknologi yang dilengkapi masalah- masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari dan terapan konsep matematika dalam konsep lain

KD : 3.3 Memahami konsep reaski eksoterm dan endoterm, sistem dan lingkungan serta perubahan entalpi dalam

Berbasis Permasalahan Kontekstual Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik diharapkan dapat menerapkan konsep-konsep

Mengingat keterkaitan antar konsep dalam matematika, antara konsep matematika dengan bidang ilmu lain maupun antara konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari merupakan bagian yang