• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI METODE HALAQOH DI SDIT HARAPAN BUNDA PURWOKERTO - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA MELALUI METODE HALAQOH DI SDIT HARAPAN BUNDA PURWOKERTO - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. Penerapan pembentukan karakter religius saat ini mutlak diperlukan, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah dan di lingkungan sosial. Bahkan saat ini, tidak hanya sejak usia dini hingga remaja, namun hingga dewasa, pembentukan karakter religius mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidup bangsa ini.

Karena karakter religius (Islam) adalah ciri yang melekat pada diri seseorang atau benda yang menunjukkan identitas, ciri, keyakinan atau kesan keislaman. Namun sesuai dengan perkembangannya, halakoh digunakan sebagai metode pendidikan Islam yang dilaksanakan secara terprogram dengan penjabaran materi yang telah ditentukan seperti yang dilaksanakan oleh SDIT Harapan Bunda Purwokerto. Mengucapkan alhamdulillahi rabbil'alamin, atas nikmat dan petunjuk Allah SWT. sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “PEMBENTUKAN KARAKTER AGAMA SISWA MELALUI METODE HALAQOH DI SDIT HARAPAN BUNDA PURWOKER”.

Tesis ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.

Latar Belakang Masalah

Sebagaimana pernyataan Theodore Rosevelt yang dikutip Thomas Lickona menjelaskan bahwa mendidik seseorang hanya tentang pemikirannya dan bukan tentang akhlaknya sama dengan mendidik seseorang yang berpotensi menjadi ancaman bagi masyarakat.4 Oleh karena itu, untuk meningkatkan moralitas dan karakter siswa, pendidikan karakter harus diimplementasikan. Melalui pendidikan karakter diharapkan dapat mendorong peserta didik menjadi manusia yang intelektual dan berkepribadian unggul, serta berakhlak mulia sebagaimana tujuan dan fungsi pendidikan nasional. 4 Thomas Lickona, Panduan Lengkap Pendidikan Karakter Mendidik Siswa Menjadi Cerdas dan Baik, (Bandung: Nusa Media, 2013), Pg.

Karakter religius ini sangat dibutuhkan siswa dalam menghadapi perubahan zaman dan kemerosotan moral, dalam hal ini siswa diharapkan mampu memiliki standar baik dan buruk serta bertindak berdasarkan ketentuan dan ketentuan agama. Menurut Ny. Tri Asmianti, S.P selaku kepala sekolah SDIT Harapan Bunda Purwokerto, visi Halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto adalah membentuk anak-anak yang berkarakter, beragama dan berkepribadian Islami. Pada observasi awal yang dilakukan peneliti pada hari Jum'at tanggal 24 Oktober 2014, peneliti memperoleh informasi bahwa SDIT Harapan Bunda Purwokerto dalam Pembentukan Karakter Religius tidak hanya pembelajaran di kelas tetapi juga melalui metode halaqah.

Berdasarkan pemaparan tentang pentingnya pembentukan karakter di sekolah, sebagai upaya mempersiapkan generasi Indonesia yang berkarakter baik maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Metode Halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto".

Rumusan Masalah

Definisi Operasional

Yang dimaksud dengan istilah karakter religius dalam kajian ini adalah budi pekerti, budi pekerti, akhlak atau kepribadian, sikap, tingkah laku seseorang yang dibentuk dengan memperoleh berbagai kebijakan (kebajikan) berdasarkan ajaran agama. Metode halakah yang peneliti maksud disini adalah metode pengajaran khusus PAI yang diprogramkan dengan membentuk lingkaran untuk mempelajari ajaran Islam, beranggotakan 10 sampai 12 siswa, yang dilakukan oleh SDIT Harapan Bunda Purwokerto. Metode halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto dilakukan seminggu sekali yaitu pada hari Senin.

SDIT Harapan Bunda Purwokerto adalah sekolah dasar ideologi Islam terpadu di bawah naungan Yayasan Permata Hati yang semula hanya terletak di Jl. Demikianlah apa yang dimaksud dengan pembentukan karakter religius siswa melalui metode Halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto. 16 Samsul Munir Amin, Mempersiapkan Masa Depan Anak Secara Islami, (Jakarta: Sinar Grafik Offset, 2007), hlm.15. . adalah upaya ustadz/ustadzahzah untuk membimbing santri melalui metode halaqoh agar santri dapat memahami ajaran Islam secara utuh sehingga memiliki keyakinan terhadap kekuasaan Allah SWT dan membentuk santri yang memiliki karakter religius yang dapat mengantarkan santri untuk hidup aman dan sejahtera di dunia dan di akhirat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang bagaimana karakter religius siswa dibentuk melalui metode Halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto.

Kajian Pustaka

Buku tersebut menjelaskan bahwa pendidikan karakter dapat diartikan sebagai usaha sadar dan kompromi untuk mempelajari kebenaran atau kebaikan, mencintainya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini memaparkan strategi pembelajaran karakter, wawasan pembelajaran karakter, dan dasar-dasar pembelajaran karakter. Penelitian tentang pendidikan karakter ini bukanlah penelitian yang pertama, namun juga pernah diteliti oleh Fakih Hamdani yang dalam tesisnya berjudul Pembentukan Karakter Religius Pada Siswa SMP Negeri 8 Purwokerto Kabupaten Banyumas menjelaskan bahwa karakter dapat dibangun melalui keteladanan. , pembiasaan, menciptakan suasana kondusif, memelihara kedisiplinan, serta integrasi dan internalisasi.

Menciptakan suasana yang kondusif berfungsi untuk membentuk karakter religius dari dimensi penghayatan, pengalaman, praktik ibadah dan pengetahuan agama. Sedangkan yang akan peneliti lakukan dalam hal ini adalah menyelidiki pembentukan karakter religius siswa melalui metode halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto yang dilakukan di kelas V. Penelitian selanjutnya dilakukan pada tahun 2010 oleh Ifah Fajriya dengan judul “Metode Pengembangan”. Karakter anak di TK Diponegoro 106 Purwokerto Tahun Pelajaran 2009-2010”.

Disertasi ini membahas tentang upaya guru dalam mengembangkan karakter (Fitroh, akhlak) pada anak dengan mengacu pada pendidikan karakter dasar yang dirumuskan oleh Indonesia Heritage Foundation (IHF) yang dilakukan pada tahun ajaran TK Diponegoro 106 Purwokerto. Para skippies ini memiliki persamaan dan perbedaan dari penelitian yang telah peneliti lakukan, salah satu persamaannya adalah sama-sama berbicara tentang character building. Sedangkan perbedaannya terletak pada tesis yang membahas metode pembinaan karakter sedangkan peneliti membahas pola atau konsep atau metode halaqoh yang digunakan dalam pembentukan karakter religius siswa melalui metode halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto.

Selain itu ada pula penelitian yang dilakukan oleh Maskinil Fuad, Lektor Kepala Departemen Dakwah STAIN Purwokerto pada tahun 2013 berjudul; Fokus penelitian ini menitikberatkan pada proses halaqah sebagai pembinaan kelompok pada suatu komunitas, dalam hal ini komunitas Jama'ah Tarbiyah di Purwokerto dengan kajian etnografi yaitu penelitian dengan mengamati fenomena sosial yang terjadi pada komunitas tersebut. Sedangkan peneliti dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada pembentukan karakter religius siswa melalui metode halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto.

Kemudian perbedaan lainnya adalah peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan yaitu keseluruhan konsep pengungkapan rahasia tertentu, yang dilakukan dengan mengumpulkan data dalam keadaan yang wajar, menggunakan cara kerja yang sistematis, terarah dan bertanggung jawab, sehingga tidak merugi. sifat ilmiahnya atau jenis kegiatan dan proses pengambilan data dan informasi yang wajar terkait dengan masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu di fasilitas. Halaqah sebagai Model Bimbingan Kelompok Pengembangan Kepribadian Muslim (Studi Etnografi Pada Komunitas Jma'ah Tarbiyah di Kota Purwokerto)".

Sistematika Pembahasan

Dari metode penelitian ini akan diperoleh data tentang pembentukan karakter religius melalui metode halaqoh.

PENUTUP

Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mencoba memberikan saran untuk Pembentukan Karakter Religius Siswa melalui Metode Halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto. Bagi sekolah perlu dibuatkan evaluasi dan rapor kegiatan halaqoh bagi orang tua siswa agar lebih mudah mengetahui akhlak siswa di sekolah. Bagi murobbi perlu adanya latihan pembuatan media pembelajaran dalam metode halaqoh agar muttarobbi dapat dengan cepat menginternalisasikan hikmah dalam metode halaqoh.

Bagi siswa melalui proses pembentukan karakter religius siswa melalui metode halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto dengan benar dan menerapkan pendidikan karakter tidak hanya di sekolah tetapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Kata Penutup

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada dosen pembimbing Dra. Mahmudah, M.Pd.I yang telah mendukung, menyemangati dan memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini, SDIT Harapan Bunda Purwokerto yang selalu membantu penulis dalam mencari data. Demikian yang dapat penulis uraikan dalam penelitian ini, walaupun banyak kesalahan dan kekurangan, semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca lainnya.

GAMBAR 2  FOTO HALAQOH
GAMBAR 2 FOTO HALAQOH

PEDOMAN OBSERVASI

PEDOMAN WAWANCARA 1. Guru PAI

PEDOMAN OBSERVASI

Jawab: sekolah ini merupakan sekolah formal yang mendukung kegiatan PAI melalui metode Halaqoh sehingga ada nuansa islami (budaya keagamaan) yang sangat kental dalam setiap kegiatannya, sehingga hal inilah yang membedakan SDIT Harapan Bunda Purwokerto dengan sekolah dasar pada umumnya. Jawab: Program-program unggulan, antara lain program khusus Tahfidzul Qur'an sebagai bentuk konsentrasi bidang hafalan dan hafalan Al-Qur'an bagi siswa, dan metode halakoh sebagai metode khusus penunjang pembelajaran Islam. Jawab: Sejak metode halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto mulai berjalan pada tahun 2010 sejak SDIT Harapan Bunda Purwokerto berdiri.

Jawab: Metode halakoh ini merupakan metode yang meniru gaya dakwah Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan membentuk forum duduk melingkar. Mereka akhirnya menyepakati adanya kegiatan khusus untuk membentuk karakter religius dan memperdalam Islam, yaitu metode halakoh. Metode Halaqoh adalah cara memaparkan contoh-contoh kepribadian dan pengetahuan untuk mendukung pembentukan karakter dalam forum-forum informal.

Oleh karena itu, metode halaqoh juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengetahui dan memahami karakter mutarrobbi. Metode halaqoh adalah cara memaparkan contoh-contoh kepribadian dan ilmu untuk mendukung pembentukan karakter dalam forum-forum non formal. Materi metode halaqoh yang dibahas pada setiap pertemuan dituangkan secara sistematis dalam kurikulum.

Sedangkan pada metode halaqoh, khususnya halaqoh SDIT Harapan Bunda, Halaqoh untuk kelas I sampai V yang bertepatan di gedung II SDIT Harapan Bunda Purwokerto dan. Beberapa tujuan metode halaqoh disesuaikan dengan ruang lingkup materi tersebut seperti yang tertulis dalam kurikulum halaqoh. Setiap tingkatan muasofat/akhlak/akhlak dan gambaran kriteria yang berbeda disesuaikan dengan materi metode halaqoh dan sesuai tingkatan/tingkatan golongan muttarobbi.

Metode halaqoh digunakan sebagai kegiatan yang terprogram untuk diikuti oleh siswa, halaqoh juga merupakan kegiatan yang dinantikan oleh siswa. Terlihat bahwa sebelum metode halaqoh dimulai, muttarobbi sudah berada di tempat halaqoh lebih awal dari pada murobbi. Peneliti mengamati pelaksanaan metode halaqoh ini pada hari Senin tanggal 24 Oktober 2014 setelah selesai sholat dzuhur.

Murabbi menjelaskan materi metode halaqoh dengan metode dan media yang telah disiapkan. Dalam materi hari ini, ciri-ciri orang munafik.

Gambar

GAMBAR 2  FOTO HALAQOH
Tabel Instrumen Data  No   Data   Teknik Pengumpulan

Referensi

Dokumen terkait

Dari definisi operasional diatas maka yang dimaksud Upaya Guru Dalam Pembentukan Karakter Siswa Melalui Metode Halaqah di SDIT Harapan Bunda Purwokerto adalah usaha

[r]

Kesimpulan Berdasarkan dari pembahasan yang telah disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa selain orang tua peran guru di SDIT Nurul Huda Karangreja begitu penting dalam

Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar

Berdasarkan analisis data dan penelitian yang dilakukan oleh penulis, terhadap unsur-unsur religius yang terkandung pada novel Titian Nabi dapat disimpulkan bahwa novel ini memiliki 3

Jadi yang penulis maksud dengan implementasi nilai-nilai karakter pada mata pelajaran PAI berbasis religious culture adalah proses penerapan nilai yang terkandung pada cara berpikir dan

Suatu pola gerak yang bervariasi, diyakini dapat meningkatkan potensi peseta didik dengan kebutuhan khusus dalam kegiatan pembelajaran berkaitan dengan pembentukan fisik, emosi,

Penelitian ini menekankan pada proses internalisasi nilai pendidikan Islam dilihat dari ilmu pendidikan dan diterapkan pada sebuah komunitas.19 Kemudian menggunakan skripsi yang