• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan PHB-TR Makalah Instalasi Listrik

N/A
N/A
odie prakasa

Academic year: 2024

Membagikan "Pemeliharaan PHB-TR Makalah Instalasi Listrik"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH INSTALASI LISTRIK V PEMELIHARAAN

PANEL HUBUNG BAGI TEGANGAN RENDAH (PHB - TR)

OLEH :

Odie Satya Adie Prakasa NIM 216421044

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,KEBUDAYAAN,RISET, DAN TEKNOLOGI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK LISTRIK SAMARINDA

2022

(2)

ii KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya Makalah Instalasi Listrik V ini merupakan mata kuliah prasyarat untuk menyelesaikan studi Diploma IV pada program studi Teknik Listrik di Politeknik Negeri Samarinda telah selesai dibuat.

Tulisan dalam laporan ini disusun berdasarkan informasi-informasi yang penulis peroleh dari berbagai sumber buku dan jurnal. Adapun judul dari tugas ini adalah PEMELIHARAAN PANEL HUBUNG BAGI TEGANGAN RENDAH (PHB – TR).

Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat selama penulis memulai penulisan tugas ini. Penulis juga menyadari bahwasannya tugas ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan,arahan, dan dukungan dari mereka yang selalu mendampingi. Berkaitan dengan hal tersebut maka dengan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1) Bapak Ir. M.Syahrir Djalil .,MT Selaku Dosen mata kuliah instalasi listrik V Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Samarinda.

2) Orang tua dan kakak penulis, yaitu Ibu Yuheni Sumarsih dan Kak Galank Abdidhaya yang selalu memberikan restu, Dukungan, kasih sayang , serta motivasi dalam menempuh pendidikan.

3) Teman-teman seperjuangan penulis selama melaksanakan tugas instalasi listrik V yang telah banyak membantu dan memberikan pertolongan,motivasi, dan buah pikiran.

4) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang turut membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.

Samarinda, 19 Oktober 2023

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 2

2.1 Sistem Distribusi Tegangan Rendah ... 2

2.1.1 Sistem Tegangan ada... 2

2.1.2 Jaringan udara Tegangan Rendah ... 2

2.2 Perancangan Jaringan Distribusi Tegangan Rendah ... 2

2.3 Hal-hal yang dipertimbangkan dalam merancang jaringan sistem distribusi tegangan rendah ... 2

2.4 Fungsi Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah ... 3

2.5 SOP Pemeliharaan PHB-TR ... 3

2.5.1 Prosedur kerja ... 3

2.5.2 Pelaksanaan pekerjaan ... 3

2.6 Tahapan Pelaksanaan Pemeliharaan ... 5

2.6.1 Penerapan K2/K3 Pada Pemeliharaan Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah PHB-TR ... 6

2.7 Pemeliharaan PHB-TR ... 7

2.8 Tujuan Pemeliharaaan ... 7

2.9 Macam-Macam Pemelihaaran ... 8

2.9.1 Berdasarkan waktu pelaksanaanya ... 8

2.9.2 Berdasarkan metodenya ... 8

2.10 Gabungan macam-macam pemeliharaan ... 9

2.10.1 Pemeliharaan Rutin ... 9

2.10.2 Pemeliharaan Korektif ... 9

2.10.3 Pemeliharaan Darurat ... 10

2.11 Jadwal Pemeliharaan ... 10

(4)

iv

2.12 Pemeliharaan Dalam Keadaan Bebas Tegangan ... 11

2.12.2 Alasan di laksanakan pemeliharaa dalam keadaan tanpa tegangan: 11 2.12.3 Keuntungannya pemeliharaan tanpa tegangan: ... 11

2.12.4 Kerugiannya pemeliharaan tanpa tegangan: ... 12

2.12.5 Ketentuan bekerja dalam keadaan tidak bertegangan: ... 12

2.13 Pemeliharaan Dalam Keadaan Bertegangan ( PDKB) ... 12

2.13.2 Ketentuan bekerja pada keadaan bertegangan: ... 12

2.13.3 Ketentuan bekerja di dekat instalasi bertegangan ... 13

BAB III PENUTUP... 15

3.1 Simpulan ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(5)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Pemeliharaan PHB-TR ... 7

(6)

vi DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Ketentuan bekerja ... 13

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Panel adalah suatu lemari hubung atau suatu kesatuan dari alat penghubung,pengaman, dan pengontrol untuk suatu instalasi kelistrikan yang ditempatkan dalam suatu kotak tertentu sesuai dengan banyaknya komponen yang digunakan.

Panel hubung bagi adalah peralatan yang berfungsi menerima energy listrik dari PLN dan selanjutkan mendistribusikan sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkit akhir ke beban yang berupa beberapa titik lampu dan melalui kotak kontak ke peralatan pemanfaatan listrik yang berada di dalam bangunan.

Sesuai dengan kegunaan dari panel listrik, maka dalam perancangannya harus sesuai dengan syarat dan ketentuan serta standar panel listrik yang ada. Untuk penempatan panel listrik hendaknya disesuaikan dengan situasi bangunan dan terletak ditempat yang mudah dijangkau dalam memudahkan pelayanan. Panel harus mendapatkan ruang yang cukup luar sehingga pemeliharaan, perbaikan, dan pelayanan.

1.2 Rumusan Masalah

Maka rumusan masalah dalam penulisan tugas instalasi ini yaitu sebagai berikut:

a) Mengapa harus dilakukan pemeliharaan ? b) Bagaimana tahapan dalam pemeliharaan?

(8)

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Distribusi Tegangan Rendah

Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah [1].

2.1.1 Sistem Tegangan

Dalam system tenaga listrik, system tegangan dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Sistem: 1 Fasa

2. Sistem: 3 Fasa — 3 kawat

2.1.2 Jaringan Udara Tegangan Rendah Jenis penghantar udara :

1. Penghantar tidak berisolasi : - A3C, BCC, A2C , ACSR 2. Penghantar berisolasi :

Jenis twisted cable yang umumnya dipakai NYM-T, NYMZ, NFYM, NFY, NF2X, NFA2X, NFA2X, NFA2XSEY-T (TWISTED CABLE).

2.2 Perancangan Jaringan Distribusi Tegangan Rendah

Ruang lingkup bahasan ini adalah jaringan sistem distribusi tegangan rendah mulai dari gardu distribusi sampai dengan tiang / panel distribusi[2].

2.3 Hal-hal yang Dipertimbangkan Dalam Merancang Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Rendah

1. Karakteristik daerah pelayanan.

2. Perkiraan beban maksimum.

3. Pemilihan jenis hanaran dan konstruksi jaringan.

4. Perhitungan susut tegangan.

(9)

3 5. Penyediaan pemakaian peta geografis.

6. Pemilihan jenis tiang / panel distribusi dan titik lokasinya.

7. Pembuatan peta rencana.

8. Perhitungan kebutuhan material.

9. Rencana anggaran biaya.

2.4 Fungsi Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah

Fungsi atau kegunaan PHB - TR adalah sebagi penghubung dan pembagi atau pendistribusian tenaga listrik dari output trafo sisi tegangan rendah TR ke Rel pembagi dan di teruskan ke jaringan Tegangan Rendah (JTR) melalui kabel jurusan (Opstyg cable) yang diamankan oleh NH Fuse jurusan masing masing. Untuk kepentingan efisiensi dan penekanan susut jaringan (losses) saat ini banyak unit PLN yang mengambil kebijaksanaan untuk melepas atau tidak memfungsikan rangkain pengukuran maupun rangkaian kontrolnya hal ini dimaksud kan agar tidak banyak energi listrik yang mengalir ke alat ukur maupun kontrol terbuang untuk keperluan kontrol dan pengukuran secara terus menerus, sedangkan untuk mengetahui besarnya beban maupun tegangan dilakukan pengukuran pada saat di perlukan saja dan bisa menggunakan peralatan ukur portable seperti AVO atau tang ampere saja[3].

2.5 SOP Pemeliharaan PHB-TR 2.5.1 Prosedur Kerja

1. Tentukan papan hubung tegangan rendah mana yang akan dilakukan pemeliharaaan .

2. Gunakan peralatan K3/alat pelindung diri (APD) yang sudah disiapkan

3. Siapkan alat kerja dan material yang diperlukan.

2.5.2 Pelaksanaan Pekerjaan

1. Lakukan pemotretan sebelum melaksanakan pekerjaaan pemeliharaan.

2. Hubungi piket area atau rayon setempat menginformasikan pekerjaan yang siap dilakukan.

(10)

4 3. Lakukan pemadaman dari sisi cubicel dengan kordinasi APD.

4. Yakinkan jaringan tidak dalam kondisi bertegangan.

5. Lepas beban jurusan dan buka saklar utama.

6. Laporkan pada Posko bahwa pekerjaan akan dilaksanakan dan meminta pelepasan CO gardu (pelepasan CO gardu dilaksanakan oleh petugas operasi SUTM).

7. Tanahkan (Grounding) seluruh kabel jurusan dengan menggunakan Grounding cabel TR.

8. Bersihkan Rel, Dudukan Fuse Holder, Pisau Saklar Utama (Hef boom Saklar), Sepatu Kabel dari kotoran/korosi. Dan bersihkan ruangan dalam Panel Hubung Bagi.

9. Periksa kekencangan peningkatan mur, baut pada saklar utama sepatu, kabel, rel, fuse holder, kondisi isolator binnen dan sistem pembumian.

10. Berikan vaseline pada pisau saklar utama, terminal Fuse holder.

11. Ukur dan catat nilai tahanan isolasi antara rel terhadap body setelah tahanan pentanahan dan catat dalam berita acara BA.

12. Laporkan pada posko bahwa pekerjanaan pemeliharan telah selesai dan minta pemasukan FCO gardu (pemasukan FCO gardu dilakukan oleh petugas operasi SUTM).

13. Masukan saklar utama tanpa beban, kemudian ukur besaran tegangan antara fasa dan fasa dan antara fasa dan nol, serta cek arah putaran fasa dan selanjutnya catat dalam BA.

14. Lakukan pengecekan ratting NH-Fuse untuk disesuaikan dengan Fuse semula.

15. Masukkan NH – Fuse secara bertahap

16. Lakukan pengukuran beban masukan dalam BA.

17. Tutup dan kunci PHB-TR

18. Lepaskan alat K3 yang sudah tidak digunakan lagi.

19. Buat laporan berita acara pelaksanaan pemeliharaan PHB-TR

(11)

5 2.6 Tahapan Pelaksanaan Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan dilaksanakan agar peralatan instalasi tenaga listrik dapat beroperasi dengan kehandalan yang tinggi dan menghasilkan mutu listrik yang baik sehingga kontinuitas pelayanan penyaluran tenaga listrik dapat dicapai[4].

Tahapan kegiatan pemeliharaan dimulai dari : - Perencanaan

Perencanaan merupakan awal dari kegiatan yang kita lakukan. Sebelum melakukan pemeliharaan harus dilakukan perencanaan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan bagaimana cara melakukan pekerjan pemeliharaan. Dalam perencanaan ditekankan penggunaan SOP agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

- Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pemeliharaan PHB-TR harus dilaksanakan sesuai SOP yang disepakati dalam perencanaan agar pemeliharaan dapat berjalan dengan baik

- Pengujian

Setelah dilakukan pelaksanaan pemeliharaan, harus dilakukan pengujian. Tujuan pengujian ini untuk memastikan peralatan dapat bekerja dengan baik tanpa terjadi kendala atau masalah setelah dilakukan pemeliharaan.

- Analisa

Setelah dilakukan pengujian, permasalahan yang ditemukan harus di analisa apa penyebabnya agar permasalahan tersebut dapat diperbaiki.

- Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan untuk memperbaiki atau menyelesaikan permasalahan yang sudah di analisa atau ditemukan

penyebabnya.

(12)

6 6 6 Dengan dilakukannya tahapan kegiatan pemeliharaan yang baik maka

kendala-kendala operasi dapat diperkecil.

2.6.1 Penerapan K2/K3 Pada Pemeliharaan Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah PHB-TR

Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) adalah segala upaya atau langkah-langkah instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaatan tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi masyarakat sekitar serta kondisi ramah lingkungan dalam arti tidak merusak lingkungan hidup disekitar instalasi tenaga listrik. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditunjukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya[5].

Jadi penerapan K2/K3 dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sangatlah penting untuk menghindari terjadinya suatu kecelakaan bagi pekerja peralatan listrik itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar.

Adapun alat perlindungan diri serta alat yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan Pemeliharaan Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah PHB-TR adalah sebagai berikut : sarung tangan berisolasi 20 KV, helm, sabuk pengaman, sepatu safety, kacamata.

(13)

7 2.7 Pemeliharaan PHB-TR

Pemeliharaan adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja mulai dari perencanaan, hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan instalasi PHB-TR yang di lakukan secara terjadwal (schedule) atau pun tanpa jadwal[6].

Pemeliharan juga merupakan Suatu usaha/kegiatan terpadu yang dilakukan terhadap instalasi dan sarana pendukungnya, untuk mencegah kerusakan atau mengembalikan/memulihkan instalasi dan sarananya kepada keadaan yang layak, sehingga kontinuitas penyaluran tenaga listrik dapat terjamin [7].

Pemeliharaan PHB – TR dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2. 1 Pemeliharaan PHB-TR

2.8 Tujuan Pemeliharaan

Agar instalasi jaringan distribusi beroperasi dengan:

1. Aman (safe) bagi manusia lingkungannya.

2. Andal (reable).

3. Kesiapan (avaibility) tinggi.

4. Unjuk kerja (performance) baik.

5. Umur (live time).

6. Waktu pemelihaaran (down time) efektif.

7. Biaya pemeliharaan (cost) efisien / ekonomis.

(14)

8 Selain itu ada faktor di luar tujuan pemeliharaaan adalah mendapatkan

simpati serta kepuasaan pelanggan dalam pelayanan tenaga listrik. Untuk melaksanakan pemeliharaan yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Sistem harus direncanakan dengan baik dan memakai bahan / peralatan yang berkualitas baik sesuai standar yang berlaku.

2. Sistem distribusi yang baru di bangun harus di periksa secara, teliti apabila terdapat kerusakan kecil segera diperbaiki pada saat itu juga.

3. Staff / petugas pemeliharaaan harus terlatih dengan baik dan dengan jumlah petugas cukup memadai.

4. Mempunyai peralatan kerja yang cukup memadai untuk melaksanakan pemeliharaan dalam keadaan yang tidak bertegangan maupun pemeliharaan dalam keadaan bertegangan.

5. Mempunyai buku / pedoman peralatan pabrik pembuat peralatan dan harus di berikan kepada petugas terutama pada saat pelaksanan pemeliharaan.

6. Jadwal yang telah di buat sebaiknya di bahas ulang untuk melihat kemungkinan penyempurnaan dalam pelaksaan pemliharaan.

7. Harus diamati tindakan pengamanan dalam pelaksanaan pemelihaaran, gunakan peralatan keselamatan yang baik dan benar.

2.9 Macam-macam Pemeliharaan

2.9.1 Berdasarkan Waktu Pelaksanaannya

1. Pemeliharaan terencana (planed maintenance) : prevektiv dan korektif.

2. Pemelihaaran tidak direncanakan (unplaned maintenance)

2.9.2 Berdasarkan Metodenya

1. Pemeliharaan berdasarkan waktu (time base maintenance) 2. Pemeliharaan darurat / khusus (break down maintenance)

3. Pemeliharaan berdasarkan kondisi (on condition base maintenance)

(15)

9 2.10 Gabungan Macam-macam Pemeliharaan

1. Pemeliharaan rutin : merupakan pemeliharaan yang terencana berdasarkan waktu terjadwal.

2. Pemeliharaan korektif : merupakan pemeliharaan terencana dikarenakan faktor waktu, di karenakan peralatan memerlukan perbaikan dan pemeliharaan yang tidak terencana berdasarkan kondisi peralatan yang menunjukan kerusakan atau pun sudah terjadi kerusakan.

3. Pemeliharaan darurat: merupakan pemeliharaan karena keadaan yang darurat gejala kerusakan

2.10.1 Pemeliharaan Rutin

Di sebutkan juga dengan pemeliharaan preventiv yaitu pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih parah dan untuk mempertahankan unjuk kerja jaringan agar tetap beroperasi dengan keandalan dan efisiensi yang tinggi kegiatan pemeliharaan rutin meliputi:

1. Pemeriksaan / inspeksi rutin 2. Pemeliharan rutin

3. Pemefiksaan prediktif

4. Perbaikan / penggantian peralatan 5. Perubahan / penyempuranaan

Contoh pemeriksaan rutin PHB-TR antara lain :

1. Memeriksa dan melaporkan keadaan instalasi dan kondisi PHB-TR.

2. Memeriksa kondisi peralatan listrik yang terpasang pada PHB-TR.

3. Pemeriksaan instalasi dengan infrared / thermo vision 4. Pengukuran beban.

5. Pengukuran beban dan tegangan saluran jurusan pada PHB-TR.

6. Pengujian tahanan sistem pembumian.

2.10.2 Pemeliharaan Korektif

Di sebutkan adalah pekerjaan pemelihaaran dengan maksud untuk memperbaiki kerusakan yaitu suatu usaha memperbaiki kerusakan hingga

(16)

10 kembali kepada kondisi/kapasitas semula dan perbaikan untuk

penyempurnaan jaringan dengan cara mengganti/mengubah jaringan agar di capai daya guna atau keaadalan yang lebih baik dengan tidak mengubah kapasitas semula.

Contoh perbaikan kerusakan:

1. Pergantian saklar utama karena sudah rusak.

2. Penggantian fuse cartridge yang melebihi kapasitas kabel yang digunakan.

3. Penggantian sepatu kabel yang terbakar.

2.10.3 Pemeliharaan Darurat

Pemeliharaan ini ini sifatnya mendadak, tidak terencana ini akibat ganguan atau kerusakan atau hal-hal Iain di luar kemampuan kita sehingga perlu di lakukan pemeriksaan / pengecekan perbaikan maupun penggantian peralatan tetapi masih dalam kurun waktu pemeliharan.

Contoh pemeliharaan darurat :

1. Perbaikan/pemeliharan PHB-TR yang rusak akibat kebakaran.

2. Perbaikan/pemeliharan PHB-TR yang rusak akibat banjir.

3. Perbaikan/pemelihaaran PHB-TRyang rusak akibat huru hara.

2.11 Jadwal Pemeliharaan

Pemelihaaran rutin/terencana adalah cara yang baik untuk mencapai suatu tujuan pemeliharaan karena mencegah menghindari kerusakan peralatan dalam pelaksanaan pemeliharaan rutin perlu di rencanakan dengan baik berdasarkan pengamatan dan catatan serta pengalaman pemeliharaan terdahulu sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih baik untuk itu perlu di buat jadwal pemeliharaan.

Jadwal pemeliharaan dalam kurun waktu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan umur peralatan yang di pelihara tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pemeliharaan mingguan 2. Pemeliharaan bulanan 3. Pemeliharaan triwulan

(17)

11 4. Pemeliharaan semesteran

5. Pemeliharaan tahunan

Karena volume fisik dari jaringan distribusi ini cukup banyak maka dilaksanakan dalam pelaksananaannya perlu di atur waktunya di sesuaikan dengan kemampuan yang ada.

2.12 Pemeliharaan Dalam Keadaan Bebas Tegangan

Pemeliharaan peralatan/perlengkapan jaringan distribusi TM/TR yang dilaksanakan dimana objeknya dalam keadaan tanpa tegangan atau pemadaman. Hal ini bukan berarti di sekitar objek pemeliharaan sama sekali tidak bertegangan.

Contoh:

pada waktu pemeliharaan PHB-TR pada gardu distribusi, maka pada sisi FCO atau kubikel dan trafo harus di padamkan tetapi pada keadaan tertentu tetap di operasikan dengan demikian segi keadaan terhadap tegangan sentuh harus tetap diperhatikan.

2.12.1 Alasan di Laksanakan Pemeliharaan Dalam Keadaan Tanpa Tegangan

1. Pemelihaaraan dengan metode PDKB memang belum di mungkinkan.

2. Instalasi di lengkapi dengan sistem cadangan sehingga tidak mengganggu suplai tenaga listrik.

3. Jaringan yang akan di pelihara secara ekonimis tidak terlalu menguntungkan dan secara sosial tidak berdampak negative.

4. SDM dan sarana yang di perlukan untuk pemeliharaan PDKB belum tersedia.

2.12.2 Keuntungannya Pemeliharaan Tanpa Tegangan 1. Terjadinya kecelakaan terhadap sentuhan tegangan listrik dapat

dihindarkan.

(18)

12 2. Pekerjaan dimungkinkan dapat di laksanakan dengan kondisi cuaca

hujan.

3. Peralatan yang di gunakan dan peralatan K3 harganya lebih murah.

4. Biaya pemeliharaan lebih murah.

2.12.3 Kerugiannya Pemeliharaan Tanpa Tegangan

1.Akibat pemadaman energy yang tidak tersalurkan/terjual menjadi lebih besar sebanding dengan lamanya pekerjaan.

2.12.4 Ketentuan Bekerja Dalam Keadaan Tidak Bertegangan 1. Pelaksanaan pekerjaan harus mempunyai kompetensi yang

dibutuhkan.

2. Perlengkapan listrik yang dipekerjakan harus bebas dari tegangan.

3. Sarana pemutusan sirkit di pasang rambu peringatan.

4. Perlengkapan yang dikerjakan harus dibumikan secara baik.

5. Petugas untuk pembebas tegangan harus mempunyai surat tugas dari atasan yang berwenang.

6. Bagian pelengkapan yang telah dibebaskan dari tegangan dan akan dibuangan sisa muatan listriknya harus diperiksa secara teliti.

2.13 Pemeliharaan Dalam Keadaan Bertegangan ( PDKB)

Pemeliharaan peralatan/perlengkapan jaringan distribusi (TR/TM) yang dilaksanakan dimana objeknya dalam keadaan aktif bekerja atau bertegangan.

Contoh:

1. Pemeriksaan rutin kondisi gardu yang sedang beroperasi.

2. Pengukuran beban dari tegangan gardu.

2.13.1 Ketentuan Bekerja Pada Keadaan Bertegangan

1. Petugas / pelaksana pekerjaan mempunyai kompetensi yang dibutuhkan.

(19)

13 2. Memiliki surat ijin kerja dari pihak yang berwenang.

3. Dalam keadaan sehat, sadar, tidak mengantuk atau tidak dalam keadaan mabuk.

4. Saat bekerja harus berdiri pada tempat atau mempergunakan perkakas yang berisolasi dan andal.

5. Menggunakan perlengkapan yang sesuai dan diperiksa setiap dipakai sesuai petunjuk yang berlaku.

6. Dilarang menyentuh perlengkapan listrik yang bertegangan dengan tangan telanjang.

7. Keadaan tidak mendukung hujan.

8. Dilarang bekerja di ruang dengan bahaya kebakaran/ledakan lembab dan sangat panas.

2.13.2 Ketentuan Bekerja Di dekat Instalasi Bertegangan : 1. Saat bekerja harus berada pada jarak minimun aman kerja.

Tabel 2. 2 Ketentuan bekerja

Tegangan (antar fase dan bumi )

dalam KV

Jarak minimum aman kerja dalam CM

1 12 20 70 150 220 500

50 60 75 100 125 160 300

2. Bila bekerja di dekat instalasi yang lebih tinggi dari pada tegangan perlengkapan yang dikerjakan, harus dipastikan bahwa perlengkapan tersebut bebas dari kebocoran isolasi atau imbas yang membahayakan dan sebaiknya dibumikan

(20)

14 3. Dilarang menggunakan pengukur panjang, tali logam atau tali dengan

anyaman benang logam

4. Di dekat bagian bertegangan, dilarang menggunakan tangga kayu atau bambu yang diperkuat dengan batang logam yang memanjang searah dengan arus listrik

5. Jika jarak aman tidak dapat dipenuhi, petugas harus menggunakan pengaman dari bahan isolasi

(21)

15 BAB III

PENUTUP 3.1 Simpulan

Ada beberapa hal yang disimpulkan pada pembahasan ini dan dapat disimpulkan :

1. PHB-TR untuk membagi tegangan rendah ke saluran rumah tangga istilah mudah nya PHB-TR adalah terminal pembagi dari trafo pada gardu listrik ke jaringan rumah tangga.

2. Pemeliharaan PHB-TR sangatlah penting dilakukan untuk memaksimalkan umur ekonomis peralatan dan komponen itu sendiri.

3. Pemeliharaan yang baik akan mengakibatkan kinerja dari peralatan dan komponen stabil dan bekerja dengan baik serta nilai investasi yang di alokasikan untuk peralatan dan komponen dapat diminimalkan.

4. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan dan komponen sehingga diperoleh hasil yang optimal dan menjamin keselamatan para pekerja.

(22)

16 6 DAFTAR PUSTAKA

[1] Putra, Y. A. (n.d.). Pemeliharaan PHB-TR. Scribd.

https://www.scribd.com/doc/293369160/6-Pemeliharaan-Phb-tr [2] K. Fansisius Jago, I. Eko Pambudi, D. I. Pembimbing, and D. I.

Pembimbing Jurusan Teknik Elektro, ―PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH 3 PHASA 380 VOLT UNTUK MENANGGULANGI KEBUTUHAN DAYA LISTRIK DI DAERAH TERPENCIL,‖ J. Elektr., vol. 2, no. 1, pp. 69–74, 2015, Accessed: Dec.

01, 2022. [Online]. Available:

https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/elektrikal/article/view/2599 [3] ―papan hubung bagi (phb) – distribusi tenaga listrik.‖

https://distribusitenagalistrik.wordpress.com/2015/02/22/papan-hubung- bagi-phb/ (accessed Dec. 01, 2022).

[4] G. Suprijono, ―PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH,‖

Power Elektron. J. Orang Elektro, vol. 2, no. 3, Oct. 2014, doi:

10.30591/POLEKTRO.V2I3.94.

[5] ―2. MANAJEMEN INSPEKSI, K3 DAN SOP.doc - 2. MANAJEMEN INSPEKSI, K3 DAN SOP 2.1. INSPEKSI SECARA UMUM Inspeksi merupakan suatu pekerjaan yang dimaksudkan | Course Hero.‖

https://www.coursehero.com/file/28117078/2-MANAJEMEN-INSPEKSI- K3-DAN-SOPdoc/ (accessed Dec. 01, 2022).

[6] ―papan hubung bagi – distribusi tenaga listrik.‖

https://distribusitenagalistrik.wordpress.com/category/papan-hubung-bagi/

(accessed Dec. 01, 2022).

[7] Dahlan, H. F. Q. (n.d.). Teknis pemeliharaan. Scribd.

https://www.scribd.com/doc/312856017/8-TEKNIS-PEMELIHARAAN

Gambar

Gambar 2. 1  Pemeliharaan PHB-TR
Tabel 2. 2 Ketentuan bekerja

Referensi

Dokumen terkait

Teleinformasi data untuk pemeliharaan instalasi sistem tenaga listrik dapat dilihat pada pada Lampiran A – Daftar Teleinformasi (Transmisi) sampai dengan Lampiran D -

2.1 Standard Operation Procedure (SOP), formulir pemeliharaan, check list, log sheet pemeliharaan Instalasi Tegangan Rendah 1 fasa untuk penerangan dan peralatan rumah

2.1 Standard Operation Procedure (SOP), formulir pemeliharaan, check list, log sheet pemeliharaan Penghantar Saluran Kabel Udara Tegangan Menengah (SKUTM) lengkap dengan

Pada waktu pemeliharaan PHB-TR pada gardu distribusi, maka pada sisi tegangan menengah FCO atau kubikel dan trafo harus dipadamkan, tetapi pada keadaan tertentu

b.) Semua komponen harus dipasang dibagian dalam, sehingga hanya dapat dilayani dengan membuka tutup yang terkunci. c.) Pintu atau penutup PHB yang terbuat dari logam

Pemasangan dan pemeliharaan serta modifikasi Instalasi listrik dengan menggunakan kanal kabel seperti ini dapat dilakukan dengan cepat tanpa merusak tembok dinding2.

beberapa hal yang berkaitan dengan pemeliharaan instalasi listrik ini meliputi : konstruksi kabel instalasi dan pemasangannya, identifikasi kabel dengan warna, penentuan beban

CHECKLIST PELAKSANAAN PEMELIHARAAN INSTALASI