TUGAS AKHIR MATA KULIAH BAHASA IDONESIA
“ESSAY”
DISUSUN OLEH : Latifah Hanum
2305011013
DOSEN PENGAMPU : Dr. Amar Salahuddin,M.Pd
FAKULTAS HUKUM EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2023
Seorang Pemimpin Dalam Organisasi
Pemimpin adalah seseorang yang memimpin atau mengarahkan suatu kelompok, organisasi, atau negara, biasanya dengan kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan mengambil keputusan. Tanpa kepemimpinan dan leadership yang bisa diandalkan, bukan tidak mungkin sebuah organisasi akan berhenti hanya karena masalah yang terbilang
"sepele" tersebut.
Kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi biasanya terstruktur di dalam organisasi maupun bagian seksi dari berbagai jabatan yang ada. Titik sentral kepemimpinan yang membawahi bawahan dalam struktur kepemimpinan menunjukkan bahwa jabatan seorang pemimpin tersebut sangat dibutuhkan dan memiliki kekuatan untuk menggerakkan seluruh elemen dalam berorganisasi.
Dan antara satu pemimpin dengan satu pemimpin lainnya akan mempengaruhi visi maupun misi ke depan sebuah organisasi. Gaya kepemimpinan sangatlah beragam macamnya.
Namun biasanya gaya kepemimpinan bergantung pada kepribadian seseorang dan cara seseorang tersebut dalam berperilaku dan sangat berpengaruh pada gaya kepemimpinan orang tersebut. Orang yang terbiasa terdidik secara disiplin atau militer maka gaya kepemimpinannya cenderung disiplin dan tegas sehingga kepemimpinannya biasanya kesannya kaku namun tegas dalam mengambil setiap kebijakan.
Dan ada juga seorang pemimpin yang mempunyai gaya memimpin yang sangat santai namun semua ketika ada sesuatu kegiatan dia terbilang sangat cekatan melakukannya.
Masing-masing pemimpin memiliki kelebiha dan kekurangannya masing-masing dalam memimpin sebuah organisasi, dan masing-masing juga bergantung dengan bawahan, apakah siap atau tidak dengan gaya kepemimpinan orang yang belum tentu sama gayanya.
Namun, dari berbagai kepemimpinan tersebut bisa saling mempengaruhi dan bisa dintegrasikan sesuai situasi maupun kondisi yang ada dalam organisasi tersebut. Karena pada hakikatnya pemimpin dan bawahan saling kebergantungan antara pimpinan dan bawahan dalam mengatasi kekurangan pada diri masing-masing. Karna tidak ada seorang pemimpin yang bisa bekerja sediri tampa banytuan dari bawahannya.
Dalam memimpin, paling tidak ada hal yang harus bisa ditunjukan seperti kompetensi yang dimiliki. Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang tidak ternilai harganya, jika seseorang mampu menggunakannya dengan baik, seperti seorang pemimpin yang bisa menunjukan kemampuan memimpinya kepada bawahannya, tetapi dia juga bisa memimpin dirinya sendiri.
Banyak orang mampu mencapai kesuksesan, sementara ada juga yang tidak sukses, padahal hampir semua orang yang berkarier ingin mencapainya, tapi tak tahu yang harus dilakukannya.
Salah satu kunci untuk mencapainya adalah kekuatan manajerial, dalam hal ini kemampuan untuk memimpin. Kekuatan manajerial dengan sendirinya akan melengkapi berbagai ketrampilan yang telah dimilikinya seperti teknis, pribadi dan interpersonal.
Disamping itu, keberhasilan karir bergantung pada perjuangan, dan mungkin juga nasib baik yang diperolehnya.
Sudah jamak bila seorang bawahan yang mempunyai komitmen dan prestasi mendapatkan apresiasi dari pemimpinnya. Namun dalam kaitan dengan Nasib tak banyak juga seorang pemimpin yag sering membed-bedakan bawahan satu dengan yag satunya kalau biasa kita sebut the power off orang dalam, karna hal tersebut membuat seorang pemimpin dinilai tidak cukup adil dan kompeten dalam memimpin atau sangat tidak bagus dalam memimpin.
Sebuah organisasi itu tiangnya ada pada pemimpinnya , jika dari pemimpinnya saja sangat kurang dalam mengayomi bawahannya bagaimana sebuah organisasi tersebut akan berjalan dengan lancer, jadi seorang pemimpin sangat harus andil dalam organisasinya. Dan inilah yang menjadi kelemahan dalam diri seorang pemimpin kebanyakan, terlalu egois dengan orang lain sampai lupa bahwa setiap kita sudah mempunyai porsinya masing masing. Karna itu kemampuan manajerial sangat diperlukan dalam memimpin , terutama kemampuan memimpin SDM.
Kemampuan Memimpin
Di dalam suatu organisasi, apakah itu negara, Perusahaan, sekolah, kampus, dibutuhkan kemampuan manajerial yang Tangguh. Tangguh disini kemampuan dalam melihat permasalahan yang ada dengan jernihm dan berani mengambil keputusan dalam bertindak bagi kelompoknya. Karena hal ini nantinya akan sangat berarti dalam menggapai cita-cita atau menyelesaikan permasalahan.
Ketangguhan ini tidak hanya pada tahapan itu saja, tapi juga kemampuan untuk melangkah ke fase selanjutnya, yaitu menggerakkan para pengikutnya menuju ke arah yang diyakininya benar. Jadi salah satu esensi utama kepemimpinan adalah pengaruh para pemimpin terhadap pengikutnya.
Dengan kemampuan memimpin yang baik, sangat diyakini bahwa karir seseorang akan lebih bermakna, baik bagi diri sendiri maupun bawahannya. Seseorang pemimpin yang bijak tentunya dengan segera akan dapat mengenali bentuk kepemimpinannya. Pemimpin yang tingkat kebijakannya lebih tinggi, mempunyai kemampuan untuk mengatur dirinya agar dapat memanfaatkan posisi disekitarnya , dengan tujuan agar kepemimpinan tidak mematikan kreativitas dan keberanian pengikut untuk mengambil keputusan.
Kemampuan manajerial memimpin dapat dibagi kedalam beberapa kemampuan yang lebih spesifik, seperti kemampuan berkomunikasi, motivasi, pendelegasian, maupun mengendalikan emosi diri sendiri. Seorang pemimpin selayaknya dapat mengendalikan emosi sendiri. Boleh marah dengan cara lebih arif, tenang dan bijaksana. Dengan begitu, dia akan lebih dihormati oleh bawahannya, dan dapat dipercaya serta mempunyai emosi yang stabil.
Sebagai seorang pemimpin dituntut juga dapat menyampaikan pesan dengan baik kepada bawahannya. Artinya, dituntut suatu kemampuan untuk dapat mempresentasikan ide- ide dengan cara yang baik.
Untuk dapat memberikan motivasi, seorang pemimpin harus tahu dan mengerti apa yang menjadi kebutuhan dari setiap anggota team. Sebagai contoh, setiap orang mempunyai kebutuhan untuk diakui (recoqnition), dihargai, memiliki tanggung jawab dan penghargaan.
Karna dari banyaknya yang telah kita dengar sangat banyak sekali pemimpi yang lalai dengan tanggung jawab yang dia sandang, kita tidak perlu jauh-jauh untuk melihatnya, bis akita lihat
saja dari kampus-kampus kebanyakan sekarang yang mana seorang pemimpinnya hanya mimikirkan apa yang dia pikirka tampa ingin tau apa yang juga dipikirkan olej anggotanya.