• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemukiman Kumuh Savira Mirda Anggraeni (23/512124/PTK/15008)

N/A
N/A
Savira Mirda

Academic year: 2023

Membagikan "Pemukiman Kumuh Savira Mirda Anggraeni (23/512124/PTK/15008)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pemukiman Kumuh

Savira Mirda Anggraeni (23/512124/PTK/15008)

(2)

Definisi Pemukiman Kumuh

Pemukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian (UU No.1 tahun 2011).

Permukiman Kumuh adalah Permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta Sarana dan Prasarana yang tidak memenuhi syarat. (PP No. 14 tahun 2016)

Perumahan Kumuh adalah Perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian. Dimana Permukiman Kumuh adalah Permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta Sarana dan Prasarana yang tidak memenuhi syarat.

(Permen PUPR No. 14 tahun 2018)

(3)

Karakteristik Pemukiman Kumuh

Adapun menurut Ditjen Bangda Kemendagri, karakteristik pemukiman kumuh antara lain :

• sebagian besar penduduknya berpenghasilan dan berpendidikan rendah

• serta memiliki sistem sosial yang rentan

• sebagian besar penduduknya berusaha atau bekerja di sektor informal

• lingkungan permukiman, rumah, fasilitas dan prasarananya di bawah standarminimal sebagai tempat bermukim,

(4)

Kriteria Pemukiman Kumuh Berdasarkan Permen PUPR No. 14 tahun 2018

Kriteria kekumuhan pemukiman ditinjau dari bangunan Gedung, mencakup :

a. Ketidak teraturnya bangunan

b. Tingkat kepadatan bangunan yang tidak sesuai dengan ketentuan tata ruang yang telah direncanakan

c. Kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat

(5)

Kriteria pemukiman muhan dinilai dari lingkungan jalan, mencakup :

a. Jaringan jalan lingkungan yang tidak melayani keseluruhan lingkungan pemukiman dimana jalan tidak saling terhubung.

b. Kualitas permukaan jalan yang buruk dimana kondisi permukaan jalan buruk.

(6)

Kriteria pemukiman kumuh ditinjau dari penyediaan air minum, mencakup :

a. Akses aman air minum tidak tersedia dimana Masyarakat tidak mendapatkan air yang

memenuhi syarat kualitas yang telah ditentukan

b. Kebutuhan air minum setiap individu tidak terpenuhi (biasanya 60L/orang/hari)

(7)

Kriteria pemukiman kumuh ditinjau dari darinase lingkungan, mencakup

a. Drainase yang tidak tersedia di lingkungan sekitar

b. Drainase yang tidak mampu mencakup limpasan air hujan sehingga menimbukan genangan

c. Kualitas drainase yang buruk dimana kontruksi drainase berupa galian tanah tanpa material pelapis / penutup.

(8)

Kriteria pemukiman muhan ditinjau dari pengelolaan air limbah, mencakup :

a. Sistem pengelolaan air limbah tidak

memenuhi syarat hal ini merupakan dimana kondisi pemukiman tidak memiliki system yang memadai untuk terdirinya kakus yang terhubung dengan septik secara individu maupun komunal

(9)

Kriteria pemukiman kumuh ditinjau dari pengelolaan sampah yang mencakup :

a. Sarana dan prasarana dalam pengelolaan

sampah tidak terpenuhi : tidak adanya tempat sampah, tidak adanya pengumpulan sampah (TPS) / TPS 3R dengan skala lingkungan yang ada

b. Sistem pengelolaan sampah yang tidak memenuhi standar

(10)

Tipologi Pemukiman Kumuh

Dimana pemukiman dibangun di berbagai lokasi yang tidak diijikan dan di daerah dengan rawan bencana, antara lain :

a. Di atas air

b. Di tepi Sungai

c. Di dataran rendah d. Di perbukitan

(11)

Contoh Pemukiman Kumuh

Kawasan Permukiman Ilegal: Pemukiman illegal yang didirikan tanpa izin

Kampung Jalanan: Ini adalah pemukiman yang terletak di pinggir jalan atau trotoar

Kampung Air: Pemukiman air yang berada pada di tepi sungai, danau, atau Pantai

Kampung Liar: Pemukiman ini biasanya terletak di lahan yang tidak dimiliki, seperti tanah kosong, taman, atau area terlantar di dalam kota seperti lahan kosong atau Gedung.

Kampung Kerdil: Ini adalah pemukiman yang kualitas perumahannya rendah namun meiliki kepadatan penduduk yang tinggi di area yang kecil

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi permukiman di Kota Tebing Tinggi menunjukkan banyak masyarakat yang menghuni rumah kurang layak huni, rusak maupun struktur

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi permukiman di Kota Tebing Tinggi menunjukkan banyak masyarakat yang menghuni rumah kurang layak huni, rusak maupun struktur

4 pasal 22 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, dimana permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni antara lain karena berada pada lahan yang

1/2011 tentang Perumahan dan Kaw asan Permukiman, permukiman kumuh memiliki ciri (1) ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi, (2) ketidaklengkapan prasarana,

1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman kumuh memiliki ciri (1) ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi, (2) ketidaklengkapan

Berdasarkan 7 indikator permukiman kumuh, seperti kondisi jalan, drainase, persampahan, sanitasi, air bersih, rumah tidak layak huni, dan kebencanaan yang berada

1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman kumuh memiliki ciri (1) ketidakteraturan dan kepadatan bangunan yang tinggi, (2) ketidaklengkapan

Terdapat tujuh variabel dalam penelitian ini yang mempengaruhi sesnsitivitas permukiman kumuh, yaitu kepadatan bangunan, kondisi bangunan, usia bangunan, jarak antar