• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM KEGIATAN JUMAT BERJIHAT DI SMP NEGERI 1 TURI LAMONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM KEGIATAN JUMAT BERJIHAT DI SMP NEGERI 1 TURI LAMONGAN"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN

SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM KEGIATAN JUMAT BERJIHAT

DI SMP NEGERI 1 TURI LAMONGAN

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Ayu Mufadhilah NIM: T20181135

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

NOVEMBER 2022

(2)

ii

PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN

SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM KEGIATAN JUMAT BERJIHAT

DI SMP NEGERI 1 TURI LAMONGAN

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Ayu Mufadhilah T20181135

Disetujui Pembimbing

Drs. H. Mahrus, M.Pd.I NIP: 196705252000121001

(3)

iii

PENANAMAN NILAI-NILAI KEISLAMAN

SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM KEGIATAN JUMAT BERJIHAT

DI SMP NEGERI 1 TURI LAMONGAN

SKRIPSI

telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

Hari: Senin

Tanggal: 21 November 2022 Tim Penguji

Ketua

Dr. Ubaidillah, M.Pd.I NIP. 198512042015031002

Sekretaris

Mudrikah, M.Pd NIP. 199211222019032012

Anggota:

1. Dr. H. Amir, M.Pd.I ( )

2. Drs. H. Mahrus, M.Pd.I ( )

Menyetujui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 196405111999032001

(4)

iv MOTTO































Artinya: “Dan Hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran [3]: 104)

Kementrian Agama RI, Al-Quran Terjemah dan Asbabun Nuzul, (Jakarta: CV. Al- Hanan, 2009), 113.

(5)

v

PERSEMBAHAN

Dalam penyusunan skripsi ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang turut serta membantu penulis baik dalam hal materi, dukungan serta motivasi terhadap penulisan skripsi ini. Selain itu, skripsi ini juga merupakan sebagian dari anugrah yang diberikan Allah swt kepada penulis, maka dengan segala kerendahan hati yang penuh dengan rasa syukur, penulis persembahkan skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tua saya, Ibu Sri Astutik dan Ayah Alm. Munaji tercinta yang telah mendidik, membesarkan, melimpahkan doa-doa di setiap langkah penulis dan memberikan kasih sayang yang luar biasa hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi.

2. Kedua kakak saya, Siti Ma‟rifatus Sa‟diyah dan Muhammad Zainal Abidin yang telah membantu kebutuhan finansial serta selalu memberikan dukungan, perhatian serta motivasi dalam mengerjakan skripsi ini hingga selesai.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

ِِميِحَّرل ا ِِنَّٰمْحَّرلِِهََّّٰلل ا ِِمْسِب

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis limpahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, anugerah, dan hidayah-Nya sehingga atas segala izinnya perencanaan, pelaksanaan, serta penyelesaian skripsi yang berjudul “Penanaman Nilai-Nilai Keislaman Sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan” yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan program sarjana dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kehadirat Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari zaman kenistaan menuju jalan yang terang benderang yakni dengan adanya Ad-dinul Islam.

Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dalam penulisan ini tidak lain penulis peroleh karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada:

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM., selaku Rektor UIN KH.

Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan fasilitas yang memadai selama kami menuntut ilmu di UIN KH. Achmad Siddiq Jember.

2. Prof. Dr. Hj. Mukniah, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memimpin pelaksanaan program fakultas sehingga terlaksana dengan baik.

3. Dr. Rif‟an Humaidi, M.Pd.I, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa yang telah memberikan layanan dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa.

4. Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag., selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah

(7)

vii

memberikan arahan untuk menyelesaikan program perkuliahan dan tugas akhir ini.

5. Drs. H. Mahrus, M. Pd.I, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah sabar, ikhlas dan bersedia meluangkan waktunya demi kelancaran dalam penulisan skripsi penulis.

6. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan banyak wawasan ilmu pengetahuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Kepada Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, guru serta peserta didik di SMP Negeri 1 Turi Lamongan yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian dan bersedia meluangkan waktunya dari awal hingga akhir penelitian penulis.

8. Keluarga besar, sahabat dan teman-teman yang telah memberikan bantuan berupa semangat, perhatian, dukungan, motivasi serta doa selama perjalanan saya dalam mengerjakan skripsi hingga selesai.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga masih perlu penyempurnaan. Oleh karena itu, untuk menyempurnakan skripsi ini kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak merupakan hal yang berharga bagi penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya, aamiin.

Jember, 19 Oktober 2022

Ayu Mufadhilah NIM. T20181135

(8)

viii ABSTRAK

Ayu Mufadhilah, 2022, Penanaman Nilai-Nilai Keislaman Sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Program Kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan

Kata Kunci: Nilai-Nilai Keislaman, Pendidikan Karakter

Penanaman nilai-nilai keislaman merupakan suatu tindakan atau cara untuk menanamkan pengetahuan tentang agama yang berharga, berupa nilai keimanan, Ibadan dan akhlak yang berlandaskan pada wahyu Allah swt dengan tujuan agar anak mampu mengamalkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari- hari dengan baik dan benar secara penuh kesadaran. Melihat banyaknya kemerosotan moral dan akhlak pada peserta didik di Indonesia, pendidikan selalu berupaya dalam meningkatkan karakter peserta didik di Indonesia. SMP Negeri 1 Turi merupakan salah satu sekolah yang berupaya dalam mengembangkan karakter peserta didik melalui penanaman nilai-nilai keislaman melalui kegiatan Jumat Berjihat.

Fokus penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana penanaman nilai akidah sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan? 2) Bagaimana penanaman nilai ibadah sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan? 3) Bagaimana penanaman nilai akhlak sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan?

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mendiskripsikan penanaman nilai akidah sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan. 2) Untuk mendiskripsikan penanaman nilai ibadah sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan. 3) Untuk mendiskripsikan penanaman nilai akhlak sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan.

Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Kemudian, untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1) Penanaman nilai-nilai akidah sebagai upaya dalam penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat diterapkan dalam kegiatan Ngaji Bersama. 2) Penanaman nilai-nilai ibadah sebagai penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat diterapkan dalam kegiatan shalat dhuha. 3) Penanaman nilai-nilai akhlak sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat diterapkan dalam kegiatan senam sehat dan bersih-bersih.

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Istilah ... 10

F. Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kajian Teori ... 21

(10)

x

BAB III METODE PENELITIAN ... 54

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 54

B. Lokasi Penelitian ... 55

C. Subyek Penelitian ... 55

D. Teknik Pengumpulan Data ... 56

E. Analisis Data ... 60

F. Keabsahan Data ... 63

G. Tahap-tahap Penelitian ... 64

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 65

A. Gambaran Objek Penelitian ... 65

B. Penyajian Data dan Analisis... 75

C. Pembahasan Temuan ... 97

BAB V PENUTUP ... 116

A. Simpulan ... 116

B. Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 120

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 19 Tabel 2.2 Jangkauan Sikap dan Perilaku dan Butir-Butir Nilai Budi Pekerti 42 Tabel 4.1 Temuan Penelitian... 96

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Keterpaduan Olah Hati, Olah Pikir, Olah Raga, Olah Karsa dan

Rasa ... 40 4.1 Kegiatan Jumat Berjihat Ngaji Bersama di SMP Negeri 1 Turi

Lamongan ... 79 4.2 Jamaah Perempuan saat Melaksanakan Sholat Dhuha di Masjid

SMP Negeri 1 Turi Lamongan ... 84 4.3 Kegiatan Kultum Setelah Selesai Melaksanakan Shalat Dhuha

yang diisi Oleh Guru Pendidikan Agama Islam ... 84 4.4 Lingkungan Sekolah Tampak Bersih dan Asri ... 90 4.5 Kegiatan Jumat Berjihat saat Bersih-bersih Lingkungan Sekolah

dan Merawat Tanaman ... 90 4.6 Kegiatan Jumat Berjihat saat Senam Sehat Bersama Peserta didik,

Guru dan Staff Karyawan ... 93 4.7 Kegiatan Jumat Berjihat saat Senam Sehat Bersama Instruktur

Senam ... 94 4.8 Kegiatan Pagi Hari Salam Ta‟dzim ... 95

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pernyataan Keaslian Tulisan ... 123

Lampiran 2 : Permohonan Ijin Penelitian ... 124

Lampiran 3 : Matrik Penelitian ... 125

Lampiran 4 : Jurnal Kegiatan Penelitian ... 127

Lampiran 5 : Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 129

Lampiran 6 : Pedoman Wawancara ... 130

Lampiran 7 : Dokumentasi ... 136

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Dalam usaha pembentukan dan pengembangan tingkah laku seseorang, pendidikan memiliki peran penting sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas pada diri seseorang. Peserta didik yang merupakan generasi penerus bangsa, negara dan agama perlu dibekali pemahaman baik secara intelektual, spiritual, moral maupun sosial. Pada hakikatnya, pendidikan tidak selalu tentang mengajarkan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga bagaimana membentuk karakter peserta didik yang bernilai. Nilai dalam pendidikan islam merupakan suatu keberhargaan pada diri manusia yang berlandaskan dengan norma dan ajaran agama islam yang mengaharahkan seseorang menjadi insan kamil yang mulia. Dalam hal ini lembaga pendidikan memiliki peran dalam mengembangkan nilai pada peserta didik, baik berupa nilai pengetahuan, nilai moral sosial, maupun nilai spiritual.

Suatu pendidikan dikatakan sukses apabila peserta didik mampu menghayati nilai-nilai keagamaan yang terealisasikan dalam perilaku sehari- hari. Namun, seperti yang telah diketahui bahwa pendidikan di Indonesia ternyata masih belum mampu mengembangkan kepribadian peserta didik sesuai dengan nilai-nilai agama maupun nilai-nilai sosial dan moral yang ada di masyarakat. Hal ini merupakan suatu permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian khusus bagi para praktisi pendidikan dalam

(15)

memecahkan permasalahan dan mencari solusi terhadap permasalahan tersebut.1

Dalam upaya pengembangan kepribadian pada peserta didik, lembaga pendidikan dapat menanamkan nilai-nilai keislaman sebagai suatu cara atau tindakan dalam mengamalkan nilai-nilai agama islam berupa nilai akidah, nilai ibadah dan nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar.

Nilai-nilai islam yang didalamnya terdapat keimanan kepada-Nya, kepada ajaran-Nya serta kepada makhluk-Nya dapat melindungi diri seseorang dari jalan yang salah. Hal ini merupakan sumber kekuatan terhadap kehidupan manusia saat menjalankan kehidupan supaya tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.2 Dengan begitu dapat dikatakan bahwa nilai keislaman dapat dijadikan sebagai landasan dan pedoman terhadap pembinaan kepribadian seseorang. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Fushilat [41]: 33 berikut:





























Artinya: “ Siapakah yang lebi baik perkataannya daripada orang yang menyeru kejalan Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata:

Sungguh aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)”

(QS. Al-Fushilat [41]: 33)3

1 Muhammad Takdir Ilahi, Revitalisasi Pendidikan Berbasis Moral (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 80.

2 Firdiansyah Alhabsyi, “Penanaman Nilai Agama Islam terhadap Siswa di SDN 3 Dolo (Tinjauan dari Segi interaksi Edukatif),” Joernal Of Pedagogy 3, No. 1 (2020): 61.

3 Kementrian Agama RI, Al-Quran Terjemah dan Asbabun Nuzul, (Jakarta: CV. Al- Hanan, 2009), 480.

(16)

Pada ayat tersebut terdapat arti kata “Menyeru kejalan Allah” yang berarti menyeru kepada manusia agar menjadikan Allah SWT satu-satunya dan mentaati segala perintah Allah SWT. Selain itu ayat ini juga merupakan penggabungan antara akidah dan amal, dimana bukan hanya seruan untuk mengakui keesaan Allah SWT tetapi juga perintah untuk beramal shalih. Hal ini dapat dipahami bahwa penanaman nilai-nilai keislaman yang meliputi nilai akidah, nilai ibadah dan nilai akhlak perlu ditanamkan dalam diri peserta didik agar tercipta pribadi yang kuat berpegang teguh pada nilai-nilai ajaran agama islam serta mengakar kuat dalam diri disepanjang hidupya.

Penanaman nilai-nilai keislaman mempunyai makna penting dalam kehidupan peserta didik baik pada masa remaja maupun dewasa. Seseorang yang sejak dini tidak mendapatkan pengajaran agama dan tidak memiliki pengalaman keagamaan maka setelah tumbuh dewasa memiliki kecenderungan dalam bersikap yang negatif. Hal ini dikarenakan sikap atau kepribadian merupakan suatu karakter yang dimili oleh manusia yang dapat membedakan nilai dalam diri manusia dengan manusia yang lainnya.

Pada masa sekarang, kemerosotan moral yang terjadi di Indonesia terhitung meningkat seiring berjalannya waktu. Salah satunya adalah krisis moral dan spiritual dalam lingkup pendidikan. Seperti banyaknya peserta didik yang kurang sopan kepada orang tua, hilangnya etika dan sopan santun terhadap guru, hingga tak jarang kita temui kasus kekerasan siswa terhadap

(17)

guru dan lain sebagainya.4 Kemudian, ditambah dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih dan akses internet yang mudah, jika tidak dibekali dengan nilai-nilai moral keagamaan akan menjadikan siswa lebih mudah terbawa arus perkembangan zaman yang menyimpang.

Melihat banyaknya kejahatan moral dan sosial masyarakat di Indonesia dapat kita ketahui salah satunya yaitu karena hilangnya karakter pada masyarakat. Dengan begitu karakter pada peserta didik perlu dibangun kembali, karena peserta didik merupakan generasi penerus bangsa. Pendidikan diharapkan mampu mengurangi permasalahan tindak kejahatan moral, sosial dan spiritual yang terjadi di Indonesia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesert adidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan dapat membentuk karakter seseorang menjadi lebih baik, melalui pengembangan budi pekerti atau pembiasaan kegiatan yang memiliki dampak terhadap perilaku peserta didik berupa kepribadian yang baik, sopan santun, jujur, disiplin, bertanggung jawab, saling tolong menolong, menghormati orang lain, kerja keras dan lain sebagainya. Hal ini sama halnya

4 Eny Wahyu Suryanti, “Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Religius”, Seminar Nasional Hasil Riset Universitas Widyagama Malang, (September 2018): 254.

(18)

dengan pendapat Megawati yang mengutip Williams mengatakan bahwa karakter ibarat otot. Otot bisa lembek bila tidak dilatih dan sebaliknya, akan kekar dan kelihatan berisi bila dilatih atau sering difungsikan, seperti para binaragawan atau olahragawan yang ototnya kekar karena dilatih dan akhirnya menjadi kebiasaan.5 Karakter yang dimaksud adalah seperti yang tertera dalam tujuan pendidikan nasional yang menempatkan pembentukan karakter peserta didik berdasarkan pada keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.

Pendidikan Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan perkembangan zaman yang jika dilihat perkembangan ini dapat menjadikan peserta didik semakin maju dalam teknologi, hal ini tentu sangat baik bagi kemajuan bangsa. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri juga dengan perkembangan teknologi banyak kita dapati terjadi penyimpangan moral pada peserta didik baik dalam hal agama maupun sosial. Adanya permasalahan tersebut dapat terjadi karena minimnya pengetahuan tentang pentingnya nilai- nilai keagamaan. Dimana banyak lembaga pendidikan yang lebih mengedepankan nilai berupa angka dibandingkan dengan nilai moral yang ada pada diri peserta didik. Sebagai bekal dalam menghadapi kemajuan ilmu dan teknologi bangsa yang semakin canggih, peserta didik perlu dibekali nilai-nilai keagamaan agar memiliki pegangan dalam hidup dan tetap berada pada jalur kehidupan yang sesuai sehingga terhindar dari penyimpangan-penyimpangan perilaku yang kurang baik.

5 Witarsa dan Ruhyana, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasinya, (Bandung:

Yrama Widya, 2021), 3.

(19)

Pendidik dan lembaga pendidikan memiliki peran atau pengaruh besar terhadap proses tumbuh dan berkembangnya peserta didik. Pendidik merupakan salah satu pembentuk karakter peserta didik, sedangkan lembaga pendidikan merupakan “laboratorium karakter” yang dapat membuat suasana pembelajaran untuk membentuk karakter yang diinginkan.6 Dalam usaha penanaman nilai atau karakter pada peserta didik dapat dilakukan dengan memberikan kegiatatan-kegiatan postif yang mendukung pada lembaga pendidikan. Beberapa kegiatan yang mendukung tersebut diharapkan dapat membantu para pendidik dalam melakukan pembinaan karakter terutama pada akhlak peserta didik serta mampu meningkatkan kualitas nilai dalam diri peserta didik serta memperkecil angka kenakalan pada peserta didik.7

SMP Negeri 1 Turi Lamongan merupakan salah satu sekolah yang memiliki program kegiatan yang menarik, yaitu kegiatan dalam penanaman nilai-nilai keislaman. Dimana kegiatan tersebut merupakan serangkaian kegiatan yang diterapkan dalam rangka pelaksanaan kegiatan PPK atau penguatan pendidikan karakter. Melihat banyaknya kemerosotan moral dan spiritual peserta didik di zaman sekarang, menjadikan pihak sekolah turut prihatin terhadap keadaan saat ini, sehingga berupaya untuk terus mengembangkan karakter peserta didik dengan menerapkan beberapa kegiatan yang dapat menunjang dalam penguatan pendidikan karakter. Salah satu program kegiatan unggulan yang diterapkan di SMP Negeri 1 Turi Lamongan yaitu kegiatan Jumat Berjihat.

6 Witarsa dan Ruhyana, Pendidikan Karakter, 3.

7 Muhammad Rusdi, “Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam dalam Pembelajaran Islam di SMA Plus Al-Azhar Medan Johor Kota Medan,” Jurnal Edu-Riliga 3, No.3 (Juli 2019): 380.

(20)

Dalam upaya penguatan pendidikan karakter di SMP Negeri 1 Turi Lamongan menerapkan program kegiatan yang dapat menunjang dalam penguatan pendidikan karakter, terutama pada karakter religius peserta didik.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai keislaman pada peserta didik melalui pembiasaan kegiatan program Jumat Berjihat.8 Dimana dengan diadakannya kegiatan program jumat berjihat, diharapkan tercipta suatu karakter religius, mandiri, gotong royong dan integritas. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan program kegiatan jumat berjihat yang ada pada SMP Negeri 1 Turi Lamongan, dengan menggunakan judul penelitian “Penanaman Nilai-Nilai Keislaman sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Program Kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan.”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti merumuskan fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana penanaman nilai akidah sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan?

2. Bagaimana penanaman nilai ibadah sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan?

8 Observasi di SMP Negeri 1 Turi Lamongan, 28 Maret 2022.

(21)

3. Bagaimana penanaman nilai akhlak sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penulisan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendiskripsikan penanaman nilai akidah sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan

2. Untuk mendiskripsikan penanaman nilai ibadah sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan

3. Untuk mendiskripsikan penanaman nilai akhlak sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan

D. Manfaat Penelitian

Merujuk pada tujuan penelitian di atas, maka dalam pelaksanaa penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis terhadap penulis dan pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah terhadap refrensi program pendidikan agama islam serta dapat meningkatkan ilmu

(22)

pengetahuan khususnya tentang penanaman nilai-nilai keislaman sebagai upaya penguatan pendidikan karakter yang ada pada SMP Negeri 1 Turi Lamongan dalam program kegiatan Jumat Berjihat.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi semua kalangan yang dapat dijadikan sebagai rujukan alternatif dalam pemecahan suatu masalah. Maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

a. Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan refrensi yang dapat digunakan untuk peneliti lain dalam melaksanakan penelitian yang serupa dengan penanaman nilai-nilai keislaman sebagai upaya dalam penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan jumat berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan.

b. Peneliti

Penelitian ini memberikan pengalaman berharga bagi peneliti serta menambah wawasan dan pemahaman mengenai Penanaman nilai-nilai keislaman sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui program kegiatan jumat berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan c. Lembaga Penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan atau pembaharuan program untuk diterapkan dalam dunia pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan di

(23)

Indonesia tertutama pendidikan Islam sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi.

d. Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur penelitian UIN KH. Achmad Siddiq Jember serta memberi kontribusi bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan khususnya Program Studi Pendidikan Agama Islam sebagai tambahan refrensi bagi peneliti yang akan mengembangan ilmu pengetahuan terkait Penanaman nilai- nilai keislaman sebagai upaya penguatan pendidikan karakter dan relevansinya dengan program pendidikan Islam di Indonesia.

E. Definisi Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahpamahan sekaligus sebagai arahan dan penyatuan persepsi mengenai maksud dan tujuan penelitian ini, maka dikemukakan definisi istilah. Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penanaman Nilai-nilai Keislaman

Penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanam, menanami, atau menanamkan. Sedangkan Nilai adalah hal-hal yang penting dan berguna bagi manusia yang dijadikan tumpuan dalam hidup. Adapun yang dimaksud dengan penanaman nilai-nilai keislaman adalah proses atau cara menanamkan hal-hal baik yang dapat dijadikan tumpuan dalam hidup berdasarkan pada ajaran-ajaran Islam.

(24)

2. Penguatan Pendidikan Karakter

Penguatan pendidikan karakter merupakan sebuah gerakan pendidikan di bawah tanggungjawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan perlibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Nilai utama dalam Penguatan pendidikan karakter (PPK) adalah religius, nasionalis, integritas, mandiri dan gotong royong.

3. Program Kegiatan Jumat Berjihat

Program kegiatan jumat berjihat merupakan program unggulan dalam penguatan pendidikan karakter yang diterapkan di SMP Negeri 1 Turi Lamongan. Jumat berjihat merupakan pembiasaan kegiatan yang berarti Jumat (Janji Untuk Menjadi Anak Taat) dan Berjihat (Cinta Kebersihan Lingkungan, Ngaji Bareng, Sholat Dhuha dan Olahraga Sehat). Kegiatan penguatan pendidikan karakter (PPK) dilaksanakan setiap hari jumat mulai pukul 07.00-07.40 WIB yang dibagi menjadi 5 kegiatan di setiap jumat secara bergantian, pembagian 5 hari jumat tersebut berdasarkan kalender pasaran jawa yaitu jumat pahing, jumat pon, jumat wage, jumat kliwon dan jumat legi.

F. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan garis besar alur pembahasan pada penelitian ini, penulis membuat sistematika pembahasan secara ringkas. Penulisan sistematika pembahasan dilakukan dalam bentuk deskripstif naratif. Penulis

(25)

memberikan garis besar tahapan terhadap skripsi ini untuk memudahkan pembaca dalam mengamati alur pembahasan skripsi ini, berikut penulis uraikan garis besar sistematika pembahasan skripsi ini:

BAB I berisi tentang pendahuluan. Pendahuluan merupakan bagian dasar dalam melakukan penelitian yang berkaitan tentang konteks penelitian atau latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

BAB II berisi tentang kajian pustaka. Kajian pustaka merupakan bagian yang mengulas terkait dengan landasan teori yang digunakan untuk menyampaikan fenomena yang terjadi. Pada bagian pembahasan kajian kepustakaan meliputi penelitian terdahulu dan kajian teori. Penelitian terdahulu berisi tentang kajian dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan penelitian yang hendak dilakukan. Penelitian terdahulu dilakukan untuk memberikan penguatan landasan teori terhadap penelitian yang dilakukan serta untuk menghindari terjadinya kesamaan dalam penelitian. Sedangkan kajian teori berkaitan dengan pandangan atau perspektif peneliti lain yang dapat dijadikan landasan pada pembahasan teori penelitian yang dilakukan.

BAB III berisi tentang metode penelitian. Metode Penelitian merupakan bagian yang membahas terkait tata cara dalam menggali data atau informasi saat proses penelitian. Pada bagian pembahasan ini meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

(26)

BAB IV berisi tentang penyajian data dan analisis data. Penyajian data dan Analisis data merupakan bagian yang membahas hasil dari temuan penelitian yang dikaitkan dengan teori yang digunakan meliputi penyajian dan analisis data, serta pembahasan temuan.

BAB V berisi tentang penutup. Penutup merupakan bagian akhir yang mengulas kesimpulan dari hasil keseluruhan penelitian serta beberapa saran yang diberikan berdasarkan hasil temuan yang dilakukan selama masa penelitian.

(27)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, untuk mencari teori yang dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam penyusunan laporan penelitian serta sebagai refrensi dan pijakan penulis dalam penelitian. Peneliti terlebih dahulu melakukan kajian pustakan terhadap beberapa penelitian yang sudah maupun belum terpublikasi. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Skripsi berjudul “Penanaman Nilai-nilai Islam Melalui Kegiatan Bina Iman dan Taqwa (IMTAK) Bagi Peserta Didik di SMA Al-khairaat Kulukubula” yang ditulis oleh Nur Azizah (2019) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Insitut Agama Islam Negeri Palu. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa penanaman nilai- nilai Islam melalui kegiatan bina Imtak di SMA alkhairaat kalukubula yaitu, apel pagi yang dirangkaikan dengan pembacaan do‟a sebelum belajar dan pembacaan surat-surat pendek (Ad-dhuha sampai An-nas), selalu mengedepankan budaya senyum dan salam sapa, shalat dhuha berjamaah, sholat dhuhur berjamaah, dzikir dan doa bersama setelah selesai shalat dhuhur. peranan kegiatan bima Imtak di SMA Alkhairaat Kalukubula yaitu, menanamkan akhlak mulia, menjadikan pribadi muslim berilmu dan berakhlak, meningkatkan pengetahuan. Kendala penanaman nilai-nilai Islam di SMA Alkhairaat Kalukubula diantaranya yaitu, yang

(28)

pertama adanya guru yang kurang disiplin melaksanakan kegiatan bima Imtak. Kedua, dari aspek peserta didik itu sendiri yang kurang disiplin.

Ketiga, media yang digunakan masih terbatas.

Penelitian ini memiliki persamaan yaitu, sama-sama menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumtasi serta sama-sama membahas tentang penanaman nilai-nilai Islam. Adapun perbedaan dalam penelitian ini yaitu terdapat pada subyek penelitian dimana pada penelitian ini tentang kegiatan Bina Imtak di SMA Alkhairaat Kalukubula.

2. Skripsi berjudul “Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam melalui Metode Pembiasaan dan Keteladanan di MTs Atthohiriyah Mayang Kabupaten Jember” yang ditulis oleh Moch. Febri Ali R (2020) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai agama islam di MTs Atthohiriyah Mayang Jember meliputi: penanaman yang utama yaitu penanaman nilai-nillai keagamaan tentang akidah, ibadah dan akhlak kepada anak ditanamkan dari sejak sedini mungkin. Guru dalam memberi pembiaasaan keteladanan kepada siswa meliputi: pembiasaan dan keteladanan yang dilakukan berupa kegiatan yang diprogramkan sekolah selain dilaksanakan oleh siswa, guru juga memberikan contoh sikap dan tutur kata yang baik.

Penelitian ini memiliki persamaan yaitu, sama-sama menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi,

(29)

wawancara dan dokumtasi serta sama-sama membahas tentang penanaman nilai-nilai Islam. Adapun perbedaan dalam penelitian ini yaitu terdapat pada subyek penelitian dimana pada penelitian ini mengkaji tentang metode pembiasaan dan keteladanan yang dilakukan di MTs Atthohiriyah Mayang Jember dan pada penelitian ini meneliti terkait dengan penanaman nilai-nilai islam melalui sebuah program kegiatan Jumat Berjihat di SMP Negeri 1 Turi Lamongan.

3. Skripsi berjudul “Penanaman Nilai-Nilai Keislaman Sebagai Upaya Revitalisasi Pendidikan Karakter di SMA Negeri 3 Pamekasan” yang ditulis oleh Sulton Al Bukini (2020) Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Madura. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses penanaman nilai-nilai keislaman dilakukan dengan beberapa strategi diantaranya yaitu, pemberian pemahaman nilai- nilai keislaman melalui pembelajaran pendidikan agama islam, pemberian keteladanan oleh guru yang dapat di contoh oleh peserta didik dan mendorong pembiasaan terhadap siswa melalui pengembangan budaya keagamaan seperti berdoa sebelum belajar, melaksanakan shalat dhuhur berjamaah dan sedekah rutin tiap hari jumat.

Penelitian ini memiliki persamaan yaitu, sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun perbedaan dalam penelitian ini yaitu, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis fenomenologis yang keabsahan datanya dilakukan melalui perpanjangan

(30)

keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi. Selain itu penelitian ini mengkaji dua permasalahan dalam penanaman nilai-nilai keislaman serta faktor penghambat dalam pembentukan karakter.

4. Jurnal berjudul “Pembentukan Konsep Diri Remaja Melalui Penanaman Nilai-Nilai Keislaman” yang ditulis oleh Adi Saputra, Yuzarion Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (2020). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang ditanamkan nilai-nilai Islam cenderung memiliki konsep diri yang positif, dibandingkan dengan remaja yang konsep dirinya cenderung negatif karena kurangnya penanaman nilai-nilai Islam selama pembentukan konsep diri berlangsung.

Persamaan pada penelitian ini yaitu, sama-sama membahas tentang penanaman nilai-nilai keislaman hanya saja pada pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri terbentuk pada remaja melalui penanaman nilai-nilai islami sedangkan pada penelitian penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana penanaman nilai-nilai keislaman melalui suatu kegiatan yang ada pada lembaga yang akan dijadikan penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penulis yaitu penelitian ini menggunakan studi literatur/kepustakaan sedangkan penelitian penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.

5. Jurnal berjudul “Internalisasi Nilai-Nilai Keislaman dalam Membangun Karakter Akhlakul Karimah Peserta Didik” yang ditulis oleh Nur Hasanah Ismatullah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syamsul „Ulum Gunungpuyuh Sukabumi (2019). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

(31)

internalisasi nilai-nilai keislaman dalam pembentukan karakter akhlakul karimah peserta didik di SMK Yaspi Syamsul „Ulum berjalan dengan tertib dan teratur, karena para peserta didik cukup aktif dan antusias dalam melaksanakannya. Untuk mencapai hasil yang lebih baik diperlukan strategi yang mendukung, diantaranya melalui metode pemberian suri tauladan (keteladanan), ceramah keagamaan, nasehat dan hukuman yang harus dijadikan secara terus-menerus dan disesuaikan dengan nilai-nilai yang hendak disampaikan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekanatan deskriptif serta penelitian ini sama-sama membahas tentang nilai-nilai keislaman yang berkaitan dengan pembentukan karakter.

Adapun perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada pembentukan karakter dimana pada penelitian ini lebih pada pembentukan karakter akhlakul karimah sedangkan pada penelitian penulis penguatan pendidikan karakter secara keseluruhan.

(32)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Judul Persamaan Perbedaan

1. Skripsi berjudul

“Penanaman Nilai-nilai Islam Melalui Kegiatan Bina Iman dan Taqwa (IMTAK) Bagi Peserta Didik di SMA Al-khairaat Kulukubula”

yang ditulis oleh Nur Azizah (2019) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Insitut Agama Islam Negeri Palu.

a. Menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi b. Membahas tentang

penanaman nilai-nilai Islam.

a. Subyek penelitian ini tentang kegiatan Bina Imtak di SMA Alkhairaat

Kalukubula.

2. Skripsi berjudul

“Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam melalui Metode Pembiasaan dan Keteladanan di MTs Atthohiriyah Mayang Kabupaten Jember” yang ditulis oleh Moch. Febri Ali R (2020) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember.

a. Menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

b. Membahas tentang penanaman nilai-nilai Islam.

a. Penelitian ini mengkaji tentang metode pembiasaan dan keteladanan yang dilakukan di MTs Atthohiriyah Mayang Jember

3. Skripsi berjudul

“Penanaman Nilai-Nilai Keislaman Sebagai Upaya Revitalisasi Pendidikan Karakter di SMA Negeri 3 Pamekasan” yang ditulis oleh Sulton Al Bukini (2020) Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Madura.

a. Menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

b. Membahas tentang penanaman nilai-nilai Islam.

a. Menggunakan jenis penelitian

fenomenologis b. Mengkaji

penanaman nilai- nilai keislaman serta faktor penghambat dalam pembentukan karakter.

4. Jurnal berjudul

“Pembentukan Konsep Diri Remaja Melalui Penanaman Nilai-Nilai Keislaman” yang ditulis oleh Adi Saputra, Yuzarion Universitas

a. Membahas tentang penanaman nilai-nilai keislaman.

a. Penelitian ini menggunakan studi literatur/kepustakaan sedangkan penelitian penulis

menggunakan

(33)

Ahmad Dahlan Yogyakarta (2020).

metode penelitian kualitatif.

b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri terbentuk pada remaja melalui penanaman nilai- nilai islami 5. Jurnal berjudul “Internalisasi

Nilai-Nilai Keislaman dalam Membangun Karakter Akhlakul Karimah Peserta Didik” yang ditulis oleh Nur Hasanah Ismatullah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syamsul „Ulum

Gunungpuyuh Sukabumi (2019).

a. Menggunakan metode penelitian kualitatif b. Penelitian ini sama-

sama membahas tentang nilai-nilai keislaman yang berkaitan dengan pembentukan karakter.

a. Penelitian ini mengkaji tentang pembentukan karakter yang berfokus pada karakter akhlakul karimah peserta didik.

Dari beberapa pemaparan terkait dengan penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan pada penelitian yang dilakukan peneliti yang dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya yaitu dari segi lokasi penelitian, fokus permasalahan, metode penelitian serta isi kajian pembahasan.

Dari segi lokasi penelitian memiliki perbedaan dimana setiap lokasi penelitian pastinya memiliki perbedaan dalam hal karakteristik serta tujuan yang ingin dicapai. Selain itu pada fokus permasalahan dan metode penelitian yang digunakan pada setiap penelitian memiliki berbagai permasalahan yang ingin diangkat, sehingga metode dan pembahasan yang digunakan pun pastinya berbeda.

(34)

B. Kajian Teori

Dalam melakukan penelitian tidak lepas dari teori, teori menjadi pijakan awal untuk mencari pembenaran terhadap suatu realitas. Dengan teori, seorang peneliti menginginkan dukungan pandangan/konsep pakar lain terhadap masalah yang akan diteliti. Semakin banyak pakar yang berbicara pada masalah yang sama terhadap apa yang menjadi kajian peneliti, akan menentukan banyaknya refrensi dan luasnya aspek yang dikaji.9 Oleh karena itu, pada bagian ini penulis paparkan kajian teori terkait dengan penelitian yang akan diteliti.

1. Penanaman Nilai-Nilai Keislaman a. Pengertian Penanaman Nilai Islam

Penanaman adalah proses, perbuatan dan cara menanamkan.

Sedangkan nilai berasal dari bahasa latin vale‟re yang artinya berguna, mampu akan berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang. 10 Menurut Mulyana nilai adalah keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya.

Jumsai berpendapat bahwa nilai dapat dijadikan rujukan untuk bersikap dan berbuat dalam masyarakat, akan tetapi dijadikan pula sebagai ukuran benar tidaknya suatu fenomena perbuatan dalam

9 Samsu, Metode Penelitian (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, kuantitatif, Mixed Method, serta Research & Development) (Jambi: Pusaka, 2017), 29.

10 Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter: Konstruksivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), 56.

(35)

masyarakat itu sendiri.11 Dengan demikian maka dapat dipahami bahwa nilai merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya dan dianut serta dijadikan sebagai acuan dasar individu dan masyarakat dalam menentukan sesuatu yang dipandang baik, benar, bernilai maupun berharga.

Penanaman nilai islam adalah suatu proses menanamkan nilai secara penuh ke dalam hati, sehingga ruh dan jiwa bergerak berdasarkan agama islam. Penanaman nilai islam terjadi melalui pemahaman ajaran agama islam secara utuh, dan diteruskan dengan kesadaran akan pentingnya ajaran agama islam, serta ditemukannya posibilitas untuk merealisasikannya dalam kehidupan nyata.12 Penanaman nilai dalam islam disebutkan di dalam al-Quran surat Luqman ayat 16 sebagai berikut:



















































Artinya: “Luqman berkata: Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman [31]:

33)13

11 Ade Haerullah dan Said Hasan, Rekonstruksi Paradigma Pembelajaran IPA (Teori &

Praktik di Madrasah) (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), 27.

12 Muhammad Rusdi, Saiful Akhyar Lubis, Budiman, “Penanaman Nilai-nilai Agama Islam dalam Pembelajaran Islam di SMA Plus Al-Azhar Medan Johor Kota Medan”, Edu-Religia 3, No. 3 (Juli-september 2019): 381.

13 Kementrian Agama RI, Al-Quran Terjemah dan Asbabun Nuzul, (Jakarta: CV. Al- Hanan, 2009), 412

(36)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa penanaman nilai-nilai baik yang bersifat universal kapanpun dan dimanapun dibutuhkan oleh manusia, menanamkan nilai-nilai baik tidak hanya berdasarkan pertimbangan waktu dan tempat. Meskipun kebaikan itu hanya sedikit jika dibandingkan dengan kejahatan, ibarat sebiji sawi dengan seluas langit dan bumi, maka yang baik akan nampak baik, dan yang jahat akan nampak sebagai kejahatan.

Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai-nilai islam merupakan perilaku atau proses menanamkan suatu kepercayaan yang ada dalam suatu ruang lingkup dimana seorang dapat bertindak atau menghindari suatu tindakan yang pantas atau tidak pantas dikerjakan. Adapun sumber nilai yang berlaku dalam kehidupan manusia dapat digolongkan menjadi dua macam14, yaitu:

1) Nilai Ilahi

Nilai ilahi adalah nilai yang dititahkan Allah SWT melalui para rasul-Nya yang berbentuk taqwa, iman, adil yang diabadikan alam wahyu Allah SWT. Religi merupakan sumber yang pertama dan utama bagi para penganutnya. Dari religi, mereka menyebarkan nilai-nilai untuk diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, nilai ini bersifat statis dan kebenarannya mutlak.

14 Firdiansyah Alhabsyi, “Penanaman Nilai Agama Islam terhadap Siswa di SDN 3 Dolo (Tinjauan dari Segi interaksi Edukatif),” Joernal Of Pedagogy 3, No. 1 (2020): 62.

(37)

Adapun tugas manusia yaitu menginterpretasikan nilai-nilai itu agar mampu menghadapi dan menjalani agama yang dianut.

2) Nilai Insani

Nilai insani timbul atas kesepakatan manusia serta hidup dan berkembang dari peradaban manusia. Nilai ini bersifat dinamis sedang keberlakuan dan kebenarannya bersifat relatif (nisbi) yang dibatasi ruang dan waktu.

Dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada kehidupan sehari-hari berpedoman pada dua nilai yaitu nilai ilahi dan nilai insani. Hal tersebut perlu ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari dengan selaras antara nilai ilahi dan juga nilai insani, sehingga nilai tersebut menjadi sumber ketentraman manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dengan berpedoman pada nilai-nilai yang diterapkan terutama pada nilai-nilai keislaman.

b. Aspek-aspek Nilai Islam

Nilai-nilai ajaran Islam merupakan nilai yang akan membantu manusia dalam menjalani kehidupan yang sejahtera, bahagia dan selamat baik dalam kehidupan di dunia maupun kehidupan di akhirat.

Terdapat 3 aspek nilai Islam yang perlu kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya yaitu:

1) Nilai Akidah

Kata akidah berasal dari bahasa arab, yaitu aqada-yaqidu- aqdan yang artinya mengumpulkan atau mengokohkan. Dari kata

(38)

tersebut terbentuk kata aqidah. Nilai aqidah erat kaitannya dengan nilai keimanan yang berarti keyakininan.15 Jadi, akidah merupakan sesuatu yang diyakini secara kokoh di hati seseorang dan bersifat mengikat.16

Nilai akidah atau keimanan merupakan ajaran yang mengajarkan manusia untuk percaya akan adanya Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa sebagai sang pencipta alam semesta yang akan senantiasa mengawasi dan memperhitungkan segala perbuatan manusia di dunia.

Akidah atau keimanan merupakan hal yang paling pokok dan mendasar dalam islam dikarenakan menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia lahir dan batin. Iman merupakan keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan. Hanya dengan iman yang kuat seseorang dapat melakukan ibadah dengan baik dan dapat menghias diri dengan akhlakul karimah. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran pada surat An-Nisa‟ ayat 136 yang berbunyi:

15 Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integrating di Sekolah, Keluarga dan Masyarakat, (Bantul: Lkis Yogyakarta, 2009), 28.

16 Muhammad Yusuf Ahmad dan Syahraini Tambak, “Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Akidah Melalui Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI),” Jurnal Al-Hikmah 15, no. 1 (April 2018): 34.

(39)



























































Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan kepada kitan yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah SWT turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab- kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”. (Q.S An-Nisa‟ [4]: 136)17

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa setiap orang mukmin diperintahkan untuk beriman kepada hal-hal yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Keyakinan kepada hal-hal yang ditetapkan Allah tersebut dikatakan sebagai aqidah. Dalam Islam keyakinan terhadap hal-hal yang diperintahkan Allah SWT dikenal dengan rukun iman yang terdiri dari: 1) Iman kepada Allah, 2) Iman kepada Malaikat, 3) Iman kepada Kitab, 4) Iman kepada para rasul, 5) Iman kepada hari akhir, dan 6) Iman kepada qadha dan qadar.

Akidah dalam islam selanjutnya harus berpengaruh ke dalam segala aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai aktivitas tersebut bernilai ibadah. Dalam hubungan ini Yusuf al- Qardawi mengatakan bahwa iman menurut pengertian yang sebenarnya ialah kepercayaan yang meresap ke dalam hati, dengan

17 Kementrian Agama RI, Al-Quran Terjemah dan Asbabun Nuzul, (Jakarta: CV. Al- Hanan, 2009), 100.

(40)

penuh keyakinan, tidak bercampur dengan keraguan, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari.18

Dengan demikian akidah islam bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan pada tahap selanjutnya harus menjadi acuan dasar dalam bertingkah laku dan berbuat yang pada akhirnya akan membuahkan amal shaleh dan bernilai sebagai ibadah.

2) Nilai Ibadah

Ibadah berasal dari kata „abd yang berarti pelayan atau budak, dalam artian lain yaitu pengabdia atau peghambaan diri kepada Allah SWT. Hakikat ibadah adalah usaha mengikuti hukum dan aturan-aturan Allah SWT dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan perintahnya.19 Ibadah merupakan manifestasi dan penerapan dari ajaran dan keyakinan yang terdapat dalam suatu agama. Ibadah dalam bahasa Arab merupakan bentuk masdar

Ibaadatan dari kata „Abada yang artinya tunduk, menghambakan dan menghinakan diri. Sehingga pengertian Ibadah merupakan pernyataan kehinaan diri yang serendah-rendahnya dan hanya diperuntukkan kepada yang Maha Esa Allah swt.20

18 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 125.

19 Abdul A‟ala al-Maududi, Dasar-dasar Islam, (Bandung: Pustaka, 1994), 107.

20 Hepy Kusuma Astuti, “Penanaman Nilai-Nilai Ibadah di Madrasah Ibtidaiyah dalam Membentuk Karakter Religius,” Jurnal Pendidikan Agama Islam: MUMTAZ 1, no. 2, ( Juni 2022):

64.

(41)

Ibadah secara etimologis dapat pula diartikan sebagai taat, menurut, mengikut, tunduk. Ibadah juga berarti doa, menyembah atau mengabdi. Sedangkan secara terminologis ibadah diartikan segala sesuatu yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat. Ulama fiqih mengungkapkan bahwa, ibadah mencangkup semua aktifitas manusia baik perkataan maupun perbuatan yang didasari dengan niat ikhlas untuk mencapai keridhaan Allah dan mengharapkan pahala di akhirat kelak. Nilai ibadah merupakan ajaran yang mengajarkan pada manusia agar dalam setiap perbuatannya senantiasa dilandasi dengan hati yang ikhlas guna mencapai ridho Allah. Pengamalan konsep nilai-nilai ibadah akan melahirkan manusia-manusia yang adil, jujur dan suka membantu sesamanya.21

Dari pengertian diatas maka dapat dipahami bahwa, ibadah adalah bentuk penghambaan diri dengan sepenuh hati kepada Allah untuk menjalankan perintahnya dan meninggalkan larangannya serta mengamalkan segala yang dicintai dan diridhai Allah, baik secara dzahir maupun bathin dan dengan rasa ikhlas. Dalam proses pendidikan, nilai-nilai ibadah perlu ditanamkan pada peserta didik sebagai proses mengarahkan peserta didik dalam menjalankan segala sesuatu yang telah diperintahkan Allah swt dan menjauhi

21 Firdiansyah Alhabsyi, “Penanaman Nilai Agama Islam terhadap Siswa di SDN 3 Dolo (Tinjauan dari Segi interaksi Edukatif),” Joernal Of Pedagogy 3, No. 1 (2020): 64.

(42)

segala larangan-Nya agar senantiasa tetap berada dijalan yang benar. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam QS. Adz- Dzariyat [51]: 56 sebagai berikut:















Artinya :“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56)22

Pada surat diatas menjelaskan bahwa pengabdian atau penghambaan diri kepada Allah merupakan salah satu tanggung jawab manusia dan jin secara fitrah diciptakannya oleh Allah swt.

Sehingga seluruh dinamika hidup manusia di muka bumi seharusnya didasarkan pada prinsip nilai-nilai ubudiyah baik aktifitas yang bersifat sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan lain sebagainya.

Setiap keyakinan akan dianggap lengkap jika hal itu direalisasikan dalam perbuatan yang nyata dan itulah yang dianggap sebagai iman sejati. Ibadah salah satu sendi agama islam yang harus ditegakkan, karena sesungguhnya Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya. Dengan demikian kuat atau lemahnya ibadah seseorang ditentukan oleh kualitas imannya. Allah SWT berfirman dalam surat Thaha ayat 132 yang berbunyi:

22 Kementrian Agama RI, Al-Quran Terjemah dan Asbabun Nuzul, (Jakarta: CV. Al- Hanan, 2009), 523.

(43)



























Artinya: “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, kamilah yang memberikan rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertaqwa”. (Q.S Thaha [20]: 132)23

Berdasarkan ayat diatas dapat dipahami bahwa tugas kita sebagai manusia adalah tidak lebih hanya untuk beribadah kepada Allah dan menaati semua perintah-Nya. Nilai-nilai ibadah yang dapat ditanamkan kepada peserta didik di sekolah adalah nilai keimanan dan ketakwaan kepada tuhan dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Bentuk dari ketakwaan terhadap Allah tersebut berupa menjaga ibadah dan pelaksanaan ibadah itu sendiri, menjaga diri dari kemaksiatan, baik maksiat fisik maupun hati. Keimanan dan ketakwaan merupakan buah atau hasil dari segala perbuatan baik yang dilakukan karena Allah swt.24 Adapun ibadah yang perlu ditanamkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah:

a) Rukun islam: syahadat, shalat lima waktu, puasa, zakat dan haji.

23 Kementrian Agama RI, Al-Quran Terjemah dan Asbabun Nuzul, (Jakarta: CV. Al- Hanan, 2009), 321.

24 Lutfiyah Septiani dan Bambang Irawan, “Penanaman Nilai-Nilai Karakter Religius dan Disiplin Melalui Program Tausiyah Akhlak di SMP Al-Furqon Jember,” Jurnal Pendidikan Agama Islam: Al-Adabiyah 2, no. 1 (2021): 381.

(44)

b) Ibadah lainnya dan ibadah yang berhubungan dengan rukun islam. Hal ini terbagi menjadi dua: Pertama, ibadah badaniyah (bersifat fisik) seperti bersuci meliputi wudhu, mandi, tayamum, pengaturan penghilangan najis, peraturan air, adzan, iqamah, doa, pengurusan mayat, dan lain-lain. Kedua, ibadah Maliyah (bersifat kebendaan/materi) seperti kurban, aqiqah, sedekah, wakaf, fidyah, hibah, dan lain-lain

Ibadah merupakan bakti kita terhadap Allah SWT yang didorong oleh akidah tauhid. Ibadah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan mentaati segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya, dan mengamalkan segala yang diizinkan- Nya. Ketentuan ibadah termasuk salah satu bidang ajaran islam dimana akal manusia tidak berhak campur tangan, melainkan hak dan otoritas milik Allah sepenuhnya. Kedudukan manusia dalam hal ini mematuhi, mentaati, melaksanakan dan menjalankannya dengan penuh ketundukan sebagai bukti pengabdian dan rasa terima kasih kepada-Nya. Ini selaras dengan makna islam, yaitu berserah diri, patuh dan tunduk guna mendapatkan keselamatan dan kedamaian. Ketenangan jiwa, rendah hati, menyandarkan diri kepada amal shaleh dan ibadah bukan kepada nasab keturunan, semuanya adalah hasil dari pengamalan ibadah.25

25 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 144.

(45)

Dengan demikian ibadah dalam islam merupakan visi dan misi dalam ajaran islam sendiri yang sejalan dengan tugas penciptaan manusia sebagai makhluk yang hanya diperintahkan agar beribadah kepada-Nya.

3) Nilai Akhlak

Kata “Akhlak” berasal dari bahasa arab, yaitu khuluq jamaknya akhlak. Menurut Ibnu Manzur kata “Akhlak” berarti al- sajiyyah, yaitu watak alami. Menurut Ensiklopedi Islam, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada diri seorang manusia.

Kemudian darinya lahir perbuatan yang dipandang mudah, tanpa memerlukan proses pemikiran dan pertimbangan. Padanya melahirkan perbuatan baik dan buruk.26 Dengan demikian, pengertian akhlak adalah sistem yang terkait dengan perbuatan itu dikatakan baik atau butuk yang melekat pada diri manusia. Dalam hal ini, akhlak juga erat kaitannya dengan karakter.

Nilai akhlak merupakan ajaran yang mengajarkan kepada manusia untuk bersikap dan berperilaku yang baik sesuai norma atau adab yang benar dan baik, sehingga akan membawa pada kehidupan manusia yang tentram, damai, harmonis dan seimbang.

Akhlak merupakan perbuatan yang mencerminkan jiwa seseorang. Islam mengajarkan pada manusia bagaimana berakhlak kepada Allah, sesama manusia dan sesame makhluk ciptaan-Nya.

26 Enang Hidayat, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2019), 75.

(46)

Hal ini akan terpelihara dengan baik jika masing-masing telah menghiasi dirinya dengan akhlakul karimah, karena dengan akhlakul karima inilah akan tumbuh manusia-manusia yang sehat jasmani dan rohani dan siap menjadi generasi bangsa yang kuat dan kokoh. Secara umum akhlak dibagi kepada tiga ruang lingkup diantaranya yaitu:27

a) Akhlak terhadap Allah SWT

Akhlak terhadap Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan taat yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada Tuhan sebagai sang Maha Pencipta.

Dalam hubungannya dengan sang Maha Pencipta Allah SWT, manusia perlu memiliki akhlak yang baik kepada Allah SWT dengan beriman dan bertaqwa kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya, ridha dan ikhlas terhadap segala keputusan-Nya, mensyukuri nikmat-Nya dan lain sebagainya.

b) Akhlak terhadap sesama manusia

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Adanya saling membutuhkan ini menyebabkan manusia sering mengadakan hubungan satu sama lain. Menurut Abdullah Salim yang termasuk cara berakhlak kepada sesama manusia adalah: 1) Menghormati perasaan orang lain, 2) Memberi salam dan menjawab salam, 3) Pandai

27 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam: Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 152.

(47)

berterima kasih, 4) Memenuhi janji, 5) Tidak mengejek, 6) Tidak mencari-cari kesalahan, 7) Jangan menawarkan sesuatu yang sedang ditawarkan orang lain.28 Agar tercipta hubungan yang baik terhadap sesama manusia maka setiap individu harus memiliki sifat-sifat terpuji dan mampu menempatkan dirinya secara positif ditengah-tengah masyarakat.

c) Akhlak terhadap lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda yang tak bernyawa. Manusia sebagai khalifah dipermukaan bumi ini menuntut adanya interaksi antara manusia dan sesamanya dan manusia terhadap alam yang mendukung pemeliharaan dan bimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Sehingga manusia mampu bertanggung jawab dan tidak melakukan kerusakan terhadap lingkunganya.

Manusia sebagai khalifah dimuka bumi maupun sebagai makhluk sosial perlu memahami akhlak, sehingga kita dikatakan mempunyai hubungan baik dengan Allah (hablun minallah) maupun hubungan dengan sesame manusia (hablun minannas).

Muhammad Abdullah Waraz mengklasifikasikan akhlak terkait

28 Abdullah Salim, Akhlak Islam (Membina Rumah Tangga dan Masyarakat), (Jakarta:

Media Dakwah, 1989), 155-158

(48)

dengan kehidupan sehari-hari ke dalam lima macam, yaitu sebagaimana yang diuraikan di bawah ini:29

Pertama, al-akhlaq al-fardiyah yaitu akhlak yang terkait dengan

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 4.1  Temuan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Juga terdapat kendala-kendala yang dialami dalam penanaman nilai-nilai karakter pada pemuda desa melalui kegiatan karang taruna “Gapura” di Dukuh Purosari antara lain

selain upaya yang dilakukan dalam menguatkan nilai-nilai karakter guru, pemimpin Pondok Modern Tazakka juga memiliki strategi lain di dalam mengupayakan penguatan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi penanaman nilai-nilai karakter islam melalui kegiatan ekstrakurikuler di SDN 3 Limboto, untuk mengetahui

Hambatan yang dialami dalam Strategi Internalisasi Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Sebagai Penguatan Karakter Kewargaan Siswa SMP Negeri 3 Banguntapan

Pada tahun 2018, SMP Muhammadiyah 1 Depok dilengkapi dengan penanaman nilai-nilai karakter yang terpogram dari Kemendikbud melalui program Penguatan Pendidikan

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui metode penanaman nilai islami sebagai penanaman serta pembentukan karakter anak usia dini dan mengetahui nilai-nilai islami

Dalam konteks ini, kegiatan mentoring di sekolah menjadi sarana yang strategis untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada peserta didik mengenai nilai- nilai keislaman yang

Adapun urgensi dalam penelitian ini adalah mengetahui 1 Bentuk penanaman nilai-nilai pendidikan Islam melalui kegiatan Jumat ibadah 2 Gambaran moral religius peserta didik 3 Pengaruh