• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANGANAN TINDAK PIDANA ANAK DI BAWAH UMUR TERHADAP KASUS PENGANIAYAAN DI PENGADILAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENANGANAN TINDAK PIDANA ANAK DI BAWAH UMUR TERHADAP KASUS PENGANIAYAAN DI PENGADILAN "

Copied!
132
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di beberapa lingkungan yang terkenal dengan aktivitas kriminalnya, seorang anak yang berhasil melakukan kejahatan bahkan dihargai dan diberikan pengakuan sosial.3. Penanganan anak yang melakukan tindak pidana diatur secara khusus dalam UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak dan UU No. UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Remaja (JCS). Fakta hukum di wilayah kota Parepare, jumlah kasus kejahatan yang dilakukan oleh anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana pencabulan terjadi setiap tahunnya, pada tahun 2016 hingga tahun 2020 terdapat 70 tindak pidana pencabulan yang dilakukan oleh anak.

Penanganan anak dalam hukum Islam mempunyai kesamaan pendekatan kejahatan anak dengan pendekatan yang diterapkan di Indonesia, dari segi keadilan dan tujuan penindakan/hukuman terdapat kesamaan seperti penerapan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana. melakukan, dalam penerapan sanksi yang mengutamakan pendidikan (ta'dibiyyah), rehabilitasi pelaku kejahatan, merupakan tindakan yang mencerminkan prinsip Islam (maqhsidu as-syariah), yaitu perlindungan terhadap keturunan.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

Dalam penelitian tersebut penulis mengungkapkan bahwa pihak kepolisian khususnya unit yang menangani permasalahan anak yaitu Sat Reskim Polrastabes Makassar dalam menyelesaikan tindak pidana yang dilakukan anak terhadap anak di kota Makassar mengacu pada undang-undang tentang perlindungan anak, hukum pidana dan KUHAP, mengenai proses penyelesaian yang dilakukan oleh kepolisian terhadap perkara tindak pidana penganiayaan dan tindak pidana lain yang dilakukan oleh anak, dibedakan menjadi penyelesaian hukum pidana atau melalui pidana penjara dan melalui non-hukuman dan non-hukuman. -hukuman yaitu melalui mediasi dan pendidikan bagi anak.13 . Penelitian ketiga mengenai penyelesaian tindak pidana penganiayaan terhadap pelaku anak karya Tiara Wulandari dengan judul Diversi dalam Penyelesaian Tindak Pidana Penganiayaan terhadap Pelaku Anak ditinjau dari perspektif hukum Islam. Da Tri Wulandari, “Diversi dalam penyelesaian tindak pidana penganiayaan terhadap pelaku kekerasan terhadap anak ditinjau dari hukum Islam (Studi Kasus Nomor 03/Pid.Sus-Anak/2016/PN Wng Di.

Yang Dilakukan Anak terhadap Anak di Kota Makassar (Studi Kasus Skripsi Tahun : Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, 2017), hal. 56.

Tinjauan Teoritis

  • Teori Pemidanaan
  • Teori Qishash
  • Teori Diyat

Pemidanaan merupakan bagian terpenting dalam hukum pidana, karena merupakan puncak dari keseluruhan proses pertanggungjawaban seseorang yang melakukan tindak pidana.19. 19Chaerul Huda, Tinjauan Kritis Teori Pemisahan Tindak Pidana dan Tanggung Jawab Pidana, (cet.I: Jakarta, 2011), hal.129. Qishash bagian tubuh merupakan hukuman bagi pelaku kejahatan yang melukai, merusak, atau menghilangkan fungsi bagian tubuh. A.

Sedangkan diyat mughaladzah adalah ganti rugi hukuman qishash yang diampuni atas pembunuhan yang disengaja, dan harus dibayar tunai oleh pelakunya.

Tinjauan Konseptual

SR Sianturi mengartikan tindak pidana sebagai suatu perbuatan yang pada suatu tempat, waktu, keadaan tertentu, yang dilarang atau melanggar suatu kewajiban dan yang diancam dengan pidana serta melawan hukum dan unsurnya mengandung kesalahan yang dilakukan oleh seseorang yang mampu. pertanggung jawaban Tindak pidana adalah pelanggaran terhadap norma atau gangguan terhadap ketertiban hukum yang ada, baik sengaja maupun tidak sengaja, yang dilakukan oleh pelaku, dimana penjatuhan pidana terhadap pelaku adalah demi terpeliharanya ketertiban hukum dan terjaminnya kepentingan ketertiban hukum, dalam rangka Tindak pidana KUHP dikenal dengan istilah hukum pidana dalam literatur hukum pidana dengan menggunakan istilah delik, sedangkan pembentuk undang-undang yang merumuskan hukum pidana menggunakan istilah peristiwa pidana, digunakan istilah tindak pidana atau tindak pidana.31. Tindak pidana adalah suatu istilah hukum, yang membedakan dengan perbuatan pidana atau perbuatan atau perilaku yang bertentangan dengan hukum pidana. Kualifikasi ancaman pidana yang bersangkutan ada, karena penuntutan sebagaimana dimaksud dalam KUHP dibedakan dalam berbagai bentuk, yaitu: penuntutan biasa, penuntutan ringan, dan penyiksaan berat, serta penuntutan yang direncanakan terlebih dahulu.

Tindak pidana penganiayaan dibedakan menjadi dua bagian tergantung dari niat pelakunya, yaitu tindak pidana penganiayaan dengan sengaja dan tindak pidana penganiayaan yang tidak disengaja. Menurut Abd Al-Qadir Audah, tindak pidana penganiayaan yang disengaja merupakan sesuatu yang melawan hukum atau sesuatu yang melawan hukum. Artinya seseorang dengan sengaja melakukan suatu tindak pidana dan perbuatannya itu menimbulkan luka pada orang lain, misalnya seseorang dengan maksud untuk memukul orang lain sehingga menimbulkan luka pada bagian tubuhnya.Sedangkan menurut Abd Al-Qadir Audah, suatu perbuatan penganiayaan yang tidak disengaja adalah pelaku melakukan perbuatan itu dengan sengaja, tetapi ia tidak mempunyai hak untuk melakukannya, dengan maksud merugikan orang lain dan tanpa maksud untuk melanggar hukum.

Anak yang berkonflik dengan hukum adalah anak yang berumur 12 tahun, namun belum berumur 18 tahun, yang dianggap telah melakukan tindak pidana dan anak yang menjadi korban tindak pidana yang selanjutnya disebut anak korban, yaitu anak yang belum pernah melakukan tindak pidana. belum mencapai usia 18 tahun. tahun yang mengalami penderitaan atau kerugian ekonomi secara jasmani, rohani, dan ekonomi, atau yang mengalaminya sendiri. Dengan demikian, istilah ukubah, jarimah dan jinayah merupakan istilah lain yang ada dalam hukum pidana Islam. Hukuman berupa hudud, yaitu segala jenis tindak pidana yang sanksinya ditentukan oleh teks Al-Qur'an dan Hadits.

Hukumannya berupa hukuman ta'zir, yaitu suatu tindak pidana yang sanksinya tidak ditentukan oleh nash, melainkan diserahkan pada ijtihad hakim.43. Bedanya dengan hukuman had, had merupakan hak Allah SWT (hak masyarakat), sedangkan qishash dan diyat merupakan hak asasi manusia (individu).

Kerangka Pikir

METODE PENILITIAN

Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam wawancara ini, peneliti memperoleh lebih banyak informasi tentang perlakuan aparat penegak hukum terhadap anak yang melakukan kejahatan berdasarkan Putusan no. 07 Pid.Sus.Anak/2016/PN.Pre. Melihat subjek penelitian penulis kaitannya dengan penanganan tindak pidana anak sebagaimana dikemukakan oleh Hakim Pengadilan Negeri Parepare yang menangani perkara pidana anak yang berhadapan dengan hukum sebagai berikut; Menurut Bonite, SH mengungkapkan, anak yang melakukan tindak pidana diatur secara khusus dan rinci dalam UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak (SPPA) dan KUHP, apabila tidak bertentangan dengan UU Anak, maka anak yang berkonflik dengan UU pada tahun Ketentuan undang-undangnya adalah bahwa dibawah umur 18 tahun berlaku terhadap kasus anak karena pidana yang berbeda dengan pidana orang dewasa, yaitu separuh pidana orang dewasa sebelum anak melakukan tindak pidana. Dalam lingkungan yang banyak diketahui kejahatannya, seorang anak yang berhasil melakukan kejahatan malah dihargai dan mendapat pengakuan sosial.65.

Mendapatkan keadilan di hadapan hukum dalam peradilan anak yang obyektif dan tidak memihak dalam persidangan yang tertutup untuk umum. Penegak hukum seperti penyidik, penuntut umum, dan hakim wajib memberikan perlindungan khusus kepada anak yang diperiksa atas tindak pidana yang dilakukan dalam situasi darurat. Dalam hal ini BAPAS berkewajiban melakukan evaluasi terhadap sistem pelaksanaan program pendidikan, pelatihan, dan pendampingan terhadap anak yang melakukan tindak pidana.

Untuk kepentingan penyidikan, penyidik ​​berwenang menahan anak yang diduga melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup. Anak yang telah menyelesaikan ½ masa pelatihan di LPKA dan berkelakuan baik berhak mendapatkan pembebasan bersyarat74. Islam memberikan pengampunan kepada anak yang melakukan perbuatan yang diharamkan agamanya, tidak membebankan tanggung jawab kecuali telah mencapai baliq.

Misalnya, jika seorang anak mumasyiz melakukan suatu bentuk penganiayaan, maka ia tidak dapat dikenakan qisas sebagaimana diatur dalam pedoman syariat, sebagaimana halnya pada orang yang telah baligh atau sudah dewasa. Muhlisina, Sanksi Terhadap Kejahatan Anak Dalam Perspektif Fikih dan Hukum Positif di Indonesia, (skripsi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2012), hal. 86-87. Perbuatan anak yang melakukan jarimah oleh penguasa dapat dikenakan hukuman ta'dibiyyah, yaitu hukuman yang memberikan pelajaran. Metode tarhib digunakan ketika seorang anak telah melakukan suatu tindak pidana dan telah diperingatkan dengan memberitahukannya dan anak tersebut masih melakukan perbuatan tersebut maka metode ini diterapkan.

Analisis fiqih Jināyah mengenai perlakuan terhadap tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur, perlakuan terhadap anak yang melakukan perbuatan tercela. Saat mempertimbangkan hal terkait keputusan no. 07.Pid/Sus.PN.Pra penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa berusia 17 tahun diucapkan sesuai dengan sanksi yang dikenakan oleh orang dewasa, karena dalam Islam para ulama mengamini anak-anak yang berusia 15 tahun. yang tua dianggap mukallaf dan harus mempertanggungjawabkan perbuatan yang dilakukan menurut kaidah fiqih Jināyah. Achmad, Ruben, Upaya Anak Berhadapan Hukum di Kota Palembang, Jurnal Simbur Cahaya, no.

Gambar 2: Struktur PN Parepare  3.  Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Gambar 2: Struktur PN Parepare 3. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan

Teknik Analisis Data

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penanganan Tindak Pidana Penganiayaan di Pengadilan Negeri

Analisis Fiqh Jinayah terhadap Penanganan Tindak Pidana di

PENUTUP

Kesimpulan

Menangani tindak pidana penganiayaan di Pengadilan Negeri Parepare yang dilakukan oleh anak di bawah umur. Dalam sidangnya, hakim memutus perkara Nomor 07/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Parepare. Penyidikan sampai pada tahap pembinaan, dalam kasus penganiayaan yang dilakukan oleh tersangka berinisial HR, masih berusia 17 tahun, dimana tersangka menganiaya korban dan tersangka mendapat jeratan Pasal 351(2) KUHP. Karena penyelesaian hukumnya relevan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka hakim menggunakan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yaitu Pasal 351 KUHP ayat (2) dengan ancaman hukuman penjara 2 tahun 4 bulan, dengan pertimbangan hakim. menjadi hal yang meringankan bagi tersangka karena menurut ketentuan hukum ia masih berusia 17 tahun dan termasuk dalam kategori anak di bawah umur. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), isi ketentuan sanksi berjumlah separuh dari ancaman pidana terhadap orang dewasa. Tindakan hakim dalam menangani permasalahan anak tidak lepas dari Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang anak pengadilan, anak yang berhadapan dengan hukum harus memberikan perlindungan, keadilan, non-diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak dan kelangsungan hidupnya. pertumbuhan dan perkembangan anak.

Saran

Penerapan dan perlindungan hukum terhadap pekerja anak yang bekerja di sektor konstruksi Studi pada proyek pembangunan CV. Hukum Pidana Islam Terhadap Penganiayaan Anak Terhadap Ibunya (Penyidikan Putusan Pengadilan Negeri Nganjuk Nomor: 50/Pid.Sus /2016/PN.Nj (disertasi; UIN Ampel Surabaya. Tinjauan Kriminologis Tindak Pidana Penganiayaan yang Dilakukan Anak Terhadap Anak di Kota) ) oleh Makassar (Studi Kasus S1 tahun; Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar.

Sanksi Kejahatan Anak Dalam Perspektif Fikih dan Hukum Positif di Indonesia, disertasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2012. Diversi Dalam Penyelesaian Tindak Pidana Penganiayaan Dengan Pelaku Anak Dilihat dari Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Nomor 03/Pid. Sus-Anak/2016/PN Wng di Pengadilan Wonogiri). Kajian perbandingan sistem pidana kenakalan remaja menurut hukum pidana positif dan hukum pidana Islam.

Al-Tashri al-Jina iy Al-Islamy.2012 Departemen Agama Baru. Al-Aliyy Al-Qur'an dan Terjemahannya.

Gambar

Gambar 2: Struktur PN Parepare  3.  Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Gambar 3: Visi dan Misi Pengadilan Negeri Parepare  6.  Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri Parepare Kelas II

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, penerapan hukum oleh hakim dalam menjatuhkan putusan perkara tindak pidana pemerkosaan terhadap anak yang masih di bawah umur, adalah dengan mencari dan

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut Pertanggungjawaban pelaku tindak pidana pencabulan anak dibawah umur yaitu ditinjau dari

3.2 Penjatuhan Sanksi Tindakan Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Persetubuhan Di Luar Perkawinan Dengan Perempuan Di Bawah Umur Lima Belas Tahun Ditinjau Dari

Maka dari itu penulis melakukan penelitian bagaimana pemidanaan terhadap anak di bawah umur sebagai pelaku tindak pidana pembunuhan dan faktor-faktor yang memberatkan dan

Kedua, penerapan hukum oleh hakim dalam menjatuhkan putusan perkara tindak pidana pemerkosaan terhadap anak yang masih di bawah umur, adalah dengan mencari dan

Skripsi ini adalah hasil penelitian tentang Analisis Terhadap Pertanggungjawaban Tindak Pidana Anak Di Bawah Umur Dalam Kasus Pidana Pencurian(Studi Komparasi

Adapun Penerapan hukum pidana terhadap tindak pidana pemerkosaan anak di bawah umur berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat dalam memeriksa dan

Hukuman yang ringan bagi pelaku tindak pidana kekerasan terhadap perempuan tentunya tidak memberikan efek jera terhadap pelaku; maupun calon-calon pelaku tindak