Rudianto
Laporan Keuangan
Pendapatan Komprehensif Lain
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Penjualan BPP
Laba (Rugi) Kotor Beban Operasional
Pajak Laba Bersih
Pendapatan Komprehensif Lainnya Laba (Rugi) Komprehensif
Kegiatan Operasional Terealisasi
Kegiatan Belum
Terealisasi
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Pendapatan Komprehensif
Lain
Perubahan dalam surplus revaluasi aset Pengukuran kembali atas program manfaat pasti
Selisih Kurs Valuta Asing
Selisih dari pengukuran kembali aset yang akan dijual Keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai
Kegiatan
Belum
Terealisasi
Aset tetap adalah barang
berwujud milik perusahaan yang sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan
normal perusahaan serta bukan untuk diperjualbelikan.
Pengertian
ASET TETAP
Umurnya lebih dari satu tahun Berwujud
Digunakan dalam operasi perusahaan Tidak diperjualbelikan
Material
Dimiliki perusahaan
Kriteria
ASET TETAP
Berkaitan dengan penilaian dan penyajian aset tetap, IFRS
mengijinkan pemakaian salah satu dari dua metode yang dapat digunakan, yaitu :
Berbasis Harga Perolehan (Biaya)
Berbasis Revaluasi (Harga Pasar)
Harga Perolehan
Harga perolehan adalah keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu aset tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan
Harga faktur barang Ongkos kirim Ongkos pemasangan
Komisi perantara
Harga Perolehan Bea Impor Bea Balik Nama
Biaya teknisi
Revaluasi
Revaluasi aset tetap adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan berdasarkan nilai pasar pada saat ini, yang diakibatkan adanya kenaikan nilai aset tetap tersebut dipasaran atau karena rendahnya nilai aset tetap dalam laporan keuangan perusahaan yang disebabkan
oleh devaluasi atau sebab lain, supaya nilai aset tetap tersebut lebih mencerminkan nilai yang wajar pada saat laporan keuangan
disajikan.
Harga Pasar
Aset yang harganya selalu tersedia setiap saat dan mudah diketahui
Aset yang harganya tidak selalu tersedia setiap saat dan tidak mudah diketahui
Aset yang harganya tidak tersedia dan tidak mudah diketahui
Pengelompokan Aset Berdasarkan Kemudahan Mendapatkan Informasi Harga Pasar
Ilustrasi
PT.Mutiara Hitam memiliki aset tetap berupa bangunan yang diperoleh dengan harga Rp 4 Miliar. Bangunan tersebut dibeli tanggal 4 Januari 2020. Aset tetap ini didepresiasikan selama 20 tahun tanpa nilai sisa.
Perusahaan menggunakan model revaluasi aset dalam menilai gedung terebut.
Pada akhir tahun 2021 perusahaan melakukan revaluasi atas aset tetap yang dimiliki dengan tujuan supaya
laporan keuangan lebih menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada saat itu. Dari revaluasi atas
bangunan yang dilakukan pada tanggal 31 Desember 2021, perusahaan penilai menyatakan bahwa bangunan
tersebut memiliki nilai sebesar Rp 4,5 Miliar.
4/1/2020 Bangunan 4.000.000.000
K a s 4.000.000.000
31/12/2020 Beban Depresiasi Bangunan 200.000.000
Akumulasi Depresiasi Bangunan 200.000.000
31/12/2021 Beban Depresiasi Bangunan 200.000.000
Akumulasi Depresiasi Bangunan 200.000.000
31/12/2021 Akumulasi Depresiasi Bangunan 400.000.000
Bangunan 400.000.000
Bangunan 900.000.000
Surplus Revaluasi - PKL 900.000.000
Revaluasi
Sebelum Sesudah
Bangunan 4.000.000.000. 4.500.000.000.
Akumulasi Depresiasi Bangunan (400.000.000) 0
Nilai Buku 3.600.000.000. 4.500.000.000.
Nilai Pasar 4.500.000.000
Harga Perolehan 4.000.000.000 Beban Penyusutan 2020 200.000.000 Beban Penyusutan 2021 200.000.000
Nilai Buku 3.600.000.000
Revaluasi 900.000.000
Sisa Umur Ekonomis 18
Beban Penyusutan tahunan 250.000.000
31/12/2022 Beban Depresiasi Bangunan 250.000.000
Akumulasi Depresiasi Bangunan 250.000.000
Selisih dari pengukuran kembali aset yang akan dijual
Makna
Aset keuangan adalah aset milik suatu badan usaha yang telah
diterima atau akan diterima manfaatnya dalam bentuk satuan
mata uang.
Elemen
Kas
Instrumen ekuitas yang diterbitkan badan usaha lain
Hak kontraktual
Kontrak yang akan diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas badan
usaha lain
Deposito
Kas yang disiapkan untuk membayar sesuatu
Saham perusahaan lain di bursa efek
Wesel Obligasi Kontrak lainnya
Saham perusahaan lain sebagai (jaminan) penukar hutang
Klasifikasi
Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan atau piutang
Aset keuangan tersedia untuk dijual
diperdagangkan
Tidak diperdagangkan
Pada tanggal 10 November 2018, PT.Mutiara Hitam membeli 1.000.000. lembar saham PT.Harapan Jaya dengan harga Rp 2.000 per lembar. Pembelian surat berharga tersebut dengan maksud untuk dijual kembali ketika harganya meningkat. Pada akhir Desember 2018, harga saham PT.Harapan Jaya adalah sebesar Rp 2.200 per lembar. Pada tanggal 15 Januari 2019 ketika harga saham PT.Harapan Jaya menjadi Rp 2.300 per lembar, manajemen PT.Mutiara Hitam memutuskan untuk menjualnya.
10 November 2018 Investasi Pada Saham 2.000.000.000
Bank 2.000.000.000
Pada akhir tahun 2018, ketika laporan keuangan harus disusun, diketahui bahwa harga pasar saham PT.Harapan Jaya di bursa efek meningkat menjadi Rp 2.200. per lembar. Manajemen PT.Mutiara Hitam harus membuat jurnal penyesuaian untuk mengakui keuntungan kenaikan harga saham PT.Harapan Jaya tersebut.
31 Desember 2018 Investasi Pada Saham 200.000.000
Keuntungan Kenaikan Harga Saham- PKL 200.000.000
15 Januari 2019 Bank 2.300.000.000 Keuntungan Kenaikan Harga Saham- PKL 200.000.000
Investasi Pada Saham 2.200.000.000
Laba Penjualan Aset Keuangan 300.000.000
Pada tanggal 15 Januari 2019, ketika manajemen PT.Mutiara Hitam memutuskan untuk menjualnya dengan harga Rp 2.300 per lembar, baru terjadi realisasi penjualan surat berharga dan pengakuan laba penjualan surat berharga. Maka jurnal yang perlu dibuat atas penjualan surat berharga tersebut adalah sebagai berikut.
Seandainya, pada tanggal 15 Januari 2019, manajemen PT.Mutiara Hitam memutuskan menjual saham PT.Harapan Jaya, tetapi dengan harga Rp 2.150 per lembar, maka jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut.
15 Januari 2019 Bank 2.150.000.000
Keuntungan Kenaikan Harga Saham- PKL 200.000.000
Investasi Pada Saham 2.200.000.000
Laba Penjualan Aset Keuangan 150.000.000