• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidi Agama Islam dan Budi Pekerti

N/A
N/A
ZL Doang

Academic year: 2024

Membagikan "Pendidi Agama Islam dan Budi Pekerti"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Semester 1

pelajaran 1 Nabi Muhammad saw. Teladanku pelajaran 2 Asyik Bisa Membaca Surah an-Nasr pelajaran 3 Allah Maha Esa dan Maha Pencipta pelajaran 4 Perilaku Terpuji

pelajaran 5 Makna Salat

pelajaran 6 Kisah Nabi Yusuf a.s. dan

Nabi Syu’aib a.s.

(3)

Semester 2

pelajaran 7 Asmaul Husna

pelajaran 8 Asyik Bisa Membaca Surah al-Kausar pelajaran 9 Bersyukur kepada Allah

pelajaran 10 Zikir dan Doa Sesudah Salat pelajaran 11 Hikmah Ibadah Salat

pelajaran 12 Sifat Terpuji

pelajaran 13 Kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.

(4)

Nabi Muhammad saw. adalah penutup para nabi dan rasul. Setelah Nabi Muhammad saw., Allah tidak mengutus seorang rasul pun. Pada diri Nabi Muhammad saw. terkumpul berbagai sifat mulia. Sifat mulia harus diteladani dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti sifat percaya diri dan mandiri agar kita menjadi manusia yang terpuji.

Nabi Muhammad saw. Teladanku

Nabi Muhammad saw. memiliki banyak sifat mulia, seperti fatanah, tablig, siddiq, dan amanah. Sifat-sifat yang mulia itu hendaklah kita teladani

dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah.

(5)

B. Percaya Diri dan Mandiri

A. Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw.

Isi Materi

(6)

A. Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. disebut sebagai sayyidul anbiya’ yang berarti pemimpin para nabi dan rasul Allah. Nabi Muhammad saw. memiliki kejujuran dan kecerdasan. Banyak sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw. Bahkan, sifat tersebut sudah dimiliki nabi sejak kecil. Itulah keutamaan Nabi Muhammad saw.

Sejak kecil Nabi Muhammad saw. sudah menunjukkan sikap percaya diri. Ketika lahir, Nabi Muhammad saw. dalam keadaan yatim.

Ayahnya meninggal ketika beliau masih berada dalam kandungan.

Ketika berumur enam tahun, ibunya juga meninggal. Jadilah Nabi Muhammad saw. anak yatim piatu.

(7)

Meskipun yatim piatu, Nabi Muhammad saw. tetap percaya diri.

Beliau tidak merasa minder dengan teman-teman sebayanya saat itu. Di bawah asuhan kakeknya, Abdul Mutalib, Nabi Muhammad saw. tetap ceria. Pada usia delapan tahun, sang kakek meninggal dunia. Nabi Muhammad saw. kemudian diasuh oleh pamannya, yaitu Abu Talib.

Sejak kecil Nabi Muhammad saw. memiliki sikap mandiri. Pada usia delapan tahun, Nabi Muhammad saw. menggembala kambing. Karena kejujurannya, banyak penduduk Mekah yang menitipkan kambingnya untuk digembalakan Nabi Muhammad saw. Upah dari menggembala kambing digunakan untuk mencukupi kebutuhannya.

Nabi Muhammad juga belajar merawat unta dan mengikat tali pelana. Nabi belajar bagaimana cara memasang pelana dan menaikkan barang ke atas unta. Dalam waktu yang singkat, Nabi Muhammad saw. sudah mahir melakukannya.

(8)

Saat usia 12 tahun, Nabi Muhammad saw. ikut berdagang ke Syria. Nabi diajak menemani pamannya sambil belajar berdagang.

Pengalamannya berdagang membuatnya mandiri. Setelah dewasa, Nabi Muhammad saw. bekerja di tempat Khadijah menjadi pengantar barang dagangan bersama kafilah dagang.

Nabi Muhammad saw. menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Khadijah sangat puas dengan pekerjaan yang dilakukan Nabi Muhammad saw.

Di mata penduduk Mekah, Nabi Muhammad saw. sangat dipercaya. Mereka memberikan julukan ”al-Amin” kepada Nabi Muhammad saw. yang berarti orang yang dapat dipercaya.

Mereka mengagumi kejujuran, kemandirian, dan tanggung jawabnya. Nabi Muhammad saw. selalu melakukan sesuatu dengan percaya diri.

(9)

Suatu ketika, para pemimpin kabilah Quraisy berselisih. Mereka berebut meletakkan Hajar Aswad di Ka’bah. Sebelumnya, Ka’bah diperbaiki dindingnya. Selesai diperbaiki, para pemimpin kabilah saling berebut. Mereka merasa paling berhak menempatkan Hajar Aswad kembali ke tempatnya. Karena tidak ada yang mengalah, akhirnya mereka bertengkar.

Salah satu pemimpin kabilah mengusulkan supaya menunjuk Nabi Muhammad saw. untuk memutuskan perselisihan mereka.

Dengan percaya diri, Nabi Muhammad saw. mengajukan usul.

Nabi Muhammad saw. melepaskan surban yang dipakai dan menggelarnya.

Setiap pemimpin kabilah diminta memegang tepi surban Nabi Muhammad saw. lalu meletakkan Hajar Aswad di tengah-tengah surban. Secara bersama-sama, pemimpin kabilah membawa Hajar Aswad ke Ka’bah. Dengan cara tersebut, semua pemimpin kabilah memiliki hak yang sama. Masing-masing kabilah merasa dihargai dan mendapat kesempatan. Sejak itu, para kabilah bersatu lagi. Mereka memuji keputusan Nabi Muhammad saw.

yang adil bagi mereka.

(10)

Ketika berdakwah, Nabi Muhammad saw. juga percaya diri.

Meskipun kaum Quraisy menentang, Nabi Muhammad saw.

tetap terus berdakwah. Nabi mengajak penduduk Mekah untuk menyembah Allah dan menyuruh untuk meninggalkan berhala.

Nabi Muhammad saw. tidak takut dengan ancaman kaum kafir.

Nabi Muhammad saw. meyakini kebenaran ajaran Islam yang dibawanya. Dengan percaya diri, Nabi Muhammad saw. terus berdakwah. Nabi Muhammad saw. yakin akan pertolongan dan lindungan Allah. Bahkan, beliau tidak takut dengan ancaman dari orang-orang kafir. Itulah beberapa sifat keteladanan Nabi Muhammad saw. Sikap mandiri dan percaya dirinya sudah tumbuh sejak kecil.

Sifat Nabi Muhammad saw. haruslah diteladani, agar kita men- jadi orang yang sukses seperti Nabi Muhammad saw.

(11)

Dari kisah Nabi Muhammad saw. tersebut, diperoleh beberapa keteladanan sebagai berikut.

1. Nabi Muhammad saw. adalah insan (seorang) yang memiliki akhlak mulia, sebagaimana diterangkan dalam Surah al-Qalam Ayat 4 yang artinya, ”Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.”

2. Seorang yang sabar dan tabah dalam menghadapi segala rintangan dan penentangan ketika berdakwah, yakni me- nyerukan untuk menauhidkan Allah.

3. Seorang pemberani yang meyakini kebenaran ajaran Islam yang dibawanya.

4. Pemimpin yang adil, mandiri, percaya diri, dan mau meng- hargai pendapat orang lain.

5. Senantiasa mengajak umatnya ke jalan yang benar, yakni menyembah Allah dan menyuruh untuk meninggalkan berhala.

6. Senantiasa menyeru dan menyebarkan perdamaian (hidup damai) dan niat baik dengan sesama manusia.

(12)

B. Percaya Diri dan Mandiri

1. Sikap Percaya Diri

Apa yang kamu rasakan ketika menyanyi atau bercerita di depan kelas? Adakah rasa grogi, degdegan, atau takut pada dirimu? Ataukah kamu mampu melakukannya dengan penuh keyakinan? Semua perilaku di atas adalah cara untuk melatih rasa percaya diri.

Percaya diri berarti percaya kepada diri sendiri atau meyakini bahwa kita memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik. Pantang menyerah dan tidak berputus asa. Setiap orang memiliki kemampuan masing-masing. Semua itu pemberian dari Allah kepada hamba-Nya. Kemampuan itu harus disyukuri dan ditingkat- kan dengan cara menggunakannya untuk kebaikan.

(13)

Contoh Sikap Percaya Diri

Kita harus yakin bahwa belajar akan membuat kita pintar. Ketika mengerjakan tugas, kita harus percaya diri dengan cara menger- jakannya dengan sungguh-sungguh. Jangan mudah putus asa ketika mendapat kesulitan. Kesulitan adalah tantangan yang harus dihadapi.

Dalam beribadah, kita harus percaya diri. Yakinlah bahwa Allah melihat semua ibadah kita. Lakukanlah ibadah karena ingin mendapat rida Allah, agar Allah memberikan pahala kepada kita.

Masih banyak lagi contoh sikap percaya diri. Berlatihlah menjadi orang yang percaya diri dengan cara rajin belajar, rajin beribadah, dan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab

(14)

2. Sikap Mandiri

Mandiri adalah melakukan sesuatu sendiri, tanpa meminta bantuan orang lain. Semua yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita dilakukan sendiri dengan penuh tanggung jawab.

Anak yang mandiri tidak suka bermalasan. Tidak suka menggantungkan diri kepada orang lain. Tidak suka menyuruh orang lain menyelesaikan tugasnya. Ia lebih senang menger- jakan sendiri sesuai kemampuannya.

Contoh Sikap Mandiri

Apa saja tanggung jawabmu? Coba sebutkan! Mandi dua kali sehari, menyiapkan perlengkapan sekolah, belajar setiap malam, merapikan kamar, membersihkan rumah, menyiram tanaman, dan sebagainya. Semua itu adalah tanggung jawabmu. Kamu harus melakukannya sendiri setiap hari, tanpa harus menunggu diperintah ayah dan ibu.

(15)

Terima Kasih ...

Semoga Ilmunya Bermanfaat, Aamiin.

Editor : Bilal Inc.

Sumber Bahan Ajar :

Referensi

Dokumen terkait

 Menyampaikan kisah singkat tentang peristiwa penting dan sikap terpuji Nabi Muhammad saw secara individu maupun perwakilan kelompok  Menyampaikan hasil diskusi tentang

Ke-empat sifat ini dapat kita rasakan dalam kehidupan kita, ini tergambar dalam wahyu Tian kepada Nabi Fu Xie melalui bagua atau delapan diagram.Yuan yang Maha Besar, Maha

Al-Qur’±n yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang

 Menyampaikan hasil diskusi tentang keteladanan Nabi Muhammad saw secara kelompok bentuk jujur terhadap sesama Observasi  Mengamati pelaksanaan diskusi dengan

Sebagai umat Nabi Muhammad saw., kita harus menjunjung tinggi ajaran beliau, misalnya kita menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda.. Kita

3.2 memahami Hadis yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab Peserta didik dapat mengetahui makna sikap percaya diri sebagai keteladanan dari sikap

Orang yang selalu melaksanakan salat dengan waktu yang telah ditentukan berarti telah menghubungkan jiwa raga dengan Allah sehingga akan terbentengi dari perbuatan yang tidak terpuji...

Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Kognitif HOTS No Soal Bentuk Soal 1 3.13 Memahami kisah keteladanan sahabat- sahabat Nabi Muhammad saw Khalifah Usman bin Affan