• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK ALI BIN ABI THALIB (DALAM BUKU BIOGRAFI ALI BIN ABI THALIB KARYA ALI MUHAMMAD ASH-SHALLABI) DAN RELEVANSINYA DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK ALI BIN ABI THALIB (DALAM BUKU BIOGRAFI ALI BIN ABI THALIB KARYA ALI MUHAMMAD ASH-SHALLABI) DAN RELEVANSINYA DENGAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Melalui biografi Ali bin Abi Talib ini, nilai-nilai pendidikan akhlaknya dapat dipelajari dengan memahami perjalanan hidupnya. Kesimpulan kajian ini ialah nilai pendidikan akhlak Ali bin Abi Talib dalam biografi Ali bin Abi Talib karya Muhammad Ash-Shallabi adalah relevan dengan tujuan pendidikan Islam.

Penegasan Judul

Darinya Ali bin Abi Thalib banyak meniru sikap dan perilaku mulia Nabi Muhammad SAW. Maka dalam hal ini yang penulis maksud dengan judul skripsinya : Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Ali bin Abi Thalib (dalam Biografi Ali Bin Abi Thalib Karya Ali Muhammad Ash-Shallabi) dan Relevansinya dengan Kehidupan Tujuan Pendidikan Islam adalah untuk mengetahui atau menganalisis.

Latar Belakang Masalah

Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang mempunyai akhlak mulia dan patut diteladani adalah Khalifah Ali bin Abi Thalib. Berkaitan dengan hal tersebut penulis dapat merumuskan judul penelitian “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Ali bin Abi Thalib (Dalam Biografi Ali bin Abi Thalib Karya Ali Muhammad Ash-Shallabi) Dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam. ".

Fokus dan Subfokus Penelitian

Rumusan Masalah

Menganalisis nilai-nilai pendidikan akhlak tentang Ali bin Abi Talib yang terdapat dalam biografi Ali bin Abi Talib karya Ali Muhammad Ash-Shallabi. Untuk mengetahui perkaitan nilai-nilai pendidikan akhlak tentang Ali bin Abi Talib yang terdapat dalam biografi Ali bin Abi Talib karya Ali Muhammad Ash-Shallabi bagi tujuan pendidikan Islam.

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis Akademik

Manfaat Praktis

Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Tesis tersebut berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Kehidupan Ali Bin Abi Thalib dan Relevansinya dengan Konsep Pendidikan Karakter di Indonesia”. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa nilai-nilai karakter yang terkandung dalam diri Ali Bin Abi Thalib adalah karakter religius (memiliki keimanan yang tak tergoyahkan dan semangat dalam beribadah), karakter sosial (memiliki sikap tanggung jawab, keadilan, toleransi, menghargai prestasi dan cinta kasih. e kedamaian), dan karakter emosional (berani, zuhud dan sederhana, rendah hati dan cerdas). Skripsi tersebut berjudul “Kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib (Dalam Biografi Ali Bin Abi Thalib Karya Ali Audah) dan Pentingnya Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Fokus penelitian dalam kajian Imam Ma'ruf adalah menganalisis kepemimpinan Ali bin Abi Thalib (dalam biografi Ali bin Abi Thalib karya Ali Audah) dan relevansinya dengan nilai-nilai pendidikan Islam. 19 Imam Ma'ruf, “Kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib (dalam biografi Ali Bin Abi Thalib karya Ali Audah) dan relevansinya dalam nilai-nilai pendidikan agama Islam pada tahun skripsi, Sekolah Menengah Atas Islam Negeri (VLEK) ) Penelitian Ponorogo).20Apriyani, “Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Sejarah Ali Bin Abi Thalib dan Relevansinya di Era Kontemporer,” (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, 2020), 89.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian a. Jenis Penelitian
  • Sumber Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Sistematika Pembahasan

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat nilai-nilai keteladanan dalam kepemimpinan pendidikan Ali bin Abi Thalib. Nilai-nilai kepemimpinan pendidikan Ali bin Abi Thalib meliputi nilai keimanan, nilai ibadah amaliyah, nilai akhlak dan nilai sosial. Dalam penelitian ini penulis mengkaji dan mengkaji informasi dan data terkait nilai-nilai pendidikan akhlak Ali bin Abi Thalib yang terdapat dalam biografi Ali bin Abi Thalib karya Ali Muhammad Ash-Shallabi.

Peneliti mengumpulkan data perpustakaan tentang nilai-nilai moral, pendidikan Islam dan Ali bin Abi Thalib. Penelitian ini fokus mempelajari Ali bin Abi Thalib, sumber data primer yang digunakan peneliti. Analisis isi dalam penelitian ini digunakan untuk melakukan analisis terhadap nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita Ali bin Abi Thalib.

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Nilai

Pengertian Pendidikan Akhlak

Menurut Imam al-Ghazali, akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang, yang menimbulkan perbuatan yang mudah dilakukan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Menurut Abdul Karim, akhlak ialah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang seseorang itu boleh menilai dengan sorotan dan pertimbangan sama ada perbuatannya itu baik atau buruk lalu memilih untuk melakukannya atau meninggalkannya. Menurut Miqdad Yaljan, akhlak ialah setiap tingkah laku mulia yang dilakukan oleh orang dengan kehendak yang mulia dan untuk tujuan yang mulia.

Ketiga, tindakan moral ialah tindakan yang timbul dari dalam diri orang yang melakukannya, tanpa sebarang paksaan atau tekanan luaran. Keempat, perbuatan bermoral ialah perbuatan yang dilakukan secara nyata, bukan untuk berseronok atau berpura-pura. Kelima, perbuatan akhlak ialah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata kerana Allah, bukan kerana ingin dipuji orang atau kerana ingin dipuji.

Pengertian Nilai-nilai Pendidikan Akhlak

Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan akhlak adalah suatu proses segala upaya yang dilakukan oleh para pendidik untuk menjadikan manusia atau orang yang tidak hanya berintelektual tetapi juga mempunyai akhlak dan kepribadian yang baik, dapat mendidik, memimpin, mengembangkan dan membentuk. yang terbiasa melakukan suatu amal shaleh, yang dilakukan murni ikhlas karena Allah SWT tanpa ada paksaan atau dorongan dari orang lain, sehingga menjadi pribadi yang humanis (bermoral). Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Mereka tidak mendurhakai Allah atas apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu melakukan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim/66:6).

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak adalah segala upaya yang mempunyai kegunaan atau manfaat bagi seseorang, yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk memberikan bimbingan jasmani dan rohani, melalui pengenalan agama Islam. nilai-nilai, pelatihan moral dan fisik, serta menciptakan perubahan.

Landasan Pendidikan Akhlak

As-Sunnah itulah yang dicontohkan Rasulullah sallahu alaihi wa salam dalam perjalanan hidupnya menjalankan dakwah Islam. Sebab, meskipun sebagian besar syariat Islam secara umum tertuang dalam Al-Quran, namun kandungan hukumnya tidak memuat berbagai dimensi aktivitas kehidupan masyarakat dan mengaturnya secara rinci. Oleh karena itu, sunnah diperlukan sebagai penjelasan dan peneguhan hukum-hukum Al-Qur’an yang ada serta sebagai pedoman kemaslahatan kehidupan manusia dalam segala aspeknya45.

Hati nurani atau fitrah dalam bahasa Al-Quran memang bisa menjadi tolok ukur baik buruknya manusia yang diciptakan Allah SWT. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa landasan pendidikan akhlak yang pasti (tidak spekulatif), obyektif, komprehensif dan universal untuk menentukan baik buruknya hanya Al-Qur'an dan As-Sunnah, bukan akal atau spekulasi manusia. . . Al-Qur'an adalah sumber terpenting bagi kehidupan manusia dan Sunnah adalah sumber akhlak yang kedua.

Tujuan Pendidikan Akhlak

Dari penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan utama pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar manusia berada pada kebenaran dan selalu berada pada jalan yang benar, jalan yang telah digariskan oleh Allah.

Macam-macam Akhlak

Kedermawanan artinya memberi dengan ikhlas, menolong atau rela berkorban di jalan Allah swt, baik dengan harta, dengan jiwa dan raga, atau dalam bentuk uluran tangan untuk sedekah atau amal. Teuadhu berasal dari kata wadh'a yang berarti merendahkan diri terhadap sesuatu dan kata ittadha'a yang berarti terhadap sesuatu dan kata ittadha'a yang berarti merendahkan diri. Tawadhu secara istilah berarti perilaku merendahkan diri dan lemah lembut, dimana perilaku seseorang tidak dimaksudkan untuk terlihat sebagai orang yang terpuji, namun sekedar mencari keridhaan Allah SWT.

Malu dalam bahasa Arab disebut "al-Haya" yang bermaksud al-Taubah wa al-Hisymah (merasa bersalah kerana melakukan sesuatu yang buruk atau salah). Keadilan ialah memberikan hak kepada mereka yang berhak kepada mereka tanpa dikurangkan, dan meletakkan semua perkara pada tempatnya yang sebenar tanpa sebarang ketidakadilan, untuk mengucapkan kalimat yang benar tanpa takut kepada sesiapa melainkan Kepada Allah j.sh. Akhlak mazmum adalah racun yang boleh membunuh dan membinasakan manusia, memalingkan manusia daripada Allah SWT dan akan mendekatkan manusia kepada neraka.

Nilai-nilai Pendidikan Akhlak Ali bin Abi Thalib

  • Luas Ilmunya dan Mendalam Pemahaman Hukum Agamanya
  • Zuhud
  • Tawadhu’
  • Dermawan dan Murah Hati
  • Malu kepada Allah
  • Adil dan Tak Pilih Kasih

Tak lama kemudian, orang lain datang dan menanyakan pertanyaan yang sama kepada Ali bin Abi Thalib. Kisah ini menunjukkan bahwa Ali bin Abi Thalib memang merupakan sosok yang memiliki kecerdasan luar biasa. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib memberi kita contoh terbaik tentang sikap asketisme.

Lain lagi cerita dari Suhaib (mantan abdi Al-Abbas), ketika melihat interaksi Ali bin Abi Thalib dengan pamannya, Al-Abbas. Demikianlah sikap Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib terhadap orang-orang yang membutuhkan dan peduli pada dirinya sendiri. Ali bin Abi Thalib selalu bertindak adil dengan memberikan persamaan hak kepada semua orang.

Pendidikan Islam

Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan dalam Islam juga dapat dipahami secara keseluruhan dalam konteks Islam dengan istilah tarbiyah, ta’llim dan ta’dib dimana ketiga istilah tersebut mengandung makna yang sangat mempengaruhi manusia dan masyarakat, serta lingkungan yang berhubungan langsung dengan Tuhan. Kata ta’lim merupakan bentuk jamak dari kata ta’alim yang berarti petunjuk, latihan, bimbingan, petunjuk. Ta’lim berasal dari kata ‘allam, yu’allimu, ta’liman yang mempunyai arti yang sama.

Addaba, yuaddibu, ta'diban berasal dari kata ta'dib yang berarti pendidikan akhlak, budi pekerti, budi pekerti, akhlak dan etika. Islam berasal dari kata assalmu, assalamu, assalamatu yang artinya bersih dan aman dari cacat lahir dan batin. Pendidikan Islam ditinjau dari kajiannya lebih menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat berdasarkan Al-Quran dan Hadits.

Tujuan Pendidikan Islam

Pendidikan Islam diharapkan dapat membimbing manusia untuk selalu berada dalam bayang-bayang Sang Pencipta yaitu Allah SWT. Tujuan pendidikan spiritual Islam adalah untuk menguji keimanan seseorang sejauh mana ia menaati perintah Allah SWT meski tanpa diawasi orang lain. Sedangkan Herman Wicaksono merumuskan tujuan pendidikan Islam dengan menjadikan mabadi khaira ummah sebagai ruh dari tujuan pendidikan Islam.

Pendidikan Islam berlaku sepanjang hayat untuk menumbuhkan, membina, mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai. Lebih lanjut Al-Ghazali mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah kesempurnaan manusia di dunia dan di akhirat.75. Dengan demikian, tujuan utama pendidikan Islam adalah pengembangan akhlak, pendidikan budi pekerti, dan pembentukan jiwa.

“Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika dan Relevansinya dengan Tujuan Pendidikan Islam.” Institut Agama Islam Negeri IAIN Ponorogo, 2021. Konsep Dasar Pendidikan Islam (Al-Quran, Al-Hadits, Perspektif Filsafat, Legal-Formal, Psikologis dan Sosiologis).” Jurnal Pendidikan 14, no.

Referensi

Dokumen terkait

THE HISTORY OF ARABIC SPREAD AND IMPACT IN BANJARMASIN CITY OF A THOUSAND RIVERS Muhammad Rafeli Fakhlipi1, Agung Pranoto Kadiatmaja2 12STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya