• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Kewarganegaraan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pendidikan Kewarganegaraan"

Copied!
386
0
0

Teks penuh

Sebaiknya paket materi perkuliahan ini digunakan secara fleksibel di Program Studi Sarjana PGMI. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada LAPIS-PGMI yang telah memfasilitasi proses penulisan dan penerbitan seluruh paket materi perkuliahan.

Mengapa buku ini ditulis?

Bagaimana proses penulisan buku ini?

Siapa pengguna buku ini?

Apa tujuan penulisan buku ini?

PRAKATA

Menguasai konsep, prinsip, nilai, moral dan norma kewarganegaraan Indonesia yang baik dan demokratis dalam konteks kewarganegaraan Indonesia dan global.

Apa saja isi buku ini?

Paket ini membahas tentang Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai pandangan hidup Nagara, Pancasila sebagai ideologi negara, Pancasila sebagai jiwa dan. Paket ini membahas tentang konsep pluralisme dan konsep gender serta menganalisis konsep pluralisme dan konsep gender dalam perspektif Islam.

Bagaimana menggunakan buku ini?

Paket ini membahas tentang konsep masyarakat sipil, fungsi masyarakat sipil dalam negara, prinsip-prinsip masyarakat sipil dan nilai-nilai masyarakat sipil. KURSUS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KURSUS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Jumlah SKS/semester.

HAKIKAT

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendahuluan

Rencana Pelaksanaan Perkuliahan

Indikator

Waktu

Materi Pokok

Kelengkapan Bahan Perkuliahan

Langkah-langkah Perkuliahan

Dosen mengumpulkan hasil tes dan membagikannya kepada mahasiswa untuk dikroscek dengan kunci jawaban dosen.

Lembar Kegiatan 1.1.A

LANDASAN PKn

Tujuan

Alat dan Bahan

Langkah Kegiatan

Lembar Kegiatan 1.1.B

RUANG LINGKUP PKn

Lembar Kegiatan 1.1.C

Uraian Materi 1.2

  • Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
  • Landasan Pendidikan Kewarganegaran (PKn) Landasan Yuridis
  • Pengertian Pendidikan Kewarganegaran (PKn)
  • Ruang Lingkup Materi Pendidikan Kewarganegaraan di PGMI
  • Kompetensi dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan (CEC) merupakan salah satu Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (CEC) yang misi utamanya adalah sebagai mata kuliah yang bertujuan membentuk kepribadian warga negara (nation and character building). Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan meliputi hubungan warga negara dengan negara berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa (Kaelan, 2002: 3).

Rangkuman

HAKEKAT PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN (PKn)

150 MENIT

POKOK MATERI

PRESENTASI (20’)

Konsep, Nilai, Norma dan Moral dalam Keperdataan 3. Konsep Kemasyarakatan, Bangsa dan Negara 4. Hak dan Kewajiban Warga Negara 5. Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara 9. Hak Asasi Manusia dan Perlindungan Hukum di Indonesia 13. Ruang Lingkup Materi PKn dalam Standar Kompetensi PGMI PKn. Pembinaan peserta didik agar mempunyai sikap dan pola pikir yang komprehensif, integral dalam aspek kehidupan berbangsa.

Kegiatan Tindak Lanjut

Lembar Penilaian 1.4

Tes Tulis

Penilaian Performance (Kinerja)

Daftar Pustaka

KONSEP, NILAI,

NORMA, dan MORAL dalam PKn

Dosen membuka perkuliahan dengan pertanyaan “Apa perbedaan nilai, norma dan moral masyarakat Barat dan Timur. Dalam bentuk brainstorming, dosen menggali pengetahuan tentang berbagai konsep, nilai, norma dan moral yang berlaku di masyarakat sekitar.

Lembar Kegiatan 2.1.A

KONSEP DALAM PKn

Pengantar

Lembar Kegiatan 2.1.B

NILAI DALAM PKn

Lembar Kegiatan 2.1.C

NORMA DALAM PKn

Lembar Kegiatan 2.1.D

MORAL DALAM PKn

Uraian Materi 2.2

NORMA, DAN MORAL DALAM PKn

  • Makna Konsep
  • Makna Norma
  • Makna Moral
  • Hubungan Nilai, Norma, dan Moral

Nilai-nilai kesenangan, nilai-nilai permainan dan waktu luang yang dapat dikembangkan dalam pengayaan hidup. Namun hal tersebut sangat bergantung pada filosofi masyarakat atau bangsa sebagai entitas yang menopang nilai-nilai tersebut.

Lembar Penilaian 2.4

KONSEP MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA

Dosen meminta mahasiswa menuliskan pertanyaan tentang fungsi, tujuan negara dan unsur-unsur negara.

Lembar Kegiatan 3.1

Uraian Materi 3.2

  • Pengertian Konsep Masyarakat, Bangsa dan Negara
  • Fungsi dan Tujuan Negara
  • Unsur-unsur Negara
  • Teori Terbentuknya Negara

Paradigma ini menganut paham dan konsep agama dan negara sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Agama dan negara adalah dua bentuk yang berbeda dan tidak boleh saling mengganggu. Jika kita menelaah hubungan agama dan negara di Indonesia, secara umum dapat digolongkan menjadi dua bagian, yakni hubungan yang bersifat antagonistik dan hubungan yang bersifat akomodatif.

Hubungan agama dan negara di Indonesia secara umum digolongkan menjadi dua bagian, yaitu hubungan yang bersifat antagonis dan hubungan yang bersifat akomodatif.

Lembar Penilaian 3.4

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Guru meminta siswa memberikan pendapatnya mengenai baik buruknya sifat seorang warga negara Indonesia.

Lembar Kegiatan 4.1

STATUS KEWARGANEGARAAN DAN CARA MENDAPATKAN STATUS

Uraian Materi 4.2

  • Pengertian Warga Negara
  • Status Kewarganegaraan
  • Cara dan Syarat-syarat Memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia
  • Hak dan Kewajiban Warga Negara

Misalnya seseorang yang lahir di Indonesia merupakan warga negara Indonesia padahal orang tuanya berkewarganegaraan Singapura. Sejak kemerdekaan Negara Republik Indonesia, persoalan kewarganegaraan diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1946 Tentang Warga Negara dan Penduduk. Anak yang lahir dari perkawinan sah antara bapak warga negara asing dan ibu warga negara Indonesia;

Anak yang lahir di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ayah dan ibu yang berkewarganegaraan Indonesia dan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan berdasarkan ketentuan negara di mana anak tersebut dilahirkan;

Lembar Penilaian 4.4

DEMOKRASI SEBAGAI PANDANGAN DAN TATA KEHIDUPAN BERSAMA

Siswa dikelompokkan ke dalam kelompok yang berbeda-beda, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, masing-masing kelompok membahas sejarah dan pelaksanaannya. Para mahasiswa kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok besar untuk berdebat mengenai penerapan demokrasi di Islam atau Indonesia secara umum. Guru memberikan penguatan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan yang belum dipahami.

Dosen meminta mahasiswa menemukan ayat-ayat Alquran yang menjadi landasan demokrasi dalam Islam.

Lembar Kegiatan 5.1

SEJARAH DAN PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA, DAN

Uraian Materi 5.2

DEMOKRASI SEBAGAI PANDANGAN DAN TATA KEHIDUPAN BERSAMA

  • Hakikat dan Unsur-Unsur Tegaknya Demokrasi
  • Bentuk-Bentuk Demokrasi
  • Sejarah dan Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
  • Demokrasi dalam Perspektif Islam
  • Nilai-Nilai Demokratis dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kaelan dan Ahmad Zubaidi (2007), ada pula bentuk demokrasi yang berdasarkan prinsip filsafat negara. Demokrasi dapat dibagi menjadi: demokrasi perwakilan liberal. Institusi atau struktur demokrasi mengacu pada tersedianya institusi politik demokratis di suatu negara. Dalam pendidikan tentang demokrasi, norma-norma atau unsur-unsur dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat demokratis adalah hal yang paling penting.

Bagi Indonesia, demokrasi yang diterapkan dalam negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 memiliki tiga keunggulan sebagai berikut.

Lembar Penilaian 5.4

Test Tulis

IDENTITAS NASIONAL DAN NASIONALISME

Pertanyaan ditujukan pada 1) makna dan kelangsungan jati diri bangsa di Indonesia, dan 2) potret nasionalisme di Indonesia. 30' 3. Guru memerintahkan siswa mencari pasangan dan membaca uraian materi 1) identitas individu, identitas kelompok dan hubungannya dengan jati diri bangsa; 2) unsur pendukung jati diri bangsa 3) konsep nasionalisme dan 4) nasionalisme di Indonesia. Guru mengelompokkan kembali siswa menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok membahas satu materi sebagai berikut: kelompok 1 identitas individu, identitas kelompok dan kaitannya dengan jati diri bangsa; klp.2 unsur pendukung jati diri bangsa;.

Lembar Kegiatan 6.1

IDENTITAS NASIONAL

Uraian Materi 6.2

Unsur Pembentuk Identitas Nasional

Agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Terdapat ratusan kebudayaan Indonesia yang membentuk jati diri bangsa sebagai bangsa yang lahir dengan kemajemukan identitas. Selain menjadi bahasa komunikasi antar suku di nusantara, bahasa Melayu juga menempati posisi bahasa transaksi perdagangan internasional di nusantara yang digunakan oleh berbagai suku dan pedagang Indonesia.

Pada tahun tersebut, melalui acara Sumpah Pemuda Indonesia, para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan budaya berbahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia.

Pengertian Umum Nasionalisme

Perpaduan antara dua gagasan tentang bangsa (nation) dan negara (state) tersebut diwujudkan dalam suatu konsep negara-bangsa atau dikenal dengan nation-state dengan pengertian yang lebih luas dari sekedar negara dalam arti bernegara. Hawlay, negara-bangsa atau nation-state adalah suatu bangsa yang mempunyai struktur politik seperti ketentuan batas wilayah, pemerintahan yang sah, pengakuan asing dan sebagainya. Mengacu pada definisi tersebut, maka konsep negara-bangsa merupakan pengertian negara dalam pengertian modernnya.

Lahirnya negara-bangsa merupakan akibat langsung dari gerakan nasionalis, yang sekaligus memunculkan konsepsi kewarganegaraan yang berbeda dibandingkan pada masa sebelum kemerdekaan.

Nasionalisme Indonesia

Meski Islam tidak secara formal dinyatakan sebagai ideologi politik Sarekat Islam (SI), keinginan eksklusif sejumlah tokoh Sarekat Islam (SI) juga menjadi salah satu alasannya. Paket 6 Identitas Nasional dan Nasionalisme 6 - 13 Indiche Partij) yang merupakan organisasi politik Eropa-Indonesia. Konsep nasionalisme yang dirumuskan para founding fathers ini berkelindan dengan konsep-konsep maju lainnya, seperti konsep negara bangsa yang lebih konkrit dalam bentuk dan susunan negara Indonesia yang berbentuk republik. Dalam perkembangan selanjutnya, karakter nasionalisme Indonesia yang dirumuskan oleh para tokoh nasionalis mempengaruhi konsep dasar negara bangsa, warga negara, dan dasar negara Indonesia atau yang kemudian disebut dengan ideologi Pancasila.

Berdasarkan perubahan kedua ini, Pasal 26 Bab X UUD 45 berbunyi: “Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

Lembar Penilaian 6.4

INTEGRASI NASIONAL DAN TOLERANSI

Dosen mengajukan pertanyaan singkat sebagai gambaran atau penyampaian materi pada pertemuan ketujuh dengan topik dimensi identitas nasional dan ruang lingkupnya. Perwakilan kelompok ganjil dan genap diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian dan kelompok lain menanggapinya. Dosen mengelompokkan mahasiswa ke dalam beberapa kelompok untuk membuat makalah tentang kedudukan dan fungsi Pancasila untuk tugas pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan 7.1.A

INTEGRASI NASIONAL

Alat dan bahan

Lembar Kegiatan 7.1.B

TOLERANSI

Uraian Materi 7.2

INTEGRASI NASIONAL DAN TOLERANSI

Integrasi Nasional

Cara mengatasi permasalahan konflik adalah melalui modifikasi dan koordinasi unsur budaya baru dan lama. Jatuhnya rezim otoriter Orde Baru, berbagai konflik sosial politik di Indonesia terus terjadi. Dengan kata lain, konflik adalah suatu patologi sosial yang muncul akibat kegagalan upaya membangun identitas bersama.

Konflik dan persaingan tidak bisa diartikan sebagai win-win game, melainkan zero-sum game (satu untung, satu kalah).

Toleransi

Oleh karena itu, merujuk pada sisi ini, analisis terhadap konflik kekerasan yang terjadi saat ini dapat diarahkan untuk mengidentifikasi unsur-unsur yang memecah belah dan kemudian menghilangkan unsur-unsur tersebut untuk mencapai keseimbangan baru. Elemen disintegrasi yang paling menonjol saat ini, seperti dijelaskan di atas, adalah bangkitnya ekstremisme, berkurangnya kepercayaan sosial, dan merosotnya nilai-nilai kemanusiaan. Unsur-unsur disintegrasi tersebut hanya dapat dihilangkan dengan melakukan proses transformasi konflik, yaitu dengan menyalurkan energi negatif konflik ke saluran-saluran alternatif yang akan mengelola konflik.

Pengertian Toleransi

Hal ini disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan ayat tersebut. Lalu Umar berkata: laa ikraha fi din, (QS. Al Mumtahanah 8-9) Wahai Asbaq, jika kamu masuk Islam, kami boleh meminta pertolonganmu dalam urusan kaum muslimin.” (Ibnu Katsir I/383). Al -Mumtahanah 8 -9 Menurut Abdullah Wasi'an (Ahli Kristian), maksud ayat ini ialah orang Islam boleh bergaul dengan orang bukan Islam dalam urusan dunia, seperti: perdagangan, perjanjian jual beli, dsb.

Ayat ini jelas mengandungi unsur toleransi, Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam memberikan ayat ini apabila ada ajakan untuk beribadat bersama-sama dengan orang-orang Jahiliyyah.

Menuju Toleransi Hakiki

Amanat universal ini merupakan amanat bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali, dan maksudnya hendaknya menjauhi perpecahan antara umat beragama dengan sesama umat beragama dalam mengamalkan agamanya. Menjunjung tinggi agama dan tidak memecah belah agama”, merupakan standar normatif Ilahi, sebagai standar ukuran pedoman. Ternyata toleransi sebenarnya adalah proses munculnya bentuk dan perubahan atau perkembangan suatu sistem atau struktur atau penyederhanaannya (morfogenesis). ) menentukan.

Toleransi juga memunculkan kemampuan untuk mengubah perilaku individu (koreksi diri) terhadap model-model yang diwujudkan selama ini, yang tidak berdaya mengubah masyarakat yang tradisional, tertutup dan represif, demi mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Toleransi dalam Pluralisme Beragama

Ia sangat bergantung pada relasinya untuk memajukan rakyat, tidak hanya untuk menghormati keberadaan kelompok, mengkritik berbagai praktik penyalahgunaan kekuasaan dan melindungi hak asasi manusia, tetapi untuk menyuarakan kesejahteraan rakyat dan mengakhiri konflik bersenjata yang bersifat komunal atau mempercepat konflik bersenjata. Sayangnya, para pejabat dan aparatur negara tidak mau bertanggung jawab atas semakin banyaknya korban dalam berbagai konflik komunal dan bersenjata yang melibatkan masyarakat tak berdosa dan warga sipil. Namun yang terpenting adalah bagaimana konflik dan persaingan dapat dikelola dengan cara yang sehat dan matang.

Konflik dan persaingan demokrasi seperti ini justru akan membawa dinamika dan kemajuan yang sehat bagi masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Library Digitised Collections Author/s: University of Melbourne Title: University of Melbourne Calendar 1969 - 1970 Date: 1969 - 1970 Persistent Link: