• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP SISWA YANG KECANDUAN GAME ONLINE (MOBILE LEGEND)

N/A
N/A
Herdiansah18

Academic year: 2024

Membagikan "PENERAPAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP SISWA YANG KECANDUAN GAME ONLINE (MOBILE LEGEND)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP SISWA YANG KECANDUAN GAME ONLINE (MOBILE LEGEND)

Fellicia Ayu Sekonda1, Yelna Surlita2, Arya Ramadhan3, Dalilah Fitri N.R4, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Universitas Jambi Email : - felliciaas@unja.ac.id

- fcarya01@gmail.com - dalilahfitrinoviarizky@gmail.com

Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan layanan konseling kelompok terhadap siswa yang sedang kecanduan game online di SMP Negeri 7 Muaro Jambi, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan layanan. Metode pengumpulan data yaitu menggunakan observasi dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah 6 siswa kelas VIII E yang kecanduan game online. proses yang dilakukan dalam layana konseling kelompok ada 4 tahapan yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan dan tahap pengakhiran.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok efektif dan membuat individu dapat mengurangi kecanduan game online. siswa siswa itu juga paham dan mulai mengerti bahwa dengan bermain tidak akan mendapatkan manfaat tapi hanya menimbulkan kemaslahatan.

Kata Kunci : Konseling Kelomok, Kecanduan Game Online

Abstract- This study aims to apply group counseling services to students who are addicted to online games at SMP Negeri 7 Muaro Jambi, this study uses the service action research method. Data collection methods are using observation and interviews. The subjects of this study were 6 students of class VIII E who are addicted to online games. the process carried out in group counseling services there are 4 stages, namely the formation stage, the transition stage, the activity stage and the termination stage. The results of this study also show that group counseling services are effective and enable individuals to reduce online game addiction. The students also understand and begin to understand that playing will not get benefits but only cause benefits.

Keywords: Group Counseling, Online Game Addiction

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha Negara dalam mewujudkan segala perkembangan bangsa untuk meningkatkan dan menjadikan sumber daya manusia nya dapat berkembang baik. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan menjelaskan bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan itu penting sekali bagi kehidupan manusia karena dengan kita berpendidikan akan menambahkan wawasan dan memperluas pengetahuan. Kecanduan game online adalah suatu yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga terus merasa untuk berkeinginan dalam bermain game online secara berlebih dengan tujuan untuk memuaskan diri, sehingga akan merasa malas untuk menjauhi permainan game online tersebut. Game online mulanya hanya digunakan untuk refresing pada saat kita mengalami kejenuhan tatkala sedang berada di fase lelah dan stress ketika menghadapi masalah, akan tetapi semakin berkembangnya zaman sekarang, game online sepertinya sekarang sudah dimainkan oleh semua remaja, anak- anak, bahkan orang dewasa sekalipun bermain. Game online bagi siswa sangat tidak baik karena hanya akan mengganggu kegiatan sekolah dan akan semakin malas dalam mengerjakan pekerjaan sekolah yang diberikan oleh guru. Ada beberapa penyebab dalam kecanduan game online ini, salah satunya yaitu terdapatnya rasa bosan pada diri individu itu sendiri, sehingga dengan munculnya rasa bosan tersebut akan memicu untuk berkeinginan bermain game online. Selain itu, banyaknya terdapat tempat untuk bermain game online.

Sehingga individu merasa bebas untuk bermain game online. Bukan hanya itu, game online ini juga sering dibuat sebagai ajang untuk perlombaan, sehingga akan membuat faktor dalam kecaanduan game online. Salah satu jenis layanan yang bisa mengatasi kecanduan ini yaitu konseling kelompok.

Habsy (2017) menyebutkan bahwa: “Konseling kelompok adalah upaya bantuan yang bersifat preventif dan development terhadap kemampuan peribadi dalam pemecahan masalah secara berkelompok atau bersama-sama yang diarahkan oleh konselor kepada konseli.

Konseling kelompok itu dapat memberikan bantuan dan arahan yang baik kepada setiap individu agar dapat meningkatkan potensi yang dimiliki dan tidak salah arah dalam mengembangkan potensi nya. Dalam konseling kelompok ini ada maksud dan tujuan sehingga dilakukan konseling kelompok, tujuannya yaitu setiap klien tersebut yang akan

(3)

melakukan konseling kelompok mampu untuk menemukan jati dirinya sendiri. Setiap individu untuk bisa mengembangkan komunikasi antara individu dengan individu lainnya.

Sehingga dapat untuk bekerjasama, saling membantu dalam menyelesaikan masalahnya pada setiap fase-fase permasalahan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dan juga bertanya kepada guru BK maupun guru mata pelajaran bahwa siswa siswa tersebut kecanduan bermain game online Mobile Legend. Hasil wawancara dengan guru guru juga menunjukkan bahwa mereka yang kecanduan game online sangat susah diatur, suka bermain-main didalam kelas, suka menggangu teman-teman nya dan juga malas dalam mengerjakan tugas pekerjaan rumah.

Oleh karena itu dalam permasalahan ini perlu ada bantuan dalam mengatasi kecanduan bermain game online dengan cara konseling kelompok, agar perilaku mereka dapat berubah dengan baik dan dapat juga mengurangi kecanduan bermain game online.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dinamakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam bimbingan konseling dinamai Penelitian Tindakan Layanan (PTL) dimana penelitian ini dilakukan untuk mencari solusi, perbaikan kinerja, penemuan inovasi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Sedangkan menurut Sutja, dkk (2017;140) menyatakan bahwa PTL adalah usaha penemuan perbaikan atau pemantapan praktik layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan secara sistematis, berdaur ulang (siklus) dan bersifat reflektif yang dilakukan oleh praktis BK secara mandiri atau kolaboratif dengan setting kelas,kelompok atau individu.

Penelitian ini dilakukan dengan tindakan layanan menggunakan konseling kelompok pada 6 siswa yang kecanduan game online mobile legend. Menurut Laili dan Nuryono (2015), ciri- ciri anak atau remaja yang mengalami gangguan kecanduan game adalah sebagai berikut: rela mengeluarkan uang untuk bermain game, bermain game lebih dari 3 jam, kesal dan marah saat sedang bermain diganggu, sering tertidur di sekolah, dan lebih memilih game daripada bermain dengan teman.Penelitian ini dilakukan dengan observasi dan juga wawancara yang dilakukan di lapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nugrahanto (2008) menjelaskan bahwa Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) mengatakan, setidaknya ada tiga puluh juta orang Indonesia yang memainkan game online atau dengan kata lain, satu dari delapan orang Indonesia adalah pemain game online, karena kurangnya kemampuan untuk mengendalikan antusiasme terhadap sesuatu

(4)

yang dapat membangunkan minat, para remaja dinilai lebih rentan melakukan penyimpangan penggunaan internet, seperti melarikan diri dari kehidupan nyata ke dunia maya seringkali diasosiasikan dengan masalah serius dalam keseharian remaja.

Dalam permainan game online ini, terdapat dampak positif dan negatif. Adapun dampak positif dari game online ini yaitu untuk menghilangkan rasa penat, dapat mempelajari bahasa asing yang terdapat pada game online yang sedang dimainkan. Bukan hanya itu, dalam menguasai game online ini, individu juga diajarkan dalam mengatur strategi permainan sehingga diperlukan untuk berpikir secara kritis dan diperlukan analisis yang baik.

Dalam perencanaan permainan game online ini, juga diperlukan sehingga akan mengandung dampak positif dalam kehidupan sehari-hari dalam perencanaan kehidupan. Dalam dampak negatif yang terdapat pada game online ini adalah akan berpengaruh pada prestasi siswa yang terus menerus melakukan permainan game online. Dengan kelebihan dalam melakukan permainan game online sehingga siswa tersebut tidak memikirkan pelajaran. Bukan hanya itu, dengan seringnya siswa dalam memainkan game online ini, maka sifat agresif siswa juga akan lebih meningkat dibandingkan seperti biasanya. Karena dalam permainan game online ini, selalu mengeluarkan perkataan yang kasar, keras dan akan memancing emosional.

Dengan perkembangan zaman seperti pada saat ini sehingga permainan game online ini semakin berkembang dimana-mana, baik itu dari laki-laki maupun perempuan yang sangat tertatik dan kecanduan dalam bermain game online ini. Dalam kecanduan permainan game online ini penulis memahami bahwa banyak terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi individu dalam permainan game online ini. Dengan kurangnya perhatian dari orang tua juga merupakan faktor dalam kecantuan game online. Sehingga dengan kurang perhatian orang tua, maka anak-anak tersebut tidak ada yang melarangnya untuk bermain game online. Anak- anak tersebut tidak bisa untuk mengkontrol dirinya dalam permainan game online. Semakin berkembangnya game online ini juga akan memicu penyebab menjadikan kecanduan game online. Berkembangnya game online, sehingga fitur-fitur yang ditawarkan kepada penggemar game online semakin banyak ragamnya. Dengan melakukan bermaian game online secara terus menurus sehingga akan menyababkan kecanduan maka seseorang tersebut akan merasakan dampaknya baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung. Seseorang yang sudah kecanduan game online maka akan susah untuk meninggalkan permainan game online tersebut. Kecanduan game online dapat menyebabkan lupa waktu, menurunnya sosialisasi, mempengaruhi pola pikir, dan membuat ketagihan. Selain itu, kecanduan game online juga dapat menjadi pemicu permasalahan drop out sekolah, berkurangnya keterampilan sosial sehingga mereka semakin sulit berhubungan dengan orang lain, perilaku

(5)

jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan di game online dan sebagainya. Bahwasanya kecanduan ini bisa diatasi dengan beberapa jenis layanan. Salah satu jenis layanan yaitu layanan konseling kelompok. Anak usia sekolah adalah usia berkelompok atau sering disebut sebagai usia penyesuaian diri. Bermain game online akan membuat anak merasa senang. Game online juga dianggap sebagai refreshing bagi para siswa dari kepenatan dan kejenuhan mereka dalam belajar maupun rutinitas sehari- hari. Akan tetapi, game online dapat memberi pengaruh yang buruk pada siswa ketika mereka menjadi pecandu game online.

Konseling kelompok adalah suatu bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang besifat pencegahan, penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya (Nurihsan dalam Kurnanto, 2013: 7). Layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan di dalam suasana kelompok. Disana ada konselor dan ada klien, yaitu para anggota kelompok (yang jumlahnya minimal dua orang). Dimana juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, upaya pemecahan masalah, kegiatan evaluasi dan tindak lanjut.

Dalam kegiatan konseling kelompok terdapat sejumlah aturan ataupun asas-asas yang harus diperhatikan oleh para anggota, asas-asas tersebut yaitu: Pertama asas kerahasiaan ini memegang peranan penting dalam konseling kelompok karena masalah yang dibahas dalam konseling kelompok bersifat pribadi. Kedua Asas Kesukarelaan Kehadiran, pendapat, usulan, ataupun tanggapan dari anggota kelompok harus bersifat sukarela, tanpa paksaan. Ketiga Asas keterbukaan, keterbukaan dari anggota kelompok sangat diperlukan sekali. Keempat Asas kegiatan, Hasil layanan konseling kelompok tidak akan berarti bila klien yang dibimbing tidak melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan–tujuan bimbingan. Kelima Asas kenormatifan dalam kegiatan konseling kelompok. Terakhir Asas kekinian masalah yang dibahas dalam kegiatan konseling kelompok harus bersifat sekarang.

Menurut (Josef Dudi, 2017) konseling kelompok merupakan suatu proses yang melibatkan pemimpin kelompok yaitu guru Bimbingan dan Konseling dalam hubungan dengan sejumlah anggota kelompok yaitu siswa pada waktu yang sama, jumlahnya dapat bervariasi dalam setiap kelompok. Konseling kelompok adalah suatu layanan yang diberikan kepada sekelompok individu guna mengatasi masalah yang relatif sama, sehingga individu tidak mengalami hambatan untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki (Hardi Prasetiawan, 2017).

(6)

Adapun proses konseling kelompok yang diberikan kepada siswa yang kecanduan game online dimulai dari proses tahap demi tahap dalam pelayanan, yaitu sebagai berikut :

1) Tahap awal kelompok

Proses utama selama tahap awal adalah orientasi dan eksplorasi. Pada awalnya tahap ini akan diwarnai keraguan dan kekhawatiran, namun juga harapan dari peserta.

Namun apabila konselor mampu memfasilitasi kondisi tersebut, tahap ini akan memunculkan kepercayaan terhadap kelompok. Langkah-langkah pada tahap awal kelompok adalah: Menerima secara terbuka dan mengucapkan terima kasih, Berdoa, Menjelaskan pengertian konseling kelompok, Menjelaskan tujuan konseling kelompok, Menjelaskan cara pelaksanaan konseling kelompok, Menjelaskan asas-asas konseling kelompok dan Melaksanakan perkenalan dilanjutkan rangkaian nama.

2)

Tahap Peralihan

Tujuan tahap ini adalah membangun iklim saling percaya yang mendorong anggota menghadapi rasa takut yang muncul pada tahap awal. Konselor perlu memahami karakterisik dan dinamikayang terjadi pada tahap transisi.Langkah-langkah pada tahap peralihan: Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok, Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk kegiatan lebih lanjut, Mengenali suasana apabila anggota secara keseluruhan atau sebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan mengatasi suasana tersebut dan Memberi contoh masalah pribadi yang dikemukakan dan dibahas dalam kelompok.

3)

Tahap Kegiatan

Pada tahap ini ada proses penggalian permasalahan yang mendalam dan tindakan yang efektif. Menjelaskan masalah pribadi yang hendak dikemukakan oleh anggota kelompok. Langkah-langkah pada tahap kegiatan adalah: Mempersilakan anggota kelompok untuk mengemukakan masalah pribadi masingmasing secara bergantian.

Memillih/menetapkan masalah yang akan dibahas terlebih dahulu. Membahas masalah terpilih secara tuntas. Selingan. Menegaskan komitmen anggota yang masalahnya telah dibahas apa yang akan dilakukan berkenaan dengan adanya pembahasan demi terentaskan masalahnya.

4.) Tahap Pengakhiran

Pada tahap ini pelaksanaan konseling ditandai dengan anggota kelompok mulai melakukan perubahan tingkah laku di dalam kelompok. Langkah-langkah pada tahap

(7)

pengakhiran adalah: Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok akan diakhiri . Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai kemajuan yang dicapai masing-masing. Membahas kegiatan lanjutan. Pesan serta tanggapan anggota kelompok. Ucapan terima kasih. Berdoa. Perpisahan

Hasil yang didapat setelah dilakukan nya konseling kelompok terhadap 6 siswa yang kecanduan game itu mereka mengatakan bahwa mereka senang dengan permainan yang dimainkan sehingga yang dirasakan itu terasa daripada mereka mengerjakan pekerjaan sekolah yang dimana ini menyebabkan mereka memiliki rasa malas yang sangat berat dan enggan untuk melakukan nya. Adapun aspek kecanduan game Ini menurut beberapa ahli yaitu, menurut Masya & Candra (2016) menyebutkan ada empat kriteria kecanduan game online yaitu; (1) Compulsion (dorongan melakukan terus menerus); (2) withdrawal (penarikan diri/ pecandu tidak bisa menarik diri dari bermain game online); (3) tolerance (toleransi atau tidak mau berhenti bermain game sebelum puas); dan (4) interpersonal and health-related (hubungan dengan orang sekitar dan kesehatan). Griffiths dan Davies (dalam Fitri et. al, 2018) menambahkan aspek kecanduan game online yaitu; (1) saliance (game mendominasi); (2) tolerance (sering bermain game); (3) mood modification (muncul perasaan senang/ bergairah); (4) withdrawal (tidak nyaman ketika tidak bermain game); (5) relapse (bermain game berulang-ulang); (6) conflict (konflik dengan orang sekitar, kegiatan dan lainnya); (7) dan problem (timbul masalah baik pada fisik atau psikis).

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok efektif dan membuat individu dapat mengurangi kecanduan game online, setiap individu juga bercerita dan memiliki masalah, sehingga setiap permasalahan yang ada mereka mengatakan dengan bermain game online merasa sedikit tenang dan keluar dari permasalahan, akan tetapi permasalahan yang mereka hadapi belum selesai sedangkan mereka semakin kecanduan game online yang berlebihan akibat permasalahan yang dihadapi Karen mereka merasa tidak dirangkul dan tidak diarahkan dalam masalah yang dihadapi. Individu yang cenderung kecanduan game online memiliki dampak negatif yang terjadi pada diri mereka yang pertama menurunkan semangat belajar, rasa malas akan mengerjakan pekerjaan sekolah, lupa dengan waktu, melawan orang tua. Tetapi terdapat juga dampak positif yang seperti mereka memahami bahasa asing dan mengerti teknologi.

SIMPULAN

(8)

Kesimpulan dari konseling kelompok yaitu konseling kelompok dapat membantu individu untuk mengatasi kecanduan game online dan memberikan arahan dan pengertian tentang hasil apa yang didapat jika terus bermain, apakah ada manfaat yang didapat ataukah hanya membuang waktu. Menurut peneliti dengan adanya konseling kelompok setidaknya mereka memahami dan mengurangi aktivitas bermain game online sehingga sedikit demi sedikit kecanduan mereka akan bermain game online hilang dan dapat mengontrol diri mereka untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri setiap individu. Peneliti berharap untuk selanjutnya setiap individu dapat berubah dan tidak lagi kecanduan game online dan mereka lebih bisa mengembangkan potensi yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Masya, H. & Candra, D. A. (2016). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Gangguan Kecanduan Game Online pada Peserta Didik Kelas X di Madrasah Aliyah Al Furqon Prabumulih Tahun Pelajaran 2015/2016”. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 3(2), 103- 118.

Corey, Gerald. 2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Fauzi, Taty. 2018. Pelaksanaan Pelayanan Konseling Kelompok. Jakarta: Penerbit Tirasmart.

Habsy, B. A. 2017. “Filosofi ilmu bimbingan dan konseling Indonesia”. Jurnal Pendidikan:

Teori dan Praktik, 2(1), 1-11.

Habsy, B. A. 2018. “Konseling rasional emotif perilaku: Sebuah Tinjauan Filosofis Indonesian”. Journal of Educational Counseling, 2(1), 13-30.

Masyita, A.R. 2016. Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Kecanduan Game Online Pada Pemain Dota 2 Malang. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal. 20-23.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Solihah Fitriatun. 2018. “Efektifitas Pendekatan Rational Emotive Behavioral Therapy Untuk Mengurangi Kecanduan Game Online Pada Anak Sekolah Dasar”. Jurnal Al Isyraq, Vol. 1, No. 1, Maret 2018.

Referensi

Dokumen terkait

kelompok dengan kecanduan game online pada remaja

Hal ini menunjukkan bahwa kecanduan bermain game online merupakan perilaku yang berulang dalam bermain game online , bersifat tidak sehat dan dapat merusak diri

warcraft dengan aspek sosial mahasiswa di kelompok juragan. Untuk mengetahui hubungan kecanduan game online world of.. warcraft dengan prestasi belajar mahasiswa di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pemberian modifikasi perilaku dengan strategi kontrol diri efektif untuk mengurangi tingkat kecanduan online game ; (2) Terjadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Peran guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kecanduan game online pada siswa SMA Negeri 12 Pekanbaru. 2)

Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Dica Feprinca (2010) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi game online dan perilaku

Kecanduan Game Online merupakan sebuah gangguan kondisi mental dimana individu tidak bisa mengatur perilaku dalam bermain Game Online. Kualitas tidur merupakan

Seperti pada judul Karya Tulis Ilmiah ini yang akan membahas tentang “Pengaruh Kecanduan Game Online Terhadap Perkembangan Sosial Remaja.” Kecanduan game online merupakan salah satu