Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Melalui Media Flipchart Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA di MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo. Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar IPA adalah model pembelajaran creative problem solver (CPS).
Identifikasi Masalah
Dengan demikian, dengan model pembelajaran creative problem solver menggunakan media Flipchart dalam pembelajaran IPA akan dapat meningkatkan minat belajar siswa, karena suasana kelas hidup dan menyenangkan, sehingga siswa antusias dan aktif dalam belajar, serta mereka dapat dengan mudah memahami materi karena materi diberikan secara ringkas melalui media yang menarik. Berdasarkan ulasan di atas, penulis ingin melakukan survei minat dengan judul penelitian “Penggunaan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Melalui Media Flipchart untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA di MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo”.
Pembatasan Masalah
Model dan media pembelajaran yang digunakan kurang mendukung, karena dalam kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan buku dan tidak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sekolah dapat menjadikan penelitian ini sebagai data dan solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan model dan media pembelajaran. Dengan adanya penelitian ini diharapkan peneliti dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai penerapan model pembelajaran pemecahan masalah kreatif menggunakan media flipchart pada mata pelajaran IPA.
Definisi Operasional
Model pembelajaran kreatif pemecahan masalah menurut Pepkin (dalam artikel jurnal Neli Husanwati, dkk) adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada pemecahan masalah dan diikuti dengan keterampilan pemecahan masalah. Model pembelajaran kreatif pemecahan masalah merupakan model yang menitikberatkan pada keterampilan mengajar dan keterampilan pemecahan masalah yang dilanjutkan dengan keterampilan penguatan.
Telaah Penelitian Terdahulu
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Terdapat persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama mengkaji model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS), untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar. Terdapat persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA.
Terdapat persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan minat dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. 35 Eka Andriani,” Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V/A Pada Jurnal Tindakan Kelas SDN Ambulu 01 Kabupaten Jember Tahun Pelajaran, Vol.
Pengajuan Hipotesis Tindakan
Menurut Suhardjono, Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dalam rangka meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di kelasnya. meningkatkan kegiatan belajar mengajar di kelas .38. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan mutu dan tanggung jawabnya sebagai pendidik mengenai hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. . Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan meningkatkan sejauh mana kegiatan belajar mengajar telah dilaksanakan.
Model PTK Kurt Lewin menggambarkan penelitian tindakan sebagai proses spiral yang melibatkan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap pembelajaran pada mata pelajaran yang dalam proses pembelajarannya menerapkan model pembelajaran kreatif pemecahan masalah melalui media flipchart.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Subjek Penelitian
Data dan Sumber Data
Data observasi diperoleh melalui observasi teman sejawat dan salah satu guru kelas kelas V MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo. Data hasil diperoleh dari catatan peneliti yang tidak dimasukkan dalam indikator lembar observasi selama kegiatan pembelajaran kelas V MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan seluruh anggota Sekolah MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo tahun ajaran 2022/2023 yang dapat memberikan informasi mengenai data penelitian yang diperlukan.
Sumber data minat dan hasil belajar siswa dapat berasal dari hasil tes yang diberikan siswa. Selain data di atas, data dapat dikembangkan berdasarkan data yang dibutuhkan seiring berjalannya proses penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi dilakukan dengan mengamati dan mencatat aktivitas belajar siswa selama pembelajaran IPA dengan menerapkan model CPS melalui media flipchart. Tes disini berupa soal-soal yang akan diberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk tes lisan, tertulis atau tindakan. Tes ini diberikan kepada siswa kelas V MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo dengan tujuan untuk mengukur minat belajar siswa.
Dari tes tersebut dapat diketahui seberapa besar minat belajar dan hasil belajar siswa jika menerapkan model pembelajaran CPS dengan bantuan media flipboard. 43 Dokumentasi ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model pembelajaran kreatif pemecahan masalah melalui media flip-board pada mata pelajaran IPA siswa MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
Instrumen Penelitian
Dokumentasi dilakukan dan digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan sebagai alat bukti untuk menyimpan data akurat terkait dokumen. Dokumen dapat berupa data perangkat pembelajaran dan daftar hasil belajar IPA siswa kelas V MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo, profil sekolah, dll. Selain itu dokumentasi juga dapat berupa foto atau video hasil proses pelaksanaan pembelajaran siswa pada mata pelajaran IPA yang dilakukan peneliti dengan menggunakan model pembelajaran kreatif pemecahan masalah melalui media flip-board.
Validitas Penelitian
Indikator keberhasilan
Prosedur Penelitian
- Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Al-Kautsar Durisawo Ponorogo 49 Yayasan pondok pesantren Durisawo merupakan sebuah yayasan yang sudah lama
 - Identitas Madrasah Ibtidaiyah Al-Kautsar Durisawo Ponorogo Nama Sekolah : MI Al-Kautsar Durisawo
 - Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Al-Kautsar Durisawo Ponorogo
 - Motto Madrasah Ibtidaiyah Al-Kautsar Durisawo Ponorogo
 - Tujuan Madrasah Ibtidaiyah Al-Kautsar Durisawo Ponorogo
 - Data Guru MI Al-Kautsar Durisawo
 - Data Siswa MI Al-Kautsar Durisawo
 
Berdasarkan keberhasilan pengelolaan pendidikan TK Al-Kautsar dan juga permintaan mayoritas orang tua siswa untuk didirikannya Madrasah Ibtidaiyah sebagai kelanjutan pendidikan putra-putrinya yang dibiarkan melanjutkan, mereka merasa puas dengan hasilnya. tercapai. 49 M. Ulil Absor, Wakil Kepala Bidang Kurikulum MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo. baik nilai-nilai lama dan mengadopsi nilai-nilai baru yang lebih baik dan positif sehingga dapat mewujudkan harapan terciptanya kader muslim yang unggul dalam karakter kepemimpinan dan kinerja. Madrasah Ibtidaiyah Al-Kautsar Durisawo Ponorogo Identitas Sekolah : MI Al-Kautsar Durisawo Nama Sekolah : MI Al-Kautsar Durisawo.
20 Nadhiroh Sagita Intan T D, S.Pd S1 Guru kelas 21 Muhammad Saifudin Zuhri, S.Pd S1 Guru Mapel 22 Lailatun Nurun Nafi'ah, S.Pd. Yang dimaksud dengan siswa di sini adalah mereka yang resmi menjadi siswa di MI Al-Kautsar Durisawo dan terdaftar dalam buku induk sekolah.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran kreatif pemecahan masalah dengan menggunakan media flipchart. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kreatif pemecahan masalah dengan bantuan media flipchart pada mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi dan perbaikan pembelajaran pada siklus I, sehingga peneliti melanjutkan pada siklus II, agar minat belajar dan hasil belajar siswa meningkat dengan menerapkan model pembelajaran Creative Solution Soal dengan bantuan media flipchart.
Hal ini merupakan bentuk upaya untuk mengetahui minat dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan bantuan media flipchart. Observasi yang dilakukan pada siklus II merupakan upaya untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA di MI Al Kautsar Durisawo setelah menerapkan model pembelajaran pemecahan masalah kreatif melalui media flipchart. Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi dan tindakan dalam penelitian tindakan kelas yang menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving melalui media flipchart pada mata pelajaran IPA, bahan ajar terkait pengaruh siklus air terhadap kejadian di bumi, terlihat bahwa minat siswa dalam pembelajaran dan hasil belajar mengalami peningkatan yang sangat besar pada siklus II dengan hasil yang memuaskan.
Dengan demikian penelitian ini dapat diartikan peningkatan minat dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving melalui media flipchart pada mata pelajaran IPA telah berhasil dilakukan sehingga peneliti tidak perlu melakukan siklus berikutnya.
Pembahasan
Penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving melalui media Flipchart pada mata pelajaran IPA di MI Al Kautsar Duriawo Ponorogo
Persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran sangatlah penting, baik persiapan pemilihan model maupun media pembelajaran, hal ini bertujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa juga memperhatikan. Hal ini dikarenakan guru telah mempersiapkan model pembelajaran kreatif pemecahan masalah dengan menggunakan media flipchart dengan baik dan optimal dibandingkan siklus sebelumnya. Sehingga pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung guru lebih baik dan terampil dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solver dengan menggunakan media flipchart.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Larlen yang menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran di sekolah memerlukan kesiapan guru dalam proses belajar mengajar.
Peningkatan minat dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving melalui media Flipchart pada mata pelajaran
Tabel diatas menunjukkan minat belajar siswa meningkat dari I. ke II. Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah kreatif dengan bantuan media pembelajaran flipchart juga akan membangkitkan minat belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran creative problem solver melalui media Flipchart pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan minat belajar siswa di MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo.
Setelah dilakukan penelitian diperoleh data hasil belajar siswa yang menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving melalui media Flipchart pada mata pelajaran IPA di MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving melalui media Flipchart dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siswa kelas V MI Al Kautsar Durisawo Ponorogo.
PENUTUP
Saran
Penggunaan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V/A SDN Ambulu 01 Kabupaten Jember Tahun Pelajaran Jurnal Tindakan Kelas., 2. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa VII . kelas SMP Negeri 2 Kopang. Metode creative problem solver (CPS) dengan menggunakan media berbasis teknologi informasi komunikasi (ICT) untuk meningkatkan prestasi belajar.
Model pengajaran pemecahan masalah secara kreatif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan sains generik siswa SMA. Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan berpikir kreatif siswa, Jurnal Vida Karya, vol.33, no.1, 2018.