PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Oleh karena itu diperlukan seperangkat model pembelajaran, seperti model pembelajaran problem solving. Berdasarkan hasil wawancara pertama di MTs Ad-Dinul Qayyim dengan Ustadz Syai'un sebagai guru mata pelajaran Fiqh disebutkan bahwa model pembelajaran problem solving banyak diterapkan pada mata pelajaran.
Rumusan Masalah
Tahapan penerapan model pembelajaran problem solving pada mata pelajaran Fiqh siswa kelas VIII MT Ad-Dinul Qayyim Kapek Gunungsari tahun pelajaran 2018/2019. Faktor pendukung dan penghambat penerapan model pembelajaran problem solving pada mata pelajaran Fiqh Siswa kelas VIII MSH Ad-Dinul Qayyim Kapek Gunungsari tahun ajaran 2018/2019. Dengan menerapkan model pembelajaran pemecahan masalah, hasil belajar siswa meningkat dibandingkan sebelum menerapkan model pemecahan masalah.
Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian
Untuk memudahkan proses penelitian yang dilakukan, agar permasalahan yang akan dirumuskan tidak kabur atau tidak jelas, maka dibuat batasan-batasan yang disesuaikan dengan fokus permasalahan agar pembahasan yang disajikan terukur dan tepat sasaran. Peneliti memilih MTs Ad-Dinul Qayyim sebagai tempat penelitian karena alasan MTs Ad-Dinul Qayyim menggunakan model pemecahan masalah dalam proses pembelajarannya.
Telaah pustaka
14Ahmad Baidawi, Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Topik Masuknya Islam ke Andalusia Kelas XI Ma Miftahul Islah Tembelok, Skripsi, (FITK IAIN Mataram, Mataram 2013/2014) . 15Devi Yulia Agustina, Penerapan metode problem solving untuk meningkatkan aktivitas siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlah kelas VIII Mtsn Masbagik, skripsi, (FITK IAIN Mataram, Mataram 2013/2014).
Kajian Teori
- Model pembelajaran problem solving
- Pembelajaran fiqih di MTs
Sedangkan pemecahan masalah merupakan model pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah. Jika beberapa langkah penerapan model pembelajaran pemecahan masalah di atas dibandingkan, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Metode Penelitian
- Jenis penelitian
- Kehadiran peneliti
- Lokasi penelitin
- Sumber data
- Teknik pengumpulan data
- Teknik analisis data
- Keabsahan data
Kemudian subjek akan diteliti secara langsung dan mudah untuk mendapatkan data tentang penelitian tersebut. Fakta-fakta yang sebenarnya. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, tentunya Anda perlu berhubungan dengan orang-orang yang menjadi subjek penelitian.
Menurut Sugiyono, analisis data adalah proses meneliti dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar mudah dipahami dan temuannya dikomunikasikan kepada orang lain. Dalam proses analisis data ini, peneliti akan meneliti semua data yang ada dari hasil teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti. Dalam pengujian keabsahan data atau keabsahan data yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Triangulasi adalah teknik validasi data yang menggunakan sesuatu selain data tersebut untuk verifikasi atau keperluan lain. Misalnya dengan membandingkan data yang diperoleh dari wawancara dengan data yang diperoleh dari observasi.
Sistematika Pembahasan
Dalam hal ini, peneliti menjaga jarak sebanyak mungkin dan menahan diri untuk tidak mencampuri fakta terlebih dahulu. Untuk judul bab data dan pemaparan temuan dibuat judul bab tersendiri yang mencerminkan isi bab dan tidak perlu kata-kata ulang. Bagian pembahasan ini menjelaskan proses analisis temuan penelitian sebagaimana diuraikan pada bagian kedua berdasarkan perspektif penelitian atau kerangka teori sebagaimana diuraikan pada bagian pendahuluan.
Jadi peneliti tidak menulis ulang data atau temuan yang terungkap di bagian kedua.
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
- Letak geografis
- Visi dan misi
- Jumlah guru dan karyawan
- Jumlah siswa
- Keadaan sarana dan prasarana
Data mengenai nama, jabatan dan mata pelajaran yang diajarkan oleh masing-masing guru di MTs. Mahsun Al Hikami, S.Pd Bahasa Arab 10 Rijal Marantika, S.Pd Kidah Akhlak 11 Sahrul Hadi, S.Pd.I PA Terpadu. Ad-Diinul Qayyim memiliki fasilitas gedung yang cocok digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar dengan gedung sekolah yang luas.
Penerapan Model pembelajaran Problem Solving Di Kelas
Selanjutnya setiap kelompok berdiskusi untuk mencari solusi dari permasalahan yang telah dipresentasikan pada saat permasalahan dipresentasikan sebelumnya. Pada tahap ini guru meminta siswa untuk menerapkan atau melaksanakan rencana yang telah didiskusikan oleh siswa. Berdasarkan hasil wawancara di atas, guru meminta siswa untuk menerapkan atau melaksanakan rencana yang telah didiskusikan oleh siswa.
Pada tahap ini, guru meminta siswa untuk mempertimbangkan kembali hasil dari rencana penyelesaian yang telah mereka buat. Sedangkan tugas siswa adalah membuat penilaian terhadap rencana pemecahan masalah yang telah mereka bahas sebelumnya. Hal ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti setelah mahasiswa berdiskusi dan mengumpulkan pendapatnya tentang perencanaan pemecahan masalah bagaimana pelaksanaan haji dan umroh bagi orang sakit.
Dimana aktivitas guru disini adalah mengevaluasi hasil pemecahan masalah yang dibuat oleh siswa. Dari berbagai tahapan model pemecahan masalah di atas, berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, tahapan yang paling sulit adalah tahapan perencanaan solusi.
Faktor Pendukung Dan Penghambat Model Pembelajaran
Faktor eksternal juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan pola pembelajaran pemecahan masalah, misalnya faktor orang tua, guru, sumber belajar dan teman. Minat dan motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas penerapan model pembelajaran dalam pemecahan masalah. Misalnya ketika saya menerapkan model pembelajaran problem solving ini, terlihat siswa sangat antusias ketika berdiskusi dengan kelompoknya, karena mungkin tidak ingin tertinggal dengan kelompok lain dalam menyelesaikan soal yang saya berikan. Dari hasil wawancara di atas terlihat bahwa minat dan motivasi siswa kelas IIC tinggi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Faktor penghambat penerapan model pembelajaran problem solving disini adalah siswa yang mengantuk dan merasa lelah selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa salah satu faktor penghambat penerapan model pembelajaran problem solving adalah siswa yang mengantuk dan lelah saat mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara di atas, terlihat bahwa salah satu faktor penghambat penerapan model pembelajaran pemecahan masalah adalah kurangnya referensi pembelajaran yang menjadi sumber inkuiri siswa dalam mencari jawaban atas solusi yang akan dihadapi siswa. .
Keterbatasan waktu juga dapat menghambat keefektifan penerapan model pembelajaran pemecahan masalah di MTs Addinul Qayyim, karena guru tidak dapat melatih kemampuan yang dimilikinya, akibatnya siswa terkadang kurang memahami apa yang guru jelaskan. Namun ketika Ust Syai'un menerapkan model pembelajaran problem solving di kelas IIC, guru terlihat kurang mengontrol dan mengawasi aktivitas siswa saat proses diskusi berlangsung.
PEMBAHASAN
Faktor Pendukng Dan Penghambat Penerapan Model
PENUTUP
Kesimpulan
Mengenai apa yang dimaksud dengan belajar Fiqh di Madrasah, Tsanawiyah (MTs) merupakan salah satu subdisiplin Pendidikan Agama Islam (PAI). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Fiqh di Madrasah Tsanawiyah merupakan proses kegiatan belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa tentang hukum Islam di Madrasah Tsanawiyah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran Fiqh di MTs adalah agar peserta didik mampu memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan hukum-hukum Islam secara mendetail dan menyeluruh baik mengenai aspek ibadah maupun muamalah sehingga dapat dilaksanakan dan diamalkan. . benar dan benar untuk dijadikan pedoman bagi kehidupan pribadi dan sosial.
Secara umum ruang lingkup pengajaran Fiqh di MT meliputi keselarasan, keserasian dan keseimbangan hubungan antar manusia. Sehingga keberadaan peneliti mutlak untuk mendapatkan data yang valid dan akurat, hal ini dapat dikaitkan dengan keterlibatan langsung peneliti di bidang tersebut dalam proses penelitian, sekaligus menjadi tolak ukur keberhasilan penelitian untuk mencapai hasil yang optimal. Jenis wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur sehingga peneliti dapat dengan mudah mewawancarai subjek atau sumber data yang pertanyaannya tidak berasal dari rumusan masalah yang ada yaitu garis besar tahapan-tahapan penggunaan, model pembelajaran problem solving serta faktor pendukung dan penghambat penggunaan model pembelajaran problem solving pada mata pelajaran Fiqh VIII. siswa kelas MTs Ad-Dinul Qayyim Kapek Gunungsari tahun pelajaran 2018/2019.
Data yang digali melalui teknik dokumentasi adalah sejarah Madrasah Ad-dinul Qayyim, struktur organisasi Madrasah Ad-dinul Qayyim, jumlah pegawai, jumlah siswa dan kondisi sarana dan prasarana di MTs Ad-dinul Qayyim . Peneliti mengumpulkan dan mengorganisasikan data penelitian menurut, misalnya aspek yang diteliti, waktu dan tanggal pengumpulan, jenis data dan sebagainya, dengan tujuan memudahkan peneliti untuk mengenali atau mengidentifikasi data yang dikumpulkan.
Saran
Namun, ia juga tidak melupakan Ust Syai'un selaku guru mata pelajaran Fiqh di MTs Addinul Qayyim untuk membimbing siswa terkait pertanyaan yang mereka ajukan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, hal ini sejalan dengan teori Solso bahwa pada tahap execution/pelaksanaan rencana yang dibuat. Faktor pendukung dan penghambat penerapan model pembelajaran problem solving pada mata pelajaran Fiqih siswa kelas VIII MTs Ad-Dinul Qayyim.
Minat dan motivasi siswa kelas IIC MTs Addinul Qayyim merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan penerapan model pembelajaran problem solving. Dari hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa kesehatan merupakan salah satu faktor yang mendukung penerapan model pembelajaran pemecahan masalah. Dari hasil observasi di atas terlihat bahwa salah satu faktor yang mendukung pelaksanaan model pembelajaran pemecahan masalah adalah teman.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa orang tua merupakan salah satu indikator yang mendukung penerapan model pembelajaran problem solving di kelas IIC MTs Addinul Qayyim. Dari hasil observasi di atas terlihat bahwa salah satu faktor yang menghambat kelancaran pelaksanaan model pembelajaran problem solving adalah siswa yang merasa lelah. Sumber belajar merupakan salah satu faktor yang menghambat kelancaran pelaksanaan model pembelajaran pemecahan masalah.
Dari hasil observasi di atas terlihat bahwa kurangnya sumber belajar dapat menghambat kelancaran penerapan model pembelajaran pemecahan masalah. Namun di sini waktu yang tersedia tidak cukup sehingga penerapan model pembelajaran problem solving di kelas IIC MTs Addinul Qayyim belum optimal. Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa guru merupakan salah satu faktor penghambat keberhasilan penerapan model pembelajaran problem solving di kelas IIC MTs Addinul Qayyim.