• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND ROBIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA (BIOLOGI) KELAS VIII SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND ROBIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA (BIOLOGI) KELAS VIII SMP "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND ROBIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA (BIOLOGI) KELAS VIII SMP

MUHAMMADIYAH 1 PADANG

Rahmadhani, Nursyahra, Febri Yanti

Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

The low score of biology of student in SMP Muhammadiyah 1 Padang is that the average of daily test of biology for student material movement system in humas was under minimum completeness criteria that is 75. To overcome these problems demanded teachers' creativity in using learning model that can motivate students to learn. This study was to determine the effect intent learning model application Round Robin on learning outcomes of science (biology). The type this research was experiment. Research design was Randomized Control Group Postest Only.

The technique of taking sample using Purposive Sampling, where VIII2 as experiment class and VIII1 as control class. Hypothesis testing is done using t-test, for normally distributed data and homogeneous variance. The results showed the average value of biology students by using learning model Round Robin with an average value of 54,95 and a biology student learning outcomes at 56,24 with level control class statistical test (α = 0.05) obtained t = -0,40 and the table

= 1.67 means tcount <t table, then the hypothesis is rejected. Rate affective obtained t = -0.22 and 1.67 means tcount table = <t table, then the hypothesis is rejected. While on psychomotor obtained t = -0.11 and 1.67 means tcount table = <t table, then the hypothesis is rejected. It can be concluded that, learning model Round Robin did not affect the outcome learn science (biology) on the cognitive, affective and psychomotor class VIII SMP 1 Muhammadiyah1 Padang.

Key words : Round Robin, Learning Autocomes

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dalam usaha untuk mengembangkan dirinya dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui perbaikan dalam proses pembelajaran di sekolah, karena hal tersebut merupakan bagian yang paling penting dalam pendidikan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis pada tanggal 17 sampai 20 Februari 2015 diperoleh dari guru IPA (biologi) di SMP Muhammadiyah 1 Padang , bahwa dalam pembelajaran IPA (biologi) guru menerapkan pembelajaran yang biasa dilakukan dengan metode (ceramah, diskusi, dan tanya jawab). Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa

sehingga menyebabkan kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih belum membuat siswa menjadi aktif dan belum memberikan hasil yang optimal terutama pada materi Sistem Gerak Pada Manusia. Sistem Gerak pada Manusia termasuk salah satu materi yang terdapat dalam IPA (biologi) kelas VIII. Sistem Gerak pada Manusia memerlukan taraf berfikir yang teliti, meskipun materi ini berhubungan bagian-bagian tubuh manusia tetapi siswa harus memahami konsep-konsep dari bagian alat gerak manusia, sehingga menyebabkan nilai siswa menjadi rendah dan kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75.

Berdasarkan permasalahan di atas penulis telah melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran yaitu model Round Robin. Kelebihan dari model ini

(2)

ialah siswa dapat berpartisipasi mengeluarkan pendapat dalam diskusi dan dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru seperti Lembar Diskusi Siswa (LDS). Alasan penulis memilih SMP Muhammadiayah karena berdasarkan observasi yang dilakukan pada kelas VIII belum pernah menggunakan model pembelajaran round robin.

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Yola (2013:3)) dengan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran Round Robin Terhadap Hsil Belajar Biologi Kelas IX IPA SMA 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan hasil penelitian bahwa model pembelajaran tipe Round Robin berpengaruh positif dan dapat meningkatkan hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Menurut Rindi (2013:4) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Round Robin terhadap hasil belajar kelas X SMA 1 Pagai Utara, dengan hasil bahwa penelitian pembelajaran Round Robin berpengaruh positif dan dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X Pagai Utara.

Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan maka penulis melakukan penelitian dalam judul “Penerapan Model Pembelajaran Round Robin Terhadap Hasil Belajar IPA (biologi) Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Padang ’’.

METODE PENELITIAN

Adapun jenis yang penelitin adalah penelitian eksperimen. Model rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Posttest Only Design.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 1 Padang yang terdaftar tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 4 kelas. Sampel pada penelitian ini menggunakan dua kelas sampel yang telah ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling.

Untuk menentukan dua kelas sampel, nilai yang di ambil adalah nilai yang rata-rata mendekati sama, yaitu kelas VIII1 dan VIII2.

Untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol, kedua kelas tersebut di ambil secara acak, kelas yang terambil pertama adalah

kelas eksperimen (VIII2) dan kelas terambil kedua adalah kelas kontrol (VIII1).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nilai rata-rata siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model Round Robin lebih rendah dari pada kelas kontrol. Hasil analisis untuk uji normalitas pada penilaian ranah kognitif, afektif dan psikomotor L0<Lt dengan demikian kedua sampel terdistribusi normal. Pada penilaian kognitif diperoleh hasil analisis uji normalitas pada kelas eksperimen L0=-0,1061 dengan Lt=0,161 dan kelas kontrol diperoleh L0=- 0,0666 dengan Lt=0,161. Pada penilaian afektif diperoleh hasil analisis uji normalitas pada kelas eksperimen L0= -0,2090 dengan Lt=0,161 dan kelas kontrol diperoleh L0= - 0,2376 dengan Lt=0,161. Pada Penilai Psikomotor di peroleh hasil analis uji normalitas pada kelas eksperimen L0= - 0,2037 dengan Lt=0,161 dan kelas kontrol diperoleh L0= -0,1635 dengan Lt=0,161

Hasil analisis untuk uji homogenitas pada penilaian ranah kognitif, afektif dan psikomotor L0<Lt dengan demikian kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen, karena kedua kelas sampel terdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka dilakukan uji t untuk uji hipotesis ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Pada penilaian kognitif diperoleh hasil analisis uji homogenitas pada kelas eksperimen L0=1,15 dengan Lt=1,96 dan kelas kontrol diperoleh L0=1,15 dengan Lt=1,96. Pada penilaian afektif diperoleh hasil analisis uji homogenitas pada kelas eksperimen L0= 1,60 dengan Lt=1,90 dan kelas kontrol diperoleh L0= 1,60 dengan Lt=1,90. Pada penilaian psikomotor diperoleh hasil analisis uji homogenitas pada kelas eksperimen L0= 1,17 dengan Lt=1,87 dan kelas kontrol diperoleh L0= 1,17 dengan Lt=1,87.

Hasil analisis untuk uji hipotesis pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor Th<Tt dengan demikian hipotesis pada ketiga kelas sampel ditolak . Pada penilaian kognitif diperoleh Th=-0,40 dengan Tt=1,67. Pada penilaian afektif diperoleh Th=-0,22 dengan Tt=1,67. Uji hipotesis pada ranah psikomotor pada kelas eksperimen diperoleh Th=-0,12 dengan Tt=1,67.

Berdasarkan nilai hasil belajar yang diperoleh, maka didapatkan predikat masing-

(3)

masing ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Predikat hasil belajar siswa untuk

ketiga ranah dapat dilihat pada Tabel 1

No Kelas

Pengetahuan Sikap Keterampilan

Ketuntasan Skor

Rerata Predikat Modus Huruf Capaian

Optimum Huruf

1 Eks 2,20 C+ 3,40 B 3,01 B 7,44%

2 Kon 2,24 C= 3,44 B 2,99 B 8,33 %

Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa persentase ketuntasan siswa dari ketiga ranah yaitu sikap, kognitif dan keterampilan pada kelas eksperimen 7,44 % dan kelas kontrol 8,44 %. Jadi, ketuntasan pada kelas eksperimen lebih rendah dari pada kelas kontrol.

Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2010:107) tingkat keberhasilan siswa tidak baik apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 % dikuasai oleh siswa. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat dibawah ini.

a. Ranah Kognitif

Nilai rata-rata hasil belajar pada ranah kognitif pada kelas eksperimen 2,20 dan kelas kontrol 2,24, nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata kelas kontrol meskipun nilai rata- rata tersebut belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) di SMP Muhamadiyah 1 Padang dengan KKM 75.

Berdasarkan nilai rata-rata tersebut, 2 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Hal ini disebabkan karena, siswa hanya sedikit siswa yang memahami dan kurangnya penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang disampaikan guru pada materi pelajaran yaitu sistem gerak pada mausia.

Menurut pendapat Djamarah dan Zain (2010:141) keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu, kurang terjadinya umpan balik siswa ke guru pada saat proses pembelajaran.

b. Ranah Afektif

Penilaian sikap terdiri dari 4 indikator pencapaian kompetensi yaitu rasa ingin tahu, percaya diri, tanggung jawab dan disiplin.

Nilai paling tinggi didapatkan pada indikator rasa ingin tahu yaitu 3,48 dapat dilihat pada Gambar 1.

Menurut Sudijono (2011:54) ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi.

c. Ranah Psikomotor

Penilaian psikomotor berupa Lembar Diskusi Siswa, indikator yang dinilai adalah isi dan penulisan . Penilaian pada ranah psikomotor diambil dari nilai capaian optimum yang diperoleh. Pada kelas eksperimen nilai indikator isi diperoleh nilai capaian optimumnya 2,61 dan kelas kontrol nilai indikator isi ringkasan catatan diperoleh nilai capaian optimumnya 2,62. Pada nilai indikator penulisan kelas eksperimen 2,82 dan kelas kontrol diperoleh nilai capaian optimum 2,57, dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.

3,48

3,25 3,29

3,11

3,28 3,28 3,28 3,31

2,9 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6

Rasa Ingin Tahu

Percaya Diri

Tanggung Jawab

Disiplin eksperimen

kontrol

Gambar 1. Grafik Penilaian Afektif Tabel 1. Skor dan Predikat Hasil Belajar Untuk Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotor

(4)

Gambar 2. Grafik Penilaian Ranah Psikomotor

Pada kelas kontrol dan eksperimen tidak semua siswa yang mengumpulkan tugas-tugas diberikan guru. Hal ini disebabkan karena tidak ada rasa kemauan dalam diri siswa untuk menyelesaikan tugas- tugas yang diberikan guru.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan:

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Rund Robin terhadap hasil belajar IPA (biologi) siswa SMP Muhammadiyah 1 Padang tidak berpengaruh terhadap hasil belajar pada ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotor.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru guru bidang studi IPA (biologi) SMP Muhammadiyah agar dapat menggunakan model pembelajaran Round Robin tetapi mengvariasikan dengan media lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Diharapkan kepada guru agar dapat memotivasi siswa dan mampu mengelola kelas dengan baik agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

3.

Untuk peneliti yang lain agar dapat memodifikasi model Round Robin

untuk penelian selanjutnya agar dapat meningkan hasil belajar siswa

.

DAFTAR KEPUSTAKAAN Djamarah, S. Bahri dan Zain Aswan.

(2010). Strategi Belajar Mengajar.

Rev.ed. Jakarta. Bhineka Cipta.

Rindi, Sapalakkai, 2013. Penerapan Model Pembelajaran Round Robin pembelajaran biologi kelas X SMA 1Pagai Utara Selatan

Sudijono, A. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yola

.

2013. Penerapan model pembelajaran roun robin terhadap hasil belajar biologi kelas XI IPA SMA 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

2,61 2,62 2,46 2,98

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

isi Penulisan eksperimen kontrol

Referensi

Dokumen terkait

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis jelaskan pada bab sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pada ranah kognitif terdapat peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran