• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan nilai islam pada materi pencemaran

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan nilai islam pada materi pencemaran"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

5 Indah Puspita Sari, Memanfaatkan Kebun Sebagai Sumber Belajar Menggunakan Pendekatan Natural Inquiry (JAS), Educ 1, 28 September 2019. Menurut Ridl (dalam Mulyani, 2008), metode pembelajaran jelajah lingkungan alam merupakan salah satu cara untuk mengajak siswa untuk belajar langsung dari alam. Dengan model pembelajaran Natural Inquiry Approach (JAS) ini, siswa dapat mengungkapkan pemikirannya, bertukar pendapat, dan berkolaborasi ketika ada anggota kelompok yang kesulitan.

Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa di kelas IPA, guru melakukan inovasi. Selain itu, proses pembelajaran dengan pendekatan bersifat eksploratif dapat bermanfaat untuk membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Sasaran Tindakan

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat dari Hasil Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Nilai Islam

Tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar (aspek kognitif) dari proses pembelajaran dengan menggunakan model eksplorasi alam. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti melihat penerapan nilai-nilai Islam pada materi pencemaran lingkungan melalui pendekatan eksplorasi alam untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII MTs An-Najah Sesela Lombok Barat. Terakhir, siswa mengambil sampel kelas VII E yang berjumlah 10 orang sebagai objek observasi. Selanjutnya peneliti mulai melakukan penelitian terkait “Implementasi Nilai-Nilai Islam Pada Materi Pencemaran Lingkungan Melalui Pendekatan Meningkatkan Alam Sekitar” Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs An-Najah Sesela Lombok Barat.

Penerapan pendekatan JAS pada materi pencemaran lingkungan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII MTs An-Najah. Motivasi siswa sangat mempengaruhi hasil belajar. Model pembelajaran jelajah lingkungan alam terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Menerapkan nilai-nilai Islami pada pencemaran lingkungan melalui pendekatan eksplorasi alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Hopkins
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Hopkins

Pendekatan Jelajah Alam Seitar

Motivasi belajar

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal siswa yang sedang belajar untuk mengubah perilakunya, biasanya dengan beberapa indikator atau unsur pendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) ada keinginan dan keinginan untuk berhasil, (2) ada dorongan dan kebutuhan untuk belajar, (3) ada harapan dan keinginan untuk masa depan, (4) ada adalah rasa syukur belajar, (5) adanya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran, (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan siswa belajar dengan baik. 24. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pengertian dan analisis motivasi yang telah dibahas, motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis; Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar fungsional.

Hasil Belajar

Menurut Sujana, hasil belajar adalah keterampilan yang dikuasai siswa pada saat menerima pengalaman belajarnya.34 Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar adalah hasil dari instruksi selanjutnya dan pengajaran selanjutnya.35. Mengenai hasil belajar yang berbeda-beda menurut taksonomi Bunyamin Bloom S yaitu ada tiga ranah, yang pertama ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif, berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu, pengetahuan, pemahaman aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

Hasil belajar sering digunakan dalam arti yang sangat luas untuk merujuk pada berbagai hal yang telah dicapai siswa, seperti tugas harian, pekerjaan rumah, tes pengetahuan lisan selama pembelajaran, penilaian pengetahuan triwulanan, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil kegiatan. yang sengaja dilaksanakan untuk meningkatkan kecakapan atau keterampilan yang dinyatakan dalam bentuk skor atau penilaian yang berfungsi untuk mengetahui tingkat kemajuan atau penguasaan yang dicapai oleh siswa.

Pencemaran Lingkungan

Sesuai dengan UU RI no. 23 Tahun 1997, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, materi, energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu, akibatnya lingkungan hidup tidak dapat berfungsi. sesuai peruntukannya. Oleh karena itu pencemaran lingkungan terjadi sebagai akibat kumpulan kegiatan manusia (populasi) dan bukan kumpulan individu (individu), selain itu pencemaran dapat disebabkan oleh faktor alam, misalnya letusan gunung berapi yang menghasilkan abu vulkanik. Zat yang dapat mengamati lingkungan dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk hidup disebut polutan.

Jadi, “Pencemaran air adalah masuknya atau tergabungnya organisme, zat, energi dan/atau penyusun air ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu, yang membuat air tidak dapat digunakan sesuai dengan namanya” (pasal 1, nomor 2). 40. Pencemaran tanah adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain yang mengubah struktur tanah oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam.

Setting Penelitian

Sasaran Penelitian

Rencana Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II tidak berbeda jauh dengan kegiatan yang dilakukan pada siklus I yang terdiri dari empat tahapan. Setelah berdiskusi dengan guru mata pelajaran Biologi, diperoleh masukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan rencana tindakan, antara lain penyusunan RPP dengan model JAS, kemudian penyusunan lembar evaluasi untuk Sesi 1 dan 2 pada Siklus I. Kelebihannya adalah hasil belajar meningkat setelah Tes I. Kelemahannya adalah proses pembelajaran jelajah alam sekitar tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Pembelajaran diawali dengan pembentukan kelompok baru, pada siklus II lebih ditekankan pada mengajak siswa melakukan observasi di ruangan karena materi yang dipelajari tidak. Pada siklus II instrumen yang digunakan sama dengan siklus I, dan jangan lupa membaca terlebih dahulu surat Al-Qur'an (QS. Ar-Rum: 41) yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. kegiatan dalam mengikuti pembelajaran diamati. Berdasarkan hasil pengulangan siklus I dilakukan perbaikan dan perbaikan pada siklus II dan ternyata membuahkan hasil yang baik.

Sedangkan pada siklus II, 10 siswa mengikuti pembelajaran dan 10 siswa dinyatakan tuntas mengikuti pembelajaran dengan nilai rata-rata 82,3. Berdasarkan hasil belajar tersebut, jelas dan sejalan dengan apa yang dikatakan Naf'anudiniyah bahwa proses pembelajaran dengan metode pembelajaran jelajah alam (JAS) efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 54. Berdasarkan pembahasan setiap siklus, hasil penelitian untuk setiap indikator memiliki skor tertinggi, skor terendah adalah ketuntasan belajar dan rata-rata menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.

Hasil pembelajaran juga menunjukkan bahwa pendekatan eksplorasi alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa, juga menunjukkan peningkatan pada siklus I rata-rata 67,7 dan pada siklus II rata-rata 82,3. Kesimpulan - Guru memberikan penguatan seputar materi yang dipelajari. tentang kursus dan hasil belajar - Guru mengundang. semua orang meminta untuk menutup aktivitas. Guru memberikan motivasi dan melakukan. tentang kursus dan hasil belajar - Guru mengundang. semua orang meminta untuk menutup aktivitas.

Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Pelaksaan Tindakan

Analisis kuantitatif adalah analisis data berupa angka Dalam penelitian ini analisis kuantitatif digunakan untuk data berupa hasil belajar dan angket. Bila dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh terhadap hasil belajar, maka hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki setelah menerima pengalaman belajarnya. 52 Ina Anaria Yupita, “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar” JPGSD Vol.

Diharapkan guru IPA dapat menggunakan pendekatan JAS ini sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa, khususnya pada materi pencemaran lingkungan. Jika siswa mampu memberikan penjelasan tentang kondisi pencemaran lingkungan pada gambar dan menjelaskan jenis bahan pencemaran dengan tepat.

Table 3.2 .katagori persentase aktivitas belajar siswa 48 .
Table 3.2 .katagori persentase aktivitas belajar siswa 48 .

Cara Pengamatan (Motorring)

Teknik Analisis Data

1 2 3 4 Hasil poin-poin tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan perhitungan motivasi belajar siswa secara individu yaitu skor total yang diperoleh ∑s dibagi dengan skor maksimal (M) dikalikan 100%. 2).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Setting Penelitian

Hasil Penelitian

Oleh karena itu peneliti sangat ingin melihat adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar, karena rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa, hal ini terlihat dari rendahnya keaktifan di dalam kelas, rendahnya rasa ingin tahu, kurang semangat belajar, dan malas berdiskusi setelahnya. Setelah mereka semua berdiskusi dan menyimpulkan hasil penelitiannya, peneliti menyimpulkan hasil observasi yang mereka lakukan agar tidak terjadi kesalahan materi yang mereka pelajari saat itu, terkait dengan lingkungan sekitar sekolahnya. Dan pada tahap akhir pembelajaran, guru memberikan post test siklus 1 untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan Natural Exploration (NAA).

Setelah pembelajaran berakhir, peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar mengajar siswa melalui analisis observer untuk mengidentifikasi kekurangan dan menentukan perbaikan pada siklus berikutnya. Dengan beberapa pernyataan diatas maka peneliti harus melakukan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya yaitu siklus II. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, dibuat rencana perbaikan yang akan digunakan untuk siklus selanjutnya yaitu: Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti memberikan instruksi kepada siswa.

Peneliti akan membahas LKS dengan jelas langkah demi langkah dan oleh karena itu diharapkan pada siklus II hasil dan motivasi belajar yang diperoleh siswa dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Setelah siswa selesai mempresentasikan hasil diskusinya, peneliti memberikan klarifikasi dan penjelasan lebih lanjut tentang materi yang kurang jelas, agar tidak terjadi kesalahan. Di akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan post test dan angket untuk mengetahui tingkat motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS).

Dan diakhir kegiatan pembelajaran guru memberikan post test dan angket untuk mengetahui tingkat motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Jelajah Alam Sekitar (JAS). Berdasarkan analisis peneliti siklus II meningkat dibanding siswa dan jaminan siswa bebas mengeluarkan pendapat siswa dan jaminan siswa bebas mengeluarkan pendapatan pada siklus I. Kegiatan belajar mengajar kembali tertunda, karena peneliti lebih efisien menggunakan waktu sesuai dengan waktu yang dilakukan.

Pembahasan

Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan 2. Siswa menyebutkan jenis-jenis pencemaran lingkungan 3. Siswa menjelaskan pengertian pencemaran air. Guru meminta siswa untuk menuliskan apa yang telah mereka pelajari kemudian mendiskusikan hasil unjuk kerjanya - Guru bertanya. lingkungan dan pencemaran air di lingkungan sekitar - Mahasiswa. Menanyakan ada berapa macam. Membimbing siswa untuk membaca buku. mungkin untuk mendapatkan definisi pencemaran lingkungan dan pencemaran air.

Limbah rumah tangga (domestik) yang merupakan salah satu penyebab pencemaran disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri dan pada akhirnya pencemaran air ini juga menimbulkan dampak dan akibat yang merugikan bagi manusia. Pencemaran air ini juga merupakan perubahan kondisi tampungan air yang menyebabkan kualitasnya menurun sehingga air tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan peruntukannya, perubahan ini disebabkan oleh ulah manusia. 3 Pencemaran air adalah perubahan kondisi tempat penampungan air yang mengakibatkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat digunakan lagi untuk peruntukannya.

Pada dasarnya, pengertiannya adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya kelebihan nutrisi dalam ekosistem perairan. 7 Penyebab pencemaran air adalah seringnya masyarakat setempat membuang limbah ke sungai, penggunaan pestisida yang berlebihan dan pembuangan limbah pabrik ke sungai. Sampaikan pendapat Anda tentang penyebab pencemaran air di daerah Anda dan cara mengatasinya.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel   1.1 Data Hasil Belajar Semester Ganjil Kelas Vii Mts An-Najah Sesela  Tahun Pelajaran 2019/2020
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Hopkins
Table 3.1 cara pengumpulan data
Table 3.2 .katagori persentase aktivitas belajar siswa 48 .
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

61 Wawancara dengan Parwanto tanggal 16 Januari 2013, Parwanto adalah santri ndalem al-Qodir yang telah nyantri kurang lebih lima belas tahun lamanya, dia berasal dari