PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE FORMASI REGU TEMBAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII
SMPN 21 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Rendi Ario Yofisa*), Mulia Suryani **)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research is motivated by the students understanding of mathematical concepts are still low and some students are less motivated to follow the math.
This study aims to determine whether the students understanding of mathematical concepts that apply active learning type formations firing squad better understanding of the mathematical concepts of students who apply conventional learning in class VIII SMP Negeri 21 Padang. This type of research is experimental research, the design of randomized trials on the subject. The instrument of this study is the final test with a reliability test. Data analysis technique used is the one sample t test on the real level of 0.05. Based on the analysis of data obtained an average students understanding of mathematical concepts class experiment was 66.60 higher than average class control, namely 59.00. Hypothesis test results obtained t-count = 1.784 and t-table = 1.672, which means t-count > t-table then the hypothesis is accepted. The result of this research is the students understanding of mathematical concepts using the application of Active Learning type formations firing squad better than students understanding of mathematical concepts using conventional learning in class VIII SMP Negeri 21 Padang.
Keywords: active learning, Formation firing squad, Understanding Concepts
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam membantu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menciptakan inovasi dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi dibutuhkan penguasaan matematika yang baik sejak dini, oleh karena itu matematika dipelajari mulai dari sekolah dasar, menengah sampai perguruan tinggi Mengingat peranan
matematika yang penting, maka peningkatan hasil belajar matematika pada tiap jenjang pendidikan perlu mendapat perhatian yang sungguh- sungguh. Kenyataan yang ditemukan masih ada sekolah yang hasil belajarnya masih rendah.
Hasil observasi pada tanggal 27 sampai 28 Agustus 2015 di SMPN 21 Padang terlihat bahwa masih kurang motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hanya siswa tertentu yang perperan aktif dan cenderung
menonjolkan diri sehingga peran siswa dalam pembelajaran belum merata. Siswa juga kurang mempunyai keinginan dalam mengerjakan soal yang diberikan, Siswa yang bersemangat mengerjakan hanya beberapa orang, sedangkan yang lainnya hanya menunggu pekerjaan teman bahkan ada yang sama sekali tidak mengerjakan.
Ketika guru mengajukan pertanyaan hanya beberapa orang siswa saja yang berusaha menjawab dan orangnya cenderung sama, padahal guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa lain. Guru matematika di SMPN 21 Padang pada kelas VIII telah berusaha untuk meningkatkan pemahaman konsep. Hal ini bertujuan agar siswa bisa fokus dan aktif selama pembelajaran berlangsung, Selain itu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru sudah mengadakan pembelajaran kelompok, dimana kelompoknya adalah berdasarkan kemampuan akademik, namun pelaksanaannya masih belum berjalan dengan baik dan hasilnya masih belum sesuai dengan harapan.
Siswa tidak mampu menyelesaikan soal yang berbeda dengan contoh soal yang diberikan guru, Hal ini
disebabkan karena pemahaman konsep matematis siswa masih rendah, Hasil wawancara yang dilakukan terhadap beberapa siswa, ternyata mereka kurang menyukai mata pelajaran matematika karena mengagap matematika itu sulit untuk dipahami.
Begitu juga wawancara dengan guru matematika SMPN 21 Padang, mengungkapkan sebagian siswa kurang memperhatikan guru saat menerangkan pembelajaran, dan setiap guru meminta siswa untuk memahami materi dan latihan-latihan pada buku paket pelajaran matematika, siswa tidak bisa memahami dan menyelesaikan latihan tersebut dengan alasan kurang paham dengan materi dan contoh soal, Siswa dapat menyelesaikan soal dengan baik, jika model soal yang diberikan sama persis dengan contoh soal yang sudah pernah dibahas.
Strategi belajar aktif adalah salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu belajar aktif itu adalah strategi belajar aktif tipe Formasi Regu Tembak. Dalam strategi ini setiap siswa mempunyai
kesempatan untuk menembak teman yang ada di hadapannya dengan pertanyaan. Siswa yang tertembak tersebut menjawab pertanyaan dengan batas waktu yang di tentukan, sehingga teman yang bertanya mengerti dengan jawaban yang diberikan. Strategi ini membantu siswa agar lebih ingat lagi pelajaran yang baru dipelajari, sehingga siswa termotivasi untuk mempersiapkan diri sebelum belajar, berdiskusi dengan teman, bertanya dan membagi pengetahuan yang di peroleh pada teman lain.
Silberman (2006: 223) menyatakan
“Formasi Regu Tembak merupakan format yang cepat dan dinamis yang bisa digunakan untuk berbagai tujuan misalkan untuk menguji atau melatih satu sama lain, dapat mengajarkan satu sama lain untuk mengembangkan pengetahuan”. Tipe ini berhubungan dengan cara-cara untuk melatih siswa dalam menjawab pertanyaan dalam waktu singkat, sehingga dapat menguji pemahaman, pengetahuan serta pengalaman yang telah didapat siswa.
Dengan menggunakan strategi ini guru dapat mengukur atau menilai
tingkat pemahaman siswa, pengetahuan dan memahami konsep materi yang dipelajari dan dapat menguji atau melatih kemampuannya satu sama lain. Strategi ini menuntut siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk Formasi Regu Tembak menurut Silberman (2006: 223) adalah sebagai berikut:
1) Tetapkan tujuan untuk menggunakan “regu tembak”
2) Susunlah kursi dalam formasi dua barisan berhadapan.
3) Pisahkan kursi-kursi menjadi sejumlah regu beranggotakan 3-5 orang siswa pada setiap sisi atau deret
4) Bagikan kepada siswa X sebuah kartu berisi sebuah pertanyaan yang akan diberikan kepada siswa Y yang duduk berhadapan dengannya.
5) Mulailah tugas pertama. Setelah periode waktu yang singkat, umumkan bahwa waktu untuk semua peserta Y untuk
X X X X X X
Y Y Y Y Y Y
memindahkan satu kursi ke kiri atau ke kanan dalam kelompok.
Jangan pindahkan kursi X.
Perintahkan teman X menyampaikan tugasnya kepada teman Y di hadapannya.
Teruskan untuk sebanyak mungkin tugas yang berbeda yang kamu miliki.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe Formasi Regu Tembak lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan metode pambelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 21 Padang, Tahun Pelajaran 2015/2016.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Susri Susanti (2009) yang berjudul ”Penerapan Strategi Belajar aktif Tipe Formasi Regu Tembak dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa kelas VIII SMPN 29 Padang”. Hasil dari penelitian tersebut adalah pembelajaran metematika dengan strategi belajar aktif tipe Formasi Regu Tembak lebih baik dari hasil belajar siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional di SMPN VIII SMPN 29 Padang.
Berdasarkan hal di atas maka telah dilakukan penelitian yang serupa yaitu mengenai penerapan strategi pembelajaran aktif Tipe Formasi Regu Tembak. Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu meneliti penerapan strategi pembelajaran aktif Tipe Formasi Regu Tembak untuk menumbuhkembangkan aktivitas dan pemahaman konsep matematika siswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/ 2016, dimulai pada tanggal 11 Januari 2016 sampai 01 Februari 2016 yaitu di Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Padang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek merujuk pada Suharsimi (2010) Variabel pada penelitian ini adalah Pembelajaran active learning tipe formasi regu tembak pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol sebagai variabel bebas, dan hasil belajar matematika siswa sebagai
variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 21 padang, Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara acak. Kelas sampel yang terpilih adalah kelas VIII.6 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.7 sebagai kelas kontrol.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes essai. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VIII.a, SMPN 10 padang pada tanggal 28 Januari 2016. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal dipakai dengan reliabilitas 0,697.
Teknik analis data yang dipakai adalah uji-t satu pihak yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:
239).
HASIL DAN PEMBAHASAN Mengetahui hasil tes kemampuan hasil belajar matematika siswa dilakukan tes akhir. Kelas eksperimen diikuti oleh 30 orang siswa dan pada kelas kontrol diikuti oleh 30 orang siswa. Hasil tes akhir siswa pada kedua kelas ini diperoleh rata-rata ( ), standar deviasi (S), nilai maksimum (Xmaks), dan nilai minimun (Xmin) seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Rata-rata dan Standar Deviasi dari Skor Tes Akhir
Kelas
Sampel S
Eksperimen 66,60 22,87 100 25 Kontrol 59,00 19,75 100 13
Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kemampuan hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan pada kelas eksperimen nilai siswa lebih beragam menjauhi nilai rata-rata dari pada kelas kontrol.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t satu pihak, diperoleh bahwa
dan dengan
maka ditolak, Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran aktif tipe formasi regu tembak lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 21 padang tahun Pelajaran 2015/2016.
Gambar 1 dan Gambar 2 dapat dilihat tes akhir hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Gambar 1. Jawaban Tes Akhir Kelas Eksperimen
Gambar 2 . Jawaban Tes Akhir Kelas Kontrol
Gambar 1. terlihat bahwa siswa sudah mampu menguasai materi selama proses pembelajaran 4 kali pertemuan,mengenai materi Teorema Pythagoras, begitu juga dengan siswa berkemampuan tinggi lainnya. Siswa terlihat mampu menyelesaikan soal no 3b tentang penyelesaian Teorema Pythagoras dengan metode aljabar dengan benar, sesuai bentuk soal dan menyelesaikan soal tes akhir dengan baik dan benar, sehingga perolehan skornya maksimal.
Gambar 2 dapat terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas kontrol juga mampu menguasai
materi Teorema Pythagoras begitupun dengan siswa berkemampuan tinggi lainnya. Siswa terlihat mampu menyelesaikan soal no 3b tentang penyelesaian Teorema Pythagoras dengan metode aljabar dengan benar sesuai bentuk soal dan menyelesaikan soal tes akhir dengan baik dan benar, sehingga perolehan skornya maksimal.
KESIMPULAN
Pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan Pembelajaran aktif tipe formasi regu tembak lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 21 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Silberman.(2006). Active Learning Bandung Penerbit Nusamedia.
Susanti, Susri.(2009). Penerapan Strategi belajar aktif tipe formasi regu tembak dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMPN 29 padang.