• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (BERTANYA)DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MURID KELAS IV SD INPRES JONGAYA KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (BERTANYA)DALAMMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MURID KELAS IV SD INPRES JONGAYA KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR - Test Repository"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana menggunakan pendekatan inkuiri kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Inpres Jongaya Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan pendekatan bertanya kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Inpres Jongaya Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep pembelajaran dimana guru menyajikan atau menghubungkan materi pelajaran dengan keadaan nyata siswa dan mendorong siswa untuk menciptakan hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupannya sebagai anggota keluarga, warga negara dan pekerjaan.

Pendekatan Bertanya (Questioning)

Dalam pendekatan kontekstual, hal-hal yang biasa dijadikan dasar penilaian hasil belajar siswa adalah proyek kegiatan/laporan, pekerjaan rumah, kuis, karya siswa, presentasi atau pertunjukan siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tertulis, karya tulis. d) Kelebihan dan kelemahan pendekatan kontekstual. Kelemahan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual menurut Riyanto adalah “siswa diharapkan belajar melalui pengalamannya sendiri dibandingkan dengan menghafal, bagi siswa yang kurang mampu dalam belajar maka akan kesulitan dalam menguasai proses pembelajaran Berdasarkan pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa model bertanya adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran.

Hakikat Pembelajaran IPA a) Pengertian IPA

Nilai-nilai yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara lain: (1) keterampilan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis sesuai langkah-langkah metode ilmiah; Aspek utama dalam pembelajaran sains adalah anak dapat menyadari keterbatasan pengetahuan, mempunyai rasa ingin tahu untuk menggali pengetahuan baru dan dapat menerapkannya dalam kehidupannya, hal ini sangat didukung oleh perkembangan dan peningkatan rasa ingin tahu anak, cara anak belajar. informasi, mengambil keputusan dan mencari bentuk pemanfaatan yang paling bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat. Sebaiknya guru melaksanakan pembelajaran IPA di sekolah dasar dengan merancang tujuan pembelajaran yang mencakup hakikat IPA dan menggunakan pendekatan yang relevan dengan hakikat IPA.

Hakikat Hasil Belajar a) Pengertian Belajar

Lebih lanjut Purnomo (2012:8) menyatakan bahwa “belajar adalah perkembangan seseorang yang mengekspresikan dirinya dalam cara berperilaku baru berkat pengalaman dan latihan”. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang melalui pengalaman atau proses belajar sebagai wujud pelaksanaan hasil belajar. Hasil belajar adalah tingkat ketuntasan yang dicapai peserta didik dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang dilaksanakan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Murid pada Mata Pelajaran IPA

Secara rinci kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada setiap tahap pembelajaran kontekstual adalah pada tahap kegiatan pembelajaran awal, guru mengawali pembelajaran dengan melakukan tahap pertama yaitu orientasi siswa terhadap masalah. Kegiatan yang dilakukan dalam dua tahap tersebut adalah (1) meminta siswa mengungkapkan pengetahuan awal terhadap materi, (2) guru memotivasi siswa untuk membangun pengetahuan siswa. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi (1) melakukan refleksi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan (refleksi), (2) mengukur dan mengevaluasi penyelidikan siswa serta proses yang digunakannya (penilaian autentik), (3) perencanaan dan persiapan kerja seperti itu. sebagai laporan kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan (pemodelan).

Karangka Pikir

Pendekatan Penelitian

Jenis Penelitian

Menurut Kunandar (2012) mengatakan bahwa: “Pendekatan ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana suatu peristiwa terjadi atau akibat dari suatu tindakan agar hasil penelitiannya sesuai dengan fakta dan data yang diperoleh di lapangan”. Menurut Arikunto (2011:3), “PTK adalah penyelidikan terhadap kegiatan pembelajaran yang berupa tindakan, yang sengaja diciptakan dan berlangsung bersama-sama dalam suatu kelas”.

Fokus Penelitian

Setting dan Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian

Alasan dipilihnya sekolah ini sebagai lokasi penelitian karena berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan terdapat permasalahan dalam pembelajaran IPA yang menyebabkan rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPA khususnya siswa kelas IV. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Inpres Jongaya Kecamatan Tamalate Kota Makassar dengan jumlah siswa akhir sebanyak 37 siswa. Siswa laki-laki berjumlah 17 orang dan siswa perempuan berjumlah 20 orang yang terdaftar pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 dan saya adalah peneliti yang berperan sebagai pengamat dan wali kelas sebagai fasilitator dengan tujuan utama untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual kelas IV SD Inpres Jongaya Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Siklus I

Pada tahap ini peneliti dapat melakukan kerjasama dengan guru kelas, dimulai dari pelaksanaan tindakan yaitu dengan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan tahapan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Observasi aktivitas siswa adalah bagaimana aktivitas siswa berlangsung dalam pembelajaran IPA, sedangkan penerapan pendekatan kontekstual dalam bertanya (questioning) diamati, yaitu dengan melihat kesesuaian terhadap prinsip, ciri dan tata cara penerapan pendekatan kontekstual dalam bertanya. (bertanya). . Apabila hasil yang dicapai pada siklus I (pertama) tidak sesuai dengan indikator dan target (70%) sesuai rencana, maka.

Teknik Pengumpulan Data

Pendokumentasian dilakukan dengan cara merekam atau mengabadikan kegiatan dalam bentuk foto atau dengan melihat arsip (rapor atau data sekolah, LKM, tes formatif dan lembar observasi) yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebut antara lain arsip RPP dan hasil karya siswa yang dapat memberikan informasi data, serta dokumen berupa foto yang menggambarkan situasi pembelajaran ilmiah.

Teknik Analisis Data dan Indikator Keberhasilan 1. Teknik Analisis Data

  • Paparan Data Sebelum Penelitian
  • Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I
  • Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan I
  • Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan II
  • Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru pada Siklus I
  • Hasil Observasi Aktivitas Belajar Murid pada Siklus I
  • Data Hasil Tes Belajar Murid Siklus I
  • Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II
  • Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan I
  • Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan II
  • Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru pada Siklus II
  • Hasil Observasi Aktivitas Belajar Murid pada Siklus II
  • Data Hasil Tes Belajar Murid Siklus II

Peneliti mengamati proses pembelajaran hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan kontekstual di Kelas IV SD Inpres Jongaya Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Pada Sesi I dan II masing-masing berkategori cukup karena guru mengarahkan siswa untuk bertanya. Berdasarkan data pada tabel di atas, dari 37 siswa kelas IV SD Inpres Jongaya Kecamatan Tamalate Kota Makassar hasil belajar siswa pada gaya mata pelajaran IPA terdapat 22 siswa (59%) yang termasuk dalam kategori tuntas. dan 15 siswa (41%) tidak tuntas.

Peneliti mengamati proses pembelajaran hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada Kelas IV SD Inpres Jongaya Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Berdasarkan data pada tabel di bawah ini, dari 37 siswa kelas IV SD Inpres Jongaya Kecamatan Tamalate Kota Makassar, hasil belajar siswa pada mata pelajaran gaya materi IPA meliputi 34 siswa atau (94%) kategori penuh dan 3 siswa atau (8%) berada pada kategori penuh.

Tabel   3.1.   Indikator   keberhasilan   proses   pembelajaran   menurut   Ketetapan Departemen Pendidikan Nasional
Tabel 3.1. Indikator keberhasilan proses pembelajaran menurut Ketetapan Departemen Pendidikan Nasional

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Pembahasan Siklus I
  • Pembahasan Siklus II a. Segi proses guru dan murid

Tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siklus I menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa berada pada kategori cukup dan hanya 22 siswa atau 59% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) sedangkan yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebanyak 15 siswa atau 41%. tidak bertemu. kriteria ketuntasan minimum (MCC). Menjawab hal tersebut dengan mengamati kesenjangan dan kemajuan siswa yang berbeda-beda selama siklus I, terlihat bahwa hambatan utama belajar siswa dengan pendekatan inkuiri kontekstual adalah siswa kurang memahami materi yang diajarkan, sehingga siswa pada umumnya kesulitan dalam menyelesaikan tes hasil belajar. . . Berdasarkan nilai hasil belajar pada siklus II dapat diartikan bahwa peninjauan tindakan pada proses pembelajaran melalui pendekatan pertanyaan kontekstual pada siklus II berhasil.

Pembelajaran kelompok berlangsung dengan baik, terbukti dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan LKM yang merata pada setiap kelompok pada Siklus II. Peningkatan hasil belajar pada Siklus II seperti tergambar di atas tidak lepas dari peningkatan positif aktivitas belajar siswa pada Siklus II. Artinya, sebagaimana ditunjukkan dalam tinjauan literatur, bahwa perilaku hasil belajar tidak dapat dilihat terpisah dari proses pembelajaran di kelas dan berbagai bentuk interaksi pembelajaran lainnya.

Berkurangnya jumlah siswa yang bertanya dari siklus I ke siklus II dapat diartikan bahwa sebagian besar siswa pada siklus I mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal pada LKM, namun melalui proses pembelajaran memecahkan masalah secara bersama-sama dalam kelompok. , kesulitan ini berkurang pada Siklus II. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa keadaan jaringan hubungan sosial siswa juga menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Selanjutnya tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siklus II menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa berada pada kategori sangat baik (SB), dan siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) meningkat menjadi 34 siswa atau 92 siswa. % dan 3 siswa atau 8% tidak tuntas.

Berdasarkan nilai hasil belajar pada siklus II di atas dapat diartikan bahwa peninjauan tindakan pada proses pembelajaran melalui pendekatan tanya jawab kontekstual pada siklus II berhasil.

Kesimpulan

Saran

Memperhatikan dan mendalami kegiatan tahapan pembelajaran pendekatan kontekstual bertanya (asking question), sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Penentuan waktu yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dipertimbangkan secara matang agar dapat konsisten dengan waktu yang dijadwalkan. Apabila membentuk kelompok kecil siswa, sebaiknya dilakukan penggabungan pembagian kelompok antara siswa yang berketerampilan rendah dan siswa yang berketerampilan tinggi, sehingga kerja kelompok dapat dilakukan secara efektif.

Bagi peneliti yang berminat diharapkan dapat mengembangkan pendekatan kontekstual dalam mempertanyakan materi lain yang terdapat dalam pembelajaran sekolah dasar.

Pertemuan I)

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Tujuan Pembelajaran

Materi Pokok Gaya

Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dan membuat pertanyaan untuk didiskusikan. Melakukan kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa atau sebaliknya dengan mengacu pada media pembelajaran yang disediakan.

Penilaian

Buat kesimpulan daripada aktiviti bahawa objek boleh membuat objek pegun bergerak dan objek bergerak bergerak lebih pantas. Sumber Pembelajaran: Buku Pek Sains Kelas IV (Halaman: 115-120) Pusat Penerbitan ISB Jabatan Pendidikan Negara (BSE). Sumber Pembelajaran: Buku Pek Sains Kelas IV (Halaman: 125-130) Pusat Penerbitan ISB Jabatan Pendidikan Negara (BSE).

Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal

Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Murid Siklus I

Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini !

Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II

HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS I (Pertemuan I) Mata Pelajaran : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 7 April 2016 Waktu/Semester : IV (Empat) / II (Dua). HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS I (Pertemuan II) Mata Pelajaran : IPA Hari/Tanggal : Senin, 11 April 2016 Waktu/Semester : IV (Empat) / II (Dua). HASIL OBSERVASI GURU SIKLUS II (Pertemuan II) Mata Pelajaran : IPA Hari/Tanggal : Senin, 18 April 2016 Waktu/Semester : IV (Empat) / II (Dua).

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS I (Pertemuan I) Topik : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 7 April 2016 Kelas/Semeter : IV (empat) / II (dua). HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS I (Pertemuan II) Topik : IPA Hari/Tanggal : Senin, 11 April 2016 Kelas/Semeter : IV (empat) / II (dua). HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II (Pertemuan I) Topik : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 14 April 2016 Kelas/Semeter : IV (empat) / II (dua).

HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II (Pertemuan II) Topik : IPA Hari/Tanggal : Senin, 18 April 2016 Kelas/Semeter : IV (Empat) / II (Dua). Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Jongaya Kecamatan Tamalate. Penulis masuk sekolah dasar di SD Inpres Bontoala 1 Kota Makassar pada tahun 2000 dan tamat pada tahun 2006.

Maka pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Makassar (UNM), Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Guru.

Gambar

Tabel   3.1.   Indikator   keberhasilan   proses   pembelajaran   menurut   Ketetapan Departemen Pendidikan Nasional
Tabel   4.1    Data Deskripsi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Murid pada Siklus I
Tabel   4.3    Data Deskripsi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Murid Pada Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Adapun jenis bantuan yang diberikankan ke kelompok nelayan Semoga Jaya oleh pemerintah daerah kepada kelompok nelayan di Nagari Manggopoh Palak Gadang Ulakan, dimana

[r]