Judul Skripsi: Menggunakan Pendekatan Kontekstual Menggunakan Lingkungan Sekolah Dalam Pengembangan PAKEM Pada Mata Pelajaran IPA Tumbuhan Hijau Bagi Siswa Kelas V MI NW Bagik Nyala Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan pentingnya hal tersebut di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini yaitu penggunaan pendekatan kontekstual dengan lingkungan sekolah dalam pengembangan PAKEM dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sesuai dengan yang peneliti buktikan setelahnya. menguji tahap penelitian. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui sejauh mana penggunaan pendekatan kontekstual dengan memanfaatkan lingkungan sekolah dalam pengembangan PAKEM dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hal ini tertuang dalam judul penelitian “Penggunaan Pendekatan Kontekstual Menggunakan Lingkungan Sekolah Dalam Pengembangan PAKEM Pada Mata Kuliah IPA Materi Tumbuhan Hijau Kelas V MI NW Bagik Nyala Tahun Ajaran 2011/2012”. Pokok bahasan penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan pendekatan kontekstual lingkungan sekolah terhadap pengembangan PAKEM pada mata pelajaran IPA materi tumbuhan hijau kelas V MI NW Bagik Nyala tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan uraian tujuan tindakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu “Bagaimana pendekatan kontekstual dengan menggunakan lingkungan sekolah dapat meningkatkan pembelajaran PAKEM siswa kelas V pada mata pelajaran IPS? IPA Tumbuhan Hijau MI NW Bagik Nyala tahun pelajaran 2011/2012" .
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menemukan penerapan pendekatan kontekstual lingkungan sekolah dalam pengembangan pembelajaran PAKEM siswa kelas V pada mata pelajaran IPA materi tumbuhan hijau MI NW Bagik Nyala tahun ajaran 2011/2012. Berangkat dari sebuah teori bahwa langkah-langkah pendekatan kontekstual dengan menggunakan lingkungan sekolah tidak perlu selalu datang dari kelas, tetapi memerlukan upaya untuk itu.
Eksistensi Lingkungan Sekolah Dalam Mengembangkan PAKEM Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Untuk menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus memperhatikan dengan seksama pelajaran yang dipelajarinya. Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kesenangan belajar yang berasal dari luar individu yang sedang belajar. Ruang belajar yang terisi melebihi daya tampung, sehingga siswa harus duduk berdesak-desakan, akan mengganggu proses belajar mengajar.
Dalam hal ini perlu bimbingan dari guru, dengan cara belajar yang tepat juga akan efektif terhadap hasil belajar anak, juga dalam pembagian waktu belajar. Dengan sistem belajar seperti itu kurang baik bagi anak karena kurang istirahat yang menyebabkan anak mudah sakit. Agar hal demikian tidak terjadi, sebaiknya anak belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik dan cara belajar yang benar serta istirahat yang cukup akan meningkatkan prestasi anak.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa dalam proses belajar mengajar ada 2 faktor yang mempengaruhi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor yang mempengaruhi PAKEM dalam penelitian ini adalah lingkungan sosial (metode pembelajaran) yang digunakan oleh guru. Mempelajari IPA pada dasarnya sama dengan mempelajari mata pelajaran lain, tetapi karena IPA merupakan mata pelajaran yang merupakan bagian dari IPTEK maka faktor yang perlu diperhatikan adalah pendekatan yang digunakan guru untuk menjelaskan materi pelajaran tersebut.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi PAKEM secara umum juga berlaku untuk.
Setting Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pedoman Pengamatan Penggunaan Media sederhana Pembelajaran Sains Materi Tumbuhan Hijau
Sasaran Penelitian
Rencana Tindakan
Jenis Instrumen Dan Cara Penggunaannya
Pelaksanaan Tindakan 1. Siklus I
Siklus II
Peneliti menyusun rencana pembelajaran siklus II dan perangkat pembelajaran dengan langkah-langkah perbaikan pada siklus Ib. Setelah peneliti melakukan analisis pembelajaran II, selanjutnya peneliti menganalisis apakah ada peningkatan pembelajaran II dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I, selanjutnya peneliti menganalisis kelebihan dan kekurangan siklus II.
Cara Pengamatan
Evaluasi tidak hanya perlu dilakukan dengan menggunakan alat berupa tes hasil belajar, tetapi evaluasi yang berkaitan dengan keadaan psikologis siswa, seperti persepsi mereka terhadap guru, minat, bakat, tingkah laku atau sikap dan sebagainya yang kesemuanya itu. tidak mungkin untuk mengevaluasi dengan benar, gunakan tes sebagai alat ukur.
Analisis Data Dan Refleksi 1. Analisis Data
- Refleksi
- Deskripsi Setting Penelitian
- BID.STUDY UNIT PERPUSTAKAAN
- Hasil Penelitian
- Pelaksanaan Siklus I
- Pelaksanaan Siklus II
- Pembahasan
Data hasil evaluasi pengembangan PAKEM yang diperoleh siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada daftar 2 tabel terlampir. Dari hasil tindakan pada siklus I dan siklus II pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai total instrumen evaluasi observasi individu siswa belum menunjukkan peningkatan sesuai dengan rencana yang telah direncanakan Rata-rata hasil belajar siswa yang menuntaskan pembelajaran adalah 54,0, sehingga mencapai 20% atau 2 orang dari 10 siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Pelaksanaan siklus II difokuskan pada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi.
Guru memotivasi siswa untuk lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran IPA. Guru berusaha untuk membimbing siswa secara maksimal dalam proses belajar, tugas dan ketika menghadapi masalah. e. Dalam melakukan tindakan siklus II ini peneliti lebih memfokuskan pada siswa yang belum tuntas, karena kemampuan masing-masing siswa tidak sama.
Siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat membantu siswa lain yang kurang mampu dalam menyelesaikan tugasnya. C.). Melihat hasil proses yang diperoleh dari siklus II, terlihat bahwa hasil nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yang signifikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Siswa yang telah mencapai KKM yaitu 70 ke atas untuk ketuntasan bidang kognitif mencapai 8 orang atau 80%.
Dalam kegiatan belajar mengajar, peran penerapan pendekatan kontekstual dengan lingkungan sekolah dalam mengembangkan PAKEM salah satunya adalah pembelajaran bermain dengan metode yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Karena pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah dalam mengembangkan PAKEM lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA, sehingga dapat menjamin motivasi dan sikap belajar serta prestasi dalam mata pelajaran IPA. Pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sekolah ini juga dapat mendorong setiap individu untuk memikul tanggung jawab pribadi dan kelompok terhadap materi yang dipelajari, sehingga siswa dapat belajar secara efektif dan efisien dengan hasil belajar yang lebih baik.
Dalam mengembangkan PAKEM ini, sebaiknya guru dan peneliti menggunakan langkah-langkah yang tepat agar pembelajaran ini membawa manfaat bagi siswa. Manfaat pembelajaran PAKEM ini antara lain dapat meningkatkan perhatian siswa, penerimaan terhadap segala perbedaan, dan kemampuan memberdayakan siswa untuk bertanggung jawab terhadap materi yang dipelajari. Siswa kurang fokus pada mata pelajaran yang diajarkan oleh peneliti ketika pembelajaran berlangsung di lapangan.
Siswa lebih mengutamakan kegairahannya di ruang kosong daripada memperhatikan materi pelajaran yang dijelaskan dan diterapkan oleh peneliti selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dibuktikan dengan sikap proaktif siswa dalam menerima dan memahami serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan yang lebih kontekstual.
PENUTUP
Saran
- Tujuan Pembelajaran
- Metode pembelajaran : Ceramah, Demonstrasi dan Praktik
- Media dan Sumber A. Media / Alat
Agar siswa dapat terus meningkatkan peran aktifnya dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga terjadi peningkatan kinerja seperti yang diharapkan. Bahwa pendidik mengetahui pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dengan mengetahui mata pelajaran yang akan disampaikan, tingkat perkembangan intelektual peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai sebagaimana tertera dalam silabus. Bahwa kepala sekolah menyadari kinerja guru agar lebih fokus pada bidangnya masing-masing sehingga proses belajar mengajar berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur untuk melakukan penelitian selanjutnya. Enjah Takari R, 2008: Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan Pengembangan Keprofesian Bagi Guru IPA SD/MI, MTs, SMA/MA dan SMK, Bandung: PT.GENESINDO. Indikator : Menjelaskan proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri dengan menggunakan sinar matahari dan cahaya lainnya.
Siswa memahami bahwa tumbuhan berdaun hijau dapat membuat makanan dan dapat menggunakan cadangan makanannya untuk berbagai kebutuhan hidup. Melalui penggunaan alat/media siswa dapat membuktikan bahwa tumbuhan berdaun hijau (klorofil) dapat menghasilkan pati dengan bantuan sinar matahari. Kelas : V MI NW Penyaluran Nyala Nama Siswa : Akhmad Bakhtiar Mawardi Hari dan Tanggal : Kamis, 1 September 2011 Waktu Kelas : I.