• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)i PENERAPAN PERMAINAN PUZZLE SEBAGAI STIMULAN PENGUATAN KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-FATH MATARAM TAHUN AJARAN 2019/2020 Oleh Titi Sulastri Munawar NIM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)i PENERAPAN PERMAINAN PUZZLE SEBAGAI STIMULAN PENGUATAN KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI RA AL-FATH MATARAM TAHUN AJARAN 2019/2020 Oleh Titi Sulastri Munawar NIM"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam Islam terdapat ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang pentingnya pendidikan anak usia dini yaitu dalam An-Nahl: ayat 78. 7 Komang Eva Mudita, dkk, Menggunakan Media Puzzle Gambar untuk Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematis Kelompok B Anak PAUD Pradnya Paramita Singaraja, E- Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. Untuk anak usia dini permainan ini dibuat secara berkelompok, anak usia dini memiliki permainan yang berbeda-beda yang dapat menunjang perkembangan kecerdasan otaknya.

9Komang Eva Mudita, dkk, Penerapan Media Puzzle Gambar Untuk Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematis Anak Kelompok B PAUD Pradnya Paramita Singaraja, E-Journal Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Keguruan Pendidikan Anak Usia Dini, ( Vol.4, Nomor 3 Tahun 2016), hal.

Sasaran Tindakan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait penguatan kecerdasan logika-matematis anak dengan judul “Penerapan permainan puzzle sebagai stimulus untuk memperkuat kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun di RA AL- FATH.Tahun akademik Mataram.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat dan Hasil Penelitian

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

  • Kecerdasan Logis-Matematis
    • Defenisi Kecerdasan Logis-Matematis
    • Indikator Kecerdasan Logis-Matematis Pada Anak Usia
  • Puzzle
    • Pengertian Media Puzzle
    • Jenis-Jenis Media puzzle
    • Manfaat Media Puzzle
  • Bermain Puzzle
    • Pengertian Bermain Puzzle
    • Manfaat Bermain Puzzle
    • Tujuan Bermain Puzzle
    • Cara Bermain Puzzle
  • Karakteristik Anak Usia 4-5 Tahun
    • Karakteristik Umum Anak Usia Dini
    • Karakteristik Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun

22Renia Patmawati, “Hubungan antara bermain puzzle dengan kemampuan mengenal geometri pada anak usia 3-4 tahun di Persatuan Dharma Wanita TK Sukarame Bandar Lampung, (Disertasi, FTK Universitas Lampung, 2016), hal. 26Renia Patmawati, “Hubungan antara bermain puzzle dengan kemampuan mengenal geometri pada anak usia 3-4 tahun di Persatuan Dharma Wanita TK Sukarame Bandar Lampung, (Disertasi, FTK Universitas Lampung, 2016), hal. 28Renia Patmawati, “Hubungan antara bermain puzzle dengan kemampuan mengenal geometri pada anak usia 3-4 tahun di Persatuan Dharma Wanita TK Sukarame Bandar Lampung, (Disertasi, FTK Universitas Lampung, 2016), hal.

30Renia Patmawati, “Hubungan permainan puzzle dengan kemampuan mengenal geometri pada anak usia 3-4 tahun di TK Dharma Wanita Perkumpulan Dharma Wanita Sukarame Bandar Lampung, (Skripsi, FTK Universitas Lampung, 2016), hal.

METODE PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Sasaran Penelitian
  • Desain PTK
  • Rencana Tindakan
  • Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya
  • Pelaksanaan Tindakan
  • Cara Pengamatan (Monitoring)
  • Indikator Keberhasilan

Lembar observasi aktivitas guru merupakan instrumen yang berisi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan guru selama proses pembelajaran menggunakan media puzzle saat menggunakan permainan puzzle sebagai stimulus penguatan kecerdasan logis-matematis pada anak usia 4-5 tahun. Lembar observasi aktivitas siswa merupakan instrumen yang berisi sejumlah kegiatan yang akan dilakukan siswa selama proses pembelajaran menggunakan media puzzle saat menggunakan permainan puzzle sebagai stimulus untuk memperkuat kecerdasan logis-matematis anak usia 4-5 tahun. bertahun-tahun. Penelitian tindakan kelompok (PTK) ini adalah pemanfaatan permainan puzzle sebagai stimulus untuk meningkatkan kecerdasan logis-matematis anak usia 4-5 tahun di RA AL-FATH.

Hasil observasi aktivitas guru dapat dideskripsikan selama pelaksanaan siklus I dalam pembelajaran kemampuan menggunakan permainan puzzle sebagai stimulus penguatan kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun, dengan metode bermain puzzle, mereka mencapai nilai 71,66. %. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dideskripsikan selama pelaksanaan siklus 1 dalam pembelajaran kemampuan menggunakan permainan puzzle sebagai stimulus penguatan kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun, dengan menggunakan metode bermain. teka-teki, nilai 50% diperoleh. Hasil observasi kegiatan guru dapat dipaparkan selama pelaksanaan II. dari siklus dalam pembelajaran kemampuan menggunakan permainan puzzle sebagai stimulus penguatan kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun, dengan menggunakan metode bermain puzzle, mencapai nilai 93,33. %.

Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi aktivitas guru pada siklus II dengan menggunakan metode permainan puzzle. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dideskripsikan selama pelaksanaan Siklus II dalam pembelajaran kemampuan menerapkan permainan puzzle sebagai stimulus untuk memperkuat kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun yang menggunakan metode permainan puzzle, dengan nilai 80. % diperoleh. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi aktivitas siswa pada Siklus II dengan menggunakan metode permainan puzzle.

Lampiran 8 Hasil Observasi Siklus II Kemampuan menggunakan permainan puzzle sebagai pendorong penguatan kecerdasan logika-matematis. Judul: Penerapan permainan puzzle sebagai pendorong penguatan kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun Ra Al-Fath Tahun Pelajaran 2019/2020.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Setting Penelitian

Jalaluddin, M.H.I. Ide mendirikan RA berawal dari kecintaannya pada anak-anak yang juga melihat tidak adanya RA di sekitar pemukiman Alamanda Karang Pula dan tujuan didirikannya AL-Fath RA tersendiri adalah untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak sesegera mungkin. dan untuk mengenalkan nilai-nilai agama dan mendidik anak sedini mungkin agar berakhlak mulia dan membantu anak-anak yang kurang mampu untuk bersekolah serta pengakuan atas jasa/amal baginya untuk memberikan ilmu yang bermanfaat bagi generasi penerus bangsa. Dengan berdirinya RA AL-Fath diharapkan dapat menjadi sarana bagi anak-anak dalam menciptakan generasi Islami yang berkualitas. Ketua RA yang pertama adalah Ibu Suzana, M.Pd yang sangat berperan penting dalam berdirinya RA AL-Fath.

Guru atau pendidik merupakan komponen pendidikan yang sangat urgen, yang memiliki peran penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Lokasi penelitian di RA Al-FATH Mataram, secara geografis RA Al-FATH beralamat di Jalan Merdeka Raya Perumahan Taman Flamboyan Nr.

Gambar 4.1  Struktur Organisasi 51
Gambar 4.1 Struktur Organisasi 51

Hasil Penelitian

Kegiatan dasar, pada kegiatan ini guru melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan media puzzle angka dan puzzle geometri yang lebih sederhana untuk anak bermain. Hal ini terlihat dari hasil observasi aktivitas guru pada pelaksanaan siklus I dengan menggunakan metode puzzle. Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru yang diperoleh selama pelaksanaan siklus I, dalam proses pembelajaran kemampuan menggunakan permainan puzzle sebagai stimulus memperkuat kecerdasan logis-matematis atas beberapa kekurangan dan permasalahan yang muncul dalam aktivitas guru. dan dapat diperbaiki. pada siklus berikutnya.

Hal ini terlihat dari hasil observasi aktivitas siswa selama pelaksanaan siklus I dengan menggunakan metode permainan puzzle. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh selama pelaksanaan siklus I, dalam mengajarkan kemampuan penerapan permainan puzzle sebagai stimulus penguatan kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun terdapat beberapa kekurangan dan permasalahan yang perlu diperhatikan. muncul dalam kegiatan siswa dan dapat diperbaiki pada siklus berikutnya. Anak yang menyelesaikan pembelajaran dengan metode permainan puzzle yaitu 8 anak dan 12 anak belum tuntas.

Ketuntasan hasil belajar siswa pada penerapan permainan puzzle sebagai stimulan penguatan kecerdasan logika-matematis diperoleh dengan persentase 40% yang dapat dikategorikan kurang lengkap dan dikatakan media yang digunakan belum berhasil dan harus diperbaiki dimasa yang akan datang. sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajar anak dengan menggunakan media puzzle. Berikut hasil penguasaan siswa dalam pembelajaran kemampuan penerapan permainan puzzle sebagai stimulan peningkatan kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun di RA AL-FATH pada siklus I sebagai berikut: . Anak yang tuntas belajar dengan metode bermain puzzle sebanyak 17 anak dan 3 anak belum tuntas.

Ketuntasan hasil belajar siswa ketika menggunakan permainan puzzle sebagai stimulus untuk memperkuat kecerdasan logika-matematis telah mencapai kriteria kesempurnaan sebesar 85%, dan media yang digunakan dapat dikatakan berhasil dan telah mencapai kriteria kesempurnaan yang telah ditentukan. sehingga penelitian ini akan berhenti pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan permainan puzzle sebagai stimulus penguatan kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun di RA AL-FATH meningkat dari siklus I ke siklus II, sehingga dapat dikatakan berhasil dan memenuhi kriteria kesempurnaan.

Pembahasan

Melalui bermain, anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan menggunakan benda-benda yang dekat dengannya, sehingga belajar lebih bermakna, dan selain itu, belajar melalui bermain memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan manipulasi, penemuan diri berulang kali, praktik dan perolehan konsep yang berbeda. . dan pemahaman yang tidak terhitung banyaknya.55 Jadi, pembelajaran dengan metode bermain puzzle dapat merangsang kecerdasan logika-matematis anak usia 4-5 tahun. Berdasarkan hasil penelitian siklus I tentang penggunaan permainan puzzle sebagai stimulus penguatan kecerdasan logis-matematis anak, diperoleh hasil nilai observasi guru pada siklus I yaitu sebesar 71,66%. Pada Siklus I ditemukan 8 anak telah menyelesaikan atau berkembang dengan sangat baik dan berkembang sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan 12 anak belum selesai atau mulai berkembang dan belum berkembang apabila menggunakan permainan puzzle sebagai stimulus untuk memperkuat berpikir logis seorang anak. - kecerdasan matematis.

Atas hasil tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan media puzzle numerik dan puzzle geometri dalam pembelajaran menggunakan permainan puzzle sebagai stimulus penguatan kecerdasan logika-matematis anak usia 4-5 tahun berhasil, karena hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan kriteria tertentu yaitu 75%. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan permainan puzzle sebagai stimulus untuk memperkuat kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun di RA AL-FATH Mataram tahun pelajaran 2019/2020 berhasil dan meningkat dari siklus I ke siklus I. siklus. II. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang penggunaan permainan puzzle sebagai stimulus penguatan kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun di RA AL-FATH, pada siklus 1, hasil observasi guru di kelas siklus pertama. adalah 71,66% (cukup baik) dan pada hasil observasi siswa 50% (cukup), nilai rata-rata 51,25 dengan gangguan hasil belajar siswa yaitu 40%.

Maka dengan adanya penelitian yang berjudul penerapan permainan puzzle sebagai stimulan penguatan kecerdasan logika-matematis pada anak usia 4-5 tahun di RA AL-FATH Mataram tahun pelajaran 2019/2020 dapat dikatakan berhasil dan tercapai. mahasiswa. penguasaan belajar. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian lain yang berkaitan dengan penerapan permainan puzzle sebagai stimulus penguatan kecerdasan logis-matematis pada anak usia 4-5 tahun. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Renia Patmawati, “Hubungan permainan puzzle dengan kemampuan mengenal geometri pada anak usia 3-4 tahun di TK Dharma Wanita Persatuan Sukarame Bandar Lampung, (Skripsi, FTK Universitas Lampung, 2016). Rizki Ramadhani, “Aplikasi Media Puzzle untuk meningkatkan perilaku sosial anak usia 4-5 tahun di PAUD Elfa Pirak Beureunuen Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie, (Skripsi FTK Banda Aceh, 2017).

PENUTUP

Kesimpulan

Pada siklus II hasil observasi guru meningkat menjadi 93,33% (sangat baik) dan hasil observasi siswa 80% (sangat baik), nilai rata-rata 77,5 dengan ketuntasan hasil belajar siswa masing-masing 85 %.

Saran

Komang Eva Mudita, dkk, Menggunakan Media Puzzle Gambar Untuk Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematis Anak Kelompok B PAUD Pradnya Paramita Singaraja, E-Journal PAUD, Universitas Pendidikan Ganesha, Jurusan Pendidikan Guru PAUD, ( Vol .4, nomor 3 - Tahun 2016). Lakukan kegiatan yang menunjukkan bahwa anak mampu melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala yang terkoordinasi dengan menirukan berbagai gerakan yang teratur (FM 3.3.2). Cari, ucapkan, dan urutkan angka 1-10. Hubungkan/pasangkan puzzle angka sesuai dengan bentuk puzzle. berdasarkan bentuk geometris” lingkaran, segitiga, persegi panjang, setengah lingkaran dan persegi panjang. Mengirimkan kegiatan untuk hari berikutnya.

Cocokkan/cocokkan teka-teki angka berdasarkan jumlah gambar pada teka-teki tersebut. segitiga, lingkaran, persegi, setengah lingkaran dan persegi panjang. Anak memperhatikan dengan seksama penjelasan guru tentang media dan kegiatan APE yang harus dilakukan dengan seksama. MAHASISWA: Universitas Islam Negeri Mataram, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Agama Islam Anak Usia Dini.

Gambar

Tabel 3.1   Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Siswa, 39.
Gambar 3.1  Gambar Siklus PTK, 30.
Gambar 4.1  Struktur Organisasi 51

Referensi

Dokumen terkait