(Studi Analisis Terhadap Program Kelas Unggulan di MTs Negeri 1 Lampung Selatan)
Skripsi Ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd
Oleh:
Maura Indah Sapirna NIM.16311698
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKUTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA
1441 H / 2020 M
ii
PENERAPAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Analisis Terhadap Program Kelas Unggulan di MTs Negeri 1
Lampung Selatan) Skripsi Ini Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd Pembimbing:
Reksiana, MA.Pd
Oleh:
Maura Indah Sapirna NIM.16311698
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKUTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA
1441 H / 2020 M
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Penerapan Program Kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa (Studi Analisis Terhadap Program Kelas Unggulan Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Lampung Selatan)” yang disusun oleh Maura Indah Sapirna dengan NIM. 16311698 telah melalui proses pembimbingan dengan baik dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi syarat ilmiah untuk diajukan pada sidang munaqasah.
Jakarta, 11 Juli 2020 Pembimbing,
Reksiana, MA. Pd
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Penerapan Program Kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa (Studi Analisis Terhadap Program Kelas Unggulan di MTs Negeri 1 Lampung Selatan)” yang disusun oleh Maura Indah Sapirna NIM 16311698 telah diajukan pada sidang munaqasah Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta pada tanggal 16 Juli 2020. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Ketua Sidang
Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH. M.Hum Penguji I
Eka Naelia Rahmah, MA
Sekertaris Sidang
Hasanah, M.Pd Penguji II
Siti Istiqomah, M.Pd Jakarta, 16 Juli 2020
Plh. Dekan Fakultas Tarbiyah
Dr. Hj. Nadjematul Faizah, SH. M.Hum Sidang Munaqasah
Pembimbing
Reksiana, Ma.Pd
iii
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Maura Indah Sapirna
NIM : 16311698
Tempat/Tanggal Lahir : Palas Aji, 15 November 1998
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Program Kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa (Studi Analisis Terhadap Program Kelas Unggulan di MTs Negeri 1 Lampung Selatan)” adalah benar-benar asli karya penulis, kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Kalianda, 11 Juli 2020
Maura Indah Sapirna
iv MOTTO
ِهِسْفَ نِل ُدِهاَجُي اَمَّنِإَف َدَهاَج ْنَمَو
“Dan barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri”
(Q.S Al-Ankabut ayat 6)
v
ميحرلا نمحرلا هّللا مسب
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas ‘inayah- Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Penerapan Program Kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa (Studi Analisis Terhadap Program Kelas Unggulan di MTs Negeri 1 Lampung Selatan)”.
Shalawat teriring salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan para sahabatnya. Semoga dengan senantiasa bershalawat kepada baginda Rasul kita mendapatkan syafa‟at di hari perhitungan kelak. Aamiin.
Upaya penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd). Penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan adanya dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis ucapkan banyak terima kasih dan penghormatan yang tak terhingga kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA., selaku Rektor Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta
2. Ibu Dr. Hj. Nadjematul Faizah, S.H., M.Hum., selaku Wakil Rektor I, Bapak Dr. H. M. Dawud Arif Khan, SE., Ak,. M.Si., selaku Wakil Rektor II, Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag., selaku Wakil Rektor III Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
3. Ibu Dr. Esi Hairani, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta.
4. Ibu Reksiana, MA. Pd., selaku Kaprodi dan dosen pembimbing skripsi penulis, yang selalu sabar memberikan pengarahan dan semangat kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
vi
5. Staf fakultas Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, serta bapak dan ibu dosen Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta atas ilmu yang telah diberikan kepadan penulis, semoga bermanfaat bagi kehidupan penulis di dunia dan di akhirat.
6. Seluruh instruktur tahfiz Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, terutama kepada bapak Dr. KH. Ahmad Fathoni, Lc., M.A., Ibu Hj. Muthmainnah, MA., Ibu Hj. Istiqamah, MA., Ibu Atiqoh, Kak Nur Ilfayati, Kak Herlin, kak Siti Sarah, yang selalu sabar menuntun, mengarahkan dan memberi nasehat dalam hal menghafal Al-Qur`an. Semoga beliau-beliau mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah SWT.
7. Umiku tercinta Dra. Masnona dan Ayahku tersayang Ibrahim yang senantiasa dengan kasih sayangnya telah membesarkan, mendidik dan mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis, serta motivasi yang selalu diberikan, pengorbanan, segenap tenaga, hati, dan materinya yang tak ternilai dengan suatu apapun, Jasa-jasa ayah dan umi tidak akan pernah tergantikan oleh apapun. Terima kasih ayah Umi.
8. Adik-adikku, Akbar Maulana Abdul Aziz, Sabrina Luthfia Zahra, Ahmad Putera Habibullah, dan abangku Chairul Huda, S.Pd., yang selalu memberikan semangat kepada penulis, membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan di Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta angkatan 2016, khususnya teman-teman Fakultas Tarbiyah Semester 8B, keluarga besar Lembaga Bahasa IIQ, saudara-saudaraku di Fumas (Forum Ukhuwah Mahasiswa Sumatera), terima kasih atas semangat dan doa-doa kalian kepada penulis. Semoga ukhuwah kita tetap terjalin seiring atas izin-Nya.
Hanya harapan dan doa, semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah berjasa dalam membantu
vii
penulis menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran, masukan dan kritik dari para pembaca. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk penulis dan para pembaca. Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin.
Kalianda, 1 Juli 2020 Penulis,
Maura Indah Sapirna
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan skripsi IIQ, transliterasi Arab-Latin mengacu pada berikut ini:
1. Konsonan
أ : a ط : th
ة : b ظ : zh
ث : t ع : „
ث : ts غ : gh
ج : j ف : f
ح : h ق : q
خ : kh ك : k
د : d ل : l
ذ : dz م : m
ز : r ن : n
ش : z و : w
س : s ي : h
ش : sy ء : ‟
ص : sh ي : y
ض : dh
2. Vokal
Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap
Fathah : a أ : â ْ يَ.. : ai
Kasrah : i ي : î ..ْْ. َ..ْ و : au
Dhammah : u و : û
ix 3. Kata Sandang
a. Kata sandang yang diikuti alif lam (لا) qamariyah
Kata sandang yang diikuti alif lam (لا) qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:
ةسقبلا
: al-Baqarahتىي دمل ا
: al-Madînah b. Kata sandang yang diikuti alif lam (لا) syamsiyahKata sandang yang diikuti alif lam (لا) syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya.
Contoh:
لجسلا : ar-rajul سمشلا : asy-syams ةديسلا : as-Sayyidah يمزادلا : ad-Dârimî c. Syaddah (Tasydîd)
Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang (ْ ّ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.Contoh:
ْ ىَمَأ
ِْ للّبِبْب : Âmannâ billâhi
ِْإ
َْه يِر لاْ ن : Inna al-ladzîna
d. Ta Marbûthah (ة)
Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata sifat (na’at). Maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”. Contoh:
al-Af’idah
ْ:
ْ ةَدِئ فَ لْاْْ
x
Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di-washal) dengan kata benda (ism), maka dialih aksarakanْmenjadi huruf “t”. Contoh:
ْ تَبِصبَوٌْتَلِمبَع
ْ : Âmilatun Nâshibah e. Huruf Kapital
Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri diawali dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis capital adalah awal nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh: „Ali Hasan al-„Âridh, al-Asqallânî. Khusus untuk penulisan kata Al- Qur`an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital.
Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya.
xi DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN PENULIS ... iii
MOTTO ... iv
KATA PENGANTAR ... v
PEDOMAN TRANSLITERASI ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
ABSTRAK ... xvii
ABSTRACK ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat penelitan ... 8
G. Tinjauan Pustaka ... 8
H. Sistematika Penulisan ... 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
A. Kelas Unggulan ...Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Kelas Unggulan ...Error! Bookmark not defined.
xii
2. Dasar Penyelenggaraan Kelas Unggulan ... Error! Bookmark not defined.
3. Tujuan Kelas Unggulan ...Error! Bookmark not defined.
4. Karakteristik Kelas Unggulan ...Error! Bookmark not defined.
5. Upaya Mewujudkan Kelas Unggulan .Error! Bookmark not defined.
6. Pengelolaan Kelas Unggulan ...Error! Bookmark not defined.
B. Prestasi Belajar ...Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Prestasi Belajar ...Error! Bookmark not defined.
2. Belajar Dalam Perspektif Islam ...Error! Bookmark not defined.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... Error!
Bookmark not defined.
4. Evaluasi Prestasi Belajar ...Error! Bookmark not defined.
5. Upaya Guru Meningkatkan Prestasi Belajar .... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Metodologi Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
1. Waktu dan Tempat Penelitian...Error! Bookmark not defined.
2. Jenis Penelitian dan Pendekatan ...Error! Bookmark not defined.
3. Sumber Data dan Subjek Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
4. Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.
5. Teknik Analisi Data ...Error! Bookmark not defined.
B. Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined.
C. Pedoman Observasi ...Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Gambaran Umum MTs Negeri 1 Lampung Selatan .... Error! Bookmark not defined.
1. Sejarah Berdirinya MTs Negeri 1 Lampung Selatan... Error!
Bookmark not defined.
xiii
2. Visi dan Misi MTs Negeri 1 Lampung Selatan Error! Bookmark not defined.
3. Identitas MTs Negeri 1 Lampung Selatan ... Error! Bookmark not defined.
4. Fasilitas MTs Negeri 1 Lampung Selatan ... Error! Bookmark not defined.
5. Kurikulum di MTs Negeri 1 Lampung Selatan Error! Bookmark not defined.
6. Kelas Unggulan MTs Negeri 1 Lampung Selatan ... Error! Bookmark not defined.
7. Ekstrakulikuler...Error! Bookmark not defined.
B. Hasil Analisis Data Mengenai Penerapan Program Kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.
1. Hasil Analisis Mengenai Program Kelas Unggulan di MTs Negeri 1 Lampung Selatan ...Error! Bookmark not defined.
2. Hasil Analisis Mengenai Prestasi Belajar Siswa Di Kelas Unngulan MTs Negeri 1 Lampung Selatan ...Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.
A. KESIMPULAN ...Error! Bookmark not defined.
B. SARAN ...Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Siklus Penelitian ... 74 Tabel 3.2 Instrument Penelitian ... 83 Tabel 3.3 Pedoman observasi ... 85 Tabel 4.1 Daftar Peserta Didik kelas unggulan MTs Negeri 1 Lampung
Selatan ... 91 Tabel 4.2 Prestasi Psikomotorik Siswa-siswi kelas unggulan MTs
Negeri 1 Lampung Selatan ... 113
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Gerbang sekolah, halaman sekolah dan ruang kelas unggulan MTs Negeri 1 Lampung Selatan ... 96 Gambar 4.2 Dokumentasi Pencapaian Prestasi siswa kelas unggulan
pada SDAKA Festival 2019 Tingkat Kab. Lampung Selatan 108 Gambar 4.3 Dokumentasi kegiatan Mabit dan Halaqoh Akbar MTs
Negeri 1 Lampung Selatan... 111 Gambar 4.4 Dokumentasi kegiatan Muhadhoroh, Talk Show Bahasa
Arab, dan Tari Tradisional oleh siswa-siswi MTs Negeri 1 Lampung Selatan ... 112
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara
Lampiran 2 Daftar Observasi Lampiran 3 Daftar Dokumen Lampiran 4 Transkip Wawancara Lampiran 5 Lembar hasil Observasi
Lampiran 6 Dokumentasi Foto, Raport dan Rubrik Penilaian Lampiran 7 Laporan Tahfiz Kelas Unggulan
Lampiran 8 Prestasi Belajar Siswa Lampiran 9 Surat izin Penelitian
xvii
PENERAPAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Analisis Terhadap Program Kelas Unggulan di MTs Negeri 1
Lampung Selatan)
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kualitas dan mutu pendidikan dilihat dari prestasi belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwasannya penerapan program kelas unggulan di MTs Negeri 1 Lampung Selatan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif. Tempat penelitian ini di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Lampung Selatan. Sumber data utama penelitian ini adalah penanggung jawab bagian kelas unggulan, guru tahfiz kelas unggulan, dan beberapa siswa-siswi kelas unggulan MTs Negeri 1 Lampung Selatan. Adapun sumber sekunder adalah buku, jurnal, skripsi. Dan sumber documenter berupa hasil-hasil observasi yang berupa catatan lapangan selama observasi, hasil wawancara, dokumentasi berupa hasil penelitian terdahulu, dokumen kurikulum, foto dan audio. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan teknik analisis data menggunakan anasisis data secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan program kelas unggulan di MTs Negeri 1 Lampung Selatan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari berbagai aspek. Pertama, aspek kognitif dilihat dari keberhasilan pembelajaran siswa kelas unggulan. Kedua, aspek afektif dapat dilihat dari sikap dan akhlak mulia siswa. Ketiga, aspek psikomotorik dilihat dari keterampilan siswa dalam belajar. Adapun penerapan program kelas unggulan beberapa kriteria kelas unggulan telah sesuai dengan yang diterapkan di MTs Negeri 1 Lampung Selatan. Temuan lain dari penelitian ini yaitu adanya budaya religi yang diterapkan oleh sekolah yang juga menjadi faktor pendukung dalam mencapai prestasi sekolah.
Kata kunci: Kelas Unggulan, Prestasi Belajar
xviii ABSTRACK
This research is motivated by the low quality and quality of education seen from the learning achievements of students. The purpose of this study was to determine that the application of a superior class program in MTs Negeri 1 Lampung Selatan can improve student achievement in cognitive, affective and psychomotor aspects. The research method used in this study is a qualitative method that uses a descriptive approach. The place of this research is Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Lampung Selatan. The main data source of this research is the person in charge of the superior class, the tahfiz teacher of the superior class, and some of the superior students of the MTs Negeri 1 Lampung Selatan class. The secondary sources are books, journals, thesis. And documentary sources in the form of observation results in the form of field notes during observation, interview results, photo and audio documentation. Data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. And data analysis techniques using qualitative data analysis. The results of this study indicate that the application of a superior class program in MTs Negeri 1 Lampung Selatan can improve student achievement in various aspects. First, the cognitive aspect is seen from the success of superior class student learning. Second, the affective aspects can be seen from the attitudes and noble character of students. Third, psychomotor aspects are seen from students' skills in learning. The application of the superior class program some of the criteria of the superior class are in accordance with those applied in MTs Negeri 1 Lampung Selatan. Another finding of this research is the existence of religious culture adopted by schools which is also a supporting factor in achieving school achievement.
Keywords: Superior Class, Learning Achievement
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menurut KBBI merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.1 Pendidikan adalah hal terpenting bagi setiap negara. Untuk dapat berkembang pesat, negara yang hebat akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas pertamanya, karena dengan pendidikan, kemiskinan pada rakyat di negara tersebut akan dapat tergantikan menjadi kesejahteraan.
Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UU SISDIKNAS nomor 20 tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2
Di samping komponen-komponen tersebut pendidikan juga meliputi aspek-aspek sistematik lainnya yaitu: isi, proses dan tujuan.
Implementasi dari aspek pendidikan isi adalah input (anak didik) sebagai obyek dalam pendidikan, sedangkan proses/trasformasi merupakan mesin yang akan mencetak anak didik sesuai yang diharapkan, dan tujuan merupakan hasil akhir yang dicapai atau output. Perlu diketahui bahwa proses/trasformasi dalam kerjanya
1Sugihartono dkk, Psikologi pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2007) h. 3
2Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti fasilitas, waktu, lingkungan, sumber daya, pendidik dan sebagainya, dimana faktor tersebut sangat menentukan output.3
Oleh karena itu sebuah sistem pendidikan perlu melakukan penyesuaian dengan lingkungan, karena lingkungan mengandung sejumlah kendala bagi bekerjanya sistem (misalnya: keterbatasan sumber daya, sarana dan prasarana). Untuk itu sistem pendidikan dituntut oleh lingkungan untuk mengolah sumber daya pendidikan secara efektif dan efisien.
Dalam mengelola sumber daya pendidikan terdapat kendala- kendala maupun problem-problem terkait dengan pendidikan.
Masalah yang sering kita ketahui adalah terkait dengan output. Hasil atau output pendidikan merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran atau output kegiatan pendidikan secara langsung. Output pendidikan dikatakan berkualitas jika mempunyai prestasi akademik dan prestasi non akademik yang tinggi. Prestasi akademik dapat mencangkup nilai hasil evaluasi belajar, karya ilmiah siswa, hasil lomba dan lain-lain. Sedangkan prestasi non akademik dapat meliputi motivasi belajar, solidaritas, toleransi, kerjasama intern dan antar lembaga.4
Dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang bermutu di dunia pendidikan, masing-masing lembaga pendidikan berupaya memajukan pendidikan di daerahnya sehingga muncul lah model- model sekolah yang memiliki karakteristik dan keunggulan masing- masing. Sekolah Nasional Bertaraf Internasional, Sekolah Terpadu,
3Munirah, “Sistem Pendidikan Di Indonesia: Antara Keinginan dan Realita”, Jurnal Auladuna,Vol. 2 No. 2, Desember (2015), 235.
4 Akdon, Strategic Management For Education Management, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2016) h. 169.
Sekolah Plus, dan Sekolah Unggulan merupakan beberapa sekolah yang memiliki ciri khas dan menawarkan program-program yang pada dasarnya ingin mengembangkan dan memajukan pendidikan di daerahnya. Peningkatan mutu pendidikan harus diupayakan dengan terus menerus agar harapan untuk pendidikan yang berkualitas dan relevan dapat tercapai.5
Dalam survei kualitas pendidikan yang keluarkan oleh PISA, Indonesia menempati peringkat ke-72 dari 77 negara. Pengamat menilai kompetensi guru yang rendah dan sistem pendidikan yang terlalu kuno menjadi penyebabnya. Survei kemampuan pelajar yang dirilis oleh Programme for International Student Assessment (PISA), pada tahun 2019 di Paris, menempatkan Indonesia di peringkat ke-72 dari 77 negara. Data ini menjadikan Indonesia berada di peringkat enam terbawah, masih jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Survei PISA merupakan rujukan dalam menilai kualitas pendidikan di dunia, yang menilai kemampuan membaca, matematika dan sains.6
Realita diatas menggambarkan bahwa mutu lulusan (output) pendidikan di Indonesia masih sangat rendah, hal tersebut adalah sebuah masalah yang harus diselesaikan. Oleh karena itu saat ini sudah mulai banyak sekolah-sekolah yang menerapkan program- program unggulan untuk menjamin mutu lulusannya. Sehingga dapat dicapainya peningkatan mutu lulusan (output) pendidikan di Indonesia.
5 Muhammad Fadhli, “Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan”, dalam Jurnal Studi Manajemen Pendidikan, Vol. 1 No 18 Des (2017), 215
6 Deutsche Welle, “Peringkat 6 Terbawah, Indonesia Diminta Tinggalkan Sistem Pendidikan „Feodalistik‟”, dalam DetikNews, Jakarta, Jum‟at, 06 Desember 2019, https://m.detik.com/news/dw/d-4811907/peringkat-6-terbawah-indonesia-diminta-
tinggalkan-sistem-pendidikan-feodalistik (diakses pada 20 Juli 2020)
Hal ini sejalan dengan pemikiran tentang istilah Manajemen Berbasis Sekolah atau School Based Management yang merupakan paradigma baru dalam memajukan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi peserta didik. Manajemen berbasis sekolah memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah dalam kerangka kebijakan nasional. Otonomi diberikan agar sekolah lebih leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan. Otonomi ini merupakan suatu potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja para staf dan menigkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan. Sekolah juga berwewenang untuk menggali potensi sekolah dan masyarakat yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kemajuan sekolah.7
Di dalam buku Manajemen Berbasis Sekolah karangan E.
Mulyasa, tujuan dari manajemen berbasis sekolah adalah suatu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan tekhnologi.8
Pemerintah selama ini telah melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan memberikan berbagai kebijakan untuk pendidikan. Akan tetapi, kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah tidak terlayani secara optimal. Seperti para siswa yang memiliki bakat dan kecerdasan yang tinggi, sedangkan telah diketahui bahwasanya pendidikan juga berupaya mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak didik agar dapat berkembang secara optimal. Untuk menanggapi hal tersebut,
7Wahyudi, “Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (School- Based Management) dalam Rangka Desentralisasi Pendidikan”, dalam Guru Membangun, vol. 23 No. 1, Jan 2010, h.2
8 Mulayasa, Managemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) h.25
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Program Sekolah Unggulan yang menyediakan program layanan khusus bagi peserta didik dengan cara mengembangkan bakat dan potesi yang dimilikinya.
Piaget dalam buku Oemar Hamalik menyatakan bahwa:
“Diperlukan program khusus untuk anak yang berbakat serta dibutuhkan teori tentang pengalaman pendidikan, mana praktik pendidikan yang berhasil dan mana praktik pendidikan yang gagal untuk anak-anak yang berbakat”.9
Berkaitan dengan kelas unggulan, setiap mata pelajaran yang ada di dalamnya harus diberikan secara intensif atau sugguh-sungguh dan tidak terkecuali terhadap mata pelajaran Pendidikan agama Islam karena Pendidikan Agama Islam dimaksudkan untuk membantu peserta didik menjadi mausia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.10
Untuk mencetak lulusan yang bermutu atau output yang baik maka diperlukan pendidikan yang unggul dan memiliki daya saing yang baik. Sehingga pembelajaran yang dilaksanakan juga berorientasi untuk menjadikan lulusan yang bermutu dalam segala bidang terutama Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu, persoalannya adalah bagaimana menyikapi masalah input yang tidak terlalu baik tetapi dapat menghasilkan output atau lulusan yang bermutu, dengan tidak melupakan anak-anak berbakat yang memiliki
9Oemar Hamalik, Psikologi Belajar & Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2012) h. 18-19
10 Wahyudin, Pendidikan Agama Islam Akidah Akhlak, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2019) h. 47
potensi unggul agar dapat dilayani secara optimal pula. sehingga apakah program kelas unggulan ini dapat meningkatkan mutu lulusan tertama dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Pada observasi yang dilakukan penulis di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Lampung Selatan, penulis melihat bahwa MTs Negeri 1 Lampung Selatan adalah madrasah yang memiliki banyak prestasi bukan hanya dalam segi akademik tetapi juga non akademik.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari program kelas unggulan yang diadakan di MTs Negeri 1 Lampung Selatan. Pada dasarnya penerapan program kelas unggulan ini untuk membina peserta didik yang memiliki kecerdasan dan potensi yang lebih. Sehingga dapat mengembangkan bakat dan potensi tersebut untuk menghasilkan output atau lulusan yang bermutu juga terutama dalam bidang Agama Islam.
Selain itu untuk meningkatkan mutu lulusan dari input yang masih tergolong kurang menjadi output yang luar biasa, penanggung jawab kelas unggulan MTs Negeri 1 Lampung Selatan selalu mengupayakan yang terbaik dengan berbagai macam program unggulan. Meskipun dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala- kendala dari berbagai hal. Peneliti sangat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pelaksanaan program kelas unggulan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs Negeri 1 Lampung Selatan. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian mengenai
“Penerapan Program Kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi belajar Siswa”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang terkait dengan hal yang akan diteliti, seperti:
1. Sistem pembelajaran di kelas unggulan
2. Kendala-kedala yang dihadapi dalam mengadakan program kelas Unggulan
3. Sistem pengelolaan kelas unggulan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
4. Prestasi belajar siswa kelas unggulan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas unggulan
6. Output (lulusan) siswa kelas unggulan C. Pembatasan Masalah
Melihat banyaknya permasalahan yang terjadi ketika proses belajar mengajar, maka dengan ini penulis perlu melakukan pembatasan masalah agar pembahasan ini tidak melebar dan lebih spesifik, masalah yang dibahas adalah:
1. Penerapan pengelolaan kelas unggulan di MTs Negeri 1 Lampung Selatan
2. Prestasi belajar siswa kelas unggulan di MTs Negeri Lampung Selatan
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimanakah penerapan program kelas unggulan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs Negeri 1 Lampung Selatan?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada batasan dan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan program kelas unggulan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs Negeri 1 Lampung Selatan.
F. Manfaat penelitan
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Secara teoritik, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan keilmuan bagi praktisi pendidikan dan memperkaya wacana keilmuan dalam dunia pendidikan serta dapat menjadi rujukan bagi peneliti lain dalam mengembangkan kajian sejenis yang berkaitan tentang penerapan program kelas unggulan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Secara praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berkaitan tentang implementasi program kelas unggulan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
G. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang mempunyai bahasan senada yang tertulis pada skripsi terdahulu antara lain:
1. Yudiguntara hadi, Program Studi Pedidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2015 skripsi ini berjudul “Pengelolaan kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala” Peneliti ingin mengetahui apakah pengelolaan kelas unggulan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 marabahan Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif.
Mengenai lembaga pendidikan yang dipilih yaitu SMAN 1 marabahan Kabupaten Barito Kuala sebagai objek penelitian, dikarenakan SMAN 1 marabahan Kabupaten Barito Kuala sudah melakukan program pengelolaan kelas unggulan.
Sehingga hal ini membuat peneliti ingin melakukan penelitian dan membuat sebuah karya ilmiah, Pengelolaan kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala, berdasarkan data yang telah didapatkan selama penelitian di SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala, maka secara umum SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala telah memenuhi kriteria- kriteria kelas unggulan. Dalam hal tersebut beberapa kriteria yang ada pada SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala yaitu: input siswa kelas unggulan yang sudah dilakukan dengan baik yaitu melalui test akademik, guru yang mengajar dikelas unggulan juga sudah dilakukan oleh guru-guru senior yang telah menguasai bidangnya dan sudah banyak jam mengajarnya, kurikulum yang digunakan juga sudah sangat
baik dan ada jam tambahan untuk kelas unggulan, sumber belajar yang memadai, dan kondisi ruangan kelas yang nyaman untuk mendorong siswa agar lebih semangat untuk belajar, dan untuk proses pembelajarannya pun sudah terlaksana dengan baik.
Hasil dari penelitian ini secara garis besar pelaksanaan kelas unggulan di SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala sudah memenuhi kriteria kelas unggulan sebagaimana mestinya dan juga memberikan dampak positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama membahas tentang program kelas unggulan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pengelolaan kelas unggulan tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Selain itu terdapat persamaan pada jenis penelitian dan pendekatan yang digunakan yaitu sama-sama menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif.
Perbedaan dalam skripsi ini adalah skripsi ini meneliti tentang pengelolaan kelas unggulannya sedangkan penelitian yang akan dilakukan lebih fokus meneliti tentang penerapan program kelas unggulan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs Negeri 1 Lampung Selatan.
2. Ahid Abdullah, NIM 12410063 jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2016, dengan judul ”Pengaruh Program Kelas Unggulan Terhadap Kesenjangan Prestasi Belajar ISMUBA Di SMP Muhammadiyah 3 Depok Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi
ini mengkaji tentang pengaruh program kelas unggulan terhadap kesenjangan prestasi belajar ISMUBA siswa di SMP Muhammadiyah 3 Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar ISMUBA di kelas unggulan dan kelas reguler, dan adakah pengaruh kelas unggulan terhadap prestasi belajar ISMUBA siswa di SMP Muhammadiyah 3 Depok.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwasannya program kelas unggulan di SMP Muhammadiyah 3 Depok dapat diketahui bahwa 17,5% berada dalam kategori baik sekali, 41,25% berada dalam kategori baik, 35% berada dalam kategori cukup, dan 1,25% berada dalam kategori sangat kurang. Secara keseluruhan kualifikasi program kelas unggulan dengan responden kelas reguler degan mean 64,45 berada dalam kategori cukup sedangkan kualifikasi program kelas unggulan dengan responden siswa kelas unggulan dengan mean 73,60 berada dalam kategori baik. Dengan kata lain proses kegiatan belajar ISMUBA di kelas unggulan lebih baik daripada kelas reguler. Sehingga dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan program kelas unggulan terhadap kesenjangan prestasi belajar ISMUBA di SMP Muhammadiyah 3 Depok tahun ajaran 2015/2016. Hal ini dibuktikan dengan nilai korelasi sebesar 0,61 serta nilai T hitung sebesar 6,806 dengan nilai signifikan sebesar 0,000<0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang program kelas unggulan dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.
Perbedaannya adalah skripsi ini membandingkan antara prestasi belajar kelas unggulan dengan kelas reguler sedangkan penelitian yang akan dilakukan meneliti tentang penerapan program kelas unggulan saja tidak membandingkan dengan kelas regulernya. Penelitian ini lebih terfokus kepada penerapan program kelas unggulan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan pada skripsi ini adalah penelitian kuantitatif dilihat dari hasil penelitiannya, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
3. Siti Rofiqotul Hasanah, Nim. 1323303081 Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto pada tahun 2017 dengan judul “Manajemen Kelas Unggulan Di MTs Minat Kesugihan Kabupaten Cilacap”. Skripsi ini membahas tentang manajemen kelas unggulan di MTs Minat Kesugihan Kabupaten Cilacap. Manajemen kelas unggulan pada MTs MINAT Kesugihan adalah melaksanakan kegiatan pengelolaan berdasarkan pola fikir manajemen, atau berdasarkan proses manajemen dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi secara terpadu, guna mendukung tercapainya tujuan.
Latar belakang dalam penelitian ini bahwa MTs MINAT Kesugihan Kabupaten Cilacap, merupakan Madrasah Tsanawiyah yang menerapkan adanya program kelas unggulan dengan tujuan untuk mengembangkan pendidikan bagi anak yang memiliki potensi dan kecerdasan dan bakat unggul.
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengatahui bagaimana manajemen kelas unggulan di MTs MINAT Kesugihan Kabupaten Cilacap.
Hasil dari penelitian ini, bahwa kelas unggulan di MTs MINAT Kesugihan telah terimplementasi dengan optimal karena sudah memenuhi fungsi-fungsi manajemen. Ditandai dengan perencanaan kelas unggulan yaitu adanya penetapan diadakannya kelas unggulan dan persiapan penyelenggaraan kelas unggulan. Pengorganisasian kelas unggulan adanya pemilihan tenaga tim dan pembentukan tim pengelola kelas unggulan yang sudah tertata dengan jelas karena telah ditentukan pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab secara rinci berdasarkan bagian dan bidang masing-masing tim pengelola. Pelaksanaan kelas unggulan yaitu adanya bentuk penyelenggaraan kelas unggulan, penyeleksian peserta didik kelas unggulan, proses belajar mengajar dikelas unggulan, pemanfaatan sarana prasarana, pihak yang terlibat dan pembiayaan. Pengawasan kelas unggulan ditandai dengan adanya promosi-promosi ke beberapa sekolah lain. Serta adanya evaluasi kelas unggulan ditandai dengan adanya ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan harian.
Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan diajukan adalah sama-sama membahas tentang program kelas unggulan, persamaan pada pembahasan secara detail terkait manajemen program kelas unggulan yaitu terkait perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi
secara terpadu, guna mendukung tercapainya tujuan program kelas unggulan.
Perbedaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah skripsi ini hanya membahas tentang manajemen kelas unggulan di di MTs MINAT Kesugihan Kabupaten Cilacap, sedangkan penelitian yang akan dilakukan tidak hanya membahas manajemennya saja tetapi juga membahas tentang penerapan program kelas unggulan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu skripsi ini juga hanya menggunakan satu variable sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan dua variable.
4. Nur Afiyah, NIM D01205235, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, pada tahun 2009 dengan judul ”Penerapan Program Kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Keberhasilan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 1 Sidoarjo”. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan program kelas unggulan dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Sidoarjo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Peneliti disini berusaha mendeskripsikan dan menginpretasikan apa yang ada, berkenaan dengan hubungan antara variabel, menguji hipotesis, dan mengembangkan generalisasi, prinsip atau teori-teori yang memiliki validitas universal. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari penampilan data,
penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasil data tersebut
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kelas unggulan di SMP Negeri 1 Sidoarjo sesuai dengan hasil observasi dan interview tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari interaksi edukatif yang aktif antara siswa dan guru dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Sedangkan berdasarkan hasil angket, data yang diperoleh setelah dianalisa dengan prosentase hasilnya 63,33%. Hal ini berarti keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kelas unggulan di SMP Negeri 1Sidoarjo adalah cukup baik.
Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama membahas tentang penerapan program kelas unggulan
Perbedaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah terletak pada variabel y dari kedua penelitian, variabel y skripsi ini adalah Keberhasilan Pembelajaran sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel y yaitu prestasi belajar siswa. Selain itu perbedaan dalam jenis penelitian, skripsi ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan korelasi sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
5. Fikri Al Akhmadi, NIM. 3211113073 Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (Iain) Tulungagung, pada tahun 2015 dengan judul “Efektivitas Pengelolaan Kelas Unggulan Di
MTsN Karangrejo Tahun Ajaran 2014/2015”. Melakukan penelitian mengenai efektivitas pengelolaan kelas unggulan di Di MTsN Karangrejo Tahun Ajaran 2014/2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pola rekrutmen input peserta didik, pengelolaan pembelajaran yang dikembangkan, dan kendala yang dihadapi dan cara mengatasinya pada kelas unggulan di MTsN Karangrejo.
Hasil dari penelitian ini adalah Pola rekrutmen input peserta didik pada kelas unggulan di MTsN Karangrejo. Pola rekrutmen untuk memperoleh peserta didik menggunakan sistem tes yang sifatnya berjenjang. dimulai dari tes tulis semua mata pelajaran, baik mata pelajaran umum dan mata pelajaran keagamaan. setelah calon siswa dinyatakan lolos tes tulis maka selanjutnya akan mengikuti tes wawancara. Sedangkan Pengelolaan pembelajaran yang dikembangkan pada kelas unggulan di MTsN Karangrejo. Pelaksanaan pembelajaran dikelas unggulan, dalam penyampaian materi belajar guru tidak monoton menggunakan ceramah seperti di kelas reguler.
pembelajaran di kelas unggulan lebih banyak diskusi dan kerja kelompok. Dengan adanya fasilitas LCD proyektor pembelajaran di kelas unggulan lebih menarik, karena dengan adanya fasilitas ini guru lebih kreatif dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selain itu siswa menjadi lebih antusias dalam proses pembelajaran. Dan kendala yang dialami yaitu Fasilitas belajar pada kelas unggulan yang ada sekarang hanya berupa LCD proyektor yang terkadang butuh biaya perawatan dan perbaikan, dan masih ada siswa yang datang terlambat dengan berbagai alasan pada saat jam pelajaran kelas unggulan dimulai.
Persamaan skripsi ini dengan penelitian yang akan diajukan adalah sama-sama meneliti tentang pengelolaan program kelas unggulan
Perbedaan skripsi ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah skripsi ini membahas tentang efektivitas pengelolaan kelas unggulan sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas tentang penerapan program kelas unggulan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
H. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman skripsi, tesis dan disertasi yang diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan, adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini mencakup pembahasan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, hipotesa, serta metodologi penelitian.
BAB II : Landasan Teori
Pada bab ini mencakup landasan teori yaitu konsep yang mendukung penulisan skripsi meliputi pembahasan program kelas unggulan dan prestasi belajar siswa.
BAB III: Metodologi Penelitian
Pada Bab ini memuat tentang pembahasan mengenai jenis penelitian, subyek, tempat dan waktu penelitian, serta desain
prosedur penelitian (metode penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data, instrument penelitian dan pedoman observasi).
BAB IV: Analisis Data
Pada Bab ini memuat kajian teori penelitian berupa gambaran umum objek penelitian, deskripsi hasil data penelitian, analisa data hasil penelitian, serta interpretasi data.
BAB V : Penutup
Merupakan bab akir yang memuat kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran yang membangun dan bermanfaat untuk semua pihak.
19 BAB II KAJIAN TEORI A. Kelas Unggulan
1. Pengertian Kelas Unggulan
Kelas unggulan adalah kelas yang menyediakan program layanan khusus bagi peserta didik dengan cara mengembangkan bakat dan kreativitas yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat siswa.1
Menurut M. Fadhil kelas unggulan adalah kelas yang dirancang secara khusus untuk siswa-siswa yang memiliki kemampuan, bakat, keterampilan, kreativitas serta intelegensi yang lebih daripada siswa yang lainnya dan kemudian mendapat program pengajaran yang berbeda dalam meningkatkan kelebihannya tersebut sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan.2
Sedangkan dalam Tesis Agus Supriyono mengutip dari Nurkholis bahwa kelas unggulan yang sebenarnya dibangun secara bersama-sama oleh seluruh komponen sekolah, bukan hanya oleh pemegang otoritas pendidikan. Dalam konsep kelas unggulan yang saat ini dikembangkan, maka untuk mencapai prestasi anak didik yang tinggi harus dirancang kurikulum yang
1 Yudiguntara Hadi, “Pengelolaan Kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala,” (Skripsi: UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2015), h. 15.
lihat ethese.UIN-Malang.ac.id diakses pada tanggal 12 Maret 2020)
2 M. Fadhil, Pengembangan Manajemen Pendidikan Pada Madrasah Unggul, (Lampung: Raja Digital, 2017), h.46-45
baik yang diajarkan oleh guru-guru yang baik pula dengan memanfaatkan sumber daya sekolah secara optimal. Lebih jauh Nurkholis menambahkan bahwa yang seharusnya disebut unggul adalah apabila masukan biasa-biasa saja atau kurang baik tetapi diproses ditempat yang baik dengan cara yang baik pula sehingga keluarannya bagus.3
Kelas unggulan adalah kelas yang diikuti oleh sejumlah siswa yang unggul dalam tiga ranah penilaian dengan kecerdasan diatas rata-rata yang dikelompokkan secara khusus.
Pengelompokan ini dimaksud untuk membina siswa dalam mengembangkan kecerdasan, kemampuan, keterampilan dan potensi seoptimal mungkin, sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan sikap yang terbaik sebagaimana semangat konsep wawasan unggulan.4
Selanjutnya Budisatyo dalam skripsi Hayu Purnama Sari menambahkan pengertian kelas unggulan adalah kelas yang secara terus menerus meningkatkan kualitas kepandaian dan kreatifitas anak didik sekaligus menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mendorong prestasi anak didik secara optimal.
Artinya bukan hanya prestasi akademis yang ditonjolkan, melainkan sekaligus potensi psikis, etika, moral, religi, emosi, semangat dan kreatifitas serta intelegensinya.5
3 Agus Supriyono, “Penyelenggaraan Kelas Unggulan di SMA Negeri 2 Ngawi,”
(Tesis: Universitas Sebelas Maret, 2009), h. 13 lihat eprints.UNS.ac.id (diakses pada tanggal 12 maret 2020)
4Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar dari Sentral Menuju Desentralisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 28
5 Hayu Purnama Sari, “Pengelolaan Kelas Unggulan di MTsN 1 Pesawaran,”
(Skripsi: UIN Raden Intan Lampung, 2019), h.18 lihat repository.radenintan.ac.id (diakses pada tanggal 12 Maret 2020)
Program kelas unggulan ini mempunyai kurikulum tersendiri, menambah penambahan mata pelajaran sesuai jurusan yang dipilih atau sesuai dengan pilihan yang telah ditentukan dari sekolah penyelenggara program kelas unggulan. Dalam proses belajar, siswa kelas unggulan ditargetkan mencapai ketuntasan belajar diatas kelas regular.
Kelas unggulan merupakan kelas percontohan yang dapat dilakukan dengan melibatkan semua stakeholder sekolah mulai dari orang tua, siswa, guru-guru, karyawan, lingkungan, pengawas, instansi Diknas dan semua pihak yang terkait dengan urusan pendidikan.
Ada beberapa konsep tentang perlunya penempatan anak yang memiliki kemampuan unggul pada suatu kelas tersendiri yang sering disebut dengan kelas unggulan:6
a. Anak-anak berbakat dan berotak cemerlang perlu mendapatkan perhatian khusus agar mereka dapat menumbuhkembangkan talenta dan kecerdasannya. Jika anak-anak berbakat dijadikan satu dengan anak-anak yang lamban, mereka akan kehilangan semangat belajar karena jenuh dengan proses pembelajaran yang lamban.
b. Anak-anak yang kurang pandai akan mengalami kerepotan jika dibiarkan bersaing dengan siswa-siswa pintar.
c. Kelas heterogen justru akan mempersubur mediokritas, di mana anak anak cemerlang tidak bisa mengembangkan talenta dan kecerdasannya mengalami stagnasi dan
6Dodikpriyambada, (ed.), Plus Minus Kelas Unggulan (Pendapat Para Pakar).
Diterbitkan oleh Bunga Rampai Pendidikan dalam https://anginsepoi- wordpress.com/2008/03/26/plus-minus-kelas-unggulan-pendapat-para-pakar/ (diakses pada tanggal 12 Maret 2020)
pemandulan intelektual. Sementara anak anak lamban hanya
“berjalan di tempat”.
d. Pengelompokan siswa lamban di dalam kelas tersendiri seperti halnya terjadi di Inggris justru diyakini dapat memudahkan penanganannya secara khusus.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa kelas unggulan adalah kelas yang dirancang secara khusus untuk mengelompokkan siswa yang memiliki kemampuan, bakat, keterampilan, kreativitas, serta intelegensi yang lebih daripada siswa yang lainnya dan kemudian mendapatkan program pengajaran yang berbeda dalam meningkatkan kelebihannya tersebut sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan sehingga dapat mengoptimalkan pengembangan intelegensi siswa dan bisa merubah input yang biasa-biasa saja atau kurang baik menjadi output yang bagus dengan program unggulan tersebut.
2. Dasar Penyelenggaraan Kelas Unggulan
Kebijakan umum yang diberikan oleh pemerintah atau banyak pihak hanya sebatas pemberian beasiswa kepada anak- anak yang berprestasi. Walaupun itu sangat berarti, namun kebijakan tersebut belum mampu menyelesaikan permasalahan yang mendasar bagi anak-anak yang berbakat. Mengingat banyaknya potensi anak-anak bangsa yang lebih daripada sebagian yang lain, maka diperlukan layanan khusus dalam pengembangan potensi tersebut.7
7 Yudiguntara Hadi, “Pengelolaan Kelas Unggulan Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala,”…, h. 16
Baharuddin menjelaskan bahwa perbedaan intelegensi manusia berbeda-beda satu sama lain. Keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan berbeda antar individu. Jika semua orang di dunia diukur intelegensinya, maka akan terdapat orang-orang yang sangat cerdas yang sama banyaknya dengan orang-orang yang sangat rendah tingkat berpikirnya (terbelakang), orang yang superior sama banyaknya dengan orang-orang yang tergolong perbatasan (borderline). Sedangkan, yang terbanyak adalah orang yang tergolong berintelegensi rata- rata atau normal. Dalam pengukuran IQ yang dilakukan oleh Wechler dan Bellevue, orang yang ber-IQ 120, misalnya, akan berpenampilan tidak sama dengan orang-orang lain yang ber-IQ 120 juga. Perbedaan itu disebabkan oleh faktor-faktor lain diluar intelegensi, seperti minat, pengalaman, sikap dan sebagainya.
Faktor khusus inilah yang menyebabkan orang-orang yang ber- IQ sama, yang seorang lebih terampil dalam bidang angka-angka sehingga ia menjadi ahli matematika, sedangkan seorang yang lain lebih fasih dalam kemampuan lisan sehingga menjadi ahli bahasa.8
Setiap anak pada dasarnya memiliki kemampuan, bakat dan minat yang berbeda, oleh karena itu setiap anak perlu mendapat pelayanan belajar yang memadai agar kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya dapat berkembang secara optimal.9
8 Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 112-113
9 Nur Afiyah, “Penerapan Program Kelas Unggulan dalam Meningkatkan Keberhasilan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Sidoarjo,” (Skripsi:
Anak yang memiliki bakat istimewa serta mempunyai kecerdasan yang tinggi memiliki kebutuhan akan pengertian dan penghargaan terhadap dirinya. Apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka akan timbul permasalahan-permasalahan terhadap dirinya karena mereka merasa belum mendapat pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan potensinya. Hal ini dapat menyebabkan siswa menjadi malas untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya karena pengajaran yang diberikan sekolah kepada dirinya tidak memberikan tantangan untuk dirinya sehingga mereka menjadi acuh tak acuh. Oleh karena itu untuk menghindari permasalahan yang nantinya akan muncul pada anak didik yang memiliki potensi lebih, perlu adanya pendidikan yang sesuai dengan kemampuan, kecerdasan dan bakat peserta didik.
Dalam mengantisipasi hal tersebut, pemerintah mengatur penyelenggaraan program kelas unggulan dalam Undang- Undang yang dijadikan landasan dalam penyelenggaraannya, landasan tersebut yaitu:
a. Landasan hukum
Landasan hukum tentang penyelenggaraan program kelas unggulan adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pada Bab VII Paragraf 2 pasal 134 ayat 1 yang mengatakan bahwa “pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa berfungsi mengembangkan potensi keunggulan UIN Surabaya, 2009), h. 23 lihat digilib.UINSBY.ac.id (diakses pada tanggal 12 Maret 2020)
peserta didik menjadi prestasi nyata sesuai dengan karakteristik keistimewaannya”.10
Selanjutnya pada pasal 135 ayat 5 menegaskan bahwa, penyelenggaraan program pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan dalam bentuk kelas biasa, kelas khusus atau satuan pendidikan khusus.11
Jadi secara hukum, penyelenggaraan program kelas unggulan telah di atur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Hal ini berarti pemerintah sudah memberikan jalan kepada sekolah untuk menerapkan program kelas unggulan guna mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik sehingga seluruh peserta didik dapat terlayani dengan baik
b. Landasan Teoritis
Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bahwasanya “pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa berfungsi mengembangkan potensi keunggulan peserta didik
10 “Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan”
https://kursus.kemdikbud.go.id/index.php/download/peraturan-pemerintah-republik- indonesia-nomor-17-tahun-2010-tentang-pengelolaan-dan-penyelenggaraan-pendidikan/
(diakses pada tanggal 15 April 2020)
11 “Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan”
https://kursus.kemdikbud.go.id/index.php/download/peraturan-pemerintah-republik- indonesia-nomor-17-tahun-2010-tentang-pengelolaan-dan-penyelenggaraan-pendidikan/
(diakses pada tanggal 15 April 2020)
menjadi prestasi nyata sesuai dengan karakteristik keistimewaannya.”
Penggunaan istilah potensi kecerdasan dan bakat istimewa erat kaitannya dengan latar belakang teoritis yang digunakan. Potensi kecerdasan erat kaitannya dengan intelegensi atau intelektual, selain itu juga ada potensi kecerdasan lainnya, seperti kecerdasan musikal, kecerdasan linguistik, kecerdasan logikal, matematikal dan kecerdasan intrapersonal.12
Dalam landasan teori telah dijelaskan bahwa untuk penggunaan istilah potensi kecerdasan dan bakat istimewa ini bisa dilihat dari berbagai aspek, dan pelaksaan program kelas unggulan ini meliputi dari seluruh aspek kecerdasan yang dimiliki peserta didik. Sehingga siswa kelas unggulan tidak hanya siswa yang cerdas dalam matematika saja, tetapi berbagai aspek kecerdasan yang dimiliki siswa bisa membuat siswa tersebut termasuk kategori siswa yang memiliki potensi kecerdasan.
c. Landasan Empiris
Selain dari landasan hukum dan landasan teori, terdapat landasan empiris yang menjadikan landasan dalam penyelenggaraan program kelas unggulan yang dijelaskan dalam Tesis Agus Supriyono yang berjudul Penyelenggaraan program kelas unggulan di SMA Negeri 2 Ngawi, ia mengatakan bahwa anak yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan yang tinggi mempunyai kebutuhan pokok akan
12 Agus Supriyono, “Penyelenggaraan Kelas Unggulan di SMA Negeri 2 Ngawi”…, h. 16-17
pengertian, penghargaan dan perwujudan diri. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka anak akan mengalami kecemasan dan keragu-raguan. Menurut Soegoe yang dikutip oleh Martinson, memberikan gambaran bahwa ciri-ciri tertentu dari peserta didik yang memiliki bakat yang istimewa dan kecerdasan luar biasa yang tidak terpenuhi kebutuhannya dapat menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut:
1) Kemampuan kritis dapat mengarahkan kearah sikap meragukan (skeptis) baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
2) Kemampuan kreatif dan minat untuk melakukan hal-hal yang baru, bisa menyebabkan mereka tidak menyukai dan cepat bosan terhadap tugas yang rutin
3) Prilaku yang ulet dan terarah pada tujuan, dapat menjurus ke keinginan untuk memaksakan dan mempertahankan kehendaknya
4) Kepekaan yang tinggi dapat membuat mereka menjadi mudah tersinggung atau peka terhadap kritik
5) Semangat, kesigapan mental, dan inisiatif yang tinggi dapat membuat kurang sabar dan kurang tenggang rasa jika tidak ada kegiatan atau jika kurang tampak kemajuan dalam kegiatan yang sedang berlangsung 6) Dengan kemampuan dan minat yang beraneka ragam,
mereka membutuhkan keluwesan serta dukungan untuk menjajaki dan mengembangkan diri13
13 Agus Supriyono, “Penyelenggaraan Kelas Unggulan di SMA Negeri 2 Ngawi”…, h. 17
7) Keinginan mandiri untuk belajar dan bekerja, serta kebutuhan akan kebebasan, dapat menimbulkan konflik karena tidak mudah menyesuaikan diri atau tunduk terhadap tekanan orang tua, sekolah, atau teman- temannya. Ia juga bisa merasa ditolak atau kurang dimengerti oleh lingkungannya
8) Sikap acuh tak acuh dan malas, dapat timbul karena pengajaran yang diberikan di sekolah kurang mengundang tantangan baginya. 14
Masalah-masalah yang dialami oleh anak yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan yang tinggi dapat terjadi karena mereka belum mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan potensi peserta didik, untuk menghindari permasalahan yang ada pada anak tersebut, maka perlu diusahakan pendidikan yang disesuaikan dengan bakat minat, kemampuan, dan kecerdasan anak yang memiliki bakat istimewa. Salah satu bentuk pelayanan pendidikan tersebut adalah penyelenggaraan kelas unggulan.
3. Tujuan Kelas Unggulan
Terdapat beberapa tujuan diadakannya program kelas unggulan dari beberapa aspek, diantaranya:
a. Dilihat dari aspek siswa yang mengikuti program kelas unggulan, Berikut adalah tujuan diadakannya program kelas unggulan:
14Agus Supriyono, “Penyelenggaraan Kelas Unggulan di SMA Negeri 2 Ngawi”
…, h. 18