• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapanstrategi pembelajaran aktif tipe giving

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapanstrategi pembelajaran aktif tipe giving"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPANSTRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) DISERTAIMEDIA

GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XSMAN 1 KOTO XI TARUSAN

Anting Komala Sugeni, RRP Megahati S, Novi Program StudiPendidikan Biologi STKIP PGRI SUMBAR

E-Mail:[email protected]

ABSTRACT

This research is motivated by the poor performance of students studying biology in grade X SMAN 1 Koto XI Tarusan. The low yield study biology class X SMAN 1 Koto XI Tarusan because students are less active in the learning process, students feel bored and busy with their own activities, ask students lazy and passive. This study aims to determine the application of active learning strategies Giving mode Getting Question And Answer (GQGA) to the learning outcomes of students in biology class X SMAN 1 Koto XI Tarusan. This type of research is experimental research, using a design Randomized Control Group Posttest-Only Design. The study population was all students of grade X SMAN 1 Koto XI Tarusan listed in the Academic Year 2015/2016. Sampling using purposive sampling in order to obtain a sample that is class X1 as an experimental class I and II X3 as an experimental class. The instrument used was a written test in the form of an objective matter. Data were analyzed using t-test. Based on the analysis of final test results obtained by the average difference in learning outcomes of students in both classes of biological samples. The average value of students in the experimental class cognitive first 81.78 and the experimental class II 66.57. While the value of the average student on the assessment of affective the experimental class and class I 3,03 2,02 II experiment. Based on data analysis results penilitian can be concluded that the application of learning strategies Active Type Giving Question And Getting Answer (GQGA) Accompanied Media Pictures on learning outcomes biology students in grade X SMAN 1 Koto XI Tarusan there is an increase in both the learning outcomes biology class X SMAN I KotoTarusan XI.

Key word: Active Learning (GQGA), media images, results.

PENDAHULUAN

Proses belajar terjadi melalui banyak cara, baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar. Perubahan yang dimaksud yaitu perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh individu (Al- Tabany, 2014: 18).

Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting dalam kehidupan karena mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan asal usul kehidupan di muka bumi ini. Dalam pembelajaran biologi peserta didik harus dikenalkan kepada alam yang nyata atau dimulai dari kehidupannya.

Menurut Lufri (2007:17) mengatakan pembelajaran merupakan membelajarkan

yang artinya mengacu ke segala daya upaya bagaimana membuat seseorang belajar, sebagaimana menghasilkan terjadinya peristiwa belajar di dalam diri orang tersebut. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.

Menyadari pentingnya peranan biologi dalam kehidupan, siswa seharusnya tertarik untuk mengikuti pelajaran biologi.

Namun berdasarkan observasi penulis di SMAN 1 Tarusan pada bulan Maret 2015 dengan guru biologi dapat dinyatakan bahwa pembelajaran biologi masih teacher centre atau guru adalah sebagai pusat pembelajaran. Proses pembelajaran siswa masih kurang aktif sedangkan yang dituntut siswa harus aktif dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran

(2)

siswa merasa bosan dan sibuk dengan

aktivitas mereka masing-

masing,siswamalasbertanyadancenderung pasifdalam proses pembelajaran, siswatidakmaumengeluarkanpendapatnyadal am proses pembelajaran dan hubungan interaksi antar siswa masih kurang pada saat proses belajar berlangsung. Meskipun guru telah melaksanakan tugasnya dengan baik, seperti memberikan tugas berupa pekerjaan rumah dan memberikan latihan-latihan kepada siswa, namun masih ada siswa yang mendapatkan nilai dibawa kriteria ketuntasan minimum (KKM), terutama pada materi Archaebacteria dan Eubacteria. Pada materi tersebut siswa sulit membedakan struktur sel Archaebacteria dan Eubacteria.

Hal tersebut dapat terlihat dari hasil belajar biologi masih rendah dan masih ada nilai siswa yang tidak mencapai batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan di SMAN 1 Tarusan adalah 80. Rata-rata hasil ulangan harian siswa kelas X SMAN 1 Tarusan pada materi Archaebacteria dan Eubacteria yaitu kelas X1=84,31,X2=64,22, X3=65,42,X4=54,65,X5=59,83, X6=58,84, X7=55,07, X8=57,23, X9=56, X10=51,83.

Untuk mengatasi hal tersebut guru perlu melakukan strategi pembelajaran aktif pada proses pembelajaran berlangsung.

Strategi pembelajaran aktif membuat suasana lebih hidup yang menekankan pada siswa agar aktif. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan pembelajaran aktiftipeGiving Question and Getting

Answer (GQGA). Strategi

pembelajaranaktiftipeGiving Question and

Getting Answer (GQGA)

merupakansuatutipepembelajaran yang memberikankesempatankepadasiswauntukbe

rtanyamengenaihal yang

tidakdimengertidanmemberikankesempatank epadasiswauntukmenjelaskanhal yang sudahdimengertikepadatemannya yang lain.

Strategi pembelajaran aktif tipeGiving Question and Getting Answer (GQGA)juga merupakan strategi pembentukan tim atau kelompok belajar untuk melibatkan siswadalam peninjauan kembali materi pada pembelajaran sebelumnya atau pada akhir pembelajaran sehingga semua anggota kelompok dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Dalam penelitian ini selain menerapkan strategi pembelajaran

aktiftipeGiving Question and Getting Answer (GQGA) peneliti juga melengkapinya dengan media gambar. Hal ini disebabkan materi Archaebakteria dan Eubakteria banyak menjelaskan tentang struktur sel Archaebacteria dan Eubacteria.

Media gambar ini berfungsi sebagai media pembelajaran yang dapat memusatkan perhatian, meningkatkan pemahaman, sehingga suasana belajar jadi menyenangkan, serta mengembangkan kreativitas siswa. Berdasarkan latar belakang di atas penulis telah melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA) Disertai Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 1 Koto XI Tarusan”.

METODE PENELITIAN

Penelitian telah dilaksanakan di SMAN I Koto XI Tarusan pada bulan September 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Dimana penelitian eksperimen merupakan penelitian yang mengadakan perlakuan terhadap variabel penelitian (variabel bebas) dan mengamati konsekuensi perlakuan tersebut terhadap objek penelitian (variabel terikat). Dalam penelitian ini digunakan dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen I dan eksperimen II.

Penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat sesuatu yang dikenakan pada subjek didik.

Adapun rancangan penelitian yang dipilih adalah Randomized control – group postest only design.

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Pada penelitian ini Populasinya adalah siswa kelas X SMAN 1 Koto XI Tarusan yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X SMAN 1 Koto XI Tarusan yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari sepuluh kelas.

Mengingat lokal yang dibutuhkan penulis hanya dua lokal saja yaitu lokal eksperimen 1 dan lokal eksperimen 2, maka dilakukan pengambilan sampel, sampel diambil dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut.

1. Mengumpulkan nilai ulangan harian siswa.

(3)

2. Setelah rata-rata didapatkan, laludilakukanpengambilanduakela ssampelyaitukelas yang memilikinilai rata-rata hampirsama.

3. Untukmenentukankelaseksperime n Idankelaseksperimen IIdilakukanundian, yang terampilpertamaditetapkansebagai kelaseksperimen I yaitu X1dan yang

terampilkeduasebagaikelaseksperi men II yaitu X3.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer disertai media gambar.

b. Variabel terikat, yaitu hasil belajar biologi siswa setelah penelitian berlangsung.

Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif atau data berupa angka-angka. Pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu nilai tes terakhir siswa kelas sampel sebagai hasil belajar setelah dilakukan penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah rata-rata nilai ulangan harian siswa.

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sampel yang akan diteliti, dimana data primer dari penelitian ini adalah hasil tes akhir belajar biologi SMAN 1 Koto XI Tarusan setelah dilakukan penelitian.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, yaitu hasil ulangan harian virus Siswa kelas X SMAN 1 Koto XI Tarusan yang diperoleh dari guru biologi.

Rancangan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu:

1) tahap persiapan ,Pada tahap persiapan yang perlu dilakukan sebagai berikut :

a. Meninjau sekolah tempat penelitian yang akan diadakan.

b. Mempersiapkan surat izin penelitian.

c. Konsultasi dengan guru yang bersangkutan.

d. Membuat silabus dan rencana pelaksanaan penelitian (RPP).

e. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok berdasarkan nilai akademiknya.

f. Membuat kisi-kisi soal tes akhir dan melakukan uji coba soal.

g. Membuat soal tes akhir

2) Tahap Pelaksanaan, Pada penelitian ini adalah Melaksanakan proses belajar mengajar untuk kedua kelas sampel, kelas eksperimen I dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe giving question and getting answer (GQQA) disertai media gambar dan kelas eksperimen II metode ceramah dan tanya jawab disertai media gambar.

3) Tahap akhir, yaitu dengan memberikan tes akhir kepada kedua kelas sampel setelah pokok pembahasan selesai dipelajari.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat tes yang digunakan untuk hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Dan pada ranah afektif berupa lembar observasi. Agar didapatkan tes yang valid, reliabel dan memperhatikan taraf kesukaran serta daya beda soal, maka uji coba soal dilakukan di SMAN 1 Koto XI Tarusan.

Data validitas soal dihitung dengan merujuk pada Arikunto (2013) dan reliabilitas tes dihitung dengan merujuk pada Arikunto (2013). Sementara untuk daya beda soal dan indeks kesukaran dihitung dengan merujuk pada Sudijono (2010). Data uji normalitas dan uji homogenitas dihitung dengan merujuk pada Sudjana (2005), begitu juga dengan data uji hipotesis dianalisis menggunakan uji t dengan merujuk pada Sudjana (2005).

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Ranah Kognitif Nilai rata-rata

Rata-rata penilaianranah

kognitifpadakelaseksperimen I dankelas eksperimen II.

2. Ranah Afektif Nilai rata-rata

Rata-rata penilaianranah

afektifpadakelaseksperimen I dankelaseksperimen II.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dan setelah dilakukan analisis data tes akhir dapat dilihat bahwa hasil belajar biologi dengan penerapan strategi belajar aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA)disertai media gambar meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas Eksperimen I yaitu 81,78 dengan penerapan strategi belajar aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA)disertai media

gambar dan kelas eksperimen II yaitu 60,57 dengan menerapkan metodeceramah dan tanya jawab disertai media gambar. Adapun KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah adalah 80 dengan begitu kelas eksperimen I berada diatas KKM dan kelas eksperimen II berada dibawah KKM.

Pada kelas Eksperimen I dengan penerapan strategi belajar aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA)disertai media gambar didapatkan nilaisiswayang mencapai KKM sebanyak 28 orang (Lampiran 18) dengan persentase ketuntasan 77,77% sedangkan nilai siswa yang berada di bawahKKMsebanyak 8 orang dengan persentase ketuntasan 22,22%.

Pada kelas eksperimen II dengan menerapkan metodeceramah dan tanya jawab disertai media gambar didapatkan nilai siswa yang mencapai KKM sebanyak 12orang (Lampiran 19) dengan persentase ketuntasan 36,36% sedangkan nilai siswa yang berada dibawah KKM sebanyak 21 orang (Lampiran 19) dengan persentase ketuntasan 63,63%.

Dari data hasil belajar yang diperoleh maka didapatkan persentase ketuntasan sebesar 77,77%, jika dilihat dari tingkat keberhasilan maka hasil belajar dari siswa pada kelas eksperimen I termasuk kategori baik sekali. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2010, 107) bahwa “Tingkat keberhasilan belajar mengajar dikatakan baik sekali apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahwa pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA) memberikan siswa kesempatan untuk bergerak secara fisik, berbagi pendapat dan perasaan secara terbuka, dan mencapai sesuatu yang bisa mereka banggakan Silberman (2013: 64). Pada materi Archaebacteria dan Eubacteria ada konsep-konsep yang sulit dipahami siswa seperti pada struktur sel Archaebateria dan Eubacteri, dengan menggunakan penerapan strategi belajar aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA) disertai media gambar siswa lebih cepat mengerti tentang materi pelajaran, karena siswa bisa 0

20 40 60 80 100

Kelas X1

Kelas X3

Eksperimen II

Eksperimen I

0 1 2 3 4

Kelas X1 Kelas X3

Eksperimen II Eksperimen I 3,0

5

2,02

(5)

mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran dan siswa juga bisa mencari pemecahan dari masalah yang mereka temukan yaitu dengan cara mengumpulkan informasi dari buku dan mendiskusikan kartu indeks yang mereka miliki. Hal ini bisa membuat siswa menjadi aktif dalam belajar.

Dalam proses pembelajaran ini selain penerapan strategi belajar aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA) juga disertai media,media yang digunakan yaitu media gambar. Guru memberikan gambar dalam proses pembelajaran, sehingga dengan adanya gambar ini siswa bisa menemukan materi yang mereka mengerti dan juga tidak dimengerti. Menurut Trianto (2012: 113) media pembelajaran dapat memberikan manfaat bagi siswa sebagai bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya, dan tidak bersifat verbalistik, metode pembelajaran lebih bervariasi, siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas, pembelajaran lebih menarik, mengatasi keterbatasan ruang. Sanjaya (2012:166) menjelaskan bahwa media gambar merupakan media yang umum dipakai untuk berbagai macam kegiatan pembelajaran.

Gambar yang baik bukan hanya dapat menyampaikan saja tetapi dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir serta dapat mengembangkan kemampuan imajinasi siswa.

Hasil belajar pada kelas eksperimen II dengan menerapkan metodeceramah dan tanya jawabdisertai media gambar lebih rendahdibandingkan dengan kelas eksperimen I yang menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer disertai media gambar. Rendahnya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen II, siswa kurang mengerti tentang materi Archaebacteria dan Eubacteria disebabkankarenapadasaatproses pembelajaranberlangsunghanyasebagiansisw a yang aktif tanya jawab dengan guru.

Beberapasiswa lainnya hanyadiam ketika guru melakukan tanya jawab. Hal ini sesuai dengan pendapat Lufri (2007: 33-34) metode ceramah sering juga disebut dengan metode konvensional atau tradisional. Metode ceramah memiliki kelemahan yaitu kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata), tidak dapat mencakup berbagai

tipe belajar anak didik, membosankan bagi anak didik bila terlalu lama, sukar mendeteksi atau mengontrol sejauh mana pemahaman anak didik, menyebabkan anak didik pasif, kurang menggairahkan belajar siswa bila guru kurang cakap berbicara, serta membuat anak didik tergantung pada gurunya.

Berdasarkanuraian

diatasdapatdilihatbahwa penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer(GQGA) disertai media gambar berpengaruhbaikterhadap rata- ratahasilbelajarsiswa sesuai dengan pendapat silberman (2013, 27) “menyatakan ketika kegiatan belajar bersifat aktif siswa akan mengupayakan sesuatu, mereka menginginkan jawaban dari sebuah pertanyaan , membutuhkan informasi untuk mencegah masalah atau mencari cara mengerjakannya. Tetapijikadilihatdari rata-

rata kelaseksperimen I

maupunkelaseksperimen II masihada siswa

yang berada dibawah

KKM.Padakelaseksperimen I

secaraumumpenerapan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer(GQGA) disertai media gambar padasaatdiskusimasih adabeberapasiswa yang tidakikutberpartisipasi, anggotalainnnyahanyamengobroldengantem

an sekelompoknya,

selainitupadasaatmempersentasikan

kartuhasildiskusimasihdidominasiolehbebera pasiswahaliniberpengaruhterhadappemaham ansiswapadamateri.

BegitujugadengankelasEksperimen II padasaatproses pembelajaran sebagian siswaribut, dankemudiandari segi keaktifan adabeberapasiswa yang aktif dalam proses tanya jawab, namunadajuga yang tidak. Hal ini akan berdampak terhadap hasil belajar siswa.

Penilaian ranah afektif pada kelas eksperimen I dan eksperimen II dengan 3 indikator pencapaian sikap yaitu rasa ingin tahu, berkomunikasi dan bekerja sama. Pada kelas eksperimen I berada pada predikat B (3,05) dan pada penilaian ranah afektif pada kelas eksperimen II berada pada predikat C (2,02).

Penilaiankompetensisikapkelaseksperimen I lebihbaikdaripadakelaseksperimen II. Hal inidapatdilihatdaritingginya rasa ingintahu,

(6)

komunikasidan bekerja sama siswa (Lampiran 24 dan 25).

Pada kelas eksperimen II proses

pembelajaran menggunakan

metodeceramahdisertaimedia gambar.

Dengan mengunakan metode ceramah dan tanya jawab ini dapat terlihat bahwa siswa tidak memiliki persiapan di rumah untuk menghadapi pembelajaran di sekolah dan juga siswa tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada saat guru melakukan tanya jawab masih banyak siswa yang tidak aktif sehingga rata-rata nilai kelas eksperimen II masih rendah.

Berdasarkan uraian pembahasan tersebut, dilihat dari kedua kelas sampel yaitu eksperimen I dan eksperimen II maka penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA)disertai media gambar dalam pembelajaran biologi memberikan peningkatan terhadap hasil belajar siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA) disertai media gambar terdapat peningkatan terhadap hasil belajar ranah kognitif biologi siswa kelas X SMAN 1 Koto XI Tarusan.

2. Penerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA) disertai media gambar terdapat peningkatan terhadap hasil belajar ranah afektif biologi siswa kelas X SMAN 1 Koto XI Tarusan.

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengemukakan beberapa saran yaitu:

1. Diharapkan kepada guru-guru bidang studi khususnya guru biologi supaya dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA) disertai media gambar sebagai salah satu upaya

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Peneliti selanjutnya dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer (GQGA) disertai media gambar pada materi pelajaran biologi lain yang sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, B.I., Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Arikunto, Suharsini. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran.

Jakarta: Rajawali Press.

Djamarah, S. BahridanZain Aswan (2010).StrategiBelajarMengajar. Rev.

ed. Jakarta: RinekaCipta.

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar.

Bandung: Pustaka Setia.

Latisma. 2011. Evaluasi Pendidikan.

Padang. UNP Press.

Lie, Anita 2010. Kooperatif Learning . Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia

Lufri.2005.Metode Penelitian. Padang : FMIPA.

. 2007. Stategi pembelajaran biologi.

Padang. UNP Press.

Mudjiono, Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Muslich, Masnur. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.

Jakarta: Bumi Aksara.

Permendikbud. 2014.

PenilaianHasilBelajarOlehPendidikPa

(7)

daPendidikanDasar Dan PendidikanMenengah.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Silberman, Melvin L . (2013). Active learning 101 strategi belajar siswa aktif. Bandung: Nusamedia.

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung:

Tarsito.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010.

DalamMarnidaSabelautahun

2015.Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slameto. 2010. BelajardanFaktor- FaktorMempengaruhi. Jakarta:

RinekaCipta.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Wina, Sanjaya. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data observasi kegiatan guru dan siswa pada kelas eksperimen, dapat diketahui bahwa guru dan siswa telah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai