• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengalaman Belajar Seminar Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling

N/A
N/A
Rizky Amalia Putri

Academic year: 2024

Membagikan "Pengalaman Belajar Seminar Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGALAMAN BELAJAR

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

Oleh:

Rizky Amalia Putri NIM. 2398015249

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG II BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2024

(2)

REFLEKSI PENGALAMAN BELAJAR

Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri Nama mata

kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia.

Review pengalaman belajar

1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?

Pengalaman belajar yang berguna dan menarik bagi saya sebagai calon guru ketika mempelajari mata kuliah filosofi pendidikan Indonesia yaitu dapat mengetahui perjalanan pendidikan nasional mulai dari zaman kolonial sampai kemerdekaan yang kemudian mampu memaknai perjuangan bangsa indonesia dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional. Selain itu, tambahan wawasan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara antara lain budi pekerti, penjelasan sistem among, pendidikan berdasarkan kodrat alam & zaman, dan nilai sosial budaya dalam pendidikan. Dengan mempelajari hal tersebut, saya menjadi paham bahwa setiap anak memiliki kodrat alam dan bakat yang unik, oleh sebab itu, tugas saya sebagai calon guru adalah untuk membantu anak-anak mengembangkan potensi mereka secara optimal.

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?

Pengalaman belajar yang berguna tetapi kurang menarik bagi saya sebagai calon guru yaitu pada topik pentingnya mempelajari identitas manusia Indonesia, hal tersebut karena setiap orang mempunyai identitas pribadinya masing-masing sehingga tidak akan sama dengan identitas orang lain. Identitas manusia Indonesia dapat menjadi ciri khas dan keunikan yang dapat membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain di dunia. Sebagai calon guru saya merasa bahwa identitas manusia Indonesia sangat berguna untuk dipelajari karena nantinya dapat saya jadikan pedoman dalam menghadapi peserta didik dengan budaya dan latar belakang peserta didik yang berbeda, namun menjadi kurang menarik karena berfokus pada ciri khas dan keunikan individu tersebut tanpa mengenal kultur yang ada di daerah luar.

3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?

Menurut saya sebagai calon guru, pengalaman belajar yang menarik tapi kurang berguna yaitu pada saat mempelajari mengenai perjalanan pendidikan nasional. Hal tersebut menarik karena dapat menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pendidikan pada zaman kolonial, serta kita diajak untuk menelusuri pendidikan nasional dari masa lalu hingga kini. Namun, bagi saya sebagai calon guru menjadi kurang berguna karena wawasan tersebut tidak menjadi hal yang dapat menambah keterampilan saya dalam memberi layanan maupun membimbing peserta didik menuju perkembangan yang optimal.

Dengan mempelajari materi mengenai perjalanan pendidikan nasional hanya menambah pengetahuan tetapi tidak dengan keterampilan.

(3)

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam konteks sebagai calon guru?

Menurut saya sebagai calon guru, seluruh topik pada mata kuliah filosofi pendidikan indonesia tidak ada yang tidak menarik dan tidak berguna.

Semua pengalaman belajar yang diberikan dapat menambah wawasan serta pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Hal tersebut karena dengan mempelajari filosofi pendidikan Indonesia, menjadikan saya sebagai calon guru yang mengerti akan perjalanan pendidikan nasional, dasar-dasar pendidikan, identitas manusia Indonesia, Pancasila sebagai fondasi pendidikan, dan telaah praktik baik pendidikan yang memerdekakan. Semua materi tersebut memberikan bekal bagi saya untuk dapat dijadikan pedoman bagi saya sebagai calon guru dalam menciptakan suasana layanan yang berpusat pada peserta didik.

Refleksi pengalaman belajar

1. Apa yang telah terjadi?

Pada mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonnesia ini, saya mempelajari 5 topik pembahasan yaitu:

a. Topik 1. Perjalanan pendidikan nasional

Pada topik 1 saya belajar mengenai perjalanan pendidikan nasional mulai dari zaman kolonial hingga kemerdekaan yang kemudian mampu memaknai perjuangan bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional. Ki Hajar Dewantara menerapkan asas trilogi pendidikan yang menjadi panduan bagi seorang pendidik sampai sekarang yang berpengaruh pada perkembangan dan perilaku peserta didik. Terdapat juga Tri Pusat pendidikan yang satu sama lain saling berkaitan yaitu pendidikan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga hal ini sangat berpengaruh dalam membentuk watak dan kepribadian anak.

b. Topik 2. Dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara

Pada topik 2 saya belajar lebih dalam mengenai pemikiran- pemikiran Ki Hajar Dewantara yang meliputi budi pekerti, penjelasan sistem among, pendidikan berdasarkan kodrat alam &

zaman, nilai sosial budaya dalam pendidikan. Dalam konteks ini, saya dapat menemukan pandangan filosofinya terkait dengan pendidikan yang dapat dijadikan pedoman sebagai calon guru untuk dapat diterapkan pada saat mengajar atau memberi layanan.

c. Topik 3. Identitas manusia Indonesia

Pada topik 3 saya mempelajari identitas manusia Indonesia yang menghayati nilai-nilai kemanusiaan khas Indonesia. Nilai-nilai kemanusiaan khas yang dimiliki oleh manusia Indonesia yaitu kebhinekaan, pancasila, dan religiusitas. Rumusan tentang identitas Manusia Indonesia tersebut diimplementasikan dalam Kurikulum Merdeka yang pada saat ini sudah mulai diterapkan dalam pendidikan Indonesia.

(4)

d. Topik 4. Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia

Pada topik 4 saya mempelajari Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan di Indonesia. Idealisme pancasila yang memuat nilai- nilai luhur menjadi landasan pendidikan bangsa. Cita-cita dalam mengembangkan diri dan berkontribusi untuk mewujudkan pancasila dilakukan melalui pendidikan. Pancasila menjadi entitas dan identitas bangsa Indonesia dalam kebhinekaan. Adapun wujud nyata pancasila dalam dunia pendidikan adalah adanya Perwujudan Profil Pelajar Pancasila yang berisi 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.

e. Topik 5. Telaah praktik baik pendidikan yang memerdekakan Pada topik 5 saya belajar mengenai Telaah Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan. Pendidikan yang berpihak pada peserta didik merupakan pendidikan yang menuntun tumbuhnya potensi-potensi, minat, dan bakat serta sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

Topik ini membahas evaluasi terhadap praktik pendidikan yang bersifat pembebasan. Dalam konteks ini, terdapat refleksi terhadap berbagai metode yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan keterampilan mereka tanpa adanya pembatasan yang dapat menghambat proses pembelajaran.

Dalam era pendidikan abad ke-21, ide dasar pendidikan yang memberikan kebebasan kepada peserta didik menjadi sangat relevan dan dapat diimplementasikan.

2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Filosofi pendidikan indonesia membahas 5 topik yang semuanya penting bagi seorang calon guru untuk memahami semua isi topik tersebut.

Mulai dari sejarah pendidikan di Indonesia dari pendidikan yang membelenggu sampai pendidikan yang memerdekakan, pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yang memerdekakan dan berpihak pada peserta didik, serta Pancasila sebagai fondasi pendidikan di Indonesia. Hal-hal tersebut dapat menjadi acuan bagi saya untuk dapat memahami tujuan dalam mendidik dan melaksanakan layanan yang memerdekakan dan berpihak pada peserta didik sesuai dengan pembelajaran pada abad 21 sehingga dapat menghasilkan peserta didik dengan berkarakter profil pelajar Pancasila.

Analisis artefak

pembelajaran

1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti dukung hasil refleksi pengalaman belajar?

Artefak pada topik 5 yang mendukung hasil refleksi pengalaman belajar saya berupa demonstrasi kontekstual, koneksi antar materi, dan aksi nyata.

Demonstrasi Kontekstual:

(5)

https://drive.google.com/file/d/19Cx1mqCZzZwL0F8YuiiiKksfp7mXt 5GT/view?usp=sharing

Koneksi Antar Materi:

https://drive.google.com/file/d/1qGEdEVa5L1JZMxp2WnmYQpSitwQ SiRzm/view?usp=sharing

Aksi Nyata:

https://drive.google.com/file/d/1aMAR-

DZQnle4qSGqlsP578vTQLI82uMv/view?usp=sharing 2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?

Saya memilih artefak tersebut karena dengan menelaah praktik baik pendidikan yang memerdekakan, saya dapat mengeksplorasi pemahaman saya mengenai bagaimana seorang pendidik dapat menerapkan pembelajaran yang memerdekakan, yang kemudian saya dapat membuat suatu kontekstualisasi pendidikan yang memerdekakan tersebut dalam demonstrasi kontekstual, dan melalui koneksi antar materi saya dapat membuat sebuah kesimpulan mengenai pendidikan yang berpihak pada peserta didik. Dengan demikian saya dapat membuat sebuah projek perubahan melalui aksi nyata mengenai penerapan pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik.

3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?

Bagian dari artefak yang mendukung hasil refleksi saya ialah Aksi Nyata, karena dengan melihat hasil implementasi aksi nyata tersebut di sekolah PPL, saya menyadari bahwa pentingnya seorang pendidik dapat menerapkan layanan yang memerdekakan dan berpihak pada peserta didik karena hal itu akan sesuai dengan pendidikan abad ke-21 dan perkembangan peserta didik saat ini.

Rumusan hasil refleksi berupa pembelajaran bermakna

Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat kepada siswa, perubahan apa yang akan saya lakukan?

Dengan membahas topik ini saya dapat lebih paham mengenai pentingnya bagi calon pendidik untuk memiliki pemahaman, kesadaran diri, dan panggilan jiwa yang tulus untuk menuntun dan memberikan pendidikan yang terbaik bagì peserta didik. Perjalanan pendidikan di Indonesia dan dasar- dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara membawa suatu perubahan dalam cara pandang saya memaknai peserta didik dan proses belajarnva.

Dengan pengetahuan baru yang telah saya dapatkan, akan saya jadikan sebagai bahan untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik dan seorang pendidik yang paham akan arti menuntun segala kodrat yang ada pada peserta didik. Hal-hal yang telah saya dapatkan dalam mata kuliah ini, akan saya implementasikan dalam praktik layanan di sekolah, dengan menyusun rancangan pelaksanaan layanan yang memerdekakan peserta didik. Saya akan belajar untuk menciptakan lingkungan kondusif dan menyenangkan

(6)

bagi peserta didik, dimana mereka merasa aman, dihargai, dan didorong untuk dapat mengeksplorasi dan belajar dengan cara tidak membeda- bedakan peserta didik, menggunakan berbagai metode yang berpusat pada peserta didik, seperti Game Based Learning, Project Based Learning, dan metode menarik lainnya yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perkuliahan ini dibahas: Konsep dasar profesi, perkembangan dan isue-isue serta praktek bimbingan dan konseling porofesional, konsep dasar profesi

Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini dengan judul Peran Guru Bimbingan Konseling dan Guru Pendidikan Agama dalam Pengelolaan Kenakalan Remaja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kode etik profesi bimbingan dan konseling terkategori tinggi dengan persentase 55,77% yang berarti sebanyak 29 guru BK memiliki pemahaman yang

Abstrak: Supervisi pendidikan merupakan upaya pembinaan kepala sekolah kepada guru, dan guru bimbingan konseling di sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas proses

Skripsi yang berjudul LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI MTsN BANJAR SELATAN 1 JALAN

Abstrak: Supervisi pendidikan merupakan upaya pembinaan kepala sekolah kepada guru, dan guru bimbingan konseling di sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas proses

Hal ini menunjuk- kan bahwa pengetahuan dan pengalaman guru yang berlatar belakang bimbingan dan konseling lebih memiliki kecenderungan persepsi positif mengenai

Dipublikasikan Oleh: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta STUDI DESKRIPTIF PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING