• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengalaman Belajar Seminar Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling

N/A
N/A
Rizky Amalia Putri

Academic year: 2024

Membagikan "Pengalaman Belajar Seminar Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan Konseling"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGALAMAN BELAJAR

SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

Oleh:

Rizky Amalia Putri NIM. 2398015249

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG II BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2024

(2)

REFLEKSI PENGALAMAN BELAJAR

Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri Nama mata

kuliah Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus Review

pengalaman belajar

1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?

Pengalaman belajar yang berguna dan menarik bagi saya sebagai calon guru ketika mempelajari mata kuliah Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus yakni pada saat mempelajari mengenai identifikasi dan asesmen ABK. Pengalaman belajar tersebut sangat berguna bagi saya sebagai calon guru BK agar dapat mengetahui kebutuhan khusus apa yang mungkin dialami siswa dan asesmen berguna untuk memperoleh informasi holistik dan komprehensif terkait dengan kemampuan akademik maupun non akademik Anak Berkebutuhan Khusus sehingga sebagai calon guru nantinya saya dapat menentukan perencanaan program layanan khusus yang sesuai.

2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?

Pengalaman belajar yang berguna tetapi kurang menarik bagi saya sebagai calon guru yaitu pada saat belajar mengenai konsep pendidikan inklusif. Konsep pendidikan inklusif berguna bagi saya sebagai calon guru BK untuk dapat mengetahui apa itu pendidikan inklusif, landasan penyelenggaraan pendidikan inklusif yang ada di Indonesia, bagaimana cara pengelolaan kelas di sekolah inklusif yang dapat dijadikan bekal untuk dapat dipraktikkan di sekolah kelak. Namun, menjadi kurang menarik karena pengalaman belajar yang didapat hanya sebatas teori tanpa adanya praktik langsung untuk meningkatkan keterampilan. Oleh karena itu, akan lebih menarik jika belajar sekaligus praktik langsung agar dapat meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan yang nantinya akan sangat berguna bagi calon guru.

3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?

Menurut saya sebagai calon guru, pengalaman belajar yang menarik tapi kurang berguna yaitu pada saat mempelajari mengenai keberagaman anak berkebutuhan khusus. Sebagai calon guru, sangat menarik dan penting untuk belajar mengenai klasifikasi, karakteristik, dan kebutuhan belajar anak dengan kebutuhan khusus agar nantinya kita dapat mengahadapi keberagaman yang ada di sekolah dengan baik. Namun, hal tersebut menjadi kurang berguna karena hanya berfokus pada kekurangan bukan kekuatan. Sebagai calon guru, penting untuk memahami keterbatasan anak dengan kebutuhan khusus. Namun, fokus utama haruslah pada pengembangan kekuatan dan potensi mereka.

4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna dalam konteks sebagai calon guru?

(3)

Menurut saya sebagai calon guru, seluruh topik pada mata kuliah Pengantar Pendidikan Untuk Anak Berkebutuhan Khusus tidak ada yang tidak menarik dan tidak berguna. Semua materi yang diberikan memiliki kebergunaannya masing-masing bagi saya sebagai calon Guru BK. Hal tersebut dapat dilihat dari topik yang dibahas mulai dari mengetahui keberagaman ABK, bentuk layanan yang dapat diberikan, konsep pendidikan inklusif, sistem dukungan yang ada, identifikasi dan asesmen ABK, hingga merancang rencana pelaksanaan layanan untuk anak berkebutuhan khusus. Semua hal tersebut sangat berguna bagi saya kelak sebagai calon guru BK yang akan menghadapi berbagai macam jenis manusia.

Refleksi pengalaman belajar

1. Apa yang telah terjadi?

Pada mata kuliah Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus ini, saya mempelajari 6 topik pembahasan yaitu:

a. Topik 1. Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus

Pada topik 1 saya belajar mengenai klasifikasi, karakteristik, serta kebutuhan belajar ABK, Dengan mempelajari hal-hal tersebut, sebagai calon guru saya dapat lebih paham akan keberagaman anak dengan kebutuhan khusus dan dapat menyesuaikan antara keterbatasan anak dengan kebutuhan belajarnya.

b. Topik 2. Bentuk-bentuk Layanan Pendidikan untuk ABK Pada topik 2 saya belajar lebih dalam mengenai layanan apa saja yang ada untuk anak berkebutuhan khusus. Dengan mempelajari topik ini, saya juga dapat mengidentifikasi serta menentukan layanan apa yang cocok untuk anak berkebutuhan khusus yang disesuaikan dengan bentuk layanan yang ada baik dalam sekolah segregasi maupun inklusif.

c. Topik 3. Konsep Pendidikan Inklusif

Pada topik 3 ini, saya belajar lebih dalam mengenai pendidikan inklusif, dimana dalam pendidikan inklusif, semua siswa tanpa terkecuali dapat mengikuti kegiatan belajar. Pada topik ini juga saya belajar mengenai pengelolaan kelas serta pendekatan yang dapat digunakan dalam mengelola kelas. Hal tersebut sangat berguna bagi saya calon guru karena penting bagi seorang guru untuk dapat mengelola kelas dengan baik. Selain itu, saya belajar mengenai tantangan apa yang mungkin muncul dalam sekolah inklusif dan bagaimana cara mengatasinya.

d. Topik 4. Sistem Dukungan untuk Layanan Pendidikan ABK Pada topik 4 ini, saya belajar mengenai sistem dukungan apa saja yang ada untuk layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus antara lain unit layanan disabilitas, pusat sumber, sekokah khusus atau luar biasa, dunia usaha dan dunia industri, organisasi masyarakat sipil, dan program transisi. Dengan mempelajari semua

(4)

dukungan layanan untuk ABK, dapat memperluasan wawasan serta membuka mata saya bahwa banyak sekali sistem dukungan yang ada untuk anak dengan kebutuhan khusus yang jika dimanfaatkan dengan baik, akan sangat berguna bagi masa depan dan perkembangan anak dengan kebutuhan khusus.

e. Topik 5. Identifikasi dan Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus Pada topik 5 ini, saya belajar mengenai bagaimana tata cara mengidentifikasi anak dengan kebutuhan khusus untuk dapat mengumpulkan informasi mengenai kondisi anak dan dapat menentukan kondisi disabilitas apa yang mungkin dialami. Selain itu, saya juga belajar mengenai asesmen apa yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan akademik maupun non akademik ABK agar dapat menentukan layanan apa yang dapat diberikan untuk anak dengan kebutuhan khusus tersebut.

f. Topik 6. Rancangan Pembelajaran untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Pada topik 6 ini, saya belajar bagaimana cara mengidentifikasi, menentukan solusi dan strategi layanan yang dapat diberikan serta menyususn rencana pelaksanan layanan yang baik dan benar utamanya untuk anak berkebutuhan khusus.

2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus membahas 6 topik yang semuanya penting bagi seorang calon guru untuk dapat memahami semua isi topik tersebut. Mulai dari memahami keberagaman ABK, layanan yang dapat diberikan, pendidikan inklusif, sistem dukungan, mengidentifikasi serta asesmen untuk ABK, dan merancang layanan ABK. Hal-hal tersebut dapat menjadi acuan bagi saya untuk dapat memahami perbedaan karakteristik serta keberagaman peserta didik, sehingga nantinya saya dapat mengkondisikan kelas dengan biak dan memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik juga dapat menentukan topik serta tujuan layanan yang sesuai sehingga layanan dapat berjalan dengan efektif dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Analisis artefak

pembelajaran

1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan bukti dukung hasil refleksi pengalaman belajar?

Berikut link beberapa artefak yang dapat saya jadikan bukti hasil refleksi pengalaman belajar:

https://drive.google.com/drive/folders/1pXTYgr9nTIxdD5ScEUuIAsp VUvNdZO0B?usp=sharing

2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?

Saya memilih artefak tersebut karena artefak tersebut merupakan bukti nyata pemahaman saya terkait hasil belajar yang telah saya lakukan.

Dalam artefak tersebut berisi semua pemahaman yang telah saya dapat

(5)

selama mempelajari mata kuliah Pengantar Pendidikan Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Artefak yang saya pilih juga telah mewakili apa yang saya tulis pada refleksi pengalaman belajar di atas.

3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi saya?

Bagian dari artefak yang mendukung hasil refleksi saya ialah pada topik I koneksi antar materi yang berisi mengenai jenis ABK dan penyesuaian kebutuhan belajarnya. Pada topik II ruang kolaborasi berisi mengenai identifikasi kasus dan penentuan layanan yang diberikan. Pada topik III aksi nyata berisi mengenai pendidikan inklusif, tantangan, dan cara mengatasinya. Pada topik IV ruang kolaborasi berisi mengenai sistem dukungan yang ada di Indonesia. Pada topik V ruang kolaborasi berisi mengenai identifikasi anak dengan kebutuhan khusus. Pada topik VI ruang kolaborasi berisi mengenai identifikasi ABK dan rancangan pelaksanaan layanan untuk anak berkebutuhan khusus.

Rumusan hasil refleksi berupa pembelajaran bermakna

Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat kepada siswa, perubahan apa yang akan saya lakukan?

Dengan membahas topik ini saya dapat lebih paham mengenai keberagaman peserta didik, bagaimana cara memahami peserta didik dengan baik, bagaimana cara pengelolaan kelas yang baik, bagaimana cara mengidentifikasi serta menyesuaikan kebutuhan belajar anak dengan kebutuhan khusus, dan masih banyak lagi. Sebagai calon Guru BK, perubahan yang akan saya lakukan antara lain:

a. Memahami ABK sebagai individu yang unik dimana setiap anak ABK memiliki kebutuhan, karakteristik, dan potensi yang unik, sehingga penting untuk menghormati keragaman ini dan tidak menstereotipkan mereka.

b. Menyadari pentingnya pendidikan inklusif dimana pendidikan inklusif memberikan kesempatan bagi semua anak, termasuk ABK, untuk belajar bersama dalam lingkungan yang aman dan suportif.

c. Mengembangkan sikap positif dan optimis, dimana sebagai calon guru harus memiliki keyakinan bahwa semua anak ABK mampu belajar dan berkembang. Sikap positif ini akan memotivasi mereka untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi semua anak.

d. Berkolaborasi dengan orang tua dan profesional lainnya dengan bekerja sama dengan orang tua, terapis, dan profesional lain yang terlibat dalam pendidikan anak ABK sangat penting untuk memastikan keberhasilan mereka.

e. Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif dimana lingkungan belajar yang aman dan suportif akan membantu anak ABK merasa nyaman dan diterima, sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakmampuan guru BK membuat program BK berdasarkan asesmen kebutuhan, menjadi kendala pencapaian tujuan layanan karena topik yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan

Siswanya...58 Tabel 5.6 Guru BK Sering Memberikan Penyuluhan Sebagai Dukungan Motivasi Belajar Kepada Para Siswanya...60 Tabel 5.7 Penyuluhan Yang Diberikan Oleh Guru

Temuan dari penelitian ini dapat membuktikan bahwa guru BK memiliki peran dan tugas untuk memberikan layanan pendukung bagi perkembangan pribadi-sosial; akademik; dan karier siswa

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka pengaruh lingkungan keluarga, pengalaman belajar Micro teaching, dan prestise profesi guru mendorong

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku belajar siswa SMP PGRI 9 Palembang, guru BK tidak melakukan tugasnya secara perseorangan, ada upaya yang dilakukan oleh

BK dilaksanakan oleh petugas yang disebut guru pembimbing atau konselor seko- lah yang meru- pakan lulusan dari pendidikan keahlian, yakni lu- lusan perguruan tinggi jurusan atau

Peran yang dilakukan oleh guru BK dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memahami arti penting belajar dan tugas terhadap siswa agar dapat melakukan perubahan tingkah laku,

Proses manajemen yang dilakukan guru BK di sekolah dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi maupun tindak lanjut akan mempermudah guru BK dalam mengetahui tingkat