• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengamatan Profil Tanah

N/A
N/A
Hestiana Putri

Academic year: 2024

Membagikan " Pengamatan Profil Tanah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Dasar Dasar Ilmu Tanah Pengamatan Profil Tanah

Oleh

Nama: Hestiana Putri No BP : 2010231008

Kelas : DDIT – B

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

2021

(2)

A. Tinjauan Pustaka

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan (Ali, 2012)

Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar planet bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Berdasar definisi tanah, dikenal lima macam faktor pembentuk tanah, yaitu :

1. Iklim 2. Kehidupan 3. Bahan induk 4. Topografi 5. Waktu.

Dari kelima faktor tersebut yang bebas pengaruhnya adalah iklim. Oleh karena itu pembentukan tanah kering dinamakan dengan istilah asing weathering. Secara garis besar proses pembentukan tanah dibagi dalam dua tahap, yaitu proses pelapukan dan proses perkembangan tanah (Hardjowigeno, 1992).

Proses pelapukan adalah berubahnya bahan penyusun didalam tanah dari bahan penyusun batuan. Sedangkan proses perkembangan tanah adalah terbentuknya lapisan tanah yang menjadi ciri, sifat, dan kemampuan yang khas dari masing – masing jenis tanah. Contoh proses pelapukan adalah hancurnya batuan secara fisik, sedangkan contoh untuk peristiwa perkembangan tanah adalah terbentuknya horison tanah, latosolisasi (hakim, 1982).

(3)

B. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah contoh tanah jenis tertentu dan air.

Alat yang digunakan yaitu meteran, buku munsell soil color chart, cutter, cangkul, pisau lapang, botol yang berisi air, lembar pengamatan, dan alat tulis.

C. Prosedur Kerja

1. Menggali lubang, membuat lubang penampang harus besar, agar orang dapat mudah duduk atau berdiri di dalamnya agar pemeriksaan berjalan lancar.

2. Beri batas tiap-tiap horizon dan ukur masing-masing horizon dengan menggunakan meteran.

3. Ambil sampel tanah pada tiap-tiap horizon dari lapisan paling bawah ke paling atas dengan menggunakan pisau lapang, lalu amati

D. Hasil 1. Warna Tanah

Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan. Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah.

Misalnya, warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik tinggi, warna kelabu menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan lanjut (Susanto 2005).

Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna baku yang terdapat pada Munsell Soil Color Chart.Warna tanah dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu: kilap (hue), nilai (value), dan kroma (chroma).

2.Struktur tanah

Struktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain. Ikatan tanah berbentuk sebagai agregat tanah Struktur. Pengamatan dilapangan pada umumnya didasarkan atas type struktur, klas struktur dan derajat struktur. Ada macam-macam tipe tanah dan pembagian menjadi bermacam-macam klas pula. Di sini akan dibagi menjadi 7 type tanah yaitu : type lempeng ( platy ), type tiang, type gumpal ( blocky ), type remah ( crumb ), type granulair, type butir tunggal dan type pejal ( masif ). Dengan pembagian klas yaitu dengan fase sangat halus, halus, sedang, kasar dan sangat kasar.Struktur tanah adalah penyusunan (arrangement) partikel-partikel tanah primer seperti pasir, debu dan lempung membentuk agregat-agregat yang satu agregat denganagregat lainnya dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Struktur horison-horison tanah sering berbeda satu dengan yang lainnya dan merupakan penciri yang penting darisifat tanah, sama halnya dengan tekstur dan warna tanah.

(4)

3. Tekstur Tanah

Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:

-Pasir : Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan.

-Pasir Berlempung : Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur.

-Lempung Berpasir : Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur.

-Lempung : Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.

-Lempung Berdebu : Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan mengkilat.

-Debu : Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat.

-Lempung Berliat : Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur.

-Lempung Liat Berpasir : Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur.

-Lempung Liat Berdebu : Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat.

-Liat Berpasir : Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan.

-Liat Berdebu : Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan.

-Liat : Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan (Hardjowigeno, 1992).

4. Konsistensi Tanah

Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Konsistensi adalah salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel dan air) dengan berbagai kelembaban tanah.

Konsistensi tanah di bedakan menjadi lepas, remah,agak keras, keras dan sangat keras.

Semakin banyak daya yang di gunakakan untuk menekan tanah hingga hancur, maka konsistensi tanah tersebut semakin keras.

(5)

E. Kesimpulan

• Proses pelapukan adalah berubahnya bahan penyusun didalam tanah dari bahan penyusun batuan. Sedangkan proses perkembangan tanah adalah terbentuknya lapisan tanah yang menjadi ciri, sifat, dan kemampuan yang khas dari masing – masing jenis tanah. Contoh proses pelapukan adalah hancurnya batuan secara fisik, sedangkan contoh untuk peristiwa perkembangan tanah adalah terbentuknya horison tanah,

• Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan dengan warna baku yang terdapat pada Munsell Soil Color Chart.Warna tanah dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu: kilap (hue), nilai (value), dan kroma (chroma).

• Struktur tanah merupakan susunan ikatan partikel tanah satu sama lain. Ikatan tanah berbentuk sebagai agregat tanah Struktur

• Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat

• Konsistensi tanah di bedakan menjadi lepas, remah,agak keras, keras dan sangat keras. Semakin banyak daya yang di gunakakan untuk menekan tanah hingga hancur, maka konsistensi tanah tersebut semakin keras.

Daftar Pustaka

Ali, Haidir. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Akademi Pressindo. Jakarta Hakim, dkk. 1982. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universtas Lampung. Lampung

Hardjowigeno, S. 1992. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadja Mada Univrsity Press. Jaakarta Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:

Kanisius

Referensi

Dokumen terkait

 Jenis-jenis tanah ditentukan berdasarkan atas pengamatan profil tanah di lapang dibantu dengan hasil analisis di laboratorium terhadap contoh tanah yang diambil dari

Mahasiswa paham dan memiliki wawasan mengenai Pengertian tanah; Profil & komponen tanah, Faktor dan Proses pembentukan tanah; Tekstur, Struktur & Warna tanah;

Berdasarkan pengamatan sifat-sifat morfologi tanah di lapangan bahwa semua profil tanah abu vulkanik yang diteliti mempunyai solum tebal (> 100 cm), berwarna hitam sampai

Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa tanah histosol pada profil 2 memiliki kedalaman lebih dari bahan tanah hemik yang tidak memenuhi kriteria dari sub ordo

tanah memiliki ciri yang khas dipandang dari tiap horizon di dalam profil atau. dari sifat-sifat fisik

Contoh hubungan faktor abiotik tanah dengan distribusi fauna tanah, suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup dan ada

KESIMPULAN Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pengamatan Kesuburan Tanah Secara Cepat, Dan Pemanfaatan Organisme Tanah Untuk Pengendali Hama Uret Bagi Siswa Serta Perbaikan Manajemen

Laporan hasil pengamatan tentang pengamatan gerhana matahari