• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Wury Yanto

Academic year: 2024

Membagikan "PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DEMONTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

PEMBELAJARAN

WURYANTO,M.Pd CGP A-9 Kab Nganjuk

Kelas 125B

(2)

A. Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan penerapan keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

B. Tahapan kegiatan Demontrasi Kontekstual

Tahapan Demonstrasi Kontekstual ini merupakan wadah bagi CGP untuk menunjukkan pemahaman CGP mengenai keseluruhan materi.

CGP diberi kesempatan untuk meninjau materi di modul ini dengan konteks lokal yang CGP hadapi.

Unsur-unsur apa saja yang CGP perlukan dalam mengelola dilema etika pengambilan keputusan, sebagai pemimpin pembelajaran? Dalam hal ini, kesempatan tersebut berupa mengadakan wawancara dengan pimpinan/Kepala sekolah / Madrasahtentang praktik pengambilan keputusan selama ini di sekolah asal CGP, dan juga di tempat/lingkungan lain. Hasil wawancara ini akan CGP analisis berdasarkan konsep-konsep yang telah dipelajari pada modul ini . Hasil analisis CGP akan dijadikan sebuah refleksi

(3)

atas praktik pengambilan keputusan dilema etika yang telah dijalankan di sekolah asal CGP dan di sekolah-sekolah lain di lingkungan CGP.

C. Tugas Wawancara dengan Pimpinan/Kepala sekolah / Madrasah/

Madrasah :

CGP diminta untuk mewawancarai 2-3 pimpinan (kepala sekolah) di lingkungan Anda (salah satunya adalah pimpinan di sekolah asal Anda).

Hasil wawancara ini adalah untuk mendapatkan sebuah wacana tentang praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk

kasus-kasus yang di mana nilai-nilai kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar.

Apa yang selama ini dilakukan pimpinan-pimpinan tersebut, praktik apa yang selama ini dijalankan?

Analisis praktik pengambilan keputusan dilema etika tersebut di antara para pemimpin yang Anda wawancarai, dan kaitkan dengan pengetahuan Anda sendiri tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian.

Analisis dan lakukan refleksi atas hasil wawancara tersebut. Silakan unggah hasil wawancara dan refleksi Anda dalam bentuk video/audio/tertuli

(4)

D. Panduan Wawancara

1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

2. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan keputusan pengambilan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus- kasus dilema etika?

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

6. Apakah Anda memiliki tatakala atau jadwal tertentu dalam penyelesaian kasus etika etika dilema, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

(5)

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

(6)

E. RINCIAN KEGIATAN WAWANCARA

Wawancara pertama saya lakukan dilingkup kerja CGP sendiri yaitu di sekolah tempat kerja saya yang berada di SMKS AL FATTAH KERTOSONO bersama Kepala sekolah / Madrasah Drs.H.SUDJONO,MM, pada Hari Rabu, 07 Februari 2024 pukul 08.30 WIB di Gazebo perpustakaan dengan hasil wawancara sebagai berikut:

1. Selama ini, bagaimana Bapak dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Jawab:

Dalam mengidentifikasi permasalahan ada dua hal yang terjadi yaitu bujukan moral dan dilema etika dimana yang saya pahami adalah bahwa bujukan moral atau benar vs salah adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi benar atau salah dalam mengambil sebuah keputusan. Dan dilema etika atau benar vs benar adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi keduanya benar namun bertentangan dalam mengambil sebuah keputusan yang mana ini bisa dibilabg berat namun sebagai seorang pimpinan harus bisa mengambil keputusan tersebut.

(7)

2. Selama ini, bagaimana Bapak menjalankan keputusan pengambilan di sekolah bapak, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Jawab:

Sebagai pemimpin ketika dihadapkan dalam situasi mengambil keputusan , tentunya kita harus mengidentifikasi masalah terlebih dahulu, apakah kasus tersebut berada di bujukan moral atau dilema ertika. Selanjutnya ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk mengambil keputusan yaitu kita harus memperhatikan empat paradigma dilema etika, 3 prinsip dan 9 langkan pengujian keputusan.

3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Bapak lakukan selama ini?

Jawab:

Yang pertama saya lakukan adalah dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada kemudian, saya mengenali nilai apa yang bertentangan dalam situasi ini, setelah itu saya menentukan siapa yang terlibat, dalam hal ini sering kali saya melibatkan guru untuk mengumpulkan fakta, kemudian saya

(8)

akan melakukan pengujian benar salah, melaksanakan tiga prinsip resolusi, mencari kemungkinan penyelesaian atau opsi trilema selanjutnya saya akan membuat keputusan kemudian merefleksikannya

(9)

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Bapak anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus- kasus dilema etika?

Jawab:

Ketika kita berhadapan dengan dilema etika hal yang cukup efektf dalam pengambilan keputusan pada kasus dilemma etika adalah menggunakan 3 prinsip resolusi yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berorientasi pada aturan yang benar, dan mengutamakan rasa peduli. Kemudian juga memperhatikan dampak jangka panjang juga merupakan hal yang efektif. Selain itu juga sering kali saya melakukan diskusi dengan para guru dan pemangku kepentingan di sekolah untuk menyelesaikan sebuah kasus atau permasalahan.

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Jawab:

Menurut saya dilema etika adalah permasalahan yang memang agak sulit untuk diputuskan karena menyangkut hal yang sama sama benar, itu adalah tantangannya, namun saya kembalikan lagi pada nilai nilai yang saya pegang teguh dan aturan yang berlaku serta tidak lupa kepedulian terhadap sesame juga harus saya pertimbangkan.

(10)

6. Apakah Bapak memiliki tatakelola atau jadwal tertentu dalam penyelesaian kasus etika etika dilema, apakah Bapak langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Bapak jalankan?

Jawab:

Tergantung seberapa mendesak dan seberapa besarnya pengaruh terhadap lembaga yang saya pimpin, jika memang memerlukan waktu dan pihak pihak lain yang terlibat maka saya membuat alokasi waktu khusus

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Bapak dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Jawab:

Sebagai seorang Kepala sekolah / Madrasahtentunya saya harus mampu membuat keputusan dengan berdasarkan nilai nilai kebajikan yang saya pahami, namun melibatkan dewan guru atau pihak terkait juga bukan halyang salah selama hal itu baik untuk peserta didik dan lembaga.

(11)

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Bapak petik dari pengalaman Bapak mengambil keputusan dilema etika?

Jawab:

Nilai nilai kebajikan dalam diri, prinsip pengambilan keputusan, paradigma berpikir dan langkah langkah pengambilan keputusan menjadi dasar pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

(12)

Wawancara kedua saya lakukan di Madrasah Aliyah Miftahul Ula/MAM bersama Kepala Madrasah Bapak M.ZAINUL MUSTAFID, MA.g pada hari Rabu, 7 Februari 2024 Pukul 12.30 WIB dengan hasil wawancara sebagai berikut:

1. Selama ini, bagaimana Bapak dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Jawab:

Yang saya lakukan untuk mengidentifikasi kasus-kasus yang terjadi dengan melakukan pengmatan terlebih dahulu terhadap kasus yang terjadi, mendengar berita atau kabar dari pihak terkait dan juga saya akan mengecek kebenaran kasus tersebut. Yang intinya adalah jika sesuatu itu salah maka saya akan melakukan croscek dan tindak lanjut. Namun jika ada hal yang sebetulnya sama sama benar maka maka saya akan musyawarahkan juga.

2. Selama ini, bagaimana Bapak menjalankan keputusan pengambilan di sekolah Bapak, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama- sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

(13)

Saya akan berdiskusi dengan dewan guru dan yayasan

(14)

3. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Bapak lakukan selama ini?

Jawab:

Yang pertama saya mengecek dulu permasalahan, mentukan pihak mana saja yang terkait , mendiskusikan dengan dewan guru jika menyangkut kepentingan sekolah secara umum kemudian membuat keputusan, namun jika itu berkaitan dengan tugas saya pribadi maka akan saya putuskan sendiri dengan mempertimbangkan baik buruk serta aturan yang berlaku.

4. Hal-hal apa saja yang selama ini Bapak anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus- kasus dilema etika?

Jawab:

Berdiskusi dengan pihak yang terkait permaslahn tersebut dari hati ke hati akan memudahkan mengambil keputusan

(15)

5. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Jawab:

Ketika saya harus memutuskan persoalan yang berkaitan dengan perasaan kasihan pada pihak pihak tertentu disitu saya terkadang merasa sangat sulit.

6. Apakah Bapak memiliki tatakelola atau jadwal tertentu dalam penyelesaian kasus etika etika dilema, apakah Bapak langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang bapak jalankan?

Jawab:

Tergantung seberapa mendesak dan seberapa besarnya pengaruh terhadap lembaga yang saya pimpin, jika memang memerlukan waktu dan pihak pihak lain yang terlibat maka saya membuat alokasi waktu khusus

(16)

7. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Bapak dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Jawab:

Saya lebih melibatkan dewan guru juga yayasan jika memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan persoalan sekolah.

8. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Bapak petik dari pengalaman Bapak mengambil keputusan dilema etika?

Jawab:

Semua persoalan bisa dicari jalan keluarnya jika kita diskusikan bersama dengan mengacu pada aturan yang berlaku dan mempertimbangkan dampak baik buruk dimana dampak buruk yang paling minimal yang kita ambil.

(17)

Refleksi Wawancara

Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan- pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?

Sesuai hasil wawancara yang saya lakukan, para Kepala sekolah / Madrasahtersebut melakukan pengambilan keputusan dengan :

 Yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi masalah

 Berdiskusi dengan seluruh komponen sekolah.

 Membuat keputusan yang berpihak pada peserta didik dengan bijaksana, bertanggung jawab

(18)

Hal-hal yang telah dilakukan oleh masing-masing Kepala sekolah / Madrasah tersebut?

Menurut saya apa yang dilakukan oleh Kepala sekolah / Madrasah yang telah saya wawancarai sebetulnya sudah melaksanakan prinsip prinsip pengambilan keputusan yang bertanggung jawab seperti yang adal pada modul 3.1 antara lain memperhatikan empat paradigm dilemma etika, 3 prinsip basis penyelesaian masalah dilema etika.

Dalam langkah pengambilan keputusan sudah memuat langkah langkah pengambilan keputusan namun belum dilakukan secara runut dan lengkap akan tetapi tidak mengurangi proses uji hasil pengambilan keputusan

(19)

Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan?

Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa persamaan :

 Melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan fakta-fakta

 Melakukan diskusi dan komunikasi dengan berbagai pihak terutama yang terlibat dalam masalah

 Mengedepankan rasional tidak dengan emosional

(20)

Perbedaan dari kedua Kepala sekolah / Madrasah dalam mengambil keputusan :

Kepala sekolah / Madrasah (Pertama) sekolah Saya sendiri sudah melakukan hampir semua 9 langkah dalam pengambilan keputusan, membuat keputusan yang berpihak kepada peserta didik dan bertanggungjawab

Kepala sekolah / Madrasah kedua (MAM) lebih mengedepankan diskusi, musyawarah komunikasi dan koordinasi dengan unsur-unsur sekolah dan pihak-pihak yang terlibat dalam masalah.

Menurut saya yang lebih menonjol dalam membuat keputusan sesuai langkah- langkah pengambilan keputusan dalam teori di modul 3.1 adalah kedua - duanya karena sama – sama bijaksana dalam pengambilan keputusan tersebut

Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika?

Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?

Rencana kedepannya para pimpinan tersebut jika menghadapi permasalahan

(21)

pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilemma. Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain yang terkait dalam pengambilan keputusan tersebut.

Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?

Saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dalam setiap permasalah dilema etika baik ketika berhdapan dengan masalah murid maupun ketika ada kolega guru yang menemui masalah dilema etika saya akan menawarkan mereka untuk mengambil keputusan sesuai 9 langkah pengambilan dan keputusan yang telah saya pelajari

(22)

DOKUMENTASI FOTO BERSAMA

KEPALA SEKOLAH MENENGGAH KEJURUAN AL FATTAH KERTOSONO

FOTO BERSAMA KEPALA

MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL ‘ULA

(23)

Telah di teliti dan disetujui lembar wawancara ini untuk publikasi ilmiah

Hari :...

Tanggal :...

Mengetahui Kepala SMK al fattah Kertosono

Drs.H.SUDJONO,MM NIY.95001039

Mengetahui Kepala Madrasah Aliyah Miftahul Ula Nglawak

Kertosono

M.Z MUSTAFID,MA.g NIY.95001078

Gambar

FOTO BERSAMA KEPALA

Referensi

Dokumen terkait

Fakta ini muncul, paling tidak dilatari oleh dua alasan; (1) maraknya kerusakan moral yang melanda masyarakat secara luas, termasuk di kalangan anak-anak usia sekolah,

Berdasarkan hasil penelitian dimana nilai etika organisasi dan kebijakan perusahaan dengan nilai probabilitas (p) < 0,05 yang artinya berpengaruh positif