• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengambilan Keputusan Etis dalam Praktik Bisnis

N/A
N/A
011@ Mustaqimah

Academic year: 2024

Membagikan "Pengambilan Keputusan Etis dalam Praktik Bisnis"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN ETIS PRAKTIS

Kelompok 10 A22 Akuntansi

Etika Profesi Bisnis

(2)

ANGGOTA KELOMPOK:

Mustaqimah

Evasara Anindya

Stefanus Renaldy

Muhammad Randy R.

Syahra Yuniar

(22812141011) (22812141024)

(22812141038)

(22812144070)

(23080130161)

(3)

Sniff Test & Aturan Praktis Umum - Tes Awal Etikalitas Sebuah Keputusan

Analisis Dampak Pemangku Kepentingan - Perangkat Komprehensif untuk Menilai Keputusan & Tindakan Pendekatan Filosofis & Analisis Dampak Pemangku Kepentingan

Memodifikasi Pendekatan Tradisional Analisis Dampak Pemangku Kepentingan

Permasalahan Lain dalam Pengambilan Keputusan Etis

Sebuah Kerangka Kerja Komprehensif Pengambilan Keputusan Etis

01 02 03

04 05

D A FT A R IS I 06

(4)

PERTIMBANGAN EDM

Kerangka kerja pengambilan keputusan etis (EDM) dalam etikalitas perilaku dan tindakan mempertimbangkan 3 hal, yaitu :

Tujuannya memaksimalkan hasil akhir suatu keputusan dengan analisis kerugian dan

manfaat.

KONSEKUENSIALISME

Menganalisis utilitas dari keputusan secara

keseluruhan berdasarkan kepentingan.

UTILITIFARIANISME

Motivasi keputusan atau tindakan.

DEONTOLOGI

(5)

0 2 0

1

0 3

AKANKAH SAYA MERASA NYAMAN JIKA TINDAKAN ATAS KEPUTUSAN INI

MUNCUL DI SURAT KABAR ESOK PAGI?

APAKAH TINDAKAN ATAS KEPUTUSAN INI SESUAI DENGAN NILAI DAN KODE ETIK

PERUSAHAAN?

0 4

APAKAH HAL INI TERASA BENAR BAGI SAYA?

0 5

AKANKAH SAYA BANGGA DENGAN KEPUTUSAN INI?

AKANKAH IBU SAYA BANGGA DENGAN

KEPUTUSAN INI?

SNIFF TEST

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(6)

01 03 05

02 04

PERATURAN PENGUNGKAPAN

Jika anda merasa nyaman bagaimana anda mengungkapkan

kepada orang lain.

06

07

GOLDEN RULES

Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan.

ETIKA INTUISI

Lakukan sesuai yang firasat anda katakan.

ETIKA PROFESI

Lakukan apa yang anda bisa jelaskan

kepada rekan profesional anda

IMPERATIF KATEGORIS

Jangan

mengadopsi prinsip tindakan, kecuali

orang lain bisa.

ATURAN PRAKTIS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PRINSIP UTILITARIAN

Lakukan yang terbaik untuk jumlah terbesar.

PRINSIP KEBAJIKAN

Lakukan apa yang menunjukkan kebajikan yang ada.

(7)

Keputusan yang diusulkan akan menghasilkan banyak keuntungan daripada biaya.

KESEJAHTERAAN

Pembagian manfaat dan beban harus merata dan

seimbang.

KEADILAN

Keputusan tidak boleh melanggar hak pemangku kepentingan dan pembuat

keputusan.

HAK

KEPENTINGAN DASAR

PEMANGKU KEPENTINGAN

Keputusan yang diusulkan harus menunjukan kebajikan

seperti yang diharapkan.

SIFAT KEBAJIKAN

(8)

PENGUKURAN DAMPAK

LABA

Sebagai dasar pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan bagi perusahaan.

PRODUK YANG TIDAK TERMASUK LABA

Kegiatan atas keputusan yang mengakibatkan dampak negatif, seperti pencemaran dari perusahaan.

(9)

PEMANGKU KEPENTINGAN

Stakeholders adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dan berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Mereka dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan dan tindakan perusahaan. Pemahaman yang baik tentang stakeholders dan peran mereka adalah hal yang sangat penting dalam penerapan manajemen perusahaan yang efektif.

Relevansi stakeholders dalam manajemen perusahaan terletak pada pengakuan bahwa keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya ditentukan oleh pemegang saham, tetapi juga oleh hubungan dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Dalam era bisnis yang makin kompleks dan saling terhubung, manajemen stakeholders telah menjadi elemen strategis untuk menjaga keberlanjutan dan kesuksesan perusahaan.

1. PEMEGANG SAHAM (SHAREHOLDERS) 2. KARYAWAN (EMPLOYEES)

3. PELANGGAN (CUSTOMERS) 4. PEMASOK (SUPPLIERS)

5. MASYARAKAT (COMMUNITY) 6. PEMERINTAH (GOVERNMENT)

7. MITRA BISNIS (BUSINESS PARTNERS)

(10)

PENGELOLAAN PEMANGKU KEPENTINGAN

Strategi dan Praktik Pengelolaan Stakeholders

Strategi dan Praktik Pengelolaan StakeholdersPengelolaan stakeholders melibatkan pengembangan strategi. yang jelas untuk memahami dan memenuhi kebutuhan stakeholders. Perusahaan perlu mengidentifikasi stakeholders yang paling berpengaruh dan memiliki kepentingan yang signifikan dalam operasional dan keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan dapat mengadopsi pendekatan seperti analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis) untuk mengidentifikasi dan menilai kepentingan, kekuatan, dan ekspektasi dari masing-masing stakeholders.

Selain itu, perusahaan juga perlu melibatkan stakeholders dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui konsultasi, dialog, dan partisipasi stakeholders dalam proses perencanaan dan implementasi kebijakan perusahaan. Dengan demikian, stakeholders akan merasa dihargai dan memiliki rasa kepemilikan terhadap keputusan yang diambil oleh perusahaan.

.

(11)

Pendekatan ini bertujuan meningkatkan relevansi dan efektivitas analisis dampak pemangku kepentingan dalam lingkungan yang dinamis. Pendekatan tradisional melibatkan identifikasi pemangku kepentingan, analisis kebutuhan, penilaian

pengaruh terhadap proyek, dan pengembangan strategi manajemen. Namun,

pendekatan ini sering kurang responsif terhadap perubahan, minim pemanfaatan teknologi, kurang inklusif, dan terlalu fokus pada analisis awal tanpa evaluasi

berkelanjutan.

Pendekatan yang dimodifikasi mencakup elemen inklusivitas, agilitas, penggunaan teknologi, dan kolaborasi berkelanjutan. Inklusivitas mengakomodasi berbagai jenis pemangku kepentingan, termasuk kelompok marginal. Agilitas memastikan responsif terhadap perubahan lingkungan. Teknologi digunakan untuk memanfaatkan alat

digital dan big data, sementara kolaborasi berkelanjutan melibatkan dialog terus- menerus dengan pemangku kepentingan.

Memodifikasi Pendekatan Tradisional

Analisis Dampak Pemangku Kepentingan

(12)

Implementasi teknologi melibatkan penggunaan alat digital seperti platform kolaboratif dan perangkat lunak manajemen proyek, analisis big data untuk memahami tren, dan AI serta machine learning untuk prediksi dampak dan

analisis sentimen. Studi kasus Proyek XYZ menunjukkan peningkatan efisiensi dan kepuasan pemangku kepentingan dengan pendekatan yang dimodifikasi.

Pendekatan yang dimodifikasi menawarkan manfaat utama: peningkatan keterlibatan pemangku kepentingan, fleksibilitas dalam adaptasi terhadap

perubahan, keputusan yang lebih baik berkat data yang lebih kaya dan analisis yang mendalam, serta efisiensi lebih tinggi dengan pengurangan biaya jangka panjang. Kesimpulannya, pendekatan yang dimodifikasi lebih unggul dan harus diintegrasikan dalam organisasi untuk mencapai manfaat yang lebih besar.

(13)

PENDEKATAN FILOSOFIS DAN ANALISIS DAMPAK PEMANGKU KEPENTINGAN

Konsekuensialisme, Utilitarianisme atau Teleologi

Deontologi

Betujuan untuk memkasimalkan hasil akhir dari sebuah keputusan

Sebuah perbuatan benar secara moral jika dan hanya jika tindakan tersebut mampu memkasimalkan kebaikan bersih

Berfokus pada kewajiban atau tugas memotivasi keputusan atau tindakan, bukan pada konsekuensi dari tindakan

Kebenaran bergantung pada rasa hormat yang ditunjukkan dalam tugas, serta hak dan keadilan yang dicerminkan oleh tugas-tugas tersebut

Etika Kebijakan (Vitue Ethics)

Berfokus pada karakter atau integritas moral para pelaku dan melihat pada moral masyarakat Tuga kebijakan penting : keberanian, kesedehanaan dan keadilan

(14)

ANALISIS DAMPAK PEMANGKU KEPENTINGAN

Seorang pemnagku kepentingan adalah seseorang yang memiliki sesuatu yang dapat ia peroleh atau akan kehilangan akibat dari sebuah proses perencanaan atau proyek.

Analisis pemangku kepentingan dapat digunakan untuk mengidentifikasi semua pihak yang terlibat dalam melakukan penelitian.

Analisis pemangku kepentingan juga dapat digunakan dalam penelitian ketika hasilnya sudah dapat diperoleh dan tim peneliti ingin menggunakan bukti-bukti dan hasil penelitiannya untuk mendapatkan dampak kebijakan

Pemangku kepentingan mempunyai kekuasaan dan kepentingan yang sama dengan proyek

Pemangku kepentingan yang mempunyai kepentingan besar tetapi hanya memegang sedikit kekuasaan perlu selalu diberikan informasi

(15)

PERMASALAHAN LAIN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

Masalah Bersama. Mengacu pada kesenjangan atau mengetahui penggunaan aset/sumber daya yang dimiliki bersama secara berlebihan.

Mengembangkan Aksi yang Lebih Etis. Mengambil keputusan untuk menentukan pilihan yang maksimal.

Kekeliruan Umum dalam Pengambilan Keputusan Etis.

Menyetujui budaya perusahaan yang tidak etis.

Salah menafsirkan harapan masyarakat.

Berfokus pada keuntungan jangka pendek dan dampak pada pemegang saham.

Berfokus hanya pada legalitas.

Batas keberimbangan.

Batas untuk meneliti hak Konflik kepentingan.

Kegagalan untuk mempertimbangkan motivasi untuk keputusan.

(16)

SEBUAH KERANGKA KERJA KOMPREHENSIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

Identifikasi fakta dan semua kelompok pemangku kepentingan serta kepentingan yang mungkin akan terpengaruh.

Membuat peringkat para pemangku kepentingan serta kepentingan mereka.

Menilai dampak dari tindakan yang diusulkan pada setiap kepentingan pihak yang berkepentingan.

Langkah-langkah Menuju Sebuah Keputusan Etis:

7 Langkah Menuju Sebuah Keputusan Etis Menurut American Accounting Association (1993):

Tentukan fakta-apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana.

Menetapkan isu etis.

Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama, aturan, dan nilai-nilai.

Tentukan alternatif.

Bandingkan nilai-nilai dan alternatif, serta melihat apakah muncul keputusan yang jelas.

Menilai konsekuensi.

Membuat keputusan anda.

(17)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Seseorang yang bertindak sesuai dengan pertimbangan yang cermat akan fakta telah bertindak dalam cara yang lebih bertanggung jawab secara etis daripada orang

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan level perkembangan moral kognitif akuntan yaitu auditor internal dan auditor eksternal dalam pengambilan keputusan etis

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Komitmen Profesional dan Pengalaman Kerja Terhadap Dilema Etika Internal Auditor Dalam Pengambilan keputusan Etis dengan

ini akan diuji sebuah person-situation interactionist model untuk internal auditor. Faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan etis internal.. auditor

Pada kondisi pertama (pengambilan keputusan etis bila dilema etis dihadapi orang lain) hasil regresi menunjukkan bahwa hipotesis (H2b) untuk kondisi pertama tidak dapat ditolak,

Integritas terjadi ketika implementasi tindakan yang dilakukan konsisten dengan prinsip moral yang digunakan sebagai pegangan dalam membuat keputusan di tahap penalaran etis yang

Penelitian ini terdiri dari 1 variabel independen yaitu variabel Work-life balance dan 2 variabel dependen yaitu variabel kepuasan kerja dan pengambilan keputusan etis.

Dokumen ini membahas masalah pengambilan keputusan bisnis yang melibatkan perhitungan keuntungan dan sumber daya yang